Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AmalanBulanRajab AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi ApdateKorbanBencanaSumatera Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan BandarNarkobaKabur Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang BantuanKorbanBencanaPasbar Banyuwangi Bapenda Batam BatangArau Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNPSumbar BNNsumbar BNPB BobonSantoso Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia BRISuperLeague bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSV BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang DinasPerpustakaandanArsip DinasPertanian dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar Disdukcapil DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islam Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis JusufKalla K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenag Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup KemuliaanBulanRajab kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPadang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota LimaPuluhKota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MapolsekMuaraBatangGadisDibakarMasaa MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan Muhammadiyah mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini OprasiLilinSinggalang2025 oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangPariaman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PelemikBantuanAsing PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemulihanBencana PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami PersijaJakarta pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar PoldaSumut Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrabowoSubianto PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam SakitPerut Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang SemenPadangFC Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang ServisKendaraanGratisKorbanBanjirAgam SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi TrukTerbakar tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com,Padang – Layanan transportasi massal Trans Padang segera tampil dengan wajah baru. Sebanyak sepuluh unit bus modern akan segera mengaspal, membawa semangat inklusivitas dengan desain yang ramah bagi penyandang disabilitas. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Padang dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang lebih manusiawi dan merata.

Direktur Perumda Padang Sejahtera Mandiri (PSM), Alvino Martha, menjelaskan bahwa armada terbaru ini membawa sejumlah pembaruan penting dibanding generasi sebelumnya. Selain tampilan yang lebih modern, bus kini dirancang agar mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk pengguna kursi roda.

“Bus kali ini jauh lebih ramah bagi penyandang disabilitas,” ujar Alvino, Selasa (4/11/2025).


Perubahan paling mencolok terdapat pada penambahan pintu di bagian belakang, yang dikhususkan bagi penumpang difabel. Ruang di area tersebut telah disiapkan untuk dua hingga tiga kursi roda, lengkap dengan sistem pengaman dan area gerak yang lebih lega, sehingga pengguna kursi roda dapat naik dan turun dengan aman tanpa terganggu penumpang lain.

Selain itu, kabin bus kini terasa lebih luas, dilengkapi pendingin udara (AC) hemat energi, pencahayaan yang lebih baik, serta desain interior modern yang mendukung kenyamanan selama perjalanan—terutama saat jam sibuk di tengah panasnya udara pesisir Padang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Ances Kurniawan, menyebutkan bahwa sepuluh armada baru ini seharusnya mulai beroperasi sejak 1 November 2025, namun pengirimannya sedikit tertunda karena proses dari pihak rekanan belum sepenuhnya selesai.

“Harusnya sudah jalan awal November, tapi karena belum semua unit tiba di Padang, jadwal peluncuran diundur,” jelas Ances.


Ances menambahkan, seluruh unit akan tiba di Padang pada pekan depan, sebelum menjalani uji teknis dan kelayakan jalan. Jika tak ada kendala, launching resmi direncanakan berlangsung pada pekan kedua atau ketiga November dan bus akan langsung melayani Koridor 1: Pasar Raya – Lubuk Buaya.

Kehadiran armada baru ini mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak yang menilai langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan publik sekaligus memperluas akses transportasi bagi kelompok rentan.

Selain meningkatkan kenyamanan, Trans Padang versi terbaru diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Dengan fasilitas yang ramah disabilitas dan kenyamanan setara transportasi modern, Trans Padang berpotensi menjadi ikon transportasi inklusif di wilayah barat Indonesia.

Upaya pembaruan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Padang untuk mewujudkan “transportasi publik yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua kalangan.”

“Kami ingin memastikan semua warga tanpa terkecuali dapat menikmati layanan transportasi publik yang layak,” tutup Alvino Martha.


Dengan hadirnya sepuluh armada baru ini, wajah transportasi massal di Kota Padang memasuki babak baru — lebih modern, lebih nyaman, dan lebih manusiawi.

(Rini/Mond)
#TransPadang #Transportasi #Padang

Serasinews.com, Padang – Asap hitam pekat menembus langit sore Kota Padang, Selasa (4/11/2025). Suara sirene meraung menembus riuh kepanikan warga di tepi Banjir Kanal, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara. Dalam hitungan menit, api membungkus deretan bangunan semi permanen—laundry, warung, dan bengkel—yang berdiri saling menempel di tepian kanal itu.

