Articles by "peristiwa"

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam BMKG BNNsumbar Box Redaksi Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk Haripahlawan Harisumpahpemuda HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba keamanan kebakaran kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KPK Kriminal Laksamanamuda Lampung Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang pencabulan Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan Pesisir Selatan Peti PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia Riau sabu Sarkel satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman Semarang semenpadang sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo
Tampilkan postingan dengan label peristiwa. Tampilkan semua postingan

 

Padang, Serasinews.com– Jalur legendaris Sitinjau Lauik kembali “menelan korban.” Sejak Minggu malam (9/11) hingga Senin siang (10/11), arus lalu lintas di kawasan Panorama Dua, Kelok S, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, lumpuh total. Dua insiden terjadi hampir bersamaan: sebuah truk bermuatan berat terguling dan mobil pribadi mogok di lokasi yang sama.

Akibatnya, kemacetan panjang mencapai empat kilometer tak terhindarkan. Ribuan kendaraan dari arah Padang–Solok terjebak berjam-jam di jalur menanjak yang dikenal ekstrem itu.

Medan Berat Sitinjau Lauik Kembali Uji Nyali Sopir

Sitinjau Lauik bukan sekadar jalur lintas antar kota—ia adalah tantangan nyata bagi setiap pengemudi. Jalannya sempit, berkelok tajam, dan menanjak curam di tepi perbukitan. Bagi kendaraan besar, sedikit saja kehilangan tenaga bisa berakibat fatal.

Hal itulah yang terjadi pada Minggu malam. Sebuah truk pengangkut barang berat diduga gagal menanjak dan akhirnya terguling di tikungan tajam Panorama Dua. Tak lama berselang, mobil pribadi ikut mogok di titik yang sama, menutup ruang gerak kendaraan lain.

Petugas Berjibaku di Tengah Malam Gelap

Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, mengatakan begitu laporan masuk, pihaknya langsung mengerahkan lebih dari 15 personel untuk mengatur arus kendaraan. Mereka bekerja di medan berisiko, minim penerangan, dan di tengah antrean panjang kendaraan yang masih berusaha melintas.

Truk terguling dan mobil mogok ini memang menjadi penyebab utama kemacetan. Sejak semalam personel kami tidak berhenti mengatur lalu lintas di lapangan,” ujar Sosmedya, Senin (10/11).

Selain Polsek Lubuk Kilangan, Satlantas Polresta Padang dan PJR Polda Sumbar turut membantu. Sistem buka-tutup jalur diberlakukan agar kendaraan dari dua arah bisa melintas bergantian, meski hanya dengan kecepatan merayap.

Evakuasi Penuh Tantangan

Medan yang sempit dan curam membuat proses evakuasi truk terguling berjalan lambat. Petugas harus menunggu alat berat derek untuk menarik badan truk yang menutupi jalur. Di saat bersamaan, lalu lintas tetap dijaga agar tidak semakin parah.

Kami sudah berkoordinasi dengan pemilik truk. Targetnya, jalur Sitinjau Lauik bisa kembali normal secepat mungkin,” jelas Kompol Sosmedya.

Hingga Senin siang, proses evakuasi masih berlangsung. Beberapa petugas bahkan belum beristirahat sejak malam sebelumnya, tetap siaga di tengah hawa dingin pegunungan dan arus kendaraan yang tak kunjung surut.

Imbauan: Periksa Kendaraan Sebelum Menanjak

Polisi mengimbau pengendara yang akan melintasi Sitinjau Lauik agar memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, terutama rem dan sistem tenaga mesin.

Bagi yang tidak berkepentingan mendesak, sebaiknya tunda perjalanan dulu sampai jalur benar-benar normal,” imbau Kapolsek.

