Latest Post

serasinews.com- Bagi sebagian besar orang, secangkir kopi di pagi hari bukan sekadar rutinitas ia adalah "ritual suci" yang menandai awal hari, menyuntikkan energi, dan membangkitkan semangat. Namun, di balik aromanya yang menggoda dan rasa pahit yang menyegarkan, kopi menyimpan potensi risiko kesehatan yang jarang disadari: interaksi berbahaya dengan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.

Bukan hanya soal degup jantung yang lebih cepat atau kesulitan tidur. Dalam beberapa kasus, kafein dalam kopi dapat memperparah efek samping obat, mengurangi efektivitas pengobatan, bahkan memicu kondisi medis serius.

Berikut penjelasan mendalam tentang lima jenis obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan kopi, dikutip dari The Independent dan dikaji ulang oleh tim redaksi kesehatan.

1. Obat Flu, Pilek, Asma, hingga ADHD: Kombinasi Berbahaya yang Memicu Jantung Berdebar

Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat. Ia mempercepat detak jantung, membuat tubuh terasa lebih waspada dan “terjaga”. Ini mungkin terdengar sepele sampai Anda menyadari bahwa banyak obat flu dan pilek mengandung pseudoefedrin, yang juga merupakan stimulan.

Ketika dua stimulan dikonsumsi bersamaan misalnya kopi dan obat seperti Sudafed efeknya bisa berlipat ganda. Hasilnya: gelisah berlebihan, sakit kepala, insomnia, dan jantung berdebar. Beberapa studi bahkan mencatat peningkatan suhu tubuh dan kadar gula darah, terutama pada pasien diabetes.

Efek serupa juga bisa terjadi jika kopi dikombinasikan dengan:

Obat ADHD (seperti amfetamin),

Obat asma seperti teofilin, yang secara struktur kimia sangat mirip dengan kafein.

Gabungan ini bisa menciptakan badai dalam tubuh: aritmia jantung (detak jantung tidak teratur), kecemasan, bahkan risiko kejang pada kasus berat.

2. Obat Tiroid dan Osteoporosis: Kopi Bisa Menyabotase Penyerapan Obat

Obat hipotiroid seperti levotiroksin harus diserap dengan baik agar efektif. Namun, minum kopi terlalu cepat setelah mengonsumsi obat ini bisa menurunkan penyerapan hingga 50%.

Mengapa? Karena kafein mempercepat gerak peristaltik usus dan bisa “mengikat” molekul obat di lambung. Akibatnya, levotiroksin tidak sempat terserap dan efeknya menurun. Pasien bisa kembali mengalami gejala hipotiroid seperti:

Mudah lelah,

Berat badan naik tanpa sebab,

Sembelit berkepanjangan.

Hal serupa berlaku untuk obat osteoporosis jenis bifosfonat seperti alendronat atau risedronat. Obat ini harus diminum dalam keadaan perut kosong dan memerlukan jeda 30–60 menit sebelum makan atau minum kopi, demi penyerapan optimal.

3. Antidepresan & Antipsikotik: Kafein Bisa Ubah Cara Kerja Obat Mental

Interaksi kafein dengan obat mental tergolong kompleks dan kerap diabaikan. Pada obat jenis SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors) seperti sertraline dan citalopram, kafein dapat menghambat penyerapan di lambung, sehingga menurunkan efektivitas antidepresan.

Sementara itu, antidepresan TCA (amitriptyline, imipramine) dan obat antipsikotik clozapine dipecah oleh enzim hati CYP1A2—enzim yang juga digunakan tubuh untuk memetabolisme kafein. Ketika kedua zat ini bersaing, proses pemecahan menjadi lambat. Hasilnya:

Kafein atau obat tertahan lebih lama dalam tubuh,

Efek samping meningkat: jantung berdebar, kegelisahan, kantuk berat, atau bahkan kebingungan.

Satu studi bahkan mencatat bahwa dua hingga tiga cangkir kopi bisa meningkatkan kadar clozapine dalam darah hingga 97%. Artinya, secangkir kopi harian bisa mengubah dosis terapi menjadi potensi bahaya.

