Latest Post



Serasinews.com,;Kesehatan adalah nikmat yang sering dilupakan, sampai ia hilang. Islam mengajarkan cara menjaganya, bukan hanya dengan obat, tetapi juga dengan amalan hati, lisan, dan perbuatan.

Dalam Islam, kesehatan tubuh dan jiwa bukanlah semata-mata urusan medis. Ia adalah amanah dari Allah ﷻ yang akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang."

(HR. Bukhari, no. 6412)

Mencegah penyakit jauh lebih baik daripada mengobati, dan Islam memiliki panduan lengkap untuk itu. Berikut 9 amalan yang diyakini dapat menjaga tubuh dari penyakit, baik fisik maupun rohani.

1. Menjaga Kebersihan Diri (Ṭahārah)

Kebersihan adalah pintu pertama kesehatan. Rasulullah ﷺ menegaskan:

"Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim, no. 223)

Bersuci dari hadas dan najis, menjaga wudhu, mencuci tangan sebelum makan, serta membersihkan tempat tidur adalah bagian dari pencegahan penyakit.

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

(QS. Al-Baqarah: 222)

2. Mengonsumsi Makanan Halal dan Thayyib

Makanan yang halal secara hukum dan baik secara gizi menjaga tubuh dari penyakit.

Allah ﷻ berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَٰلًۭا طَيِّبًۭا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِ

"Wahai manusia! Makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal lagi baik, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan."

(QS. Al-Baqarah: 168)

Makanan halal-thayyib tidak hanya melindungi tubuh dari racun dan penyakit, tetapi juga menjaga hati dari kerusakan spiritual.

3. Menjaga Pola Tidur dan Istirahat

Rasulullah ﷺ memiliki kebiasaan tidur lebih awal dan bangun sebelum fajar. Istirahat yang cukup membantu regenerasi sel dan memperkuat sistem imun.

Allah ﷻ berfirman:

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا

"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat."

(QS. An-Naba’: 9)

4. Berolahraga dan Menggerakkan Tubuh

Islam menganjurkan aktivitas fisik seperti memanah, berkuda, dan berenang. Gerak tubuh memperlancar peredaran darah dan meningkatkan kekuatan fisik. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim, no. 2664)

5. Rutin Berwudhu

Selain sebagai syarat sah shalat, wudhu memiliki manfaat medis yang besar: membersihkan kotoran, menjaga kelembapan kulit, dan menenangkan pikiran. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa berwudhu dengan sempurna, maka dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya, bahkan dari bawah kukunya." (HR. Muslim, no. 245)

6. Menjaga Hati dari Stres dan Dendam

Penyakit hati seperti iri, dendam, dan stres dapat melemahkan imun. Islam mengajarkan dzikir, shalat, dan tawakal untuk menenangkan jiwa.

Allah ﷻ berfirman:

أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

(QS. Ar-Ra’d: 28)

7. Memperbanyak Sedekah

Sedekah bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga mendatangkan perlindungan dari musibah. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah." (HR. Al-Baihaqi, 3/382)

8. Mengonsumsi Madu dan Habatussauda

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Kesembuhan itu ada pada tiga hal: sayatan alat bekam, meminum madu, atau pengobatan dengan besi panas..." (HR. Bukhari, no. 5681)

Tentang habbatussauda (jintan hitam), beliau bersabda:

"Habbatussauda adalah obat untuk segala penyakit kecuali kematian." (HR. Bukhari, no. 5687)

9. Memohon Perlindungan Melalui Doa

Doa adalah benteng spiritual. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ:

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي

"Ya Allah, berilah aku kesehatan pada tubuhku, pendengaranku, dan penglihatanku."

(HR. Abu Dawud, no. 5090)

Kesehatan dalam Islam adalah kombinasi antara usaha lahir seperti menjaga pola makan dan kebersihan, serta usaha batin seperti dzikir, doa, dan sedekah. Dengan menjalankan 9 amalan ini, insya Allah tubuh akan lebih kuat menghadapi penyakit, dan jiwa pun tetap tenang.

Sebagaimana firman Allah ﷻ:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

"Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkanku."