Sitinjau Lauik merupakan jalur vital penghubung Padang–Solok, namun juga dikenal sebagai titik rawan kecelakaan di Sumatera Barat. Hampir setiap tahun, kecelakaan akibat rem blong atau kendaraan terguling terjadi di kawasan ini—sebuah pengingat bahwa menaklukkan Sitinjau Lauik bukan hanya soal kemampuan mesin, tetapi juga kesabaran dan kehati-hatian pengemudi.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #SitinjauLauik #Padang

Serasinews.com:Solok, 9 November 2025 — Sebuah ambulans milik RSUD M. Natsir Solok mengalami kecelakaan di kawasan Kelok Yuang Tanai, Gaduang Dama, Nagari Cupak, Kabupaten Solok, pada Sabtu (8/11) sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Ambulans jenis Toyota Kijang LGX BA 9095 AK itu tengah membawa seorang pasien rujukan menuju RSUP M. Djamil Padang saat insiden terjadi.

Kronologi Kejadian

Menurut informasi yang dihimpun, ambulans berwarna silver tersebut melaju dari arah Solok menuju Padang. Saat melintas di tikungan tajam yang dikenal rawan kecelakaan di Kelok Yuang Tanai, kendaraan itu bertabrakan dengan mobil Toyota Rush hitam yang datang dari arah berlawanan.

Seorang warga sekitar mengungkapkan, suara benturan keras terdengar cukup jauh.
“Ambulansnya agak kencang karena bawa pasien. Di tikungan itu mobil Rush sudah agak keluar jalur, jadi tabrakan tak bisa dihindari,” tutur salah seorang warga.

Benturan kuat membuat bagian depan kanan ambulans ringsek parah, sementara mobil Rush juga rusak berat di bagian depan. Arus lalu lintas sempat tersendat sebelum petugas datang ke lokasi untuk mengatur kendaraan dan membantu evakuasi.

Sopir Luka, Pasien dan Perawat Selamat

Akibat kecelakaan itu, pengemudi ambulans bernama Dival mengalami luka dan langsung dilarikan ke Puskesmas Talang untuk mendapatkan perawatan.
Sementara perawat pendamping, Fatimah Zora, tetap mendampingi pasien dan memastikan proses evakuasi berjalan aman.

“Begitu sopir dibawa ke puskesmas, perawat langsung memindahkan pasien ke ambulans pengganti dari RSUD M. Natsir yang datang menjemput,” ujar salah satu petugas rumah sakit.

Pasien Langsung Dilanjutkan ke RSUP M. Djamil

Setelah kondisi pasien dinyatakan stabil, ambulans pengganti segera melanjutkan perjalanan menuju RSUP M. Djamil Padang untuk penanganan lebih lanjut.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD M. Natsir membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, ambulans kami mengalami kecelakaan saat membawa pasien rujukan. Alhamdulillah pasien dan perawat dalam kondisi baik. Sopir sudah mendapat perawatan dan masih dalam pemantauan,” ujarnya.

Kelok Yuang Tanai Dikenal Rawan Kecelakaan

Warga setempat menyebut Kelok Yuang Tanai memang sering menjadi lokasi kecelakaan. Tikungan tajam dengan kondisi jalan menurun membuat pengemudi kerap kehilangan kendali, terutama saat jalan licin akibat hujan.

“Sudah sering terjadi di sini, kadang truk, kadang mobil pribadi. Sekarang ambulans yang kena,” ungkap seorang warga Cupak yang ikut membantu evakuasi.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Petugas dari Polres Solok segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi kendaraan. Kedua mobil kini diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk faktor kelalaian pengemudi dan kondisi jalan yang licin serta sempit.

Tidak Ada Korban Jiwa

Meski kerusakan kendaraan cukup parah, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Pihak RSUD M. Natsir menyampaikan terima kasih kepada warga dan petugas yang cepat tanggap membantu proses evakuasi.

“Yang paling penting adalah keselamatan pasien. Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat dan pihak kepolisian atas bantuan mereka di lapangan,” tutup pihak rumah sakit.

(BP)
#Peristiwa #Kecelakaan #Solok

 


Serasinews.com,Tanah Datar – Duka mendalam menyelimuti civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar. Salah satu mahasiswi terbaiknya, Risna Em Yuni (22), meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di Simpang Padang Siminyak, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, pada Sabtu pagi (8/11/2025).