Di balik kobaran api yang menggila, dua nyawa tak sempat menyelamatkan diri. Inen Irawati (40) dan anaknya, Ravi (20), ditemukan tewas terpanggang—terjebak di dalam bangunan yang menjadi saksi bisu akhir kehidupan mereka.

Ujian Nyata “Padang Sigap”

Laporan kebakaran masuk pukul 13.40 WIB. Tanpa jeda, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang langsung bergerak. Lima unit mobil pemadam dan 65 personel dikerahkan hanya dalam lima menit. Jalur sempit, padat, dan panas tak menyurutkan langkah mereka.

“Begitu laporan diterima, tim langsung meluncur. Situasi padat, api cepat membesar. Kami harus berpacu dengan waktu agar tak merembet ke rumah warga,” tutur Rinaldi, Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, suaranya tegas tapi terselip nada duka.

Ledakan keras dari arah bengkel memecah udara. Percikan api menjalar ke tumpukan bahan mudah terbakar. Dalam sekejap, kobaran menjalar cepat, menelan segalanya.

“Bangunannya semi permanen, penuh bahan yang mudah terbakar. Api langsung menggila. Kami berusaha evakuasi korban, tapi asap dan panas membuat segalanya gelap,” katanya dengan mata sayu.

Jeritan di Tengah Bara

Saksi mata, Dio (28), masih terguncang mengingat momen itu.
“Saya baru pulang. Tiba-tiba BOOM!—suara ledakan keras. Pas keluar, api udah tinggi banget dari bengkel. Semua orang lari, teriak-teriak, bawa ember seadanya. Panik luar biasa,” katanya dengan suara bergetar.

Warga berhamburan, sebagian mencoba menyelamatkan barang, sebagian lagi hanya bisa menatap rumah mereka terbakar hidup-hidup. Api menjalar ke atap, meledakkan tabung gas, menciptakan kobaran merah yang menyilaukan mata.

Dalam hiruk pikuk itu, petugas Damkar berlari menembus asap, mengguyur dari segala arah. Satu jam kemudian, nyala api berhasil dijinakkan—namun yang tersisa hanyalah puing, arang, dan dua tubuh tanpa nyawa.

Jenazah Inen dan Ravi dievakuasi ke RS Bhayangkara Padang. Warga yang mengenal mereka hanya bisa menunduk, menahan sesak di dada.

Padang Sigap: Antara Kecepatan dan Pengorbanan

Program “Padang Sigap”, kebanggaan Pemko Padang, kembali diuji di tengah bencana ini. Prinsipnya sederhana tapi berat: cepat, tepat, tanggap.
Dan kali ini, prinsip itu menyelamatkan puluhan rumah di sekitar kanal dari amukan api.

“Setiap kali kami berangkat, kami sadar: bisa jadi nyawa kami taruhannya. Tapi kalau kami lambat, lebih banyak nyawa yang hilang,” ujar Rinaldi lirih, matanya menerawang ke arah reruntuhan hangus.

Duka yang Tak Mudah Padam

Menjelang senja, lokasi kebakaran berubah jadi lautan abu. Bau plastik, minyak, dan arang masih menusuk hidung. Sisa air pemadaman bercampur dengan jelaga membentuk lumpur hitam di tanah.

“Inen itu orang baik, tak pernah pelit, suka bantu tetangga. Ravi… anaknya rajin, penurut. Mereka nggak pantas pergi secepat itu,” tutur seorang warga dengan mata berkaca-kaca.

Polisi kini menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Namun bagi warga Alai Parak Kopi, jawaban teknis itu takkan menghapus luka. Api telah padam, tapi duka masih membara di hati mereka.

Lebih dari Sekadar Kebakaran

Kebakaran di tepi Banjir Kanal bukan sekadar peristiwa. Ia adalah cermin rapuhnya hidup di tengah kota yang sesak—tempat setiap percikan bisa berubah jadi neraka.

Butuh satu jam bagi petugas untuk menaklukkan si jago merah.
Namun bagi keluarga korban, waktu itu terasa selamanya—karena di menit-menit itulah, dua nyawa terenggut dari pelukan mereka.

