Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam Aipda Dian WR Aksibersihpantai Amak Lisa anthropophobia Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Bali Balikpapan Bandung bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam BMKG BNNsumbar Box Redaksi bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati Cikampek Cikarang cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DPRD Padang dubalangkota Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk Harisumpahpemuda Hot New HUT Humaspolri ke 74 Indonesia Indonesia. infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas kapolres Kapolri kasat narkoba kebakaran kecamatankototangah kecelakaan kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang Kriminal Lampung Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasitumpasbandar2025 OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak pajak air tanah Palimanan pandekarancak Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru pelayananhumanis pelayanansosial pemerasan Pemko Padang pencabulan Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat penganiayaan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak pertahanan Pesisir Selatan Peti PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasamanbarat polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Razia Riau sabu satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto segmen sianok seherman Semarang semenpadang sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking Skoliosis SMA1pulaupunjung solok solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo


 


Serasinews.com,PASAMAN BARAT, – Proyek pembangunan seawall dan pengamanan Pantai Sasak di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kabupaten Pasaman Barat, mendapatkan Apresiasi dari masyarakat . Proyek senilai Rp 2,55  miliar lebih yang dikerjakan CV RAYAZKA sesuai dengan  Spek dan aturan yang berlaku dalam kontrak  bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setelah  pengerjaannya rampung.

Robi, seorang warga sasak,  mengatakan kepada media ini

Dalam pandanganya, Doni menyampaikan bahwa proyek milik Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Provinsi Sumbar itu justru membuat rasa was - was masyarakat mulai tenang akan adanya abrasi 

“Sebelum proyek ini  ada, masyarakat masih sangat was was akan terdampak abrasi pantai lewat sepanjang pantai untuk beraktivitas, baik sosial maupun ekonomi. Sekarang akan sangat membantu, ulasnya memaparkan

Ia juga menilai terdapat banyak keuntungan adanya pembangunan ini,  dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Tim pengawasan dinilai sangat  maksimal dalam pengawasan, dan hasil pekerjaan kini telah nampak hasilnya



Kondisi dilapangan  memperkuat dugaan itu. Salah satu warga setempat, Arif juga , mengungkapkan bahwa sejak proyek dimulai, akses jalan menuju dan dari Maligi kini lancar dan tidak ada lagi  luapan air Suak Maligi yang menghantam area pembangunan.

“Sejak awal terlihat pengerjaan sangat teliti dan hati - hati dan  maksimal. Susunan batu sangat rapi dan  tidak  asal jadi, dan timbunan  pakai pasir lau yang lapisi geotek  Sekarang abrasi tidak ada lagi” ujarnya kepada wartawan.

Pantauan media pada 29 September 2025  lokasi proyek. Nampak Geotextile yang terpampang  struktur batu  terpasang sempurna,  dan minyak memakai Solar industri dari salah satu perusahan Distributor BBM Subsidi terlampir didalam foto berita, 

Saat dikonfirmasi, pihak pelaksana dari Cv Rayazka , mon oleh wartawan, memaparkan kepada kami tim media memberikan keterangan. Asal usul batu memakai izin dari cv  sabar bumi sejati di daerah padang sawah tigo nagari, ulasnya sambil melihatkan dokumen pembelian. 

“Ini bentuk kepedulian kami dari pihak rekanan untuk bekerja sesuai aturan dari Kontrak kerja. Kami ingin proyek yang dibiayai uang  rakyat ini benar-benar bermanfaat,” tegas mon. 

( Rini/Ef )


Serasinews.com, Padang – Bagi warga Parak Buruk, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, setiap kali hujan deras turun bukan hanya soal air yang membasahi bumi. Ada rasa waswas yang ikut mengalir bersama derasnya air, terutama bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai.

“Kalau hujan deras, kami di sini resah sekali. Takut arus besar datang lagi,” ucap Joni, salah seorang warga Parak Buruk, Sabtu (27/9/2025).

Rasa khawatir itu bukan tanpa alasan. Setiap kali hujan mengguyur deras, debit air sungai kerap meningkat, membawa arus deras yang menggerus dinding sungai. Tebing di beberapa titik semakin rapuh, sementara rumah-rumah warga berdiri hanya beberapa meter dari tepian air.