Risna merupakan mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang sedang mengikuti Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MTsN 1 Tanah Datar. Dikenal sebagai pribadi yang santun, aktif, dan berprestasi, kepergian Risna meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan mahasiswa, dosen, serta pihak kampus.

Korban berasal dari Nagari Sariak Alahan Tigo, Kabupaten Solok, dan merupakan anak kebanggaan keluarga yang dikenal tekun dalam menuntut ilmu agama.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.40 WIB. Saat itu, sepeda motor Honda BA 4581 EZ yang dikendarai Qorry Azzahra Jannah (21) — rekan korban — melaju dari arah Saruaso menuju Batusangkar.

Usai menyalip sebuah minibus, Qorry mendapati sebuah motor lain berhenti di jalur yang sama. Ia mencoba mengerem mendadak untuk menghindari tabrakan, namun kondisi jalan yang licin membuat motor oleng dan terjatuh ke sisi kanan jalan.

Pada saat bersamaan, truk yang dikemudikan Yurisman (43) datang dari arah berlawanan. Tabrakan pun tak terhindarkan. Risna terhempas ke arah truk dan mengalami luka berat di bagian kepala hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara itu, Qorry mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke RSUD M. Ali Hanafiah Batusangkar untuk mendapatkan perawatan intensif.

Penyelidikan Polisi

Pihak Satlantas Polres Tanah Datar segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan kendaraan yang terlibat, baik sepeda motor maupun truk.

Dugaan sementara, pengendara kehilangan kendali setelah mengerem mendadak usai menyalip kendaraan lain. Namun kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar salah satu petugas di lokasi kejadian.

Jenazah korban telah dipulangkan ke rumah duka di Nagari Sariak Alahan Tigo, Kabupaten Solok, dan dimakamkan dengan penuh haru oleh keluarga serta kerabat dekat.

Duka di Kampus

Kabar kepergian Risna membuat suasana kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar dipenuhi rasa kehilangan. Sejumlah teman satu angkatan mengenang Risna sebagai sosok yang ceria, ramah, dan selalu membantu dalam kegiatan PPL.

Ia selalu memberi semangat kepada kami. Rasanya sulit dipercaya Risna sudah tiada,” ungkap salah seorang sahabatnya dengan suara bergetar.

Pihak universitas menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan mengingatkan seluruh mahasiswa untuk selalu mengutamakan keselamatan di jalan, terutama saat beraktivitas di luar kampus.

Pergi Saat Mengabdi

Risna Em Yuni berpulang ketika tengah menjalankan tugas mulia sebagai calon pendidik. Kepergiannya menjadi pengingat bagi semua bahwa perjalanan hidup begitu rapuh dan keselamatan di jalan adalah hal yang tak boleh diabaikan.

Selamat jalan, Risna. Dedikasi dan kebaikanmu akan selalu dikenang oleh keluarga besar UIN Mahmud Yunus Batusangkar.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #TanahDatar

Serasinews.com, Padang – Asap hitam pekat menembus langit sore Kota Padang, Selasa (4/11/2025). Suara sirene meraung menembus riuh kepanikan warga di tepi Banjir Kanal, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara. Dalam hitungan menit, api membungkus deretan bangunan semi permanen—laundry, warung, dan bengkel—yang berdiri saling menempel di tepian kanal itu.

Di balik kobaran api yang menggila, dua nyawa tak sempat menyelamatkan diri. Inen Irawati (40) dan anaknya, Ravi (20), ditemukan tewas terpanggang—terjebak di dalam bangunan yang menjadi saksi bisu akhir kehidupan mereka.

Ujian Nyata “Padang Sigap”

Laporan kebakaran masuk pukul 13.40 WIB. Tanpa jeda, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang langsung bergerak. Lima unit mobil pemadam dan 65 personel dikerahkan hanya dalam lima menit. Jalur sempit, padat, dan panas tak menyurutkan langkah mereka.

