Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang BantuanKorbanBencanaPasbar Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB BobonSantoso Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang DinasPerpustakaandanArsip DinasPertanian dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islam Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPadang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrabowoSubianto PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang ServisKendaraanGratisKorbanBanjirAgam SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Duka mendalam menyelimuti Ranah Minang. Rabu (10/12/2025) menjadi hari yang takkan mudah dilupakan bagi ribuan pelayat yang memadati Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Padang. Di tengah lautan air mata itu, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA, hadir bukan sebagai pejabat tinggi, tetapi sebagai seorang manusia yang turut larut dalam kesedihan.

Dengan langkah perlahan dan wajah sendu, Kapolda Gatot memimpin langsung salat jenazah untuk para korban galodo — bencana banjir bandang dan longsor yang merenggut ratusan nyawa serta menghancurkan masa depan banyak keluarga.

Suasana masjid berubah menjadi ruang duka yang begitu dalam. Tangisan keluarga bercampur dengan doa yang dipanjatkan lirih. Saf demi saf dipenuhi pelayat yang berdiri dengan tangan terlipat, mengiringi kepergian mereka yang gugur secara tragis.

Iring-Iringan 24 Ambulans, Kota Padang Sunyi dalam Luka

Usai salat jenazah, Kapolda kembali menunjukkan keteladanan. Ia mengawal langsung iring-iringan 24 ambulans yang membawa jenazah para korban menuju pemakaman massal di Bungus.

Puluhan kendaraan pengantar turut mengikuti perjalanan duka tersebut. Sepanjang jalan Kota Padang, sirene ambulans terdengar pilu, seakan menjadi ratapan panjang atas ratusan nyawa yang telah pergi. Warga berdiri di pinggir jalan—sebagian menunduk khidmat, sebagian lagi tak kuasa menahan air mata.

Dalam perjalanan itu, Kapolda Gatot menyampaikan data terbaru dampak bencana galodo dengan suara bergetar:

Korban meninggal dunia: 238 jiwa

Korban teridentifikasi: 205 jiwa

Korban belum teridentifikasi: 33 jiwa

Anggota Polri gugur: 25 jiwa

Korban dari Kabupaten Agam: 8 jiwa

Jenazah dimakamkan massal hari ini: 24 jenazah, terdiri dari:

6 laki-laki dewasa

3 perempuan dewasa

7 anak laki-laki

4 anak perempuan

4 bagian tubuh (body pack)

Asal jenazah yang dimakamkan massal:

17 dari Kabupaten Agam

6 dari Kayu Tanam

1 dari Padang Panjang

Ini musibah yang sangat berat bagi kita semua. Polda Sumbar akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak,” ucapnya lirih.

Tangis Kapolda Pecah di Pemakaman Massal Bungus

Suasana semakin memilukan ketika rombongan tiba di lokasi pemakaman massal Bungus. Satu per satu peti jenazah diturunkan ke tanah yang basah, menjadi saksi kepergian mereka untuk selamanya.

Di hadapan liang lahat, Irjen Gatot tak mampu menahan tangis. Dengan tangan menengadah, ia memanjatkan doa dengan suara yang bergetar:

“Ya Allah, terimalah saudara-saudara kami di sisi-Mu. Ampuni dosa mereka dan tempatkan di tempat terbaik.”

Ia juga memohon kekuatan bagi keluarga korban:
Berikan ketabahan dan kesabaran bagi keluarga yang kini menghadapi cobaan amat berat ini.

Dengan penuh kerendahan hati, Kapolda menyampaikan belasungkawa secara pribadi:
Sebagai Kapolda Sumbar, dengan segenap ketulusan, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan ampunan-Nya kepada para korban, serta kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Simbol Kehadiran Negara di Tengah Luka Rakyat

Tindakan Kapolda yang memimpin salat jenazah dan mengawal ambulans hingga ke pemakaman menjadi simbol nyata bahwa negara hadir di tengah duka rakyat. Lebih dari sekadar prosedur, itu adalah wujud empati, solidaritas, dan kemanusiaan dari Polri kepada masyarakat yang tengah berada dalam masa paling kelam.

