Latest Post




Serasinews.com,;Sakit adalah ujian yang tak pernah diinginkan oleh siapa pun, namun menjadi bagian dari perjalanan hidup setiap manusia. Saat tubuh melemah, aktivitas terbatas, dan rasa nyeri menyergap, hati pun terasa rapuh. Dalam kondisi seperti ini, doa menjadi pelabuhan terakhir—sebuah jembatan antara hamba yang lemah dengan Sang Maha Penyembuh, Allah Subḥānahu wa Taʿālā.

Bagi seorang Muslim, berdoa bukan hanya permintaan untuk sembuh secara fisik, tetapi juga untuk menguatkan jiwa, menenangkan hati, dan meneguhkan iman. Rasulullah ﷺ sendiri mengajarkan doa-doa khusus yang penuh makna untuk memohon kesembuhan.

Berikut adalah kumpulan doa kesembuhan yang dapat dibaca untuk diri sendiri, keluarga, atau orang yang sedang sakit, dilengkapi dengan makna dan sumbernya.

1. Doa Kesembuhan yang Diajarkan Rasulullah ﷺ

Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim ketika Nabi ﷺ menjenguk orang sakit.

Bahasa Arab:

اَللّٰهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اِشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Transliterasi:

Allāhumma Rabban-nāsi, adzhibil-ba’sa, isyfi anta asy-Syāfī, lā syifā’a illā syifā’uka, syifā’an lā yugādiru saqaman.

Terjemahan:

"Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikit pun."

Makna & Keutamaan:

Doa ini mengajarkan kita untuk mengakui bahwa Allah-lah satu-satunya sumber kesembuhan. Kalimat "lā syifā’a illā syifā’uka" mengandung makna totalitas tawakal: segala obat, perawatan, dan usaha hanyalah sebab, sedangkan hasilnya sepenuhnya dari Allah.

2. Doa Memohon Perlindungan dan Kesembuhan

Diajarkan Rasulullah ﷺ untuk membaca saat merasa sakit pada bagian tubuh tertentu.

Bahasa Arab:

ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ: بِسْمِ اللَّهِ (ثَلَاثًا)، وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

Transliterasi:

Da‘ yadaka ‘ala alladzī ta’allama min jasadika wa qul: Bismillāh (tsalātsan), wa qul sab‘a marrātin: A‘ūdzu billāhi wa qudratihi min syarri mā ajidu wa uhādziru.

Terjemahan:

"Letakkan tanganmu pada bagian tubuh yang sakit, lalu ucapkan: 'Bismillah' (tiga kali), kemudian ucapkan tujuh kali: 'Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang aku rasakan dan aku khawatirkan.'"

Makna & Keutamaan:

Doa ini menggabungkan pengobatan spiritual dengan sentuhan fisik, mengajarkan kita untuk menghadirkan kesadaran penuh bahwa kekuatan Allah mampu menyingkirkan segala rasa sakit.

3. Doa Nabi Ayyub ‘Alaihissalām saat Sakit

Kisah Nabi Ayyub adalah teladan kesabaran menghadapi penyakit yang berat.

Bahasa Arab (QS. Al-Anbiyā’ ayat 83):

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Transliterasi:

Wa Ayyūba idz nādā rabbahū annī massaniya adh-dhurru wa anta arḥamu ar-rāḥimīn.

Terjemahan:

"Dan (ingatlah kisah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya: 'Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkaulah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.'"

Makna & Keutamaan:

Doa ini mengajarkan kerendahan hati dan pengakuan penuh bahwa Allah adalah sumber rahmat. Tidak ada keluhan panjang, hanya pengakuan akan kelemahan diri dan pujian kepada Allah.

4. Doa Keselamatan dan Kesehatan Umum

Doa ini untuk memohon perlindungan dari penyakit sebelum datangnya musibah.

Bahasa Arab:

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ

Transliterasi:

Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-barashi, wal-junūni, wal-judzāmi, wa min sayyi’il-asqām.

Terjemahan:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari segala penyakit yang buruk."

Makna & Keutamaan:

Ini adalah doa preventif, mengajarkan kita untuk berdoa sebelum musibah datang, karena kesehatan adalah nikmat yang sering baru terasa berharganya ketika hilang.

5. Doa Memohon Kekuatan dan Kesabaran Saat Sakit

Tidak semua penyakit langsung sembuh; kadang, yang dibutuhkan adalah kesabaran dan keteguhan hati.

