Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam Aipda Dian WR Aksibersihpantai Amak Lisa Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Bali Balikpapan Bandung banten Banyuwangi Bapenda Batam Bencana alam BMKG Box Redaksi bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati Cikampek Cikarang cuacapanasekstrem curanmor Dandrem 032 WBR Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DPRD Padang dubalangkota Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup gempa gorontalo Gresik Harisumpahpemuda Hot New HUT Humaspolri ke 74 Indonesia Indonesia. infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas Kapolri kasat narkoba kebakaran kekerasan kendaraan Kesehatan kesunyian malam Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar Korem 032/WB Korpolairud Kota Padang Kriminal Lampung Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan Mentawai Mimika mutilasibayi narkoba Narkotika Nasional ngaraisianok NTT Oksibil olahraga Opini PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak pajak air tanah Palimanan pandekarancak Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru pemerasan Pemko Padang pencabulan Pendidikan penemuanbayi Perceraian peristiwa perlindungananak pertahanan Pesisir Selatan Peti PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang POLRI Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Razia Riau sabu satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto segmen sianok seherman Semarang sepakbola Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment siswismptewassaathiking Skoliosis Sosialisasi SPPG Strongpoint sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar Terbaru Ternate Timika Papua TNI Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 


serasinews.com, Padang – Momentum peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 di Mapolda Sumbar, Senin (22/9/2025), menjadi ajang yang tidak hanya menandai usia panjang pengabdian lalu lintas Polri, tetapi juga menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, mitra strategis, hingga insan pers dalam mewujudkan lalu lintas yang aman dan berkeselamatan di Sumatera Barat.

Dalam acara syukuran yang berlangsung khidmat itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar, Widya Navies, menerima penghargaan langsung dari Kapolda Sumbar, Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA. Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada insan pers yang konsisten menghadirkan pemberitaan positif sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.

Namun, sorotan utama dalam kegiatan tersebut hadir dari Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol H. M. Reza Chairul Sidiq, S.I.K., M.M., yang menekankan bahwa keberhasilan lalu lintas yang tertib tidak mungkin terwujud tanpa dukungan penuh dari berbagai elemen, termasuk media.

“Pers memiliki peran penting dalam membentuk opini publik. Melalui pemberitaan yang edukatif dan membangun, kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas dapat tumbuh lebih kuat. Sinergi inilah yang akan mempercepat tercapainya budaya berkeselamatan di jalan raya,” ujar Kombes Pol Reza dalam sambutannya.

Pers sebagai Mitra Strategis Keselamatan Jalan Raya

Reza menjelaskan, tantangan lalu lintas di Sumatera Barat sangat kompleks. Selain kondisi geografis dengan jalur berliku dan rawan longsor seperti di Sitinjau Lauik, angka kecelakaan lalu lintas juga masih menjadi perhatian serius. Menurutnya, selain penegakan hukum dan rekayasa lalu lintas, pendidikan masyarakat melalui media memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.

“Tidak semua masyarakat bisa hadir langsung di forum penyuluhan, tapi mereka membaca berita, mendengar radio, atau melihat televisi. Di situlah peran pers menjadi strategis, sebagai jembatan edukasi yang mampu menjangkau semua lapisan,” tegas Reza.

Apresiasi untuk Mitra Strategis dan Relawan

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sumbar juga menyerahkan penghargaan kepada sejumlah instansi yang dinilai berkontribusi besar dalam mendukung keselamatan lalu lintas, mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, Bapenda, Dinas Kesehatan, hingga Jasa Raharja Sumbar.

Tak hanya itu, polisi berprestasi dan masyarakat yang secara sukarela membantu mengatur arus lalu lintas di titik rawan kemacetan Sitinjau Lauik juga turut mendapat penghargaan. Menurut Reza, apresiasi ini adalah bentuk nyata bahwa keselamatan jalan raya adalah tanggung jawab bersama.

“Polisi bukan satu-satunya pihak yang menjaga lalu lintas. Kita punya mitra strategis di pemerintah daerah, swasta, bahkan masyarakat yang secara sukarela turun tangan di lapangan. Semua ini menunjukkan bahwa keselamatan adalah hasil kerja kolektif,” ucapnya.