4. Obat Pereda Nyeri: Mempercepat Efek, tapi Menyakiti Lambung

Kafein sering ditambahkan ke obat pereda nyeri seperti aspirin atau parasetamol untuk mempercepat efeknya. Namun jika Anda minum kopi bersamaan dengan obat tersebut, asam lambung meningkat, dan obat terserap lebih cepat.

Sayangnya, proses ini juga meningkatkan risiko iritasi lambung dan pada kasus tertentu, pendarahan lambung, terutama jika dikonsumsi jangka panjang atau tanpa makanan.

5. Obat Jantung dan Hipertensi: Kafein Bisa Netralisir Efek Terapi

Kopi menyebabkan kenaikan tekanan darah dan detak jantung selama 3–4 jam setelah dikonsumsi. Bagi pasien dengan tekanan darah tinggi atau aritmia jantung, ini bisa mengganggu kerja obat, bahkan membuat terapi menjadi tidak efektif.

Meski tidak berarti penderita penyakit jantung harus berhenti minum kopi sepenuhnya, pemantauan ketat dan pembatasan konsumsi sangat disarankan. Alternatif seperti kopi tanpa kafein (decaf) bisa menjadi pilihan yang lebih aman.

Tips Aman: Kopi dan Obat Bisa Berdampingan, Asal Tahu Caranya

Agar kopi tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan kesehatan, perhatikan tips berikut:

🔹 Minum obat levotiroksin atau osteoporosis dengan air putih, saat perut kosong, lalu tunggu 30–60 menit sebelum minum kopi atau sarapan.

🔹 Hindari kopi bersamaan dengan obat flu, ADHD, atau asma. Perhatikan tanda-tanda seperti jantung berdebar atau insomnia.

🔹 Jika sedang dalam pengobatan antidepresan, antipsikotik, atau obat jantung, konsultasikan dengan dokter tentang kebiasaan minum kopi Anda.

🔹 Pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi kafein atau beralih ke decaf, terutama jika mengalami efek samping seperti gelisah, tremor, atau sulit tidur.

Setiap Tubuh Berbeda: Dengarkan Sinyal dari Dalam

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kemampuan berbeda dalam memetabolisme kafein. Ada yang tetap tenang setelah tiga cangkir, ada pula yang langsung gelisah hanya dengan satu tegukan. Kuncinya adalah: kenali tubuh Anda, dan jangan ragu bertanya ke dokter atau apoteker.

Kopi adalah teman bagi banyak orang, tapi seperti halnya obat, ia perlu dipahami dan dihargai. Jika dikonsumsi bijak, ia bisa memberi manfaat. Tapi jika sembrono, secangkir kopi bisa berubah dari penghangat pagi menjadi pemicu masalah serius.

Redaksi mengingatkan pembaca untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis profesional sebelum mengubah pola konsumsi obat atau kafein. Artikel ini bertujuan untuk edukasi, bukan sebagai pengganti nasihat medis.

 

Jakarta - Polri mengerahkan 1.632 personel gabungan untuk mengamankan aksi penyampaian pendapat kelompok pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat. Ribuan personel itu terdiri dari jajaran Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek. 

Pengamanan dimulai dengan Tactical Wall Game (TWG) dan apel di Pospol Merdeka Barat yang dipimpin Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro. Dalam apel ia mengimbau seluruh peserta aksi untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan santun.

“Kami mohon kepada saudara-saudara yang akan berunjuk rasa agar menyampaikan pendapat dengan santun, tidak memprovokasi, dan tidak melawan petugas. Jangan membakar ban atau merusak fasilitas umum,” ujar Kombes Pol. Susatyo, Senin (21/7/25).

Ia menegaskan, petugas pengamanan tidak dibekali senjata api dan akan bersikap humanis selama mengawal jalannya aksi. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat yang akan melintas di kawasan Silang Selatan Monas untuk menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan akibat aksi penyampaian pendapat tersebut.

“Petugas akan melayani saudara-saudara kita dengan humanis dan profesional, namun tetap tegas dalam menjalankan tugas. Kami hadir untuk memastikan semuanya aman dan lancar,” jelas Kapolres.

 

Serasinews.com - Pangkalan Koto Baru, — Tim Penjinak Bom (Jibom) dari Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sumatera Barat berhasil mengamankan sekaligus melakukan pendisposalan terhadap ratusan detonator listrik yang ditemukan di wilayah Jorong Mudik Pasar, Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten 50 Kota.

Kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti permohonan pengamanan dari Kapolres 50 Kota serta Surat Perintah Dansat Brimob Polda Sumbar, dengan melibatkan 5 personel terlatih yang dipimpin langsung oleh IPTU Febriwandi Samer, S.H.

Pukul 06.00 WIB, tim bergerak dari Mako Dengegana menuju lokasi temuan. Setibanya di Polres 50 Kota, Tim Jibom melaksanakan koordinasi awal dengan jajaran Sat Intelkam, sebelum akhirnya melakukan penyisiran lanjutan di lokasi kejadian.

Hasil penyisiran menunjukkan bahwa total sebanyak 262 pcs detonator listrik berhasil diamankan, terdiri dari:

95 pcs yang ditemukan sebelumnya oleh Sat Intelkam Polres 50 Kota pada 17 Juli 2025.

167 pcs ditemukan oleh Tim Jibom pada 19 Juli 2025.


Seluruh temuan bahan peledak tersebut kemudian dilakukan pendisposalan atau pemusnahan di areal tambang PT. Dempo Bangun Mitra, dengan standar prosedur penjinakan dan pengamanan yang ketat, guna mencegah potensi ancaman terhadap keselamatan masyarakat.

Dansat Brimob Polda Sumbar, Kombes Pol Lukman S.D Malik mengatakan, “Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat dari potensi ancaman bahan peledak. Tim Jibom telah bertindak profesional dan cepat dalam melakukan penyisiran hingga disposisi. Ini adalah bukti nyata bahwa kehadiran Brimob tidak hanya saat konflik, namun juga dalam pencegahan potensi gangguan kamtibmas.”

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya menambahkan, “Kami mengapresiasi langkah sigap dari jajaran Satbrimob melalui Tim Jibom Den Gegana yang bergerak cepat menanggapi temuan ini. 

"Kepada masyarakat kami imbau untuk tidak menyentuh atau memindahkan barang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib. Ini penting untuk keselamatan bersama," tambah Kabid Humas.*

 Serasinews. com, Padang – Dalam percaturan organisasi kepemudaan nasional, nama Budisatrio Djiwandono kini mengemuka sebagai sosok yang tengah menuju puncak peran strategis: menjadi Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) periode 2025–2030. Namun lebih dari sekadar pencalonan elite, langkah Budi sapaan akrabnya mendapat sorotan khusus dari Mahdiyal Hasan, seorang advokat muda dan mantan Ketua Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Sumatera Barat yang dikenal tajam dalam membaca arah gerakan pemuda.

Dalam pandangan Mahdiyal, sosok Budi adalah anomali yang positif: berasal dari garis keturunan elite nasional, namun memiliki sensitivitas lapangan dan sifat rendah hati yang jarang ditemukan di lingkar kekuasaan.

“Budi itu bukan tipikal politisi menara gading. Ia humble, mau mendengar, dan yang terpenting: punya visi kepemudaan yang tidak berhenti di pidato, tapi diterjemahkan dalam aksi nyata,” ujar Mahdiyal saat ditemui di Padang, pada Minggu (20/7/2025).

Darah Elite, Jiwa Lapangan

Gerardus Budisatrio Djiwandono lahir di Jakarta pada 25 September 1981, dari keluarga dengan rekam jejak panjang dalam ekonomi dan politik nasional. Ayahnya, Sudradjad Djiwandono, pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, dan ibunya adalah kakak kandung Prabowo Subianto Presiden RI terpilih periode 2024–2029.

Namun menurut Mahdiyal, nama besar itu justru menjadi tantangan pribadi bagi Budi untuk membuktikan diri. Alih-alih sekadar menumpang ketenaran keluarga, Budi memilih membangun kredibilitas dari bawah: menempuh pendidikan di Amerika Serikat, bekerja di sektor industri, dan kemudian terjun ke dunia politik sejak 2017 melalui jalur Pergantian Antar Waktu (PAW) DPR RI.

Kini, dengan jabatan Ketua Fraksi Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, hubungan luar negeri, dan intelijen, Budi dinilai telah memiliki pijakan kokoh untuk memainkan peran strategis di organisasi sosial seperti Karang Taruna.