Bahasa Arab (QS. Al-Baqarah: 286):

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Transliterasi:

Rabbanā lā tu’ākhidznā in nasīnā aw akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alallażīna min qablina, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa‘fu ‘annā, waghfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fansurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn.

Terjemahan:

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Makna & Keutamaan:

Ayat ini memberi kekuatan mental dan spiritual untuk menghadapi ujian, termasuk sakit. Memohon agar Allah tidak memberikan beban melebihi kemampuan kita adalah bentuk tawakal yang mendalam.

Penutup

Doa-doa di atas bukan sekadar rangkaian kata, melainkan senjata hati yang menghubungkan kita dengan Allah. Kesembuhan sejati bukan hanya pulihnya tubuh, tetapi juga tenangnya jiwa dan semakin dekatnya kita pada Sang Pencipta.

Sakit dapat menjadi penghapus dosa, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

"Tidaklah seorang Muslim tertimpa penyakit, kesedihan, atau kegelisahan—bahkan duri yang menusuknya—melainkan Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya." (HR. Bukhari & Muslim)

Maka, selain berdoa dan berikhtiar, jadikanlah setiap rasa sakit sebagai pengingat bahwa kita hanyalah hamba yang lemah, dan Allah-lah sebaik-baik tempat bergantung.

(RN) 



Serasinews.com,;Hujan adalah salah satu tanda kebesaran Allah yang paling nyata. Ia turun dari langit membawa kehidupan, menyuburkan tanah yang kering, dan menghidupkan kembali tumbuhan yang layu. Dalam Al-Qur’an, Allah sering menjadikan hujan sebagai simbol rahmat dan bukti kekuasaan-Nya untuk menghidupkan yang mati.

Allah ﷻ berfirman:

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa, dan menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Pelindung dan Maha Terpuji.”

(QS. Asy-Syura: 28)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa hujan bukan hanya fenomena alam biasa, tetapi juga wujud kasih sayang Allah yang datang setelah masa-masa sulit, membawa harapan baru dan keberkahan bagi bumi dan penghuninya.

Doa Saat Turun Hujan yang Diajarkan Nabi ﷺ

Rasulullah ﷺ memberikan tuntunan sederhana namun penuh makna ketika melihat hujan turun. Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:

إِنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Sesungguhnya Nabi ﷺ, ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan: Allahumma shayyiban naafi’an (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).”

(HR. Al-Bukhari, no. 1032)

Doa ini singkat, tetapi sarat makna. Nabi ﷺ tidak hanya memohon hujan, tetapi juga memohon agar hujan itu membawa manfaat, bukan bencana. Ini adalah pelajaran bahwa setiap nikmat bisa menjadi berkah atau sebaliknya, tergantung bagaimana Allah menjadikannya.

Makna “Shayyiban Naafi’an”

Kata "Shayyib" dalam bahasa Arab merujuk pada hujan deras yang turun dari langit. Sedangkan "Naafi’an" berarti yang membawa manfaat, kebaikan, dan keberkahan. Dengan doa ini, seorang muslim mengakui bahwa hujan adalah karunia Allah, namun ia memohon agar karunia itu tidak berubah menjadi ujian berupa banjir, longsor, atau kerusakan.

Ibnu Baththol rahimahullah menjelaskan:

“Hadits ini berisi anjuran untuk berdoa ketika turun hujan, agar kebaikan dan keberkahannya semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatannya.”

Sementara Al-Khottobi rahimahullah mengatakan:

“Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia.”

Maka seorang muslim hendaknya tidak hanya memandang hujan sebagai fenomena fisik, tetapi juga sebagai anugerah spiritual yang patut disyukuri.

Hujan dalam Pandangan Islam: Antara Rahmat dan Ujian

Hujan disebut dalam banyak ayat Al-Qur’an sebagai tanda kasih sayang Allah. Allah ﷻ berfirman:

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ

“Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup.”

(QS. Al-Anbiya: 30)

Air adalah sumber kehidupan. Tanpa hujan, manusia, hewan, dan tumbuhan akan binasa. Namun, Islam juga mengajarkan untuk waspada, karena hujan yang terlalu deras dapat menjadi ujian. Itulah sebabnya Nabi ﷺ mengajarkan doa tambahan ketika hujan mulai berlebihan:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami (secara berlebihan).”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang Dapat Kita Ambil

Syukur atas Nikmat Allah – Hujan adalah salah satu rahmat yang patut disyukuri, bukan sekadar dinikmati.

Berdoa untuk Kebaikan – Setiap nikmat harus dimohonkan agar membawa manfaat, bukan keburukan.

