Serasinews.com, Jakarta — Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera terus menelan korban jiwa. Hingga Kamis (18/12), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.068 orang, bertambah sembilan jiwa dibandingkan laporan sebelumnya yang berjumlah 1.059 orang.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi BNPB.
“Terjadi penambahan korban meninggal dunia, dari sebelumnya 1.059 jiwa menjadi 1.068 jiwa,” ujar Abdul.
Korban Bertambah di Tiga Provinsi
Penambahan korban jiwa dilaporkan berasal dari tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Rinciannya meliputi:
Aceh Utara: 3 orang
Aceh Timur: 2 orang
Tapanuli Selatan (Sumatera Utara): 1 orang
Langkat (Sumatera Utara): 1 orang
Agam (Sumatera Barat): 1 orang
Padang Pariaman (Sumatera Barat): 1 orang
Korban tambahan ditemukan seiring berlanjutnya proses pencarian dan evakuasi, terutama di wilayah terdampak longsor dan banjir bandang dengan akses terbatas serta kondisi cuaca yang belum stabil.
Ratusan Ribu Warga Mengungsi
Selain korban meninggal, sebanyak 198 orang masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dengan dukungan personel, alat berat, dan teknologi pencarian, meski dihadapkan pada medan berat dan potensi longsor susulan.
BNPB juga mencatat 537.185 jiwa terpaksa mengungsi dan kini tersebar di berbagai lokasi pengungsian, mulai dari sekolah, rumah ibadah, hingga tenda-tenda darurat.
“Untuk korban hilang masih ada 198 orang, sementara jumlah pengungsi mencapai 537.185 jiwa,” kata Abdul.
Penanganan Darurat Terus Berlangsung
BNPB bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan unsur kemanusiaan lainnya terus mengintensifkan penanganan darurat, termasuk pencarian korban, evakuasi warga, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, distribusi logistik, serta layanan kesehatan.
Pemerintah mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana agar tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi cuaca ekstrem masih berpeluang memicu bencana lanjutan.
Tragedi ini menjadi pengingat akan besarnya risiko bencana alam di Indonesia, sekaligus menguji solidaritas seluruh elemen bangsa dalam menghadapi duka yang belum berakhir.
(K)
#UpdateKorbanBencanaSumatera
#BNPB


Posting Komentar