PWI Sumbar Sambut Apresiasi dengan Rasa Syukur

Ketua PWI Sumbar, Widya Navies, yang juga Pemimpin Redaksi topsatu.com, menyambut penghargaan tersebut dengan penuh rasa syukur. Ia menyebut penghargaan itu bukan hanya milik dirinya, melainkan untuk seluruh insan pers di Sumbar.

“Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus bersinergi dengan kepolisian, khususnya Ditlantas Polda Sumbar, dalam menyampaikan informasi yang tidak hanya cepat tetapi juga mendidik masyarakat. Keselamatan berlalu lintas adalah isu yang menyentuh kehidupan semua orang,” ujar Widya.

Momen Kebersamaan di Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70

Syukuran yang mengusung tema “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Indonesia Emas” ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan. Sejumlah pejabat utama Polda Sumbar turut hadir mendampingi Kapolda dan Dirlantas. Dari jajaran PWI Sumbar, hadir Sekretaris PWI Sumbar Firdaus Abie, Wakil Ketua Bidang Aset Edi Jarot, dan Sekretaris SIWO Andri Besman.

Dirlantas Polda Sumbar menutup pernyataannya dengan penegasan bahwa keberhasilan membangun budaya tertib lalu lintas akan sangat menentukan kesiapan Sumatera Barat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Keselamatan bukan hanya tentang aturan, tetapi juga budaya. Mari kita jadikan lalu lintas Sumbar sebagai contoh bahwa kerja sama antara polisi, pemerintah, mitra strategis, dan pers bisa menciptakan perubahan nyata,” pungkas Kombes Pol Reza Chairul Sidiq.

(rini/mond) 

#DirlantasPoldaSumbar #PWI #Pers #SumateraBarat



Serasinews.com, Padang – Suasana Gedung Olahraga Bela Diri di kawasan GOR Haji Agus Salim, Padang, Sabtu (22/9/2025), dipenuhi riuh sorak-sorai penonton. Dentuman musik pengiring jurus berpadu dengan teriakan semangat dari tribun, menambah kemeriahan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Wushu Indonesia tingkat Sumatera Barat yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar bekerja sama dengan KONI Sumbar.

Ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan juga panggung unjuk gigi bagi atlet-atlet muda berbakat dari berbagai sasana. Mereka datang dengan semangat membara, membawa nama daerah masing-masing, sekaligus menguji hasil latihan panjang yang ditempa dengan disiplin tinggi.

Iqrar Permana Nusantara Persembahkan Emas

Salah satu sorotan utama datang dari Iqrar Permana Nusantara, atlet muda potensial yang tampil memukau di nomor Jurus Gun Shu B Putra. Gerakan jurusnya yang tegas, presisi, dan penuh tenaga membuat dewan juri tak ragu memberinya nilai tertinggi.

Dengan performa gemilang itu, Iqrar sukses meraih medali emas, sekaligus menjadi kebanggaan tidak hanya bagi sasana yang dibelanya, tetapi juga bagi kontingen Sumatera Barat secara keseluruhan.

Diva Nabila, Bertarung di Tengah Kondisi Kurang Prima

Tak kalah menarik adalah kisah perjuangan Diva Nabila, atlet putri yang turun di nomor Sanda Senior 48 kg. Meski kondisi kesehatannya tidak sepenuhnya prima, Diva tampil penuh determinasi. Hasilnya, ia berhasil menyabet medali perak untuk sasana HBT.

Semangat Diva tidak berhenti di situ. Ia kembali turun di nomor Wushu Sanda, dan sekali lagi menunjukkan keberanian serta mental baja. Dengan strategi yang disiplin dan keberanian menghadapi lawan, Diva mengamankan medali perunggu.

Raihan dua medali ini terasa istimewa, karena di baliknya tersimpan kisah keteguhan hati seorang atlet yang memilih untuk tidak menyerah pada keterbatasan.

Peran Penting Pelatih di Balik Layar

Prestasi para atlet HBT ini tentu tak terlepas dari peran pelatih yang setia menemani sejak awal persiapan. Sasana HBT berada di bawah asuhan kak Yosi dan kak Reza, yang dibantu oleh asisten pelatih Brigita Sanjaya, Dinda, dan Kennia.

Dengan metode latihan yang disiplin, penanaman mental juang, serta perhatian yang tak hanya terbatas di arena, para pelatih membentuk atlet-atlet muda agar siap menghadapi kerasnya kompetisi.

