Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang BantuanKorbanBencanaPasbar Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB BobonSantoso Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang DinasPerpustakaandanArsip DinasPertanian dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islam Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis JusufKalla K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPadang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota LimaPuluhKota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini OprasiLilinSinggalang2025 oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrabowoSubianto PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam SakitPerut Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang ServisKendaraanGratisKorbanBanjirAgam SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

Serasinews.com,Padang, Sabtu (13/9/2025) — Pada Sabtu (13/9/2025) siang, suasana hangat sekaligus haru menyelimuti kediaman wartawan senior Micke Putra ketika rombongan Ikatan Kekeluargaan Wartawan Republik Indonesia (IKW RI) datang menjenguk. Kehadiran Ketua IKW RI, Davit Effendi, Sekretaris Marzuki Rahman Htb, bersama sejumlah pengurus dan anggota, bukan sekadar kunjungan formal  melainkan sebuah pernyataan nyata bahwa di balik profesionalisme, wartawan juga sebuah keluarga.

Kunjungan singkat itu berlangsung dalam tempo penuh empati: sapaan hangat, pelukan sesama rekan, sampai doa bersama yang menutup pertemuan. Meski kondisi Micke masih lemah, raut wajahnya ketika menyambut sahabat-sahabat seprofesi memperlihatkan betapa besar arti perhatian itu bagi semangat pemulihannya.

“Kami datang bukan hanya untuk menjenguk, tapi juga untuk memberikan semangat, dukungan moral, dan doa agar saudara kita Micke Putra segera pulih. Wartawan itu ibarat satu tubuh, ketika satu bagian sakit, kita semua ikut merasakan,”  kata Davit Effendi, Ketua IKW RI.

Di balik kunjungan: lebih dari sekadar etikete

Kunjungan itu tampak sederhana: beberapa orang berdiskusi di ruang tetangga, berbagi tawa kecil kenangan lama, menahan haru ketika menyampaikan pesan-pesan semangat. Namun di balik kesederhanaan itulah tersimpan makna besar. Bagi banyak wartawan, pekerjaan adalah panggilan yang menuntut dedikasi tinggi — jam kerja panjang, tekanan berita, dan kadang mengorbankan kesehatan demi tugas. Dalam situasi seperti itulah jaringan solidaritas profesional menjadi penopang penting.

Davit menegaskan bahwa rasa kebersamaan dan saling merangkul menjadi energi untuk bisa terus bertahan menjalankan profesi yang kerap penuh tantangan. “Kebersamaan seperti ini adalah energi yang akan membuat kita semakin kuat. Wartawan harus saling menjaga, karena di balik profesi yang keras, kita tetap manusia biasa yang membutuhkan dukungan dan kasih sayang,” tambahnya.

Reaksi Micke dan keluarganya: ucapan terima kasih yang tulus

Micke, meski masih tampak lemah, menyambut kedatangan rekan-rekannya dengan senyum yang tulus. Suaranya yang bergetar saat menyampaikan rasa terima kasih menembus hening, memperlihatkan betapa bantuan moral semacam ini memberi arti lebih besar daripada sekadar kunjungan singkat.

“Saya sangat berterima kasih kepada Ketua IKW, para pengurus, dan seluruh kawan-kawan wartawan yang sudah meluangkan waktu datang ke rumah saya. Kehadiran kalian adalah kekuatan tersendiri. Doa dan perhatian ini sangat berarti bagi saya dan keluarga, semoga Allah membalas semua kebaikan ini,” ujar Micke.

Keluarga yang menemani juga tampak terhibur; hadirin berbagi doa bersama yang ditutup oleh salah seorang anggota IKW. Momen itu menjadi pengingat bahwa perhatian kolegial tidak hanya menguatkan sang wartawan, tetapi juga meringankan beban keluarga yang merawatnya.

Mengapa solidaritas penting bagi komunitas pers

Kasus seperti yang dialami Micke bukan hanya soal satu orang; ia membuka percakapan lebih luas tentang pentingnya jejaring sosial di kalangan jurnalis. Sistem jaminan sosial bagi pekerja media di Indonesia seringkali belum memadai terutama untuk wartawan lepas atau mereka yang sudah memasuki usia lanjut. Dalam konteks itu, organisasi profesi seperti IKW RI berperan ganda: sebagai wadah profesional sekaligus sebagai ruang kekeluargaan yang menampung dan merawat anggotanya.

