Serasinews.com, Jakarta – Rentetan bencana alam yang melanda Pulau Sumatera kembali menambah daftar duka. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor kini mencapai 1.059 jiwa, setelah ditemukannya enam korban tambahan pada Rabu (17/12/2025).

Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers daring, Rabu sore.

“Jumlah korban meninggal dunia hari ini bertambah enam orang, sehingga total mencapai 1.059 jiwa,” kata Muhari.

Di tengah bertambahnya korban jiwa, perkembangan positif tercatat pada proses pencarian. Jumlah warga yang dilaporkan hilang menurun dari 200 orang menjadi 192 orang, seiring ditemukannya sejumlah korban dalam operasi pencarian dan pertolongan (SAR) yang masih berlangsung.

Sementara itu, jumlah pengungsi juga mengalami penurunan signifikan. Dari sebelumnya 606.040 orang, kini tercatat 588.226 jiwa masih berada di pengungsian. Penurunan ini terjadi karena sebagian warga mulai kembali ke rumah masing-masing, meski banyak di antaranya mendapati hunian dalam kondisi rusak berat bahkan hancur total.

Operasi SAR Terus Berjalan di Tiga Provinsi

BNPB menegaskan bahwa operasi SAR masih berlangsung secara intensif di tiga provinsi terdampak paling parah, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Pencarian difokuskan pada wilayah rawan longsor, aliran sungai, serta permukiman yang terdampak banjir bandang.

Sumatera Utara

Kabupaten Tapanuli Tengah: Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair

Kabupaten Tapanuli Selatan: Kecamatan Batang Toru

Kota Sibolga: Kecamatan Sibolga Kota

Sumatera Barat

Kabupaten Agam: Kecamatan Malalak dan Palembangan

Kota Padang Panjang: Aliran Sungai Batang Anai

Kabupaten Pariaman: Aliran Sungai Batang Anai

Kabupaten Tanah Datar: Aliran Sungai Batang Anai

Aceh Operasi SAR dilakukan di enam kabupaten, yaitu:

Bener Meriah

Aceh Utara

Aceh Tengah

Bireuen

Nagan Raya

Aceh Tamiang

Wilayah-wilayah tersebut terdampak banjir, longsor, serta luapan sungai akibat hujan deras yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.

Tantangan Cuaca dan Medan Ekstrem

Muhari menjelaskan, proses pencarian dihadapkan pada berbagai kendala, mulai dari cuaca yang belum stabil, akses jalan terputus, hingga kondisi tanah yang masih labil dan berpotensi longsor susulan.

Meski demikian, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta masyarakat setempat terus melakukan pencarian dengan mengutamakan keselamatan personel.

“Kami terus berpacu dengan waktu untuk menemukan korban yang masih hilang, dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan di lapangan,” ujar Muhari.

Tragedi Kemanusiaan Skala Besar

Dengan korban jiwa yang telah melampaui seribu orang serta ratusan ribu warga terdampak, bencana ini menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di Sumatera dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah pusat dan daerah memastikan penanganan darurat, distribusi bantuan logistik, layanan kesehatan, serta pemulihan infrastruktur dasar terus berjalan.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas curah hujan di sejumlah wilayah Sumatera masih tergolong tinggi.

Di balik deretan angka dan data, tersimpan kisah kehilangan, duka mendalam, serta harapan besar agar mereka yang masih hilang dapat segera ditemukan.

(K)
#UpdateKorbanBencanaSumatera
#BNPB

Serasinews.com, Padang, 17 Desember 2025 – Ketenteraman jamaah Masjid Al Ikhlas Parupuk III, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, terganggu akibat dugaan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan sepasang pria dan wanita di area masjid, Rabu sore. Peristiwa ini diduga terjadi di kamar mandi masjid saat warga bersiap menunaikan salat Ashar.

Menurut keterangan warga sekitar, pasangan tersebut sebelumnya sudah menarik perhatian karena terlihat bermesraan di teras masjid. Salah seorang saksi mata, Novi, mengatakan bahwa warga sempat menegur mereka agar meninggalkan area masjid.
“Sudah ditegur karena bermesraan di teras masjid, tapi bukannya pergi, mereka malah masuk ke kamar mandi masjid,” ujar Novi.

Kecurigaan warga bertambah ketika pasangan itu lama berada di dalam kamar mandi. Salah seorang jamaah, Azka, kemudian menghubungi Ketua RT dan tokoh masyarakat setempat. Beberapa warga pun mendatangi lokasi dan menemukan pasangan tersebut diduga melakukan perbuatan yang tidak pantas di lingkungan masjid.

