PADANG, SerasiNews.com;Bank Nagari, salah satu pilar perbankan di Sumatera Barat, kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui inisiatif mulia, sebuah aksi donor darah besar-besaran yang bertajuk "Darah untuk Sumatera Barat Bersama Bank Nagari." Kolaborasi apik dengan Palang Merah Indonesia (PMI) ini diharapkan dapat menyumbangkan harapan dan kehidupan baru bagi mereka yang membutuhkan di Ranah Minang.
Bertempat di jantung kota Padang, tepatnya di Banking Hall Bank Nagari Cabang Utama, Jl. Pemuda No. 21, acara ini telah dilangsungkan pada hari Rabu, 09 Juli 2025 yang lalu . Waktu yang dipilih dengan cermat ini diharapkan dapat mengakomodasi partisipasi maksimal dari berbagai lapisan masyarakat.
Menurut Kepala Humas Bank Nagari, Yudi Silvestra, kegiatan ini adalah perwujudan nyata dari nilai-nilai kepedulian yang selalu diusung oleh Bank Nagari. "Kami percaya bahwa setiap tetes darah yang disumbangkan adalah uluran tangan, adalah harapan, dan adalah kehidupan baru bagi sesama," ujar Bapak Yudi dengan nada penuh harap. "Melalui aksi ini, kami ingin menegaskan bahwa kepedulian itu mengalir, dan dengan mengalirnya kepedulian, akan lahir hidup baru untuk sesama di Ranah Minang."
Inisiatif ini bukan sekadar ajakan untuk mendonorkan darah, melainkan juga sebuah kampanye kesadaran akan pentingnya gotong royong dan solidaritas. Dalam setiap kantong darah yang terkumpul, terkandung potensi untuk menyelamatkan nyawa, memulihkan kesehatan, dan memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang tengah berjuang.
Masyarakat Sumatera Barat diajak untuk datang dan berpartisipasi dalam kegiatan mulia ini. Syarat-syarat untuk menjadi pendonor pun relatif mudah, serupa dengan standar donor darah pada umumnya, yang meliputi kondisi kesehatan prima, usia yang memenuhi syarat, dan berat badan yang mencukupi. Tim medis dari PMI akan siap sedia di lokasi untuk memastikan proses donor berjalan lancar dan aman.
Aksi "Darah untuk Sumatera Barat Bersama Bank Nagari" ini adalah bukti konkret bahwa lembaga perbankan tidak hanya berfokus pada aspek finansial, namun juga aktif berperan dalam membangun fondasi sosial yang lebih kuat. Mari bersama Bank Nagari dan PMI, kita alirkan kepedulian, kita tebar harapan, dan kita ciptakan hidup baru untuk Sumatera Barat. Karena sejatinya, kepedulian itu mengalir, membawa serta nafas kehidupan bagi kita semua. ( Ef )
Payakumbuh, SerasiNews.com;Di tengah geliat pagi Kota Payakumbuh, riak air Batang Agam mengalirkan cerita panjang tentang kehidupan dan tantangannya. Namun, di balik keindahan sungai yang membelah kota ini, tersimpan pula ancaman banjir yang saban tahun menguji ketangguhan warganya. Kini, secercah harapan baru membumbung tinggi di atas tepian sungai, seiring dimulainya Babak Kedua Proyek Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Agam, sebuah inisiatif ambisius yang digulirkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V.
Gambar yang terlampir, menangkap momen krusial di lokasi proyek. Tampak para pekerja berhelm oranye dan rompi keselamatan, sibuk dengan berbagai peralatan di sisi sungai yang berlumpur. Pipa-pipa biru dan putih terhampar, mengisyaratkan aktivitas konstruksi yang intensif. Di kejauhan, dinding beton tanggul sungai yang kokoh menjadi saksi bisu dari upaya masif yang tengah berlangsung, menopang harapan akan masa depan yang lebih aman bagi Payakumbuh.
Proyek monumental ini, yang secara resmi dimulai pada 14 April 2025, bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan nilai kontrak fantastis mencapai Rp42,88 miliar, dan durasi pengerjaan yang direncanakan selama 262 hari kalender, BWS Sumatera V melalui Satuan Kerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Wilayah Sungai Sumatera Barat, menunjukkan komitmen seriusnya. PT. Bina Cipta Utama dipercaya sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan ketat dari konsorsium PT. Sarana Bhuana Jaya KSO PT. Indra Jaya (Persero) KSO PT. Rancang Mandiri, memastikan setiap detail pekerjaan berjalan sesuai standar tertinggi.