Kepemimpinan yang Mau Mendengar

Bagi Mahdiyal Hasan, pengalaman bukan satu-satunya alasan mengapa Budi pantas memimpin Karang Taruna. Yang lebih penting adalah gaya kepemimpinannya yang terbuka dan inklusif.

“Saya pernah menyaksikan sendiri bagaimana Budi mendengarkan keluhan kader-kader muda partai di daerah. Ia tidak pernah memotong pembicaraan, dan selalu bertanya balik dengan serius. Sikap itu bukan basa-basi politik, tapi refleksi dari pemimpin yang tahu bahwa perubahan dimulai dengan mendengar,” ujar Mahdiyal.

Menurutnya, organisasi Karang Taruna tidak membutuhkan figur karismatik yang hanya tampil di atas panggung, melainkan pemimpin yang bisa merespons problem nyata pemuda di tingkat desa: minimnya akses kerja, kurangnya pelatihan keterampilan, dan kegamangan dalam menghadapi era digital.

Budi dinilai mampu menyambungkan problematika itu dengan kebijakan konkret, karena ia punya dua modal penting: koneksi pusat dan pemahaman akar rumput.

Lebih dari Sekadar Manuver Politik

Di tengah kecurigaan bahwa langkah Budi ke Karang Taruna hanya bagian dari skenario politik menuju Pilkada atau Pemilu 2029, Mahdiyal memberikan perspektif berbeda. Ia menyebut langkah itu sebagai bagian dari regenerasi politik yang sehat.

“Justru kita butuh orang seperti Budi di Karang Taruna orang yang paham struktur pemerintahan, tahu caranya mencari anggaran, dan bisa menjembatani aspirasi pemuda ke meja pengambil keputusan,” tegas Mahdiyal.

Ia juga menyinggung masa depan Karang Taruna yang selama ini terjebak dalam rutinitas kegiatan seremonial tanpa arah strategis. Jika dipimpin oleh sosok seperti Budi, kata Mahdiyal, organisasi ini bisa menjadi “sekolah politik alternatif” yang mendidik anak muda tentang kewarganegaraan aktif, kolaborasi lintas sektor, dan kepemimpinan berbasis data.

Isu Nyata, Aksi Nyata

Selama ini, Budisatrio dikenal membawa isu-isu yang lekat dengan kebutuhan pemuda masa kini: literasi digital, kewirausahaan sosial, ketahanan pangan lokal, serta penguatan karakter pemuda di era disinformasi. Bahkan menurut Mahdiyal, jauh sebelum isu-isu ini menjadi tren nasional, Budi sudah menyuarakannya di forum-forum internal partai.

“Saya masih ingat ketika Budi berbicara panjang soal pentingnya digitalisasi di tingkat desa, saat sebagian besar elit masih bicara infrastruktur dasar. Ia punya sense masa depan,” kenang Mahdiyal.

Karang Taruna di Simpang Jalan

Kini, seluruh mata tertuju pada Temu Karya Nasional Karang Taruna 2025, forum akbar yang akan menentukan arah organisasi lima tahun ke depan. Dalam konteks ini, kehadiran figur seperti Budisatrio Djiwandono bukan sekadar membawa nama besar, tapi menawarkan paradigma baru dalam melihat pemuda: sebagai agen perubahan, bukan objek kegiatan seremonial.

“Budi bukan hanya representasi elite dia adalah cerminan dari harapan kita pada pemuda yang mampu menjembatani dua dunia: kebijakan dan lapangan, pusat dan daerah, wacana dan aksi. Karang Taruna butuh pemimpin seperti itu jika ingin relevan di masa depan,” pungkas Mahdiyal.

Momentum Kebangkitan Pemuda

Pencalonan Budisatrio Djiwandono tak bisa hanya dilihat dari sisi politis. Ini adalah ujian bagi pemuda Indonesia: apakah mereka siap dipimpin oleh figur yang membawa semangat pembaruan, atau tetap berkutat dalam pola lama yang stagnan.

Mahdiyal Hasan telah menyuarakan harapan banyak anak muda: kepemimpinan yang humble, cerdas, visioner, dan bersedia turun langsung ke lapangan. Dalam sosok Budi, ia melihat harapan itu nyata.

