Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung Banjir BanjirBandang bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaKotaPadang BibitSiklonTropis95B BMKG BNNsumbar Box Redaksi BPBDSumbar BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk HAM Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob IlegalFishing Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kementrian PU kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok KKB Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KUHP Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan Pencirian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Penggelapan Perbankan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant RevisiKUHP Riau sabu Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 


Serasinews.com, Dharmasraya, 3 November 2025 – Suara hentakan langkah kaki yang berirama menggema di Auditorium Dara Jingga, Universitas Dharmas Indonesia (Undhari), Dharmasraya. Puluhan tim menampilkan kekompakan dan kedisiplinan terbaik mereka dalam ajang Lomba Kreasi Baris Berbaris (LKBB) ke-4 Tingkat SLTA se-Sumatera Barat, Riau, dan Jambi, yang digelar pada 1–2 November 2025.

Dari puluhan peserta yang tampil, SMA Negeri 1 Pulau Punjung berhasil keluar sebagai Juara 1, dengan perolehan nilai 2.915 poin. Sekolah tersebut unggul tipis atas kompetitor terdekatnya, SMA Negeri 2 Pulau Punjung Tim A, yang menempati posisi kedua dengan 2.910 poin, disusul SMA Negeri 1 Sitiung di posisi ketiga dengan 2.905 poin.

Hasil Latihan dan Disiplin

Keberhasilan tim SMA Negeri 1 Pulau Punjung merupakan hasil dari latihan intensif dan kedisiplinan yang tinggi. Para peserta menjalani latihan selama berminggu-minggu di bawah bimbingan guru pembina dan dukungan penuh pihak sekolah.

Wakil Kepala Sekolah, Almen, S.Pd, menyampaikan apresiasi kepada para siswa atas prestasi yang diraih.

“Selamat kepada ananda semua. Perjuangan kalian membuahkan hasil. Semoga generasi berikutnya dapat mempertahankannya. Menang bukan segalanya, tetapi semangat untuk berjuang meraih kemenangan adalah hal terpenting,” ujarnya.

Kebanggaan juga disampaikan oleh orang tua siswa. Husnul Afra, orang tua dari Juandeva Zhafran—salah satu anggota tim—mengaku terharu atas capaian anaknya dan tim.

“Saya melihat sendiri semangat anak-anak berlatih hingga malam. Mereka tidak hanya melatih fisik, tapi juga mental dan kerja sama. Kemenangan ini hasil dari kerja keras, doa, dan dukungan semua pihak,” ujarnya kepada Dirgantara Online (3/11/2025).

Selain meraih juara umum, salah satu anggota tim SMA Negeri 1 Pulau Punjung juga berhasil menyabet gelar Danton Terbaik dengan nilai 360 poin.

Persaingan Ketat dan Deretan Juara

Berdasarkan Keputusan Dewan Juri No. 202/LKBB/Tahun 2025, berikut hasil lengkap kategori SLTA:

Juara 1: SMA Negeri 1 Pulau Punjung – 2.915 poin

Juara 2: SMA Negeri 2 Pulau Punjung Tim A – 2.910 poin

Juara 3: SMA Negeri 1 Sitiung – 2.905 poin

Harapan 1: SMA Negeri 1 Koto Baru – 2.885 poin

Harapan 2: SMA Negeri 6 Merangin – 2.870 poin

Harapan 3: SMA Taruna Sumatera Barat Tim B & SMA Katolik XA Verius Padang – masing-masing 2.805 poin

Pembentukan Karakter Generasi Muda

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Humas Undhari, Dr. Amar Salahuddin, M.Pd, yang juga Ketua Pengurus PPI Dharmasraya, menyampaikan bahwa LKBB tidak hanya sekadar lomba baris-berbaris.

“Kegiatan ini menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda. Melalui baris-berbaris, mereka belajar disiplin, kerja sama, dan kepemimpinan—nilai-nilai yang penting bagi masa depan,” ungkapnya.

Kegiatan LKBB ke-4 ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-18 Universitas Dharmas Indonesia, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang memperkuat semangat nasionalisme di kalangan pelajar.

Kategori SD: Andalas Cendikia Dominasi

Selain kategori SLTA, lomba juga diikuti oleh puluhan tim tingkat SD. SD IT Andalas Cendikia tampil dominan dengan dua tim yang menempati posisi teratas.