(QS. Asy-Syu’ara: 80)

(***)



Serasinews.com,  Sumbar – Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSF meresmikan Kantor PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa cabang Sumatera Barat yang berlokasi di Ulak Karang, Kota Padang, Rabu (13/8).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Sumbar, Pejabat Utama Polda Sumbar, Dandim Kota Padang, Staf Ahli Wali Kota Padang, perwakilan Kantor Wilayah Imigrasi Padang, Kementerian Agama Kota Padang, Dinas PUPR Kota Padang, serta Kapolsek Padang Utara.

Peresmian ini ditandai dengan pemotongan tumpeng, penandatanganan prasasti, dan pemotongan pita. 

Dalam sambutannya, Kapolda Sumbar menyampaikan apresiasi atas berdirinya kantor cabang PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa di Sumatera Barat. Menurutnya, keberadaan perusahaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung keamanan daerah.

“Kami berharap PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa berkomitmen untuk bekerja secara profesional, disiplin, dan berintegritas, serta ke depan dapat terus bersinergi dengan Polda Sumbar, jajaran TNI, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan yang hadir," ucapnya.

Kepada jajaran perusahaan, Kapolda berpesan untuk menjaga nama baik, menjunjung tinggi etika profesi, dan melaksanakan tugas dengan semangat pengabdian. 

"Tugas pengamanan bukan sekadar pekerjaan, tetapi amanah yang menyangkut keselamatan orang, aset, dan citra institusi,” ujar Kapolda.

Sebelum menutup sambutannya, Irjen Gatot menegaskan, peresmian ini menjadi langkah positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada tanggal 13 Agustus 2025 pukul 10.10 WIB, Kantor PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa cabang Sumatera Barat resmi saya nyatakan dibuka. Semoga keberadaan kantor ini membawa manfaat bagi keamanan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat,” tutupnya.(HMS) 

 


serasinews.com;Hujan adalah salah satu tanda kebesaran Allah yang paling nyata. Ia turun dari langit membawa kehidupan, menyuburkan tanah yang kering, dan menghidupkan kembali tumbuhan yang layu. Dalam Al-Qur’an, Allah sering menjadikan hujan sebagai simbol rahmat dan bukti kekuasaan-Nya untuk menghidupkan yang mati.

Allah ﷻ berfirman:

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa, dan menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Pelindung dan Maha Terpuji.”

(QS. Asy-Syura: 28)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa hujan bukan hanya fenomena alam biasa, tetapi juga wujud kasih sayang Allah yang datang setelah masa-masa sulit, membawa harapan baru dan keberkahan bagi bumi dan penghuninya.

Doa Saat Turun Hujan yang Diajarkan Nabi ﷺ

Rasulullah ﷺ memberikan tuntunan sederhana namun penuh makna ketika melihat hujan turun. Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:

إِنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Sesungguhnya Nabi ﷺ, ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan: Allahumma shayyiban naafi’an (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).”

(HR. Al-Bukhari, no. 1032)

Doa ini singkat, tetapi sarat makna. Nabi ﷺ tidak hanya memohon hujan, tetapi juga memohon agar hujan itu membawa manfaat, bukan bencana. Ini adalah pelajaran bahwa setiap nikmat bisa menjadi berkah atau sebaliknya, tergantung bagaimana Allah menjadikannya.

Makna “Shayyiban Naafi’an”

Kata "Shayyib" dalam bahasa Arab merujuk pada hujan deras yang turun dari langit. Sedangkan "Naafi’an" berarti yang membawa manfaat, kebaikan, dan keberkahan. Dengan doa ini, seorang muslim mengakui bahwa hujan adalah karunia Allah, namun ia memohon agar karunia itu tidak berubah menjadi ujian berupa banjir, longsor, atau kerusakan.

Ibnu Baththol rahimahullah menjelaskan:

“Hadits ini berisi anjuran untuk berdoa ketika turun hujan, agar kebaikan dan keberkahannya semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatannya.”

Sementara Al-Khottobi rahimahullah mengatakan:

“Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia.”

Maka seorang muslim hendaknya tidak hanya memandang hujan sebagai fenomena fisik, tetapi juga sebagai anugerah spiritual yang patut disyukuri.

Hujan dalam Pandangan Islam: Antara Rahmat dan Ujian

Hujan disebut dalam banyak ayat Al-Qur’an sebagai tanda kasih sayang Allah. Allah ﷻ berfirman:

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ

“Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup.”

