Serasinews.com, Padang — Status Tanggap Darurat Bencana di Kota Padang resmi berakhir pada Senin, 22 Desember 2025. Selanjutnya, mulai 23 Desember 2025, pemerintah daerah menetapkan masa transisi pascabencana sebagai tahapan awal pemulihan menuju rehabilitasi dan rekonstruksi.
Penetapan tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Akhir Tanggap Darurat Bencana yang melibatkan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, serta pemerintah kabupaten/kota se-Sumbar. Rapat dilaksanakan secara daring dari Rumah Dinas Wali Kota Padang.
Maigus menjelaskan, hingga berakhirnya masa tanggap darurat, masih terdapat dua korban yang dinyatakan hilang. Sementara 11 korban lainnya telah ditemukan. Setelah melalui evaluasi dan musyawarah bersama keluarga korban, pemerintah memutuskan menghentikan operasi pencarian resmi terhitung sejak 22 Desember 2025.
“Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi lapangan, keterbatasan teknis, serta permintaan dan keikhlasan keluarga korban,” ujarnya.
658 KK Masih Terdampak
Memasuki masa transisi, persoalan pengungsian masih menjadi fokus utama. Data Pemko Padang mencatat 658 kepala keluarga masih terdampak bencana.
Dari jumlah tersebut, 93 KK dengan 365 jiwa menempati Hunian Sementara (Huntara) yang disediakan pemerintah. Sementara warga lainnya menjalani hunian sementara secara mandiri dengan menumpang di rumah keluarga atau menyewa tempat tinggal.
Pemko Padang berharap adanya dukungan dana tunggu hunian guna meringankan beban ekonomi warga selama masa transisi.
Hunian Tetap Disiapkan
Untuk solusi jangka panjang, pemerintah kota telah menyiapkan lahan seluas 3 hektare untuk pembangunan hunian tetap (Huntap). Lahan tersebut berada di dua lokasi, yakni belakang Pasar Simpang Haru dan kawasan Bumi Perkemahan.
Pemko Padang berharap pemerintah pusat dapat memfasilitasi pembangunan hunian tetap tersebut agar warga terdampak dapat segera kembali menjalani kehidupan secara normal.
Infrastruktur dan Pertanian Terdampak
Bencana juga mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan sektor ekonomi. Rusaknya jaringan irigasi membuat 4.140 hektare sawah tidak dapat difungsikan, berdampak langsung pada sektor pertanian.
Selain itu, tercatat sembilan jembatan mengalami kerusakan dengan tingkat sedang hingga berat. Sejumlah bangunan sekolah juga dilaporkan rusak berat dan membutuhkan penanganan segera.
Fokus Pemulihan Pascabencana
Pemerintah Kota Padang menegaskan bahwa masa transisi pascabencana akan difokuskan pada penanganan pengungsi, pemulihan ekonomi masyarakat, serta perbaikan infrastruktur dasar. Koordinasi lintas pemerintah terus diperkuat agar proses pemulihan berjalan terpadu dan berkelanjutan.
Masa transisi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat Padang untuk bangkit dan menata kembali kehidupan pascabencana.
(Rini/Mond)
#BanjirPadang #Padang


Posting Komentar