Kunjungan ini juga menegaskan nilai-nilai profesi yang ideal: saling menjaga martabat, menjaga kesejahteraan sesama, dan memastikan bahwa di tengah gempuran tugas, manusia di balik berita tidak terabaikan.

Catatan akhir: harapan dan pesan bersama

Kunjungan IKW RI ke rumah Micke Putra berakhir dengan doa dan pesan optimis. Meski cobaan kesehatan menghadang, dukungan moral dari kolega-kolega seprofesi memberi suntikan energi baru. Bagi banyak pihak, peristiwa sederhana ini adalah pengingat kuat bahwa kekuatan jurnalisme tidak hanya diukur dari headline, tetapi juga dari cara komunitasnya saling menjaga ketika salah satu anggota tertatih.

Di akhir kunjungan, aura kehangatan dan harapan tampak memenuhi ruang  sebuah pertanda bahwa solidaritas sejati masih bernafas dalam dunia pers. Semoga dukungan yang mengalir menjadi bagian dari proses pemulihan Micke, dan menjadi inspirasi bagi komunitas wartawan lain untuk terus menjaga nilai-nilai kekeluargaan di tengah kerasnya profesi ini.

(***) 

 

Serasinews.com, Padang – Gelombang peredaran narkoba yang mencoba masuk ke Sumatra Barat kembali berhasil dipatahkan. Tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar dalam dua operasi besar berhasil menggagalkan penyelundupan 50 kilogram ganja kering asal Sumatra Utara dan 8 paket besar sabu yang dibungkus plastik beraksara Cina. Sebanyak tujuh pelaku dari dua jaringan berbeda berhasil diringkus, mengungkap betapa massifnya upaya sindikat narkoba merambah tanah Minangkabau.

Operasi Pertama: 50 Kg Ganja dari Mandailing Natal Menuju Batusangkar

Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Riki Yanuarfi, mengungkapkan kasus pertama berawal dari laporan masyarakat terkait dugaan masuknya ganja dari Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Informasi itu menyebutkan ganja akan diselundupkan menuju Kabupaten Tanahdatar, tepatnya Batusangkar.

“Menindaklanjuti laporan masyarakat, tim segera bergerak melakukan penyelidikan di daerah Rao, Kabupaten Pasaman. Pada Senin malam, 8 September 2025, tim mengidentifikasi sebuah mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 1493 KMG yang mencurigakan,” ujar Brigjen Riki, Jumat (12/9).

Tim BNNP melakukan pembuntutan sepanjang malam. Hingga akhirnya, pada Selasa dini hari, 9 September 2025, mobil tersebut berhasil dihentikan di Jalan Raya Bukittinggi–Medan, Kabupaten Agam.

Hasil penggeledahan mengungkap fakta mengejutkan. Di dalam mobil yang dikendarai tiga pria berinisial W, T, dan R, petugas menemukan dua karung besar. Setelah dibuka, isinya adalah 50 paket ganja kering, dibungkus rapi siap edar.

Menurut Brigjen Riki, salah satu pelaku mengaku ganja itu dijemput dari daerah Penyabungan dan akan diantarkan ke Batusangkar atas perintah seorang perempuan berinisial RJ alias Kakak.

“RJ inilah otak dari jaringan ini. Para pelaku dijanjikan upah jutaan rupiah untuk mengantarkan barang haram tersebut,” tegas Riki.

Tak ingin kehilangan jejak, tim BNNP bergerak cepat. Perempuan yang disebut sebagai pengendali jaringan berhasil diamankan di wilayah Payakumbuh, melengkapi rantai sindikat peredaran ganja lintas provinsi ini.

Operasi Kedua: 8 Paket Besar Sabu di Jalan Kelok Tempe

Belum usai dengan penangkapan ganja, BNNP Sumbar kembali menorehkan capaian besar. Hanya dua hari berselang, tepatnya Kamis malam (11/9), petugas membongkar pengiriman sabu dalam jumlah besar di Jalan Raya Indarung Kelok Tempe, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Kasus ini juga berawal dari laporan masyarakat tentang dugaan pengiriman sabu melalui jalur darat. Tim BNNP kemudian melakukan pengintaian terhadap sebuah truk towing yang mengangkut mobil Toyota Avanza hitam.