(QS. Al-Anbiya: 30)

Air adalah sumber kehidupan. Tanpa hujan, manusia, hewan, dan tumbuhan akan binasa. Namun, Islam juga mengajarkan untuk waspada, karena hujan yang terlalu deras dapat menjadi ujian. Itulah sebabnya Nabi ﷺ mengajarkan doa tambahan ketika hujan mulai berlebihan:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami (secara berlebihan).”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang Dapat Kita Ambil

Syukur atas Nikmat Allah – Hujan adalah salah satu rahmat yang patut disyukuri, bukan sekadar dinikmati.

Berdoa untuk Kebaikan – Setiap nikmat harus dimohonkan agar membawa manfaat, bukan keburukan.

Menyadari Ketergantungan pada Allah – Hujan mengingatkan kita bahwa hidup dan mati, kesuburan dan kekeringan, semua berada di tangan Allah.

Kesadaran Lingkungan – Hujan adalah bagian dari siklus alam yang harus dijaga keseimbangannya oleh manusia.

Penutup

Setiap kali hujan turun, jangan hanya menatap langit dan merasakan dinginnya butiran air. Ingatlah bahwa itu adalah kiriman rahmat dari Allah ﷻ. Sambutlah hujan dengan hati yang penuh syukur, dan ucapkanlah doa yang diajarkan Nabi ﷺ:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Karena setiap tetes hujan bisa menjadi pembawa keberkahan atau peringatan, tergantung bagaimana kita menyambutnya.

**


Kepala Bapenda Yosefriawan Menjadi  PLH Sekda Kota Padang

serasinews.com;Padang — Sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah, berbagai langkah strategis digerakkan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang untuk mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Bapenda Kota Padang, Yosefriawan, menjelaskan bahwa kemandirian fiskal menjadi kunci utama dalam menjalankan pemerintahan yang berdaya saing dan mandiri. Dalam dua tahun terakhir, Bapenda berhasil meningkatkan PAD Kota Padang sekitar Rp200 miliar lebih.

“Hal ini berkat sinergi dan kerja keras seluruh elemen, serta dukungan penuh dari pimpinan daerah,” ujar Yosefriawan.

Menurutnya, berbagai strategi telah dilakukan seperti optimalisasi pendapatan dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Beberapa sektor yang berkontribusi besar terhadap PAD antara lain pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, PBB, BPHTB, dan parkir.

Digitalisasi Sistem dan Inovasi

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Bapenda terus mengembangkan digitalisasi sistem pelayanan perpajakan yang terintegrasi dan transparan. Langkah ini penting untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan efisiensi administrasi perpajakan.

“Digitalisasi adalah suatu keniscayaan. Kita terus berupaya memberikan kemudahan layanan berbasis teknologi kepada masyarakat,” kata Yosefriawan.

Inovasi lainnya adalah peluncuran aplikasi pelayanan pajak daerah dan pelaporan pajak secara online. Dengan sistem ini, wajib pajak dapat melakukan pembayaran dan pelaporan pajak dari mana saja dan kapan saja.

Sinergi dan Pengawasan

Bapenda juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Kejaksaan, Polda Sumbar, Ditlantas, UPTD Samsat, dan instansi vertikal lainnya dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak serta menindak tegas pelanggaran di lapangan.

Salah satu bentuk sinergi nyata adalah pelaksanaan Operasi Gabungan (Opsen) Pajak Kendaraan Bermotor yang melibatkan UPTD Samsat Padang, Bapenda Sumbar, dan Ditlantas.

Di samping itu, pengawasan terhadap objek pajak seperti parkir dan reklame terus ditingkatkan. Tim pengawasan rutin melakukan inspeksi dan penindakan terhadap pelanggaran.

Pentingnya Partisipasi Masyarakat

Yosefriawan menegaskan bahwa keberhasilan peningkatan PAD juga sangat tergantung pada partisipasi aktif masyarakat sebagai wajib pajak. Kesadaran dan kepatuhan dalam membayar pajak merupakan kontribusi nyata dalam membangun kota.

“Dengan membayar pajak tepat waktu, masyarakat telah membantu pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan kesejahteraan bersama,” jelasnya.