“Prestasi ini menjadi bukti kerja sama yang baik antara atlet dan pelatih. Kami ingin terus membimbing mereka agar lebih siap menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi di masa depan,” ujar salah seorang pelatih HBT usai pertandingan.

Harapan untuk Masa Depan Wushu Sumatera Barat

Bagi tim pelatih, keberhasilan di Kejurprov ini hanyalah permulaan. Mereka berpesan agar para atlet tidak cepat puas dan terus meningkatkan kemampuan. Sebab, perjalanan masih panjang dan tantangan yang lebih besar menanti, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi atlet lain untuk berlatih lebih giat, serta menjadi pemicu lahirnya lebih banyak prestasi wushu dari Sumatera Barat di masa mendatang,” tutup pelatih tersebut penuh optimisme.

Ajang Pembibitan Atlet Unggulan

Kejurprov Wushu Sumbar 2025 sekaligus memperlihatkan bagaimana olahraga bela diri asal Tiongkok ini semakin berkembang pesat di Ranah Minang. Tidak hanya menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi tempat pembibitan bagi atlet-atlet baru yang berpotensi mengharumkan nama daerah di kancah nasional, bahkan internasional.

Dengan dukungan pemerintah daerah, KONI, serta kerja keras para pelatih dan atlet, wushu Sumatera Barat diyakini mampu melahirkan generasi emas yang akan mengibarkan bendera merah putih di masa depan.

(Nk/Mond)

#Olahraga #WushuTags


Serasinews.com,Padang – Suasana Minggu sore, 27 Juli 2025, berubah tegang di kawasan Bungus, Kota Padang. Seorang pekerja lepas bernama Davit (43), warga setempat, mengalami kecelakaan kerja yang cukup serius saat tengah menjalankan aktivitas di lokasi proyek. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, dan membuat Davit harus segera mendapat penanganan medis darurat.

Akibat insiden itu, kaki kiri Davit mengalami patah tulang. Tim medis yang menanganinya kemudian melakukan pemasangan pen untuk memperbaiki kondisi tulangnya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Tentara (RST) Padang, di mana ia dirawat intensif selama lima hari hingga kondisinya berangsur stabil.

Perusahaan Bertanggung Jawab Penuh

Kabar baiknya, pihak perusahaan yang mengelola proyek, PT Arupadhatu Adisesanti, langsung menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan Davit hingga sembuh total. Tidak hanya itu, perusahaan juga memberikan kompensasi bulanan sebesar Rp1 juta selama masa pemulihan Davit.

“Keselamatan pekerja tetap menjadi prioritas kami. Apa pun yang terjadi di lapangan, perusahaan wajib hadir memberikan jaminan perlindungan dan kompensasi. Semua biaya pengobatan Pak Davit kami tanggung hingga beliau benar-benar pulih,” tegas Wahyu Piro, selaku pelaksana lapangan proyek PT Arupadhatu Adisesanti tersebut.

Proyek Bernilai Rp12,6 Miliar

Insiden ini terjadi di tengah pengerjaan proyek besar dengan nilai kontrak Rp12.678.744.000,-. Proyek tersebut tercatat dalam kontrak kerja bernomor KTR.02/PJN II/PPK 2-3/SUMBAR/2025, yang ditandatangani sejak 30 April 2025.

Proyek dengan nilai miliaran rupiah ini tentu menyedot banyak tenaga kerja lokal, termasuk Davit yang bekerja sebagai tenaga lepas di lapangan. Bagi warga sekitar, proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan juga menjadi sumber penghasilan tambahan di tengah ketatnya persaingan lapangan kerja.

Warga Lokal, Risiko Nyata di Lapangan

Davit, yang sehari-hari dikenal sebagai pekerja ulet di lingkungannya, memang mengambil pekerjaan lepas di proyek tersebut untuk menambah penghasilan keluarga. Namun, nasib berkata lain. Minggu sore yang awalnya terasa biasa berubah menjadi peristiwa yang membuatnya harus berjuang menghadapi rasa sakit sekaligus kecemasan.

Meski begitu, dukungan perusahaan dan warga sekitar memberi semangat tersendiri bagi Davit. Banyak rekan kerja yang menjenguknya selama dirawat di RST, sekaligus memberi doa agar ia lekas pulih dan bisa kembali beraktivitas.