Dan di antara puing yang masih hangus, semangat “Padang Sigap” terus menyala—menjadi pengingat bahwa di balik setiap tragedi, selalu ada keberanian, dedikasi, dan air mata yang jatuh tanpa suara.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang

Serasinews.com, -Bayangkan kamu diundang ke pesta ulang tahun teman. Musiknya ramai, lampu berkelap-kelip, semua orang terlihat bersenang-senang. Tapi ketika berdiri di depan pintu, tanganmu mulai gemetar, napas terasa berat, dan dada seakan terhimpit. Bukan karena tempatnya menyeramkan — melainkan karena di dalam sana ada orang-orang baru.

Jika hanya membayangkannya saja membuatmu ingin pulang, bisa jadi kamu mengalami anthropophobia, atau ketakutan berlebihan terhadap manusia dan interaksi sosial.

Apa Itu Anthropophobia?

Kata anthropophobia berasal dari bahasa Yunani — “anthropos” berarti manusia dan “phobos” berarti ketakutan. Secara sederhana, ini adalah rasa takut intens terhadap orang lain, baik yang dikenal maupun tidak.

Tapi jangan disamakan dengan sekadar rasa malu atau gugup saat bertemu orang baru. Anthropophobia adalah kondisi psikologis yang jauh lebih dalam. Penderitanya bisa merasa panik, berkeringat dingin, bahkan nyaris pingsan hanya karena harus berbicara dengan orang lain. Dalam kondisi ekstrem, mereka bisa memilih hidup menyendiri dan menolak semua bentuk interaksi sosial.

Beda dengan Gangguan Kecemasan Sosial

Sering kali anthropophobia disamakan dengan social anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial), padahal keduanya berbeda.

AspekAnthropophobiaSocial Anxiety DisorderFokus ketakutanTakut terhadap manusia secara umumTakut terhadap penilaian sosialPemicuKehadiran orang lainSituasi sosial tertentu (misalnya berbicara di depan umum)DampakBisa menghindari semua kontak sosial, bahkan dengan keluargaMasih bisa bersosialisasi di lingkungan amanSifat ketakutanLuas dan mendalamLebih spesifik pada situasi tertentu

Jadi, kalau orang dengan kecemasan sosial masih bisa nyaman bersama teman dekat, penderita anthropophobia bisa merasa takut bahkan kepada orang yang mereka cintai.

Tanda dan Gejala Anthropophobia

Gejala fisik:

Jantung berdebar kencang saat bertemu orang lain

Tangan gemetar dan berkeringat

Mual, pusing, atau sesak napas

Sulit berbicara, suara terbata-bata

Gejala psikologis:

Cemas berat sebelum pertemuan sosial

Ketakutan irasional akan dihakimi atau disakiti

Pikiran negatif berulang seperti “Aku pasti terlihat bodoh”

Menghindari keramaian atau bahkan panggilan telepon

Mengapa Bisa Terjadi?

Tidak ada satu penyebab pasti, tapi beberapa faktor bisa memicu munculnya anthropophobia:

Pengalaman traumatis
Pernah dipermalukan, ditolak, atau diintimidasi bisa meninggalkan luka sosial mendalam.

Pola asuh yang keras atau menekan
Anak yang tumbuh tanpa rasa aman dan penerimaan bisa kehilangan kepercayaan pada hubungan sosial.

Gangguan psikologis lain
Seperti depresi atau PTSD yang memperparah ketakutan terhadap orang lain.

Dampak dunia digital
Interaksi yang serba daring membuat banyak orang tidak terbiasa dengan komunikasi tatap muka, dan lama-lama merasa canggung atau takut berhadapan langsung.

Seperti Apa Rasanya Hidup dengan Anthropophobia?

“Setiap kali aku melihat orang berjalan ke arahku, seluruh tubuhku seolah membeku. Aku tahu mereka tidak akan menyakitiku, tapi ketakutan itu muncul begitu saja.”

Begitulah pengakuan seorang penderita anthropophobia.
Bayangkan, aktivitas sederhana seperti menyapa orang bisa terasa seperti menghadapi ancaman besar. Hidup menjadi sepi, bukan karena tidak ingin bersosialisasi, tapi karena rasa takut yang terlalu kuat untuk dilawan.

Bisakah Disembuhkan?

