Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang BantuanKorbanBencanaPasbar Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB BobonSantoso Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang DinasPerpustakaandanArsip DinasPertanian dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islam Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPadang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrabowoSubianto PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang ServisKendaraanGratisKorbanBanjirAgam SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Banda Aceh — Publik Aceh kembali dikejutkan oleh kabar hilangnya sekitar 80 ton bantuan logistik untuk korban banjir besar di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Informasi itu disampaikan langsung oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dalam konferensi pers di Banda Aceh, Rabu malam (11/12/2025). Ia menyebut menerima laporan bahwa sebagian bantuan yang sudah dikirim pemerintah dan para donatur tidak lagi diketahui keberadaannya.

“Saya dengar berita burung, ada 80 ton hilang entah ke mana. Kita turunkan semua di Bener Meriah,” kata Mualem dengan nada serius.

Pernyataan tersebut langsung menimbulkan kegaduhan. Hilangnya bantuan sebesar itu menandakan kemungkinan adanya penyimpangan sekaligus memperlihatkan lemahnya pengawasan distribusi di tengah situasi darurat yang menuntut kecepatan dan ketelitian.

Diselidiki TNI–Polri

Mualem menegaskan laporan itu masih perlu diverifikasi. Namun, ia memastikan bahwa pemerintah daerah tidak akan menganggapnya sebagai isu sepele. Ia menyebut Pangdam Iskandar Muda dan Polda Aceh akan dilibatkan untuk menelusuri aliran logistik tersebut.

“Kita cek dulu apa betul atau tidak. Ini ada Pangdam, ada polisi. Jangan sampai ada yang bermain,” tegasnya.

Ia menilai dugaan itu berpotensi merugikan ribuan warga yang mengandalkan bantuan untuk bertahan dalam kondisi pascabencana.

Distribusi Berantakan?

Gubernur juga menyebut pemerintah sebenarnya telah mengirimkan logistik dalam jumlah besar ke wilayah tengah Aceh. Namun, ia mempertanyakan efektivitas distribusi di lapangan.

“Sudah maksimal kita kirim. Tapi pertanyaannya, tepat sasaran atau tidak?” katanya.

Di tengah kondisi darurat, berbagai kiriman dari donatur yang masuk bersamaan berpotensi memicu kekacauan distribusi jika tidak diatur secara sistematis. Karena itu, Mualem meminta Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar serta para relawan untuk memastikan pembagian bantuan berlangsung adil dan tertata.

“Mohon agar sembako dibagi seadil-adilnya. Bener Meriah jadi titik masuk logistik karena punya bandara,” ujarnya.

Aceh Tengah Tersenyum Tipis Setelah 13 Hari Gelap

Sementara itu, kabar lain datang dari Aceh Tengah. Setelah 13 hari tanpa listrik, warga akhirnya melihat lampu kembali menyala pada Senin malam (8/12). Meski demikian, aliran listrik masih jauh dari stabil. Pola hidup-padam terus berulang hingga Rabu.

“Alhamdulillah menyala, tapi belum stabil. Malam nyala, pagi padam lagi. Sore nyala, tengah malam padam lagi,” kata Dimas, warga Takengon.

Walau terbatas, listrik yang menyala sesaat telah cukup membantu warga memasak, memompa air, dan mengisi daya ponsel untuk persiapan jika gelap kembali menyelimuti malam.

Kerusakan Infrastruktur Capai 40 Persen

Kepala PLN Takengon, Muhammad Furqan, menjelaskan bahwa sekitar 40 persen infrastruktur listrik di Aceh Tengah rusak. Pemulihan total masih bergantung pada perbaikan tower SUTET jalur Bireuen–Takengon, yang membuat proses perbaikan tidak dapat dipercepat meskipun petugas bekerja siang dan malam.

Bencana Berlapis, Pengawasan Dipertanyakan

Warga Aceh Tengah dan Bener Meriah kini menghadapi tantangan berlapis: pemulihan pascabencana yang melambat, jaringan listrik yang belum pulih, serta mencuatnya dugaan hilangnya puluhan ton bantuan logistik.