Harapan ke Depan

Kasus yang dialami Davit sekaligus menjadi pengingat tentang pentingnya standar keselamatan kerja di setiap proyek pembangunan. Meski kompensasi dan jaminan pengobatan sudah diberikan, para pekerja berharap agar langkah preventif lebih diperketat untuk meminimalkan risiko kecelakaan serupa di masa depan.

Kini, Davit masih menjalani masa pemulihan. Dengan adanya penanganan medis yang memadai serta jaminan kompensasi dari PT Arupadhatu Adisesanti, ia diharapkan dapat segera pulih dan kembali beraktivitas bersama keluarga serta masyarakat di Bungus.

(rini/mond) 



Serasinews.com Padang – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Direktur Lalu Lintas, Kombes Pol. H.M. Reza, kembali menghadirkan terobosan unik dalam mendekatkan kepolisian dengan masyarakat. Melalui kegiatan bertajuk “Patuh Pajak”, jajaran Ditlantas tidak hanya mengingatkan pentingnya kewajiban warga negara dalam membayar pajak, tetapi juga menaruh perhatian serius pada keselamatan berkendara dengan membagikan helm gratis kepada pengendara sepeda motor.

Pajak untuk Membangun Negeri

Dalam arahannya, Kombes Pol. H.M. Reza menegaskan bahwa pajak bukan sekadar angka yang dibayarkan warga, melainkan fondasi nyata bagi pembangunan negeri. Menurutnya, kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak akan berdampak langsung terhadap pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, hingga kesejahteraan rakyat.

“Membayar pajak adalah kewajiban setiap warga negara. Dari pajak inilah kita bisa membangun jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Dengan membayar pajak, kita ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Kombes Pol. H.M. Reza dengan penuh semangat.

Langkah Ditlantas Polda Sumbar ini mendapat apresiasi karena memadukan sisi edukasi dan aksi nyata. Bukan hanya menegakkan aturan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pembangunan daerah tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kewajiban pajak.

Helm Gratis, Simbol Kepedulian terhadap Keselamatan

Tidak berhenti pada kampanye pajak, Kombes Pol. Reza juga menaruh perhatian pada aspek keselamatan lalu lintas. Melalui kegiatan tersebut, Ditlantas Polda Sumbar membagikan helm gratis kepada para pengendara motor yang kedapatan tidak mengenakan pelindung kepala.

Langkah ini bukan semata bentuk penegakan hukum, melainkan juga pendekatan persuasif agar masyarakat lebih peduli pada keselamatan.

“Dengan menggunakan helm, kita tidak hanya melindungi diri sendiri dari risiko kecelakaan, tetapi juga menunjukkan rasa sayang kepada keluarga yang menunggu di rumah. Keselamatan adalah prioritas, dan helm adalah pelindung sederhana namun vital,” jelasnya.

Atmosfer kegiatan berlangsung hangat. Banyak pengendara yang awalnya merasa malu karena tidak mengenakan helm, justru pulang dengan rasa lega sekaligus berterima kasih setelah diberi helm gratis.

Sambutan Positif dari Masyarakat

Gerakan “Patuh Pajak” disertai pembagian helm gratis itu mendapat sambutan positif dari masyarakat Sumatera Barat. Banyak warga yang menilai pendekatan humanis Ditlantas Polda Sumbar di bawah arahan Kombes Pol. Reza lebih menyentuh hati, karena tidak sekadar menegur, tetapi juga memberikan solusi nyata.

“Biasanya kalau tidak pakai helm langsung ditilang, tapi kali ini malah diberi helm gratis. Saya merasa lebih dihargai dan jadi termotivasi untuk selalu pakai helm,” ungkap salah seorang pengendara yang menerima helm.

Komitmen untuk Lalu Lintas yang Tertib dan Aman

Kombes Pol. H.M. Reza menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digalakkan secara berkelanjutan. Menurutnya, membangun budaya tertib lalu lintas dan kepatuhan pajak tidak bisa dilakukan dalam sekali kegiatan, melainkan membutuhkan kesinambungan serta keterlibatan semua pihak.

“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Kami ingin mengubah mindset masyarakat bahwa membayar pajak dan taat aturan lalu lintas adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang lebih maju, tertib, dan aman,” pungkasnya.

