Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan mentalhealth Mentawai Mimika Miras MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Pesisir Selatan — Ketentraman kawasan perkebunan Aia Jambak, Kampung Sungai Liku Atas, Nagari Sungai Liku Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, mendadak berubah mencekam pada Rabu pagi (3/12/2025). Sekitar pukul 10.00 WIB, seorang warga menemukan mayat laki-laki tanpa identitas di sebuah pondok kebun.

Bau Menyengat Mengungkap Kejanggalan

Peristiwa ini berawal sekitar pukul 09.00 WIB, saat Jamin (55), warga Koto Raya, Nagari Lakitan Selatan, Kecamatan Lengayang, berjalan menuju ladangnya. Ia tiba-tiba mencium bau tak sedap yang semakin kuat ketika ia mendekati pondok kebunnya. Curiga ada sesuatu yang tidak beres, Jamin memutuskan mencari sumber aroma tersebut.

Sesampainya di pondok, ia dikejutkan oleh penemuan mengenaskan: seorang laki-laki tergeletak tak bernyawa, tubuhnya telah mengalami proses pembusukan. Terkejut, Jamin segera meminta bantuan kepada rekannya yang berada di ladang, Asis (65), warga Sungai Liku Atas, untuk mengabarkan kejadian itu kepada masyarakat dan aparat nagari.

Petugas Gabungan Turun ke Lokasi

Laporan penemuan mayat langsung direspons cepat oleh pihak berwenang. Kapolsek Ranah Pesisir, IPTU Okdianto, S.H., turun langsung ke lokasi bersama Piket SPKT Polsek Ranah Pesisir, Bhabinkamtibmas BRIPTU Roval Hasbudi, unsur Babinsa Koramil 02/Balai Selasa, TRC BPBD Ranah Pesisir, perangkat nagari, serta tokoh masyarakat.

Tim kemudian melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah dari pondok untuk dibawa ke Puskesmas Balai Selasa guna menjalani visum et repertum. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan penyebab kematian dan mencari kemungkinan adanya tanda-tanda kekerasan.

Hingga saat ini, identitas korban masih belum diketahui. Tidak ditemukan dokumen ataupun barang pribadi yang bisa membantu pengenalan.

Imbauan kepada Masyarakat

Polsek Ranah Pesisir mengimbau warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera menghubungi Polsek Ranah Pesisir atau datang langsung ke Puskesmas Balai Selasa demi memastikan identitas jenazah.

Kapolsek IPTU Okdianto menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung, termasuk penelusuran laporan orang hilang di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dan daerah sekitar.

(Mond)

#PenemuanMayat #Peristiwa
#KabupatenPesisirselatan

 

Serasinews.com, Jakarta — Curah hujan ekstrem yang menghantam wilayah Sumatra sejak akhir November berubah menjadi bencana besar. Laporan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu pagi mencatat 753 korban meninggal, 650 orang hilang, dan lebih dari 2.600 warga terluka. Data ini diperoleh dari pembaruan dashboard resmi penanganan bencana.

Peristiwa ini kini termasuk salah satu bencana hidrometeorologi paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir. BNPB menyebutkan dampak terberat dirasakan di tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan total warga terdampak mencapai 3,3 juta jiwa.

Korban Menurut Wilayah

Jumlah korban meninggal terbagi atas 301 jiwa di Sumatera Utara, 234 jiwa di Sumatera Barat, dan 218 jiwa di Aceh. Aceh dan Sumbar menjadi wilayah dengan laporan orang hilang terbanyak. Tim SAR masih menjangkau sejumlah area yang lama terisolasi, sehingga angka tersebut diperkirakan dapat bertambah.

Kerusakan fisik juga mencengangkan: sekitar 3.600 rumah rusak berat, 2.100 rusak sedang, dan 3.700 rusak ringan. Banyak jembatan, akses jalan, sekolah, hingga fasilitas kesehatan mengalami kerusakan serius.

Operasi di Lapangan

Basarnas, BNPB, TNI/Polri, serta relawan bergerak serentak melakukan pencarian dan evakuasi. Sejumlah daerah hanya bisa ditembus lewat udara akibat tanah longsor dan jembatan yang runtuh. Kondisi cuaca yang tak menentu memperlambat operasi.