Informasi soal 80 ton bantuan yang hilang menjadi sinyal keras agar mekanisme penanganan bencana diawasi lebih ketat. Di lapangan, setiap kilogram bantuan sangat berharga bagi warga yang masih berjuang bangkit dari kehancuran.

Pemerintah Aceh bersama TNI–Polri kini ditunggu publik untuk mengungkap apakah benar ada bantuan dalam jumlah besar yang hilang, atau sekadar simpang siur informasi di tengah kondisi genting.

(L6)

#BantuanBencanaAcehHilang #Peristiwa #BanjirAceh

 

Serasinews.com, Medan — Suasana Subuh di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, mendadak berubah mencekam pada Rabu (10/12/2025). Seorang ibu rumah tangga, Faizah Soraya (42), ditemukan tewas di kamar tidurnya. Yang membuat warga terhenyak, pelaku diduga adalah putri kandungnya sendiri, A (12), siswi kelas VII SMP.

Keheningan pagi yang biasanya ramah tiba-tiba pecah oleh berita tragis yang mengguncang seluruh lingkungan.

Penemuan Pagi Buta: 20 Luka Tusuk di Tubuh Korban

Kepala Lingkungan V, Tono, menjadi orang pertama yang tiba setelah menerima laporan adanya keributan sekitar pukul 04.40 WIB.

“Sampai di sana, ambulans RS Colombia Asia sudah terparkir. Petugas medis keluar dan bilang, ‘Korban sudah tiada,’” ujarnya.

Di dalam kamar, sang suami, Alham, hanya bisa terduduk lemas di samping tubuh istrinya. Awalnya, warga hanya melihat luka di bagian lengan. Namun pemeriksaan polisi mengungkap kenyataan jauh lebih brutal: 20 luka tusukan ditemukan di tubuh Faizah. Pisau dapur yang diduga digunakan dalam kejadian itu berada tak jauh dari tempat kejadian.

Pertengkaran Malam Sebelumnya, Keluarga Dikenal Harmonis

Informasi awal menyebutkan peristiwa ini diawali pertengkaran kecil antara ibu dan anak pada malam sebelumnya. Penyebab cekcok tersebut masih didalami polisi. Namun warga menegaskan keluarga ini dikenal akrab dan rukun.

“Akrab kali mereka. Ibunya sayang betul. Setiap pagi antar si A ke depan rumah, pesankan Grab untuk ke sekolah,” kata Tono.

Nama A selama ini dikenal sebagai anak pendiam dan sopan, sehingga peristiwa ini sulit dipercaya oleh warga sekitar.

Rumah yang Biasanya Hangat Kini Terbungkam Sunyi

Rumah keluarga itu kini disegel garis polisi. Adik pelaku menangis saat jenazah Faizah dibawa menuju pemakaman, sementara sang ayah masih terpukul dan belum bisa memberikan kesaksian lengkap kepada penyidik.

Polisi Dalami Motif, Fokus pada Kondisi Psikologis Anak

Penanganan kasus ini dilakukan oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan. Mengingat usia terduga pelaku yang masih 12 tahun, proses hukum dikategorikan sebagai penanganan anak berhadapan dengan hukum sesuai UU Perlindungan Anak.

Motif masih kami dalami,” ujar AKBP Bayu Putro Wijayanto, Kasat Reskrim Polrestabes Medan.

Terduga Pelaku Mendapat Pendampingan Psikologis dan Hukum

A saat ini menjalani pendampingan dari:

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pengendalian Penduduk,

psikolog anak.

Pendampingan diperlukan untuk menilai kondisi mental serta kemungkinan tekanan atau trauma yang mungkin dialami sebelum kejadian.

Warga Masih Terpukul, Publik Menunggu Penjelasan Motif

Hingga kini, masyarakat masih sulit menerima bahwa anak seusia A bisa terlibat dalam tragedi begitu kejam. Polisi menelusuri berbagai kemungkinan—mulai dari tekanan psikologis hingga pemicu lain yang belum terungkap.

Jenazah Faizah telah dimakamkan dalam suasana duka mendalam. Sementara itu, A harus menjalani proses hukum dan pemeriksaan panjang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik tragedi ini.

