Padang, Serasinews.com- Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang terhitung 11 Juli s.d 22 Agustus 2022 akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Mahasiswa tersebut akan disebarkan pada 90 nagari di 10 Kabupaten/Kota se- Sumbar. Jumlah mahasiswa yang akan mengikuti KKN ini sebanyak 2.416 orang. Dari ribuan mahasiswa itu melibatkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebanyak 35 orang dari berbagai disiplin ilmu yang berperan memandu dan membimbing mahasiswa di lapangan.
Sekretaris LP2M, Dr. Erman, Kepala Pusat Pengabdian Drs. Yurisman, M.Ag bersama Kapus Gender & Anak Dr. Duriah, M.Ag, Ketua DP-KKN-PPM Dr. Nazirman, mengatakan hal itu di hadapan peserta pembekalan DPL di Aula Mansur Basa, kampus 2 Lubuk Lintah Padang, Selasa, (28/6).
Kegiatan KKN-PPM kali ini mempunyai konsep moderasi beragama. Karena isu hari ini memang lebih menekankan pada hal tersebut. Isu itu lebih bersifat umum. Sementara isu khusus, setiap mahasiswa akan mengikuti dan menyukseskan program kerja nagari lokasi mereka ber-KKN. Bisa saja tentang produk halal yang perlu memberdayakan masyarakat dengan kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Agama.
Setiap mahasiswa nantinya akan membantu masyarakat bersama pemuka agama, alim ulama dan cadiak pandai serta tokoh adat di sebuah nagari menyukseskan program tersebut. Hal ini sejalan dengan kebijakan LPPM pada program kerja tahun 2022 ini, seperti pemberdayaan dan pendampingan. Aset dan potensi yang ada di sebuah nagari harus diakomodir oleh setiap mahasiswa. Dan peran DPL pada kondisi tersebut juga melakukan pendampingan. Kalau semua itu sudah terealisir maka dosen dan mahasiswa akan melahirkannya proposal berupa pemberdayaan nagari,,’sebut Yurisman.
Selain itu mahasiswa saat melakukan KKN-PPM ada outcome yang diharapkan yakni mampu mengemas dengan melahirkan artikel yang merupakan kajian berupa Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Dan ini dijadikan sebagai bentuk laporan individual dalam melaksanakan KKN selama satu bulan. Untuk penyusunan proposal penelitian bagi yang akan menyelesaikan perkuliahan karena sudah ada didapatkan selama mengikuti KKN tersebut,’’jelasnya.
Pada bagian Kepala Bidang Sumber Daya Alam & TTG Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sumbar Vera Irawati, ST, MT, dihadapan DPL menyebutkan bahwa secara umum pemberdayaan nagari di Ranah Minang saat ini sangat dibutuhkan peran serta perguruan tinggi. Tentunya melalui proses KKN oleh mahasiswa khususnya UIN Imam Bonjol Padang.
Pemberdayaan nagari dengan segala aspek memang memerlukan sentuhan mahasiswa. Misalnya, untuk kegiatan ke-agamaan yang selama ini telah diperoleh mahasiswa di dunia kampus. Saya yakin dan percaya, bahwa setiap pemerintah daerah, camat dan hingga walinagari pasti menyukseskan program kerja yang sudah direncanakannya.
Perwujudan masyarakat madani dan beradab adalah bagian dari visi misi Pemrov Sumbar di priode kepemimpinan Gubernur H. Mahyeldi yang saat ini telah dijalankan dan titik sektornya adalah melalui pemberdayaan di Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD). Konsep kita adalah bagaimana memberdayakan usaha kecil menengah yang produktif dan berdaya guna. Di nagari-nagari sejak dulu hingga saat ini banyak potensi yang bisa di kembangkan. Dan pengembangan itu disejalankan dengan kearifan lokal dan budaya sebuah daerah.
“Kita juga ke depan akan melahirkan entrepreneur atau wirausahawan, wiraswasta yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, dengan cara memproduksi hingga operasional dengan permodalan yang terukur. Sediktinya target kita dalam rentan waktu priode 2021-2026 akan lahir ratusan ribu wiraswasta atau usahawan yang ternama. Karena ini akan mendatangkan nilai ekonomis yang tinggal bagi kemajuan masyarakat Minangkabau yang kaya inovasi dan kreasi. Untuk mengetahui perkembangan usaha ini kita targetkan kepada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang dengan konsep produk halal,’’katanya.
Posting Komentar