Warga kemudian mengamankan pasangan itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pria yang diamankan berinisial M, sedangkan perempuan tersebut mengaku berstatus istri orang dengan tiga anak. Ia juga menyebut berasal dari Panti Asuhan Al Falah Mentawai di Jalan Parupuk Raya, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah.

Perempuan itu dibawa kembali ke panti asuhan sambil menunggu kedatangan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.

Tokoh masyarakat menyayangkan kejadian ini dan berharap aparat menindak tegas sesuai aturan yang berlaku. “Masjid adalah tempat suci. Perbuatan seperti ini sangat mencederai nilai agama dan moral masyarakat. Kami berharap ada tindakan tegas agar tidak terulang,” ujar salah seorang jamaah.

Hingga sore hari, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian atau Satpol PP mengenai status hukum pasangan tersebut. Aparat diharapkan segera melakukan pemeriksaan untuk memastikan kronologi kejadian dan menentukan langkah hukum selanjutnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga norma, etika, dan kesucian tempat ibadah, sekaligus menambah daftar dugaan kasus asusila di ruang publik Kota Padang.

(Rini/Mond)
#Asusila #Mesum #Peristiwa #Padang

Serasinews.com, Agam — Aksi seorang terduga pencuri mobil milik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Anak, Batusangkar, gagal total berkat kejelian warga dan respons cepat polisi. Pelaku ditangkap di Pasar Amor, Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam, Rabu (17/12/2025) siang, setelah warga curiga dengan mobil yang dikendarainya.

Kejadian bermula saat Rabu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, satu unit Suzuki APV merah bernomor polisi BA 1849 EG hilang dari parkiran RSIA Sayang Anak. Kehilangan ini langsung membuat heboh lingkungan rumah sakit, karena mobil itu sangat dibutuhkan untuk operasional medis dan pelayanan pasien.

Warga Sigap, Mobil Muncul di Pasar

Beberapa jam kemudian, warga Pasar Amor dibuat penasaran saat melihat mobil dengan ciri yang mirip dengan mobil yang hilang berada di sekitar lokasi pemasangan stiker. Dugaan warga, pelaku berusaha mengubah tampilan mobil agar tak dikenali.

“Ciri-cirinya cocok dengan mobil yang hilang, dari warna hingga detailnya,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Warga pun segera melapor ke polisi, tanpa mengambil tindakan sendiri, menjaga situasi tetap aman.

Pelaku Tertangkap, Mobil Diamankan

Polisi segera merespons laporan. Setelah melakukan pemeriksaan, dipastikan mobil tersebut identik dengan kendaraan operasional RSIA Sayang Anak. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan, dan mobil dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dugaan Modus Pelaku

Sementara itu, dugaan awal menyebut pelaku sengaja membawa mobil ke lokasi stiker untuk menutupi identitas asli kendaraan. Namun kewaspadaan warga membuat rencana itu gagal. Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain dan modus pencurian yang digunakan.

Kasus ini menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. Kejelian dan keberanian warga Pasar Amor membuktikan, kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum bisa mencegah kejahatan sebelum merugikan banyak pihak.

(SH)
#Pencurian #Kriminal

Serasinews.com, Padang — Di tengah duka pascabanjir, secercah kebahagiaan muncul di Hunian Sementara (HUNTARA) Koto Tangah, Selasa (16/12). Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang hadir langsung untuk menggelar kegiatan mendongeng dan pendampingan bagi keluarga korban banjir dari Kecamatan Koto Tangah dan Kuranji.

Sebanyak 99 kepala keluarga ikut merasakan manfaat kegiatan ini, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menitikberatkan pada pemulihan mental dan psikososial, terutama bagi anak-anak yang rentan trauma pascabencana.

Literasi: Ruang Aman untuk Anak-anak

Bersama UNI dan UDA PUSPA, Ikon Literasi Inklusi Kota Padang, kegiatan mendongeng menghadirkan tawa, cerita bergambar, dan interaksi hangat di tengah tenda pengungsian. Anak-anak diajak masuk ke dunia imajinasi yang aman, sejenak melupakan rasa takut dan kehilangan akibat bencana.

“Anak-anak paling rentan secara psikologis saat bencana. Lewat cerita, kami ingin memberikan rasa aman, kebahagiaan, dan harapan,” ujar salah satu pendamping.

