Serasinews.com, Padang — Suasana malam di kawasan pesisir Purus, Kota Padang, mendadak berubah mencekam pada Jumat malam (7/11/2025). Sekitar pukul 21.00 WIB, iring-iringan kendaraan taktis dan mobil patroli polisi memasuki gang-gang sempit di Kelurahan Rimbo Kaluang. Sorot lampu biru berputar di antara rumah-rumah padat penduduk, menandai dimulainya Operasi Terpadu Pemulihan Kampung Rawan Narkotika — sebuah langkah besar yang digerakkan oleh BNN Provinsi Sumatera Barat (BNNP Sumbar), bersama Ditresnarkoba Polda Sumbar dan Satresnarkoba Polresta Padang.

Dalam operasi yang berlangsung hingga tengah malam itu, sebanyak 115 personel gabungan dikerahkan. Mereka terdiri dari anggota BNNP, kepolisian, tim medis, penyidik, hingga unit dokumentasi. Tiap personel sudah mendapat pembagian sektor, lengkap dengan peta gang dan target rumah yang telah lama masuk radar intelijen.

Purus Disisir Total, Delapan Terduga Diamankan

Penyisiran dilakukan di sepanjang Jalan Pasir Purus Atas, salah satu titik rawan yang selama ini dikenal aparat sebagai “zona merah” peredaran sabu. Di lokasi itu, tim gabungan melakukan penggerebekan ke sejumlah rumah kontrakan dan bangunan semi permanen yang disinyalir menjadi tempat transaksi.

Dari hasil penggeledahan, delapan orang terduga penyalahguna narkotika berhasil diamankan. Mereka terdiri dari enam pria dan dua wanita, dengan rentang usia 19 hingga 41 tahun. Sejumlah di antaranya merupakan warga setempat, sementara dua orang diketahui pendatang dari luar daerah.

Petugas turut menemukan dua paket kecil sabu siap edar, sembilan alat isap (bong), 50 kaca pirex, lima unit ponsel, dan dua unit sepeda motor yang diduga digunakan untuk mendistribusikan barang haram tersebut. Barang bukti langsung disegel di tempat kejadian dengan pengawasan ketat tim inafis dan dokumentasi.

“Ini bukan razia biasa. Ini operasi pemulihan lingkungan. Kami ingin memastikan kampung ini bebas dari jaringan narkotika,” tegas Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Dr. Ricky Yanuarfi, di lokasi operasi.

Tes Urine di Tempat: Tujuh Positif Sabu

Begitu diamankan, seluruh terduga langsung menjalani tes urine di lokasi penggerebekan menggunakan alat rapid test khusus. Dari hasil pemeriksaan awal, tujuh orang dinyatakan positif mengandung metamfetamin (sabu). Sementara satu orang lainnya masih diperiksa intensif karena diduga berperan sebagai penghubung atau pengintai jaringan.

“Semua hasil positif akan kami tindaklanjuti di kantor BNNP Sumbar untuk proses asesmen. Kami akan menentukan apakah mereka layak direhabilitasi atau diproses hukum untuk membuka jaringan di atasnya,” jelas Brigjen Ricky.

Langkah Terpadu: Dari Penindakan ke Pemulihan

Operasi di Purus ini merupakan bagian dari program nasional “Pemulihan Kampung Rawan Narkotika”, yang bertujuan mengembalikan lingkungan masyarakat dari dominasi pengedar dan pengguna narkoba. Kawasan Purus, terutama Rimbo Kaluang, selama ini menjadi perhatian karena hasil pemetaan intelijen menunjukkan adanya aktivitas distribusi sabu skala kecil hingga menengah.

Selain tindakan represif, BNNP Sumbar menyiapkan tahapan lanjutan berupa intervensi sosial dan rehabilitasi komunitas. Setelah operasi ini, pihak BNN akan menggandeng Pemko Padang, Lurah setempat, Babinsa, Babinkamtibmas, serta tokoh masyarakat dan lembaga sosial untuk membangun sistem pencegahan berkelanjutan.

“Kita tidak hanya ingin menangkap pelaku. Tujuan akhirnya adalah memulihkan kampung, memperbaiki lingkungan sosial, dan menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika,” ujar Brigjen Ricky dengan nada tegas.

Warga Merasa Lega: ‘Kami Sudah Lama Takut’

Salah seorang warga yang menyaksikan langsung penggerebekan mengaku lega. “Hampir tiap malam selalu ramai orang datang dan pergi. Kami sudah lama resah, tapi takut melapor. Sekarang kami bisa sedikit tenang,” ujar pria berusia 46 tahun yang enggan disebutkan namanya.

Menurut warga lainnya, operasi besar semacam ini sudah lama dinantikan. “Bukan cuma soal narkoba, tapi juga soal keamanan. Banyak anak muda yang ikut-ikutan. Mudah-mudahan habis ini kampung kami benar-benar bersih,” ungkapnya.

Operasi Lanjutan Disiapkan

BNNP Sumbar memastikan bahwa pengungkapan di Purus hanyalah awal. Tim sudah menyiapkan operasi lanjutan untuk menyasar wilayah lain di Kota Padang dan sekitarnya yang juga masuk daftar merah, seperti daerah Kubu Marapalam, Alai Parak Kopi, dan Koto Tangah.

“Ini akan menjadi model operasi berkelanjutan. Kita akan sisir seluruh titik rawan di Sumatera Barat hingga jaringan pengedarnya benar-benar putus,” tutup Brigjen Ricky.

Dengan hasil penggerebekan ini, BNNP Sumbar berharap dapat menelusuri lebih dalam jaringan pemasok sabu yang mengalir ke Kota Padang dan memperkuat sistem pertahanan sosial di tingkat kampung.

(Mond/SRP/Rini)
#Narkoba #BNNPSumbar #Polrestapadang #poldasumbar