Pegawai Bandara Kualanamu Dianiaya Polisi, Polda Sumut Ungkap Dugaan Gangguan Jiwa Pelaku
Serasinews.com,Medan — Sebuah insiden memalukan terjadi di depan Markas Polda Sumatera Utara pada Selasa siang, 18 November 2025. Seorang pegawai PT Angkasa Pura Aviasi Bandara Kualanamu berinisial ALP menjadi korban penganiayaan oleh oknum polisi Brigadir G, sebuah peristiwa yang langsung menyita perhatian publik setelah rekamannya viral di media sosial.
Kronologi Kejadian
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menjelaskan bahwa insiden bermula ketika Brigadir G dan rekannya, Aiptu D, baru keluar dari Mako Polda Sumut dengan sepeda motor. Pada saat yang sama, motor yang dikendarai ALP disebut menabrak bagian belakang motor Brigadir G.
Diduga tersulut emosi akibat benturan tersebut, Brigadir G langsung menganiaya ALP tanpa memberi kesempatan penjelasan. Korban dipukul berulang kali hingga mengalami luka pada tangan dan kaki. Aksi itu terjadi di ruang publik dan disaksikan banyak orang, memperkuat reaksi keras masyarakat usai video kejadian tersebar luas.
Setelah melakukan pemukulan, Brigadir G pergi meninggalkan lokasi. ALP kemudian dibantu Aiptu D dan dibawa ke Poliklinik Polda Sumut untuk mendapat pertolongan pertama.
Kondisi Korban dan Sikap Polda Sumut
Saat ini ALP masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Medan. Polda Sumut menyatakan siap menanggung seluruh biaya pengobatan korban, namun ALP menolak karena biayanya telah diurus oleh instansi tempat ia bekerja.
“Kami sudah menawarkan untuk membantu pengobatan,” ujar Ferry. “Namun korban menyampaikan biaya sudah ditanggung instansi.”
Fakta Baru: Pelaku Sedang Menjalani Pengobatan Gangguan Kejiwaan
Dalam konferensi pers bersama Kabiddokkes Polda Sumut dr Mardi Sudarman dan dr Superida Sp.KJ dari RS Bhayangkara, Polda Sumut mengungkapkan bahwa Brigadir G sedang menjalani pengobatan karena terindikasi mengidap skizofrenia, dan sudah dalam pemantauan cukup lama.
“Anggota kami Brigadir G diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan saat ini kembali menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem,” jelas Ferry.
Publik Menunggu Langkah Tegas
Meski kondisi kesehatan pelaku telah dijelaskan, publik menitikberatkan pada kejelasan proses penindakan, baik disiplin maupun hukum. Banyak pihak menilai bahwa apa pun latar belakangnya, penggunaan kekerasan oleh aparat—terlebih di area publik—harus ditangani secara transparan dan profesional.
(L6)
#viral # Peristiwa