(L6)
#Kriminal #Pembunuhan

 

Serasinews.com; Lubuk Basung, Agam —
Warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dikejutkan oleh kemunculan bunga Rafflesia—atau yang dikenal masyarakat sebagai bunga bangkai—yang tiba-tiba tumbuh besar di samping rumah seorang warga, Vhyna Marta, di Jalan Sitingkah Tapi Agam, Lubuk Basung. Fenomena langka ini sontak mengundang perhatian banyak orang.

Peristiwa tersebut terungkap pada Kamis (11/12/2025). Saat tengah membersihkan pekarangan rumahnya, Vhyna melihat tonjolan besar berwarna kemerahan muncul di antara semak yang lama tak tersentuh.

“Saya kira cuma batu besar atau kayu. Pas dilihat dekat, ternyata bunga raksasa yang belum pernah saya lihat sebelumnya,”

ujar Vhyna yang masih tampak heran.

Tumbuh Sangat Cepat, Tinggi Capai 1,5 Meter

Yang membuat warga terpukau, bunga itu kini telah menyentuh tinggi sekitar 1,5 meter. Menurut Vhyna, dua hari sebelumnya area itu tampak kosong tanpa tanda-tanda tumbuhan aneh.

“Dua hari lalu belum ada apa-apa. Tahu-tahu sekarang sudah sebesar ini. Cepat sekali tumbuhnya,”

tuturnya.

Kabar tentang bunga raksasa tersebut dengan cepat menyebar. Dalam waktu singkat, halaman rumah Vhyna berubah menjadi lokasi kunjungan warga. Banyak yang datang membawa ponsel untuk mengabadikan fenomena unik itu.

Jadi Magnet Swafoto

Sepanjang hari, anak-anak hingga orang dewasa berdatangan. Bagi sebagian warga, ini adalah pengalaman pertama melihat bunga Rafflesia dalam ukuran sebesar itu.

“Biasanya cuma lihat dari TV atau internet. Ini baru pertama kali lihat langsung,” kata Rizal, salah satu pengunjung.

Pakar Minta Dilaporkan ke BKSDA

Kabar ini juga menarik perhatian pemerhati lingkungan. Mereka mengingatkan bahwa bunga Rafflesia merupakan jenis langka yang dilindungi sehingga keberadaannya perlu segera dilaporkan ke BKSDA untuk pendataan dan perlindungan.

Seorang pegiat konservasi menjelaskan bahwa pertumbuhan cepat bunga ini bisa dipengaruhi kondisi tanah, akar inang, serta mikrohabitat yang cocok. Namun kemunculannya di area permukiman sangat jarang terjadi.

Berpotensi Jadi Sarana Edukasi

Jika dikelola dengan baik, lokasi ini dapat menjadi ruang edukasi bagi masyarakat tentang flora langka. Meski demikian, batasan kunjungan perlu diterapkan agar bunga tidak rusak oleh kerumunan.

Warga Diminta Tidak Menyentuh

Pemerintah nagari berencana memasang pembatas agar bunga tidak tersentuh pengunjung. Mengingat siklus hidup Rafflesia sangat sensitif, gangguan kecil saja dapat menyebabkan bunga membusuk.

Fenomena yang Menyita Perhatian

Kemunculan bunga Rafflesia raksasa di pekarangan rumah warga ini menjadi pengingat bahwa keanekaragaman hayati Indonesia masih menyimpan banyak kejutan. Untuk sementara, warga tetap berdatangan menyaksikan fenomena yang kini menjadi pusat perhatian di Lubuk Basung, Agam.

(Feryadi Pratama)
#BungaRafflesia #BungaBangkai #Peristiwa

 

Serasinews.com, Sumbar — Upaya pemulihan pascabencana di Sumatera Barat memasuki fase krusial. Pada Selasa, 10 Desember, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti bersama rombongan Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja reses untuk meninjau langsung wilayah-wilayah yang porak-poranda akibat banjir bandang, longsor, dan galodo. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa pemerintah pusat bergerak cepat memastikan penanganan darurat serta rencana rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan sesuai kebutuhan di lapangan.