Menyadari Ketergantungan pada Allah – Hujan mengingatkan kita bahwa hidup dan mati, kesuburan dan kekeringan, semua berada di tangan Allah.

Kesadaran Lingkungan – Hujan adalah bagian dari siklus alam yang harus dijaga keseimbangannya oleh manusia.

Penutup

Setiap kali hujan turun, jangan hanya menatap langit dan merasakan dinginnya butiran air. Ingatlah bahwa itu adalah kiriman rahmat dari Allah ﷻ. Sambutlah hujan dengan hati yang penuh syukur, dan ucapkanlah doa yang diajarkan Nabi ﷺ:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Karena setiap tetes hujan bisa menjadi pembawa keberkahan atau peringatan, tergantung bagaimana kita menyambutnya.

(RN)


Serasinews.com,;Sumbar --  Setelah meraih Museum Rekor Muri Indionesia (MURI) pada kegiatan Marandang 1000 Kg pada saat Hari Bhayangkara ke 79,  Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) kembali resmi masuk dalam buku Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyaji kuliner lobster dengan saus Padang terbanyak di Indonesia, Selasa (12/8/2025).

Tercatat, jumlah lobster yang disajikan di pantai Mapadegat, Kepulauan Mentawai tersebut mencapai 1221 ekor dengan berat 300 kilogram.

Dalam sambutannya, Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta mengatakan, bahwa kegiatan ini adalah bentuk kecintaan Polri, Polda Sumbar khususnya untuk Provinsi Sumatera Barat.

“Ini betul-betul murni dari Polda Sumbar,  bagaimana Polri itu hadir untuk masyarakat dan memberikan kontribusi kepada masyarakat sesuai asta cita bapak Presiden RI Prabowo- Gibran.

Lebih lanjut Kapolda Sumbar mengatakan, kegiatan “Sajian Lobster Terbanyak oleh Polda Sumbar, Rancak Bana Mentawai, Seribu Rasa Seribu Cerita”, ini adalah sebagai bentuk upaya Polda Sumbar mengekspos kembali Kepulauan Mentawai secara bersama-sama dengan masyarakat untuk membumingkan, mangguangkan  Mentawai menjadi wisata dunia.   

Kapolda Sumbar menambahkan usai menerima piagam rekor MURI, bahwa pencapaian tersebut menjadi momentum menggali potensi sumber daya alam di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumbar Vasco Ruseimy mengatakan,  kegiatan ini bukan sekedar memasak, tapi menjadi wadah promosi Kabupaten Kepulauan Mentawai ditingkat Nasional.

Lebih lanjut ia mengatakan lobster yang dimasak ini berasal dari Perairan Mentawai yang memang kaya di sektor perikanan, yang nantinya setelah dimasak, lobster ini dibagikan ke masyarakat,” jelas Vasco.

Sementara itu, Direktur Operasional Museum Rekor Indonesia MURI, Yusuf Ngadri mengatakan, catatan rekor tersebut juga masuk dalam rekor dunia sebagai sajian lobster terbanyak dengan bumbu Padang. Ia menuturkan, meski terdapat daerah lain, tercatat pernah membukukan rekor MURI dengan jumlah sajian lobster yang lebih banyak, namun belum ada yang diracik dengan saus Padang.

“Kami menyatakan sajian lobster dengan bumbu Padang yang telah terverifikasi sebanyak 1.221 ekor, kami catat sebagai rekor dunia. Ini menjadi rekor dunia, kalaupun ada daerah lain yang pernah menyajikan lobster dengan jumlah yang lebih banyak, pasti bukan dengan saus Padang,” katanya.

Tidak itu saja, Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana mengapresiasi kolaborasi antara Polda Sumbar dengan Pemkab Mentawai yang berhasil menyukseskan acara masak besar seribu lebih lobster bersama Youtuber kondang, Bobon Santoso. Menurutnya, iven kepariwisataan seperti kuliner perlu digiatkan, agar turis mancanegara yang berkunjung ke Mentawai, mengetahui potensi wisata tersebut.

“Acara ini sukses terselenggara berkat kerjasama yang baik dengan Polda Sumbar dan Dinas Perikanan Mentawai, kredit kami berikan kepada para nelayan Mentawai yang berhasil mengumpulkan lobster tersebut hampir satu bulan penuh,” kata Rinto Wardana.(hms) 



Serasinews.com,;Kesehatan adalah nikmat yang sering dilupakan, sampai ia hilang. Islam mengajarkan cara menjaganya, bukan hanya dengan obat, tetapi juga dengan amalan hati, lisan, dan perbuatan.