“Begitu laporan diterima, tim langsung meluncur. Situasi padat, api cepat membesar. Kami harus berpacu dengan waktu agar tak merembet ke rumah warga,” tutur Rinaldi, Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, suaranya tegas tapi terselip nada duka.

Ledakan keras dari arah bengkel memecah udara. Percikan api menjalar ke tumpukan bahan mudah terbakar. Dalam sekejap, kobaran menjalar cepat, menelan segalanya.

“Bangunannya semi permanen, penuh bahan yang mudah terbakar. Api langsung menggila. Kami berusaha evakuasi korban, tapi asap dan panas membuat segalanya gelap,” katanya dengan mata sayu.

Jeritan di Tengah Bara

Saksi mata, Dio (28), masih terguncang mengingat momen itu.
“Saya baru pulang. Tiba-tiba BOOM!—suara ledakan keras. Pas keluar, api udah tinggi banget dari bengkel. Semua orang lari, teriak-teriak, bawa ember seadanya. Panik luar biasa,” katanya dengan suara bergetar.

Warga berhamburan, sebagian mencoba menyelamatkan barang, sebagian lagi hanya bisa menatap rumah mereka terbakar hidup-hidup. Api menjalar ke atap, meledakkan tabung gas, menciptakan kobaran merah yang menyilaukan mata.

Dalam hiruk pikuk itu, petugas Damkar berlari menembus asap, mengguyur dari segala arah. Satu jam kemudian, nyala api berhasil dijinakkan—namun yang tersisa hanyalah puing, arang, dan dua tubuh tanpa nyawa.

Jenazah Inen dan Ravi dievakuasi ke RS Bhayangkara Padang. Warga yang mengenal mereka hanya bisa menunduk, menahan sesak di dada.

Padang Sigap: Antara Kecepatan dan Pengorbanan

Program “Padang Sigap”, kebanggaan Pemko Padang, kembali diuji di tengah bencana ini. Prinsipnya sederhana tapi berat: cepat, tepat, tanggap.
Dan kali ini, prinsip itu menyelamatkan puluhan rumah di sekitar kanal dari amukan api.

“Setiap kali kami berangkat, kami sadar: bisa jadi nyawa kami taruhannya. Tapi kalau kami lambat, lebih banyak nyawa yang hilang,” ujar Rinaldi lirih, matanya menerawang ke arah reruntuhan hangus.

Duka yang Tak Mudah Padam

Menjelang senja, lokasi kebakaran berubah jadi lautan abu. Bau plastik, minyak, dan arang masih menusuk hidung. Sisa air pemadaman bercampur dengan jelaga membentuk lumpur hitam di tanah.

“Inen itu orang baik, tak pernah pelit, suka bantu tetangga. Ravi… anaknya rajin, penurut. Mereka nggak pantas pergi secepat itu,” tutur seorang warga dengan mata berkaca-kaca.

Polisi kini menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Namun bagi warga Alai Parak Kopi, jawaban teknis itu takkan menghapus luka. Api telah padam, tapi duka masih membara di hati mereka.

Lebih dari Sekadar Kebakaran

Kebakaran di tepi Banjir Kanal bukan sekadar peristiwa. Ia adalah cermin rapuhnya hidup di tengah kota yang sesak—tempat setiap percikan bisa berubah jadi neraka.

Butuh satu jam bagi petugas untuk menaklukkan si jago merah.
Namun bagi keluarga korban, waktu itu terasa selamanya—karena di menit-menit itulah, dua nyawa terenggut dari pelukan mereka.

Dan di antara puing yang masih hangus, semangat “Padang Sigap” terus menyala—menjadi pengingat bahwa di balik setiap tragedi, selalu ada keberanian, dedikasi, dan air mata yang jatuh tanpa suara.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang

 


Serasinews.com, Padang — Suasana pagi di Pasar Raya Padang yang biasanya dipenuhi riuh pedagang dan pembeli mendadak berubah tegang, Senin (3/11/2025). Seorang pria lanjut usia ditemukan tergeletak tak bernyawa di lantai lima Blok II, membuat para pedagang dan pengunjung panik.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, ketika sebagian besar pedagang baru membuka lapak. Beberapa orang yang melintas di tangga menuju lantai lima terkejut melihat tubuh seorang pria tua terbaring diam di lantai.