Menelusuri Titik Kerusakan Terparah

Rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Ridwan Bae—termasuk anggota dari dapil Sumbar, Zigo Rolanda—memfokuskan peninjauan pada kerusakan infrastruktur dan jalur transportasi, dua sektor yang paling terdampak dan sangat vital bagi mobilitas masyarakat.

Sejumlah lokasi kritis yang dikunjungi antara lain:

Lembah Anai, kawasan wisata dan jalur utama yang kini rusak berat. Jalan nasional retak, jembatan hilang tersapu arus, dan alur sungai berubah total.

DAS Batang Kuranji, yang mengalami kerusakan parah hingga meningkatkan potensi banjir lanjutan.

Di titik-titik tersebut, rombongan menyaksikan langsung situasi yang masih menyisakan duka: rumah hanyut, kendaraan tertimbun lumpur, hingga bekas aliran air bah yang menggores dinding-dinding bangunan. Warga juga memanfaatkan momen itu untuk menyampaikan kisah dan keluhan, menceritakan detik-detik saat galodo menerjang tanpa ampun.

Wamen PU: “Kami Hadir untuk Menjamin Penanganan yang Tepat.”

Wamen PU Diana Kusumastuti menegaskan bahwa pemerintah pusat berkomitmen penuh mempercepat pemulihan dengan pendekatan yang lebih terencana dan kokoh.

“Kami tidak hanya datang untuk melihat, tetapi memastikan penanganan darurat berjalan sesuai rencana. Dalam waktu dekat, desain rehab-rekon akan disusun dengan prinsip build back better—membangun infrastruktur yang lebih kuat dan tahan bencana,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pemulihan jalur-jalur vital seperti Lembah Anai menjadi prioritas agar akses logistik, layanan publik, dan bantuan bagi warga tidak terhambat lebih lama.

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Rombongan pusat diterima langsung oleh:

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah

Bupati Tanah Datar Eka Putra

Wali Kota Padang Fadly Amran

Bupati Padang Pariaman Jhon Kennedy Azis

Pertemuan ini menunjukkan kekompakan pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi bencana yang merenggut puluhan korban jiwa serta merusak ribuan rumah dan fasilitas umum.

Para kepala daerah menyampaikan kebutuhan mendesak masyarakat, di antaranya:

normalisasi sungai dan pembersihan material longsor

pemulihan akses jalan utama

pembangunan hunian sementara

dukungan psikososial bagi warga yang kehilangan anggota keluarga

Warga berharap fase rehabilitasi nanti tidak hanya memperbaiki sarana fisik, tetapi juga memulihkan rasa aman setelah trauma bencana.

Harapan Baru untuk Pemulihan Sumatera Barat

Kunjungan lapangan ini menjadi momentum awal menuju pemulihan komprehensif Sumbar. Program rehab–rekon yang akan disusun diharapkan mencakup perbaikan infrastruktur, penguatan mitigasi bencana, serta rekayasa teknis untuk meminimalkan risiko bencana pada masa mendatang.

Bagi ribuan warga yang masih bertahan di pengungsian, kehadiran Wamen PU dan Komisi V menjadi sumber harapan—bahwa negara hadir, mendengar, dan bekerja.

Di tengah penderitaan dan kehilangan, masyarakat Sumbar membutuhkan lebih dari sekadar pembangunan fisik: mereka menantikan pemulihan yang manusiawi dan menjamin masa depan yang lebih aman.

(Rini/Mond)
#BanjirSumbar #SumateraBarat #Galodo #Longsor




Serasinews.com, Padang —
Sebuah warung kopi di kawasan Air Camar, Padang Timur, kembali memantik keresahan warga setelah diduga menjual minuman beralkohol tanpa izin. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Satpol PP Kota Padang. Dipimpin Kabid Tibum, Rozaldi Rosman, S.STP., M.Si, tim segera bergerak ke lokasi pada Rabu malam (10/12/2025).

Penemuan yang Terungkap

Sesampainya di lokasi, petugas tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan dari luar. Namun setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, terkuak adanya botol minuman beralkohol berbagai merek yang disimpan di balik lemari. Petugas juga menemukan jerigen besar berisi tuak di area belakang warung.

