Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung Banjir BanjirBandang bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaKotaPadang BibitSiklonTropis95B BMKG BNNsumbar Box Redaksi BPBDSumbar BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk HAM Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob IlegalFishing Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kementrian PU kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok KKB Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KUHP Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan Pencirian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Penggelapan Perbankan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant RevisiKUHP Riau sabu Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

Padang, Serasinews.com— Aksi nekat seorang pria berinisial HE alias BA (37) berakhir memalukan setelah ia diamankan Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang, Selasa (11/11/2025) sore. Pria tersebut ditangkap usai menebar ancaman menggunakan senjata tajam terhadap seorang warga di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.

Menurut keterangan yang dihimpun, HE sempat membuat warga panik ketika mengacungkan parang ke arah korban sambil melontarkan ancaman keras. Korban yang ketakutan langsung melapor ke polisi. Tak butuh waktu lama, Tim Klewang yang dikenal cepat dan tegas dalam memburu pelaku kejahatan jalanan berhasil melacak dan meringkus HE beberapa jam kemudian.

Cemburu dan Emosi Picu Aksi Pengancaman

Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, S.I.K., M.A.P., membenarkan penangkapan tersebut.
“Pelaku kami amankan tidak lama setelah laporan korban diterima. Berdasarkan keterangan awal, pelaku mengancam dengan sebilah parang sambil mengeluarkan kata-kata intimidatif,” ungkap Yasin, Rabu (12/11/2025).

Dari hasil pemeriksaan, ternyata aksi itu bukan kali pertama. Korban mengaku sudah dua kali diancam oleh HE — pertama pada 19 Oktober 2025 di kawasan Jalan Raya Siteba, dan kedua pada 11 November 2025 di Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo. Polisi juga menyita dua bilah parang yang diduga digunakan pelaku.

Dalam interogasi, HE mengakui semua perbuatannya. Ia mengaku emosi dan menuduh korban telah menyembunyikan istrinya. “Motifnya murni karena masalah pribadi dan rasa cemburu,” jelas Yasin.

Tegang Berakhir Malu: Ketakutan Saat Disergap

Namun penangkapan HE justru diwarnai insiden tak biasa. Saat tim Klewang mengepungnya, pria yang semula garang itu mendadak gemetar dan pucat pasi.

Menurut petugas, pelaku bahkan tak mampu menahan rasa takut hingga buang air besar di celana. Kejadian itu membuat warga yang menonton penangkapan sempat kaget sekaligus geli.
“Begitu tahu tim sudah mengelilinginya, dia langsung ciut. Tidak ada perlawanan, tapi saat diamankan kami dapati celananya sudah kotor,” ungkap salah satu anggota tim di lapangan.

Polisi Tegas: Tak Ada Tempat untuk Premanisme

Saat ini, HE alias BA masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Padang. Ia dijerat Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan dan penggunaan senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.

Kompol Yasin menegaskan bahwa Polresta Padang tidak akan mentolerir aksi premanisme atau ancaman kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Siapa pun yang mencoba menebar ketakutan di tengah masyarakat akan kami tindak tegas. Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan,” tegasnya.

Dari Gertak Jadi Gagal Gaya

Kasus ini menjadi pelajaran bahwa keberanian semu yang didorong emosi justru berujung kehinaan. HE yang berniat menakut-nakuti orang lain malah menjadi bahan tertawaan warga saat ditangkap. Kini, selain harus menghadapi proses hukum, ia juga menanggung malu akibat keberaniannya yang palsu.

(Mond/Rini)
#Kriminal #Padang #TimKlewang #Pengancaman #CemburuButa

Serasinews.com:Purwakarta,JawaBarat — Kasus tragis menimpa seorang siswi SMP berusia 15 tahun di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. Gadis tersebut ditemukan meninggal dunia di aliran sungai setelah diduga menjadi korban kekerasan dan pembunuhan oleh seorang mahasiswa politeknik berinisial AA (23).
Pelaku diketahui merupakan warga Kecamatan Jatiluhur yang berkenalan dengan korban melalui media sosial.