Saat diberhentikan, tiga pria di dalam Avanza langsung diamankan. Petugas kemudian melakukan penggeledahan. Di bagasi mobil, mereka menemukan sebuah tas plastik Alfamart berwarna kuning. Dari luar tampak biasa, namun saat dibuka, isinya membuat petugas terperangah: delapan paket besar sabu dibungkus plastik hitam dan emas beraksara Cina. Bahkan, salah satu paket sudah dalam kondisi terbuka.

“Ketiga pelaku, salah satunya berinisial DP, mengakui bahwa barang tersebut adalah sabu. Mereka berikut barang bukti langsung dibawa ke Kantor BNNP Sumbar untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Brigjen Riki.

Ancaman Nyata Sindikat Narkoba

Dua pengungkapan besar hanya dalam waktu hitungan hari ini menunjukkan bagaimana Sumatra Barat menjadi target empuk jaringan narkoba lintas provinsi. Jalur darat Sumut–Sumbar kerap dimanfaatkan sindikat sebagai jalur distribusi, dengan memanfaatkan kendaraan pribadi hingga modus towing mobil.

Brigjen Riki menegaskan, keberhasilan ini bukan hanya soal operasi tangkap tangan, melainkan bukti keseriusan BNN dalam menjaga generasi muda Minangkabau dari ancaman narkoba.

“BNNP Sumbar tidak akan memberi ruang bagi peredaran gelap narkotika. Kami akan terus bekerja sama dengan masyarakat, aparat hukum, dan semua pihak terkait untuk mewujudkan **Sumatra Barat Bersih Narkoba (Bersinar),” tegasnya.

Dengan total tujuh pelaku yang kini diamankan serta barang bukti puluhan kilogram ganja dan paket sabu bernilai miliaran rupiah, BNNP Sumbar menunjukkan bahwa perlawanan terhadap narkoba adalah perang panjang yang harus didukung semua elemen masyarakat.

(Rini/mond) 

#BNNPSumbar #Narkoba #Sabu


Serasinews.com,Padang – Ikatan Kekeluargaan Wartawan (IKW) Republik Indonesia kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama anggota. Kali ini, organisasi yang menaungi para insan pers tersebut melakukan kunjungan sosial ke rumah orang tua Osmond, salah seorang anggota aktif IKW RI, yang sudah sepekan terakhir terbaring sakit.

Rombongan pengurus IKW RI yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Davit Effendi, Sekretaris Umum *Marzuki Rahman Htb* bersama jajaran pengurus, termasuk Bendahara IKW RI Cimrawati, menyambangi kediaman keluarga Osmond dengan penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan.

Dalam kunjungan itu, Cimrawati menyerahkan santunan sosial sebagai bentuk dukungan moral dan kepedulian organisasi kepada keluarga anggota yang tengah diuji oleh sakit. Santunan tersebut bukan hanya berupa bantuan materi, tetapi juga sebagai wujud solidaritas nyata, mengingat IKW RI selama ini memiliki program khusus di bidang sosial yang berfokus pada kebersamaan dan kepedulian.

“Program ini kami jalankan agar setiap anggota IKW merasakan bahwa kita adalah keluarga besar. Ketika salah seorang anggota atau keluarganya sedang menghadapi cobaan, maka kita hadir untuk memberikan dukungan, baik moril maupun materil. Inilah esensi dari nama organisasi kita: kekeluargaan,” ujar Davit Effendi dengan nada penuh empati.

Dalam kesempatan itu, Davit juga menyampaikan doa agar orang tua Osmond segera diberikan kesembuhan. “Kami semua mendoakan semoga beliau lekas pulih, diberi kekuatan, dan keluarga yang mendampingi juga diberikan kesabaran. Sakit adalah ujian, dan doa tulus dari banyak orang insyaAllah menjadi kekuatan tersendiri,” tambahnya.

Lebih jauh, Davit menegaskan bahwa kegiatan sosial seperti ini merupakan salah satu komitmen utama IKW RI dalam membangun ikatan emosional antaranggota. Ia menekankan, wartawan bukan hanya sekadar profesi yang mengabarkan informasi, tetapi juga manusia yang membutuhkan ruang kebersamaan, kepedulian, dan solidaritas.

“Wartawan sehari-hari memang berhadapan dengan dinamika informasi dan berbagai peristiwa. Tapi jangan lupa, kita juga manusia biasa yang membutuhkan dukungan dan perhatian. IKW RI berusaha menghadirkan wajah humanis organisasi dengan program-program sosial seperti ini. Karena kami percaya, wartawan yang kuat adalah wartawan yang merasa tidak sendirian,” tegas Davit Effendi.