Pemerintah menambah pengiriman logistik dan armada udara untuk menjangkau wilayah terpencil. Pendataan ulang masih dilakukan, sehingga estimasi korban dapat berubah sewaktu-waktu.

Suasana Pengungsian dan Gelombang Bantuan

Di lokasi pengungsian, duka menyelimuti warga yang kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Tim medis bekerja intensif menangani luka serta trauma. Dari media sosial, beredar luas gambar permukiman yang rata oleh banjir, rumah terseret arus, dan jalan yang terbelah.

Meski begitu, solidaritas masyarakat terlihat kuat. Relawan lokal, organisasi kemanusiaan, hingga warga dari provinsi lain terus berdatangan membawa logistik dasar, meskipun distribusi kerap terhambat akses yang rusak.

Faktor Penyebab

Ahli meteorologi menyebut hujan ekstrem dipicu sistem sirkulasi siklonik di sekitar perairan Sumatra. Kerusakan lingkungan—mulai dari deforestasi hingga perubahan tata guna lahan—memperbesar risiko banjir bandang dan longsor. Evaluasi tata ruang dan penguatan mitigasi bencana dinilai semakin mendesak.

Kebutuhan Mendesak

Prioritas saat ini meliputi:

Pencarian dan evakuasi korban yang belum ditemukan.

Distribusi logistik: makanan, air bersih, obat-obatan, perlengkapan pengungsian.

Pelayanan kesehatan dan dukungan psikologis bagi pengungsi.

Pembukaan akses sementara untuk mempercepat pergerakan bantuan.

Pendataan identitas korban dan keluarga terdampak.

Melangkah ke Depan

Bencana ini menorehkan luka mendalam bagi jutaan warga. Namun fase pemulihan juga menjadi kesempatan memperbaiki tata kelola lingkungan, memperkuat infrastruktur tahan bencana, dan membangun sistem peringatan dini yang lebih efektif. Dalam waktu dekat, fokus utama tetap pada penyelamatan nyawa serta pemulihan yang adil dan transparan.

(L6)
#BNPB #BanjirSumatera
#BencanaAlam
#UpdateKorbanBanjitSumatera

 

Serasinews.com, Padang — Sehari setelah banjir dan longsor melanda sejumlah kawasan di Kota Padang, tanda-tanda pemulihan mulai tampak di balik lapisan lumpur yang masih menempel di halaman rumah warga. Di tengah tumpukan perabot yang rusak dan aktivitas bersih-bersih yang tak kunjung henti, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang mengumumkan langkah percepatan penanganan, salah satunya menghadirkan 80 unit hunian sementara bagi para penyintas yang belum bisa kembali ke rumah.

Wali Kota Padang Fadly Amran turun langsung meninjau kondisi di Tabing Banda Gadang, Nanggalo, Selasa (2/12/2025). Dengan suara mantap dan empati yang jelas terdengar, ia menegaskan bahwa warga paling rentan—terutama yang memiliki masalah kesehatan atau kini tinggal di lingkungan yang tak lagi layak—akan mendapat prioritas menempati hunian transisi tersebut.

“Sekitar 80 unit rumah pasca-COVID dapat difungsikan untuk tempat tinggal sementara. Kami ingin warga tidak terlalu lama berada di pengungsian yang minim privasi dan kurang baik bagi kesehatan,” ujarnya di sela-sela aktivitas relawan yang sibuk menyalurkan bantuan.

Menuju Hunian Tetap: Menunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Hunian sementara hanyalah bagian awal dari proses pemulihan jangka panjang. Pemkot Padang juga telah mengajukan pembangunan hunian tetap (huntap) kepada pemerintah pusat. Fadly menekankan bahwa koordinasi lintas kementerian sedang dikebut, bagai rangkaian roda gigi yang harus bergerak serempak agar masyarakat bisa lekas kembali hidup stabil.

“Pemulihan ini maraton, bukan sprint. Tapi setiap tahapnya harus cepat dan terukur,” ujarnya.