Berawal dari Perkenalan di Dunia Maya

Menurut keterangan kepolisian, perkenalan antara pelaku dan korban terjadi pada Oktober 2025. Melalui komunikasi intens di media sosial, keduanya menjadi akrab hingga akhirnya sepakat untuk bertemu.
Pada hari kejadian, pelaku menjemput korban di depan sekolahnya di Kampung Hegarmanah, Desa Karoya, Kecamatan Tegalwaru, menggunakan sepeda motor. Korban kemudian dibawa ke rumah pelaku di wilayah Jatiluhur.

Penolakan Berujung Kekerasan

Setibanya di rumah pelaku, situasi berubah ketika AA mengajak korban melakukan hubungan terlarang. Korban yang menolak ajakan tersebut justru menjadi sasaran kekerasan.
Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, menjelaskan bahwa pelaku melakukan tindak kekerasan fisik yang menyebabkan korban kehilangan nyawa.
“Hasil autopsi menunjukkan korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul pada bagian leher dan mulut yang menyebabkan saluran pernapasan tersumbat,” jelasnya saat konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Senin (10/11/2025).

Upaya Menghilangkan Jejak

Dalam kondisi panik, pelaku berusaha menutupi perbuatannya dengan menyeret dan membuang jasad korban ke sungai yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya.
Beberapa hari kemudian, jasad korban ditemukan warga dalam keadaan mengambang di sungai tersebut. Penemuan ini segera dilaporkan kepada pihak kepolisian yang kemudian melakukan penyelidikan mendalam.

Penangkapan dan Barang Bukti

Melalui serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan forensik, polisi akhirnya menetapkan AA sebagai tersangka tunggal.
“Pelaku kami amankan beserta sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan sepeda motor yang digunakan pelaku,” ungkap AKBP Dewa Putu.
Selain melakukan kekerasan dan pembunuhan, pelaku juga diketahui mengambil barang milik korban.

Ancaman Hukuman Berat

AA dijerat dengan pasal berlapis, antara lain:

Pasal 6 huruf b jo Pasal 15 ayat (1) huruf g dan j UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual,

Pasal 81 ayat (1) dan Pasal 80 ayat (3) UU No. 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak,

serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dan Pasal 362 KUHP tentang pencurian.

Ancaman hukuman terhadap pelaku dapat mencapai penjara seumur hidup atau pidana mati, tergantung hasil putusan pengadilan.

Refleksi atas Maraknya Kekerasan di Era Digital

Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, terutama orang tua dan lembaga pendidikan, untuk lebih mengawasi pergaulan anak-anak di dunia maya.
Kemudahan berinteraksi melalui media sosial dapat membuka peluang terjadinya penyalahgunaan kepercayaan apabila tidak diimbangi dengan pengawasan dan edukasi yang memadai.

Keluarga korban kini hanya berharap agar hukum ditegakkan seadil-adilnya, sementara masyarakat Purwakarta masih berduka atas kehilangan yang begitu memilukan.

(L6)
#Pemerkosaan # Pembunuhan
#Kriminal

 

Solok Selatan, Serasinews.com Terkait beredarnya isu dugaan pungutan liar (pungli) atau uang koordinasi yang disebut-sebut dilakukan oleh oknum anggota Polres Solok Selatan, salah seorang pengusaha sarkel atau sawmil di daerah itu membantah keras tudingan tersebut.

Pendrok (46), pemilik usaha Fazila Furniture yang berlokasi di Jorong Sungai Langkitang, Nagari Lubuk Gadang Timur, Kecamatan Sangir, menegaskan bahwa selama menjalankan usahanya tidak pernah ada oknum aparat, termasuk yang berinisial HS, datang meminta uang keamanan maupun melakukan pungli.

“Tidak benar adanya pungli seperti yang disebutkan dalam pemberitaan tersebut. Isu itu hanya kabar bohong yang disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dan berpotensi mencoreng nama baik institusi Polri,” ujar Pendrok saat ditemui langsung di tempat usahanya.


Pendrok mengungkapkan bahwa dirinya telah mengelola usaha sarkel untuk pembuatan furniture selama kurang lebih enam tahun. Usaha tersebut telah memiliki izin usaha mikro kecil (IUMK) yang diterbitkan sejak Agustus 2020.

Menurutnya, bahan baku kayu yang digunakan berasal dari kebun miliknya sendiri, yang telah memiliki surat alas hak kepemilikan. Hasil olahan kayu dari sarkel tersebut kemudian diolah menjadi berbagai produk furniture seperti kursi, meja, lemari, kusen pintu dan jendela, serta berbagai perabot rumah tangga lainnya.

