Articles by "Padang"

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam BMKG BNNsumbar Box Redaksi Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk Haripahlawan Harisumpahpemuda HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba keamanan kebakaran kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KPK Kriminal Laksamanamuda Lampung Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang pencabulan Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan Pesisir Selatan Peti PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia Riau sabu Sarkel satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman Semarang semenpadang sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo
Tampilkan postingan dengan label Padang. Tampilkan semua postingan

 

Serasinews.com, Padang — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Padang menggelar Konsolidasi Akbar pada Minggu, 16 November 2025, di Hotel Axana Padang. Acara yang berlangsung sehari penuh ini diikuti sekitar 100 kader dan pengurus dari seluruh tingkatan.
Ketua Panitia, H. Donny Asmadi, ST, MT, menyebut konsolidasi ini menjadi langkah awal PKB Padang dalam menata kekuatan organisasi menghadapi Pemilu 2029.

Donny menegaskan, PKB Kota Padang menargetkan setidaknya mempertahankan 4 kursi yang kini telah diraih di DPRD Kota Padang, dan idealnya setiap dapil menyumbang minimal satu kursi. Untuk mencapai tujuan tersebut, ia menekankan pentingnya disiplin, loyalitas, serta efektivitas kerja kader dalam menjalankan instruksi partai.

Tiga Agenda Inti Konsolidasi

Konsolidasi Akbar memfokuskan diri pada penguatan pemahaman organisasi serta penyamaan gerak langkah melalui tiga agenda utama:

Pendidikan Politik – “Kadar Loyalitas”
Penguatan ideologi dan komitmen kader terhadap garis perjuangan partai.

Konsolidasi Akbar
Penyatuan visi antara pengurus struktural, anggota legislatif, dan badan otonom.

Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab)
Evaluasi kinerja, penyusunan program strategis, serta penguatan organisasi hingga tingkat paling bawah.

Menuju Kemenangan 2029

Salah satu tokoh PKB yang hadir, Yusri Lafif, SHI, menyebut rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolektif “menjemput kemenangan PKB 2029.”
Ia menjelaskan bahwa konsolidasi merupakan tindak lanjut instruksi Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), yang menuntut setiap struktur bergerak cepat dan akurat melalui sistem monitoring berbasis digital.

Monitoring Berbasis Digital: SMS dan SIMPLE

PKB kini menerapkan mekanisme monitoring dan evaluasi (monev) secara nasional melalui dua aplikasi resmi:

Sistem Monitoring Struktural (SMS) untuk seluruh pengurus

Sistem Pelaporan Legislator (SIMPLE) untuk anggota fraksi

Dua sistem ini memungkinkan aktivitas struktur partai dipantau secara real-time, meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas kader.

Agenda Besar PKB: Muswil & Muscab

PKB juga tengah bersiap menyongsong beberapa agenda penting:

Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB pada 13 Desember 2025

Musyawarah Cabang (Muscab) DPC PKB Kota Padang dan sejumlah DPC lainnya pada awal 2026

Ketua DPC meminta seluruh badan otonom dan lembaga partai mematuhi setiap instruksi agar konsolidasi berjalan solid dari pusat hingga daerah.

Lahirkan Kader Loyal & Program Pro Rakyat

Sekretaris DPC PKB Padang, Nofri Effendi, berharap rangkaian konsolidasi dapat melahirkan kader yang lebih loyal dan militan.
Muskercab ditargetkan menghasilkan program kerja yang kuat, baik internal maupun eksternal, serta memperkuat struktur hingga tingkat anak ranting.

Siap Bersinergi dengan Pemerintah Kota Padang

PKB Kota Padang menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan program-program Pemko Padang, terutama yang berorientasi pada kepentingan masyarakat kecil.
Fraksi PKB DPRD Kota Padang pun diminta terus mengawal kebijakan publik dan menghadirkan program pro rakyat.

Ketua Panitia Muskercab, Anggy Crisye, memastikan seluruh agenda telah dipersiapkan matang agar pelaksanaan berjalan efektif dan menghasilkan keputusan strategis.

Dengan konsolidasi yang terarah, pendidikan politik yang intensif, serta loyalitas kader yang terus diperkuat, PKB Kota Padang menargetkan capaian politik yang lebih besar dan signifikan pada Pemilu 2029.

(Rini/Mond)
#politik #DPCPKBkotapadang
#padang

Padang, Serasinews.com
Korps Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumatera Barat menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 pada 14 November 2025 di Mako Brimob. Perayaan tahun ini mengangkat tema “Brimob untuk Indonesia: Setia, Berani, dan Peduli”, yang merefleksikan tekad Brimob untuk terus menunjukkan loyalitas, keberanian, dan kepedulian dalam setiap langkah pengabdiannya sebagai pasukan elit Polri.

Rangkaian kegiatan digelar meriah, mulai dari lomba menembak PJU Polda Sumbar, menembak Kasatwil jajaran Polda Sumbar, menembak reaksi perorangan Pamen dan Pama, hingga lomba menembak presisi senjata bahu dan sniper beregu. Tak ketinggalan, kegiatan Satama Challenge, Trilomba, serta lomba kebersihan asrama turut menambah semarak perayaan. Seluruh kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kekompakan, mengasah kemampuan personel, dan mendekatkan Brimob dengan masyarakat.

Dansat Brimob Polda Sumbar, Kombes Pol Lukman Syafri Dandel, S.I.K, menyampaikan bahwa peringatan ke-80 ini menjadi momentum penting untuk bersyukur sekaligus mengevaluasi perjalanan panjang Brimob dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

“Kekuatan Brimob tidak hanya ada di medan tugas, tetapi juga tumbuh dari keharmonisan dalam keluarga,” ujar Kombes Lukman. (14/11)

Acara tersebut turut dihadiri Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si, para Kapolres se-Sumbar, Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, Danlantamal II Teluk Bayur, Danlanud St. Syahrir, Kepala BRI Sumbar, Kepala BNN Sumbar, serta tokoh agama dan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Brimob kembali menegaskan penghargaan atas perjuangan dan dedikasi para personel dari generasi ke generasi. Kombes Lukman juga mengajak generasi muda untuk bergabung dengan Korps Brimob dan berkontribusi sebagai bagian dari pasukan elit Polri.

Di tengah dinamika keamanan yang semakin kompleks—mulai dari tuntutan profesionalisme hingga ancaman terorisme dan kejahatan berkadar tinggi—Brimob menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.

Suasana perayaan semakin hangat dengan kehadiran warga dan para pengemudi ojek online yang menikmati sajian jajanan gratis yang disediakan sebagai bentuk apresiasi dan kedekatan Brimob dengan masyarakat.

(Rini/jj)
#HUTBrimob #Brimobuntukindonesia
#Padang

 

Serasinews.com,Padang — Kasus HIV/AIDS di Kota Padang mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan hingga November 2025, tercatat 192 kasus baru, sehingga total penderita di kota ini mencapai 2.026 orang. Angka tersebut melonjak dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 1.834 kasus.

Kondisi ini mendapat sorotan dari Komisi IV DPRD Kota Padang. Anggota Komisi IV, Erismiarti, menyebut peningkatan tersebut sebagai “alarm sosial” yang menandakan adanya persoalan serius di tengah masyarakat.

“Kita harus bergerak bersama. Tidak cukup hanya Dinas Kesehatan, tetapi juga Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, lembaga masyarakat, hingga tokoh adat dan agama. Semua harus berkolaborasi agar penanganan HIV/AIDS bisa lebih menyeluruh,” ujar Erismiarti, Rabu (12/11/2025).

Menurutnya, upaya penanggulangan tidak bisa hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga perlu memperkuat pendekatan kultural dan spiritual. Nilai-nilai adat dan agama dinilai dapat menjadi benteng sosial yang efektif bila dijalankan secara konsisten.

“Kita harus tegas terhadap perilaku berisiko, tapi jangan sampai menstigma para penderita. Mereka tetap warga Kota Padang yang berhak mendapat perlindungan dan pelayanan kesehatan yang layak,” tegasnya.

Ia menambahkan, DPRD bersama Pemko Padang dan masyarakat harus bertindak cepat agar wabah ini tidak semakin meluas, terutama di kalangan generasi muda.

Didominasi Laki-Laki, Tantangan Terbesar Ada pada Perubahan Perilaku

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Dessy M. Siddik, membenarkan adanya peningkatan tersebut. Dari 192 kasus baru, 173 di antaranya merupakan laki-laki, sementara 19 lainnya perempuan.

“Sebagian besar penderita baru adalah laki-laki, dan ini berkaitan dengan perilaku seksual berisiko yang tidak sesuai dengan norma sosial,” ungkap dr. Dessy di Gedung DPRD Padang.

Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan terus memperkuat program pencegahan melalui penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, serta edukasi hidup sehat dan aman. Namun, perubahan perilaku masyarakat menjadi tantangan terbesar.

“Penyebab dominan masih berasal dari hubungan seksual berisiko dan perilaku menyimpang, termasuk hubungan sesama jenis,” tambahnya.

