Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Jakarta — Gelombang banjir dan longsor yang menghantam Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat memunculkan dampak kemanusiaan yang sangat besar. BNPB melaporkan bahwa hingga Jumat (5/12) jumlah korban meninggal telah mencapai 836 orang, sementara 509 warga masih belum ditemukan. Skala bencana ini menjadikannya salah satu tragedi hidrometeorologi paling mematikan dalam sepuluh tahun terakhir di Indonesia.

Sumatra Utara Paling Parah Terdampak

Korban jiwa terbanyak berasal dari Sumatra Utara, diikuti Provinsi Aceh dan Sumatra Barat. Hujan ekstrem berkepanjangan memperlemah struktur tanah, memicu rangkaian longsor di wilayah perbukitan serta kawasan aliran sungai.
BNPB juga mencatat 2.700 warga mengalami luka-luka, terutama akibat tertimbun material longsor dan terseret arus banjir saat mencari selamat.

Pendataan masih berlangsung karena sejumlah daerah terpencil belum dapat diakses akibat jalan terputus dan banyak jembatan runtuh.

Rumah dan Infrastruktur Luluh Lantak

Kerusakan fisik cukup masif. Sedikitnya 10.500 rumah rusak di 51 kabupaten/kota. Banyak rumah warga dinyatakan tidak layak huni karena kerusakan berat.

Rincian Kerusakan

Fasilitas umum: 536 unit

Fasilitas kesehatan: 25 unit

Sekolah: 326 unit

Rumah ibadah: 185 unit

Gedung/kantor: 115 unit

Jembatan putus: 295 unit

Putusnya ratusan jembatan membuat beberapa wilayah praktis terisolasi. Bantuan hanya dapat didorong melalui helikopter atau jalur air yang aman.

Bantuan Awal Mulai Mengalir

Untuk memenuhi kebutuhan mendesak para penyintas, BNPB telah menyalurkan berbagai bantuan darurat berupa:

4.400 paket sembako

67 koli pakaian

1.100 matras

40 tenda pengungsi

49 perangkat Starlink untuk mengatasi mati total jaringan komunikasi di daerah terdampak

Teknologi satelit tersebut digunakan untuk mempercepat koordinasi tim penyelamat serta memastikan informasi dari lapangan dapat tersampaikan tanpa hambatan.

Evakuasi Masih Berpacu dengan Cuaca

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban meski cuaca tidak bersahabat. Hujan susulan memaksa sejumlah operasi dihentikan sementara karena ancaman longsor.
Ribuan warga kini menghuni pos-pos pengungsian dengan kebutuhan utama berupa air bersih, layanan kesehatan, selimut, serta obat-obatan.

BMKG: Potensi Hujan Ekstrem Belum Usai

BMKG kembali memperingatkan bahwa curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan rawan longsor dan banjir.

Luka Mendalam di Tanah Sumatra

Dengan ratusan korban meninggal dan ratusan lainnya masih hilang, bencana ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat di tiga provinsi. Pemerintah pusat menyatakan kesiapan menambah personel dan logistik, sekaligus mulai menyiapkan tahap rehabilitasi jangka panjang.

(K)
#BanjirSumatera #Peristiwa #BNPB
#UpdateKorbanBanjirSumatera

 

Serasinews.com, Sumatera Barat – Setelah banjir dan longsor melanda Sumatera Barat akhir November 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat lonjakan kasus demam tertinggi di provinsi ini. Dari 25–29 November, tercatat 376 kasus demam di lima kabupaten terdampak: Pasaman, Pasaman Barat, Agam, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar.

Selain demam, keluhan kesehatan lain yang muncul antara lain:

Nyeri otot (myalgia): 201 kasus

Gatal-gatal: 120 kasus

Gangguan pencernaan (dispepsia): 118 kasus

Infeksi saluran pernapasan (ISPA): 116 kasus

Hipertensi: 77 kasus

Luka-luka: 62 kasus

Sakit kepala: 46 kasus

Diare: 40 kasus

Asma: 40 kasus

Kemenkes menilai pola ini mirip dengan bencana sebelumnya, di mana penyakit berbasis lingkungan langsung meningkat saat kondisi darurat belum stabil.