Meski masih di tahap awal, progres fisik pekerjaan per awal Juni 2025 telah mencapai 3,57%. Angka ini mungkin terlihat kecil, namun setiap persentase adalah representasi dari kerja keras, dedikasi, dan visi yang jelas. Proyek ini diproyeksikan akan menjadi pusat perhatian utama BWS Sumatera V sepanjang tahun ini, sebuah balapan melawan waktu untuk mewujudkan mimpi masyarakat Payakumbuh.
Bagi warga setempat, proyek ini adalah anugerah. Darwin (47), seorang warga Payakumbuh dengan sorot mata penuh harap, menjelaskan manfaat multisisi dari pengendalian banjir ini. "Ini bukan hanya tentang melindungi rumah dan jalan dari luapan air," ujarnya, "tapi juga tentang menghidupkan kembali sektor pertanian kami, yang sering terancam gagal panen akibat banjir. Lebih dari itu, ini adalah pintu gerbang untuk mengembangkan potensi wisata di Batang Agam, menjadikannya magnet baru bagi pengunjung." Ia juga menegaskan, proyek ini secara fundamental akan "mengurangi risiko bencana banjir dan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan," sebuah jaminan keamanan yang tak ternilai harganya.
Suara kelegaan juga datang dari Sarah (29), seorang ibu muda setempat. Dengan senyum sumringah, ia menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami sangat berterima kasih pada BWSS V Padang, terutama pada PPK-nya, yang sudah bekerja keras mengontrol kegiatan rekanan," katanya. "Berkat proyek ini, daerah kami akan menjadi lebih asri, dan kami punya harapan besar bahwa Batang Agam bisa menjadi bagian dari destinasi wisata kebanggaan Payakumbuh di masa depan."
Narasi di balik proyek ini adalah tentang ketahanan, adaptasi, dan visi ke depan. Ini adalah kisah tentang bagaimana infrastruktur yang kokoh dapat menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup. Ketika tanggul-tanggul ini berdiri tegak, ia bukan hanya menahan derasnya air, melainkan juga mengukir janji akan masa depan yang lebih cerah dan aman bagi seluruh warga Payakumbuh, di tepian Batang Agam yang kini mengalirkan harapan. (Ef/RN)
Pencalonannya itu, mendapat apresiasi penuh dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat. Hal itu diketahui, ketika acara silaturahmi digelar dengan jajaran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar, pada Senin, 14 Juni 2025 di Kantor PWI Sumbar.
Dimana, Tommy Irawan Sandra, datang bersama Ketua PWI Pasaman Hendra, Ekie Noprismond, selaku membidangi organisasi di PWI dan Ketua SIWO PWI Pasaman, Novra Nurman. Kehadiran mereka disambut langsung oleh Ketua PWI Sumbar Widya Navies, Ketua SIWO Sumbar Syaiful, Sekretaris PWI Sumbar, dan jajaran pengurus lainnya.
Terlihat, acara silaturahmi tersebut, berlangsung hangat dan terbuka, Tommy menyampaikan maksud kedatangannya, bukan hanya sekadar memperkenalkan diri sebagai bakal calon, melainkan juga untuk meminta doa restu serta dukungan moral dari keluarga besar PWI Sumbar.
“Saya dibesarkan bersama teman-teman wartawan, sebelum melangkah lebih jauh, saya merasa wajib datang dan menyampaikan niat ini secara terbuka,” tuturnya. Bagi saya, lanjutnya, ini bukan sekadar ambisi, namun tentang tanggung jawab moral, untuk membawa olahraga Sumbar bangkit kembali,” ungkap Tommy optimis.
Dan, berbekal pengalaman memimpin KONI Kabupaten Pasaman, Tommy Irawan Sandra, merasa memiliki bekal yang cukup untuk memimpin KONI Sumbar. Ia menilai, Sumatera Barat memiliki banyak atlet berbakat, tetapi belum mendapatkan pembinaan dan perhatian maksimal, paparnya.
“Sangat disayangkan soal prestasi olahraga Sumbar menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir, bahkan di ajang besar seperti PON, posisi Sumbar nyaris tak terdengar,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, kalau tidak kita yang bergerak, siapa lagi? Saya ingin mengembalikan kejayaan olahraga Sumbar, bukan hanya di lapangan, tapi juga dalam sistem. Kita perlu membangun manajemen olahraga yang jujur, transparan, dan berpihak pada atlet. KONI Sumbar, tidak boleh jadi tempat berbagi kue proyek, tapi harus kembali menjadi lembaga pembinaan atlet sejati,” ujarnya.