Sosiolog UNP: Minim Edukasi dan Lemahnya Kontrol Sosial Jadi Akar Masalah

Menurut Dr. Erianjoni, sosiolog dari Universitas Negeri Padang, lonjakan kasus HIV/AIDS di Padang berakar pada rendahnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tersebut, serta lemahnya kontrol sosial di lingkungan.

“Gaya hidup berisiko seperti seks bebas dan penggunaan narkoba suntik masih menjadi faktor utama. Ditambah lagi, akses informasi dan layanan kesehatan belum menjangkau seluruh kelompok rentan,” jelasnya.

Ia menilai sinergi antarinstansi dan komunitas masyarakat menjadi kunci agar populasi paling rentan bisa lebih mudah menjangkau layanan edukasi, pemeriksaan, dan pendampingan.

“Sinergitas penting, supaya yang sudah terpapar mendapat perawatan dan yang belum bisa lebih terlindungi,” ujarnya.

Fenomena Sosial dan Tantangan Moral di Kota Religius

Erianjoni juga menyoroti meningkatnya perilaku hubungan sesama jenis di kalangan pria sebagai salah satu faktor percepatan penyebaran HIV/AIDS, bahkan mulai merambah lingkungan pelajar.

“Fenomena ini mengkhawatirkan. Nilai adat dan agama harus kembali diperkuat agar masyarakat memiliki kontrol sosial yang lebih baik,” katanya.

Ia mendorong peran aktif niniak mamak, cadiak pandai, ulama, serta Dubalang Kota — lembaga adat penjaga ketertiban sosial — untuk kembali dioptimalkan.

“Dubalang Kota bisa menjadi garda terdepan menjaga ketertiban sosial berbasis nagari. Termasuk mengawasi kelompok berisiko tinggi seperti pekerja malam,” ujarnya menambahkan.

Paradoks di Kota Religius

Lonjakan kasus HIV/AIDS menjadi ironi bagi Kota Padang yang selama ini dikenal religius dan berlandaskan adat Minangkabau. Di balik citra moral dan spiritual yang kuat, muncul kenyataan bahwa penyakit ini telah menyebar di tengah masyarakat sendiri.

Berbagai pihak menegaskan, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, edukasi berkelanjutan, serta penguatan nilai adat dan agama untuk menekan laju penyebaran HIV/AIDS.

“HIV/AIDS bukan hanya masalah medis, tetapi juga krisis sosial dan moral yang mengancam masa depan generasi muda,” tutup Erismiarti.

(Rini/Mond)
#AIDS #HIV #DPRDPadang #Padang #Kesehatan

 


Serasinews.com, Padang – Upaya Pemerintah Kota Padang dalam meningkatkan kesejahteraan sosial kembali menunjukkan hasil nyata. Melalui kerja terintegrasi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang, angka kemiskinan berhasil turun signifikan dari 4,06 persen menjadi 3,63 persen. Artinya, sekitar 4.300 warga Padang kini berhasil keluar dari garis kemiskinan.

Capaian ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, dalam kegiatan Workshop Penguatan Koordinasi Penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan Bimbingan Teknis Penguatan Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam Rehabilitasi Sosial Anak, Rabu (12/11/2025). Kegiatan tersebut dihadiri oleh TKSK, Kasi Trantib Kecamatan dan Kelurahan, serta berbagai lembaga sosial mitra seperti Pelita Jiwa Insani.

“Kesejahteraan sosial tidak lahir dari program semata, tapi dari komitmen bersama. Penurunan angka kemiskinan ini adalah bukti sinergi lintas sektor dan kepedulian sosial masyarakat,” tegas Heriza.


Menangani 25 Jenis PPKS: Sinergi untuk Kemanusiaan

Dinsos Padang saat ini menangani 25 jenis PPKS, mulai dari balita dan anak terlantar, lansia, hingga ODGJ terlantar. Heriza menegaskan bahwa kegiatan workshop ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah strategis untuk menyatukan visi dan pola kerja di lapangan.

“Kami tidak ingin bergerak sendiri-sendiri. TKSK, lurah, camat, dan LKS harus memahami alur penanganan yang benar. Satu kesalahan kecil dalam asesmen bisa berakibat besar bagi masa depan seseorang,” ujarnya.


Peningkatan ini juga berdampak positif pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padang, yang kini mencapai 84,93 poin, naik dari 84,38 poin tahun sebelumnya. Dengan capaian itu, Padang menempati posisi teratas di Sumatera Barat dalam pembangunan manusia.

Fokus Baru: Gepeng, Anjal, dan Lansia Terlantar

Dinsos kini memusatkan perhatian pada penanganan gelandangan dan pengemis (Gepeng), anak jalanan (Anjal), serta lansia terlantar. Pendekatannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelompok.

Gepeng usia produktif (18–60 tahun) ditertibkan berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2025 tentang Ketertiban Umum.


Anak-anak dan lansia mendapat prioritas rehabilitasi sosial.


Setiap laporan yang masuk akan diverifikasi melalui asesmen dan koordinasi dengan Disdukcapil untuk memastikan identitas dan domisili.

“Kami tidak bisa asal menertibkan. Setiap orang yang kami temui punya cerita. Tugas kami bukan hanya mengamankan, tapi memulihkan,” tutur Heriza.


ODGJ Terlantar dan Mr. X: Identitas sebagai Hak Dasar

Penanganan ODGJ Terlantar menjadi perhatian khusus. Proses dimulai dengan koordinasi bersama Puskesmas, sebab hanya dokter yang berwenang menetapkan status ODGJ. Bila pasien tidak memiliki keluarga atau kemampuan ekonomi, Dinsos akan menanggung layanan kesehatan dan pengurusan BPJS.

Untuk warga tanpa identitas atau Mr. X, Dinsos bahkan membuatkan KTP khusus dengan alamat di Jalan Delima No. 5, Kelurahan Ujung Gurun, dan menjadikan Kepala Dinas Sosial sebagai Kepala Keluarga administratif agar mereka tetap mendapat akses layanan publik.

“Kami tidak akan membiarkan siapa pun hidup tanpa identitas. Identitas adalah pintu pertama menuju kemanusiaan,” ujar Heriza penuh empati.


Perketat Pengawasan: Waspadai Eksploitasi Anak Berkedok Mengemis

Dinsos Padang juga meningkatkan pengawasan terhadap eksploitasi anak di jalanan, terutama pada kasus ibu-ibu pengemis yang membawa bayi. Fenomena ini diduga berkaitan dengan praktik human trafficking.

Untuk mengantisipasi hal itu, Dinsos berkolaborasi dengan DP3P2KB, Kepolisian, dan Kejaksaan membentuk tim terpadu guna menelusuri potensi jaringan eksploitasi anak.

“Jangan remehkan pemandangan di lampu merah. Bisa jadi di balik tangan kecil yang menengadah, ada kejahatan besar yang tersembunyi,” tegas Heriza.


Kolaborasi Multisektor: Kunci Utama Penanganan Sosial

Heriza menutup kegiatan dengan menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menangani persoalan sosial.

“Selama manusia hidup, masalah sosial akan selalu ada. Tapi bukan berarti kita menyerah. Tidak ada satu pun OPD yang bisa menanganinya sendiri,” katanya.


Melalui SK Tim Terpadu yang ditandatangani Wali Kota Padang, seluruh OPD dan instansi vertikal kini terlibat aktif dalam sistem rujukan terpadu PPKS. Data Dinsos per Oktober 2025 menunjukkan penanganan aktif terhadap balita terlantar, anak jalanan, lansia, tuna susila, hingga orang terlantar dari luar kota.

“Tujuan kami bukan mengejar angka, tapi mengembalikan martabat manusia,” tutup Heriza Syafani penuh optimisme.


Catatan Redaksi

Langkah progresif Dinas Sosial Kota Padang menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu menekan angka kemiskinan sekaligus memperkuat fondasi kemanusiaan. Di tengah tantangan sosial yang terus berkembang, keberanian menegakkan regulasi disertai empati menjadi kunci menuju Padang yang inklusif dan berkeadilan sosial.
(Rini/Mond)
#DinasSosialPadang #Padang

 

Serasinews.com, Padang – Senja baru saja turun di Kelurahan Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Selasa (11/11/2025), ketika dentuman talempong dan aroma gulai menggema di udara. Di antara tawa anak-anak, langkah tari, dan sapaan akrab antarwarga, terselenggara satu hajatan besar penuh makna: Alek Nagari Berok Nipah.

Kegiatan budaya ini lahir dari gagasan Anggota DPRD Kota Padang, Iswanto Kwara (Fraksi PDI Perjuangan) melalui pokok-pokok pikirannya sebagai wakil rakyat. Namun lebih dari sekadar pesta rakyat, Alek ini menjadi wujud nyata semangat toleransi dan integrasi masyarakat multikultural di Kota Padang.