Seluruh hasil produksinya dipasarkan di wilayah Solok Selatan, khususnya di Kecamatan Sangir.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait lainnya.

(**)

 

Serasinews.com,Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi melantik 23 personel baru yang terdiri atas 10 penyelidik dan 13 penyidik dalam upacara khidmat di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (10/11). Ketua KPK Setyo Budiyanto memimpin langsung prosesi pengambilan sumpah jabatan yang menandai babak baru dalam perjuangan lembaga antirasuah itu.

Suasana haru dan semangat tampak menyelimuti ruangan ketika para pegawai baru mengucap sumpah di hadapan pimpinan. Bagi mereka, pelantikan ini bukan sekadar seremoni formal, melainkan tonggak awal perjalanan pengabdian untuk menegakkan hukum dengan integritas dan tanggung jawab moral tinggi.

Regenerasi Semangat, Bukan Sekadar Pergantian

Dalam sambutannya, Setyo menegaskan bahwa pelantikan tersebut merupakan bagian dari proses regenerasi nilai dan semangat antikorupsi di tubuh KPK. Menurutnya, perjuangan melawan korupsi tidak boleh berhenti pada satu generasi, karena tantangannya terus berkembang seiring waktu.

“Menjadi penyelidik dan penyidik bukan perkara mudah. Tugas kalian bukan hanya menemukan bukti, tapi juga menjaga marwah hukum dan integritas lembaga,” ujar Setyo dengan nada tegas.

Ia menambahkan, para aparat KPK diharapkan tidak hanya menjadi penegak aturan, tetapi juga penjaga moral publik. “Kita tidak sekadar bekerja. Kita sedang menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keadilan,” tuturnya.

Korupsi Berubah Wajah: Dari Tatap Muka ke Dunia Digital

Setyo juga mengingatkan bahwa modus kejahatan korupsi kini semakin sulit dilacak. Jika dulu suap dilakukan secara langsung, kini transaksi bisa berlangsung lewat jaringan digital, sistem terenkripsi, hingga lintas negara.

“Dulu korupsi dilakukan face to face, sekarang berbeda. Ada yang lewat sistem elektronik, aset digital, bahkan kripto,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kemampuan digital forensik dan analisis data keuangan modern menjadi keharusan bagi setiap penyidik dan penyelidik. “Kita harus bisa membaca pola, menelusuri aliran dana, dan mengungkap praktik korupsi di dunia digital,” tegasnya.

Keadilan dengan Wajah Humanis

Selain soal kemampuan teknis, Ketua KPK juga menekankan pentingnya sikap humanis dalam penegakan hukum. Menurutnya, keberanian menindak harus seimbang dengan empati dan rasa keadilan.

“Kita menegakkan hukum bukan untuk menakuti, tetapi untuk melindungi dan menegakkan keadilan,” katanya. “Penegakan hukum harus profesional, bukan emosional.”

Langkah Strategis di Tengah Tantangan Zaman

Penambahan 23 personel baru ini merupakan bagian dari strategi KPK dalam menghadapi tantangan korupsi yang makin kompleks dan dinamis. Dengan perkembangan teknologi, model pencucian uang baru, dan kebutuhan kerja lintas lembaga, KPK memerlukan SDM yang tangguh dan adaptif.

“Dengan penguatan ini, kami berharap proses penyelidikan dan penyidikan semakin tajam, profesional, dan berkeadilan,” ujar Setyo.

Sumpah untuk Integritas Tanpa Kompromi

Upacara pelantikan ditutup dengan pengucapan sumpah jabatan yang menggema di seluruh ruangan. Dalam keheningan itu, setiap penyidik dan penyelidik mengangkat tangan kanan mereka, berjanji untuk bekerja jujur, disiplin, dan tidak menyalahgunakan wewenang.

Bagi Setyo, momen itu bukan sekadar ritual, melainkan janji pengabdian terhadap bangsa dan hukum yang bersih.

“Korupsi boleh berubah bentuk, tapi nilai kejujuran tidak boleh bergeser,” ucapnya menutup acara yang disambut tepuk tangan seluruh hadirin.