Kasus Serupa di Sumatera Utara, Pola Berbeda di Aceh
Di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, kasus demam juga melonjak, mencapai 277 kasus pada 25 November–1 Desember. Sementara di Pidie Jaya, Aceh, keluhan yang paling banyak justru luka-luka, diikuti ISPA dan diare, menandakan perbedaan dampak sesuai kondisi lokal.

Demam Jadi Tanda Awal Lingkungan Belum Pulih
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Agus Jamaludin, menjelaskan, demam muncul cepat karena tempat pengungsian padat, akses air bersih terbatas, dan paparan lingkungan yang kotor. “Banjir dan longsor meninggalkan lingkungan yang rentan: air tercemar, rumah rusak, dan layanan kesehatan terbatas,” ujar Agus.

Respons Kemenkes
Untuk menekan risiko komplikasi, Kemenkes menurunkan tenaga medis tambahan dan mempercepat distribusi obat-obatan, cairan infus, antibiotik, serta paket sanitasi.

Peringatan Pascabencana
Ahli epidemiologi menekankan, fase pemulihan pascabencana adalah periode paling kritis. Jika sanitasi tidak membaik dalam 2–3 minggu, risiko diare akut, leptospirosis, infeksi kulit, dan ISPA meningkat. Kemenkes mendorong pemerintah daerah mempercepat normalisasi air bersih, perbaikan tempat pengungsian, dan edukasi kebersihan bagi pengungsi.

(BI)
#Kemenkes #BanjirSumbar
#BencanaAlam

 

Serasinews.com, PADANG, SUMBAR — Lubuk Minturun pagi itu terasa muram. Tanah yang terbuka dan bongkahan batu yang belum tersentuh evakuasi berdiri seperti saksi bisu kekuatan alam. Di tengah kondisi yang masih labil itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Reza, hadir langsung untuk memastikan jalur darurat tetap bisa bernapas.

Menyusuri Jalur yang Luka, Membaca Bahasa Alam

Sejak matahari belum tinggi, Kombes Pol Reza bergerak dari satu titik rawan ke titik lain. Ia memeriksa jalan yang tergerus, bahu jalan yang menggantung, hingga tebing yang retak-retaknya tampak masih hidup.
Setiap berhenti, ia berdiskusi dengan petugas lapangan dan warga. Matanya menyusuri kerusakan seolah sedang membaca peta risiko.

Apakah jalur ini cukup aman bagi ambulans? Apakah truk logistik bisa melewati segmen ini tanpa tersangkut? Seberapa cepat arus bantuan bisa tiba?

“Kita harus memastikan jalur pertolongan tetap terbuka,” ujarnya dalam nada yang tegas namun penuh kehati-hatian.

Gerak Cepat di Lapangan: Rambu, Pengawasan, dan Kontrol Arah

Personel Dirlantas yang ikut mendampingi tak membuang waktu. Rambu-rambu peringatan dipasang di lokasi yang berpotensi berbahaya, sementara beberapa polisi berdiri mengatur arus kendaraan agar pengendara tidak tergelincir atau nekat melintas di daerah yang rapuh.

Mereka juga mencatat setiap retakan baru dan serpihan tanah yang longsor perlahan—indikator yang bisa memicu langkah cepat jika situasi berubah.
Di beberapa lokasi diterapkan sistem buka-tutup demi menjaga jalur bantuan tetap hidup, walau tidak sepenuhnya stabil.

Polisi Menjadi Titik Pegangan di Tengah Kekacauan

Kehadiran polisi di tengah kerusakan memberikan rasa tenang bagi warga yang sejak malam harus berjaga. Bagi mereka, melihat petugas terus siaga berarti ada pihak yang memastikan keteraturan di saat lingkungan kehilangan keseimbangannya.

Dirlantas menegaskan bahwa peran mereka lebih dari sekadar mengatur lalu lintas. Mereka juga memastikan distribusi bantuan, pergerakan alat berat, dan proses pemulihan berjalan tanpa hambatan.