Kami di DPRD hanyalah jembatan aspirasi masyarakat. Suara rakyat kami dengar, kami perjuangkan, lalu kami wujudkan bersama. Alek Nagari ini adalah salah satunya — hasil dari keinginan masyarakat untuk menjaga harmoni dalam keberagaman,” ujar Iswanto di hadapan warga yang menyambutnya dengan tepuk tangan hangat.

Mengusung tema “Menuju Integrasi Masyarakat Multikultural,” Iswanto menegaskan bahwa keberagaman di Berok Nipah harus menjadi kekuatan, bukan pemisah.
Perbedaan bukan alasan untuk menjauh, tetapi alasan untuk bersatu. Harmoni itu tidak datang begitu saja, tapi dibangun dengan kesadaran dan saling menghormati,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menilai Alek Nagari bukan hanya panggung hiburan, tapi juga ruang belajar sosial — tempat warga saling mengenal budaya satu sama lain. Dari randai dan tari pasambahan, hingga seni barongsai dan musik modern anak muda, semuanya berpadu tanpa sekat.
Berok Nipah ini miniatur Padang — beragam tapi tetap satu. Kalau di sini bisa hidup rukun, maka di seluruh Padang pun pasti bisa,” tambahnya.

Dukungan Pemerintah Kota Padang

Kemeriahan Alek Nagari turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, yang memberi apresiasi tinggi kepada Iswanto Kwara atas inisiatifnya.

Apa yang dilakukan Pak Iswanto ini sejalan dengan semangat pemerintah kota, terutama dalam program Jelajah Padang dan Padang Melayani. Kegiatan seperti ini memperkuat kebersamaan lintas suku, agama, dan ras,” ujar Andree.

Menurutnya, kolaborasi antara DPRD dan masyarakat dalam kegiatan budaya seperti ini menjadi contoh nyata sinergi untuk menjaga harmoni sosial di tengah kehidupan kota yang majemuk.

Rasa yang Menyatukan

Suasana penuh warna terasa hingga malam. Warga saling berbagi makanan khas hasil gotong royong, anak-anak tertawa di panggung hiburan, dan para perantau ikut bernostalgia lewat alunan musik tradisional.

Bagi Iswanto, momen ini lebih dari sekadar perayaan — ini simbol kemenangan atas perbedaan.
Alek Nagari bukan milik satu golongan, tapi milik semua. Yang kita rayakan bukan hanya budaya, tapi juga persaudaraan. Itulah wajah sejati Padang — bersatu dalam keberagaman,” ujarnya menutup sambutan.

Catatan Penulis

Alek Nagari Berok Nipah 2025 menjadi pengingat bahwa politik sejati tidak berhenti di ruang sidang, tapi hidup di tengah masyarakat. Melalui langkah sederhana namun bermakna, Iswanto Kwara menunjukkan wajah wakil rakyat yang sesungguhnya — hadir, mendengar, dan bertindak untuk harmoni bersama.

(Rini/Mond)
#AlekNagari #DPRDPadang #Padang

Padang, Serasinews.com— Aksi nekat seorang pria berinisial HE alias BA (37) berakhir memalukan setelah ia diamankan Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang, Selasa (11/11/2025) sore. Pria tersebut ditangkap usai menebar ancaman menggunakan senjata tajam terhadap seorang warga di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.

Menurut keterangan yang dihimpun, HE sempat membuat warga panik ketika mengacungkan parang ke arah korban sambil melontarkan ancaman keras. Korban yang ketakutan langsung melapor ke polisi. Tak butuh waktu lama, Tim Klewang yang dikenal cepat dan tegas dalam memburu pelaku kejahatan jalanan berhasil melacak dan meringkus HE beberapa jam kemudian.

Cemburu dan Emosi Picu Aksi Pengancaman

Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, S.I.K., M.A.P., membenarkan penangkapan tersebut.
“Pelaku kami amankan tidak lama setelah laporan korban diterima. Berdasarkan keterangan awal, pelaku mengancam dengan sebilah parang sambil mengeluarkan kata-kata intimidatif,” ungkap Yasin, Rabu (12/11/2025).

Dari hasil pemeriksaan, ternyata aksi itu bukan kali pertama. Korban mengaku sudah dua kali diancam oleh HE — pertama pada 19 Oktober 2025 di kawasan Jalan Raya Siteba, dan kedua pada 11 November 2025 di Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo. Polisi juga menyita dua bilah parang yang diduga digunakan pelaku.

Dalam interogasi, HE mengakui semua perbuatannya. Ia mengaku emosi dan menuduh korban telah menyembunyikan istrinya. “Motifnya murni karena masalah pribadi dan rasa cemburu,” jelas Yasin.

Tegang Berakhir Malu: Ketakutan Saat Disergap

Namun penangkapan HE justru diwarnai insiden tak biasa. Saat tim Klewang mengepungnya, pria yang semula garang itu mendadak gemetar dan pucat pasi.

Menurut petugas, pelaku bahkan tak mampu menahan rasa takut hingga buang air besar di celana. Kejadian itu membuat warga yang menonton penangkapan sempat kaget sekaligus geli.
“Begitu tahu tim sudah mengelilinginya, dia langsung ciut. Tidak ada perlawanan, tapi saat diamankan kami dapati celananya sudah kotor,” ungkap salah satu anggota tim di lapangan.

Polisi Tegas: Tak Ada Tempat untuk Premanisme

Saat ini, HE alias BA masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Padang. Ia dijerat Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan dan penggunaan senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.

Kompol Yasin menegaskan bahwa Polresta Padang tidak akan mentolerir aksi premanisme atau ancaman kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Siapa pun yang mencoba menebar ketakutan di tengah masyarakat akan kami tindak tegas. Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan,” tegasnya.

Dari Gertak Jadi Gagal Gaya

Kasus ini menjadi pelajaran bahwa keberanian semu yang didorong emosi justru berujung kehinaan. HE yang berniat menakut-nakuti orang lain malah menjadi bahan tertawaan warga saat ditangkap. Kini, selain harus menghadapi proses hukum, ia juga menanggung malu akibat keberaniannya yang palsu.

(Mond/Rini)
#Kriminal #Padang #TimKlewang #Pengancaman #CemburuButa

 

Padang, Serasinews.com– Jalur legendaris Sitinjau Lauik kembali “menelan korban.” Sejak Minggu malam (9/11) hingga Senin siang (10/11), arus lalu lintas di kawasan Panorama Dua, Kelok S, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, lumpuh total. Dua insiden terjadi hampir bersamaan: sebuah truk bermuatan berat terguling dan mobil pribadi mogok di lokasi yang sama.

Akibatnya, kemacetan panjang mencapai empat kilometer tak terhindarkan. Ribuan kendaraan dari arah Padang–Solok terjebak berjam-jam di jalur menanjak yang dikenal ekstrem itu.

Medan Berat Sitinjau Lauik Kembali Uji Nyali Sopir

Sitinjau Lauik bukan sekadar jalur lintas antar kota—ia adalah tantangan nyata bagi setiap pengemudi. Jalannya sempit, berkelok tajam, dan menanjak curam di tepi perbukitan. Bagi kendaraan besar, sedikit saja kehilangan tenaga bisa berakibat fatal.

Hal itulah yang terjadi pada Minggu malam. Sebuah truk pengangkut barang berat diduga gagal menanjak dan akhirnya terguling di tikungan tajam Panorama Dua. Tak lama berselang, mobil pribadi ikut mogok di titik yang sama, menutup ruang gerak kendaraan lain.

Petugas Berjibaku di Tengah Malam Gelap

Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, mengatakan begitu laporan masuk, pihaknya langsung mengerahkan lebih dari 15 personel untuk mengatur arus kendaraan. Mereka bekerja di medan berisiko, minim penerangan, dan di tengah antrean panjang kendaraan yang masih berusaha melintas.

Truk terguling dan mobil mogok ini memang menjadi penyebab utama kemacetan. Sejak semalam personel kami tidak berhenti mengatur lalu lintas di lapangan,” ujar Sosmedya, Senin (10/11).

Selain Polsek Lubuk Kilangan, Satlantas Polresta Padang dan PJR Polda Sumbar turut membantu. Sistem buka-tutup jalur diberlakukan agar kendaraan dari dua arah bisa melintas bergantian, meski hanya dengan kecepatan merayap.

Evakuasi Penuh Tantangan

Medan yang sempit dan curam membuat proses evakuasi truk terguling berjalan lambat. Petugas harus menunggu alat berat derek untuk menarik badan truk yang menutupi jalur. Di saat bersamaan, lalu lintas tetap dijaga agar tidak semakin parah.

Kami sudah berkoordinasi dengan pemilik truk. Targetnya, jalur Sitinjau Lauik bisa kembali normal secepat mungkin,” jelas Kompol Sosmedya.

Hingga Senin siang, proses evakuasi masih berlangsung. Beberapa petugas bahkan belum beristirahat sejak malam sebelumnya, tetap siaga di tengah hawa dingin pegunungan dan arus kendaraan yang tak kunjung surut.

Imbauan: Periksa Kendaraan Sebelum Menanjak

Polisi mengimbau pengendara yang akan melintasi Sitinjau Lauik agar memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, terutama rem dan sistem tenaga mesin.