Dalam Islam, kesehatan tubuh dan jiwa bukanlah semata-mata urusan medis. Ia adalah amanah dari Allah ﷻ yang akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang."

(HR. Bukhari, no. 6412)

Mencegah penyakit jauh lebih baik daripada mengobati, dan Islam memiliki panduan lengkap untuk itu. Berikut 9 amalan yang diyakini dapat menjaga tubuh dari penyakit, baik fisik maupun rohani.

1. Menjaga Kebersihan Diri (Ṭahārah)

Kebersihan adalah pintu pertama kesehatan. Rasulullah ﷺ menegaskan:

"Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim, no. 223)

Bersuci dari hadas dan najis, menjaga wudhu, mencuci tangan sebelum makan, serta membersihkan tempat tidur adalah bagian dari pencegahan penyakit.

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

(QS. Al-Baqarah: 222)

2. Mengonsumsi Makanan Halal dan Thayyib

Makanan yang halal secara hukum dan baik secara gizi menjaga tubuh dari penyakit.

Allah ﷻ berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَٰلًۭا طَيِّبًۭا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِ

"Wahai manusia! Makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal lagi baik, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan."

(QS. Al-Baqarah: 168)

Makanan halal-thayyib tidak hanya melindungi tubuh dari racun dan penyakit, tetapi juga menjaga hati dari kerusakan spiritual.

3. Menjaga Pola Tidur dan Istirahat

Rasulullah ﷺ memiliki kebiasaan tidur lebih awal dan bangun sebelum fajar. Istirahat yang cukup membantu regenerasi sel dan memperkuat sistem imun.

Allah ﷻ berfirman:

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا

"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat."

(QS. An-Naba’: 9)

4. Berolahraga dan Menggerakkan Tubuh

Islam menganjurkan aktivitas fisik seperti memanah, berkuda, dan berenang. Gerak tubuh memperlancar peredaran darah dan meningkatkan kekuatan fisik. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim, no. 2664)

5. Rutin Berwudhu

Selain sebagai syarat sah shalat, wudhu memiliki manfaat medis yang besar: membersihkan kotoran, menjaga kelembapan kulit, dan menenangkan pikiran. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa berwudhu dengan sempurna, maka dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya, bahkan dari bawah kukunya." (HR. Muslim, no. 245)

6. Menjaga Hati dari Stres dan Dendam

Penyakit hati seperti iri, dendam, dan stres dapat melemahkan imun. Islam mengajarkan dzikir, shalat, dan tawakal untuk menenangkan jiwa.

Allah ﷻ berfirman:

أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

(QS. Ar-Ra’d: 28)

7. Memperbanyak Sedekah

Sedekah bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga mendatangkan perlindungan dari musibah. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah." (HR. Al-Baihaqi, 3/382)

8. Mengonsumsi Madu dan Habatussauda

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Kesembuhan itu ada pada tiga hal: sayatan alat bekam, meminum madu, atau pengobatan dengan besi panas..." (HR. Bukhari, no. 5681)

Tentang habbatussauda (jintan hitam), beliau bersabda:

"Habbatussauda adalah obat untuk segala penyakit kecuali kematian." (HR. Bukhari, no. 5687)

9. Memohon Perlindungan Melalui Doa

Doa adalah benteng spiritual. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ:

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي

"Ya Allah, berilah aku kesehatan pada tubuhku, pendengaranku, dan penglihatanku."

(HR. Abu Dawud, no. 5090)

Kesehatan dalam Islam adalah kombinasi antara usaha lahir seperti menjaga pola makan dan kebersihan, serta usaha batin seperti dzikir, doa, dan sedekah. Dengan menjalankan 9 amalan ini, insya Allah tubuh akan lebih kuat menghadapi penyakit, dan jiwa pun tetap tenang.

Sebagaimana firman Allah ﷻ:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

"Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkanku."

(QS. Asy-Syu’ara: 80)

(***)



Serasinews.com,  Sumbar – Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSF meresmikan Kantor PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa cabang Sumatera Barat yang berlokasi di Ulak Karang, Kota Padang, Rabu (13/8).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Sumbar, Pejabat Utama Polda Sumbar, Dandim Kota Padang, Staf Ahli Wali Kota Padang, perwakilan Kantor Wilayah Imigrasi Padang, Kementerian Agama Kota Padang, Dinas PUPR Kota Padang, serta Kapolsek Padang Utara.