“Sering kali kami lihat air menghantam tebing. Kalau lama-lama dibiarkan, bisa runtuh ke rumah-rumah kami,” ungkap Yurnalis, warga lain yang rumahnya berjarak hanya selangkah dari bantaran.

Batu Beronjong, Penjaga Baru Sungai

Di tengah keresahan itu, harapan baru muncul. Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V melalui tim teknisnya membangun batu beronjong sepanjang 150 meter di kawasan Batipuh Panjang. Bagi warga, beronjong ini bukan sekadar susunan kawat baja berisi batu. Ia adalah tameng, benteng pertama yang melindungi mereka dari ancaman erosi.

Satriawan, Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan (PPKOP) BWS Sumatera V Padang, menegaskan bahwa pembangunan beronjong tersebut bukan hanya soal infrastruktur semata, tetapi soal keselamatan.

“Fungsi utamanya bukan sekadar memperkuat jembatan, tapi juga menjaga stabilitas aliran sungai. Tanpa perlindungan ini, arus deras bisa merusak bantaran, bahkan mengancam rumah-rumah warga,” jelasnya.

Ia menambahkan, beronjong ibarat pagar kuat yang menahan gempuran air. Ketika arus menghantam, tenaga air akan terpecah dan tertahan oleh susunan batu di dalam kawat baja. “Kalau tidak ada beronjong, tebing bisa terus tergerus. Lama-lama bukan hanya lahan yang hilang, tapi juga tempat tinggal warga,” lanjut Satriawan.

Oprit Jembatan dan Sinergi Pembangunan

Selain beronjong, di lokasi yang sama juga tengah dikerjakan pembangunan oprit jembatan sepanjang 100 meter oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Padang. Pembangunan ini memperkuat akses masyarakat sekaligus mengurangi risiko kerusakan jembatan akibat derasnya arus.

Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, menyebutkan proyek oprit di Parak Buruk merupakan bagian dari paket pembangunan jembatan tahap I, yang juga dilaksanakan di Bungus Timur. Dengan anggaran sebesar Rp1,53 miliar dari APBD Kota Padang, pengerjaan di Parak Buruk dilakukan oleh CV Arsa Nusantara Persada sejak 22 Juli dan dijadwalkan selesai pada 15 Desember 2025.

Namun, meski proyek oprit penting untuk akses transportasi, bagi warga Parak Buruk, batu beronjong jauh lebih terasa manfaatnya. Ia seperti penghalang antara keresahan dan ketenangan, antara ancaman dan harapan.

Warga Sambut Hangat, Waswas Mulai Reda

Saat peninjauan lapangan, banyak warga yang ikut menyaksikan pengerjaan beronjong. Mereka merasa langkah cepat ini memberi rasa aman yang selama ini mereka rindukan.

“Kalau beronjong sudah terpasang, kami bisa lebih tenang. Tidak lagi tiap hujan takut rumah terbawa arus,” kata Yurnalis dengan nada lega.

Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan, serta Lurah Batipuh Panjang, Saputra Herianto, turut hadir bersama masyarakat. Mereka menyebut pembangunan ini sebagai bukti sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

Lebih dari Sekadar Proyek

Bagi Satriawan, pembangunan beronjong bukanlah proyek rutin semata. Setiap kawat yang dianyam dan setiap batu yang ditata adalah upaya nyata untuk melindungi kehidupan warga.

“Ketahanan sungai adalah ketahanan masyarakat. Kalau sungai aman, warga pun bisa hidup lebih tenang. Kami ingin beronjong ini bukan hanya bertahan lama, tapi juga memberi rasa aman yang nyata,” tuturnya.

Kini, keresahan warga Parak Buruk mulai terlipur sudah. Hujan deras memang masih akan datang, tapi dengan adanya beronjong, mereka punya benteng baru untuk menghadapi derasnya arus.