Untuk itu, Kami juga menargetkan agar Sumatera Barat, dapat menjadi kekuatan olahraga nasional di PON mendatang. Karenanya, tentu harus serius menyiapkan atlet sejak dini. Terus, Kita buat pemetaan cabang unggulan dan binaan, dengan konsisten. Bukan hanya atlet, pelatih pun harus diperhatikan. Semua harus terukur, jelas Tommy.
Adapun, silaturahmi tersebut bukan sekadar formalitas, kehadiran Tommy juga menjadi simbol kekuatan dalam berorganisasi dan komitmennya terhadap keterbukaan.“Saya ingin KONI Sumbar, menjadi rumah besar bagi pelaku olah raga, bersih, nyaman dan adil,” janjinya.
Kedepannya, semua cabang olahraga (Cabor), harus mendapatkan porsi sesuai dengan kebutuhannya, bukan karena kedekatan, tetapi karena prestasi dan komitmen pembinaan, pinta Tommy.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PWI Sumbar, Widya Navies, menyambut baik niat Tommy Irawan Sandra. Ia menyampaikan niat tulus disampaikan secara terbuka, merupakan langkah awal untuk membangun komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk insan pers, terangnya.
“Tentunya, Kita menghormati siapa pun yang berniat membangun olahraga di Sumbar. Kami melihat Tommy membawa niat baik, dan tentu kita harap dia mampu membawa perubahan di tubuh KONI Sumatera Barat,” ucap ketua PWI Sumbar itu.
Hal yang sama, juga disampaikan Ketua SIWO PWI Sumbar Syaiful. Menurunnya, memang dunia olahraga Sumbar saat ini, sedang butuh sosok yang berani melakukan terobosan baru, PWI sudah 2 tahun ini tidak diikut sertakan oleh KONI.
“Tommy datang dengan rekam jejak yang jelas, di Pasaman dia telah membuktikan, bahwa pembinaan bisa dilakukan walau dengan keterbatasan anggaran APBD. Kalau Tommy dibawa ke level provinsi, saya yakin kita bisa berharap banyak, untuk kemajuan olah raga kedepannya, ungkap Syaiful optimis.
Kemudian, Sekretaris PWI Sumbar Firdaus Abie, juga menyatakan apresiasinya terhadap niat dan semangat kolaborasi yang ditunjukkan Tommy. Menurutnya, olahraga Sumbar butuh pemimpin yang tidak alergi kritik dan mau menggandeng media sebagai mitra strategis.
“Kami lihat dari sosok Tommy Irawan Sandra, adalah sikap terbuka. Itu penting. Pemimpin olahraga tidak boleh eksklusif, harus siap dikritik mau mendengar saran dan masukan dari semua pihak,” ujarnya mendukung niat Tommy tersebut.
Atas dukungan dari jajaran pengurus PWI Sumbar itu, Tommy pun menegaskan, bahwa jika ia diberi amanah oleh KONI Sumbar, ia siap membesarkan dan mengangkat harkat dan marwah olah raga di ranah minang.
“Saya ingin membawa perubahan yang nyata. Kita ingin mencetak atlet, bukan angan-angan. Yang utama adalah pembinaan berkelanjutan, dan KONI Sumatera Barat, harus menjadi garda terdepan pembinaan cabor, ucapnya. Dan, Ia ingin olahraga Sumatera Barat kembali bersinar di level nasional, dan internasional, tambahnya. ( Ef / Rn )
serasinews. com;Padang, 26 Juli 2025 — Sembilan tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah organisasi profesi. Dalam usia yang hampir menyentuh satu dekade, Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW-RI) terus menegaskan eksistensinya sebagai wadah perjuangan, solidaritas, dan pengabdian para jurnalis di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
Tahun ini, IKW-RI akan menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 pada Sabtu, 26 Juli 2025, dengan mengusung tema inspiratif: "Bersatu, Berkarya, Berkontribusi untuk Negeri." Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan cerminan semangat kolektif organisasi untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui kekuatan pers.