Di balik tragedi galodo yang merenggut ratusan nyawa—anak-anak, orang tua, petugas, dan warga biasa—terlihat secercah cahaya dari kebersamaan yang terjalin hari itu. Masyarakat tidak dibiarkan berkabung sendirian.

Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk melanjutkan hidup meski dengan luka yang dalam.

(Rini/Mond)
#BencanaSumbar #PoldaSumbar #PemakamanMassalKorbanBencanaSumbar

 

Serasinews.com,Padang – Kepedulian Polda Sumatera Barat terhadap jurnalis terdampak banjir dan longsor kembali dibuktikan secara nyata. Puluhan insan pers yang menjadi korban bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Sumbar menerima bantuan sembako dari jajaran Polda Sumbar, Selasa (9/12/2025).

Bantuan secara simbolis dilepas oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA melalui Kabid Humas Kombes Pol Susmelawati Rosya, S.S., M.Tr.A.P., didampingi Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., di SPBP Alai, Kota Padang. Prosesi sederhana ini sarat makna, menegaskan bahwa di balik tugas jurnalistik yang menuntut keberanian, para jurnalis juga manusia yang rentan terdampak musibah.

Jurnalis: Mitra Strategis dan Korban Bencana
Banjir dan longsor yang melanda Kota Padang dan beberapa kabupaten/kota di Sumbar tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga kehidupan para jurnalis. Banyak yang tetap menjalankan tugas di lokasi bencana sambil menanggung kerusakan rumah, kehilangan peralatan kerja, atau bahkan harus mengungsi.

“Kami ingin menunjukkan empati dan perhatian langsung Kapolda terhadap insan pers yang terdampak. Mereka adalah mitra strategis Polri dalam menjaga arus informasi bagi masyarakat,” ujar Kabid Humas Kombes Pol Susmelawati Rosya. Ia menekankan, kehadiran negara wajib dirasakan oleh para jurnalis yang tetap memastikan informasi bencana tersampaikan secara cepat, akurat, dan bertanggung jawab.

Distribusi Bantuan Tepat Sasaran
Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Reza Chairul Akbar Sidiq memastikan pendistribusian sembako berjalan tertib dan tepat sasaran. Bantuan disalurkan secara door to door ke rumah para jurnalis terdampak, termasuk mereka yang masih mengungsi.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 52 jurnalis dari media cetak, online, dan elektronik menerima bantuan. Sebagian masih tinggal sementara di rumah keluarga karena rumahnya terendam atau rusak berat.

Kapolda Sumbar berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi sekaligus menjadi penyemangat bagi jurnalis untuk terus menjalankan tugas mulia menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Negara Hadir di Tengah Bencana
Aksi ini menjadi bukti bahwa komitmen Polri dalam penanganan bencana tidak hanya soal keamanan dan evakuasi, tetapi juga kemanusiaan. Di tengah lumpur sisa banjir, kehilangan harta benda, dan kelelahan fisik, bantuan ini menjadi pengingat bahwa para jurnalis tidak sendiri. Negara hadir, dan empati masih hidup.

Di balik setiap berita bencana, ada jurnalis yang juga berjuang menyelamatkan keluarganya, rumahnya, dan masa depannya. Bantuan Polda Sumbar menjadi secercah harapan di tengah situasi sulit itu.

(Rini/Mond)
#DirlantasPoldaSumbar #PoldaSumbar
#Jurnalis

 

Serasinews.com, Padang — Meski sebagian wilayah Kota Padang terdampak krisis air bersih, Perumda Air Minum Kota Padang terus bekerja keras memastikan air tetap mengalir ke rumah-rumah warga. Kualitas air baku menurun akibat lumpur tebal dan kerusakan intake, namun petugas tetap berjibaku siang dan malam.

