Serasinews.com,Padang Selatan – Dalam rangka kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Cerint Iralloza Tasya, S.Ked., ke wilayah Kecamatan Padang Selatan, kegiatan ini secara khusus difokuskan pada penguatan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar 1945. Kunjungan ini melibatkan koordinasi lintas sektor, termasuk Camat Padang Selatan, para lurah, Ketua Tim Penggerak PKK, serta perwakilan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), sebagai bagian dari upaya memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan sosial dan kebangsaan.
Acara dimulai dengan pemaparan narasumber, Bapak Yofaldri, yang menekankan urgensi keberagaman sebagai fondasi utama persatuan bangsa. Ia menggarisbawahi bahwa perbedaan mekanisme kerja antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memunculkan konflik atau disinformasi. Dalam konteks literasi digital, masyarakat diingatkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan selektif dalam menyaring informasi, serta melakukan verifikasi sebelum mempercayai atau menyebarkan berita, guna mencegah disinformasi yang dapat memecah belah kerukunan sosial.
Selanjutnya, Anggota DPD RI, Cerint Iralloza Tasya, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat. Beliau menyampaikan apresiasi kepada PSM yang telah aktif dalam mendukung masyarakat rentan, terutama di masa krisis, termasuk bencana alam yang menimpa tiga provinsi di Indonesia. Solidaritas masyarakat Sumatera Barat, khususnya karakter Minangkabau yang reflektif, peduli, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial tinggi, menjadi contoh nyata bahwa kepedulian terhadap sesama tidak selalu membutuhkan sorotan publik.
Lebih jauh, beliau menjelaskan mekanisme kajian dan penetapan bencana nasional, yang melibatkan proses panjang dan evaluasi menyeluruh. Beberapa daerah di Sumatera Barat masih mampu mengelola tanggap darurat secara mandiri, sehingga statusnya belum dinaikkan menjadi bencana nasional. Pemerintah pusat pun tetap memberikan bantuan secara berkesinambungan, sambil memastikan tidak terjadi pemotongan dana transfer ke daerah. Ia juga menekankan perlunya inisiatif dan gerakan kolektif dari tingkat daerah untuk menjaga integritas anggaran serta mengoptimalkan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan pentingnya internalisasi empat pilar kebangsaan, sebagai instrumen strategis dalam menjaga persatuan dan ketahanan sosial di tengah kompleksitas keberagaman masyarakat. Penguatan kebangsaan, menurut Cerint Iralloza Tasya, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam membangun kesadaran kolektif terhadap nilai-nilai kebangsaan.
(Rini)


Posting Komentar