“Kami ingin masyarakat merasa didampingi. Apa pun kondisinya, kami akan menjaga akses yang mereka butuhkan,” ucapnya.

Pesan Kewaspadaan: Jangan Memaksakan Perjalanan

Kombes Pol Reza menyerukan agar warga tidak memaksakan diri melintas di jalur yang masih dalam penanganan. Banyak titik tampak aman, namun menyimpan ancaman. Ia meminta masyarakat mengikuti arahan petugas dan segera memberi tahu jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah.

“Perjalanan bisa ditunda. Keselamatan tidak,” tegasnya.

(Rini/Mond)
#DirlantasPoldaSumbar #BanjirPadang #Padang

Serasinews.com, Kabupaten Agam — Di tengah lumpur yang menelan rumah dan harapan warga Agam, seekor Belgian Malinois bernama Reno menghembuskan napas terakhir. Ia tidak pulang ke kandangnya, tidak kembali ke sisi pawang yang dicintainya—Reno gugur di titik paling berbahaya operasi SAR, saat berjuang mencari korban longsor yang masih tertimbun.

Dikerahkan ke Zona Paling Kritis

Reno, anggota Unit Polsatwa Ditsamapta Polda Riau, tiba di Agam pada 29 November sebagai bagian dari Operasi Aman Nusa II. Banjir dan longsor besar yang melanda Sumatera Barat pada akhir November 2025 menjadi salah satu bencana hidrometeorologis paling mematikan tahun itu, menelan 776 korban jiwa menurut BNPB.

Agam termasuk wilayah dengan titik longsor terdalam dan akses paling berisiko. Tanah keras, batu besar, batang pohon, dan puing rumah menumpuk hingga belasan meter—medan yang hanya bisa ditembus dengan bantuan K9 berpengalaman seperti Reno.

Di usia 8 tahun 4 bulan, menjelang masa pensiun, Reno masih menunjukkan kesiapan penuh sebagai anjing pelacak spesialis SAR yang telah berdedikasi lebih dari delapan tahun.

Tanda-Tanda Kelelahan di Medan Mustahil

Pada Minggu pagi, 11.00 WIB, Reno mulai bekerja. Setiap langkahnya menjadi harapan bagi keluarga yang menanti kabar tentang orang-orang tercinta. Namun kondisi lapangan sangat berat: licin, lembap, dan sarat material longsor.

Saksi menyebut Reno beberapa kali berhenti mengatur napas, tapi kembali memaksa tubuhnya bekerja. Pawangnya berulang kali menariknya untuk beristirahat—namun sifat Reno yang task-driven membuatnya terus bergerak.

Menjelang pukul 12.00 WIB, Reno mulai menunjukkan kelelahan ekstrem: napas terengah, kaki melemah, dan refleks motorik menurun drastis. Dua puluh menit kemudian, Reno tumbang. Ia dibawa ke klinik hewan, namun nyawanya tak terselamatkan.

Reno gugur dalam tugas.

Penghormatan Terakhir

Reno dimakamkan dengan upacara kedinasan di Markas Polda Riau. Upacara dipimpin Direktur Samapta Polda Riau, Kombes Syahrial M Abdi.

Reno gugur saat menjalankan tugas negara. Dedikasinya patut diteladani. Kami sangat kehilangan,” ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto.

Bagi para pawang dan personel Polsatwa, Reno bukan sekadar anjing tugas—ia adalah rekan kerja, sahabat lapangan, dan penyelamat yang setia.

Sorotan Publik: Standar Kerja K9 Harus Dievaluasi

Kepergian Reno memicu diskusi luas. Komunitas pecinta hewan seperti Animal Stories Indonesia mengingatkan bahwa standar internasional untuk K9 SAR mencakup:

30 menit kerja per sesi

Diikuti waktu pemulihan memadai

Batas maksimal 4 jam kerja per hari

Operasi 24 jam harus dilakukan bergantian

“K9 bukan mesin. Mereka punya batas,” tulis mereka. Tragedi Reno menjadi pengingat bahwa manajemen kerja K9 di lapangan perlu mendapat perhatian lebih serius.