(K)
#KPK #Antikorupsi #Nasional



10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai momen untuk mengenang jasa para pejuang yang rela berkorban demi kemerdekaan negeri ini. Namun bagi Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, makna kepahlawanan tak berhenti di masa lalu. Ia menegaskan, semangat itu justru harus dihidupkan dalam keseharian  termasuk dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Dalam sambutannya di kantor pusat Perumda Air Minum Kota Padang, Senin (10/11/2025), Hendra Pebrizal menyampaikan pesan menyentuh kepada seluruh karyawan dan karyawati agar menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum memperkuat komitmen terhadap tanggung jawab pelayanan publik.

“Pahlawan itu tidak selalu yang mengangkat senjata di medan perang. Di zaman sekarang, pahlawan adalah mereka yang bekerja dengan hati, melayani masyarakat dengan tulus, dan memastikan air mengalir ke setiap rumah tanpa henti,” ujar Hendra dengan nada tegas namun penuh kehangatan.

Menurutnya, pelayanan air bersih bukan hanya persoalan teknis atau pekerjaan rutin, melainkan bagian dari pengabdian sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Air, kata Hendra, adalah sumber kehidupan, dan memastikan setiap tetes air sampai ke rumah pelanggan adalah bentuk perjuangan nyata di era modern.

“Setiap petugas lapangan yang turun memperbaiki pipa bocor di tengah hujan, setiap staf yang sigap menanggapi keluhan pelanggan, dan setiap karyawan yang bekerja di balik meja memastikan sistem berjalan baik  mereka semua adalah pahlawan masa kini,” tambahnya.

“Pahlawan tidak mencari pujian, mereka bekerja dalam senyap, tapi hasilnya dirasakan oleh semua. Begitulah seharusnya kita di Perumda Air Minum Padang — bekerja dengan keikhlasan dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” pungkasnya.

Hendra juga mengingatkan bahwa di tengah tantangan cuaca ekstrem, peningkatan kebutuhan air, dan keterbatasan sumber daya, semangat gotong royong dan tanggung jawab moral menjadi kunci utama menjaga keberlanjutan layanan Perumda Air Minum Kota Padang. Ia menegaskan bahwa kualitas pelayanan publik adalah cermin dari integritas lembaga dan dedikasi para pegawainya.

“Mari kita jadikan setiap tugas yang kita emban sebagai ladang pengabdian. Jangan pernah lelah melayani. Karena ketika masyarakat tersenyum karena airnya kembali mengalir, di situlah nilai kepahlawanan kita hidup,” pesan Hendra penuh makna.

Selain memberikan motivasi kepada karyawan, Hendra juga menyampaikan komitmen manajemen untuk terus meningkatkan pelayanan prima kepada konsumen. Sejumlah inovasi tengah digarap, mulai dari peningkatan sistem distribusi air, layanan pengaduan berbasis digital, hingga penguatan armada teknis di lapangan agar respon terhadap gangguan semakin cepat dan efisien.

Ia menegaskan bahwa kepuasan pelanggan merupakan ukuran utama keberhasilan Perumda Air Minum Kota Padang, dan hal itu hanya dapat dicapai bila seluruh unsur perusahaan bekerja dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme tinggi.

“Kami ingin menjadikan Perumda Air Minum Kota Padang bukan hanya perusahaan penyedia air, tapi mitra kehidupan masyarakat. Setiap tetes air yang kami salurkan adalah simbol komitmen dan kejujuran kami dalam bekerja,” tuturnya.

Di akhir pidatonya, Hendra mengajak seluruh jajaran untuk meneladani semangat para pahlawan bangsa dengan menjadi pribadi yang berintegritas, disiplin, dan berorientasi pada pelayanan. Ia percaya bahwa semangat kepahlawanan akan tetap hidup selama masih ada orang-orang yang bekerja dengan hati demi kepentingan banyak orang.

“Pahlawan tidak mencari pujian, mereka bekerja dalam senyap, tapi hasilnya dirasakan oleh semua. Begitulah seharusnya kita di Perumda Air Minum Padang — bekerja dengan keikhlasan dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” pungkasnya.

Refleksi Singkat
Komentar cerdas dan lugas dari Hendra Pebrizal mengingatkan publik bahwa nilai kepahlawanan kini bertransformasi: dari medan perang menjadi medan pelayanan. Dalam konteks perusahaan daerah, semangat juang itu diwujudkan dalam bentuk disiplin, tanggung jawab, dan ketulusan melayani.