Pendataan Kerusakan: Fondasi Pemulihan

Pendataan tingkat kerusakan rumah kini menjadi poros utama pemulihan. Para camat dan lurah dikerahkan untuk melakukan pendataan langsung, mengklasifikasikan rumah warga ke dalam kategori:

Rusak berat

Rusak sedang

Rusak ringan/tidak layak huni

Bagi Fadly, proses ini bukan sekadar administrasi, melainkan “peta akurat pemulihan” agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
“Ini soal keadilan pascabencana,” tegasnya.

Komdigi Dirikan Posko & Media Center: Menjahit Akses Informasi di Tengah Bencana

Sementara pemerintah daerah menangani aspek hunian, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja memulihkan keutuhan informasi dan jaringan komunikasi—dua hal yang sering menjadi urat nadi saat bencana melanda.

Jaringan telekomunikasi yang sebelumnya terganggu kini dipulihkan bertahap. Perbaikan kabel, antena, hingga perangkat transmisi dilakukan sigap, seteliti dokter yang memulihkan aliran darah dalam tubuh.

Komdigi juga mengaktifkan Posko Informasi dan Media Center di tiga provinsi:

Aceh

Gedung Sekretariat Daerah Provinsi Aceh

Sumatera Barat

Komplek Kantor Gubernur Sumbar

Sumatera Utara

Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut

GOR Pandan, Tapanuli Tengah

Posko Dukungan Psikososial, Hamparan Perak, Deli Serdang

Posko ini menjadi pusat kerja jurnalis, tempat konferensi pers, serta titik koordinasi teknis antara pemerintah daerah, operator seluler, dan tim Komdigi. Balai Monitoring (Balmon) turut memantau kualitas jaringan secara real-time, memastikan aliran informasi tetap hidup ketika banyak jalur komunikasi putus diterjang banjir.

Tak hanya soal teknis, posko ini juga berfungsi sebagai ruang redaksi bersama—tempat penyusunan informasi publik agar masyarakat mendapat kabar yang jelas di tengah situasi krisis.

Pemulihan Masih Panjang, Tapi Arah Sudah Jelas

Setelah air surut dan lumpur mulai mengering, yang tersisa bukan hanya kerusakan, tetapi juga kesadaran bahwa pemulihan adalah kerja kolektif. Hunian sementara melindungi warga paling rentan, pendataan menjamin keadilan penyaluran bantuan, dan pusat informasi menjaga agar suara warga tetap tersampaikan.

Di Padang, gemuruh mesin penyedot air, langkah cepat relawan, hingga rapat-rapat darurat pemerintah menjadi harmoni baru dalam orkestra pemulihan—yang semoga membawa warga kembali pada hari-hari yang lebih tenang.

(Rini/Mond)
#Huntara #Padang #BanjirPadang

 

Serasinews.com, PADANG, SUMBAR — Aroma tanah basah masih terasa kuat di kawasan Lubuk Minturun. Sisa-sisa longsor menggantung di lereng-lereng curam, menjadi tanda bahwa kondisi alam belum stabil sepenuhnya. Di tengah situasi rawan itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Reza, turun langsung meninjau keadaan demi memastikan jalur yang tersisa tetap aman digunakan.

Menilai Kerusakan, Menghitung Risiko

Sejak pagi, Kombes Pol Reza menyusuri titik-titik yang terdampak. Setiap retakan tanah, tepi jalan yang terkikis, hingga tebing yang masih labil ia perhatikan dengan seksama. Ia berdiskusi dengan petugas teknis, aparat daerah, dan warga yang berjaga sejak malam sebelumnya—menakar apakah jalur tersebut cukup aman untuk ambulans dan kendaraan logistik yang membawa bantuan.

“Kami harus memastikan jalur darurat tetap berfungsi,” ujarnya. “Karena di jalur itu ada keselamatan dan harapan warga.”

Tindakan Cepat di Lapangan

Tim Dirlantas tidak hanya melakukan pemantauan. Mereka memasang rambu peringatan di titik rawan, mengatur arus lalu lintas secara manual, dan menutup ruas yang dianggap terlalu berbahaya. Sejumlah personel juga memetakan potensi longsor susulan, mencatat pergerakan tanah sekecil apa pun sebagai indikator kewaspadaan.

