Serasinews.com; Pasaman, Sumatera Barat — Gempa bumi tektonik kembali mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Getaran bermagnitudo 4,7 terjadi pada Minggu pagi, 28 Desember 2025, sekitar pukul 09.11 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
BMKG mencatat pusat gempa berada di daratan, tepatnya sekitar 19 kilometer barat daya Bonjol, dengan kedalaman 10 kilometer. Kedalaman yang relatif dangkal menyebabkan guncangan terasa cukup kuat oleh masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Kajai–Talamau, salah satu sesar aktif di Sumatera Barat yang berada di jalur Pegunungan Bukit Barisan.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang BMKG, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa gempa tersebut murni berasal dari pergerakan kerak bumi di daratan.
“Gempa dangkal seperti ini biasanya terasa lebih kuat karena sumbernya dekat dengan permukaan. Aktivitas Sesar Kajai–Talamau menjadi penyebab utama kejadian ini,” ujar Suaidi, Minggu (28/12/2025).
Guncangan Terasa di Sejumlah Kota dan Kabupaten
Peta guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan intensitas gempa paling terasa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Getaran juga dirasakan hingga Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Padang Panjang, serta Payakumbuh.
Beberapa warga mengaku terkejut dan sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri, terutama di kawasan permukiman padat dan bangunan bertingkat.
Satu Gempa Susulan Terpantau
Hingga pukul 09.33 WIB, BMKG mencatat satu kali gempa susulan dengan kekuatan yang sama, yakni magnitudo 4,7. BMKG menegaskan bahwa aktivitas tersebut masih dalam pengamatan dan belum menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan.
Sampai laporan ini disampaikan, belum terdapat laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Pemerintah daerah bersama BPBD setempat masih melakukan pemantauan langsung ke wilayah terdampak.
Masyarakat Diminta Tetap Waspada
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpengaruh informasi yang belum terverifikasi, serta menjauhi bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Warga juga diminta memeriksa kondisi rumah, instalasi listrik, dan jaringan gas, serta mengikuti arahan resmi dari pemerintah dan instansi terkait. Mengingat wilayah Sumatera Barat dilintasi sejumlah sesar aktif, kesiapsiagaan terhadap potensi gempa darat perlu terus ditingkatkan.
(Rini/Mond)
#BMKG #GempaBumi #Pasaman
#SumateraBarat


Posting Komentar