Suasana kunjungan terasa hangat dan penuh keakraban. Selain memberikan santunan, rombongan pengurus IKW RI juga menyempatkan diri berbincang dengan keluarga Osmond, memberi semangat, dan meyakinkan bahwa IKW akan terus hadir untuk mendukung anggotanya dalam suka maupun duka.

Kunjungan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa organisasi profesi wartawan tidak hanya berperan dalam mengawal informasi publik, tetapi juga sebagai wadah kebersamaan yang mampu menumbuhkan solidaritas dan kepedulian sosial.

Osmond mewakili keluarga mengucapkan terimakasih atas kunjungan pengurus IKW RI yang menyempatkan hadir melihat orang tuanya yang sedang terbaring sakit.

(***) 

 


serasinews.com
,Padang – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar atas dukungan yang selama ini diberikan terhadap berbagai kegiatan organisasi wartawan di Ranah Minang.

Ucapan terima kasih itu disampaikan langsung oleh Ketua PWI Sumbar, Widya Navies, saat melakukan silaturahmi dengan Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, di Padang, Jumat (12/9/2025).

Dukungan Berarti untuk Agenda Besar PWI

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Widya menegaskan bahwa kehadiran dan dukungan Ditlantas Polda Sumbar memiliki arti penting bagi keberlangsungan sejumlah agenda besar PWI. Salah satunya adalah saat pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Provinsi (Porwaprov) Sumbar yang digelar di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota beberapa waktu lalu.

“Ditlantas Polda Sumbar selalu hadir ketika PWI membutuhkan dukungan, baik dalam aspek pengamanan, pengaturan lalu lintas, maupun dukungan moral. Bagi kami, ini menjadi bentuk nyata dari sinergi yang terjalin baik antara kepolisian dan kalangan pers,” ungkap Widya.

Menurutnya, keberadaan aparat lalu lintas di sejumlah agenda besar tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga memperlihatkan kepedulian aparat kepolisian terhadap kegiatan jurnalistik dan kebersamaan insan pers.

Sinergi Pers dan Polisi

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris PWI Sumbar, Firdaus Abie, anggota Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumbar, Edi Jarot, serta beberapa pengurus lainnya. Kehadiran jajaran PWI menandai kuatnya niat untuk terus menjaga hubungan baik dengan pihak kepolisian, khususnya Ditlantas Polda Sumbar.

Widya menekankan bahwa kemitraan ini bukan hanya sekadar seremonial atau formalitas belaka. Lebih dari itu, hubungan yang dibangun antara wartawan dan kepolisian membawa manfaat nyata bagi kedua belah pihak.

“Pers dan polisi memiliki peran strategis masing-masing. Pers menyampaikan informasi kepada masyarakat secara luas, sementara polisi menjaga ketertiban dan keamanan. Jika dua peran ini berjalan beriringan, tentu akan memberi dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat,” jelasnya.

Sambutan Baik dari Ditlantas

Sementara itu, Kombes Pol Reza Chairul Akbar Sidiq menyambut hangat kunjungan silaturahmi dari PWI Sumbar. Ia menilai bahwa insan pers merupakan mitra strategis kepolisian, khususnya dalam menyebarkan informasi yang benar, akurat, dan mendidik masyarakat.

“Kolaborasi dengan wartawan sangat penting. Banyak program kepolisian, terutama yang berkaitan dengan keselamatan berlalu lintas, bisa sampai kepada masyarakat melalui pemberitaan media. Karena itu, kami sangat terbuka untuk terus memperkuat kerja sama dengan PWI Sumbar,” ujar Reza.

Ia menambahkan, ke depan Ditlantas Polda Sumbar berkomitmen untuk semakin meningkatkan kolaborasi dengan wartawan. Hal ini tidak hanya dalam konteks mendukung kegiatan organisasi, tetapi juga dalam kampanye keselamatan berlalu lintas yang menjadi prioritas Ditlantas.

Harapan untuk Masa Depan

Pertemuan tersebut akhirnya melahirkan harapan baru, bahwa sinergi antara PWI Sumbar dan Ditlantas Polda Sumbar akan semakin kokoh ke depannya. Kolaborasi yang dibangun tidak hanya sebatas dukungan teknis, tetapi juga mencakup kerja sama dalam penyebaran informasi edukatif kepada masyarakat luas.