Hasil lengkap kategori SD sebagai berikut:

Juara 1: SD IT Andalas Cendikia Tim A – 2.950 poin

Juara 2: SD IT Andalas Cendikia Tim B – 2.905 poin

Juara 3: SD Negeri 11 Pulau Punjung – 2.770 poin

Kategori individu:

Danton Terbaik: SD IT Andalas Cendikia Tim A (330 poin)

Penjuru Terbaik: SD IT Andalas Cendikia Tim B (340 poin)

Variasi Terbaik: SD Negeri 13 Koto Salak (440 poin)

Kostum Terbaik: SD IT Andalas Cendikia Tim B (715 poin)

Tim Favorit: SD Negeri 12 Koto Baru (792 poin)

Dukungan dan Apresiasi

Penilaian lomba dilakukan oleh dewan juri dari berbagai instansi, yaitu:

IPDA Donald Ratmin, S.H. (Polri – Polres Dharmasraya) – Ketua Juri

Serka Sugianto (TNI – Kodim 0310 SSD/Koramil 10 Koto Baru)

Dr. Amar Salahuddin, M.Pd. (Akademisi Undhari dan Ketua PPI Dharmasraya)

Ariyanti, S.Pd. (PPI Dharmasraya)

Plt. Kepala Dinas Budparpora Dharmasraya, Reno Lazuardi, menyebut kegiatan ini sebagai ajang edukatif yang menyatukan masyarakat.

“LKBB tidak hanya kompetisi, tetapi juga hiburan yang bernilai edukasi. Semangat kebersamaan dan kreativitas generasi muda sangat terlihat di sini,” ujarnya.

Lebih dari Sekadar Kompetisi

LKBB Undhari ke-4 membuktikan bahwa kegiatan baris-berbaris bukan hanya tentang ketepatan gerakan, tetapi juga tentang menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama.

Kemenangan SMA Negeri 1 Pulau Punjung menjadi bukti bahwa semangat, kekompakan, dan kerja keras dapat membawa generasi muda Dharmasraya meraih prestasi terbaik sekaligus mengharumkan nama daerah.

(papa juan

 

Padang, Serasinews.com– Dua pemuda yang selama ini kerap menebar keresahan di kawasan Pantai Padang akhirnya harus berurusan serius dengan hukum. Niat mereka untuk memalak pengunjung berujung petaka, setelah orang yang mereka ancam rupanya seorang anggota polisi.

Malam itu, Selasa (29/10), suasana Pantai Padang tampak seperti biasa. Lampu-lampu jalan di sepanjang Jalan Diponegoro memantulkan cahaya temaram ke arah deburan ombak. Di antara para muda-mudi yang menikmati udara laut, dua pemuda kembali beraksi di wilayah “langganan” mereka, sekitar Taman Budaya Pantai Padang.

Tanpa curiga, mereka mendekati seorang pria yang sedang sibuk merekam video di tepi jalan. Penampilannya kasual—kaus dan celana santai—tanpa atribut apa pun yang menandakan profesinya. Bagi mereka, pria itu tampak seperti pengunjung biasa yang mudah diintimidasi.
Mereka pun melancarkan aksinya: mengaku sebagai “pemuda setempat” dan meminta uang keamanan dengan alasan sepele.

Namun keberanian mereka salah alamat. Pria yang mereka palak adalah Bripda Zidan, anggota Polda Sumatera Barat.

Awalnya Zidan menolak dengan tenang, namun saat salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam, situasi langsung berubah tegang. Tak sempat bereaksi, dalam hitungan detik kedua pelaku dilumpuhkan. Aksi yang mereka kira mudah justru berakhir dengan tubuh mereka terkapar di aspal. Zidan kemudian menyerahkan keduanya kepada petugas patroli yang datang ke lokasi.

Bukan Kali Pertama

Menurut informasi dari pihak kepolisian, kedua pelaku memang telah lama menjadi momok bagi pengunjung Pantai Padang. Aksi pemalakan dengan dalih “uang keamanan” sering mereka lakukan terutama di malam hari.
Meski beberapa kali diamankan, efek jera tak kunjung muncul. Begitu dilepas, mereka kembali beraksi—bahkan semakin nekat.

Kawasan Pantai Padang sendiri dikenal rawan pada malam hari. Di tengah ramainya wisatawan dan pembuat konten, selalu ada oknum yang mencoba mencari keuntungan instan dengan cara menakuti orang lain.

