Aceh Afif Maulana Agam Aipda Dian WR Amak Lisa Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Bali Balikpapan Bandung banten Banyuwangi Bapenda Batam Bencana alam BMKG Box Redaksi Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati Cikampek Cikarang Dandrem 032 WBR Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DPRD Padang Filipina gaya hidup gempa gorontalo Gresik Hot New Indonesia Indonesia. infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas Kapolri kasat narkoba kebakaran kendaraan Kesehatan Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar Korem 032/WB Korpolairud Kota Padang Kriminal Lampung Lembang Leonardy life style Lima Puluh Kota lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan Mentawai Mimika Narkotika Nasional NTT Oksibil olahraga Opini PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Palimanan Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pemko Padang pencabulan Pendidikan peristiwa pertahanan Pesisir Selatan PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya POLDA SulBar POLDA SUMBAR Politik polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan Polresta bukittinggi Polresta Padang POLRI Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak Presiden RI Puncak jaya Razia Riau satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto segmen sianok seherman Semarang Serang Sijunjung Skoliosis SPPG Strongpoint sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan Tanah datar Terbaru Ternate Timika Papua TNI Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

Malam Tegang di Padang: Trotoar Kembali ke Pejalan Kaki

 


Padang, Serasinews.com— Suasana malam di Kota Padang yang biasanya ramai oleh hiruk-pikuk pedagang kaki lima (PKL) mendadak berubah tegang, Rabu malam (22/10/2025). Satu per satu lapak, tenda, dan gerobak di sepanjang trotoar serta sebagian badan jalan dibongkar oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Langkah tegas ini merupakan bagian dari penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum, yang menegaskan larangan penggunaan fasilitas publik untuk berjualan.

Razia Malam di Titik Macet Kota

Sekitar pukul 20.00 WIB, puluhan personel Satpol PP mulai bergerak ke sejumlah lokasi yang dikenal padat dan rawan macet, seperti kawasan kampus UPI YPTK di Jalan Dr. Sutomo, Jalan Koto Tinggi Jati Baru, Jalan S. Parman, hingga area Khatib Sulaiman.

Suara mobil patroli, gemuruh alat bongkar, dan percakapan antara petugas dan pedagang mewarnai suasana malam itu. Beberapa pedagang tampak pasrah saat meja dan tenda jualan mereka diangkut ke truk Satpol PP.

“Kami sudah berkali-kali memberi imbauan, tapi banyak yang tetap kembali berjualan di tempat terlarang. Karena itu, malam ini kami ambil tindakan tegas,” ujar Rozaldi Rosman, S.STP., M.Si, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Padang.

Aduan Warga Jadi Titik Awal

Rozaldi menjelaskan, penertiban ini digelar menyusul banyaknya laporan masyarakat yang mengeluhkan trotoar dan bahu jalan yang dipenuhi pedagang.

“Trotoar itu untuk pejalan kaki, bukan untuk lapak. Selain mengganggu kenyamanan, aktivitas mereka juga menimbulkan kemacetan, terutama di sekitar kampus dan pusat kuliner,” katanya.

Sebelum razia dimulai, kawasan tersebut memang tampak semrawut — kendaraan parkir sembarangan, asap gorengan mengepul di antara lampu jalan, dan tenda jualan menjorok ke jalan raya.

Barang Sitaan dan Proses Hukum

Barang-barang hasil penertiban tidak langsung dikembalikan. Semuanya diserahkan ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk proses hukum lebih lanjut.

“Kita ingin memberi efek jera, supaya tidak muncul kesan razia hanya formalitas,” tegas Rozaldi.

Ia menambahkan, operasi serupa akan terus dilakukan secara berkala di berbagai titik lain yang berpotensi menjadi lokasi PKL liar.

“Padang Rancak”: Visi Kota Tertib dan Nyaman

Langkah penertiban ini sejalan dengan program “Padang Rancak” — sebuah visi Pemerintah Kota untuk menjadikan Padang sebagai kota yang bersih, tertib, dan nyaman bagi semua.

“Kalau trotoar bisa difungsikan kembali untuk pejalan kaki, lalu lintas lancar, dan wajah kota rapi, barulah Padang bisa disebut benar-benar rancak,” ujar Rozaldi. “Tapi itu tak bisa tercapai tanpa dukungan masyarakat.”

Antara Ketertiban dan Penghidupan

Langkah tegas Satpol PP ini menuai beragam reaksi. Sebagian warga mendukung, namun sebagian lain mengkhawatirkan nasib PKL yang menggantungkan hidup pada lapak-lapak tersebut.

“Penertiban boleh, tapi tolong sediakan tempat yang layak untuk mereka. Jangan cuma dibongkar tanpa solusi,” kata Rina, warga yang sering melintas di Jalan S. Parman.

Sebaliknya, pengguna jalan seperti Doni, pengendara ojek online, justru merasa lega. “Biasanya susah lewat sini malam-malam. Sekarang lebih lancar tanpa tenda jualan di badan jalan,” ujarnya.

Penertiban Berkelanjutan

Pemko Padang menegaskan, operasi ini bukan sekadar razia sesaat. Pemerintah berkomitmen menjaga keseimbangan antara ketertiban kota dan ruang usaha masyarakat kecil.

“Tujuan kami bukan mematikan usaha rakyat, tapi menata agar kota ini bisa nyaman untuk semua,” tutup Rozaldi.

(Rini)
#SatpolPP #PKL #PadangRancak

This is the most recent post.
Posting Lama

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.