“Bagi PWI, dukungan Ditlantas bukan hanya soal membantu kelancaran acara, tetapi juga menunjukkan bahwa polisi peduli terhadap keberadaan dan peran wartawan. Ini adalah sinyal positif yang harus kita rawat bersama,” tutup Widya Navies.

(Rini/mond) 


Hendrizon, SH., MH.

Pengacara Muda


Demonstrasi merupakan salah satu wujud pelaksanaan hak konstitusional warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, ketika demonstrasi berlangsung secara berkepanjangan tanpa adanya kepastian penyelesaian, hal ini menimbulkan persoalan hukum, sosial, dan politik. Artikel ini membahas implikasi hukum demonstrasi berkepanjangan berdasarkan UUD 1945, UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, dan instrumen hukum lainnya, serta menelaah batas antara kebebasan berekspresi dengan perlindungan kepentingan umum.

Pendahuluan

Hak menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi. Pasal 28E ayat (3) UUD NRI 1945 menegaskan bahwa “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Namun, kebebasan tersebut tidak bersifat mutlak karena dibatasi oleh norma hukum, moral, dan kepentingan umum sebagaimana tercantum dalam Pasal 28J UUD NRI 1945.

Fenomena demonstrasi berkepanjangan di Indonesia kerap menimbulkan persoalan. Di satu sisi, hal tersebut mencerminkan konsistensi perjuangan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Di sisi lain, ia berpotensi mengganggu ketertiban umum, stabilitas keamanan, dan hak masyarakat lain.

Landasan Hukum

  1. Konstitusi

    • Pasal 28E ayat (3) UUD NRI 1945 → hak berpendapat dan berkumpul.
    • Pasal 28J UUD NRI 1945 → pembatasan hak asasi untuk menjamin penghormatan hak orang lain serta ketertiban umum.
  2. Undang-Undang

    • UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
    • UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
    • UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
    • KUHP (misalnya Pasal 170, Pasal 212, Pasal 406) terkait potensi tindak pidana dalam demonstrasi.
  3. Instrumen Hukum Internasional

    • International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) yang telah diratifikasi melalui UU No. 12 Tahun 2005.

Analisis Hukum

1. Aspek Kebebasan Berpendapat

Demo berkepanjangan merupakan manifestasi hak berekspresi. Dalam teori Rule of Law, negara wajib melindungi kebebasan tersebut. Namun, menurut prinsip konstitusionalisme, kebebasan itu tidak boleh melanggar kepentingan publik.

2. Aspek Ketertiban Umum

UU No. 9 Tahun 1998 menekankan bahwa penyampaian pendapat harus menghormati ketertiban umum dan hak orang lain. Demo yang terlalu lama hingga menghambat akses publik, mengganggu transportasi, atau mengganggu aktivitas ekonomi dapat dinilai melampaui batas kebebasan berekspresi.

3. Aspek HAM

Hak berekspresi termasuk non-derogable rights dalam sistem hukum internasional. Namun, Pasal 19 ICCPR memberikan pembatasan atas dasar: (a) menghormati hak atau reputasi orang lain, serta (b) melindungi keamanan nasional, ketertiban umum, kesehatan, dan moral umum.

4. Aspek Pidana

Jika demonstrasi berkepanjangan menimbulkan anarkisme, maka aparat berhak menggunakan pendekatan represif sesuai hukum pidana. Misalnya, perusakan fasilitas umum dapat dijerat Pasal 406 KUHP, perlawanan terhadap aparat dapat dikenakan Pasal 212 KUHP.

5. Aspek Politik dan Demokrasi

Demo berkepanjangan sering digunakan sebagai instrumen tekanan politik terhadap pemerintah. Namun, apabila berlangsung tanpa arah dan berlarut-larut, berpotensi menimbulkan instabilitas politik dan ekonomi, yang pada akhirnya merugikan kepentingan bangsa secara keseluruhan.

Kesimpulan

Demonstrasi berkepanjangan adalah konsekuensi dari kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi. Akan tetapi, hak tersebut tidak absolut. Batasannya adalah penghormatan terhadap hak orang lain, ketertiban umum, dan keamanan negara. Oleh karena itu, solusi yang tepat tidak sekadar represif atau pembubaran paksa, melainkan pendekatan dialogis, negosiasi, serta penegakan hukum yang adil dan proporsional.(**)

Daftar Pustaka

  • Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
  • Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
  • Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
  • Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan ICCPR.
  • KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).
  • Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia, (Jakarta: Konstitusi Press, 2005).
  • Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006).