Sudah Masuk Target Polisi

Kapolresta Padang Kombes Pol Apri Wibowo membenarkan bahwa kedua pelaku memang sudah lama menjadi target pengawasan.

“Mereka ini sudah kami pantau. Tim kami rutin patroli siang, sore, dan malam di kawasan Pantai Padang. Tapi mereka pintar bermain kucing-kucingan, menunggu momen saat petugas lengah,” ujar Kombes Apri, Jumat (31/10).

Ia menegaskan, keberhasilan Bripda Zidan menjadi bukti bahwa hukum akan tetap berjalan, siapa pun pelakunya.

“Kami sudah perintahkan Tim Klewang untuk menindak tegas semua bentuk premanisme. Tidak ada kompromi bagi siapa pun yang meresahkan masyarakat,” tegasnya.

Warga: “Akhirnya Ada yang Berani Melawan”

Peristiwa ini disambut lega oleh warga sekitar. Seorang pedagang di lokasi mengaku sering melihat aksi serupa terjadi, terutama pada malam hari.

“Kalau malam memang agak rawan. Banyak yang nongkrong sambil ngawasin pengunjung. Kadang minta uang dengan alasan ‘uang keamanan’. Syukurlah kali ini pelakunya ketemu orang yang salah,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Malam yang awalnya hanya diniatkan Bripda Zidan untuk membuat konten berubah menjadi momen penangkapan mendadak. Dua pemuda yang biasa menakut-nakuti orang kini justru ketakutan sendiri.

Nasib memang tak bisa ditebak—terutama bagi mereka yang hidup dari menindas orang lain. Di balik sosok sederhana yang mereka remehkan, ternyata tersembunyi keberanian seorang penegak hukum yang siap melindungi masyarakat, kapan pun dan di mana pun.

(Rini/Mond)
#Kriminal #Premanisme #Padang #PoldaSumbar

 


Serasinews.com,-Bagi banyak orang Indonesia, lontong adalah makanan wajib yang selalu hadir di meja makan — entah jadi teman sate, opor, rendang, atau gado-gado. Tapi, di balik kelezatan dan kepraktisannya, ada satu kebiasaan yang tanpa disadari bisa membawa bahaya: membungkus lontong dengan plastik.

Sekilas memang tampak lebih mudah. Plastik tidak bocor, bentuk lontong lebih padat, dan hasilnya rapi. Namun, di balik semua itu, tersimpan risiko yang bisa mengancam kesehatan — mulai dari gangguan hormon hingga penyakit kanker.

Uap Panas, Plastik, dan Zat Kimia Berbahaya

Ahli gizi masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Tan Shot Yen, menjelaskan bahwa penggunaan plastik untuk mengukus lontong dapat melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam makanan.
Plastik yang terkena panas bisa mengeluarkan zat kimia yang berisiko masuk ke tubuh. Dampaknya bisa menyebabkan gangguan hormon, masalah reproduksi, bahkan kanker,” ujarnya, dikutip dari Antara.

Proses pengukusan lontong yang berlangsung berjam-jam pada suhu tinggi membuat bahan kimia seperti Bisphenol A (BPA) dan phthalates terurai. Kedua zat ini dikenal sebagai endocrine disruptors — senyawa yang bisa meniru atau mengacaukan kerja hormon alami dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, paparan zat ini dapat menyebabkan infertilitas, gangguan tumbuh kembang anak, obesitas, diabetes, serta kanker payudara dan prostat.

Tak Semua Plastik Aman untuk Makanan

Masalahnya, banyak plastik yang beredar di pasaran tidak dibuat sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bahan pangan.
Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono, menegaskan bahwa plastik untuk kemasan makanan harus memenuhi standar keamanan tertentu.
“Zat aditif pada plastik yang tidak tahan panas mudah terurai. Bila ikut termakan, bisa menimbulkan kanker atau gangguan hormonal,” jelasnya, dikutip dari kumparanNEWS.

Sayangnya, masih banyak penjual yang memakai plastik biasa — bahkan plastik kresek bekas — untuk membungkus lontong. Praktis, tapi jelas berbahaya.

Kembali ke Pembungkus Alami: Daun Pisang & Janur

Sebenarnya, solusi paling aman sudah ada sejak dulu.
Menurut dr. Tan, membungkus lontong dengan daun pisang atau janur kelapa jauh lebih sehat.
Kedua bahan alami ini tidak hanya bebas bahan kimia, tapi juga mengandung senyawa seperti polifenol yang bersifat antioksidan dan antibakteri. Selain itu, daun memberikan aroma khas yang membuat lontong terasa lebih sedap dan alami.

