Serasinews.com, Jakarta — Bencana banjir dan longsor yang melanda Pulau Sumatera terus meninggalkan duka mendalam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Kamis (25/12), jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 1.135 orang, sementara 173 warga lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa peningkatan jumlah korban jiwa terjadi seiring berjalannya proses evakuasi dan pencarian di lokasi terdampak berat.
“Hari ini kembali ditemukan enam korban meninggal dunia. Total korban jiwa kini mencapai 1.135 orang,” ujar Abdul Muhari.
Dampak Terparah di Tiga Provinsi
Berdasarkan rekapitulasi BNPB, korban meninggal dunia paling banyak tercatat di Aceh dengan 503 orang, disusul Sumatera Utara sebanyak 371 orang, dan Sumatera Barat 261 orang. Ketiga provinsi tersebut mengalami kerusakan luas akibat hujan ekstrem yang memicu banjir bandang dan longsor di berbagai wilayah.
Ratusan Ribu Warga Masih Mengungsi
Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan krisis pengungsian. BNPB mencatat, sebanyak 489.864 jiwa terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan kini bergantung pada bantuan di pos-pos pengungsian darurat.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah daerah mulai menggeser penanganan menuju tahap awal pemulihan. Tercatat 13 kabupaten/kota telah menetapkan status Transisi Darurat ke Pemulihan, yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Penyaluran Bantuan Terus Dipacu
Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, BNPB bersama instansi terkait terus mempercepat distribusi bantuan. Di Aceh, sebanyak 37,4 ton logistik telah disalurkan melalui jalur udara karena keterbatasan akses darat.
Sementara itu, Sumatera Utara menerima 8,7 ton bantuan logistik yang didistribusikan melalui jalur darat, dan Sumatera Barat sebanyak 6,1 ton.
Operasi Pencarian Masih Berlangsung
Hingga kini, pencarian terhadap 173 korban hilang masih dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan warga setempat. Penyisiran difokuskan pada aliran sungai, kawasan perbukitan, serta permukiman yang terdampak longsor.
BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan di sejumlah wilayah Sumatera masih cukup tinggi.
Bencana ini kembali menegaskan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, termasuk penguatan sistem peringatan dini dan pengelolaan lingkungan, guna mengurangi risiko di masa mendatang.
(Rini/Mond)
#BNPB
#UpdateKorbanBencanaSumatera


Posting Komentar