Perumda Air Minum Kota Padang bukan sekadar penyedia air bersih, melainkan penjaga aliran kehidupan dan setiap pegawainya adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memastikan kehidupan warga tetap mengalir setiap hari.

 

Padang, Serasinews.com– Jalur legendaris Sitinjau Lauik kembali “menelan korban.” Sejak Minggu malam (9/11) hingga Senin siang (10/11), arus lalu lintas di kawasan Panorama Dua, Kelok S, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, lumpuh total. Dua insiden terjadi hampir bersamaan: sebuah truk bermuatan berat terguling dan mobil pribadi mogok di lokasi yang sama.

Akibatnya, kemacetan panjang mencapai empat kilometer tak terhindarkan. Ribuan kendaraan dari arah Padang–Solok terjebak berjam-jam di jalur menanjak yang dikenal ekstrem itu.

Medan Berat Sitinjau Lauik Kembali Uji Nyali Sopir

Sitinjau Lauik bukan sekadar jalur lintas antar kota—ia adalah tantangan nyata bagi setiap pengemudi. Jalannya sempit, berkelok tajam, dan menanjak curam di tepi perbukitan. Bagi kendaraan besar, sedikit saja kehilangan tenaga bisa berakibat fatal.

Hal itulah yang terjadi pada Minggu malam. Sebuah truk pengangkut barang berat diduga gagal menanjak dan akhirnya terguling di tikungan tajam Panorama Dua. Tak lama berselang, mobil pribadi ikut mogok di titik yang sama, menutup ruang gerak kendaraan lain.

Petugas Berjibaku di Tengah Malam Gelap

Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, mengatakan begitu laporan masuk, pihaknya langsung mengerahkan lebih dari 15 personel untuk mengatur arus kendaraan. Mereka bekerja di medan berisiko, minim penerangan, dan di tengah antrean panjang kendaraan yang masih berusaha melintas.

Truk terguling dan mobil mogok ini memang menjadi penyebab utama kemacetan. Sejak semalam personel kami tidak berhenti mengatur lalu lintas di lapangan,” ujar Sosmedya, Senin (10/11).

Selain Polsek Lubuk Kilangan, Satlantas Polresta Padang dan PJR Polda Sumbar turut membantu. Sistem buka-tutup jalur diberlakukan agar kendaraan dari dua arah bisa melintas bergantian, meski hanya dengan kecepatan merayap.

Evakuasi Penuh Tantangan

Medan yang sempit dan curam membuat proses evakuasi truk terguling berjalan lambat. Petugas harus menunggu alat berat derek untuk menarik badan truk yang menutupi jalur. Di saat bersamaan, lalu lintas tetap dijaga agar tidak semakin parah.

Kami sudah berkoordinasi dengan pemilik truk. Targetnya, jalur Sitinjau Lauik bisa kembali normal secepat mungkin,” jelas Kompol Sosmedya.

Hingga Senin siang, proses evakuasi masih berlangsung. Beberapa petugas bahkan belum beristirahat sejak malam sebelumnya, tetap siaga di tengah hawa dingin pegunungan dan arus kendaraan yang tak kunjung surut.

Imbauan: Periksa Kendaraan Sebelum Menanjak

Polisi mengimbau pengendara yang akan melintasi Sitinjau Lauik agar memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, terutama rem dan sistem tenaga mesin.

Bagi yang tidak berkepentingan mendesak, sebaiknya tunda perjalanan dulu sampai jalur benar-benar normal,” imbau Kapolsek.

Sitinjau Lauik merupakan jalur vital penghubung Padang–Solok, namun juga dikenal sebagai titik rawan kecelakaan di Sumatera Barat. Hampir setiap tahun, kecelakaan akibat rem blong atau kendaraan terguling terjadi di kawasan ini—sebuah pengingat bahwa menaklukkan Sitinjau Lauik bukan hanya soal kemampuan mesin, tetapi juga kesabaran dan kehati-hatian pengemudi.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #SitinjauLauik #Padang

 


Serasinews.com, Jakarta —
Suasana Istana Negara, Senin pagi (10/11/2025), terasa penuh haru dan kebanggaan. Dalam upacara yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh besar yang telah menorehkan jasa luar biasa bagi persatuan, kemerdekaan, dan kemajuan bangsa Indonesia.