“Awalnya kami kira beliau pingsan, mungkin kelelahan. Tapi setelah didekati, ternyata tidak ada respon sama sekali,” ujar Reni (43), pedagang pakaian yang pertama kali melihat korban. “Kami langsung memanggil Satpol PP yang sedang berjaga di bawah.”

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang yang menerima laporan segera menuju lokasi. Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, S.IP., M.Si., membenarkan adanya penemuan tersebut.

“Benar, sekitar pukul delapan pagi petugas kami mendapat laporan dari warga tentang seorang pria lansia yang ditemukan dalam kondisi tidak bergerak di lantai lima Blok II,” ujar Chandra. “Korban sudah dievakuasi oleh tim medis dan pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.”

Ia menambahkan, dugaan sementara korban telah meninggal dunia sebelum ditemukan. “Namun penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan medis,” jelasnya.

Beberapa saksi mengenali pria tersebut sebagai sosok yang sering terlihat di kawasan Pasar Raya. Ia dikenal ramah, meski pendiam, dan kerap membantu membersihkan area sekitar pasar.

“Beliau sering duduk di tangga sambil menyapa pedagang. Kadang kami kasih sarapan,” tutur Yusril, pedagang makanan di lantai bawah. “Kami benar-benar kaget waktu dengar beliau meninggal.”

Proses evakuasi berlangsung hati-hati. Tim medis memeriksa kondisi korban sebelum jenazah dibawa dengan ambulans ke rumah sakit. Polisi kemudian memasang garis pembatas dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hingga berita ini diturunkan, identitas lengkap korban masih dalam pendataan. Polisi dan Satpol PP masih menelusuri latar belakangnya, apakah korban merupakan warga sekitar atau pendatang.

“Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan kabar yang belum pasti. Semua penanganan dilakukan sesuai prosedur,” tegas Chandra.

Peristiwa ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi para pedagang yang mengenal sosok pria tersebut. Di tengah hiruk pikuk perdagangan, kisah hidup seorang lansia yang sederhana namun hangat menjadi pengingat bahwa di balik keramaian kota, selalu ada cerita manusia yang tak kalah penting.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Padang #PasarRaya #PenemuanMayat #SatpolPP

 

Serasinews.com,Pesisir Selatan — Akhir pekan yang semula penuh tawa dan semangat di kalangan siswa SMP Negeri 1 Painan mendadak berubah menjadi kabar duka. Seorang siswi mereka, Nazla Agustian (14), ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan hiking bersama teman-teman sekelasnya, Minggu (1/11/2025).

Remaja asal Jorong Sago, Kecamatan IV Jurai, itu awalnya berangkat dengan wajah ceria. Kegiatan hiking di jalur Batu Hampar, Kecamatan Koto XI Tarusan menuju Lubuk Begalung, Kecamatan Bayang, merupakan agenda pembinaan karakter yang diadakan sekolah untuk melatih kemandirian dan kerja sama para siswa.

Namun, perjalanan yang diwarnai tawa itu berakhir dengan kehilangan yang menyayat hati.

Detik Hilangnya Nazla

Usai menempuh jalur menantang di perbukitan Batu Hampar, sebagian peserta berhenti beristirahat di tepi sungai yang jernih — lokasi favorit warga sekitar untuk mandi dan bermain air. Nazla bersama tiga temannya turut menikmati kesejukan aliran sungai tersebut. Mereka tertawa, saling memercikkan air, tanpa menyadari bahaya di depan mata.

Beberapa saat kemudian, ketika semua hendak kembali ke titik kumpul, Nazla tak lagi terlihat. Awalnya teman-teman mengira ia hanya tertinggal di belakang, namun pencarian singkat tak membuahkan hasil. Panik pun mulai menyelimuti rombongan.