Serasinews.com,- Usia 40-an sering terasa seperti titik balik untuk banyak perempuan: celana terasa lebih sempit di pinggang padahal timbangan tak melonjak drastis. Perubahan bentuk tubuh terutama penumpukan lemak di area perut bukan sekadar “nasib buruk”. Itu kombinasi dari hormon, metabolisme, gaya hidup, dan penuaan alami. Di bawah ini saya uraikan penyebab utama secara rinci, efeknya, dan langkah praktis yang bisa diambil agar perut tidak terus membuncit.

Pembukaan singkat: bukan cuma masalah estetika

Perut buncit (terutama lemak visceral di sekitar organ) punya implikasi kesehatan  bukan sekadar penampilan. Memahami penyebabnya membantu kita memilih cara yang realistis dan efektif untuk mencegah dan memperbaikinya.

1. Perubahan hormon: peran estrogen dan menopause

Memasuki perimenopause dan menopause, kadar estrogen menurun. Estrogen memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak—ketika levelnya turun, pola penyimpanan bergeser dari pinggul/paha ke perut. Selain itu hormon yang mengatur gula darah dan respons terhadap insulin juga berubah, sehingga tubuh lebih mudah menyimpan lemak di area sentral tubuh.

Dampak praktis

Perubahan bentuk tubuh terasa meski berat badan tetap.

Lebih rentan menumpuk lemak visceral (di dalam rongga perut).

2. Penurunan metabolisme basal

Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tubuh melambat — tubuh membakar kalori lebih sedikit saat istirahat. Kalau pola makan dan aktivitas tidak disesuaikan, kelebihan kalori cepat disimpan sebagai lemak.

3. Penyusutan massa otot (sarcopenia)

Otot adalah jaringan “pembakar” kalori. Tanpa cukup aktivitas kekuatan, otot berkurang dan pembakaran energi turun. Hasilnya: lebih sulit menjaga komposisi tubuh (lebih sedikit otot, lebih banyak lemak).

4. Kebiasaan makan yang berubah atau tidak disesuaikan

Makanan tinggi gula sederhana, karbo olahan, dan makanan cepat saji mendorong kenaikan lemak visceral. Pada usia 40+, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap efek makanan tak sehat—apa yang dulu “aman” dimakan mungkin sekarang cepat berdampak.

5. Kurangnya aktivitas fisik sehari-hari

Kesibukan kerja, keluarga, atau rutinitas yang statis membuat banyak perempuan bergerak lebih sedikit. Gaya hidup sedentari adalah salah satu pendorong utama akumulasi lemak perut.

6. Stres kronis dan gangguan tidur

Stres tinggi meningkatkan kortisol — hormon yang mempermudah penimbunan lemak di perut. Kurang tidur juga mengacaukan hormon rasa lapar dan kenyang (mis. ghrelin/leptin), sehingga nafsu makan meningkat dan pilihan makanan cenderung lebih buruk.

7. Masalah pencernaan dan perut kembung

Perubahan motilitas usus, konstipasi, intoleransi makanan, atau gangguan mikrobiota usus bisa menyebabkan perut tampak kembung dan penuh. Ini bukan selalu lemak kadang lebih ke gas atau akumulasi makanan.

8. Genetik dan kecenderungan keluarga

Bagaimana tubuh menyimpan lemak dipengaruhi gen. Jika anggota keluarga cenderung punya “perut buncit” setelah usia tertentu, kemungkinan genetika ikut berperan.

9. Kondisi medis & obat-obatan

Beberapa kondisi seperti hipotiroidisme, resistensi insulin, atau pengaruh obat (mis. beberapa antidepresan, steroid) dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau pergeseran distribusi lemak. Jika perubahan tubuh terjadi tiba-tiba atau disertai gejala lain, pemeriksaan medis perlu dipertimbangkan.

Cara mengelola dan mengurangi perut buncit: pendekatan holistik yang realistis

Perubahan bentuk tubuh setelah 40 bukan masalah “satu tombol”. Pendekatan efektif menggabungkan gaya hidup, latihan, nutrisi, dan pengelolaan stres.