(Rini/mond) 


Serasinews.com, Padang – Hujan deras yang mengguyur Kota Padang pada Minggu (28/9/2025) malam, tidak menyurutkan langkah Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti untuk turun langsung meninjau lokasi proyek normalisasi Batang Kandis. Dengan mengenakan jas hujan dan didampingi sejumlah pejabat, Diana berjalan menyusuri tepian aliran sungai yang menjadi salah satu titik rawan banjir di Kota Padang.

Dalam kunjungan tersebut, Diana Kusumastuti didampingi oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Padang, Naryo Widodo, serta Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir. Ketiganya meninjau progres pekerjaan sekaligus memastikan bahwa proyek strategis ini berjalan sesuai target.

“Proyek normalisasi ini harus dikerjakan secara baik, sesuai standar mutu, dan tepat waktu. Karena tujuan akhirnya bukan hanya sekadar membangun, tapi memberi manfaat nyata bagi masyarakat yang selama ini terdampak banjir,” tegas Diana Kusumastuti di sela-sela peninjauan.

Ia menambahkan, normalisasi Batang Kandis merupakan salah satu upaya konkret pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan banjir di Padang. “Kita ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan dari anggaran negara benar-benar bermanfaat bagi rakyat, terutama dalam mengurangi risiko bencana,” ujarnya.

Rasa Syukur Warga

Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat. Menurutnya, keberadaan proyek normalisasi Batang Kandis telah membawa perubahan besar bagi warga di sekitar aliran sungai tersebut.

“Dulu, kawasan ini menjadi langganan banjir setiap kali hujan lebat turun. Namun, sejak proyek normalisasi dikerjakan, alhamdulillah tidak ada lagi genangan yang meresahkan warga. Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR dan BWSS V Padang atas kerja kerasnya,” ungkap Maigus.

Ia menegaskan, upaya ini bukan hanya infrastruktur, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap keselamatan masyarakat dan aset mereka.

Komitmen BWSS V

Kepala BWSS V Padang, Naryo Widodo, yang turut mendampingi Wamen PU, menjelaskan bahwa progres pekerjaan berjalan sesuai rencana. Hingga akhir September ini, mayoritas konstruksi inti sudah selesai, tinggal tahap penyempurnaan dan finishing.

“Kami terus berupaya menjaga kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi teknis. Meskipun cuaca kerap menjadi tantangan, tim di lapangan tetap bekerja maksimal. Target kami, proyek ini selesai tepat waktu dan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” terang Naryo.

Ia menambahkan, normalisasi Batang Kandis mencakup pelebaran dan pengerukan alur sungai, penguatan tebing dengan dinding penahan, serta pembangunan fasilitas pendukung untuk memperlancar aliran air. “Semua pekerjaan ini bertujuan mengurangi risiko banjir dan meningkatkan daya tampung sungai,” katanya.

Antara Infrastruktur dan Harapan

Kehadiran Wamen PU di lokasi proyek disambut antusias warga sekitar yang berharap pembangunan ini benar-benar menjadi solusi jangka panjang. Bagi masyarakat yang selama bertahun-tahun hidup dengan ancaman banjir, proyek Batang Kandis bukan hanya sekadar beton dan alat berat, tetapi simbol harapan akan lingkungan yang lebih aman.

Meski hujan tak kunjung reda, peninjauan berlangsung khidmat. Kementerian PUPR bersama pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Padang, termasuk pemeliharaan jangka panjang setelah proyek rampung.

Dengan selesainya normalisasi Batang Kandis, diharapkan Padang mampu terbebas dari momok banjir musiman, sekaligus menjadi contoh kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

(Rini/mond) 


Serasinews.com,Padang - Bakal calon ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat Tommy Irawan Sandra terus menjalin silaturahmi dengan berbagai stakeholder pemangku pemerintah di tingkat Provinsi Sumatera Barat jelang pemilihan dilaksanakan akhir bulan ini.

Sebelum melangkah maju dalam pemilihan Ketua Umum KONI Sumbar. Kali ini, Tommy Irawan Sandra bersama tim melakukan silaturahmi dan meminta restu sekaligus dukungan kepada Rektor UNP, Dr. Ir. Krismadinata, S.T, M.T dan mantan Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D, 

Menurut Tommy Irawan Sandra, dirinya melaporkan hal-hal prinsip diantaranya keikutsertaan di Musorprov KONI Sumbar yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja KONI Sumbar.