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, menegaskan bahwa pihaknya bekerja tanpa mengenal hari libur atau kondisi darurat. “Prinsip kami satu: menyelesaikan persoalan air hingga tuntas,” tegasnya, Rabu (10/12/2025).

Produksi Turun, Tantangan Meningkat
Kualitas air baku yang buruk membuat kapasitas produksi menurun drastis. Saat ini, Perumda hanya mampu menghasilkan sekitar 1.800 liter per detik, atau sekitar 60 persen dari potensi normal. Kapasitas pengolahan efektif sebesar 1.200 liter per detik masih jauh dari kebutuhan ideal warga Kota Padang.

Kerusakan Intake Masih Jadi Fokus
Dari tujuh intake yang rusak parah, lima sudah ditangani secara darurat agar tetap berfungsi. Dua titik krusial yang menjadi prioritas pemulihan adalah:

Intake Palukahan (kapasitas 300 liter/detik)

Pompa Latung (kapasitas 200 liter/detik)

Perbaikan dua titik ini menjadi kunci pemulihan distribusi air ke ribuan pelanggan.

Petugas Tetap Siaga
Para teknisi harus menghadapi lumpur tebal, arus sungai yang tidak stabil, dan risiko keselamatan tinggi. Pekerjaan berlangsung hingga larut malam dan menjelang subuh, memastikan pompa, pipa, dan distribusi tetap berjalan meski dalam kondisi menantang.

Dukungan Penuh Pemerintah Kota
Pemerintah Kota Padang turun langsung mendukung pemulihan, mulai dari pendanaan darurat, logistik peralatan, hingga tambahan personel. Fokus saat ini adalah menyelesaikan dua titik intake tersisa agar kapasitas produksi bertambah secara bertahap.

Pesan untuk Warga
Perumda Air Minum Kota Padang meminta kesabaran masyarakat. “Kami mohon doa dan dukungan warga. Insyaallah, permasalahan ini akan kami selesaikan secara bertahap. Target kami jelas: air tetap mengalir ke rumah warga,” tutup Hendra.

(Rini/Mond)
#PerumdaAirMinum #Padang

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) diperpanjang hingga 22 Desember 2025, bersamaan dengan kabar baik terkait kelancaran operasional penanganan bencana. Usulan Pemerintah Provinsi Sumbar untuk tambahan alokasi khusus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar disetujui kembali oleh BPH Migas, sehingga Sumbar mendapatkan tambahan 310.800 liter solar.

Sebelumnya, pada tahap pertama tanggap darurat, provinsi ini telah memperoleh 191.520 liter solar. Dengan tambahan ini, total kuota solar khusus untuk mendukung operasional penanganan bencana kini mencapai 502.320 liter.

Gubernur: BBM Aman, Alat Berat Sudah Siap

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan bahwa tambahan kuota solar ini menjadi faktor penting dalam mempercepat penanganan bencana, termasuk banjir, longsor, dan perbaikan infrastruktur vital.
“Dengan adanya tambahan ini, kami berharap penanganan bencana dapat berjalan lebih optimal. Saat ini BBM sudah cukup, dan alat berat sudah diturunkan secara maksimal,” ujar Mahyeldi di Padang, Rabu (10/12/2025).

Penggunaan Solar Khusus: Ketat dan Terbatas

Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi Heriyanto, menekankan bahwa solar khusus hanya untuk operasional alat berat dan kendaraan penanganan bencana, tidak untuk kendaraan biasa.
Pengambilan solar wajib menggunakan Surat Rekomendasi resmi dari Kalaksa BPBD, Komandan Posko TNI/Polri, atau Basarnas, dengan batas maksimal 180 liter per hari untuk setiap alat berat, sesuai Surat Gubernur No. 671/826/EKTL/DESDM-2025.
Pengawasan ketat dilakukan oleh pemberi rekomendasi di masing-masing posko untuk mencegah penyalahgunaan.