Kabar baiknya: anthropophobia bisa diatasi. Dengan terapi dan dukungan yang tepat, penderita bisa belajar kembali merasa aman di tengah orang lain.

Beberapa cara yang umum digunakan:

Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)
Membantu mengubah pola pikir negatif menjadi lebih realistis dan sehat.

Desensitisasi Bertahap
Menghadapi ketakutan sedikit demi sedikit — misalnya mulai dari mengirim pesan singkat hingga akhirnya bertemu langsung.

Terapi Kelompok
Dilakukan dalam lingkungan yang aman dan mendukung, agar penderita bisa berlatih bersosialisasi tanpa tekanan.

Dukungan Keluarga dan Sahabat
Kesabaran dan empati orang terdekat sangat berperan dalam proses pemulihan.

Obat-obatan (jika diperlukan)
Dokter dapat meresepkan antidepresan atau obat penenang untuk membantu mengelola gejala kecemasan berat.

Ketakutan Bukanlah Kelemahan

Rasa takut bertemu orang bukan tanda bahwa seseorang lemah — ini adalah reaksi dari luka batin yang belum sembuh.
Dengan waktu, dukungan, dan penanganan profesional, seseorang bisa kembali membuka diri dan menemukan kembali hangatnya hubungan manusia.

Karena di balik setiap ketakutan, selalu ada harapan untuk pulih. 🌿

Sumber Referensi:

American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5)

Healthline: Anthropophobia: Symptoms, Causes, and Treatment

Verywell Mind: Understanding the Fear of People (Anthropophobia)

(***) #Kesehatan #MentalHealth #Anthropophobia

Padang, Serasinews.com– Seorang guru honorer di SMK Negeri 7 Padang menjadi korban pengeroyokan oleh empat pria yang diduga dilandasi rasa sakit hati dan dendam lama. Akibat aksi brutal tersebut, korban mengalami luka serius dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Keempat pelaku berinisial Z (43), IR (31), GP (18), dan AP (30), seluruhnya warga Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Mereka telah diamankan oleh Tim Phyton Unit Reskrim Polsek Lubuk Begalung untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Septiadi Purba, membenarkan penangkapan para pelaku. Ia menyebut, korban merupakan guru honorer yang mengajar di SMK Negeri 7 Padang, berlokasi di Kelurahan Piai, Tanah Sirah, Lubuk Begalung.

“Benar, empat orang pelaku sudah kami amankan. Mereka diduga melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap seorang guru honorer SMK 7 Padang,” ujar Kompol Robby, Senin (3/11/2025).


Awal Mula Kejadian

Peristiwa itu bermula dari laporan warga yang melihat keributan di sekitar gudang SMK 7 Padang. Beberapa saksi mendengar teriakan dan melihat sekelompok pria tengah memukuli seorang laki-laki. Petugas Tim Phyton Polsek Lubeg segera menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan keterangan saksi.

Dari hasil penyelidikan, polisi mengantongi identitas keempat pelaku. Penangkapan pertama terhadap AP (30) membuka motif di balik penganiayaan tersebut.

“Berdasarkan keterangan awal, motifnya karena sakit hati. Korban diduga pernah memukul adik salah satu pelaku, yakni GP,” jelas Kompol Robby.


Dendam lama itu kemudian berujung petaka. Keempat pelaku sepakat mendatangi korban di lingkungan sekolah dan mengeroyoknya hingga tersungkur tak berdaya.

Korban Luka Serius, Pelaku Terancam Hukuman Berat

Korban mengalami luka cukup parah akibat serangan tersebut dan sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Kondisinya kini mulai membaik.

Sementara itu, polisi memastikan seluruh pelaku telah ditahan di Mapolsek Lubuk Begalung. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara atau lebih.

“Kasus ini masih kami kembangkan. Kami juga memeriksa saksi tambahan, termasuk pihak sekolah dan rekan kerja korban,” kata Kapolsek.


Peringatan bagi Masyarakat

Kasus ini kembali menyoroti meningkatnya kekerasan terhadap tenaga pendidik. Profesi guru yang seharusnya dihormati, kian sering menjadi sasaran tindakan main hakim sendiri.