Dukungan Pimpinan Daerah

Wali Kota Padang, Fadly Amran, dan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, memberikan apresiasi atas kinerja Bapenda. Mereka berharap agar peningkatan PAD terus berlanjut dan dapat menopang pembiayaan pembangunan daerah secara mandiri tanpa tergantung pada pusat.

“Semangat kita adalah menjadikan Padang sebagai kota mandiri secara fiskal. Oleh karena itu, optimalisasi seluruh potensi PAD harus terus dilakukan secara inovatif, akuntabel, dan melibatkan semua unsur,” ujar Wako Fadly.

Dengan komitmen tinggi, strategi inovatif, serta kolaborasi yang kuat, Bapenda Kota Padang terus melangkah untuk menjadikan Kota Padang lebih mandiri dan berdaya saing dari sisi keuangan daerah.

(Mond/Rn) 

Bapenda Padang Copot Iklan Tidak Bayar Pajak (dok;Mond) 


Serasinews.com;Padang — Suasana di Jalan Raya Indarung, tepat di depan Polsek Lubuk Kilangan, tampak berbeda dari biasanya pada Selasa pagi (5/8). Sejumlah kendaraan satu per satu diberhentikan oleh petugas gabungan. Mobil-mobil yang dihentikan bukan karena pelanggaran lalu lintas, melainkan karena iklan stiker besar di bodi kendaraannya dan lebih khusus lagi, karena pajak reklamenya yang belum dibayar.

Operasi tersebut dipimpin langsung oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang, bekerja sama dengan Polresta Padang, Jasa Raharja, dan Samsat. Penertiban ini merupakan bagian dari rangkaian Operasi Patuh Singgalang 2025, yang tidak hanya menyasar pelanggaran lalu lintas, tetapi juga penegakan pajak daerah, termasuk pajak reklame berjalan.

Target: Stiker Brand Besar yang Menunggak Pajak

Kabid Pelaporan dan Pengendalian Pendapatan Bapenda Kota Padang, Ikrar Prakarsa, mengatakan bahwa penertiban menyasar kendaraan yang membawa stiker iklan dari berbagai merek ternama, namun menunggak kewajiban membayar pajak reklame ke pemerintah daerah.

“Hari ini kami menertibkan pajak reklame berjalan yang terpasang di kendaraan-kendaraan yang lewat di kawasan Lubuk Kilangan. Kami menemukan beberapa merek besar seperti Maxim, Vidoran, Mama Lemon, dan lainnya, yang masih menunggak pajak. Stikernya langsung kami copot di tempat,” ujar Ikrar di lokasi razia.

Ia menjelaskan bahwa langkah ini bukan dilakukan secara tiba-tiba. Sebelumnya, pihak Bapenda telah memberikan berbagai bentuk pemberitahuan kepada wajib pajak yang bersangkutan. Mulai dari peringatan lisan, pengiriman surat teguran, hingga tindakan tegas seperti penertiban di lapangan.

Proses di Lapangan: Cek Langsung dan Copot Stiker

Setiap kendaraan yang diduga membawa stiker iklan dari perusahaan yang menunggak pajak diberhentikan secara acak. Petugas kemudian melakukan pengecekan legalitas pembayaran pajak reklame. Jika ditemukan bahwa masa berlaku sudah habis atau tidak dibayarkan sama sekali, sopir diminta menghubungi pemilik kendaraan atau pihak perusahaan terkait.

“Kami konfirmasi langsung di tempat. Jika memang terbukti belum dibayar, tidak ada toleransi. Stiker langsung kami lepas sebagai bentuk penindakan,” tegas Ikrar.

Kegiatan ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi para pemilik brand dan kendaraan komersial yang memasang stiker iklan di armadanya tanpa memenuhi kewajiban perpajakan. Ikrar menegaskan bahwa reklame berjalan, meskipun tidak dipasang di papan besar di jalan raya, tetap merupakan objek pajak reklame yang diatur dalam Peraturan Daerah.

Dampak dan Tindak Lanjut

Penertiban ini tidak hanya berdampak langsung pada kendaraan yang terkena razia, tetapi juga memberikan efek jera dan peringatan kepada pemilik usaha lain yang mungkin belum menyadari pentingnya membayar pajak reklame.