Distribusi melalui 16 SPBU Siaga Bencana

Solar khusus akan disalurkan melalui 16 SPBU Siaga Bencana yang tersebar di kabupaten/kota terdampak, di antaranya Pasaman, Agam, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Kota Solok, Kabupaten Solok, Bukittinggi, Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, dan Solok Selatan.

Fase Penentuan Penanganan Bencana

Dengan total 502.320 liter solar, Pemprov Sumbar optimistis penanganan bencana memasuki fase penentuan, terutama untuk pemulihan akses jalan, normalisasi sungai, dan pembersihan material longsor. Pasokan BBM tambahan ini diharapkan memperkuat sinergi Pemerintah Daerah, TNI-Polri, Basarnas, dan relawan, agar proses pemulihan berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi.

(Rini/Mond)
#BencanaSumbar #BPHMigas
#SumateraBarat

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Sejumlah wilayah di Sumatera Barat kembali masuk status waspada longsor. Dalam laporan terbaru BMKG untuk Rabu, 10 Desember 2025, terungkap bahwa beberapa kawasan perbukitan dan jalur utama transportasi berpotensi mengalami gerakan tanah berskala menengah hingga tinggi akibat hujan yang berlangsung sejak siang hingga dini hari.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat melalui laporan resmi kepada Gubernur, dengan tembusan kepada Wakil Gubernur, Sekda, dan para Asisten. BMKG menilai bahwa tingginya curah hujan beberapa hari terakhir telah menyebabkan kondisi tanah semakin jenuh, sehingga rawan memicu longsor dan runtuhan tebing di sejumlah titik yang selama ini dikenal rentan.

Delapan Kawasan Rawan Longsor yang Menjadi Prioritas

Dalam peta potensi gerakan tanah, BMKG menyoroti delapan wilayah utama yang perlu mendapat perhatian khusus:

Talamau – Gunung Tuleh (Pasaman Barat)
Diprakirakan hujan sejak siang hingga dini hari. Struktur lereng yang terjal dan permukiman di kaki bukit menempatkan wilayah ini pada zona menengah–tinggi.

Bonjol – Lubuk Sikaping – Panti (Pasaman)
Hujan hampir sepanjang hari. Jalur vital antarwilayah ini masuk kategori risiko tinggi, dengan potensi longsor yang dapat menghambat arus kendaraan.

Palupuh (Agam)
Kabut turun hampir sepanjang hari dan hujan ringan berpotensi terjadi malam hari. Meski curah hujan tidak terlalu besar, kontur berbukit membuat kawasan ini tetap menjadi zona menengah.

Tandikek – Malalak (Agam)
Hujan diperkirakan turun dari siang hingga dini hari. Jalur alternatif Padang–Bukittinggi ini merupakan lokasi yang kerap terjadi longsor dan rawan memutus akses.

Lembah Anai (Tanah Datar)
Hujan turun mulai sore hingga ke dini hari. Tebing curam dan aliran air terjun membuat kawasan ini sangat rentan batu dan material tebing jatuh.

Sitinjau Lauik (Kota Padang)
Hujan siang hingga malam diprediksi akan meningkatkan risiko di kawasan yang dikenal dengan tikungan ekstrem dan jurang dalam ini. Sitinjau Lauik masuk zona risiko tinggi.

Kapur IX – Pangkalan (Limapuluh Kota)
Termasuk zona sangat tinggi (magenta). Jalur penghubung Sumbar–Riau ini menjadi titik strategis pergerakan logistik, sehingga gangguan longsor dapat berdampak luas.

Alahan Panjang (Solok)
Kabut pagi hari dan hujan pada sore–malam membuat wilayah dataran tinggi ini rawan, terutama pada area pertanian dan tebing jalan.