Pendampingan Orang Tua: Membangun Kemandirian

Para orang tua juga mendapat perhatian melalui pendampingan keterampilan memasak, yang memberi ruang berbagi pengalaman, memperkuat ketahanan keluarga, dan menumbuhkan semangat produktif di tengah keterbatasan.

Kepala Dinas Turun Langsung ke Lokasi

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Heriza Syafani, S.STP., M.PA, hadir langsung untuk memastikan pemulihan pascabencana berjalan menyeluruh.

“Pemulihan tidak hanya fisik, tetapi juga mental, terutama bagi anak-anak. Literasi menjadi cara menghadirkan rasa aman dan harapan bagi mereka,” ujarnya.

Literasi: Jembatan untuk Bangkit Bersama

Kegiatan ini membuktikan bahwa literasi bukan sekadar bacaan, tetapi ruang aman, penguat batin, dan jembatan kebersamaan bagi masyarakat yang tengah berjuang bangkit dari musibah.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang berharap kegiatan ini dapat terus digelar di lebih banyak lokasi terdampak bencana, membangun masyarakat yang tangguh, inklusif, dan berdaya melalui literasi.

Di HUNTARA Koto Tangah, literasi hadir sebagai harapan untuk bangkit bersama.

(Rini/Mond)
#DinasPerpusipPadang #Padang #Literasi

Serasinews.com, PADANG – Pemerintah terus memperkuat upaya pemulihan infrastruktur sumber daya air pasca-bencana. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang, Naryo Widodo, mendampingi Deputi Bidang III Kemenko Infrastruktur, Rachmat Kaimuddin, melakukan tinjauan lapangan di kawasan Batang Air Dingin, Lubuk Minturun, Padang, Selasa (16/12).

Kunjungan ini bertujuan memastikan progres penanganan darurat dan rencana rekonstruksi jangka panjang berjalan sesuai target.

Langkah Tanggap Darurat
BWS Sumatera V Padang tengah fokus memulihkan fungsi sungai dan melindungi pemukiman warga sekitar. Beberapa langkah yang dijalankan antara lain:

Pemasangan bronjong dan batu boulder untuk memperkuat tebing sungai kritis.

Pembukaan alur sungai untuk mengembalikan debit normal.

Pembersihan sedimen guna meningkatkan kapasitas tampung sungai.

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jangka Panjang
Selain penanganan darurat, BWS juga menyiapkan peta jalan rekonstruksi permanen untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur terhadap cuaca ekstrem. Program ini mencakup:

Rekonstruksi check dam di Intake Panukahan Gadang.

Rehabilitasi check dam dan groundsill yang rusak.

Pembangunan kembali tanggul banjir (revetment) di sepanjang Batang Air Dingin, melindungi warga dan infrastruktur irigasi.

Sinergi Lintas Sektoral
Kunjungan ini menegaskan pentingnya koordinasi antara Kemenko Infrastruktur dan unit teknis di daerah. Dukungan tersebut diharapkan mempercepat proses penganggaran dan konstruksi demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat.

(Rini)
#mengelolaairuntuknegeri #siagabencana #tanggapdarurat #sigapmembangunnegeriuntukrakyat

Serasinews.com, Padang — Pemerintah Kota Padang menetapkan kebijakan pengurangan tarif air minum bagi pelanggan Perumda Air Minum Kota Padang yang terdampak banjir dan longsor tahun 2025. Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Wali Kota Padang Nomor 817 Tahun 2025 sebagai bagian dari langkah pemulihan pascabencana.

Dalam kebijakan itu, pelanggan mendapatkan diskon tarif sebesar 50 persen untuk pemakaian air bersih pada blok 1 (0–10 meter kubik). Pengurangan tarif ini berlaku untuk pemakaian bulan Desember 2025, dan direalisasikan pada saat pembayaran rekening air bulan Januari 2026.

Perumda Air Minum Kota Padang menyebutkan bahwa diskon tarif tersebut hanya berlaku selama periode pembayaran 1 hingga 31 Januari 2026. Setelah melewati waktu tersebut, tarif air minum akan kembali diberlakukan normal sesuai ketentuan.

Diskon tarif air minum ini diberikan kepada pelanggan yang berada di wilayah pelayanan pusat Kota Padang dan wilayah pelayanan Utara, yang telah ditetapkan sebagai kawasan terdampak banjir dan longsor berdasarkan pendataan pemerintah daerah.