“Kami ingin memastikan bahwa semua yang beriklan di wilayah Kota Padang memenuhi kewajibannya kepada daerah. Pendapatan dari pajak reklame ini sangat penting untuk mendukung pembangunan kota,” tambahnya.

Bapenda Padang memastikan bahwa razia semacam ini tidak berhenti di satu titik saja. Ke depan, operasi serupa akan terus dilakukan di berbagai titik strategis lainnya, termasuk kawasan pusat kota dan jalur-jalur padat kendaraan.

Pajak Reklame: Sumber Pendapatan Daerah yang Sering Diabaikan

Reklame berjalan merupakan salah satu bentuk media promosi yang cukup marak, terutama digunakan oleh aplikasi layanan transportasi online, produk makanan, hingga produk rumah tangga. Namun, karena bentuknya tidak menetap dan bergerak terus-menerus, pengawasan terhadap reklame berjalan ini cenderung lebih sulit dilakukan dibandingkan reklame papan atau baliho.

Meski demikian, reklame berjalan tetap dikenakan pajak sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku. Bagi pemerintah, penerimaan dari pajak ini berkontribusi besar dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Dengan adanya penertiban ini, Bapenda Kota Padang berharap bisa menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa promosi usaha harus disertai dengan kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan.

(Mond)

#Bapenda #Padang


serasinews.com;Padang,,Usai menjamu ratusan jejaring kota kreatif saat tiba di ibu kota Sumatera Barat dengan moda transportasi KA Minangkabau Ekspres menuju stasiun Pulau Aie sekaligus pelaksanaan Rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN). PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat juga turut hadir memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-356 Kota Padang melalui Festival Telong-Telong, sebuah pawai budaya malam yang menjadi tradisi tahunan dan ikon perayaan kota.

Pada festival yang digelar Rabu malam (6/8/2025) tersebut, KAI Divre II Sumbar menghadirkan replika “Mak Itam” yang merupakan sebuah lokomotif uap berwarna hitam yang pernah berjaya di jalur perkeretaapian Sumatera Barat, khususnya di kawasan tambang batu bara Ombilin, Sawahlunto. Nama “Mak Itam”, yang berasal dari bahasa Minangkabau dan berarti “Ibu Hitam”, menjadi simbol kedekatan emosional masyarakat terhadap kereta uap ini, yang dulunya berperan penting dalam mengangkut hasil tambang dari pedalaman ke pelabuhan serta termasuk salah satu aset bersejarah yang kini dilestarikan oleh KAI sebagai bagian dari warisan budaya perkeretaapian Indonesia. Tak hanya sebagai sarana transportasi masa lalu, Mak Itam kini dikenal sebagai ikon wisata heritage yang membawa nilai sejarah, budaya, dan kebanggaan daerah, serta menjadi bagian dari kawasan Warisan Dunia UNESCO di kota Sawahlunto.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab, menyampaikan bahwa partisipasi KAI dalam Festival Telong-Telong merupakan wujud komitmen perusahaan untuk terus dekat dengan masyarakat dan mendukung penguatan identitas kota.

“Kereta api bukan sekadar sarana transportasi, tetapi juga bagian dari wajah kota dan identitas budaya. Melalui replika ini, kami ingin merayakan HUT Kota Padang dengan cara yang menyenangkan, kreatif, dan penuh makna,” ujar Reza.

Replika yang dirancang dan dibangun oleh tim internal KAI Divre II Sumbar bersama komunitas kreatif lokal dalam Festival Telong-Telong menggambarkan Lokomotif Mak Itam, lengkap dengan warna hitam legam khas lokomotif uap serta aksen lampu kuning keemasan yang menyala di malam hari. Desain ini tidak hanya merepresentasikan wujud fisik Mak Itam, tetapi juga membangkitkan nuansa sejarah perkeretaapian Sumatera Barat.

Paduan antara bentuk lokomotif klasik dan unsur budaya lokal ini menjadikan replika Mak Itam tidak hanya sebagai ikon transportasi, tetapi juga sebagai simbol kolaborasi antara warisan sejarah dan kekayaan budaya Minangkabau.

Reflika Mak Itam menjadi salah satu bagian festival yang paling mencuri perhatian dalam pawai, menampilkan visualisasi transportasi dengan kekayaan budaya lokal.

