Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung Banjir BanjirBandang bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaKotaPadang BibitSiklonTropis95B BMKG BNNsumbar Box Redaksi BPBDSumbar BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk HAM Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob IlegalFishing Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kementrian PU kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok KKB Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KUHP Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan Pencirian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Penggelapan Perbankan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant RevisiKUHP Riau sabu Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Bukittinggi, Serasinews.com— Warga Bukit Cangang, Kota Bukittinggi, digemparkan oleh penemuan jasad bayi perempuan dalam kondisi mengenaskan di tepi jurang Ngarai Sianok, Sabtu (25/10) pagi. Kawasan wisata yang biasanya tenang itu mendadak mencekam setelah penemuan tersebut.

Sekitar pukul 07.00 WIB, seorang warga yang sedang melintas melihat benda mencurigakan di semak dekat jurang. Saat diperiksa, benda itu ternyata potongan kaki bayi yang sudah membiru.
“Saya kira boneka, tapi setelah dilihat lebih dekat, saya langsung menjerit dan memanggil warga lain,” tutur saksi yang pertama kali menemukan potongan tubuh itu dengan suara bergetar.

Mendapat laporan, petugas Polresta Bukittinggi segera turun ke lokasi. Tim melakukan penyisiran di sekitar tebing curam tersebut dan menemukan bagian kepala bayi perempuan tak jauh dari lokasi pertama.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Nofridal membenarkan penemuan tersebut.
“Benar, kami menemukan bagian tubuh bayi perempuan. Saat ini tim Inafis sudah melakukan olah TKP dan membawa potongan tubuh ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Dugaan sementara, jasad bayi itu dibuang dari atas tebing dan tersangkut di semak. Namun, polisi belum dapat memastikan apakah bayi tersebut sudah meninggal sebelum dibuang.
“Penyelidikan masih berjalan. Kami juga menelusuri siapa orang tua atau pelaku yang bertanggung jawab. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan,” tambah Nofridal.

Warga sekitar masih shock atas peristiwa tragis ini. “Kami tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi di sini. Kasihan, apalagi bayinya perempuan. Semoga pelakunya cepat tertangkap,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dekat lokasi.

Saat ini, area penemuan telah dipasangi garis polisi dan dijaga ketat. Petugas terus mengumpulkan bukti untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik tindakan keji tersebut.

Kasus ini menambah deretan temuan jasad bayi di berbagai daerah yang mengguncang nurani masyarakat. Polisi berharap penyelidikan cepat menemukan titik terang agar pelaku dapat segera diproses hukum.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Bukittinggi #PenemuanBayi #NgaraiSianok


 Serasinews.com,-Malam datang tanpa suara. Ia menutup hari dengan lembut, membawa gelap yang perlahan menelan sisa cahaya senja. Di antara bisingnya siang yang baru saja berlalu, malam menjadi tempat segala hal kembali tenang. Di sinilah, kesunyian berbicara dengan cara yang hanya bisa dipahami oleh hati yang mau mendengarkan.

Angin berhembus perlahan, menyentuh dedaunan yang bergoyang malas. Di kejauhan, suara jangkrik terdengar seolah menjadi satu-satunya musik alam yang tersisa. Lampu-lampu kota berkelip seperti bintang yang turun ke bumi, menerangi jalan-jalan yang mulai sepi. Dunia seakan berhenti sejenak — memberi ruang bagi manusia untuk berpikir, merenung, atau sekadar beristirahat dari hiruk-pikuk kehidupan.

Kesunyian malam bukan selalu tentang sepi. Ia bisa menjadi ruang untuk menemukan diri. Saat tidak ada lagi suara lain, kita mendengar gema pikiran sendiri. Rindu yang ditahan, penyesalan yang disembunyikan, atau harapan yang diam-diam tumbuh — semuanya bermunculan di bawah langit malam yang luas. Di sinilah, kejujuran hati sering kali muncul tanpa disuruh.

Bagi sebagian orang, malam adalah waktu yang menakutkan. Namun bagi yang mengerti, malam justru sahabat yang paling setia. Ia tak pernah bertanya, tak pernah menuntut, hanya menemani dalam diam. Ia mengajarkan bahwa tidak semua keheningan itu kosong; ada makna di dalamnya, ada kedamaian yang sulit ditemukan di tengah riuhnya siang.

Dan ketika fajar perlahan menyingsing, kesunyian itu tak benar-benar hilang — hanya bersembunyi, menunggu malam berikutnya. Karena pada akhirnya, sunyi bukan musuh. Ia adalah jeda yang diperlukan agar hidup tetap seimbang.