“Saya bersama tim sudah menghadap rektor dan mantan rektor UNP Padang untuk bersilaturahmi dan meminta restu untuk maju sebagai ketua KONI Sumbar. Selain itu silaturahmi ini juga banyak hal konsolidasikan untuk membawa KONI lebih baik lagi,“ ujar Tommy Irawan Sandra, Jumat.

Tommy menambahkan, tekad teguh jika dirinya dipercaya oleh voter menjadi Ketua Umum KONI Sumbar 2025-2029, ini sebagai ibadah bertujuan memajukan olahraga Sumbar dengan mempersatukan para pemangku kepentingan olahraga dengan satu misi dan visi.

Sementara Ganefri dan Rektor sendiri mendukung penuh langkah yang diambil Tommy untuk maju dalam pemilihan Ketua KONI Sumbar. 

Ganefri berharap, bila nanti terpilih, Tommy bisa bekerja sama dengan semua pihak, terutama dengan pemerintah daerah.

“Saya mendukung langkah Tommy. Bila terpilih, Tommy harus bekerja sama dengan pemerintah,” pesan Ganefri.

Ganefri juga berharap agar KONI Sumbar ke depan dapat lebih profesional dalam membina olahraga prestasi. 

Menurutnya, pembinaan dan kesejahteraan atlet harus menjadi prioritas utama.

“KONI ke depan harus lebih profesional dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap nama baik daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional,” harapnya. (Ef / Rini)


Serasinews.com,Di tengah ritme kehidupan modern yang serba cepat, tuntutan pekerjaan, deadline tugas, hingga dinamika masalah pribadi, banyak orang mencari cara untuk sekadar melepaskan penat. Ada yang memilih tidur, ada yang menonton film, bahkan ada pula yang lari ke pusat perbelanjaan. Namun, ada satu aktivitas sederhana yang sering dianggap sepele, padahal diam-diam menyimpan manfaat besar: nongkrong bersama teman.

Sekilas, nongkrong mungkin hanya terlihat sebagai aktivitas buang-buang waktu. Duduk di warung kopi, berbincang ringan, atau sekadar tertawa bersama. Namun, penelitian ilmiah justru menunjukkan bahwa aktivitas ini bisa menjadi salah satu bentuk perawatan kesehatan mental paling alami, murah, sekaligus menyenangkan.

Bukan Sekadar Duduk dan Ngopi

Nongkrong bukan hanya soal menyeruput kopi atau teh sambil menatap jalanan kota. Esensinya jauh lebih dalam. Ini adalah momen sosial ketika manusia berinteraksi, merasa terhubung, dan mengisi kembali energi emosional yang terkuras karena rutinitas.

Menurut psikolog, otak dan hati manusia tidak cukup hanya diberi istirahat fisik. Keduanya juga butuh rehat sosial—waktu untuk merasa didengar, diterima, dan dimengerti. Nongkrong dengan teman dekat bisa menjadi ruang aman untuk melepas beban pikiran tanpa harus takut dihakimi.

Efek Ilmiah: Dari Kortisol Hingga Dopamin

Manfaat nongkrong telah dibuktikan oleh berbagai studi.

  • Mengurangi stres: American Psychological Association mencatat bahwa interaksi sosial positif menurunkan hormon kortisol (penyebab stres) sekaligus meningkatkan produksi endorfin yang membuat seseorang merasa bahagia.
  • Meningkatkan rasa diterima: Studi panjang Harvard Study of Adult Development menegaskan bahwa hubungan sosial hangat adalah kunci kebahagiaan dan umur panjang. Dengan nongkrong, otak melepaskan dopamin yang memperkuat rasa percaya diri serta menumbuhkan perasaan aman.
  • Meningkatkan kreativitas: Penelitian dari Stanford University menemukan bahwa percakapan santai dalam kelompok kecil mampu mendorong kreativitas hingga 50 persen lebih tinggi dibanding bekerja sendiri. Tak jarang ide bisnis, karya seni, atau inovasi lahir dari obrolan ringan yang tampak “receh”.
  • Mempercepat pemulihan mental: Journal of Happiness Studies mencatat bahwa dukungan emosional dari teman dekat efektif menurunkan risiko depresi. Kadang satu kalimat dukungan di tengah obrolan santai lebih berarti daripada berhari-hari memendam masalah sendiri.
  • Terapi tertawa: Menurut Mayo Clinic, tertawa mampu menurunkan tekanan darah, memperkuat sistem imun, dan memperbaiki suasana hati. Dan tawa paling tulus seringkali lahir saat nongkrong bersama orang yang punya humor serupa.