Kasubag Humas Perumda Air Minum Kota Padang, Adhie Zein, mengatakan kebijakan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah bersama Perumda Air Minum terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam.

“Pengurangan tarif air minum ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat. Air bersih adalah kebutuhan utama, sehingga kami berupaya memastikan layanan tetap dapat diakses di tengah kondisi pascabencana,” ujarnya, Rabu (17/12/2025).

Ia menegaskan bahwa pemberian diskon telah disusun secara selektif dan tepat sasaran. Diskon hanya berlaku untuk pemakaian dasar agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh pelanggan yang terdampak langsung.

Perumda Air Minum Kota Padang juga mengimbau pelanggan penerima diskon agar melakukan pembayaran rekening air tepat waktu selama bulan Januari 2026, karena sistem akan otomatis kembali ke tarif normal setelah periode tersebut berakhir.

Selain memberikan keringanan tarif, Perumda Air Minum Kota Padang memastikan pelayanan distribusi air bersih tetap berjalan normal, sembari melakukan perbaikan jaringan dan infrastruktur yang terdampak banjir dan longsor.

(Rini/Mond)
#PerumdaAirMinum #Padang

Serasinews.com, Pasaman Barat — Wujud kepedulian dan tanggung jawab Polri terhadap masyarakat terdampak bencana alam kembali ditunjukkan oleh Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., M.H. yang mengikuti Zoom Meeting Rapat Evaluasi Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat, Senin (15 Desember 2025).

Rapat evaluasi tersebut digelar sebagai respons atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Pasaman Barat. Bencana tersebut mengakibatkan kerusakan infrastruktur, terhambatnya aktivitas masyarakat, serta menimbulkan dampak sosial dan kemanusiaan yang signifikan.

Dalam kegiatan itu, Kapolres Pasaman Barat didampingi Wakapolres Kompol Khairul Amri Nasution dan Kasat Lantas AKP Nanin Aprilia Fitriani, serta diikuti oleh seluruh Pejabat Utama (PJU) Polres Pasaman Barat. Kehadiran lengkap jajaran pimpinan ini menegaskan keseriusan Polres Pasaman Barat dalam mendukung penanganan bencana secara terpadu dan berkelanjutan.

Evaluasi dan Strategi Pemulihan

AKBP Agung Tribawanto menyampaikan bahwa rapat evaluasi ini menjadi forum penting untuk menilai langkah-langkah penanggulangan yang telah dilakukan sekaligus menyusun strategi lanjutan guna mempercepat proses pemulihan wilayah terdampak.

“Penanganan bencana tidak hanya bersifat reaktif. Evaluasi menyeluruh diperlukan agar setiap kekurangan dapat segera diperbaiki. Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama,” tegas Kapolres.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, mulai dari TNI, BPBD, pemerintah daerah, relawan, hingga masyarakat, agar seluruh bantuan dan upaya penanganan berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Polri hadir untuk memastikan sinergi antarinstansi berjalan dengan baik, sehingga bantuan dapat cepat diterima dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Polri Hadir di Tengah Masyarakat

Kapolres Pasaman Barat menegaskan bahwa peran Polri dalam penanggulangan bencana tidak terbatas pada aspek pengamanan. Kehadiran personel Polri juga mencakup bantuan evakuasi, distribusi logistik, pengaturan lalu lintas, serta pemberian rasa aman dan dukungan moril kepada warga terdampak.

“Dalam kondisi bencana, masyarakat membutuhkan kehadiran negara. Polri harus hadir sebagai pelindung, pengayom, dan sahabat masyarakat di saat-saat sulit,” kata AKBP Agung Tribawanto.

Komitmen Berkelanjutan

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen Polres Pasaman Barat untuk terus mengawal penanggulangan bencana hingga tahap pemulihan pascabencana. Seluruh personel diminta tetap siaga, responsif, dan humanis dalam menjalankan tugas.

“Bencana bisa datang tanpa diduga, namun pelayanan dan kehadiran Polri tidak boleh terlambat. Ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa semangat Salam PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) akan terus menjadi pedoman utama Polres Pasaman Barat dalam setiap pelaksanaan tugas, khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat terdampak bencana.

Dengan koordinasi yang kuat dan langkah yang terukur, Polres Pasaman Barat optimistis dapat berkontribusi maksimal dalam mempercepat pemulihan wilayah terdampak serta membantu masyarakat bangkit kembali dari musibah bencana alam.

(Rini/Mond)
#PasamanBarat #Polri #PolresPasamanBarat