Serasinews.com, Jakarta — Gelombang banjir dan longsor yang menghantam Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat memunculkan dampak kemanusiaan yang sangat besar. BNPB melaporkan bahwa hingga Jumat (5/12) jumlah korban meninggal telah mencapai 836 orang, sementara 509 warga masih belum ditemukan. Skala bencana ini menjadikannya salah satu tragedi hidrometeorologi paling mematikan dalam sepuluh tahun terakhir di Indonesia.
Sumatra Utara Paling Parah Terdampak
Korban jiwa terbanyak berasal dari Sumatra Utara, diikuti Provinsi Aceh dan Sumatra Barat. Hujan ekstrem berkepanjangan memperlemah struktur tanah, memicu rangkaian longsor di wilayah perbukitan serta kawasan aliran sungai.
BNPB juga mencatat 2.700 warga mengalami luka-luka, terutama akibat tertimbun material longsor dan terseret arus banjir saat mencari selamat.
Pendataan masih berlangsung karena sejumlah daerah terpencil belum dapat diakses akibat jalan terputus dan banyak jembatan runtuh.
Rumah dan Infrastruktur Luluh Lantak
Kerusakan fisik cukup masif. Sedikitnya 10.500 rumah rusak di 51 kabupaten/kota. Banyak rumah warga dinyatakan tidak layak huni karena kerusakan berat.
Rincian Kerusakan
Fasilitas umum: 536 unit
Fasilitas kesehatan: 25 unit
Sekolah: 326 unit
Rumah ibadah: 185 unit
Gedung/kantor: 115 unit
Jembatan putus: 295 unit
Putusnya ratusan jembatan membuat beberapa wilayah praktis terisolasi. Bantuan hanya dapat didorong melalui helikopter atau jalur air yang aman.
Bantuan Awal Mulai Mengalir
Untuk memenuhi kebutuhan mendesak para penyintas, BNPB telah menyalurkan berbagai bantuan darurat berupa:
4.400 paket sembako
67 koli pakaian
1.100 matras
40 tenda pengungsi
49 perangkat Starlink untuk mengatasi mati total jaringan komunikasi di daerah terdampak
Teknologi satelit tersebut digunakan untuk mempercepat koordinasi tim penyelamat serta memastikan informasi dari lapangan dapat tersampaikan tanpa hambatan.
Evakuasi Masih Berpacu dengan Cuaca
Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban meski cuaca tidak bersahabat. Hujan susulan memaksa sejumlah operasi dihentikan sementara karena ancaman longsor.
Ribuan warga kini menghuni pos-pos pengungsian dengan kebutuhan utama berupa air bersih, layanan kesehatan, selimut, serta obat-obatan.
BMKG: Potensi Hujan Ekstrem Belum Usai
BMKG kembali memperingatkan bahwa curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan rawan longsor dan banjir.
Luka Mendalam di Tanah Sumatra
Dengan ratusan korban meninggal dan ratusan lainnya masih hilang, bencana ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat di tiga provinsi. Pemerintah pusat menyatakan kesiapan menambah personel dan logistik, sekaligus mulai menyiapkan tahap rehabilitasi jangka panjang.
(K)
#BanjirSumatera #Peristiwa #BNPB
#UpdateKorbanBanjirSumatera


Posting Komentar