1) Fokus pada latihan kekuatan (non-negotiable)

Lakukan latihan beban/ketahanan 2–4 kali per minggu (full-body: squat, deadlift, row, press).

Kekuatan melindungi massa otot, meningkatkan metabolisme, dan membantu pembentukan tubuh yang lebih kencang.

2) Tambahkan kardio teratur

Aktivitas kardio moderat (jalan cepat, bersepeda, berenang) 150 menit per minggu membantu membakar kalori total dan meningkatkan kesehatan metabolik.

Interval intensitas tinggi (HIIT) pendek juga efisien untuk beberapa orang.

3) Perhatikan komposisi makanan  bukan diet ekstrim

Utamakan protein berkualitas (untuk pemeliharaan otot), serat (sayur, buah, biji-bijian), lemak sehat (ikan, kacang, alpukat), dan karbohidrat utuh.

Kurangi gula tambahan, minuman manis, dan karbo olahan.

Kontrol porsi dan praktik mindful eating (makan perlahan, berhenti saat kenyang).

4) Perbaiki tidur dan kelola stres

Usahakan pola tidur teratur (kualitas tidur penting).

Teknik relaksasi: pernapasan dalam, meditasi singkat, jalan santai setelah kerja—semua membantu menurunkan kortisol.

5) Jaga kesehatan pencernaan

Cukup serat, hidrasi, dan perhatikan makanan pemicu kembung.

Jika kembung kronis, konsultasi ke dokter/gastroenterolog bisa membantu.

6) Periksakan kondisi medis jika diperlukan

Jika terjadi kenaikan berat badan tiba-tiba, kelelahan ekstrim, perubahan siklus haid yang parah, atau keluhan lain, lakukan pemeriksaan (fungsi tiroid, gula darah, profil lipid) sesuai saran dokter.

Myth-busting singkat

Spot reduction (membuang lemak hanya dari perut lewat sit-up) itu mitos. Penurunan lemak bersifat total tubuh; latihan perut penting untuk kekuatan dan postur tapi bukan jalan cepat menghilangkan lemak perut.

“Usia = tak bisa berubah” — salah. Usia mempengaruhi kecepatan perubahan, tapi modifikasi gaya hidup tetap membawa hasil nyata.

Contoh mini-rencana mingguan (ringkas)

Senin: Latihan kekuatan full-body (45 menit)

Selasa: Jalan cepat 30–40 menit + latihan mobilitas

Rabu: Latihan kekuatan (fokus posterior chain)

Kamis: Istirahat aktif / yoga ringan

Jumat: Latihan kekuatan + core 10–15 menit

Sabtu: Kardio panjang (45–60 menit)

Minggu: Pemulihan, peregangan, jalan santai

Langkah kecil yang konsisten menang besar

Perut buncit setelah 40 biasanya akumulasi dari banyak faktor bukan satu kesalahan tunggal. Pendekatan terbaik adalah konsisten, sukai proses, dan pilih perubahan yang bisa dipertahankan: latihan kekuatan rutin, pola makan lebih bijak, tidur cukup, dan cek kesehatan bila perlu. 

(***) 

Serasinews.com,  - Dalam sejarah Islam, banyak kisah yang mengabadikan keutamaan para sahabat Nabi Muhammad ï·º. Salah satunya adalah cerita ketika seorang pendeta Yahudi datang kepada Khalifah Umar bin Khattab dengan membawa sejumlah pertanyaan pelik yang ia yakini tidak mudah dijawab. Peristiwa ini kemudian menjadi saksi keilmuan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, sekaligus meneguhkan keyakinan bahwa ilmu adalah senjata terkuat seorang mukmin.

Latar Belakang: Kedatangan Sang Pendeta

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, banyak tokoh dari berbagai agama yang ingin menguji kecerdasan dan keyakinan kaum Muslimin. Di antara mereka, seorang pendeta Yahudi datang dengan membawa sederet pertanyaan yang dianggap hanya bisa dijawab oleh orang yang benar-benar menguasai ilmu agama.

Pendeta itu menemui Umar dan berkata:

"Wahai Amirul Mukminin, aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Jika engkau dapat menjawabnya, aku akan mempertimbangkan kebenaran agama Islam. Namun jika engkau tidak mampu, maka biarkanlah aku tetap dalam keyakinanku."