Lebih dari Sekadar K9

Reno telah terlibat dalam puluhan operasi SAR sepanjang kariernya. Ia telah menyelamatkan banyak nyawa, memberi kepastian pada keluarga korban, dan bekerja tanpa keluhan.

Pada akhirnya, ia memberikan nyawanya untuk misi kemanusiaan yang sama.

Warisan Pengabdian

Kepergian Reno meninggalkan pesan bahwa penyelamatan bukan hanya dilakukan oleh manusia—kadang oleh sahabat berkaki empat yang bekerja tanpa pamrih, tanpa suara, dan tanpa meminta balasan.

Reno bukan hanya gugur dalam tugas.
Ia menjadi simbol keberanian, kesetiaan, dan pengabdian senyap yang sering tak terlihat.

(Rini/Mond)

#AnjingPelacak #k9 #Peristiwa
#BanjirSumbar

 

Serasinews.com, Agam – Dari udara, Helikopter Caracal Skadron Udara 8 melintas pelan di atas bentang luas perkebunan sawit di Nagari Tiku V Jorong, Kabupaten Agam. Pola tanaman yang tersusun rapi tampak seperti lanskap yang tertata. Namun citra itu segera runtuh ketika kamera menyorot lebih dekat: tanah yang terkelupas, jalur erosi yang memanjang seperti guratan luka, dan sungai yang berganti arah akibat hantaman arus besar.

Di bawah keteduhan daun sawit yang tampak damai dari kejauhan, banjir bandang telah menghancurkan apa pun yang berdiri di depannya. Rumah-rumah terbelah, jalan terputus, jembatan terlepas dari fondasinya. Kampung-kampung yang sejak lama menjadi tempat berteduh kini berubah menjadi dataran lumpur tanpa bentuk.

Korban Terus Dicatat, Tetapi Duka Tak Tercatat

BNPB melaporkan ratusan jiwa menjadi korban. Puluhan kampung tenggelam, fasilitas umum rusak, dan ribuan orang mengungsi dalam kondisi tak menentu. Di tenda darurat yang basah oleh embun malam, orang-orang mencoba menenangkan diri sambil menunggu kabar keluarga yang belum ditemukan.

Setiap korban membawa cerita yang tak akan kembali: seorang ayah yang melompat ke arus demi menyelamatkan anaknya, perempuan yang kehilangan seluruh keluarganya dalam satu malam, atau warga yang kembali ke rumah hanya untuk mendapati tanahnya hilang tersapu air.

Hujan Ekstrem Menjadi Pemantik, Bukan Penyebab Utama

Cuaca buruk memang memicu bencana, namun masalah utamanya jauh lebih lama mengendap: kerusakan kawasan hulu DAS.

Dulu, daerah ini adalah hutan alam—penahan air alami dengan akar dalam dan struktur vegetasi berlapis. Tetapi dalam dua puluh tahun terakhir, hutan itu berganti dengan perkebunan sawit. Lereng dibuka, tutupan tanah hilang, dan keseimbangan ekosistem terganggu.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyebut temuan kayu-kayu gelondongan yang terseret arus. Potongan batang itu diduga merupakan sisa pembukaan lahan sawit.

“Karena zero burning, kayu tidak dibakar, hanya dipinggirkan,” jelasnya.

Kayu yang seharusnya menjadi bagian tubuh hutan berubah menjadi amunisi mematikan ketika diterjang banjir.

Monokultur Tidak Menggantikan Peran Hutan

Hutan mampu memperlambat, menyerap, dan menahan air. Ia memiliki sistem yang bekerja dari akar hingga kanopi.
Sebaliknya, kebun sawit hanya menyediakan naungan tipis tanpa fungsi ekologis yang memadai. Tanah cepat memadat, air mengalir tanpa tertahan, dan ketika hujan lebat turun, limpasan langsung melesat ke hilir.