Karang Taruna kini berdiri di persimpangan sejarah. Dan jika benar ingin menjadi pelopor perubahan sosial, pilihan ke depan harus tegas bukan soal siapa yang populer, tapi siapa yang benar-benar peduli dan siap bekerja untuk masa depan pemuda Indonesia.

(Mond)

#Tidar #KarangTaruna #MahdiyalHasan #BudisatrioDjiwandono




Padang – Jelang peringatan Hari Ulang Tahun Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW-RI) yang akan digelar pada Sabtu, 26 Juli 2025, semangat kolaborasi lintas sektor makin terasa hangat di Kota Padang. Acara yang bakal berlangsung di Esa Caffe, kawasan GOR Haji Agus Salim ini tak sekadar seremoni ulang tahun biasa, melainkan juga panggung refleksi insan pers Sumatera Barat untuk memperkuat peran sosial, kebangsaan, dan pembangunan daerah.

Salah satu sorotan utama dalam penyelenggaraan HUT IKW-RI ke tahun ini adalah hadirnya dukungan luar biasa dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), khususnya Divisi Regional II Sumatera Barat. Tak hanya sebatas memberikan dukungan moril, PT KAI juga tampil sebagai donatur utama dalam rangkaian kegiatan sosial yang menjadi bagian penting dari peringatan HUT tersebut.

Perwakilan PT KAI Divre II Sumbar, selaku humas , Reza Shahab menyebut bahwa keterlibatan mereka dalam perayaan HUT IKW-RI bukanlah bentuk bantuan temporer, melainkan cerminan dari komitmen jangka panjang untuk membangun sinergi dengan insan pers. “Kami memandang wartawan bukan hanya sebagai penyampai informasi, tapi juga mitra strategis dalam membangun peradaban informasi yang sehat, edukatif, dan konstruktif,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan IKW-RI tidak hanya mewadahi profesi jurnalis, tetapi juga menjadi keluarga besar yang aktif dalam membangun komunikasi positif antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. “Dukungan kami adalah bentuk apresiasi atas kerja keras rekan-rekan jurnalis, yang di tengah arus disinformasi dan dinamika zaman tetap memegang teguh etika dan profesionalisme,” imbuhnya.

Kontribusi Nyata KAI untuk Kegiatan Sosial

Dalam rangkaian peringatan HUT IKW-RI tahun ini, sejumlah kegiatan sosial telah dijadwalkan sebagai wujud pengabdian jurnalis kepada masyarakat. Salah satunya adalah penyaluran bantuan kepada warga kurang mampu serta santunan untuk anak yatim, yang didukung penuh oleh PT KAI.

Keterlibatan PT KAI sebagai donatur utama tak hanya memberi dukungan finansial, tetapi juga ikut membantu koordinasi teknis dalam pelaksanaan kegiatan. Dukungan ini menunjukkan bahwa BUMN tak hanya berorientasi pada layanan dan bisnis, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan sosial kemasyarakatan di daerah.

Ketua Panitia HUT IKW-RI, Sukra Rahmat Putra, secara terbuka mengapresiasi peran serta PT KAI dan Bank Nagari dalam menyukseskan kegiatan tahun ini. Ia menyebut, partisipasi keduanya menjadi bukti bahwa sinergi antara media dan dunia usaha sangat mungkin terbangun dalam kerangka yang saling menguatkan.

“Dukungan ini bukan hanya berarti bagi panitia, tetapi juga menguatkan semangat kolektif kami untuk terus menjalin kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Media bukan hanya penyampai informasi, tetapi bagian dari solusi sosial yang nyata,” kata Sukra.

Tema: Bersatu, Berkarya, Berkontribusi untuk Negeri

Perayaan HUT IKW-RI kali ini mengusung tema besar "Bersatu, Berkarya, Berkontribusi untuk Negeri". Tema ini tidak lahir dari ruang kosong, melainkan sebagai refleksi atas pentingnya peran insan pers dalam menjaga marwah profesi serta ikut terlibat aktif dalam kehidupan sosial dan pembangunan daerah.