Di beberapa lokasi diberlakukan sistem buka-tutup jalan, agar kendaraan kemanusiaan tetap dapat melintas meski kondisi terbatas.

Membangun Rasa Aman di Tengah Krisis

Kehadiran polisi menjadi penopang ketenangan warga. Banyak masyarakat mengaku merasa lebih aman melihat petugas terus berjaga dan memastikan akses penting tetap terbuka. Dirlantas menegaskan bahwa tugas mereka tidak hanya sebatas pengaturan lalu lintas, tetapi juga mendukung kelancaran proses pemulihan—mulai dari mobilisasi alat berat hingga distribusi bantuan.

“Kami ingin masyarakat yakin bahwa mereka tidak sendirian,” tambahnya.

Imbauan untuk Masyarakat

Kombes Pol Reza meminta masyarakat menghindari jalur yang masih dalam penanganan dan mematuhi arahan petugas. Banyak titik tampak stabil, namun menyimpan risiko besar. Ia menekankan agar warga tidak memaksakan perjalanan yang tidak mendesak.

“Waktu bisa ditunda, tapi nyawa tidak,” tegasnya.

(Rini/Mond)
#DirlantasPoldaSumbar #BanjirPadang #Padang

 

Serasinews.com, Pasaman Barat — Lumpur masih menempel di rumah-rumah, dan air banjir belum sepenuhnya surut. Di tengah kesulitan itu, muncul secercah harapan bagi warga Kampung Nelayan Jorong Pondok, Nagari Ranah Pasisie, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie. Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., bersama Ketua Bhayangkari Cabang Pasaman Barat, Ny. Panca Agung, serta jajaran Pejabat Utama Polres, turun langsung memberikan bantuan sembako bagi keluarga terdampak banjir dan tanah longsor.

Banjir yang melanda wilayah pesisir ini tidak hanya merendam rumah, tetapi juga mengguncang mata pencaharian nelayan. Banyak warga kehilangan peralatan kerja, sementara sebagian lainnya harus meninggalkan rumah tanpa sempat menyelamatkan harta benda. Kehadiran Polres menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendirian.

Kapolres: Bersama Warga dalam Masa Sulit

AKBP Agung Tribawanto berbincang langsung dengan warga, menanyakan kondisi keluarga dan kebutuhan mendesak mereka.
“Kami hadir untuk mendukung saudara-saudara kita yang terkena musibah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan memberi semangat untuk bangkit kembali,” ucapnya sambil menepuk bahu warga sebagai bentuk penguatan.

Bantuan yang diberikan meliputi beras, minyak goreng, gula, mie instan, air mineral, dan kebutuhan pokok lainnya. Meski sederhana, paket ini menjadi harapan bagi warga yang belum bisa kembali bekerja.

Bhayangkari: Dukungan Penuh Empati

Ny. Panca Agung ikut menyapa warga dengan hangat, khususnya ibu, anak, dan lansia. Senyum dan perhatian yang ia bawa sedikit melapangkan hari-hari penuh kecemasan mereka.
“Kami merasakan duka yang mendalam atas musibah ini. Semoga warga diberikan kekuatan dan ketabahan. Bhayangkari akan terus hadir untuk masyarakat,” ujarnya.

Beberapa ibu meneteskan air mata, bukan karena bantuan, tetapi karena kehadiran seseorang yang mau mendengar keluh kesah mereka.

Harapan yang Tumbuh di Tengah Bencana

Polres Pasaman Barat tak hanya menyerahkan bantuan, tetapi juga menelusuri gang-gang kecil, memeriksa rumah rusak, dan memastikan bantuan tepat sasaran. Langkah ini menunjukkan bahwa pemulihan bukan hanya soal bangunan, tetapi juga rasa aman dan semangat warga.

Di tengah reruntuhan dan jaring nelayan yang terbawa arus, semangat masyarakat perlahan kembali bangkit. Bantuan yang diberikan menjadi dorongan awal bagi perjalanan panjang pemulihan.