Kompol Robby mengimbau masyarakat agar tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

“Kami minta masyarakat tidak main hakim sendiri. Bila ada persoalan, selesaikan melalui jalur hukum yang berlaku,” tegasnya.


Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi berupaya mengungkap secara tuntas motif dan kronologi peristiwa tragis yang menimpa guru honorer SMK 7 Padang tersebut.

(BP)
#Penganiayaan #Kriminal #Padang #Hukum

 

Padang, Serasinews.com– Stadion Haji Agus Salim berubah muram pada Senin malam (3/11). Ribuan pendukung Semen Padang FC terdiam menyaksikan tim kesayangannya kembali gagal meraih kemenangan. Dalam lanjutan pekan ke-11 BRI Super League 2025, “Kabau Sirah” menyerah 1-2 dari tamunya, Arema FC. Kekalahan ini bukan hanya kehilangan tiga poin, tapi juga menegaskan betapa beratnya krisis yang tengah melanda tim kebanggaan Ranah Minang.

Babak Pertama: Arema Tampil Efisien, Semen Padang Kehilangan Irama

Sejak menit awal, Arema FC tampil percaya diri dan terorganisasi. Tekanan tinggi mereka membuat Semen Padang kesulitan mengembangkan permainan. Pada menit ke-30, kebuntuan pecah. Serangan dari sisi kanan diakhiri dengan umpan mendatar yang disambut Valdeci di mulut gawang. Satu sentuhan halusnya cukup untuk menaklukkan kiper Semen Padang — 0-1 untuk tim tamu.

Belum sempat tuan rumah menata permainan, Dalberto kembali memukul mental Kabau Sirah. Memanfaatkan umpan matang dari Arkhan Fikri di menit ke-41, penyerang asal Brasil itu menembak akurat ke tiang jauh. Gol ke-10-nya musim ini mempertegas status Dalberto sebagai predator berbahaya di liga.

Skor 0-2 bertahan hingga jeda. Dari tribun, sorakan mulai bercampur dengan keluhan; tanda frustrasi suporter terhadap performa tim yang kehilangan arah.

Babak Kedua: Harapan Muncul, Tapi Tak Cukup

Memasuki babak kedua, pelatih Semen Padang melakukan sejumlah perubahan untuk memperkuat serangan. Performa mereka meningkat, dan peluang emas akhirnya datang di menit ke-67. Stewart dijatuhkan oleh Luiz Gustavo di kotak terlarang, dan wasit menunjuk titik putih. Stewart sendiri maju sebagai algojo, sukses menipu kiper Arema — skor mengecil menjadi 1-2.

Sorak sorai kembali menggema, namun upaya menyamakan kedudukan tak kunjung membuahkan hasil hingga peluit panjang berbunyi. Semen Padang harus puas menelan kekalahan di depan publik sendiri.

Krisis Semakin Dalam

Hasil ini memperpanjang catatan tanpa kemenangan Semen Padang menjadi 10 laga beruntun. Dengan hanya 4 poin dari empat kali imbang, tim asuhan pelatih yang kini dalam tekanan berat itu terpuruk di dasar klasemen.

Pertahanan yang rapuh, minimnya kreativitas lini tengah, serta ketergantungan pada pemain asing menjadi sumber masalah utama. Suporter mulai kehilangan kesabaran. “Kami selalu dukung, tapi kalau main tanpa semangat, mau sampai kapan begini?” keluh Yudha, salah satu fans setia Kabau Sirah.

Arema FC Terbang Tinggi

Bagi Arema FC, tiga poin di Padang menjadi modal berharga. Kemenangan ini mengangkat posisi mereka ke peringkat tujuh klasemen sementara dengan 15 poin. Pelatih Arema mengapresiasi semangat juang timnya. “Anak-anak bermain disiplin dan efektif. Arkhan dan Dalberto kembali menunjukkan kualitas mereka,” ujarnya bangga.

Langkah Berat di Depan Mata

Semen Padang kini menghadapi jadwal padat dan sulit dalam beberapa pekan ke depan. Tanpa perubahan signifikan — baik dari sisi taktik maupun mental — ancaman degradasi makin nyata di depan mata.

Laga melawan Arema seolah jadi cermin besar bagi Kabau Sirah: semangat masih ada, tapi arah dan kepercayaan diri sedang hilang. Jika tak segera bangkit, mimpi bertahan di kasta tertinggi bisa berakhir lebih cepat dari yang diharapkan.