Bagi yang tidak berkepentingan mendesak, sebaiknya tunda perjalanan dulu sampai jalur benar-benar normal,” imbau Kapolsek.

Sitinjau Lauik merupakan jalur vital penghubung Padang–Solok, namun juga dikenal sebagai titik rawan kecelakaan di Sumatera Barat. Hampir setiap tahun, kecelakaan akibat rem blong atau kendaraan terguling terjadi di kawasan ini—sebuah pengingat bahwa menaklukkan Sitinjau Lauik bukan hanya soal kemampuan mesin, tetapi juga kesabaran dan kehati-hatian pengemudi.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #SitinjauLauik #Padang

 

padang, Serasinews.com— Suasana malam Sabtu (8/11/2025) di sekitar Stasiun Kereta Api Alai Pauh, Kecamatan Pauh, mendadak tegang. Beberapa pria berpakaian preman bergerak cepat dari balik bayangan rel, mengapit seorang pria yang tampak kebingungan. Pria itu, belakangan diketahui bernama SR (46), seorang buruh harian yang selama ini dikenal pendiam di lingkungannya. Tak ada yang menyangka, malam itu menjadi akhir dari aktivitas gelap yang diam-diam ia jalani.

Awal Kecurigaan Warga

Penangkapan SR bukanlah peristiwa kebetulan. Kapolsek Pauh, AKP Nasirwan, S.H., menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan hasil penyelidikan panjang menindaklanjuti laporan warga yang resah akan aktivitas mencurigakan di sekitar Kelurahan Cupak Tangah.

“Warga sering melihat seseorang datang dan pergi dengan gelagat aneh, diduga membawa narkotika dan melakukan transaksi kecil,” ungkap AKP Nasirwan.

Laporan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Kanit Reskrim IPTU Mardianto Padang, S.H. dan Panit II Reskrim AIPTU Firmansyah, S.H., M.H., yang memimpin penyelidikan tertutup selama beberapa hari di lokasi.

Operasi Malam yang Sunyi

Sekitar pukul 22.00 WIB, di bawah cahaya lampu jalan yang temaram, tim Reskrim Polsek Pauh mengintai SR yang berdiri gelisah di tepi rel. Ia terlihat menatap layar ponsel, menggenggam sesuatu, lalu menyelipkannya ke dalam jaket. Saat momen dianggap tepat, tim yang turut diperkuat BRIGADIR Davri serta Ketua RT setempat, Suwarno, langsung bergerak.

SR tak sempat melarikan diri. Saat digeledah, petugas menemukan bungkus rokok Djisamsoe yang terasa janggal. Ketika dibuka, di dalamnya terdapat plastik klip bening berisi butiran kristal putih yang diduga sabu. “Barang bukti langsung diamankan, pelaku mengaku barang itu miliknya,” ujar salah satu anggota tim di lokasi.

Barang Bukti dan Pengakuan

Dari tangan SR, polisi menyita:

1 bungkus plastik klip berisi sabu,


1 unit ponsel Oppo warna hitam, diduga digunakan untuk komunikasi transaksi,


1 unit sepeda motor Honda Kharisma abu-abu BA 4065 BG, yang sering dipakai mengantar barang.


Di hadapan petugas, SR akhirnya mengaku sabu itu miliknya. Ia mengaku sudah beberapa kali mengambil “pesanan” dari seseorang yang kini sedang diburu aparat.

Bagian dari Operasi Tumpas Bandar 2025

Kapolsek Pauh menegaskan, penangkapan SR merupakan bagian dari Operasi Tumpas Bandar 2025 — operasi besar Polresta Padang untuk menekan peredaran narkotika hingga ke tingkat bawah.
“Modus pelaku semakin beragam. Ada yang sembunyikan sabu di bungkus rokok, sachet minuman, bahkan sandal. Tapi seteliti apapun mereka, kami lebih siap,” tegas AKP Nasirwan.

Jerat Hukum Menanti

SR kini mendekam di sel tahanan Mapolsek Pauh dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman 4 hingga 12 tahun penjara. Polisi masih menelusuri jaringan di atasnya untuk mengungkap pemasok utama.

“Penangkapan ini bukan akhir, tapi langkah awal membongkar rantai peredaran sabu di Pauh,” tutup AKP Nasirwan.

Catatan Redaksi

Kasus SR menjadi peringatan bagi kita semua: perang melawan narkoba tak bisa hanya diserahkan kepada aparat. Laporan warga, sekecil apa pun, bisa menjadi kunci besar untuk menghentikan peredaran barang haram yang mengancam generasi muda.
(Rini/Mond)
#Narkoba #Sabu #Padang #OperasiTumpasBandar2025

 

Padang, Serasinews.com Aksi culas sekelompok pencuri yang memanfaatkan kepanikan nasabah di depan mesin ATM akhirnya terhenti di tangan Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang. Setelah berbulan-bulan berpindah tempat untuk menghindari kejaran polisi, empat pria paruh baya itu diringkus dalam operasi serentak di tiga titik berbeda di Kota Padang, Jumat (7/11/2025) sore.

Para tersangka dikenal lihai, rapi, dan penuh perhitungan. Di balik penampilan sederhana mereka, tersimpan keahlian membaca gestur panik calon korban. Dengan modus klasik: ganjal ATM lalu tukar kartu, saldo korban pun bisa raib hanya dalam hitungan menit.

Tiga Lokasi, Satu Sore, Empat Tersangka

Sekitar pukul 16.30 WIB, Tim 1 Klewang yang dipimpin Iptu Adrian Afandi dan Ipda Ryan Fermana bergerak setelah memastikan identitas para pelaku. “Empat orang berhasil kami amankan di lokasi berbeda — dua di kawasan Indarung, satu di Andalas, dan satu lagi di By Pass Lubukminturun,” terang Iptu Adrian di Mapolresta Padang, Sabtu (8/11/2025).

Keempat pria yang kini mendekam di sel tahanan itu masing-masing berinisial J (53), H (52), A (49), dan N (45). Semuanya warga Sumatera Barat yang selama ini beroperasi lintas kecamatan.

Dari tangan mereka, polisi menyita barang bukti yang menunjukkan betapa sistematis kelompok ini beraksi:

59 kartu ATM dari berbagai bank nasional (BRI, BNI, BCA, Mandiri, Bank Nagari, CIMB, BTPN, BSI, dan Maybank),


Dua potongan gergaji besi warna oranye untuk mengganjal slot kartu,


Satu kotak tusuk gigi sebagai alat bantu mengunci posisi kartu,


dan dompet hitam merek Levi’s berisi kumpulan kartu hasil kejahatan.


Modus Kuno yang Masih Menelan Korban

Menurut penyidik, para pelaku menjalankan pola lama yang tetap ampuh: menyumbat slot kartu ATM dengan patahan gergaji besi. Saat kartu korban macet, salah satu pelaku berpura-pura menolong, menukar kartu dengan miliknya, lalu secara halus mencuri PIN korban.

“Begitu PIN didapat, mereka langsung berpencar menuju ATM lain untuk menarik uang korban,” ungkap Iptu Adrian.

Dua Aksi, Kerugian Puluhan Juta Rupiah

Penyelidikan mengungkap sedikitnya dua kasus besar yang melibatkan sindikat ini.

Kasus pertama terjadi 31 Mei 2025 di ATM BNI Dayu Mart, Kuranji, dengan kerugian mencapai Rp30 juta.


Kasus kedua pada 19 Maret 2025 di Gallery ATM GG Mart, Aur Duri Indah, di mana korban kehilangan Rp12,3 juta hanya dalam beberapa menit.


“Dari dua laporan itu, kami menelusuri pola, rekaman CCTV, hingga akhirnya bisa memetakan jaringan utama mereka,” jelas Adrian.

Pelaku Tampil Kalem, Korban Tak Curiga

Keempat tersangka dikenal sangat tenang dan sopan saat beraksi. Mereka tidak menggunakan kekerasan — cukup memanfaatkan psikologi korban yang panik. Usia mereka yang matang justru membuat orang percaya.
“Korban mengira mereka petugas bank atau orang baik yang ingin membantu,” kata salah satu anggota Tim Klewang.

Pesan Tegas Polisi: Jangan Percaya ‘Penolong’ di ATM

Kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak menerima bantuan dari siapa pun di sekitar mesin ATM, sekalipun tampak ramah.
“Jika kartu tertelan, segera hubungi bank melalui nomor resmi di layar mesin. Jangan pernah sebutkan PIN atau menyerahkan kartu pada orang asing,” tegas Iptu Adrian.

Masyarakat juga diminta segera melapor bila melihat orang mencurigakan yang bolak-balik di area ATM.

Akhir Langkah Sindikat

Kini, keempat pelaku beserta barang bukti telah diamankan untuk proses hukum lanjutan. Polisi masih menelusuri kemungkinan keterlibatan jaringan lain di luar Kota Padang.