Komitmen Berkelanjutan

Polres Pasaman Barat menegaskan bahwa penanganan bencana bukan kegiatan satu hari, melainkan proses berkelanjutan. Mereka akan terus memantau kondisi warga, menyalurkan bantuan lanjutan, dan memastikan keamanan selama masa pemulihan.

Di tengah duka, kepedulian ini menjadi pengingat bahwa solidaritas manusia adalah penopang terkuat menghadapi bencana. Semoga langkah kecil ini menumbuhkan harapan yang lebih besar bagi seluruh warga Ranah Pasisie.

(Rini/Mond)
#PolresPasamanBarat #Polri

 

Serasinews.com,Pasaman Barat — Memasuki hari keempat operasi pencarian korban bencana longsor dan banjir di Kabupaten Pasaman Barat, tim gabungan kembali mencatat perkembangan penting. Kerja keras tanpa jeda dari Polres Pasaman Barat, TNI, BPBD, Basarnas, relawan, dan masyarakat membuahkan hasil dengan ditemukannya satu korban di area longsor Batang Tinggam, Jorong Tinggam Harapan, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau.

Korban Ditemukan di Lokasi Medan Berat

Pada sekitar pukul 12.30 WIB, tim yang bertugas di sektor Batang Tinggam mencurigai adanya tanda-tanda tubuh di bawah tumpukan material longsor. Lokasi tersebut berada di jalur tebing yang runtuh akibat hujan ekstrem berkepanjangan, menyisakan tanah liat pekat yang bercampur dengan patahan pohon dan bongkahan batu besar.

Dengan kewaspadaan tinggi, petugas bersama warga menyingkirkan material demi material. Tak lama kemudian, tubuh seorang korban berhasil dievakuasi dan segera dibawa menggunakan tandu menuju Posko DVI ANTE MORTEM Sidokes Polres Pasaman Barat.

Tim Disaster Victim Identification kemudian melakukan pemeriksaan cepat namun tetap penuh kehati-hatian dan empati. Korban terkonfirmasi bernama Yelma Yunita (40), warga Jorong Tinggam Harapan, seorang ibu rumah tangga yang dikenal oleh masyarakat setempat.

Pernyataan Kapolres: “Kami Tidak Akan Berhenti Mencari”

Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., yang berada langsung di lokasi, menyampaikan rasa syukur atas temuan tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh anggota tim masih terus bekerja tanpa kenal lelah hingga semua korban berhasil ditemukan.

“Alhamdulillah, hari ini satu korban berhasil kita temukan. Tim gabungan bersama masyarakat terus berupaya dengan segala cara agar seluruh korban dapat kita evakuasi,” ungkapnya.

AKBP Agung juga menyoroti kondisi medan yang sangat menantang. Setiap hujan turun berpotensi memicu pergerakan tanah baru, sementara aliran air dari bukit terus membawa material yang menghambat proses evakuasi.

Empat Korban Masih Dicari, Area Pencarian Diperluas

Sampai saat ini, masih terdapat empat orang yang belum berhasil ditemukan. Tim lapangan memperluas penyisiran ke sejumlah titik yang diperkirakan sebagai lokasi tertimbunnya korban, berdasarkan analisis arah aliran longsor, struktur tanah, serta informasi warga sekitar.

“Untuk empat korban lainnya, pencarian tetap kami maksimalkan. Semoga mereka segera ditemukan dan keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Kapolres.

Selain mengandalkan alat berat dan drone thermal, tim juga melakukan pencarian manual karena sebagian wilayah terlalu sempit dan tidak stabil untuk dijangkau excavator.

Imbauan untuk Tetap Tenang dan Mendukung Proses Pencarian

Kapolres mengajak masyarakat menjaga ketenangan serta memberikan ruang yang cukup bagi tim penyelamat untuk bekerja dengan aman.

“Kami berharap masyarakat tetap bersabar dan terus berdoa. Kami akan terus bekerja keras dan semoga Allah SWT memberikan perlindungan bagi seluruh personel di lapangan,” tambahnya.

Solidaritas Warga Menguatkan Upaya Penanganan

Di tengah situasi duka, ikatan solidaritas masyarakat tampak semakin kuat. Warga saling membantu dengan menyalurkan logistik, membuka dapur umum, hingga turut serta dalam pencarian ketika kondisi memungkinkan. Dukungan ini menjadi penguat bagi keluarga korban yang masih menunggu kabar.

