Serasinews.com, Padang – Krisis air bersih yang beberapa hari terakhir melanda pelanggan Perumda Air Minum (AM) Kota Padang akhirnya mendapat penanganan cepat setelah Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Padang menurunkan alat berat ke intake Kampung Koto, Gunung Pangilun. Langkah darurat ini diambil menyusul permintaan resmi dari Perumda AM dan Pemerintah Kota Padang.
Lebih dari 50 ribu sambungan rumah, setara 200 ribu penduduk, sempat mengalami gangguan hingga terputusnya aliran air akibat sumbatan sedimen tebal yang menutup jalur masuk air baku.
Gerak Cepat BWSS V: Penanganan Tak Boleh Menunggu
Kepala BWSS V Padang, Naryo Widodo, bersama jajaran Satker dan PPK OP 2, langsung meninjau titik penyumbatan dan memutuskan pengerahan alat berat pada malam hari.
“Situasinya sangat mendesak. Atas permintaan Perumda AM dan Pemko Padang, kami langsung bergerak. Ribuan keluarga terdampak dan penanganannya tidak bisa ditunda,” ujar Naryo.
Ia menegaskan bahwa langkah ini sesuai arahan Menteri PUPR untuk mengutamakan penanganan darurat tanpa sekat antar lembaga.
Sedimen yang menumpuk akibat hujan ekstrem di hulu membuat mulut kanal intake hampir sepenuhnya tertutup, menghentikan suplai air ke instalasi pengolahan.
Sedimen Masif, Pengerukan Manual Tak Lagi Mungkin
Direktur Utama Perumda AM, Hendra Pebrizal, menjelaskan bahwa curah hujan tinggi membawa material sedimen dalam jumlah besar. Kondisi ini membuat pembersihan manual tidak mampu mengimbangi laju penumpukan.
“Jumlah sedimen terlalu banyak dan sangat padat. Tenaga manusia tidak mungkin membersihkan secepat yang dibutuhkan warga,” kata Hendra.
Ia menekankan pentingnya percepatan agar kebutuhan dasar masyarakat tidak terganggu lebih lama.
Apresiasi Tinggi untuk BWSS V
Hendra menyampaikan terima kasih atas respons cepat BWSS V yang langsung membantu penanganan darurat.
“Kolaborasi ini sangat menentukan. Dukungan alat berat BWSS V benar-benar menyelamatkan warga dari krisis yang bisa berlangsung lebih lama,” ungkapnya.
Perumda AM juga menyiapkan langkah percepatan normalisasi jaringan begitu intake kembali pulih.
Pemulihan Ditargetkan Secepatnya
Dengan dimulainya pengerukan sejak malam hari, proses normalisasi dapat dipercepat. BWSS V memastikan pekerjaan dilakukan tanpa jeda, sementara Perumda AM akan terus memberikan pembaruan hingga aliran air kembali normal.
Sinergi cepat antar lembaga ini menunjukkan bahwa penanganan krisis dapat berjalan lebih efektif ketika semua pihak bergerak serempak demi kepentingan masyarakat.
(Rini/Mond)
#BWSSVPadang #PerumdaAirMinum #Padang


Posting Komentar