(**) 

  Serasinews.com,Jakarta, 24 Oktober 2025 — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025). Pertemuan ini menjadi ajang koordinasi strategis antara Polri dan Kementerian Kehutanan dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Sigit menegaskan pentingnya optimalisasi peran kepolisian dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla. Ia menyampaikan bahwa meskipun Indonesia mulai memasuki musim hujan sejak September hingga November 2025, sejumlah daerah masih menghadapi ancaman suhu ekstrem dan kekeringan.

“Meski curah hujan mulai meningkat, BMKG melaporkan adanya kondisi panas ekstrem di sejumlah wilayah seperti Majalengka, Surabaya, Gorontalo, Kupang, hingga Sentani,” ujar Sigit.


Berdasarkan data pemantauan hotspot dari Januari hingga 22 Oktober 2025, tercatat 2.517 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi, turun 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Wilayah dengan titik hotspot terbanyak berada di Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

“Penurunan ini menunjukkan hasil dari kerja keras bersama, meski tantangan masih ada, terutama di wilayah gambut dengan curah hujan rendah dan angin kencang,” jelasnya.


Untuk memperkuat mitigasi, Polri bersama instansi terkait telah melakukan berbagai langkah nyata. Hingga Oktober 2025, tercatat 27.621 kegiatan sosialisasi dan 11.949 patroli telah dilaksanakan. Selain itu, dibangun 4.032 embung atau kanal serta 1.457 menara pantau di kawasan rawan kebakaran.

“Kami berkomitmen melakukan langkah-langkah cepat, terpadu, dan berkesinambungan untuk menjaga stabilitas lingkungan, ekonomi, dan sosial masyarakat,” ujar Sigit.


Langkah antisipasi juga diperkuat dengan peningkatan kesiapsiagaan personel dan sarana prasarana, termasuk pendirian Posko Tanggap Darurat Terpadu di daerah rawan karhutla. Polri memanfaatkan sistem peringatan dini (early warning system) melalui integrasi berbagai aplikasi seperti Geospatial Analytic Center (GAC), SiPongi (Kemenhut), Fire Danger Rating System, Himawari (BMKG), dan TMAT (KLHK) untuk deteksi dini dan pemantauan titik api secara real time.

Selain patroli darat dan udara terpadu bersama TNI, BPBD, Manggala Agni, serta masyarakat peduli api, operasi modifikasi cuaca juga terus dilakukan untuk mendukung upaya pemadaman.

Di sisi penegakan hukum, Polri tetap mengambil langkah tegas. Hingga 23 Oktober 2025, telah ditangani 86 kasus tindak pidana karhutla dengan 83 tersangka individu. Mayoritas kasus dilakukan dengan modus membakar lahan untuk kepentingan usaha, terutama perkebunan.

“Kami tidak akan mentolerir praktik pembakaran lahan. Selain merusak lingkungan, tindakan ini juga mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat,” tegas Sigit.


Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan bersama-sama mendukung upaya pemerintah menjaga kelestarian hutan Indonesia.

 

  Serasinews.com,Jayapura, 24 Oktober 2025 – Personel Subsatgas Investigasi Operasi Damai Cartenz melaksanakan penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) kepada Kejaksaan Negeri Jayapura, Jumat pagi (24/10). Tersangka yang diserahkan adalah Yopi Balingga, yang diduga terlibat dalam jaringan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah pegunungan tengah Papua.

Kegiatan ini dipimpin oleh IPTU Kamaruddin, S.H., didampingi oleh Bripka Jefri J. Thomas dan Briptu Arthur D. Sanadi. Proses penyerahan dimulai pukul 09.00 WIT dengan persiapan di Dit Tahti Polda Papua. Sekitar pukul 09.30 WIT, tersangka dikeluarkan dari ruang tahanan dan dibawa menuju Kejaksaan Negeri Jayapura. Tepat pukul 10.51 WIT, dilakukan serah terima tersangka beserta barang bukti berupa 16 butir amunisi kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Tersangka Yopi Balingga sebelumnya diamankan oleh personel Operasi Damai Cartenz pada akhir Agustus 2025 di Kabupaten Lanny Jaya. Berdasarkan hasil penyelidikan, yang bersangkutan berperan sebagai kurir dan penyimpan amunisi yang akan disalurkan kepada salah satu kelompok KKB di Kabupaten Nduga. Barang bukti berupa amunisi ditemukan saat proses penangkapan dan telah diamankan untuk kepentingan penyidikan.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., memberikan apresiasi atas kinerja tim yang telah menyelesaikan proses hukum hingga tahap II dengan profesional.

“Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam menegakkan hukum secara transparan dan berkeadilan, sebagai wujud kehadiran negara dalam menjaga stabilitas keamanan di Tanah Papua,” ujar Brigjen Faizal.


Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam proses penegakan hukum.

“Sinergi antara kepolisian dan kejaksaan menjadi kunci agar proses hukum berjalan sesuai prosedur, berdasarkan prinsip hukum dan kemanusiaan,” tegasnya.


Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan lancar hingga selesai.
Penyerahan tersangka dan barang bukti ini merupakan bagian dari komitmen Operasi Damai Cartenz dalam menjalankan penegakan hukum yang profesional, humanis, dan berkeadilan di wilayah.


 

Serasinews.com, Padang — Suasana semarak bakal menyelimuti Lapangan Imam Bonjol, Padang, mulai 26 Oktober hingga 2 November 2025. Selama sepekan penuh, ratusan bocah dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) akan menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam Festival Sepakbola ASKOT PSSI Kota Padang U-10 dan U-12, memperebutkan Piala Wali Kota Padang.

Namun, ajang ini bukan sekadar soal siapa juara. Lebih dari itu, festival ini menjadi wadah pembinaan dan pencarian bibit muda potensial, demi melahirkan generasi penerus sepakbola Sumatera Barat dan Indonesia.

Mastilizal Aye: Pembinaan Adalah Investasi Jangka Panjang

Ketua ASKOT PSSI Kota Padang, Mastilizal Aye, menegaskan pentingnya pembinaan sejak usia dini. Menurutnya, tanpa proses yang terstruktur dan berkesinambungan, mustahil Padang bisa mencetak pemain yang mampu bersaing di level nasional bahkan internasional.

“Anak-anak inilah pondasi masa depan sepakbola kita. Kalau mereka dibina dengan baik dan sistematis, maka sepuluh tahun ke depan, kita akan melihat pemain asal Padang mengenakan seragam tim nasional,”
— ujar Mastilizal Aye, Jumat (24/10/2025).


Ia menekankan bahwa festival ini tidak hanya menonjolkan kompetisi, tetapi juga menjadi sarana membentuk karakter, sportivitas, dan mental bertanding para pemain muda.

“Sepakbola bukan hanya soal menang atau kalah, tapi soal kerja sama, disiplin, dan semangat pantang menyerah,” tambahnya.


Menghidupkan Kembali Sepakbola Akar Rumput

Festival ini menjadi bukti nyata komitmen ASKOT PSSI Padang dalam membangun sepakbola akar rumput (grassroots football). Puluhan tim SSB dari berbagai penjuru kota akan berlaga setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB, di lapangan hijau yang sarat sejarah—Lapangan Imam Bonjol.

Dukungan Pemerintah Kota Padang dan berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Mastilizal mengapresiasi kolaborasi antara pelatih, orang tua, dan pengurus SSB yang terus mendorong perkembangan talenta muda.

“Membina anak-anak ini berarti membangun masa depan olahraga kita. Dukungan semua pihak adalah energi terbesar,” tegasnya.


Piala Wali Kota: Lebih dari Sekadar Trofi

Piala Wali Kota Padang bukan hanya simbol kemenangan, tetapi juga apresiasi atas semangat, kerja keras, dan mimpi anak-anak Padang di dunia sepakbola. Turnamen ini juga menjadi ajang pemantauan bakat, di mana pemandu bakat dan pelatih klub besar berkesempatan melihat potensi pemain muda yang siap diasah menjadi bintang masa depan.

Tak menutup kemungkinan, dari festival inilah lahir pemain yang suatu hari akan membela Semen Padang FC atau bahkan Tim Nasional Indonesia.

Sepakbola sebagai Pendidikan Karakter

Lebih jauh, Mastilizal Aye mengingatkan bahwa sepakbola memiliki nilai lebih dari sekadar olahraga.

“Sepakbola itu guru kehidupan. Dari sini anak-anak belajar tentang kerja keras, rendah hati, dan kebersamaan. Kalau pembinaannya serius, dari lapangan inilah lahir generasi bermental juara,” ujarnya penuh semangat.


Ia berharap tradisi Padang sebagai gudang pesepakbola berbakat terus berlanjut melalui sistem pembinaan yang berjenjang dan konsisten.