Kasus ini kembali mengingatkan bahwa kejahatan tidak selalu datang dengan ancaman atau senjata. Kadang, hanya senyum dan kepura-puraan membantu sudah cukup untuk menguras isi tabungan seseorang.
Dan kali ini, Tim Klewang memastikan permainan lama itu benar-benar berakhir.

(Rini/Mond)
#Kriminal #PolrestaPadang #TimKlewang #KomplotanGanjalATM #Padang

 


Serasinews.com:Padang, 8 November 2025 – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar kembali melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Kondisi ini menimbulkan keresahan masyarakat, khususnya para sopir angkutan barang dan kendaraan logistik yang terpaksa menghentikan operasional karena kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar.

Sejumlah SPBU di Kota Padang dan daerah sekitarnya dilaporkan kehabisan stok Solar dalam beberapa hari terakhir. Antrean panjang kendaraan terlihat di beberapa SPBU yang masih memiliki pasokan terbatas.

“Sudah beberapa pekan sulit dapat Solar. Kadang SPBU bilang habis, kadang katanya belum datang dari depot,” ujar Rizal, seorang sopir truk yang tengah mengantre di salah satu SPBU di Padang, Jumat (16/10/2025).

Situasi ini memunculkan dugaan adanya praktik permainan oleh oknum SPBU maupun mafia minyak, yang memperparah kelangkaan Solar bersubsidi di lapangan. Masyarakat mendesak Pertamina untuk menindak tegas SPBU nakal yang diduga menjual BBM bersubsidi kepada pihak yang tidak berhak.

Menanggapi hal ini, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menambah kuota Bio Solar sebanyak 70.000 kiloliter, sehingga total alokasi untuk Sumatera Barat tahun ini mencapai 566.000 kiloliter. Penambahan tersebut diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.

Namun, distribusi yang belum merata membuat sebagian daerah di Sumbar masih mengalami kesulitan mendapatkan Solar. Pemerintah Provinsi Sumbar kini berkoordinasi intensif dengan Pertamina dan BPH Migas untuk mempercepat pendistribusian serta memastikan pasokan tersebar secara merata di seluruh SPBU.

Langkah-langkah penanganan yang sedang dilakukan:

Penambahan kuota Bio Solar sebesar 70.000 kiloliter.

Koordinasi lintas lembaga antara Pemprov Sumbar, Pertamina, dan BPH Migas.

Pemantauan ketat di lapangan untuk mencegah penyelewengan dan penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi.

Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi Heriyanto, menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan langkah-langkah yang diambil dapat mengantisipasi praktik penyalahgunaan dan memperlancar distribusi BBM di seluruh wilayah Sumbar.

“Kami berharap upaya ini segera menormalkan pasokan Solar, agar aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya sektor transportasi dan logistik, bisa kembali berjalan lancar,” ujar Helmi.

Kelangkaan Solar tidak hanya menjadi persoalan energi, tetapi juga berdampak langsung pada denyut perekonomian daerah, terutama sektor transportasi dan distribusi barang yang sangat bergantung pada kelancaran suplai BBM.
(**)

 


Serasinews.com:Padang, 5 November 2025 — Suara sirene meraung serempak di seluruh penjuru Kota Padang pagi itu. Dari pesisir Pantai Padang hingga kawasan perbukitan, ribuan warga tampak bergegas menuju titik-titik aman. Sekilas seperti situasi darurat, namun sesungguhnya ini adalah bagian dari “Tsunami Drill”, latihan evakuasi bencana besar yang melibatkan lebih dari 200 ribu warga dari 8 kecamatan.

Kegiatan berskala kota ini menjadi momentum penting untuk mengukur kesiapan masyarakat dan pemerintah menghadapi potensi gempa dan tsunami — dua ancaman yang selalu membayangi wilayah pesisir barat Sumatera ini.

Dinas Sosial Bergerak Cepat di Tengah Simulasi

Di tengah kesibukan warga berlatih evakuasi, Dinas Sosial Kota Padang tampil sigap. Dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Heriza Syafani, puluhan anggota Tagana (Taruna Siaga Bencana) disebar ke berbagai titik evakuasi utama.

Salah satunya di zona aman halaman TVRI Sumatera Barat, Kecamatan Koto Tangah, di mana Dinas Sosial mendirikan dapur umum darurat untuk melayani kebutuhan pangan bagi sekitar 400 Kepala Keluarga (KK) yang “mengungsi” di lokasi tersebut.

“Melalui simulasi ini, kita ingin melihat sejauh mana kesiapsiagaan seluruh unsur — pemerintah, relawan, dan masyarakat — dalam menghadapi situasi darurat yang sebenarnya,” ujar Heriza Syafani di sela kegiatan.

Ia menegaskan, dapur umum bukan hanya simbol kesiapan logistik, melainkan juga latihan nyata dalam menjamin keberlangsungan hidup warga pascabencana.
“Ketika bencana datang, persoalannya tidak berhenti pada penyelamatan diri. Ada tanggung jawab besar untuk memastikan warga tetap bisa bertahan hidup dengan kebutuhan dasar yang terpenuhi,” tambahnya.

Tagana Siaga di Sembilan Titik Evakuasi

Selain di TVRI Sumbar, Dinas Sosial juga menempatkan personel Tagana di delapan titik evakuasi lainnya di seluruh Kota Padang.
Masing-masing lokasi diperkuat oleh sekitar 10 personel, yang bertugas membantu distribusi logistik, mendampingi warga lanjut usia, anak-anak, dan penyandang disabilitas, serta menjaga ketertiban selama simulasi berlangsung.

“Tagana bukan hanya tangan yang menolong, tapi juga hati yang menenangkan,” ujar Heriza yang didampingi Kabid Linjamsos Ricky Januar Alexander.
“Dalam situasi genting, empati dan ketenangan sama pentingnya dengan tenaga fisik.”

Lebih dari Sekadar Latihan

Simulasi tsunami kali ini tidak berhenti pada seremoni. Ia menjadi ajang evaluasi besar bagi sistem peringatan dini, kesiapan jalur evakuasi, serta koordinasi antarinstansi.

“Kalau dalam latihan ini masih ada hambatan, itu bukan masalah — justru menjadi bahan pembelajaran. Tujuan simulasi bukan menunjukkan kesempurnaan, tapi memperbaiki kekurangan,” tegas Heriza.

Ia pun mengapresiasi sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah kota, lembaga penyiaran, aparat kecamatan, hingga warga yang turut aktif. “Menghadapi bencana tidak bisa sendiri. Semua harus bergerak bersama.”

Membangun Budaya Siaga Sejak Dini

Bagi Dinas Sosial Kota Padang, Tsunami Drill bukan sekadar agenda tahunan. Ini adalah upaya nyata membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat.

“Kalau latihan menjadi kebiasaan, maka refleks masyarakat akan terbentuk. Mereka tahu harus ke mana, membawa apa, dan siapa yang perlu diselamatkan terlebih dahulu,” ujar Heriza penuh semangat.

Di halaman TVRI Sumbar, aroma masakan dari dapur umum berpadu dengan hiruk-pikuk warga yang tengah berlatih evakuasi. Di tengah riuhnya simulasi itu, terlihat gambaran nyata bahwa Padang sedang bertransformasi menjadi kota yang tangguh menghadapi bencana.

“Kesiapsiagaan bukan pilihan, tapi kebutuhan. Karena bencana tidak menunggu kesiapan kita.”
Heriza Syafani, Kepala Dinas Sosial Kota Padang

(Rini)
#TsunamiDrill #SimulasiBencana #Padang #DinasSosialPadang

 

Padang, Serasinews.com — Suasana tenang dini hari di Kota Padang mendadak berubah riuh saat belasan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) turun ke lapangan. Tepat pukul 02.30 WIB, Selasa (4/11/2025), mereka mulai menyisir sejumlah titik hiburan malam dalam rangka penegakan Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2025 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Operasi yang berlangsung hingga menjelang subuh itu menemukan beberapa tempat hiburan masih beroperasi melewati batas waktu yang ditetapkan. Lampu warna-warni dan dentuman musik yang masih terdengar membuat petugas harus bertindak tegas.

“Kita bubarkan dan berikan teguran kepada pemilik tempat hiburan yang melanggar jam operasional maupun izin usaha,” tegas Rozaldi Rosman, S.STP., M.Si, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibum dan Tranmas) Satpol PP Kota Padang, yang memimpin langsung operasi tersebut.

Rozaldi menuturkan, kegiatan hiburan hingga dini hari berpotensi mengganggu kenyamanan warga sekitar.

“Masyarakat butuh waktu istirahat di malam hari. Jangan sampai kegiatan yang tak perlu justru meresahkan lingkungan,” ujarnya.

Selain menertibkan tempat hiburan malam, petugas juga menyambangi sejumlah penginapan di wilayah kota. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada aktivitas yang melanggar norma kesusilaan. Dari hasil razia, petugas menemukan satu pasangan bukan suami istri yang menginap di satu kamar. Keduanya kemudian diamankan dan dibawa ke kantor Satpol PP untuk pendataan.