Peresmian ini ditandai dengan pemotongan tumpeng, penandatanganan prasasti, dan pemotongan pita. 

Dalam sambutannya, Kapolda Sumbar menyampaikan apresiasi atas berdirinya kantor cabang PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa di Sumatera Barat. Menurutnya, keberadaan perusahaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung keamanan daerah.

“Kami berharap PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa berkomitmen untuk bekerja secara profesional, disiplin, dan berintegritas, serta ke depan dapat terus bersinergi dengan Polda Sumbar, jajaran TNI, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan yang hadir," ucapnya.

Kepada jajaran perusahaan, Kapolda berpesan untuk menjaga nama baik, menjunjung tinggi etika profesi, dan melaksanakan tugas dengan semangat pengabdian. 

"Tugas pengamanan bukan sekadar pekerjaan, tetapi amanah yang menyangkut keselamatan orang, aset, dan citra institusi,” ujar Kapolda.

Sebelum menutup sambutannya, Irjen Gatot menegaskan, peresmian ini menjadi langkah positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada tanggal 13 Agustus 2025 pukul 10.10 WIB, Kantor PT. Amanah Nusa Garuda Perkasa cabang Sumatera Barat resmi saya nyatakan dibuka. Semoga keberadaan kantor ini membawa manfaat bagi keamanan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat,” tutupnya.(HMS) 

 


serasinews.com;Hujan adalah salah satu tanda kebesaran Allah yang paling nyata. Ia turun dari langit membawa kehidupan, menyuburkan tanah yang kering, dan menghidupkan kembali tumbuhan yang layu. Dalam Al-Qur’an, Allah sering menjadikan hujan sebagai simbol rahmat dan bukti kekuasaan-Nya untuk menghidupkan yang mati.

Allah ﷻ berfirman:

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ

“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa, dan menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Pelindung dan Maha Terpuji.”

(QS. Asy-Syura: 28)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa hujan bukan hanya fenomena alam biasa, tetapi juga wujud kasih sayang Allah yang datang setelah masa-masa sulit, membawa harapan baru dan keberkahan bagi bumi dan penghuninya.

Doa Saat Turun Hujan yang Diajarkan Nabi ﷺ

Rasulullah ﷺ memberikan tuntunan sederhana namun penuh makna ketika melihat hujan turun. Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:

إِنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Sesungguhnya Nabi ﷺ, ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan: Allahumma shayyiban naafi’an (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).”

(HR. Al-Bukhari, no. 1032)

Doa ini singkat, tetapi sarat makna. Nabi ﷺ tidak hanya memohon hujan, tetapi juga memohon agar hujan itu membawa manfaat, bukan bencana. Ini adalah pelajaran bahwa setiap nikmat bisa menjadi berkah atau sebaliknya, tergantung bagaimana Allah menjadikannya.

Makna “Shayyiban Naafi’an”

Kata "Shayyib" dalam bahasa Arab merujuk pada hujan deras yang turun dari langit. Sedangkan "Naafi’an" berarti yang membawa manfaat, kebaikan, dan keberkahan. Dengan doa ini, seorang muslim mengakui bahwa hujan adalah karunia Allah, namun ia memohon agar karunia itu tidak berubah menjadi ujian berupa banjir, longsor, atau kerusakan.

Ibnu Baththol rahimahullah menjelaskan:

“Hadits ini berisi anjuran untuk berdoa ketika turun hujan, agar kebaikan dan keberkahannya semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatannya.”

Sementara Al-Khottobi rahimahullah mengatakan:

“Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia.”

Maka seorang muslim hendaknya tidak hanya memandang hujan sebagai fenomena fisik, tetapi juga sebagai anugerah spiritual yang patut disyukuri.

Hujan dalam Pandangan Islam: Antara Rahmat dan Ujian

Hujan disebut dalam banyak ayat Al-Qur’an sebagai tanda kasih sayang Allah. Allah ﷻ berfirman:

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ

“Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup.”

(QS. Al-Anbiya: 30)

Air adalah sumber kehidupan. Tanpa hujan, manusia, hewan, dan tumbuhan akan binasa. Namun, Islam juga mengajarkan untuk waspada, karena hujan yang terlalu deras dapat menjadi ujian. Itulah sebabnya Nabi ﷺ mengajarkan doa tambahan ketika hujan mulai berlebihan:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami (secara berlebihan).”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pelajaran yang Dapat Kita Ambil

Syukur atas Nikmat Allah – Hujan adalah salah satu rahmat yang patut disyukuri, bukan sekadar dinikmati.