Makna Kode Warna BMKG

Hijau: Risiko rendah

Kuning: Risiko menengah

Ungu/Magenta: Risiko tinggi

Sejumlah wilayah prioritas kini berada pada kategori kuning hingga ungu, yang berarti potensi longsor dapat muncul kapan saja bila intensitas hujan meningkat.

Langkah Antisipasi Pemerintah Daerah

Kesbangpol mengeluarkan beberapa arahan penting:

BPBD provinsi dan kabupaten/kota diminta memperkuat pemantauan lapangan.

Camat, wali nagari, dan lurah harus melaporkan segera apabila ditemukan tanda awal pergerakan tanah.

Masyarakat lereng bukit diminta bersiap melakukan evakuasi mandiri jika kondisi memburuk.

Rekayasa lalu lintas disiagakan pada jalur rawan:

Lembah Anai

Sitinjau Lauik

Tandikek–Malalak

Kapur IX–Pangkalan

Posko siaga dan alat berat dipastikan siap untuk operasi tanggap darurat.

Imbauan untuk Pengguna Jalan dan Warga

Pemerintah mengingatkan warga agar:

Menghindari perjalanan malam di jalur rawan.

Tidak berteduh di bawah tebing atau lereng yang tampak labil.

Waspada terhadap tanda-tanda longsor seperti suara gemuruh atau batu yang mulai berguguran.

Pengendara logistik dan perjalanan jarak jauh disarankan memantau informasi BMKG dan BPBD sebelum beraktivitas.

Akhir Tahun di Tengah Cuaca Ekstrem

Masuknya puncak musim hujan pada Desember menjadikan Sumatera Barat harus siaga terhadap banjir, longsor, dan gangguan transportasi. Pemerintah menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar informasi, melainkan peringatan serius untuk mencegah korban dan kerusakan yang lebih besar.

(*)
#BMKG #CuacaEkstrim #SumateraBarat

 

Serasinews.com, Jakarta — DPR RI akhirnya mengeluarkan ultimatum keras. Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, memberikan waktu 30 hari kepada Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk membongkar jaringan pembalakan liar yang diduga menjadi penyebab utama banjir dan longsor mematikan di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

Ultimatum itu muncul usai Rapat Kerja Komisi IV bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, di mana ditemukan indikasi kuat adanya pelanggaran berat oleh perusahaan berizin serta operasi tambang ilegal yang mempercepat kerusakan hutan.

“Dalam Raker disebutkan Kemenhut harus segera menindak perusahaan pemegang izin dan aktivitas tambang ilegal. Segera itu bukan kata kiasan. Dalam satu bulan harus ada hasil konkret,” tegas Riyono, Rabu (10/12/2025).

Banjir Mematikan, Kerugian Membengkak hingga Rp10 Triliun

Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra telah memporak-porandakan infrastruktur dan ekonomi lokal. Kerugiannya ditaksir mencapai lebih dari Rp10 triliun. Ratusan warga tewas, sementara ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.

Sejumlah wilayah masih terisolasi, membuat proses evakuasi dan penyaluran bantuan berlangsung lambat.

Paparan Menhut Dinilai Belum Menjawab Kebutuhan Lapangan

Riyono menilai paparan Menteri Kehutanan belum menggambarkan situasi sebenarnya. Banyak data yang disampaikan dianggap belum valid dan tidak mencerminkan tingkat kerusakan yang sesungguhnya.

“Fakta lapangan menunjukkan kerusakannya jauh lebih besar. Penindakan jangan sampai kalah cepat dari bencananya,” ujarnya.

Gelondongan Kayu Mengapung: Misteri Ratusan Kubik Kayu

Video viral yang menampilkan gelondongan kayu hanyut terbawa banjir menambah kecurigaan publik. Kayu dalam jumlah besar itu diduga berasal dari aktivitas pembalakan liar, bahkan kemungkinan dari pemegang izin resmi.