Nongkrong, Self-Care Murah Meriah

Tak semua orang punya waktu atau biaya untuk berlibur jauh, spa, atau meditasi. Namun, nongkrong bisa dilakukan siapa saja, di mana saja, bahkan tanpa modal besar. Cukup secangkir kopi, suasana hangat, dan teman yang nyambung, aktivitas ini bisa menjadi self-care sederhana yang efeknya terasa nyata.

Bagi banyak orang, nongkrong adalah ruang terapi tanpa sekat: tertawa lepas, berbagi cerita, hingga menemukan perspektif baru dari sudut pandang orang lain. Aktivitas ini seringkali membuat hati lebih lega meski tubuh terasa lelah.

Tips Nongkrong Sehat

Meski bermanfaat, nongkrong tetap perlu dilakukan dengan bijak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar manfaatnya maksimal:

  1. Pilih lingkungan positif – Hindari nongkrong yang hanya berisi gosip toxic atau drama tak berujung.
  2. Batasi durasi – Nongkrong sampai larut malam boleh saja, tetapi jangan sampai mengorbankan kesehatan tubuh karena kurang tidur.
  3. Jaga pola konsumsi – Ngopi sah-sah saja, tetapi jangan sampai berlebihan.
  4. Gabungkan aktivitas bermanfaat – Nongkrong bisa diselingi olahraga ringan, masak bersama, atau bermain board game agar lebih produktif.

Dengan begitu, nongkrong tidak hanya menjadi pengisi waktu luang, tetapi juga sarana membangun hubungan sosial yang sehat dan berkualitas.

Perspektif Islam: Nongkrong Sebagai Ladang Pahala

Dalam ajaran Islam, menjaga hubungan baik dengan sesama bukan hanya bermanfaat secara sosial, tetapi juga bernilai ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti bangunan, saling menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Artinya, nongkrong yang diisi dengan hal-hal positif—seperti saling mengingatkan dalam kebaikan, berbagi ilmu, atau sekadar memberi dukungan emosional—dapat menjadi ladang pahala. Ia bukan hanya aktivitas rekreasi, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah dan memperkuat rasa kebersamaan.

Nongkrong, Ruang Aman yang Menyembuhkan

Kesimpulannya, nongkrong bukanlah aktivitas sia-sia. Ia adalah ruang aman untuk melepas penat, mempererat hubungan, dan menjaga kesehatan mental. Di tengah dunia yang semakin individualistis, nongkrong bersama teman justru menjadi pengingat bahwa manusia tidak diciptakan untuk hidup sendiri.

Jadi, jika suatu hari kamu merasa lelah, tertekan, atau butuh tempat untuk bernapas, jangan ragu untuk menghubungi temanmu. Ajak nongkrong, tertawalah bersama, dan biarkan momen sederhana itu menjadi vitamin jiwa yang menguatkan langkahmu ke depan.

(***)



Serasinews.com,Padang – Ketua Komisi II DPRD Kota Padang, Rachmad Wijaya, mengambil langkah cepat dalam menyikapi permasalahan pelayanan Transpadang di Koridor 1 yang belakangan dikeluhkan masyarakat. Ia langsung menghubungi Direktur Utama Perumda PSM selaku pengelola Transpadang, untuk meminta penyelesaian segera atas persoalan yang terjadi di lapangan.

Menanggapi hal tersebut, Dirut PSM menyampaikan bahwa sebanyak 10 unit armada baru Transpadang akan segera dioperasikan khusus untuk melayani rute Koridor 1, dengan total anggaran sebesar Rp10,8 miliar. Kehadiran armada baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan bagi para pengguna transportasi publik andalan Kota Padang tersebut.