Berdoa untuk Kebaikan – Setiap nikmat harus dimohonkan agar membawa manfaat, bukan keburukan.

Menyadari Ketergantungan pada Allah – Hujan mengingatkan kita bahwa hidup dan mati, kesuburan dan kekeringan, semua berada di tangan Allah.

Kesadaran Lingkungan – Hujan adalah bagian dari siklus alam yang harus dijaga keseimbangannya oleh manusia.

Penutup

Setiap kali hujan turun, jangan hanya menatap langit dan merasakan dinginnya butiran air. Ingatlah bahwa itu adalah kiriman rahmat dari Allah ﷻ. Sambutlah hujan dengan hati yang penuh syukur, dan ucapkanlah doa yang diajarkan Nabi ﷺ:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

Karena setiap tetes hujan bisa menjadi pembawa keberkahan atau peringatan, tergantung bagaimana kita menyambutnya.

**


Kepala Bapenda Yosefriawan Menjadi  PLH Sekda Kota Padang

serasinews.com;Padang — Sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah, berbagai langkah strategis digerakkan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang untuk mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Bapenda Kota Padang, Yosefriawan, menjelaskan bahwa kemandirian fiskal menjadi kunci utama dalam menjalankan pemerintahan yang berdaya saing dan mandiri. Dalam dua tahun terakhir, Bapenda berhasil meningkatkan PAD Kota Padang sekitar Rp200 miliar lebih.

“Hal ini berkat sinergi dan kerja keras seluruh elemen, serta dukungan penuh dari pimpinan daerah,” ujar Yosefriawan.

Menurutnya, berbagai strategi telah dilakukan seperti optimalisasi pendapatan dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Beberapa sektor yang berkontribusi besar terhadap PAD antara lain pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, PBB, BPHTB, dan parkir.

Digitalisasi Sistem dan Inovasi

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Bapenda terus mengembangkan digitalisasi sistem pelayanan perpajakan yang terintegrasi dan transparan. Langkah ini penting untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan efisiensi administrasi perpajakan.

“Digitalisasi adalah suatu keniscayaan. Kita terus berupaya memberikan kemudahan layanan berbasis teknologi kepada masyarakat,” kata Yosefriawan.

Inovasi lainnya adalah peluncuran aplikasi pelayanan pajak daerah dan pelaporan pajak secara online. Dengan sistem ini, wajib pajak dapat melakukan pembayaran dan pelaporan pajak dari mana saja dan kapan saja.

Sinergi dan Pengawasan

Bapenda juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Kejaksaan, Polda Sumbar, Ditlantas, UPTD Samsat, dan instansi vertikal lainnya dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak serta menindak tegas pelanggaran di lapangan.

Salah satu bentuk sinergi nyata adalah pelaksanaan Operasi Gabungan (Opsen) Pajak Kendaraan Bermotor yang melibatkan UPTD Samsat Padang, Bapenda Sumbar, dan Ditlantas.

Di samping itu, pengawasan terhadap objek pajak seperti parkir dan reklame terus ditingkatkan. Tim pengawasan rutin melakukan inspeksi dan penindakan terhadap pelanggaran.

Pentingnya Partisipasi Masyarakat

Yosefriawan menegaskan bahwa keberhasilan peningkatan PAD juga sangat tergantung pada partisipasi aktif masyarakat sebagai wajib pajak. Kesadaran dan kepatuhan dalam membayar pajak merupakan kontribusi nyata dalam membangun kota.

“Dengan membayar pajak tepat waktu, masyarakat telah membantu pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan kesejahteraan bersama,” jelasnya.

Dukungan Pimpinan Daerah

Wali Kota Padang, Fadly Amran, dan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, memberikan apresiasi atas kinerja Bapenda. Mereka berharap agar peningkatan PAD terus berlanjut dan dapat menopang pembiayaan pembangunan daerah secara mandiri tanpa tergantung pada pusat.

“Semangat kita adalah menjadikan Padang sebagai kota mandiri secara fiskal. Oleh karena itu, optimalisasi seluruh potensi PAD harus terus dilakukan secara inovatif, akuntabel, dan melibatkan semua unsur,” ujar Wako Fadly.

Dengan komitmen tinggi, strategi inovatif, serta kolaborasi yang kuat, Bapenda Kota Padang terus melangkah untuk menjadikan Kota Padang lebih mandiri dan berdaya saing dari sisi keuangan daerah.

(Mond/Rn) 

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.