Dengan semangat humanis yang digagas Kombes Pol. H.M. Reza, Ditlantas Polda Sumbar berupaya menjadikan jalan raya bukan hanya sekadar ruang lalu lintas kendaraan, tetapi juga wadah edukasi, kedisiplinan, serta kepedulian antarwarga.

(Mond)

#DirlantasPoldaSumbar #PatuhPajak #SumateraBarat #KeselamatanLalulintas



Serasinews.com,, Lima Puluh Kota – Jalur utama penghubung Sumatera Barat (Sumbar) dengan Riau melalui flyover ikonik Kelok 9 kembali bisa dilalui setelah sempat lumpuh total akibat tertimbun longsor, Kamis malam (18/9). Setelah hampir 10 jam tertutup material tanah dan bebatuan, akses transportasi vital itu akhirnya normal kembali pada Jumat (19/9) pagi.

Longsor Terjadi Saat Malam Hujan Deras

Peristiwa longsor dilaporkan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota dan sekitarnya sejak sore, membuat tebing di kawasan Kelok 9 tak mampu menahan beban air. Tanah bercampur batu kemudian runtuh menutup badan jalan.

Material longsor yang menimbun jalur tak hanya berupa tanah gembur, tetapi juga bongkahan batu berukuran cukup besar. Hal ini membuat jalanan selebar dua jalur di flyover Kelok 9 benar-benar tidak bisa dilewati kendaraan.

Pembersihan Berlangsung Hingga Dini Hari

Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Syaiful Wachid, mengungkapkan upaya pembersihan langsung dilakukan begitu laporan masuk. Alat berat diturunkan ke lokasi untuk mengangkat material yang menutup jalan. Proses evakuasi material berlangsung berjam-jam di tengah kondisi hujan dan minim cahaya.

“Alhamdulillah, jalur sudah bisa dilalui kembali pada pukul 05.51 WIB,” ujar Kapolres kepada wartawan, Jumat (19/9).

Hampir sepuluh jam penuh, jalur strategis yang dikenal rawan longsor ini tertutup total. Petugas gabungan dari kepolisian, BPBD, hingga Dinas PUPR berjibaku sepanjang malam agar arus lalu lintas bisa segera pulih.

Jalur Vital Sumbar–Riau Kembali Normal

Pantauan pada Jumat pagi, arus kendaraan yang melewati flyover Kelok 9 sudah kembali lancar. Video yang diterima redaksi memperlihatkan kendaraan pribadi, bus antarkota, hingga truk logistik sudah bisa melintas tanpa hambatan berarti. Akses dibuka dua arah dan tidak ada antrean panjang.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa longsor tersebut. Beberapa kendaraan yang sempat terjebak di sekitar lokasi dievakuasi dengan selamat.

Kelok 9, Jalur Indah yang Rawan Bencana

Flyover Kelok 9 merupakan salah satu ikon infrastruktur Sumatera Barat. Jalur ini bukan hanya penting sebagai penghubung ekonomi Sumbar–Riau, tetapi juga populer sebagai destinasi wisata dengan pemandangan perbukitan yang menawan. Namun, posisinya yang membelah perbukitan membuat kawasan ini kerap menjadi titik rawan longsor terutama saat musim hujan.

Hujan dengan intensitas tinggi memang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya longsor di kawasan ini. Tanah yang jenuh air akan mudah meluncur dari tebing, terutama pada area dengan kemiringan curam.

Imbauan untuk Pengguna Jalan

Pihak kepolisian bersama instansi terkait mengimbau masyarakat yang melintas di jalur Sumbar–Riau melalui Kelok 9 agar selalu berhati-hati, terutama saat kondisi hujan deras. Selain mengantisipasi longsor, jarak pandang yang terbatas dan jalan licin juga berpotensi menimbulkan kecelakaan.

“Bagi pengguna jalan, kami imbau untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan,” tambah AKBP Syaiful.

Pentingnya Kewaspadaan Jelang Musim Hujan

Peristiwa longsor di Kelok 9 menjadi pengingat bahwa jalur vital ini membutuhkan perhatian ekstra, baik dari sisi pemeliharaan infrastruktur maupun kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dengan curah hujan yang diperkirakan masih tinggi dalam beberapa minggu ke depan, potensi longsor susulan tidak bisa diabaikan.