Kami menemukan beberapa botol miras dan satu jerigen tuak tanpa izin,” ungkap Kepala Satpol PP Padang, Chandra Eka Putra, membenarkan adanya praktik penjualan ilegal tersebut.

Barang bukti langsung dibawa ke Mako Satpol PP untuk pendalaman oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Pemilik Diproses

Tidak hanya menyita barang bukti, Satpol PP turut melakukan pemanggilan terhadap pemilik warung. Pemilik akan dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran Peraturan Daerah tentang peredaran minuman beralkohol.

Pemilik akan kami proses sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas Chandra, menegaskan komitmen penegakan aturan.

Warga Diapresiasi

Satpol PP juga memberikan penghargaan kepada warga yang cepat melapor.

Kami mengapresiasi masyarakat yang aktif menjaga lingkungannya,” ujar Chandra Eka Putra, S.IP, M.Si.

Menurutnya, keterlibatan warga menjadi faktor penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.

Komitmen Penegakan Ketertiban

Chandra menegaskan bahwa respon cepat terhadap laporan adalah bentuk keseriusan Satpol PP Padang menangani kegiatan ilegal yang meresahkan.

Ini bagian dari upaya kami menjaga Kota Padang tetap aman dan tertib,” tutupnya.

Satpol PP berharap tindakan tegas ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha lainnya agar tidak bermain-main dengan aturan, terutama di kawasan padat penduduk seperti Air Camar.

(Rini/Mond)
#PolPP #Miras #Tuak #Padang

 

Serasinews.com; Indragiri Hulu, Riau — Operasi penegakan hukum Polres Indragiri Hulu (Inhu) kembali membuahkan temuan besar terkait praktik pembalakan liar. Sebuah tim gabungan polisi menemukan sekitar 300 kubik kayu olahan yang diduga kuat hasil illegal logging di kawasan hutan perbatasan Inhu, Kamis (4/12/2025). Temuan ini menguatkan dugaan bahwa aktivitas ilegal tersebut dijalankan secara terstruktur dan berlangsung lama.

Kayu Tersusun Rapi di Jalur Sungai

Di lokasi yang berada di tepi Sungai Gaung Kanan, petugas mendapati kayu-kayu berbentuk papan dan broti tersusun memanjang di bibir kanal. Pola penataan kayu menunjukkan bahwa hasil tebangan itu siap untuk diangkut melalui jalur air—rute favorit jaringan pembalak karena sulit ditelusuri aparat.

Kami menemukan sekitar 200 kubik kayu olahan yang sudah siap edar,” ujar Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, Kamis (11/12/2025).
Saat petugas tiba, para pelaku telah melarikan diri. Polisi kini menelusuri identitas dan pola operasi jaringan tersebut.

Terungkap dari Pantauan Udara

Lokasi ini pertama kali terdeteksi ketika Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo melakukan pemantauan udara yang memperlihatkan area terbuka dengan tumpukan kayu mencurigakan.

Kasat Reskrim Polres Inhu AKP Arthur Joshua Toreh menyebutkan bahwa skala temuan jauh lebih besar dari perkiraan awal.
Di titik koordinat, kami menemukan kurang lebih 300 kubik kayu olahan, disertai tunggul-tunggul pohon besar dan satu pondok pekerja,” jelasnya.

Ukuran tunggul yang ditemukan mengindikasikan bahwa pohon-pohon yang ditebang adalah jenis berdiameter besar dan bernilai tinggi.

Bermalam di Pondok Pembalak

Karena hari mulai gelap dan medan hutan cukup ekstrem, tim gabungan akhirnya bermalam di pondok pekerja yang ditinggalkan pelaku. Penyisiran lanjutan dilakukan keesokan paginya sebelum tim kembali ke pos keberangkatan di PT MSK.

Diduga Libatkan Jaringan Besar

Volume kayu yang masif, lokasi penyimpanan yang rapi, keberadaan pondok pekerja, serta akses distribusi melalui sungai memperkuat dugaan bahwa operasi ini dijalankan oleh kelompok besar yang terorganisir.