(Rini/Mond)
#BRISuperLeague #SemenPadangFC #AremaFC #SepakbolaIndonesia #Olahrag

 


Serasinews.com, Jakarta - Suasana politik di Riau mendadak mencekam pada Senin malam (3/11/2025). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya dengan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret nama besar Gubernur Riau Abdul Wahid. Dalam operasi senyap tersebut, sedikitnya 10 orang diamankan, termasuk sejumlah pejabat penyelenggara negara.

Operasi Senyap di Bumi Lancang Kuning

Informasi awal dibenarkan langsung oleh Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, yang menyebutkan bahwa tim penyidik bergerak cepat di wilayah Riau dan sekitarnya.

“Saat ini ada sekitar 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.


Menurut Budi, dalam operasi tersebut KPK juga menyita sejumlah alat bukti penting. Walau belum dirinci bentuknya, barang-barang yang diamankan diyakini berkaitan erat dengan dugaan transaksi suap atau gratifikasi.

KPK kini memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum terhadap pihak-pihak yang ditangkap  termasuk apakah Abdul Wahid akan langsung ditetapkan sebagai tersangka atau masih berstatus saksi dalam penyelidikan awal.

Konfirmasi Langsung dari Pimpinan KPK

Kabar penangkapan ini cepat merebak di Jakarta. Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan operasi tersebut ketika dikonfirmasi awak media.

“Ya,” ujarnya singkat, memastikan bahwa OTT memang melibatkan Gubernur Riau.


Tak lama berselang, Ketua KPK, Setyo Budiyanto, turut mengonfirmasi peristiwa itu.

“Benar, sementara masih berproses,” kata Setyo melalui pesan singkat kepada wartawan.


Meski pihak KPK masih menutup rapat detail kasus yang tengah diusut, sejumlah sumber internal menyebutkan bahwa operasi tersebut telah direncanakan sejak beberapa pekan lalu. Diduga kuat, tim penindakan telah memantau aliran dana dan komunikasi sejumlah pejabat daerah yang terkait dengan proyek infrastruktur di Riau.

Bagian dari Rangkaian Panjang OTT KPK Tahun Ini

OTT terhadap Abdul Wahid bukanlah yang pertama di tahun 2025. Sebaliknya, ini menjadi OTT keenam yang dilakukan KPK sepanjang tahun, menandai tahun yang kembali panas dalam pemberantasan korupsi di tanah air.

Maret 2025, KPK menjaring anggota DPRD dan pejabat Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.


Juni 2025, operasi digelar terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara.


Awal Agustus 2025, OTT besar dilakukan secara serentak di Jakarta, Kendari, dan Makassar, terkait korupsi proyek RSUD Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.


13 Agustus 2025, giliran Jakarta menjadi lokasi OTT terkait dugaan suap kerja sama pengelolaan kawasan hutan.


Kasus kelima menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, atas dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3.


Dan kini, OTT keenam yang mengguncang Provinsi Riau  langsung menyentuh pucuk tertinggi pemerintahan daerah.

Guncangan Politik di Riau

Penangkapan Gubernur Abdul Wahid jelas bukan perkara kecil. Sosok yang dikenal dekat dengan kalangan birokrat dan pengusaha lokal itu kini harus menghadapi ujian besar dalam karier politiknya. Belum ada keterangan resmi mengenai lokasi penangkapan, namun sumber internal di lingkungan Pemprov Riau menyebutkan, penyidik KPK bergerak cepat pada sore menjelang malam, menyasar beberapa titik strategis di Pekanbaru dan sekitarnya.

“Petugas datang dengan cepat, suasananya tegang tapi terukur. Tidak ada perlawanan,” ungkap seorang sumber yang enggan disebut namanya.

Bagi warga Riau, kabar ini menjadi pukulan keras. Sebab, nama Abdul Wahid selama ini sering dikaitkan dengan sejumlah proyek besar daerah, termasuk pembangunan infrastruktur strategis dan program pengelolaan sumber daya alam.

Menanti Langkah KPK Selanjutnya

Kini, publik menunggu langkah KPK berikutnya. Apakah Abdul Wahid akan segera ditetapkan sebagai tersangka, atau justru ada figur lain yang lebih besar di balik kasus ini?