“Kami ingin memastikan penginapan dipakai sebagaimana mestinya, bukan untuk perbuatan yang mencoreng moral dan citra kota,” tambah Rozaldi.

Tak berhenti di situ, tim patroli melanjutkan operasi ke kawasan Khatib Sulaiman, lokasi yang kerap dijadikan tempat nongkrong anak muda hingga larut malam. Di sana, petugas mendapati beberapa remaja masih berkeliaran di pinggir jalan, termasuk empat gadis remaja yang turut diamankan untuk dilakukan pembinaan.

“Mereka kita bawa ke kantor untuk didata dan diberikan arahan agar tidak mengulangi perbuatannya,” jelas Rozaldi.

Operasi ini menjadi pengingat bagi pelaku usaha hiburan malam maupun masyarakat agar menaati peraturan yang berlaku. Pemerintah Kota Padang menegaskan komitmennya menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan warga, terutama di waktu malam.

“Padang harus tetap dikenal sebagai kota yang tertib, aman, dan berbudaya. Jangan nodai citra itu hanya karena ulah segelintir orang,” tutup Rozaldi dengan tegas.

(Rini/Mond)
#SatpolPP #Padang #Tibum #KetertibanUmum

 

Serasinews.com,Padang – Layanan transportasi massal Trans Padang segera tampil dengan wajah baru. Sebanyak sepuluh unit bus modern akan segera mengaspal, membawa semangat inklusivitas dengan desain yang ramah bagi penyandang disabilitas. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Padang dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang lebih manusiawi dan merata.

Direktur Perumda Padang Sejahtera Mandiri (PSM), Alvino Martha, menjelaskan bahwa armada terbaru ini membawa sejumlah pembaruan penting dibanding generasi sebelumnya. Selain tampilan yang lebih modern, bus kini dirancang agar mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk pengguna kursi roda.

“Bus kali ini jauh lebih ramah bagi penyandang disabilitas,” ujar Alvino, Selasa (4/11/2025).


Perubahan paling mencolok terdapat pada penambahan pintu di bagian belakang, yang dikhususkan bagi penumpang difabel. Ruang di area tersebut telah disiapkan untuk dua hingga tiga kursi roda, lengkap dengan sistem pengaman dan area gerak yang lebih lega, sehingga pengguna kursi roda dapat naik dan turun dengan aman tanpa terganggu penumpang lain.

Selain itu, kabin bus kini terasa lebih luas, dilengkapi pendingin udara (AC) hemat energi, pencahayaan yang lebih baik, serta desain interior modern yang mendukung kenyamanan selama perjalanan—terutama saat jam sibuk di tengah panasnya udara pesisir Padang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Ances Kurniawan, menyebutkan bahwa sepuluh armada baru ini seharusnya mulai beroperasi sejak 1 November 2025, namun pengirimannya sedikit tertunda karena proses dari pihak rekanan belum sepenuhnya selesai.

“Harusnya sudah jalan awal November, tapi karena belum semua unit tiba di Padang, jadwal peluncuran diundur,” jelas Ances.


Ances menambahkan, seluruh unit akan tiba di Padang pada pekan depan, sebelum menjalani uji teknis dan kelayakan jalan. Jika tak ada kendala, launching resmi direncanakan berlangsung pada pekan kedua atau ketiga November dan bus akan langsung melayani Koridor 1: Pasar Raya – Lubuk Buaya.

Kehadiran armada baru ini mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak yang menilai langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan publik sekaligus memperluas akses transportasi bagi kelompok rentan.

Selain meningkatkan kenyamanan, Trans Padang versi terbaru diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Dengan fasilitas yang ramah disabilitas dan kenyamanan setara transportasi modern, Trans Padang berpotensi menjadi ikon transportasi inklusif di wilayah barat Indonesia.

Upaya pembaruan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Padang untuk mewujudkan “transportasi publik yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua kalangan.”

“Kami ingin memastikan semua warga tanpa terkecuali dapat menikmati layanan transportasi publik yang layak,” tutup Alvino Martha.


Dengan hadirnya sepuluh armada baru ini, wajah transportasi massal di Kota Padang memasuki babak baru — lebih modern, lebih nyaman, dan lebih manusiawi.

(Rini/Mond)
#TransPadang #Transportasi #Padang

Serasinews.com, Padang – Asap hitam pekat menembus langit sore Kota Padang, Selasa (4/11/2025). Suara sirene meraung menembus riuh kepanikan warga di tepi Banjir Kanal, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara. Dalam hitungan menit, api membungkus deretan bangunan semi permanen—laundry, warung, dan bengkel—yang berdiri saling menempel di tepian kanal itu.

Di balik kobaran api yang menggila, dua nyawa tak sempat menyelamatkan diri. Inen Irawati (40) dan anaknya, Ravi (20), ditemukan tewas terpanggang—terjebak di dalam bangunan yang menjadi saksi bisu akhir kehidupan mereka.

Ujian Nyata “Padang Sigap”

Laporan kebakaran masuk pukul 13.40 WIB. Tanpa jeda, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang langsung bergerak. Lima unit mobil pemadam dan 65 personel dikerahkan hanya dalam lima menit. Jalur sempit, padat, dan panas tak menyurutkan langkah mereka.

“Begitu laporan diterima, tim langsung meluncur. Situasi padat, api cepat membesar. Kami harus berpacu dengan waktu agar tak merembet ke rumah warga,” tutur Rinaldi, Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, suaranya tegas tapi terselip nada duka.

Ledakan keras dari arah bengkel memecah udara. Percikan api menjalar ke tumpukan bahan mudah terbakar. Dalam sekejap, kobaran menjalar cepat, menelan segalanya.

“Bangunannya semi permanen, penuh bahan yang mudah terbakar. Api langsung menggila. Kami berusaha evakuasi korban, tapi asap dan panas membuat segalanya gelap,” katanya dengan mata sayu.

Jeritan di Tengah Bara

Saksi mata, Dio (28), masih terguncang mengingat momen itu.
“Saya baru pulang. Tiba-tiba BOOM!—suara ledakan keras. Pas keluar, api udah tinggi banget dari bengkel. Semua orang lari, teriak-teriak, bawa ember seadanya. Panik luar biasa,” katanya dengan suara bergetar.

Warga berhamburan, sebagian mencoba menyelamatkan barang, sebagian lagi hanya bisa menatap rumah mereka terbakar hidup-hidup. Api menjalar ke atap, meledakkan tabung gas, menciptakan kobaran merah yang menyilaukan mata.

Dalam hiruk pikuk itu, petugas Damkar berlari menembus asap, mengguyur dari segala arah. Satu jam kemudian, nyala api berhasil dijinakkan—namun yang tersisa hanyalah puing, arang, dan dua tubuh tanpa nyawa.

Jenazah Inen dan Ravi dievakuasi ke RS Bhayangkara Padang. Warga yang mengenal mereka hanya bisa menunduk, menahan sesak di dada.

Padang Sigap: Antara Kecepatan dan Pengorbanan

Program “Padang Sigap”, kebanggaan Pemko Padang, kembali diuji di tengah bencana ini. Prinsipnya sederhana tapi berat: cepat, tepat, tanggap.
Dan kali ini, prinsip itu menyelamatkan puluhan rumah di sekitar kanal dari amukan api.

“Setiap kali kami berangkat, kami sadar: bisa jadi nyawa kami taruhannya. Tapi kalau kami lambat, lebih banyak nyawa yang hilang,” ujar Rinaldi lirih, matanya menerawang ke arah reruntuhan hangus.

Duka yang Tak Mudah Padam

Menjelang senja, lokasi kebakaran berubah jadi lautan abu. Bau plastik, minyak, dan arang masih menusuk hidung. Sisa air pemadaman bercampur dengan jelaga membentuk lumpur hitam di tanah.

“Inen itu orang baik, tak pernah pelit, suka bantu tetangga. Ravi… anaknya rajin, penurut. Mereka nggak pantas pergi secepat itu,” tutur seorang warga dengan mata berkaca-kaca.

Polisi kini menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Namun bagi warga Alai Parak Kopi, jawaban teknis itu takkan menghapus luka. Api telah padam, tapi duka masih membara di hati mereka.

Lebih dari Sekadar Kebakaran

Kebakaran di tepi Banjir Kanal bukan sekadar peristiwa. Ia adalah cermin rapuhnya hidup di tengah kota yang sesak—tempat setiap percikan bisa berubah jadi neraka.

Butuh satu jam bagi petugas untuk menaklukkan si jago merah.
Namun bagi keluarga korban, waktu itu terasa selamanya—karena di menit-menit itulah, dua nyawa terenggut dari pelukan mereka.