(Mond/rini) 

#Peristiwa #Longsor #Kelok9 #SumateraBarat


Serasinews.comPesisir Selatan – Harapan masyarakat Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, terhadap kondisi jalan yang selama ini rusak dan menyulitkan akses, akhirnya mendapat titik terang. Pemerintah pusat melalui Program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah/IJD) Tahap I tahun 2025 menetapkan ruas jalan Simpang III Silaut – Silaut III sebagai salah satu prioritas pembangunan. Anggaran yang dikucurkan pun tidak main-main, yakni sebesar Rp29,82 miliar.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, yang selama ini dikenal aktif memperjuangkan aspirasi daerah di tingkat pusat. Menurutnya, perjuangan panjang untuk mengusulkan dan memastikan masuknya ruas jalan strategis Silaut dalam program nasional akhirnya membuahkan hasil.

“Jalan Silaut ini adalah jalur vital yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi, pertanian, dan perikanan masyarakat. Selama bertahun-tahun, warga harus menghadapi kondisi jalan yang rusak parah, licin saat hujan, bahkan sulit dilalui kendaraan bermuatan hasil tani. Dengan adanya pembangunan ini, aksesibilitas akan meningkat signifikan dan otomatis mendorong geliat ekonomi masyarakat,” ujar Zigo.

Jalur Vital bagi Ekonomi dan Distribusi Hasil Pertanian

Ruas jalan Simpang III Silaut – Silaut III bukan sekadar penghubung antarwilayah, tetapi juga urat nadi bagi pergerakan ekonomi masyarakat setempat. Kecamatan Silaut dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi, jagung, kelapa sawit, serta hasil perikanan laut dan perairan umum.

Namun, selama ini hasil pertanian dan tangkapan nelayan sering terkendala untuk sampai ke pasar karena jalan yang rusak berat. Tidak jarang kendaraan pengangkut mogok, biaya transportasi membengkak, hingga harga jual hasil tani menjadi tidak stabil.

Dengan pembangunan jalan senilai hampir Rp30 miliar tersebut, masyarakat berharap distribusi hasil produksi akan lebih lancar. Hal ini bukan hanya mempercepat mobilitas barang, tetapi juga menekan ongkos distribusi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

Peran Strategis Komisi V DPR RI dan Kementerian PUPR

Keberhasilan memasukkan ruas Silaut ke dalam program IJD Tahap I tak lepas dari sinergi Komisi V DPR RI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Komisi V yang membidangi infrastruktur memang menjadi jembatan aspirasi daerah dalam mendapatkan dukungan anggaran pusat.

Zigo Rolanda menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah pusat dan DPR RI dalam mendorong percepatan pembangunan daerah, khususnya di wilayah yang masih tertinggal secara infrastruktur.

“Pesisir Selatan memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, hingga pariwisata. Tetapi potensi itu tidak akan maksimal tanpa infrastruktur memadai. Kehadiran program IJD ini menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” tegas Zigo.

Harapan Penyelesaian Tepat Waktu

Dengan nilai proyek mencapai Rp29,82 miliar, masyarakat tentu menaruh harapan besar agar pembangunan berjalan sesuai target. Zigo Rolanda juga menekankan pentingnya pengawasan agar pekerjaan dilakukan dengan kualitas terbaik dan selesai tepat waktu.

Ia berharap, manfaat jalan baru bisa segera dirasakan masyarakat, baik dalam menunjang transportasi sehari-hari, mempercepat arus perdagangan, hingga memperlancar distribusi hasil pertanian dan perikanan yang menjadi tulang punggung ekonomi Silaut.

“Jalan ini bukan hanya akses, tetapi juga pembuka peluang. Jika infrastruktur baik, maka investasi bisa masuk, pariwisata tumbuh, dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” tutup Zigo.

Dengan adanya proyek pembangunan jalan Simpang III Silaut – Silaut III melalui program IJD ini, Kabupaten Pesisir Selatan kembali mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Ke depan, peningkatan kualitas jalan diharapkan akan menjadi langkah awal bagi pembangunan infrastruktur yang lebih merata di daerah pesisir selatan Sumatra Barat.

