Serasinews.com, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara —
Kepala BNPB Suharyanto akhirnya turun ke lokasi bencana di Sumatera setelah kritik publik terus bergulir selama hampir sepekan. Kunjungan ke Desa Aek Garoga, Kecamatan Batangtoru, Minggu (30/11/2025), menjadi titik balik yang memperlihatkan perubahan sikapnya. Sesampainya di lokasi, ia terlihat terpukul menyaksikan kerusakan yang jauh di luar perkiraannya.
Jalan desa berubah menjadi aliran lumpur setinggi betis, rumah-rumah retak dan miring, sementara warga berkumpul di pinggir jalan mengharapkan bantuan pertama yang layak. Di tengah situasi itu, Suharyanto berkata pelan:
“Tapsel saya surprise… saya tidak mengira seperti ini.”
Ucapannya berbanding terbalik dengan pernyataan sebelumnya bahwa situasi di Sumbar, Sumut, dan Aceh “lebih mencekam di medsos dibanding kenyataan”, yang menuai amarah luas masyarakat, terutama dari korban bencana yang merasa dikecilkan penderitaannya.
Di hadapan Bupati Tapanuli Selatan, ia akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
“Saya mohon maaf, Pak Bupati. Ini bukan berarti kami tidak peduli,” ujarnya.
“Kami hadir untuk membantu. Tidak ada perbedaan utara, selatan, tengah.”
Ia juga menegaskan bahwa BNPB harus melayani semua warga tanpa memandang latar belakang apa pun.
“Tidak melihat suku, agama, ras. Semua sama,” katanya menegaskan komitmen lembaganya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting setelah lonjakan kritik beberapa hari terakhir. Publik menilai kehadiran pejabat pusat di lokasi bencana bukan sekadar menenangkan situasi, tetapi menjadi syarat utama agar penanganan darurat benar-benar sesuai kebutuhan lapangan.
Sampai laporan ini diterbitkan, tim BNPB bersama TNI/Polri, relawan lokal, dan pemerintah daerah terus mengevakuasi material longsor, membuka akses desa, serta menyalurkan logistik kepada warga terdampak. Masyarakat berharap upaya tersebut tidak hanya berhenti pada penanganan cepat, tetapi berlanjut hingga rehabilitasi dan pemulihan.
Sikap emosional Suharyanto hari itu meninggalkan pertanyaan besar: apakah empati yang ia tunjukkan akan berubah menjadi tindakan nyata yang lebih sigap, transparan, dan konsisten?
(Rini/Mond)
#BNPB #BanjirSumatera #BencanaAlam


Posting Komentar