Partisipasi KAI mendapat sambutan meriah dari warga yang memadati rute pawai. Tak sedikit pengunjung yang mengabadikan momen bersama replika Mak Itam tersebut, menjadikannya sebagai simbol sinergi antara transportasi dan pelestarian budaya lokal.

“Kami bangga bisa menjadi bagian dari semangat kolaboratif yang ditunjukkan Kota Padang dalam perayaan ini. Semoga kehadiran KAI selalu memberi kontribusi positif, tidak hanya dalam mobilitas masyarakat, tapi juga dalam membangun karakter dan kebanggaan kota,” tutup Reza.

Salam hangat,

Reza Shahab

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar



Padang - Hari Jadi Kota Padang yang ke-356 bukan hanya menjadi pesta rakyat bagi warga, tetapi juga momentum penting bagi seluruh elemen, termasuk jajaran direksi Perumda Air Minum Kota Padang. Dalam suasana penuh suka cita, Direktur Utama Hendra Pebrizal, S.Sos, M.M, bersama dua direktur lainnya, Afrizal Kuning, S.T, M.M (Direktur Umum) dan Andri Satria, S.T, M.T (Direktur Teknik), tampil bersama dengan kekompakan yang memancarkan energi positif.

Kehadiran mereka di momen bersejarah ini menjadi simbol kebersamaan, di mana sinergi yang terjalin tidak hanya terlihat secara seremonial, tetapi juga mencerminkan kolaborasi nyata dalam menjalankan visi perusahaan.

Ucapan selamat yang disampaikan jajaran direksi bukan sekadar basa-basi atau formalitas, melainkan sebuah penegasan komitmen untuk terus menjadi bagian dari pembangunan Kota Padang. Hendra Pebrizal menegaskan bahwa melalui layanan air bersih yang profesional, merata, dan berkualitas, Perumda Air Minum siap menjadi salah satu pilar utama yang menopang kehidupan masyarakat dan menunjang daya saing kota.
Bagi mereka, air bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga fondasi peradaban yang menentukan arah masa depan sebuah kota.

Memasuki usia ke-356, Kota Padang terus berbenah menjadi kota modern tanpa kehilangan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokalnya. Dalam dinamika tersebut, Perumda Air Minum memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat.
Andri Satria, selaku Direktur Teknik, menyebutkan bahwa inovasi dalam distribusi dan kualitas air bersih menjadi fokus utama. Dengan teknologi yang semakin berkembang, Perumda Air Minum berkomitmen menghadirkan layanan yang adaptif terhadap tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi isu ketersediaan air bersih di tengah perubahan iklim.

Afrizal Kuning, Direktur Umum, menambahkan bahwa setiap tetes air yang mengalir ke rumah warga adalah wujud nyata dari dedikasi perusahaan. Tata kelola yang berintegritas tinggi menjadi prinsip utama mereka, memastikan pelayanan air bersih berjalan adil, transparan, dan tepat sasaran.
Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan konsumsi, air yang didistribusikan Perumda Air Minum diharapkan dapat menunjang berbagai sektor kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga perekonomian.

Perumda Air Minum Kota Padang menyadari bahwa tugas mereka melampaui sekadar menyediakan air bersih. Mereka adalah bagian dari pembangun fondasi kehidupan di Kota Padang. Melalui peringatan Hari Jadi Kota ini, seluruh jajaran direksi dan staf mendapatkan pengingat penting bahwa kontribusi mereka akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang.
Semangat kolaborasi yang ditunjukkan jajaran direksi diharapkan dapat menginspirasi seluruh pegawai di setiap lini, membentuk tim kerja yang solid, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan warga.

Hari Jadi Kota Padang ke-356 menjadi refleksi bahwa perjalanan pembangunan kota ini masih panjang. Perumda Air Minum siap terus berinovasi, berkolaborasi, dan menjaga kualitas layanan demi terwujudnya Kota Padang yang tangguh, modern, dan berdaya saing tinggi.
Bagi mereka, memberikan layanan air bersih bukan hanya pekerjaan, tetapi sebuah pengabdian untuk tanah kelahiran dan masyarakat yang mereka cintai. Ns

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.