Selain persoalan armada, Rachmad Wijaya juga menyoroti sikap sebagian pramugara Transpadang yang dinilai kurang sopan dan tidak ramah kepada penumpang. Ia meminta manajemen PSM melakukan evaluasi menyeluruh agar pelayanan yang diberikan dapat lebih profesional.

“Ke depan, Transpadang harus benar-benar mampu memberikan pelayanan yang baik, nyaman, dan membanggakan masyarakat Kota Padang. Transportasi publik ini harus menjadi pilihan utama warga karena kualitasnya yang terus meningkat,” tegas Rachmad Wijaya.

Dengan adanya penambahan armada dan peningkatan kualitas pelayanan, DPRD Kota Padang berharap Transpadang dapat terus bertransformasi menjadi transportasi massal yang modern, ramah, dan menjadi kebanggaan masyarakat.

(rini/mond) 


Serasinews.com,- Di setiap lingkungan tempat tinggal, selalu ada “bintang kecil” yang tingkah lakunya bikin suasana hidup. Kadang mereka datang mengetuk bel rumah orang tanpa alasan jelas, berteriak-teriak saat kita sedang rebahan, atau tiba-tiba nongol di teras hanya untuk minta Wi-Fi. Tingkah polos tapi menggemaskan ini sering membuat orang dewasa geleng-geleng kepala.

Ada kalanya kita tertawa, ada kalanya kesal, bahkan mungkin ingin pindah ke tempat yang lebih sepi. Namun, tanpa kehadiran mereka, suasana lingkungan pasti akan terasa lebih hambar. Pertanyaannya, bagaimana cara terbaik menyikapi anak-anak dengan kelakuan seperti ini? Haruskah kita marah, diam, atau justru ikut tertawa bersama mereka?

Berikut beberapa sudut pandang yang bisa menjadi pegangan untuk menghadapi “anak nakal” di sekitar kita, dengan cara yang lebih manusiawi, santai, dan penuh makna.

1. Bedakan Nakal dan Aktif

Tidak semua tingkah yang dianggap “nakal” benar-benar masuk kategori kenakalan. Banyak anak sesungguhnya hanya aktif, penuh energi, dan rasa ingin tahu. Misalnya, anak tetangga mondar-mandir dengan mobil-mobilan atau bermain bola di depan rumah. Itu bukan perilaku menyebalkan, hanya cara mereka menyalurkan energi berlebih.

Masalahnya, orang dewasa yang sudah lelah seharian bekerja sering cepat tersulut emosi. Label “nakal” pun dengan mudah ditempelkan, padahal sebenarnya mereka hanya butuh ruang untuk bermain dan bereksplorasi. Jika kita bisa sedikit lebih sabar, kita akan sadar bahwa tingkah itu hanyalah ekspresi jiwa kanak-kanak yang masih polos.

2. Pahami Latar Belakangnya

Anak yang terlihat “mengganggu” seringkali bukan karena niat jahat. Bisa jadi, ia sedang mencari perhatian karena orang tua sibuk bekerja, atau karena di rumah tidak ada teman bermain. Bahkan, sebagian anak melampiaskan energinya ke luar rumah karena di dalam rumah terlalu sempit untuk berlarian.

Di titik ini, empati kita diuji. Bukankah dulu kita juga pernah jadi anak kecil yang suka bertamu ke rumah tetangga hanya untuk ikut bermain? Menempatkan diri pada posisi mereka akan membuat kita lebih lapang dada. Sebelum marah, tanyakan pada diri: “Kalau dia anakku, aku ingin orang lain menyambut atau justru menolak kehadirannya?”

3. Bicara dengan Bahasa Mereka

Menegur anak tidak harus dengan nada keras. Sebaliknya, gunakan bahasa yang sesuai dengan dunia mereka. Misalnya, daripada berkata “Diam, berisik!” cobalah dengan pendekatan kreatif: “Siapa yang bisa ngomong pelan kayak ninja, nanti dapat hadiah permen.”