Dan di antara puing yang masih hangus, semangat “Padang Sigap” terus menyala—menjadi pengingat bahwa di balik setiap tragedi, selalu ada keberanian, dedikasi, dan air mata yang jatuh tanpa suara.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang

Padang, Serasinews.com– Seorang guru honorer di SMK Negeri 7 Padang menjadi korban pengeroyokan oleh empat pria yang diduga dilandasi rasa sakit hati dan dendam lama. Akibat aksi brutal tersebut, korban mengalami luka serius dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Keempat pelaku berinisial Z (43), IR (31), GP (18), dan AP (30), seluruhnya warga Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Mereka telah diamankan oleh Tim Phyton Unit Reskrim Polsek Lubuk Begalung untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Septiadi Purba, membenarkan penangkapan para pelaku. Ia menyebut, korban merupakan guru honorer yang mengajar di SMK Negeri 7 Padang, berlokasi di Kelurahan Piai, Tanah Sirah, Lubuk Begalung.

“Benar, empat orang pelaku sudah kami amankan. Mereka diduga melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap seorang guru honorer SMK 7 Padang,” ujar Kompol Robby, Senin (3/11/2025).


Awal Mula Kejadian

Peristiwa itu bermula dari laporan warga yang melihat keributan di sekitar gudang SMK 7 Padang. Beberapa saksi mendengar teriakan dan melihat sekelompok pria tengah memukuli seorang laki-laki. Petugas Tim Phyton Polsek Lubeg segera menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan keterangan saksi.

Dari hasil penyelidikan, polisi mengantongi identitas keempat pelaku. Penangkapan pertama terhadap AP (30) membuka motif di balik penganiayaan tersebut.

“Berdasarkan keterangan awal, motifnya karena sakit hati. Korban diduga pernah memukul adik salah satu pelaku, yakni GP,” jelas Kompol Robby.


Dendam lama itu kemudian berujung petaka. Keempat pelaku sepakat mendatangi korban di lingkungan sekolah dan mengeroyoknya hingga tersungkur tak berdaya.

Korban Luka Serius, Pelaku Terancam Hukuman Berat

Korban mengalami luka cukup parah akibat serangan tersebut dan sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Kondisinya kini mulai membaik.

Sementara itu, polisi memastikan seluruh pelaku telah ditahan di Mapolsek Lubuk Begalung. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara atau lebih.

“Kasus ini masih kami kembangkan. Kami juga memeriksa saksi tambahan, termasuk pihak sekolah dan rekan kerja korban,” kata Kapolsek.


Peringatan bagi Masyarakat

Kasus ini kembali menyoroti meningkatnya kekerasan terhadap tenaga pendidik. Profesi guru yang seharusnya dihormati, kian sering menjadi sasaran tindakan main hakim sendiri.

Kompol Robby mengimbau masyarakat agar tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

“Kami minta masyarakat tidak main hakim sendiri. Bila ada persoalan, selesaikan melalui jalur hukum yang berlaku,” tegasnya.


Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi berupaya mengungkap secara tuntas motif dan kronologi peristiwa tragis yang menimpa guru honorer SMK 7 Padang tersebut.

(BP)
#Penganiayaan #Kriminal #Padang #Hukum

 

Padang, Serasinews.com– Dua pemuda yang selama ini kerap menebar keresahan di kawasan Pantai Padang akhirnya harus berurusan serius dengan hukum. Niat mereka untuk memalak pengunjung berujung petaka, setelah orang yang mereka ancam rupanya seorang anggota polisi.

Malam itu, Selasa (29/10), suasana Pantai Padang tampak seperti biasa. Lampu-lampu jalan di sepanjang Jalan Diponegoro memantulkan cahaya temaram ke arah deburan ombak. Di antara para muda-mudi yang menikmati udara laut, dua pemuda kembali beraksi di wilayah “langganan” mereka, sekitar Taman Budaya Pantai Padang.

Tanpa curiga, mereka mendekati seorang pria yang sedang sibuk merekam video di tepi jalan. Penampilannya kasual—kaus dan celana santai—tanpa atribut apa pun yang menandakan profesinya. Bagi mereka, pria itu tampak seperti pengunjung biasa yang mudah diintimidasi.
Mereka pun melancarkan aksinya: mengaku sebagai “pemuda setempat” dan meminta uang keamanan dengan alasan sepele.

Namun keberanian mereka salah alamat. Pria yang mereka palak adalah Bripda Zidan, anggota Polda Sumatera Barat.

Awalnya Zidan menolak dengan tenang, namun saat salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam, situasi langsung berubah tegang. Tak sempat bereaksi, dalam hitungan detik kedua pelaku dilumpuhkan. Aksi yang mereka kira mudah justru berakhir dengan tubuh mereka terkapar di aspal. Zidan kemudian menyerahkan keduanya kepada petugas patroli yang datang ke lokasi.

Bukan Kali Pertama

Menurut informasi dari pihak kepolisian, kedua pelaku memang telah lama menjadi momok bagi pengunjung Pantai Padang. Aksi pemalakan dengan dalih “uang keamanan” sering mereka lakukan terutama di malam hari.
Meski beberapa kali diamankan, efek jera tak kunjung muncul. Begitu dilepas, mereka kembali beraksi—bahkan semakin nekat.

Kawasan Pantai Padang sendiri dikenal rawan pada malam hari. Di tengah ramainya wisatawan dan pembuat konten, selalu ada oknum yang mencoba mencari keuntungan instan dengan cara menakuti orang lain.

Sudah Masuk Target Polisi

Kapolresta Padang Kombes Pol Apri Wibowo membenarkan bahwa kedua pelaku memang sudah lama menjadi target pengawasan.

“Mereka ini sudah kami pantau. Tim kami rutin patroli siang, sore, dan malam di kawasan Pantai Padang. Tapi mereka pintar bermain kucing-kucingan, menunggu momen saat petugas lengah,” ujar Kombes Apri, Jumat (31/10).

Ia menegaskan, keberhasilan Bripda Zidan menjadi bukti bahwa hukum akan tetap berjalan, siapa pun pelakunya.

“Kami sudah perintahkan Tim Klewang untuk menindak tegas semua bentuk premanisme. Tidak ada kompromi bagi siapa pun yang meresahkan masyarakat,” tegasnya.

Warga: “Akhirnya Ada yang Berani Melawan”

Peristiwa ini disambut lega oleh warga sekitar. Seorang pedagang di lokasi mengaku sering melihat aksi serupa terjadi, terutama pada malam hari.

“Kalau malam memang agak rawan. Banyak yang nongkrong sambil ngawasin pengunjung. Kadang minta uang dengan alasan ‘uang keamanan’. Syukurlah kali ini pelakunya ketemu orang yang salah,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Malam yang awalnya hanya diniatkan Bripda Zidan untuk membuat konten berubah menjadi momen penangkapan mendadak. Dua pemuda yang biasa menakut-nakuti orang kini justru ketakutan sendiri.

Nasib memang tak bisa ditebak—terutama bagi mereka yang hidup dari menindas orang lain. Di balik sosok sederhana yang mereka remehkan, ternyata tersembunyi keberanian seorang penegak hukum yang siap melindungi masyarakat, kapan pun dan di mana pun.

(Rini/Mond)
#Kriminal #Premanisme #Padang #PoldaSumbar

 

Padang, Serasinews.com Upaya tim Dubalang Kecamatan Koto Tangah dalam menjaga keamanan wilayah berujung insiden kecelakaan. Seorang anggota tim mengalami luka serius setelah terlibat kecelakaan saat mengejar sekelompok pelajar yang diduga hendak tawuran di kawasan Pasie Nan Tigo, Kota Padang, Sabtu dini hari (1/11/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula dari laporan warga mengenai rencana tawuran dua kelompok pelajar di pesisir Pasie Nan Tigo. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Dubalang melakukan patroli dan penyisiran di beberapa titik yang dicurigai sebagai lokasi kumpul para pelajar.

Setelah sempat dinyatakan aman, sekitar pukul 03.15 WIB petugas kembali menemukan dua unit sepeda motor yang berhenti di lampu merah depan Aciak Mart Lumin. Pengendara motor tersebut terlihat mengacungkan senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran.

Melihat hal itu, tim Dubalang langsung melakukan pengejaran ke arah Lubuk Minturun. Dalam proses pengejaran, salah seorang anggota mengalami kecelakaan saat berusaha menghadang laju kendaraan pelaku. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka serius dan segera dilarikan ke RS Siti Rahmah Padang untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Anggota kami mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas. Saat ini sudah ditangani di RS Siti Rahmah dan dijadwalkan menjalani operasi,” ujar perwakilan Dubalang Koto Tangah kepada media.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa menjaga keamanan lingkungan bukanlah tugas yang ringan. Meski demikian, tim Dubalang Koto Tangah menegaskan akan terus bersinergi dengan kepolisian serta pemerintah setempat dalam mencegah aksi tawuran pelajar yang kian meresahkan masyarakat.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #DubalangKota #Padang

 


Padang, Serasinews.com– Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Sosial menegaskan komitmennya untuk menjaga perlindungan dan kesejahteraan anak di bawah pengasuhan lembaga sosial. Salah satu yang menjadi sorotan adalah Panti Asuhan Bayi dan Anak Jasmin Nabila Inayah, yang saat ini masih berstatus dalam pengawasan ketat meski telah mengantongi izin operasional sementara.

Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, menegaskan bahwa izin sementara tersebut bukan berarti panti bisa beroperasi tanpa batas. Evaluasi berkala tetap dilakukan setiap enam bulan untuk memastikan standar pelayanan terpenuhi.

“Surat izin sementara bukan berarti bebas beroperasi sesuka hati. Jika ditemukan pelanggaran serius dan tidak ada perbaikan, izin itu bisa kami cabut,” tegas Heriza.

Masih Banyak Temuan dan Kekurangan

Hasil pemeriksaan tim gabungan dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Puskesmas, serta unsur kelurahan dan kecamatan menemukan sejumlah kekurangan di panti tersebut.
Mulai dari kondisi kamar anak yang belum layak, data administrasi anak asuh yang belum lengkap, hingga pengelolaan lingkungan yang belum memenuhi standar kebersihan.

“Kami tidak ingin anak-anak hidup di tempat yang justru merampas hak-hak dasarnya,” ujar Heriza.

Anak Harus Dilindungi, Bukan Dijadikan Objek

Heriza menekankan, prinsip utama dalam pengawasan lembaga sosial adalah memastikan anak-anak mendapatkan pengasuhan yang manusiawi dan aman.

“Anak-anak bukan sekadar tanggungan sosial. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga dari segala bentuk eksploitasi,” katanya.

Teguran Hingga Pencabutan Izin

Meski belum ditutup, Panti Jasmin Nabila Inayah masih berada dalam status pemantauan intensif. Dinas Sosial memastikan akan memberikan teguran resmi jika temuan sebelumnya tidak segera diperbaiki.

“Kalau dalam evaluasi berikutnya tidak ada kemajuan, kami tidak akan ragu mencabut izinnya,” tegasnya.

35 Panti di Padang Wajib Dievaluasi

Selain Panti Jasmin, terdapat 35 lembaga sosial dan panti asuhan di Kota Padang yang wajib menjalani evaluasi rutin, mencakup panti anak, panti jompo, hingga panti rehabilitasi napza dan ODGJ.

“Kami ingin memastikan setiap lembaga menjalankan fungsi sosialnya dengan benar. Ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga tanggung jawab moral,” jelas Heriza.

Pengasuhan Harus Menyentuh Kemanusiaan

Heriza menutup dengan pesan agar seluruh pengelola panti tidak hanya mengejar legalitas, tetapi juga kualitas pengasuhan.

“Mengasuh anak bukan sekadar memberi makan dan tempat tidur. Itu tanggung jawab besar terhadap masa depan mereka,” ujarnya menegaskan.

Langkah tegas Dinas Sosial Kota Padang menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah berkomitmen melindungi anak-anak dari segala bentuk kelalaian dan penyimpangan dalam pengasuhan. Perlindungan anak adalah prioritas yang tidak bisa ditawar.

(Rini/Mond)
#DinasSosialPadang #PerlindunganAnak #Padang

Padang, Serasinews.com– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang kembali menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan sosial di masyarakat. Jumat (31/10/2025), petugas Satpol PP mengevakuasi seorang perempuan yang diduga terlantar di kawasan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan.

Perempuan tersebut ditemukan warga dalam kondisi memprihatinkan di sekitar permukiman. Setelah menerima laporan, tim Satpol PP segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan kondisinya aman. Petugas kemudian berkoordinasi dengan pihak keluarga yang masih berdomisili di Kota Padang.

“Begitu mendapat laporan, kami langsung bergerak. Setelah dicek, benar yang bersangkutan membutuhkan bantuan. Kami koordinasikan dengan keluarga dan membawanya ke RSUD dr. Rasidin untuk mendapatkan perawatan,” ujar Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, S.IP, M.Si.

Chandra menegaskan, penanganan cepat tersebut merupakan wujud tanggung jawab Satpol PP dalam menjaga ketertiban sekaligus melindungi aspek kemanusiaan.
“Kasus orang terlantar tidak hanya soal ketertiban, tapi juga soal kepedulian. Karena itu, kami selalu mengedepankan pendekatan yang humanis,” tambahnya.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, petugas sempat melakukan pemeriksaan singkat untuk memastikan kondisi perempuan tersebut stabil. Dengan pendampingan keluarga, ia kemudian dibawa ke RSUD dr. Rasidin Padang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar dan keluarga sangat kooperatif. Saat ini, yang bersangkutan sudah dalam penanganan medis,” kata Chandra.

Ia juga mengapresiasi kepedulian warga yang sigap melapor. Menurutnya, kolaborasi antara masyarakat dan aparat sangat penting agar permasalahan sosial bisa segera ditangani.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang peduli. Jangan ragu untuk melapor jika menemukan orang terlantar atau kasus sosial lainnya. Laporan cepat dari warga sangat membantu kami,” tutupnya.

Langkah cepat dan humanis Satpol PP Kota Padang ini menjadi bukti bahwa peran mereka tidak hanya menegakkan peraturan daerah, tetapi juga turut menjaga nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat.

(Rini)

 

Padang, Serasinews.com—
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang terus memperkuat komitmennya terhadap inklusivitas dan kesejahteraan sosial melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Penyandang Disabilitas, yang digelar di Hotel Rangkayo Basa, Kamis (30/10/2025).

Sebanyak 65 peserta ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, terdiri dari penyandang disabilitas pelaku usaha, keluarga pendamping, serta perwakilan organisasi dan komunitas disabilitas di Kota Padang.

Suasana hangat dan penuh semangat sudah terasa sejak pagi. Para peserta tampak antusias mengikuti berbagai sesi, mulai dari pelatihan pengembangan usaha, diskusi interaktif, hingga pembekalan tentang kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan penyandang disabilitas.

Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, yang juga menjadi narasumber utama. Hadir pula Kadis Koperasi dan UMKM, Fauzan Ibnovi, Kadisnakerin, Ferri Ervian Rinaldy, perwakilan Disdukcapil, Syafrida, serta Kabid Rehabilitasi Sosial, Desfi Hendri, bersama jajaran Dinsos lainnya.

Dari Bantuan ke Kemandirian

Dalam sambutannya, Heriza Syafani menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi bagian dari langkah nyata untuk mendorong kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.

“Kami ingin peserta yang sudah menerima bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Disabilitas dapat terus berkembang. Bimtek ini menjadi sarana bagi mereka untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha,” ujar Heriza.

Ia menambahkan, program tersebut sejalan dengan Program Unggulan (Progul) ‘Padang Melayani’, yang berfokus pada pemberdayaan warga rentan, termasuk penyandang disabilitas dan lansia.

“Penyandang disabilitas bukan sekadar penerima bantuan, tapi mitra sejajar dalam membangun ekonomi daerah. Kami dorong mereka untuk naik kelas — menjadi pelaku usaha yang tangguh dan mandiri,” tegasnya.

Heriza juga menyampaikan bahwa Dinsos membuka ruang bagi peserta untuk graduasi, yakni proses menuju kemandirian sosial dan ekonomi agar tidak lagi bergantung pada bantuan sosial.

Integrasi Data Jadi Fondasi Kebijakan

Selain aspek ekonomi, Heriza turut menyoroti pentingnya Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang menjadi salah satu bahasan utama dalam Bimtek.

Menurutnya, Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah membangun basis data sosial dan ekonomi yang akurat dan terintegrasi.

“Dengan data yang terpadu, setiap program sosial bisa tepat sasaran. Tidak ada lagi penyandang disabilitas yang luput dari perhatian,” jelasnya.

Mengubah Cara Pandang terhadap Disabilitas

Dalam wawancara usai kegiatan, Heriza menegaskan bahwa penyandang disabilitas bukanlah kelompok yang harus dikasihani, melainkan potensi besar yang perlu diberdayakan.

“Kita harus ubah paradigma. Mereka bukan objek bantuan, tapi subjek pembangunan. Mereka punya kreativitas dan daya juang luar biasa—yang dibutuhkan hanyalah akses dan kepercayaan,” ucapnya.

Heriza juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program pemberdayaan disabilitas dapat berjalan efektif.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dunia usaha, akademisi, dan komunitas harus ikut terlibat. Hanya dengan kebersamaan, pemberdayaan sosial bisa benar-benar berhasil,” tambahnya.

Menuju Padang yang Inklusif dan Berkeadilan

Melalui kegiatan ini, Dinsos Padang meneguhkan komitmen untuk menjadikan penyandang disabilitas sebagai bagian aktif pembangunan daerah.

Bimtek ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pendampingan berkelanjutan, kemitraan dengan UMKM, serta penguatan ekonomi keluarga penyandang disabilitas.

Dengan semangat “Padang Melayani”, Pemerintah Kota Padang bertekad mewujudkan kota yang inklusif, mandiri, dan berkeadilan sosial — tempat di mana setiap warga memiliki ruang untuk tumbuh dan berdaya.

(Rini/Mond)
#DinasSosialPadang #Padang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.