Yang jelas, lembaga antirasuah di bawah pimpinan Setyo Budiyanto tampak sedang berusaha mengembalikan kepercayaan publik lewat sederet OTT yang dilakukan sepanjang tahun ini.

KPK berjanji akan memberikan penjelasan resmi setelah seluruh proses pemeriksaan awal rampung.

“Semua pihak yang diamankan akan diperiksa secara intensif, dan kami akan umumkan hasilnya setelah 1x24 jam,” ujar Budi Prasetyo menegaskan.


Sementara itu, situasi di lingkungan Kantor Gubernur Riau dilaporkan mulai ramai sejak kabar OTT merebak. Sejumlah pejabat dan staf memilih menutup diri dari media, menunggu kepastian hukum sang gubernur.

Awal dari Akhir?

Kasus ini menjadi sinyal kuat bahwa KPK belum kehilangan taji dalam memburu pelaku korupsi di level daerah. OTT terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid bukan hanya menambah daftar panjang kepala daerah yang tersandung kasus serupa, tetapi juga menegaskan bahwa praktik suap dan jual-beli proyek masih mengakar di berbagai lini pemerintahan.

Apakah ini awal dari babak baru pemberantasan korupsi di Riau  atau justru awal dari pengungkapan kasus yang lebih besar lagi?
Semua mata kini tertuju pada Gedung Merah Putih KPK.

(L6)

#OTTKPK #KPK #GubernurRiauKenaOTTKPK 


 


Serasinews.com, Padang — Suasana pagi di Pasar Raya Padang yang biasanya dipenuhi riuh pedagang dan pembeli mendadak berubah tegang, Senin (3/11/2025). Seorang pria lanjut usia ditemukan tergeletak tak bernyawa di lantai lima Blok II, membuat para pedagang dan pengunjung panik.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, ketika sebagian besar pedagang baru membuka lapak. Beberapa orang yang melintas di tangga menuju lantai lima terkejut melihat tubuh seorang pria tua terbaring diam di lantai.

“Awalnya kami kira beliau pingsan, mungkin kelelahan. Tapi setelah didekati, ternyata tidak ada respon sama sekali,” ujar Reni (43), pedagang pakaian yang pertama kali melihat korban. “Kami langsung memanggil Satpol PP yang sedang berjaga di bawah.”

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang yang menerima laporan segera menuju lokasi. Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, S.IP., M.Si., membenarkan adanya penemuan tersebut.

“Benar, sekitar pukul delapan pagi petugas kami mendapat laporan dari warga tentang seorang pria lansia yang ditemukan dalam kondisi tidak bergerak di lantai lima Blok II,” ujar Chandra. “Korban sudah dievakuasi oleh tim medis dan pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.”

Ia menambahkan, dugaan sementara korban telah meninggal dunia sebelum ditemukan. “Namun penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan medis,” jelasnya.

Beberapa saksi mengenali pria tersebut sebagai sosok yang sering terlihat di kawasan Pasar Raya. Ia dikenal ramah, meski pendiam, dan kerap membantu membersihkan area sekitar pasar.

“Beliau sering duduk di tangga sambil menyapa pedagang. Kadang kami kasih sarapan,” tutur Yusril, pedagang makanan di lantai bawah. “Kami benar-benar kaget waktu dengar beliau meninggal.”

Proses evakuasi berlangsung hati-hati. Tim medis memeriksa kondisi korban sebelum jenazah dibawa dengan ambulans ke rumah sakit. Polisi kemudian memasang garis pembatas dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hingga berita ini diturunkan, identitas lengkap korban masih dalam pendataan. Polisi dan Satpol PP masih menelusuri latar belakangnya, apakah korban merupakan warga sekitar atau pendatang.

“Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan kabar yang belum pasti. Semua penanganan dilakukan sesuai prosedur,” tegas Chandra.

Peristiwa ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi para pedagang yang mengenal sosok pria tersebut. Di tengah hiruk pikuk perdagangan, kisah hidup seorang lansia yang sederhana namun hangat menjadi pengingat bahwa di balik keramaian kota, selalu ada cerita manusia yang tak kalah penting.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Padang #PasarRaya #PenemuanMayat #SatpolPP

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.