“Kita mulai dari bawah. Dari mereka yang hari ini bermain dengan tawa dan semangat di Lapangan Imam Bonjol,” tandasnya.


Lapangan Mimpi, Harapan Masa Depan

Festival Sepakbola ASKOT PSSI Kota Padang bukan sekadar turnamen anak-anak, tetapi panggung kecil bagi mimpi besar. Di balik teriakan penonton dan tawa riang bocah-bocah di lapangan, tersimpan harapan besar: suatu hari nanti, salah satu dari mereka akan berdiri gagah mengenakan seragam Merah Putih, mewakili Indonesia di panggung dunia.

“Kita tidak hanya mencari siapa yang terbaik hari ini,” tutup Mastilizal Aye,
“tetapi siapa yang akan menjadi masa depan sepakbola Indonesia.”


📅 Tanggal: 26 Oktober – 2 November 2025
🕗 Waktu: 08.00 – 18.00 WIB
📍 Lokasi: Lapangan Imam Bonjol, Padang
🏆 Event: Festival Sepakbola ASKOT PSSI Kota Padang U-10 & U-12 — Piala Wali Kota Padang

(Rini/Mond)
#Olahraga #Sepakbola #Padang #FestivalSepakbola #ASKOTPSSI

 

Serasinews.com, Padang –
Harapan untuk menghidupkan kembali kejayaan PSP Padang, klub kebanggaan masyarakat Kota Bingkuang, mulai menemukan titik terang. Menjelang bergulirnya kompetisi Liga 4 Indonesia, satu nama mencuat ke permukaan dan menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Ranah Minang: Mastilizal Aye — sosok yang kini disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Umum PSP Padang.

Bukan tanpa alasan nama ini mencuri perhatian. Mastilizal Aye dikenal sebagai figur yang hidup dan tumbuh bersama sepak bola Padang. Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Padang sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Padang dari Partai Gerindra. Di luar panggung politik, Aye aktif menggerakkan roda pembinaan sepak bola lokal — mulai dari turnamen antar kampung hingga program pengembangan usia muda.

“Terima kasih atas dukungan masyarakat dan para pecinta PSP Padang. Jika Wali Kota berkenan memberikan kepercayaan, saya siap mengemban amanah itu,” ujar Aye kepada Dirgantaraonline, Jumat (24/10/2025), melalui pesan WhatsApp.

Kilas Balik: Saat PSP Padang Berjaya

Bagi generasi lama pecinta sepak bola, nama PSP Padang atau “Pandeka Minang” bukan sekadar klub — ia simbol kejayaan Sumatera Barat di pentas nasional. Di era 1990-an, PSP menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Liga Indonesia (Divisi Utama), bahkan sempat menembus tujuh besar Liga Kansas, kompetisi profesional pertama pasca-era Galatama dan Perserikatan.

Namun, masa keemasan itu memudar. Masalah manajemen, keterbatasan dana, hingga minimnya pembinaan usia muda membuat PSP perlahan tenggelam. Kini, klub yang dulu membuat riuh GOR Haji Agus Salim itu harus berjuang dari bawah, tepatnya di Liga 4 Indonesia, kasta terendah dalam piramida sepak bola nasional.

Dukungan Pemerintah, Optimisme Baru

Di bawah kepemimpinan Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir, muncul semangat baru untuk mengembalikan kejayaan PSP. Pemerintah kota menyatakan dukungan penuh terhadap revitalisasi klub yang menjadi kebanggaan masyarakat Minang itu — dari pembenahan manajemen, pembangunan akademi, hingga penataan finansial agar bisa bersaing kembali di level nasional.

Jika dipercaya memimpin, Mastilizal Aye berkomitmen untuk langsung bekerja.

“Langkah pertama tentu membentuk tim profesional — memilih pelatih yang tepat dan menyiapkan anggaran kompetisi. Tapi semua menunggu keputusan resmi dari Wali Kota,” ujarnya.

Selain membenahi manajemen, Aye menegaskan pentingnya pembinaan pemain muda lokal agar PSP tak lagi bergantung pada pemain dari luar daerah. Menurutnya, Padang dan Sumatera Barat memiliki banyak talenta yang hanya membutuhkan pembinaan yang serius dan berkesinambungan.

Menyongsong Kebangkitan Pandeka Minang

Bagi masyarakat Padang, PSP lebih dari sekadar klub sepak bola. Ia adalah warisan, kebanggaan, dan cerminan semangat masyarakat Ranah Minang. Karena itu, kemunculan figur seperti Mastilizal Aye — yang memiliki rekam jejak kuat di olahraga sekaligus akses politik — dianggap sebagai peluang emas untuk membangun kembali pondasi klub.