(Mond/rini) 

#Infrastruktur #SumateraBarat


Serasinews.com, Banjarmasin – Polemik seputar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang kerap disebut sebagai “pasal karet” kembali mendapat sorotan. Namun, Dewan Pers memastikan bahwa UU ITE tidak boleh dijadikan alat untuk membungkam kebebasan pers, selama wartawan tetap bekerja berdasarkan kode etik jurnalistik.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto, usai menghadiri Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Indeks Kemerdekaan Pers Nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (18/9/2025).

“UU ITE tidak mengancam kebebasan pers sepanjang wartawan berpegang teguh pada 11 pasal kode etik jurnalistik,” kata Totok, menepis kekhawatiran yang selama ini membayangi jurnalis di lapangan.

Dewan Pers Jadi Benteng Utama Wartawan

Totok menegaskan, jika ada kasus penangkapan wartawan dengan alasan melanggar UU ITE terkait pemberitaan, aparat penegak hukum tidak bisa bertindak sepihak. Mereka wajib berkoordinasi dengan Dewan Pers untuk memastikan apakah kasus tersebut termasuk dalam ranah sengketa pers atau tidak.

“Aparat akan komunikasi ke Dewan Pers apakah penangkapan itu masuk dalam ranah sengketa pers. Jika berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, jangan takut bertugas,” ujarnya.

Ia menekankan, Dewan Pers akan selalu menjadi benteng terdepan dalam melindungi jurnalis yang bekerja sesuai dengan kaidah pers. Dengan kata lain, wartawan tidak perlu cemas menghadapi kriminalisasi apabila mereka menyajikan berita berdasarkan fakta dan memenuhi standar etik.

Kode Etik Jurnalistik: Payung Hukum yang Kuat

Lebih jauh, Totok menjelaskan bahwa 11 pasal dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ) telah diuji secara ketat. Seluruh pasal itu, kata dia, mengatur prinsip-prinsip dasar seperti independensi, keberimbangan, verifikasi, dan larangan menerima suap.

“Di dalam kode etik jurnalistik tidak ada satupun pasal yang melanggar dan mengarah pada kasus pencemaran nama baik sebagaimana yang direvisi di dalam UU ITE,” jelasnya.

Menurutnya, selama wartawan menjalankan tugas berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, mereka tetap berada dalam koridor perlindungan UU Pers. Bahkan bila harus memberitakan kejadian buruk di sebuah instansi atau pihak tertentu, jurnalis tetap memiliki legitimasi hukum yang kuat.

Pesan untuk Wartawan: Jangan Takut Memberitakan Fakta

Totok menyampaikan pesan khusus bagi para jurnalis agar tidak gentar dalam menyuarakan kebenaran.

“Itu jelas ya. Kalau memang kejadian buruk di sebuah instansi, jangan takut memberitakan karena khawatir kena UU ITE. Kalau memang buruk ya beritakan saja. UU Pers melindungi, dan Dewan Pers akan menjadi yang terdepan,” tegasnya.

Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa fungsi pers sebagai pilar demokrasi harus tetap berjalan tanpa dibatasi ketakutan berlebihan terhadap jeratan hukum.

Latar Belakang: Kontroversi UU ITE dan Kebebasan Pers

Sejak pertama kali diberlakukan, UU ITE memang kerap menuai kritik. Beberapa pasal, terutama yang berkaitan dengan pencemaran nama baik, dianggap multitafsir dan rawan digunakan untuk mengkriminalisasi masyarakat, termasuk wartawan.

Revisi demi revisi telah dilakukan, namun kekhawatiran masih muncul di kalangan jurnalis. Banyak kasus sebelumnya yang membuat wartawan terseret perkara hukum karena pemberitaan yang dianggap merugikan pihak tertentu.

Dengan penegasan Dewan Pers ini, diharapkan para wartawan lebih percaya diri dalam menjalankan tugas jurnalistik, terutama dalam melaporkan fakta-fakta yang berkaitan dengan kepentingan publik, meskipun pahit atau merugikan pihak tertentu.

Pernyataan Dewan Pers menjadi sinyal kuat bahwa pers Indonesia tetap memiliki perlindungan hukum yang kokoh. Wartawan diminta untuk tidak berhenti menyuarakan kebenaran hanya karena bayang-bayang UU ITE. Selama berpegang pada kode etik, kebebasan pers tetap terjaga, dan Dewan Pers berkomitmen untuk berdiri di garda terdepan membela insan pers.

(Mond)

#DewanPers #UUITE #Jurnalis #Nasional

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.