Sawit mungkin menguntungkan secara ekonomi.
Tapi ia tidak mampu menjalankan fungsi alam yang dahulu dikerjakan hutan.

Banjir Bandang 2025: Teguran Tentang Cara Kita Mengelola Alam

Tragedi ini bukan sekadar konsekuensi cuaca ekstrem.
Ia adalah peringatan keras bahwa tata kelola lahan, pelanggaran izin, dan lemahnya pengawasan telah menggerus ketahanan lingkungan.

Bantuan darurat penting. Evakuasi wajib segera dilakukan. Penanganan korban tak boleh berhenti.

Namun tanpa perubahan cara mengelola hulu DAS, bencana berikutnya bukan kemungkinan—tetapi kepastian.

Pemulihan Harus Menyentuh Hulu, Bukan Sekadar Hilir

Arah pemulihan harus jelas dan menyeluruh:

Rehabilitasi hutan di lereng rawan longsor.

Penguatan tata kelola dan pengawasan lahan di kawasan berisiko.

Penindakan tegas terhadap pembukaan hutan ilegal.

Restorasi sungai dan daerah resapan air di seluruh aliran DAS.

Bumi telah memberi sinyal keras.
Kita yang sedang berdiri di tengah lumpur ini harus memutuskan:
apakah kita akan membiarkan peringatan ini berlalu, atau menjadikannya titik balik?

(Rini/Mond)
#BanjirSumbar #PembabatanHutan #SumateraBarat

 

Serasinews.com, Jakarta – Gelombang bencana terbesar dalam sepuluh tahun terakhir kembali meninggalkan jejak luka mendalam di Sumatera. Banjir bandang serta longsor yang menyapu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini memasuki fase paling memilukan.

Pada Kamis (4/12), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data terbaru: skala kerusakan jauh melampaui perkiraan awal.
Hingga hari ini, 776 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 564 lainnya masih hilang. Di tengah tumpukan puing dan kubangan lumpur, keluarga korban terus mencari harapan yang tersisa.

Selain korban jiwa, 2.600 warga mengalami luka-luka, mulai dari cedera ringan hingga trauma berat. Sumatera Utara tercatat sebagai provinsi yang paling parah terdampak, disusul Aceh dan Sumatera Barat.

10,4 Ribu Rumah Rata Tanah – 51 Kabupaten/Kota Luluh Lantak

Data BNPB menggambarkan betapa dahsyatnya terjangan bencana kali ini. Permukiman dari pesisir hingga lereng bukit porak-poranda. Rumah warga ambruk, fasilitas umum rusak, dan akses antardaerah terputus.

Kerusakan yang tercatat meliputi:

Rumah & Infrastruktur Warga

10.400 rumah hancur

295 jembatan putus, membuat banyak wilayah benar-benar terisolasi

132 rumah ibadah mengalami kerusakan

Fasilitas Publik

354 fasilitas umum terdampak

213 sekolah rusak

100 gedung pelayanan publik lumpuh

9 fasilitas kesehatan rusak, menghambat layanan medis

Ribuan pengungsi kini bertahan di titik-titik penampungan darurat dengan logistik yang masih terbatas.

Bantuan Mengalir: Dari Sembako hingga Starlink

Untuk mempercepat pemulihan darurat, BNPB mengirimkan bantuan ke berbagai lokasi terdampak di tiga provinsi.

Bantuan yang telah disalurkan mencakup:

4.400 paket sembako

49 perangkat Starlink untuk memulihkan komunikasi di wilayah yang terputus

1.100 matras

67 koli pakaian

40 tenda pengungsian

Perangkat Starlink menjadi tulang punggung komunikasi darurat setelah banyak menara BTS roboh dan jaringan fiber optik terputus tertimbun longsor.

Duka Menggenang Bersama Lumpur

Banjir besar yang datang seketika dan longsor yang menyapu pemukiman membuat banyak warga tak sempat menyelamatkan apapun. Tim SAR masih berjuang menembus lumpur setinggi pinggang, sementara alat berat sulit bergerak akibat jalan runtuh.