Penganugerahan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116 TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
“Sebagai penghormatan atas jasa-jasa luar biasa dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Sekretaris Militer Presiden Brigjen TNI Wahyu Yudhayana saat membacakan Keppres tersebut di hadapan Presiden, para menteri, dan keluarga para penerima gelar.

Daftar 10 Pahlawan Nasional 2025

Presiden Prabowo menetapkan sepuluh nama berikut sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025:

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) – Tokoh asal Jawa Timur, Presiden ke-4 RI, dikenal sebagai Bapak Pluralisme dan pejuang demokrasi.


Soeharto – Tokoh asal Jawa Tengah, Presiden ke-2 RI, pemimpin pembangunan nasional pada masa Orde Baru.


Marsinah – Aktivis buruh perempuan asal Jawa Timur, simbol perjuangan keadilan bagi kaum pekerja.


Mochtar Kusumaatmadja – Tokoh asal Jawa Barat, pakar hukum internasional dan perancang konsep “Wawasan Nusantara.”


Rahmah El Yunusiyah – Tokoh perempuan asal Sumatera Barat, pendiri Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang, pelopor pendidikan perempuan di dunia Islam.


Sarwo Edhie Wibowo – Tokoh militer asal Jawa Tengah, berperan penting dalam menjaga stabilitas nasional dan pengembangan pendidikan militer.


Sultan Salahudin – Tokoh asal Nusa Tenggara Barat, pejuang anti-kolonial yang memperjuangkan kedaulatan rakyatnya.


Syaikhona Muhammad Kholil – Ulama karismatik dari Bangkalan, Jawa Timur, guru para pendiri Nahdlatul Ulama, penyebar Islam moderat di Nusantara.


Tuan Rondahaim Saragih – Tokoh asal Sumatera Utara, pemimpin adat yang melawan penjajahan melalui jalur budaya dan pendidikan.


Zainal Abidin Syah – Tokoh asal Maluku Utara, Sultan Tidore terakhir yang berjuang menjaga integrasi wilayah timur ke dalam NKRI.


Upacara Penuh Haru di Istana Negara

Setelah pembacaan keputusan, Presiden Prabowo menyerahkan piagam dan tanda kehormatan Pahlawan Nasional kepada para ahli waris.
Tangis haru dan kebanggaan menyelimuti ruangan saat satu per satu nama pahlawan disebutkan. Para ahli waris berdiri tegak, menerima penghargaan atas pengorbanan leluhur mereka.

Presiden Prabowo tampak khidmat menyalami setiap keluarga penerima gelar.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Kita tidak boleh melupakan perjuangan mereka yang telah menyalakan obor pengabdian bagi Indonesia,” ujar Presiden dalam sambutannya.

Seleksi Ketat dan Berlapis

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa proses penetapan nama-nama pahlawan dilakukan melalui tahapan panjang dan berlapis — mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan sebelum disampaikan kepada Presiden.

“Seluruh nama telah melalui verifikasi ketat dan memenuhi kriteria sebagai Pahlawan Nasional: berjasa luar biasa, berakhlak mulia, serta tidak pernah melakukan tindakan yang mencoreng perjuangan bangsa,” tegas Gus Ipul.

Makna di Hari Pahlawan

Penganugerahan yang berlangsung pada 10 November 2025 memberi makna mendalam bagi bangsa Indonesia. Momen ini bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga pengingat bahwa perjuangan belum berakhir.

Dari Rahmah El Yunusiyah yang memperjuangkan pendidikan perempuan di Padang Panjang, hingga Marsinah yang gugur membela hak-hak buruh, kisah mereka kini menjadi bagian abadi dari perjalanan bangsa.

Menyalakan Api Pengabdian

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tahun ini menjadi pengingat bahwa perjuangan membangun negeri tidak hanya lahir di medan tempur, tetapi juga di ruang kelas, pabrik, pesantren, istana, dan panggung diplomasi.

Mereka datang dari latar yang berbeda, namun disatukan oleh semangat yang sama:
cinta tanah air, keberanian, dan pengabdian tanpa pamrih.

(Rini/Mond)
#PahlawanNasional #HariPahlawan #IndonesiaMaju

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.