Serasinews.com, Jakarta — Bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera pada penghujung 2025 terus menelan korban. Hingga Rabu, 10 Desember 2025 pukul 14.40 WIB, BNPB melaporkan 969 orang meninggal dan 254 orang masih hilang akibat banjir besar dan longsor yang menghantam Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Data terbaru ini diperoleh melalui Dashboard Penanganan Banjir dan Longsor Sumatera, yang terus diperbarui seiring proses evakuasi yang belum berhenti.
Jumlah korban tersebut meningkat dibandingkan sehari sebelumnya, di mana korban meninggal tercatat 964 jiwa. Kenaikan lima korban dalam waktu kurang dari 24 jam mencerminkan masih ditemukannya korban baru di sejumlah titik bencana.
Aceh Menjadi Pusat Dampak Terparah
BNPB merinci sebaran korban meninggal sebagai berikut:
Aceh: 391 jiwa
Terjadi penambahan dua korban. Akses menuju beberapa wilayah, seperti Aceh Tengah dan Aceh Besar, masih terputus akibat jembatan dan jalan runtuh.
Sumatera Utara: 338 jiwa
Tidak ada perubahan data, namun pencarian korban hilang masih dipusatkan di Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan.
Sumatera Barat: 235 jiwa
Bertambah satu korban dari hari sebelumnya. Agam, Tanah Datar, dan Pesisir Selatan terpantau menjadi area dengan kerusakan paling besar.
Dengan total mendekati 1.000 korban jiwa, peristiwa ini masuk dalam kategori bencana banjir dan longsor paling fatal dalam 10 tahun terakhir.
Kerusakan Infrastruktur Meluas
Bencana ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga merusak fasilitas publik secara masif. BNPB mencatat:
1.200 fasilitas umum rusak
434 rumah ibadah terdampak
219 fasilitas kesehatan rusak
290 kantor pemerintahan terdampak
581 fasilitas pendidikan rusak
498 jembatan putus atau rusak berat
157.900 rumah rusak berbagai kategori
Akibatnya, aktivitas masyarakat lumpuh di ratusan titik, dan pelayanan publik banyak yang harus dipindahkan ke fasilitas darurat.
Puluhan Ribu Mengungsi, Kebutuhan Mendesak Meningkat
Laporan lapangan menunjukkan puluhan ribu warga kini tinggal di posko pengungsian, masjid, sekolah, dan tenda darurat. Kebutuhan yang paling mendesak antara lain:
bahan pangan dan air bersih
obat-obatan serta layanan kesehatan darurat
perlengkapan bayi dan lansia
dukungan psikososial untuk anak-anak
Distribusi bantuan masih terkendala cuaca dan akses yang terputus.
Evakuasi Dihadang Medan Berat
Tim dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan BPBD masih berupaya menemukan 254 korban hilang. Namun medan ekstrem, longsor susulan, serta minimnya alat berat memperlambat proses pencarian.
Beberapa lokasi dilaporkan tertimbun material longsor setebal lebih dari 5 meter, memaksa tim melakukan penggalian manual dengan risiko tinggi.
Status Darurat Tetap Diperpanjang
BNPB menegaskan status tanggap darurat masih berlaku di sejumlah daerah. Pemerintah pusat mengoordinasikan bantuan lintas instansi dan mengimbau masyarakat tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem diperkirakan terus berlanjut hingga akhir Desember 2025.
Dengan korban jiwa yang terus bertambah, kerusakan masif, dan puluhan ribu orang mengungsi, bencana di Sumatera ini menjadi tragedi nasional yang meninggalkan duka mendalam dan membutuhkan penanganan jangka panjang.
(Rini/Mond)
#BencanaSumatera #BanjirSumatera #BNPB #UpdateKorbanBanjirSumatera


Posting Komentar