Serasinews.com,Padang Pariaman – Upaya pemerintah memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional kini makin terasa di akar rumput. Hal itu terlihat dari kunjungan kerja tim delegasi tingkat tinggi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ke Nagari Aia Tajun, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (tanggal kegiatan).
Rombongan yang dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Ir. Rachmat Kaimuddin, bersama perwakilan Kementerian PUPR, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang, serta unsur pemerintah daerah meninjau langsung progres pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 Tahap II. Fokus kegiatan kali ini adalah memastikan efektivitas program optimalisasi infrastruktur irigasi pertanian di wilayah Daerah Irigasi Batang Anai.
Lokasi utama kunjungan berada di lahan Kelompok Tani Saiyo, yang menjadi penerima manfaat langsung dari proyek rehabilitasi saluran irigasi tersebut.
Irigasi Efisien, Produktivitas Meningkat
Sebelum program berjalan, petani di Aia Tajun kerap kesulitan mendapatkan pasokan air, terutama di musim kemarau. Sebagian sawah bahkan terpaksa tidak ditanami karena minimnya aliran air. Namun kini, setelah saluran tersier dan kuarter selesai direhabilitasi, air dari Batang Anai mengalir lancar hingga ke lahan on-farm.
Perubahan itu memberi dampak besar. Indeks Pertanaman (IP) naik signifikan — sawah yang sebelumnya hanya panen sekali, kini bisa dua hingga tiga kali dalam setahun. Produktivitas padi pun meningkat, membawa semangat baru bagi petani setempat.
“Saluran ini bukan sekadar beton dan air yang mengalir, tapi harapan baru bagi kami,” ungkap salah satu anggota Kelompok Tani Saiyo dengan penuh rasa syukur.
Menjaga Air, Menjaga Masa Depan
Dalam dialog di lapangan, Ir. Rachmat Kaimuddin menekankan pentingnya keseimbangan antara ketersediaan air dan pemanfaatan berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan proyek tidak hanya dilihat dari infrastruktur yang terbangun, tetapi juga dari kemampuan masyarakat dalam mengelola dan memelihara jaringan irigasi.
“Sumber daya air Batang Anai adalah berkah yang harus dijaga. Setiap tetes air harus digunakan seefisien mungkin untuk mendukung program Swasembada Pangan Nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat. BWS Sumatera V Padang diminta memperkuat koordinasi dengan kelompok tani agar sistem irigasi berjalan optimal dan pembagian air berlangsung adil di semua lahan.
Dukungan Nyata untuk Petani
Kunjungan tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di sektor pertanian.
“Tujuan utama kami sederhana: memastikan air sampai ke lahan petani dalam volume dan waktu yang tepat. Karena irigasi yang baik adalah pondasi ketahanan pangan,” ujar salah satu pejabat teknis Kementerian PUPR di lokasi.
Kepala BWS Sumatera V Padang menambahkan, sistem pemantauan lapangan dan program pelatihan petani akan terus diperkuat agar masyarakat dapat mengelola irigasi secara mandiri dan berkelanjutan.
Aia Tajun, Simbol Kebangkitan Sawah Rakyat
Kini, hamparan sawah Aia Tajun kembali hijau. Air yang mengalir di saluran irigasi baru bukan hanya menumbuhkan padi, tapi juga optimisme.
Kunjungan lapangan ini menjadi simbol nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan dari daerah.
Dari Padang Pariaman, pesan itu mengalir jelas:
Ketahanan pangan bukan sekadar slogan — ia tumbuh dari kerja nyata yang berakar di sawah rakyat.
(Mond/Rini/SRP)
#Infrastruktur #BWSSVPadang #Irigasi #PadangPariaman
 


Posting Komentar