Di tenda-tenda pengungsian, relawan medis mencatat peningkatan kasus infeksi kulit, demam, dan gangguan psikologis, terutama pada anak-anak dan lansia.

Jalan Panjang Menuju Pemulihan

Meski cuaca mulai membaik, ancaman banjir susulan dan longsor masih membayangi, terutama di kawasan perbukitan yang tanahnya sudah jenuh air. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi pemerintah daerah.

Bencana ini diperkirakan menjadi salah satu yang paling mematikan dan merusak di Sumatera dalam satu dekade terakhir, menuntut sinergi besar antara pemerintah, relawan, dan masyarakat.

(K)
#BNPB #UpdateKorbanBanjirSumatera
#BanjirSumatera #BencanaAlam

 

Serasinews.com,Solok — Satu unit kendaraan Patwal Ditlantas Polda Sumatera Barat mengalami kecelakaan di kawasan Lubuk Selasih, Kabupaten Solok, Rabu (3/12) siang. Mobil dinas tersebut tengah melaksanakan tugas pengawalan ambulans yang membawa jenazah korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda berbagai daerah di Sumbar sejak akhir November.

Pengawalan Resmi yang Terganggu Insiden

Kepala Satuan PJR Polda Sumbar, AKBP Andis Anshori, membenarkan laporan mengenai kecelakaan yang menimpa personelnya.
“Satu unit mobil patwal kami mengalami kecelakaan saat bertugas,” jelasnya.

Mobil itu mengawal perjalanan jenazah dari RS Bhayangkara Padang menuju Solok, tempat almarhum akan disemayamkan oleh keluarga. Namun, Andis mengaku belum bisa memberikan kronologi rinci maupun kondisi terbaru para anggota yang terlibat karena ia masih menuju lokasi kejadian.
“Kami pastikan dulu kondisi di lapangan, baru bisa memberikan keterangan lebih lengkap,” ucapnya.

Kemacetan Parah di Sitinjau Lauik Jadi Tantangan

Kecelakaan tersebut terjadi di tengah situasi lalu lintas yang sangat padat di jalur Sitinjau Lauik, rute menanjak dan berkelok yang kini menjadi satu-satunya jalur penghubung utama Padang–Solok. Kondisi ini dipicu oleh putus totalnya Jalan Nasional Lembah Anai beberapa hari sebelumnya akibat terjangan banjir bandang.

Sejak pagi, kendaraan mengular panjang karena meningkatnya pergerakan masyarakat serta banyaknya mobil bantuan yang menuju daerah terdampak. Dalam kondisi jalur ekstrem yang sempit dan macet itu, mobil patwal harus bergerak cepat untuk membuka jalan bagi ambulans. Situasi tersebut membuat tingkat risiko kecelakaan meningkat tajam.

Belum Ada Informasi Soal Korban

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai apakah ada anggota PJR yang mengalami luka serta bagaimana kondisi kendaraan setelah kecelakaan. Petugas masih melakukan olah tempat kejadian dan mengumpulkan informasi di lapangan.

Bencana Memengaruhi Mobilitas dan Operasional

Sejak rangkaian banjir bandang dan longsor melanda wilayah Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, hingga Padang Pariaman, Sumatera Barat berada dalam kondisi darurat transportasi. Pengiriman jenazah korban, evakuasi warga, distribusi bantuan, dan mobilitas masyarakat terjadi serentak.

Dengan ditutupnya jalur Lembah Anai, semua arus lalu lintas dialihkan ke Sitinjau Lauik, sebuah rute yang memang dikenal memiliki tingkat kerawanan tinggi. Dalam situasi seperti ini, tugas pengawalan—termasuk pengawalan jenazah—menjadi semakin menantang.

Polda Sumbar Masih Kumpulkan Data

Polda Sumbar menyampaikan bahwa informasi lengkap mengenai kecelakaan ini akan disampaikan setelah proses pemeriksaan di lokasi selesai dan data terkumpul secara menyeluruh.

(Rini/Mond)
#MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan #Peristiwa #Kecelakaan

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.