Serasinews.com, Sumatera Barat — Masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) diperpanjang hingga 22 Desember 2025, bersamaan dengan kabar baik terkait kelancaran operasional penanganan bencana. Usulan Pemerintah Provinsi Sumbar untuk tambahan alokasi khusus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar disetujui kembali oleh BPH Migas, sehingga Sumbar mendapatkan tambahan 310.800 liter solar.
Sebelumnya, pada tahap pertama tanggap darurat, provinsi ini telah memperoleh 191.520 liter solar. Dengan tambahan ini, total kuota solar khusus untuk mendukung operasional penanganan bencana kini mencapai 502.320 liter.
Gubernur: BBM Aman, Alat Berat Sudah Siap
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menegaskan bahwa tambahan kuota solar ini menjadi faktor penting dalam mempercepat penanganan bencana, termasuk banjir, longsor, dan perbaikan infrastruktur vital.
“Dengan adanya tambahan ini, kami berharap penanganan bencana dapat berjalan lebih optimal. Saat ini BBM sudah cukup, dan alat berat sudah diturunkan secara maksimal,” ujar Mahyeldi di Padang, Rabu (10/12/2025).
Penggunaan Solar Khusus: Ketat dan Terbatas
Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi Heriyanto, menekankan bahwa solar khusus hanya untuk operasional alat berat dan kendaraan penanganan bencana, tidak untuk kendaraan biasa.
Pengambilan solar wajib menggunakan Surat Rekomendasi resmi dari Kalaksa BPBD, Komandan Posko TNI/Polri, atau Basarnas, dengan batas maksimal 180 liter per hari untuk setiap alat berat, sesuai Surat Gubernur No. 671/826/EKTL/DESDM-2025.
Pengawasan ketat dilakukan oleh pemberi rekomendasi di masing-masing posko untuk mencegah penyalahgunaan.
Distribusi melalui 16 SPBU Siaga Bencana
Solar khusus akan disalurkan melalui 16 SPBU Siaga Bencana yang tersebar di kabupaten/kota terdampak, di antaranya Pasaman, Agam, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Kota Solok, Kabupaten Solok, Bukittinggi, Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, dan Solok Selatan.
Fase Penentuan Penanganan Bencana
Dengan total 502.320 liter solar, Pemprov Sumbar optimistis penanganan bencana memasuki fase penentuan, terutama untuk pemulihan akses jalan, normalisasi sungai, dan pembersihan material longsor. Pasokan BBM tambahan ini diharapkan memperkuat sinergi Pemerintah Daerah, TNI-Polri, Basarnas, dan relawan, agar proses pemulihan berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi.
(Rini/Mond)
#BencanaSumbar #BPHMigas
#SumateraBarat


Posting Komentar