Pencarian masih berlangsung dan perkembangan terbaru akan disampaikan sesuai kondisi di lapangan.

(Rini/Mond)
#BanjirBandang #Peristiwa #PolresPasamanBarat

 

Serasinews.com,Sumatera Barat – Di ruang pendingin RS Bhayangkara Padang, deretan kantong jenazah tersusun rapi seperti barisan sunyi yang menunggu untuk dipulangkan. Di balik plastik dingin itu, puluhan anak—yang beberapa hari lalu masih bermain di halaman rumah mereka—kini terbaring tanpa nama. Banjir bandang yang menerjang Sumatera Barat bukan hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghapus jejak identitas.

Tim DVI berpacu dengan waktu yang terus mengecil. Wajah-wajah mungil itu telah kehilangan bentuk yang bisa dikenali. Lumpur, arus deras, dan waktu bekerja bersama menghapus tanda-tanda terakhir yang mungkin bisa dikenali keluarga.

Sebagian besar korban adalah anak-anak. Sidik jari tidak bisa digunakan karena belum berkembang sempurna. Secara visual juga sudah sangat sulit,” ujar Ps. Kepala RS Bhayangkara Padang, dr. Harry Andromeda, Selasa (2/12), dengan suara yang mencoba menahan berat suasana.

Di meja antemortem, lembar-lembar laporan orang hilang masih kosong. Belum ada satu pun data yang sesuai dengan 25 jenazah kecil berstatus Mr. X—atau lebih tepatnya Little X—anak-anak yang belum ditemukan oleh siapa pun.

Kemungkinan orang tua mereka juga menjadi korban. Tidak ada yang datang mencari, dan itu menghentikan proses identifikasi,” tambah Harry.

DNA: Upaya Terakhir

Ketika wajah tak lagi dikenali dan sidik jari tak bisa digunakan, DNA menjadi harapan terakhir. Gigi, tulang, hingga jaringan tubuh diambil dengan hati-hati, seolah petugas sedang merawat sisa-sisa identitas yang masih tersisa.

Namun langkah itu pun terbentur hambatan besar. DNA tak berarti tanpa pembanding. Tanpa keluarga, tidak ada data yang bisa dicocokkan.

Semua sampel sudah kami kumpulkan, tetapi tanpa pembanding, proses identifikasi tidak bisa dilanjutkan,” tegas Harry.

Di ruang lain, petugas DVI terus menatap formulir-formulir kosong—tempat seharusnya nama seorang anak bisa kembali dituliskan untuk terakhir kalinya.

Imbauan untuk Warga: Datang ke RS atau Posko DVI

Satu-satunya harapan kini tertuju pada masyarakat. Siapa pun yang kehilangan anak, cucu, keponakan, atau kerabat kecil diminta segera mendatangi RS Bhayangkara Padang atau posko DVI di wilayah masing-masing.

Setetes darah, sehelai rambut, atau sampel air liur bisa menjadi kunci untuk membawa seorang anak kembali pada identitasnya.

Kendala Baru: Ruang Pendingin Terbatas

Di tengah semua upaya, RS Bhayangkara menghadapi persoalan lain: keterbatasan ruang pendingin. Ruangan yang hening dan dingin itu terlalu kecil untuk menampung begitu banyak duka.

Kami hanya memiliki empat ruang pendingin. RS M Djamil dua, RS Unand dua. Sisanya kami titipkan. Bahkan kami mendapat bantuan mobil boks pendingin dari Dinas Pertanian,” kata Harry, menggambarkan situasi di mana rumah sakit berubah menjadi tempat penampungan duka yang tak pernah diduga.

Jenazah-jenazah kecil itu kini tersebar di beberapa fasilitas kesehatan, menunggu seseorang datang membawa kembali nama yang pernah mereka dengar sebelum tidur: ibu, ayah, nenek, atau siapa saja yang pernah menggenggam tangan mereka.

(Rini/Mond)
#BanjirSumbar #BencanaAlam #SumateraBarat #BanjirBandang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.