Namun hingga kini, Kemenhut belum bisa menjelaskan identitas pemilik kayu tersebut.

12 Objek Hukum, Tidak Ada yang Diungkap Publik

Riyono juga menyoroti pernyataan Menhut mengenai 12 objek hukum yang tengah diproses terkait dugaan kejahatan kehutanan. Sampai saat ini, nama perusahaan maupun lokasi tambang yang dimaksud belum pernah dibuka kepada masyarakat.

“Ini menyangkut keselamatan publik. Transparansi bukan pilihan, tapi kewajiban,” tegasnya.

Deadline 30 Hari: Pertaruhan Kepercayaan Publik

DPR menetapkan batas waktu 30 hari sebagai harga mati. Dalang illegal logging harus terungkap sebelum Masa Sidang DPR RI tahun 2026 dimulai.

“Jika sampai tahun depan masih gelap, rakyat bisa kehilangan kepercayaan. Pelakunya harus muncul ke permukaan dan diproses,” pungkas Riyono.

(T)
#Kemenhut #IllegalLogging

 

Serasinews.com,  Padang – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Padang sejak dini hari Rabu (10/12/2025) membuat BPBD Kota Padang meningkatkan kewaspadaan. Debit air di sejumlah sungai utama menunjukkan tren naik, sehingga masyarakat diminta menghindari seluruh area bantaran sungai.

Hujan mulai turun sejak subuh dan hingga siang hari belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Intensitas hujan yang merata di hampir seluruh wilayah kota memicu potensi terjadinya luapan sungai, banjir bandang, dan longsor di daerah yang rentan.

“Kami mengimbau warga, terutama yang tinggal dekat sungai, untuk sementara menjauh dari bantaran. Keselamatan harus diutamakan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton.

Titik-Titik Sungai Dipantau Ketat

BPBD melaporkan bahwa peningkatan debit terjadi di sebagian besar sungai besar di Kota Padang. Meski belum ada luapan besar yang menyebabkan kerusakan, kondisi saat ini dinilai dapat berubah cepat mengikuti intensitas hujan.

Beberapa wilayah bantaran sungai yang diminta dihindari warga antara lain:

Lubuk Minturun – Bungo Pasang

Gunung Nago

Sungai Kuranji

Batu Busuak

Batang Jirak, Lubuk Begalung

Serta beberapa anak sungai di daerah rawan

“Peningkatan debit masih dalam batas terkendali, tetapi kondisi ini sangat dinamis,” jelas Hendri.

Cuaca Ekstrem dan Risiko Kiriman Air

BPBD menyoroti potensi hujan deras di wilayah hulu sungai yang dapat menimbulkan kiriman air secara tiba-tiba. Namun pantauan saat ini menunjukkan hujan justru lebih lebat di wilayah pusat kota, yang tetap berpotensi mempercepat kenaikan debit secara signifikan.

Fenomena ini menandakan adanya anomali cuaca yang membuat wilayah dataran dan permukiman padat lebih terdampak dari biasanya.

BPBD Tetap Siaga, Warga Diminta Aktif Melapor

Seluruh personel BPBD berada dalam kondisi siaga penuh. Pemantauan dilakukan secara berkala di titik rawan longsor, jalur evakuasi, dan sepanjang aliran sungai.

Masyarakat diimbau agar:

Menghindari aktivitas di bantaran sungai

Tidak berada di jembatan kecil saat debit meningkat

Segera melapor jika menemukan kenaikan air yang tiba-tiba

Menyiapkan dokumen penting dan perlengkapan darurat

Hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Kota Padang hingga berita ini diturunkan. Awan pekat tetap menyelimuti kota, menandakan kondisi cuaca belum stabil.

“Kami terus mengawasi situasi di lapangan. Warga diminta tetap waspada dan tidak menurunkan kewaspadaan,” tutup Hendri.

(Rini/Mond)

#BanjirPadang #BPBDPadang
#Padang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.