Posko GOR H. Agus Salim Jadi Pusat Perayaan
Pusat kegiatan perayaan akan dipusatkan di Posko IKW-RI yang berada di kawasan GOR Haji Agus Salim, Kota Padang. Tempat ini bukan hanya menjadi lokasi simbolik, tetapi juga menjadi "rumah ide" bagi ratusan wartawan yang tergabung dalam organisasi ini. Di sinilah berbagai gagasan sosial, advokasi publik, hingga proyek kolaboratif digodok dan dijalankan.
Ketua Panitia Pelaksana, Sukra Rahmat Putra, menegaskan bahwa perayaan HUT tahun ini bukan hanya akan menjadi ajang silaturahmi antaranggota, melainkan juga akan membawa misi sosial yang kuat.
“Kami akan mengawali rangkaian kegiatan dengan anjangsana ke sejumlah panti asuhan di Kota Padang. Bantuan yang akan kami salurkan berasal dari para dermawan, termasuk instansi pemerintahan dan BUMD. Ini adalah bentuk kepedulian nyata dari IKW-RI terhadap masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Sukra.
Menurutnya, kegiatan sosial ini mencerminkan semangat gotong royong dan empati kolektif, dua nilai yang sejak awal ditanamkan dalam tubuh IKW-RI.
Momentum Silaturahmi dan Apresiasi
Puncak acara akan menjadi ajang temu akbar seluruh anggota IKW-RI dari berbagai media, baik lokal maupun nasional. Lebih dari ratusan jurnalis dijadwalkan hadir dalam peringatan ini. Acara juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:
Walikota Padang, Fadly Amran
Kapolda Sumbar dan jajaran
Ketua Dewan Pembina IKW-RI, Irwan Basir
Kepala-kepala BUMN, BUMD, serta perwakilan dari instansi pemerintahan lainnya.
Perayaan ini diharapkan menjadi ruang penghormatan terhadap dedikasi para jurnalis, sekaligus momentum memperkuat kolaborasi strategis antara pers dan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang berdaya, cerdas, dan berkeadilan informasi.
Menilik Kembali Akar Perjalanan IKW-RI
Dalam kesempatan terpisah, Ketua IKW-RI, Dafid Effendi, mengajak seluruh anggota dan masyarakat untuk merenungi kembali alasan utama berdirinya organisasi ini. Bagi Dafid, IKW-RI bukan hanya organisasi profesi, melainkan sebuah gerakan moral dan sosial yang lahir dari kebutuhan akan rasa.
“IKW-RI dibentuk dengan semangat menanamkan rasa: rasa memiliki, rasa peduli, rasa tanggung jawab, dan rasa ingin berkontribusi bagi bangsa dan daerah,” ujar Dafid penuh makna.
Selama sembilan tahun terakhir, IKW-RI tak hanya fokus pada internal organisasi, tapi juga giat terlibat dalam pengembangan potensi lokal, terutama di sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Sumatera Barat.
Dafid menyebut beberapa kontribusi nyata IKW-RI di lapangan, antara lain melalui keterlibatan aktif dalam mempromosikan destinasi unggulan seperti:
Silokek di Kabupaten Sijunjung
Lembah Harau di Kabupaten Limapuluh Kota
Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan
“Media bukan sekadar penyampai informasi. Ia juga adalah penggerak perubahan sosial. Kami percaya bahwa pers mampu memainkan peran strategis dalam mendorong pembangunan inklusif,” jelas Dafid.
Menjaga Independensi dan Meningkatkan Profesionalisme
Di tengah era disrupsi informasi dan masifnya arus berita digital, IKW-RI terus berupaya menjadi benteng integritas dan profesionalisme bagi para wartawan. Perayaan HUT ini juga menjadi pengingat penting tentang posisi jurnalis sebagai penjaga objektivitas dan suara publik yang konstruktif.
“Semoga di usia ke-9 ini, IKW-RI semakin solid dalam menjaga independensi, integritas, dan profesionalisme. Kami ingin IKW-RI benar-benar menjadi rumah besar bagi wartawan yang bermartabat, bukan hanya berorientasi pada pemberitaan, tapi juga pada nilai dan dampak,” tutup Dafid.
Perjalanan sembilan tahun IKW-RI merupakan kisah tentang tekad dan ketulusan. Di tengah tantangan dunia jurnalistik yang terus berubah, organisasi ini menunjukkan bahwa kekuatan pers tidak hanya terletak pada tinta dan kata, tapi juga pada aksi nyata dan kepedulian. Di usia yang ke-9 ini, harapan besar menyertai langkah-langkah IKW-RI agar terus menjadi garda depan dalam menyuarakan kebenaran, membela kepentingan publik, dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.
(ril)