Dengan kombinasi pengalaman organisasi, jaringan politik, dan kepedulian terhadap olahraga, Aye diyakini mampu menjadi jembatan antara klub dan pemerintah. Harapannya jelas: PSP tak hanya bangkit, tapi juga kembali disegani.

Kini, publik menanti restu resmi dari Wali Kota Padang dan langkah konkret berikutnya. Satu hal pasti — api kebangkitan Pandeka Minang sudah kembali menyala.
Dukungan masyarakat, suporter, dan pemerintah menjadi bahan bakar baru bagi PSP untuk kembali berlari, bukan hanya di kancah lokal, tapi menuju pentas nasional.

(Rini/mond)
#PSPPadang #Sepakbola #OlahragaSumbar #PandekaMinang

 

Padang, Serasinews.com—
Terik matahari di kawasan Komplek Perumahan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Jumat (24/10/2025), tidak hanya membakar aspal dan tanah galian, tetapi juga kesabaran para pekerja proyek drainase. Di antara debu dan batu yang berserak, mereka tampak duduk termenung di tepi lubang saluran air yang belum tersentuh semen.

“Sudah siang, tapi semen belum datang. Batu ada, tapi percuma. Kami cuma bisa duduk begini,” ujar seorang pekerja dengan nada kecewa saat ditemui Integritas.

Proyek yang seharusnya menjadi solusi bagi masalah genangan air di kawasan tersebut justru tersendat karena ketiadaan material utama. Tidak ada semen berarti tidak ada pekerjaan — dan bagi para pekerja harian, itu berarti tidak ada penghasilan.

“Kami dibayar kalau kerja. Kalau bahan belum datang, kami tidak dapat apa-apa. Hari ini ya habis begitu saja,” keluhnya, menyeka keringat di wajahnya yang letih.

Warga Ikut Terimbas

Kemacetan kecil kini menjadi pemandangan sehari-hari di jalan utama komplek Belimbing. Separuh badan jalan tertutup galian proyek yang belum rampung, memaksa pengendara melambat dan saling bergantian melewati jalur sempit.

“Anak-anak sekolah, mobil belanja, semua terganggu. Kalau proyeknya molor, kami juga yang susah,” kata Roni, warga setempat, dengan nada kesal.
Ia menilai pelaksanaan proyek tidak disiapkan dengan matang. “Kalau sudah mulai kerja, mestinya bahan sudah lengkap. Jangan warga yang jadi korban,” tambahnya.

Kemarahan di Lapangan

Kekecewaan para pekerja pun tak terbendung. Salah seorang di antaranya melontarkan sindiran keras dalam logat Minang yang kental, “Kalau ndak ado piti, jaan diambiak karajo ko. Atau pinjam dulu piti den. Supayo jan taniayo urang banyak dek awak.”

Ucapan itu menggambarkan rasa frustasi terhadap pelaksana proyek yang dianggap tidak siap secara keuangan maupun manajemen.

Dinas PUPR Belum Memberi Tanggapan

Tim Integritas telah mencoba menelusuri pihak yang bertanggung jawab atas proyek drainase (plat duiker) tersebut. Upaya konfirmasi kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang, khususnya Bidang Cipta Karya, belum membuahkan hasil. Hingga berita ini diturunkan, panggilan dan pesan yang dikirim belum mendapat respons.

Minim Transparansi, Masyarakat Pertanyakan Pengawasan

Keterlambatan proyek publik seperti ini menimbulkan tanda tanya besar: bagaimana bisa proyek pemerintah berjalan tanpa kesiapan material yang memadai?
Bagi warga, dampaknya nyata — mulai dari gangguan akses jalan hingga kekhawatiran proyek tak selesai tepat waktu.

“Pemerintah harus tegas pada rekanan yang tidak profesional. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Catatan Akhir

Proyek drainase Belimbing menjadi potret kecil dari persoalan besar infrastruktur daerah: koordinasi yang lemah, pengawasan yang minim, dan tanggung jawab sosial yang belum tumbuh.

Selama semen belum datang, para pekerja hanya bisa menunggu di tepi galian yang menganga — sementara warga terus berharap agar jalan yang menjadi urat nadi mereka kembali bisa dilewati tanpa hambatan dan kekecewaan.

(Hen/Rini/mond)
#Infrastruktur #Padang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.