Teguran kreatif seperti ini lebih efektif karena anak merasa dipahami dan diajak bermain, bukan ditakuti. Anak yang dimarahi dengan cara keras biasanya tidak memahami apa salahnya, malah bisa menyimpan rasa takut atau bahkan dendam.

4. Ajak Main atau Ngobrol

Daripada menjauh, kadang justru solusi terbaik adalah mendekat. Ajak mereka bermain atau sekadar ngobrol santai. Anak-anak yang merasa dekat biasanya lebih mudah diatur.

Bahkan, jangan salah: anak-anak ini sering menjadi “wartawan kampung” yang tahu segalanya. Mereka bisa memberi informasi siapa yang baru membeli motor, siapa yang sedang punya acara hajatan, sampai jadwal tukang cilok lewat. Dekat dengan mereka, berarti juga dekat dengan sumber informasi paling update di lingkungan.

5. Tetapkan Batasan dengan Sopan

Meski penuh kesabaran, tetap harus ada batas. Jika tingkah mereka sudah membahayakan—melempar batu, memanjat pagar, atau merusak tanaman—kita wajib menegur. Namun, cara menegurnya penting diperhatikan.

Jangan memarahi mereka di depan teman-temannya, karena anak-anak sangat sensitif terhadap rasa malu. Lebih baik ajak mereka bicara empat mata di tempat yang tenang, lalu jelaskan dengan lembut mengapa perbuatannya berbahaya atau salah. Dengan begitu, teguran akan lebih mudah diterima.

6. Jangan Dibawa Perasaan

Kunci menghadapi anak-anak adalah tidak terlalu memasukkan ke hati. Mereka belum sepenuhnya paham norma sosial. Kalau kita tersinggung setiap kali mereka usil, justru kita sendiri yang akan stres.

Kadang, solusi terbaik adalah tarik napas dalam-dalam, lempar senyum tipis, lalu mengalihkan perhatian. Jangan sampai kita terlihat terlalu reaktif, karena bagi anak, melihat orang dewasa “meledak” bisa jadi hiburan tersendiri dan mereka pun akan mengulanginya.

7. Alihkan Energi dengan Kreativitas

Anak-anak suka diberi “misi khusus”. Daripada mereka berulah, berikan peran yang membuat mereka merasa penting: minta tolong mengambil galon, menyapu halaman, atau ikut lomba kecil. Tentu saja, jangan lupa sertakan hadiah kecil seperti permen, stiker, atau sekadar ucapan terima kasih.

Cara ini tidak hanya mengurangi kenakalan, tapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan.

Perspektif Islam: Anak adalah Amanah

Dalam Islam, anak-anak bukan sekadar makhluk kecil yang kadang merepotkan, melainkan amanah dari Allah SWT. Rasulullah ﷺ sendiri dikenal sangat lembut terhadap anak-anak, bahkan ketika mereka “mengganggu.” Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, diceritakan cucu beliau pernah naik ke punggungnya saat shalat, namun Nabi tetap bersabar dan melanjutkan shalat tanpa mengusir cucunya.

Ulama besar seperti Imam An-Nawawi menekankan pentingnya mendidik anak dengan kasih sayang. Menegur itu perlu, tapi harus dengan hikmah. Amarah yang berlebihan justru akan menutup pintu hati mereka dari nasihat.

Dengan kesabaran, kelembutan, dan sedikit kreativitas, setiap interaksi dengan anak-anak bisa menjadi ladang pahala. Siapa tahu, perhatian kecil yang kita berikan hari ini akan menjadi bekal berharga bagi mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Anak-anak yang kadang kita anggap “nakal” sebenarnya adalah pelengkap warna di lingkungan. Mereka mengingatkan kita pada masa kecil, mengajarkan kesabaran, sekaligus menghadirkan tawa di tengah rutinitas.

Maka, alih-alih melihat mereka sebagai gangguan, mungkin sudah saatnya kita menempatkan mereka sebagai pengingat: bahwa hidup tak selalu harus serius, dan ada keindahan dalam suara tawa kecil yang kadang terdengar “berisik” di telinga kita.

(***)

#Parenting #Gayahidup #Lifestyle

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.