Pencarian yang Penuh Harap

Begitu laporan hilangnya Nazla diterima, warga setempat, aparat nagari, dan tim TRC BPBD Pesisir Selatan segera turun tangan. Mereka menyusuri aliran sungai dan semak di sekitar jalur Batu Hampar — area yang terkenal curam dan licin, terutama saat musim hujan.

Menjelang sore, suasana di lokasi berubah tegang. Keluarga korban hanya bisa berdoa di tepi jalan, sementara para relawan terus berusaha di tengah medan sulit. “Kami berharap dia ditemukan selamat,” ucap seorang anggota BPBD, mengenang pencarian itu.

Ditemukan Tak Bernyawa

Harapan itu pupus ketika menjelang petang, tubuh Nazla akhirnya ditemukan tak jauh dari tempat ia terakhir terlihat. Diduga ia terpeleset dan terseret arus sungai yang deras.

Tim gabungan segera mengevakuasi jasad Nazla ke jalan utama, lalu membawanya ke Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan medis. Tangis keluarga pun pecah saat menerima kabar duka itu.

Sekolah Berduka

Berita kematian Nazla menyebar cepat di lingkungan sekolah. Ruang-ruang kelas yang biasanya ramai mendadak hening. Sejumlah teman tak kuasa menahan air mata.

“Dia anak yang ceria dan selalu menebar semangat,” kenang salah satu guru dengan suara bergetar. Pihak sekolah menyampaikan belasungkawa mendalam dan berjanji akan mengevaluasi seluruh prosedur kegiatan luar sekolah.

Pesan dari Sebuah Tragedi

Kejadian ini menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan alam terbuka. Pengawasan ketat, perhitungan cuaca, serta kesiapan medan harus menjadi perhatian utama agar tidak ada lagi nyawa muda yang melayang sia-sia.

Nazla Agustian — gadis 14 tahun yang dikenal ceria dan bersemangat — kini telah pergi untuk selamanya. Namun, senyum dan semangatnya akan tetap hidup dalam kenangan keluarga, guru, dan sahabat-sahabatnya.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #PesisirSelatan #NazlaAgustian #TragediHiking

 

Padang, Serasinews.com Upaya tim Dubalang Kecamatan Koto Tangah dalam menjaga keamanan wilayah berujung insiden kecelakaan. Seorang anggota tim mengalami luka serius setelah terlibat kecelakaan saat mengejar sekelompok pelajar yang diduga hendak tawuran di kawasan Pasie Nan Tigo, Kota Padang, Sabtu dini hari (1/11/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula dari laporan warga mengenai rencana tawuran dua kelompok pelajar di pesisir Pasie Nan Tigo. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Dubalang melakukan patroli dan penyisiran di beberapa titik yang dicurigai sebagai lokasi kumpul para pelajar.

Setelah sempat dinyatakan aman, sekitar pukul 03.15 WIB petugas kembali menemukan dua unit sepeda motor yang berhenti di lampu merah depan Aciak Mart Lumin. Pengendara motor tersebut terlihat mengacungkan senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran.

Melihat hal itu, tim Dubalang langsung melakukan pengejaran ke arah Lubuk Minturun. Dalam proses pengejaran, salah seorang anggota mengalami kecelakaan saat berusaha menghadang laju kendaraan pelaku. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka serius dan segera dilarikan ke RS Siti Rahmah Padang untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Anggota kami mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas. Saat ini sudah ditangani di RS Siti Rahmah dan dijadwalkan menjalani operasi,” ujar perwakilan Dubalang Koto Tangah kepada media.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa menjaga keamanan lingkungan bukanlah tugas yang ringan. Meski demikian, tim Dubalang Koto Tangah menegaskan akan terus bersinergi dengan kepolisian serta pemerintah setempat dalam mencegah aksi tawuran pelajar yang kian meresahkan masyarakat.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #DubalangKota #Padang

 

Bukittinggi, Serasinews.com— Warga Bukit Cangang, Kota Bukittinggi, digemparkan oleh penemuan jasad bayi perempuan dalam kondisi mengenaskan di tepi jurang Ngarai Sianok, Sabtu (25/10) pagi. Kawasan wisata yang biasanya tenang itu mendadak mencekam setelah penemuan tersebut.