Barang bukti kini terus dijaga aparat Polres Inhu, sementara penyidik mendalami jalur distribusi dan kemungkinan keterlibatan para cukong yang selama ini bermain di wilayah tersebut.

Kami amankan lokasi, dan upaya mengungkap pihak yang terlibat terus dilakukan,” tutup AKP Arthur.

(B1)
#IllegalLogging #PembalakanLiar

 

Serasinews.com, Jakarta — Bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera pada penghujung 2025 terus menelan korban. Hingga Rabu, 10 Desember 2025 pukul 14.40 WIB, BNPB melaporkan 969 orang meninggal dan 254 orang masih hilang akibat banjir besar dan longsor yang menghantam Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Data terbaru ini diperoleh melalui Dashboard Penanganan Banjir dan Longsor Sumatera, yang terus diperbarui seiring proses evakuasi yang belum berhenti.

Jumlah korban tersebut meningkat dibandingkan sehari sebelumnya, di mana korban meninggal tercatat 964 jiwa. Kenaikan lima korban dalam waktu kurang dari 24 jam mencerminkan masih ditemukannya korban baru di sejumlah titik bencana.

Aceh Menjadi Pusat Dampak Terparah

BNPB merinci sebaran korban meninggal sebagai berikut:

Aceh: 391 jiwa
Terjadi penambahan dua korban. Akses menuju beberapa wilayah, seperti Aceh Tengah dan Aceh Besar, masih terputus akibat jembatan dan jalan runtuh.

Sumatera Utara: 338 jiwa
Tidak ada perubahan data, namun pencarian korban hilang masih dipusatkan di Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan.

Sumatera Barat: 235 jiwa
Bertambah satu korban dari hari sebelumnya. Agam, Tanah Datar, dan Pesisir Selatan terpantau menjadi area dengan kerusakan paling besar.

Dengan total mendekati 1.000 korban jiwa, peristiwa ini masuk dalam kategori bencana banjir dan longsor paling fatal dalam 10 tahun terakhir.

Kerusakan Infrastruktur Meluas

Bencana ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga merusak fasilitas publik secara masif. BNPB mencatat:

1.200 fasilitas umum rusak

434 rumah ibadah terdampak

219 fasilitas kesehatan rusak

290 kantor pemerintahan terdampak

581 fasilitas pendidikan rusak

498 jembatan putus atau rusak berat

157.900 rumah rusak berbagai kategori

Akibatnya, aktivitas masyarakat lumpuh di ratusan titik, dan pelayanan publik banyak yang harus dipindahkan ke fasilitas darurat.

Puluhan Ribu Mengungsi, Kebutuhan Mendesak Meningkat

Laporan lapangan menunjukkan puluhan ribu warga kini tinggal di posko pengungsian, masjid, sekolah, dan tenda darurat. Kebutuhan yang paling mendesak antara lain:

bahan pangan dan air bersih

obat-obatan serta layanan kesehatan darurat

perlengkapan bayi dan lansia

dukungan psikososial untuk anak-anak

Distribusi bantuan masih terkendala cuaca dan akses yang terputus.

Evakuasi Dihadang Medan Berat

Tim dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan BPBD masih berupaya menemukan 254 korban hilang. Namun medan ekstrem, longsor susulan, serta minimnya alat berat memperlambat proses pencarian.
Beberapa lokasi dilaporkan tertimbun material longsor setebal lebih dari 5 meter, memaksa tim melakukan penggalian manual dengan risiko tinggi.

Status Darurat Tetap Diperpanjang

BNPB menegaskan status tanggap darurat masih berlaku di sejumlah daerah. Pemerintah pusat mengoordinasikan bantuan lintas instansi dan mengimbau masyarakat tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem diperkirakan terus berlanjut hingga akhir Desember 2025.

Dengan korban jiwa yang terus bertambah, kerusakan masif, dan puluhan ribu orang mengungsi, bencana di Sumatera ini menjadi tragedi nasional yang meninggalkan duka mendalam dan membutuhkan penanganan jangka panjang.

(Rini/Mond)
#BencanaSumatera #BanjirSumatera #BNPB #UpdateKorbanBanjirSumatera

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.