Aceh Afif Maulana Agam Aipda Dian WR Aksibersihpantai Amak Lisa Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Bali Balikpapan Bandung banten Banyuwangi Bapenda Batam Bencana alam BMKG Box Redaksi Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati Cikampek Cikarang Dandrem 032 WBR Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DPRD Padang festival sepakbola Filipina gaya hidup gempa gorontalo Gresik Hot New Indonesia Indonesia. infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas Kapolri kasat narkoba kebakaran kendaraan Kesehatan kesunyian malam Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar Korem 032/WB Korpolairud Kota Padang Kriminal Lampung Lembang Leonardy life style Lima Puluh Kota lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan Mentawai Mimika mutilasibayi Narkotika Nasional ngaraisianok NTT Oksibil olahraga Opini PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Palimanan pandekarancak Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pemko Padang pencabulan Pendidikan penemuanbayi peristiwa pertahanan Pesisir Selatan PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Politik polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan Polresta bukittinggi Polresta Padang POLRI Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak Presiden RI psp padang Puncak jaya Razia Riau satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto segmen sianok seherman Semarang sepakbola Serang Sijunjung Skoliosis SPPG Strongpoint sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan Tanah datar Terbaru Ternate Timika Papua TNI Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

Dr. Fauzi Bahar, Sikapi Statemen Menag; Haram MeNag Injak Kaki di Ranah Minang


Padang,Serasinews.com- Baru-baru ini jagad nusantara agak gelisah soal SE Kementrian Agama terkait larangan penggunaan miceropon, azan dan lainny di lingkungan Masjid/Mushalla. 

Bahkan, mirisnya lagi secara jelas statemen Menteri Agama RI Yaqult mengambil contoh persamaan dengan lolongan anjing. Atas pernyataan tersebut mendapat respon keras dan kecaman dari kalangan pucuk Adat (Ketua LKAAM) dan ulama Ranah Minang-Sumatera Barat.

Respon dan kutukan keras langsung dilontarkan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar DR. H. Fauzi Bahar Datuk Nan Sati, M. Si, dimana ia dan semua jajaran Ninik-mamak, serta alim ulama dan Bundo kanduang mengharamkan Menteri Agama RI untuk menginjakan kaki di bumi Ranah Minang, juga meminta agar bisa menarik ucapannya untuk meminta maaf pada umat.

Kami melihat statemen yang dikeluarkan oleh saudara Mentri Agama RI Yaqult yang menganalogikan suara azan, micerophone di Masjid/Mushalla  membuat bising sama halnya dengan suara gonggongan anjing, jelas ini sudah melukai hati umat Islam khususnya kami di Ranah Minang, pungkas Fauzi dikantor LKAAM Sumbar, Kamis (24//2022).

Dalam hal ini Menag, lanjut Wako Padang dua periode ini, ia sudah menyalahkan wewenangnya yang telah diberikan amanah oleh presiden. Kasihan kita dengan pak presiden yang telah mempercayainya (Yoqult_red), ternyata dia telah menyalahkan wewenang dan sudah melecahkan Islam sendiri tanpa etika dan logika.

Penggagas Pesantren Ramadhan ini pun menegaskan,  apa yang dilontarkan Menter Agama sudah merusak hati dan bathin umat Islam, khususnya masyarakat Minangkabau. Karena dasar filosofis Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, menandakan kalau orang Minang memang adalah Islam, dan azan adalah panggilan sholat, jangan disamakan dengan lolongan anjing, kesalnya.

“Pernyataan saudara Menteri Agama itu melukai hati orang Minangkabau yang penganut Islam sejati. Untuk itu, atas nama Ketua LKAAM Sumbar, saya haramkan Menteri Agama menginjakan kakinya di tanah Minangkabau ini, sekali lagi haram baginya dan Jangan cobak-coba injak tanah minangkabau, ini Islam ini Islam sejati, Menteri Agama sudah kebangetan," ujar Fauzi dengan suara lantangnya.

Fauzi Bahar Dt. Nan Sati yang saat itu didampingi sekretaris LKAAM Jasman Rizal Dt. Rajo Bendang, serta humas Gusfen Kahirul, Zulnadi dan Vicky, mengimbau agar orang Minang harus siap berjuang dalam mempertahankan akidah, demi kehormatan Ranah Minang.

"Kita siap berjuang untuk ini, dan kita orang Minang pasti muslim, yang taat dan patuh pada ajaran Alquran dan hadist, termasuk di dalamnya sholat, maka azan adalah panggilan sholat, jangan dilecehkan, siapapun yang melecehkan kita harus berantas," tegas Fauzi mengakhiri.

Sebagai umat Islam dan orang Minang sangat menyesalkan dan demi Allah kita berjuang untuk perjuangan ini. Sebab, analogis yang di gunakan sangat tidak masuk akal, menyamakan suara mice di Masjid/mushalla denga gonggongan anjing.

Saat ini, vidio hasil wawancara peryataan sikap Ketua LKAAam Sumbar Dr. H. Fauzi Bahar tersebut kini juga sedang viral ke berbagai platform media sosial dan mendapatkan dukungan baginya. (*)

Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.