Sekitar pukul 07.00 WIB, seorang warga yang sedang melintas melihat benda mencurigakan di semak dekat jurang. Saat diperiksa, benda itu ternyata potongan kaki bayi yang sudah membiru.
“Saya kira boneka, tapi setelah dilihat lebih dekat, saya langsung menjerit dan memanggil warga lain,” tutur saksi yang pertama kali menemukan potongan tubuh itu dengan suara bergetar.

Mendapat laporan, petugas Polresta Bukittinggi segera turun ke lokasi. Tim melakukan penyisiran di sekitar tebing curam tersebut dan menemukan bagian kepala bayi perempuan tak jauh dari lokasi pertama.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Nofridal membenarkan penemuan tersebut.
“Benar, kami menemukan bagian tubuh bayi perempuan. Saat ini tim Inafis sudah melakukan olah TKP dan membawa potongan tubuh ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Dugaan sementara, jasad bayi itu dibuang dari atas tebing dan tersangkut di semak. Namun, polisi belum dapat memastikan apakah bayi tersebut sudah meninggal sebelum dibuang.
“Penyelidikan masih berjalan. Kami juga menelusuri siapa orang tua atau pelaku yang bertanggung jawab. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan,” tambah Nofridal.

Warga sekitar masih shock atas peristiwa tragis ini. “Kami tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi di sini. Kasihan, apalagi bayinya perempuan. Semoga pelakunya cepat tertangkap,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dekat lokasi.

Saat ini, area penemuan telah dipasangi garis polisi dan dijaga ketat. Petugas terus mengumpulkan bukti untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik tindakan keji tersebut.

Kasus ini menambah deretan temuan jasad bayi di berbagai daerah yang mengguncang nurani masyarakat. Polisi berharap penyelidikan cepat menemukan titik terang agar pelaku dapat segera diproses hukum.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Bukittinggi #PenemuanBayi #NgaraiSianok


Serasinews.comPadang – Suasana haru masih terasa di kawasan Jalan Pemancungan, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, setelah musibah kebakaran hebat yang melanda pada Rabu, 9 Oktober 2025. Di tengah kepulan asap dan puing-puing bangunan yang hangus, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang bergerak cepat memberikan penanganan darurat bagi para korban.

Kedatangan Wali Kota Padang bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Andre Rosiade, dan Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, menjadi penguat semangat bagi warga yang tengah berduka. Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau langsung lokasi kebakaran sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga terdampak.


Heriza Syafani menyampaikan bahwa sejak menit pertama informasi kebakaran diterima, pihaknya bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung bergerak menuju lokasi. “Begitu kami mendapat laporan dari lapangan, tim Dinsos dan Tagana langsung dikerahkan untuk memastikan semua korban tertangani. Fokus utama kami adalah penyelamatan, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga,” ujarnya di sela kunjungan.

Menurut data yang dihimpun Dinas Sosial, kebakaran tersebut menghanguskan 17 unit rumah dan menyebabkan 35 kepala keluarga (KK) atau 120 jiwa kehilangan tempat tinggal. Dalam waktu singkat, Dinsos Kota Padang mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum, serta menyalurkan bantuan sandang dan pangan bagi para korban.

“Bantuan yang kami berikan meliputi kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, air mineral, selimut, tikar, hingga perlengkapan bayi. Kami juga memastikan pelayanan dapur umum tetap berjalan selama masa tanggap darurat,” terang Heriza.

Ia menegaskan bahwa penanganan korban bencana tidak berhenti pada bantuan awal. Dinsos akan terus melakukan pendataan lanjutan untuk mengupayakan bantuan pemulihan bagi warga, terutama yang kehilangan rumah dan mata pencaharian. “Kami akan koordinasikan dengan BPBD, kelurahan, dan instansi terkait untuk program pemulihan pascabencana. Tujuannya agar masyarakat bisa segera bangkit dan melanjutkan kehidupan seperti semula,” tambahnya.