Melalui tema tersebut, IKW-RI ingin mempertegas posisinya sebagai organisasi wartawan yang tidak hanya hadir dalam liputan berita, tetapi juga dalam berbagai aktivitas nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa wartawan juga punya kepedulian sosial yang tinggi. Melalui momentum HUT ini, kami ingin membangun budaya kolaborasi, membumikan semangat kebersamaan, serta memberikan kontribusi langsung untuk Sumatera Barat yang kita cintai,” ujar Sukra.

Sinergi Pers dan BUMN: Jalan Menuju Sumbar yang Lebih Maju

Keberpihakan PT KAI terhadap kegiatan sosial yang dipelopori jurnalis ini menjadi simbol penting bahwa dunia usaha dan insan pers dapat berjalan seiring dalam membangun bangsa. Sebagai BUMN strategis, PT KAI tidak hanya memainkan peran penting dalam transportasi dan konektivitas wilayah, tetapi juga dalam pembangunan karakter sosial masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor.

Dengan dukungan dari PT KAI dan Bank Nagari, perayaan HUT IKW-RI tahun ini diharapkan mampu melampaui sekadar seremoni tahunan. Ia menjadi ruang pertemuan berbagai elemen masyarakat untuk saling memperkuat, berbagi gagasan, serta menumbuhkan semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan zaman.

Tak berlebihan jika disebut, di balik layar perayaan HUT IKW-RI tahun ini, tersimpan pesan besar: bahwa ketika pers, BUMN, dan masyarakat bersatu, maka kemajuan daerah bukan sekadar wacana ia menjadi keniscayaan.

(Mond)

#IKW #BUMN #KAI #SumateraBarat

 


PADANG, SerasiNews.com;Bank Nagari, salah satu pilar perbankan di Sumatera Barat, kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui inisiatif mulia, sebuah aksi donor darah besar-besaran yang bertajuk "Darah untuk Sumatera Barat Bersama Bank Nagari." Kolaborasi apik dengan Palang Merah Indonesia (PMI) ini diharapkan dapat menyumbangkan harapan dan kehidupan baru bagi mereka yang membutuhkan di Ranah Minang.

Bertempat di jantung kota Padang, tepatnya di Banking Hall Bank Nagari Cabang Utama, Jl. Pemuda No. 21, acara ini telah  dilangsungkan pada hari Rabu, 09 Juli 2025 yang lalu . Waktu yang dipilih dengan cermat ini diharapkan dapat mengakomodasi partisipasi maksimal dari berbagai lapisan masyarakat.

Menurut Kepala Humas Bank Nagari, Yudi Silvestra, kegiatan ini adalah perwujudan nyata dari nilai-nilai kepedulian yang selalu diusung oleh Bank Nagari. "Kami percaya bahwa setiap tetes darah yang disumbangkan adalah uluran tangan, adalah harapan, dan adalah kehidupan baru bagi sesama," ujar Bapak Yudi dengan nada penuh harap. "Melalui aksi ini, kami ingin menegaskan bahwa kepedulian itu mengalir, dan dengan mengalirnya kepedulian, akan lahir hidup baru untuk sesama di Ranah Minang."

Inisiatif ini bukan sekadar ajakan untuk mendonorkan darah, melainkan juga sebuah kampanye kesadaran akan pentingnya gotong royong dan solidaritas. Dalam setiap kantong darah yang terkumpul, terkandung potensi untuk menyelamatkan nyawa, memulihkan kesehatan, dan memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang tengah berjuang.

Masyarakat Sumatera Barat diajak untuk datang dan berpartisipasi dalam kegiatan mulia ini. Syarat-syarat untuk menjadi pendonor pun relatif mudah, serupa dengan standar donor darah pada umumnya, yang meliputi kondisi kesehatan prima, usia yang memenuhi syarat, dan berat badan yang mencukupi. Tim medis dari PMI akan siap sedia di lokasi untuk memastikan proses donor berjalan lancar dan aman.