Umar, yang terkenal dengan kebijaksanaan sekaligus kewaspadaannya, tidak gegabah. Ia menyadari bahwa pertanyaan ini bukan sekadar ujian intelektual, tetapi juga menyangkut marwah Islam di mata seorang pemuka agama lain. Maka Umar pun berkata dengan tenang:

"Aku akan memanggil orang yang paling tepat untuk menjawabmu. Ia adalah pintu ilmu, saudara sepupu sekaligus menantu Rasulullah ï·º."

Dengan penuh keyakinan, Umar lalu memanggil Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Pertanyaan-Pertanyaan Sang Pendeta

Setelah Ali hadir, pendeta itu mengajukan pertanyaan pertamanya dengan nada menantang:

"Apa yang tidak diciptakan oleh Allah?"

Ali menjawab tegas:

"Allah menciptakan segala sesuatu. Namun satu hal yang tidak Allah ciptakan adalah huruf-huruf Al-Qur’an, sebab ia adalah kalam-Nya yang azali, bukan makhluk."

"Siapakah wanita yang melahirkan tetapi tidak memiliki rahim?"

Ali menjawab dengan senyum penuh ketenangan:

"Wanita itu adalah Hawa. Allah menciptakannya dari tulang rusuk Nabi Adam, bukan dari rahim seorang ibu."

"Apakah kubur yang berjalan bersama isinya?"

Ali menjawab tanpa ragu:

"Itu adalah ikan paus yang menelan Nabi Yunus. Perut paus itu menjadi kubur bagi beliau, namun tetap bergerak di tengah lautan."

"Apakah sesuatu yang diciptakan Allah namun dianggap besar padahal kecil, dan dianggap kecil padahal besar?"

Ali menjelaskan dengan mendalam:

"Sesuatu yang dianggap besar padahal kecil adalah dunia dengan segala perhiasannya. Sementara sesuatu yang dianggap kecil padahal besar adalah amal saleh yang dilakukan dengan ikhlas."

"Apakah sesuatu yang bernapas tetapi tidak memiliki ruh?"

Ali menjawab dengan lantang:

"Itu adalah waktu subuh, sebagaimana firman Allah: 'Dan demi subuh apabila ia mulai bernapas.' (QS. At-Takwir: 18)."

Keheningan yang Memukau

Setiap jawaban Ali membuat pendeta itu terdiam. Ia mendapati bahwa jawaban yang diberikan bukan sekadar logika, tetapi penuh dengan kedalaman makna, bersandar pada dalil, dan disampaikan dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Umar yang menyaksikan dialog itu pun tersenyum lega. Ia tahu bahwa pilihannya memanggil Ali bukanlah keputusan keliru. Justru di situlah terlihat betapa dalamnya ilmu Ali ilmu yang diperoleh dari didikan langsung Rasulullah ï·º.

Hikmah dari Kisah Ini

Kisah pertemuan Umar, Ali, dan pendeta Nasrani ini memberikan banyak pelajaran:

Kerendahan hati seorang pemimpin. Umar tidak merasa harus menjawab semua pertanyaan sendiri. Ia tahu kapan harus menyerahkan urusan pada yang lebih ahli.

Keutamaan ilmu Sayyidina Ali. Julukan Bab al-‘Ilm (Pintu Ilmu) bukan sekadar simbolis, tetapi nyata dalam sejarah.

Dialog antaragama. Kisah ini menunjukkan bahwa Islam tidak anti-dialog, bahkan justru menyambut pertanyaan dengan jawaban yang bijaksana.

Iman yang kokoh. Jawaban Ali tidak hanya rasional, tetapi juga penuh dengan spiritualitas, membuktikan bahwa iman sejati berdiri di atas ilmu.

Dialog antara Sayyidina Ali dan pendeta Nasrani di masa Khalifah Umar bin Khattab adalah potret indah bagaimana Islam mengajarkan keterbukaan, kecerdasan, dan kedalaman ilmu. Bagi umat Islam, kisah ini adalah pengingat bahwa kebenaran tidak hanya dipertahankan dengan pedang, tetapi juga dengan akal, ilmu, dan hujjah yang kuat.

Ali bukan hanya seorang panglima yang gagah di medan perang, tetapi juga ulama yang tak tertandingi dalam medan ilmu. Maka tak berlebihan bila Nabi Muhammad ï·º pernah bersabda:

"Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya."


(***)

#Islami #Religi

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.