Wali Kota Padang dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Dinas Sosial dan seluruh elemen yang terlibat. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Dinsos dan Tagana yang selalu siaga dalam setiap bencana. Kecepatan mereka merespons menjadi bukti bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Andre Rosiade juga turut menyerahkan bantuan pribadi dan menyampaikan dukungannya untuk mempercepat pemulihan warga. “Kami bersama pemerintah daerah akan terus bersinergi membantu masyarakat. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban para korban,” kata anggota DPR RI asal Sumatera Barat itu.

Di tengah reruntuhan puing dan kepulan asap yang masih tersisa, semangat solidaritas terlihat jelas. Warga saling membantu membersihkan sisa-sisa kebakaran, sementara tenda-tenda pengungsian berdiri menjadi tempat sementara mereka beristirahat.

Heriza menutup pernyataannya dengan pesan penuh empati, “Setiap musibah pasti ada hikmah. Yang terpenting, kita tetap kuat dan tidak kehilangan harapan. Dinas Sosial akan terus bersama warga hingga kondisi benar-benar pulih.”

(Mond/Rini) 

#DinasSosialPadang #Padang #Peristiwa #Kebakaran

 


Serasinews.com, Padang — Asap tebal membumbung tinggi di langit kawasan Pasa Gadang, Padang Selatan, Kamis (9/10/2025) pagi. Suasana yang semula ramai oleh aktivitas warga mendadak berubah mencekam ketika api berkobar hebat melahap deretan rumah di kawasan padat penduduk Jalan Pemancungan.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.51 WIB itu sontak membuat warga panik berhamburan menyelamatkan diri dan barang berharga yang sempat terjangkau. Menurut laporan dari akun resmi @padangfirefighter, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang menerima laporan pertama dari seorang saksi bernama Gusmawati (44), karyawan laundry yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

“Tadi saya lihat api awalnya kecil dari belakang rumah, seperti dari tempat orang bakar sampah. Tidak lama langsung besar dan menjalar ke rumah lain. Saya langsung lari melapor ke Damkar,” ungkapnya kepada petugas di lokasi.

Tak butuh waktu lama, 15 unit armada pemadam dan sekitar 120 personel Damkar Kota Padang dikerahkan menuju lokasi. Petugas tiba sekitar pukul 10.57 WIB dan langsung berjibaku memadamkan api di tengah tantangan besar  akses jalan sempit, rumah berdempetan, dan angin yang bertiup kencang mempercepat penyebaran si jago merah.

“Kondisi medan sangat sulit, karena ini kawasan padat dan jalan masuknya hanya muat satu kendaraan. Tapi seluruh personel berupaya maksimal agar api tidak merambat lebih luas,” kata salah satu petugas Damkar di lapangan.

Api baru berhasil dikendalikan setelah lebih dari satu jam upaya pemadaman intensif. Berdasarkan data sementara dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, sedikitnya 14 unit rumah warga hangus terbakar dengan luas area terdampak sekitar 900 meter persegi.

Sebanyak 14 kepala keluarga atau sekitar 70 jiwa kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi ke tempat aman. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini. Namun, kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Selain personel Damkar, proses pemadaman juga mendapat dukungan dari Polri, TNI, Satpol PP, PMI, dan PLN yang turut berjibaku memutus aliran listrik dan membantu evakuasi warga.

Pihak berwenang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara, api berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan warga dan kemudian menjalar ke rumah di sekitarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Damkar Kota Padang mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah di area permukiman padat, terutama saat kondisi cuaca panas dan berangin.

Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau melaporkan keadaan darurat kebakaran, layanan Padang Sigap 112 dan Mako Damkar Kota Padang 113 dapat dihubungi di Jalan Rasuna Said No. 56 Padang, telepon (0751) 28558.


(Mond/Rini) 

#Peristiwa #Kebakaran #Padang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.