Aksi "Darah untuk Sumatera Barat Bersama Bank Nagari" ini adalah bukti konkret bahwa lembaga perbankan tidak hanya berfokus pada aspek finansial, namun juga aktif berperan dalam membangun fondasi sosial yang lebih kuat. Mari bersama Bank Nagari dan PMI, kita alirkan kepedulian, kita tebar harapan, dan kita ciptakan hidup baru untuk Sumatera Barat. Karena sejatinya, kepedulian itu mengalir, membawa serta nafas kehidupan bagi kita semua. ( Ef )


Payakumbuh, SerasiNews.com;Di tengah geliat pagi Kota Payakumbuh, riak air Batang Agam mengalirkan cerita panjang tentang kehidupan dan tantangannya. Namun, di balik keindahan sungai yang membelah kota ini, tersimpan pula ancaman  banjir yang saban tahun menguji ketangguhan warganya. Kini, secercah harapan baru membumbung tinggi di atas tepian sungai, seiring dimulainya Babak Kedua Proyek Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Agam, sebuah inisiatif ambisius yang digulirkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V.

Gambar yang terlampir, menangkap momen krusial di lokasi proyek. Tampak para pekerja berhelm oranye dan rompi keselamatan, sibuk dengan berbagai peralatan di sisi sungai yang berlumpur. Pipa-pipa biru dan putih terhampar, mengisyaratkan aktivitas konstruksi yang intensif. Di kejauhan, dinding beton tanggul sungai yang kokoh menjadi saksi bisu dari upaya masif yang tengah berlangsung, menopang harapan akan masa depan yang lebih aman bagi Payakumbuh.

Proyek monumental ini, yang secara resmi dimulai pada 14 April 2025, bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan nilai kontrak fantastis mencapai Rp42,88 miliar, dan durasi pengerjaan yang direncanakan selama 262 hari kalender, BWS Sumatera V melalui Satuan Kerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Wilayah Sungai Sumatera Barat, menunjukkan komitmen seriusnya. PT. Bina Cipta Utama dipercaya sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan ketat dari konsorsium PT. Sarana Bhuana Jaya KSO PT. Indra Jaya (Persero) KSO PT. Rancang Mandiri, memastikan setiap detail pekerjaan berjalan sesuai standar tertinggi.

Meski masih di tahap awal, progres fisik pekerjaan per awal Juni 2025 telah mencapai 3,57%. Angka ini mungkin terlihat kecil, namun setiap persentase adalah representasi dari kerja keras, dedikasi, dan visi yang jelas. Proyek ini diproyeksikan akan menjadi pusat perhatian utama BWS Sumatera V sepanjang tahun ini, sebuah balapan melawan waktu untuk mewujudkan mimpi masyarakat Payakumbuh.

Bagi warga setempat, proyek ini adalah anugerah. Darwin (47), seorang warga Payakumbuh dengan sorot mata penuh harap, menjelaskan manfaat multisisi dari pengendalian banjir ini. "Ini bukan hanya tentang melindungi rumah dan jalan dari luapan air," ujarnya, "tapi juga tentang menghidupkan kembali sektor pertanian kami, yang sering terancam gagal panen akibat banjir. Lebih dari itu, ini adalah pintu gerbang untuk mengembangkan potensi wisata di Batang Agam, menjadikannya magnet baru bagi pengunjung." Ia juga menegaskan, proyek ini secara fundamental akan "mengurangi risiko bencana banjir dan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan," sebuah jaminan keamanan yang tak ternilai harganya.

Suara kelegaan juga datang dari Sarah (29), seorang ibu muda setempat. Dengan senyum sumringah, ia menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami sangat berterima kasih pada BWSS V Padang, terutama pada PPK-nya, yang sudah bekerja keras mengontrol kegiatan rekanan," katanya. "Berkat proyek ini, daerah kami akan menjadi lebih asri, dan kami punya harapan besar bahwa Batang Agam bisa menjadi bagian dari destinasi wisata kebanggaan Payakumbuh di masa depan."

Narasi di balik proyek ini adalah tentang ketahanan, adaptasi, dan visi ke depan. Ini adalah kisah tentang bagaimana infrastruktur yang kokoh dapat menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup. Ketika tanggul-tanggul ini berdiri tegak, ia bukan hanya menahan derasnya air, melainkan juga mengukir janji akan masa depan yang lebih cerah dan aman bagi seluruh warga Payakumbuh, di tepian Batang Agam yang kini mengalirkan harapan. (Ef/RN)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.