Daun memberikan cita rasa dan aroma yang tak bisa digantikan plastik. Aman, alami, dan sudah terbukti selama ratusan tahun,” tutur dr. Tan.

Cara Menyimpan Lontong dengan Aman

Selain pembungkus, cara penyimpanan juga penting. Setelah matang, lontong sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, karena bisa cepat basi atau terkontaminasi bakteri.
Simpan di kulkas jika tidak langsung dikonsumsi, lalu kukus ulang sebelum disajikan agar tetap hangat dan aman.

Praktis Belum Tentu Sehat

Membungkus lontong dengan plastik memang terlihat praktis, tapi efek jangka panjangnya bisa berbahaya bagi tubuh.
Sudah saatnya kita kembali ke cara tradisional yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Selain menjaga kesehatan, langkah kecil ini juga membantu mengurangi limbah plastik yang mencemari bumi.

Ingat: yang praktis belum tentu aman.
Terkadang, cara lama justru lebih bijak — seperti daun pisang dan janur yang setia menjaga cita rasa dan kesehatan kita sejak dulu

(***)

Serasinews.com;Lunang, Pesisir Selatan — Tim Opsnal Sapu Jagat Satresnarkoba Polres Pesisir Selatan kembali mencatat prestasi. Dalam penggerebekan di Kampung Pasar Pagi, Kenagarian Lunang Satu, Kecamatan Lunang, Jumat (31/10/2025) sore, polisi berhasil membekuk tiga pria yang diduga kuat sebagai pengguna sekaligus pengedar sabu.

Ketiga pelaku masing-masing berinisial W (48), warga Air Kasai, Kabupaten Muko-Muko; A (51), warga Air Tambang, Ranah Pesisir; dan M (39), warga setempat di Pasar Pagi, Lunang Satu.

Berawal dari Laporan Warga

Kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang resah melihat aktivitas mencurigakan di sebuah rumah di kawasan Pasar Pagi. Warga menduga tempat itu kerap dijadikan lokasi transaksi narkoba.

“Begitu informasi kami terima, tim langsung melakukan penyelidikan dan pengintaian. Setelah cukup bukti, dilakukan penggerebekan,” jelas Kasat Narkoba Polres Pessel, AKP Hardi Yasmar, S.H.

Aksi Cepat Sore Hari

Sekitar pukul 15.30 WIB, petugas yang telah bersiaga mengepung rumah target dari berbagai arah. Saat pintu dibuka, tiga pria di dalam rumah tampak panik dan mencoba menyembunyikan sesuatu. Namun upaya itu gagal.

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan dua paket kecil sabu yang dibungkus plastik bening, satu alat hisap bong, satu mancis lengkap dengan jarum, dan satu ponsel Oppo warna biru yang diduga digunakan untuk komunikasi dalam transaksi.

Diduga Bagian dari Jaringan Lintas Daerah

Dari pemeriksaan awal, diketahui para tersangka kerap berpindah tempat untuk menghindari pantauan polisi. Salah satu pelaku berasal dari wilayah perbatasan Bengkulu–Sumatera Barat, sehingga diduga mereka bagian dari jaringan kecil lintas daerah.

“Kami masih dalami kemungkinan adanya pelaku lain yang berperan sebagai pemasok atau pengedar tingkat atas,” ujar AKP Hardi.

Diamankan di Mapolres Pessel

Kini ketiga pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Mapolres Pesisir Selatan untuk proses penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman 4 hingga 12 tahun penjara dan denda hingga miliaran rupiah.

AKP Hardi menegaskan, pihaknya akan terus menggencarkan operasi pemberantasan narkoba hingga ke pelosok nagari.

“Tidak ada ruang bagi pengguna maupun pengedar narkotika di Pesisir Selatan. Siapa pun yang terlibat, akan kami tindak tegas,” tegasnya.


Warga Apresiasi Polisi

Aksi cepat Satresnarkoba Polres Pessel mendapat apresiasi dari warga Lunang. Mereka berharap polisi terus menelusuri jaringan yang lebih besar agar peredaran sabu benar-benar tuntas.

“Anak-anak muda di sini banyak yang mulai terpengaruh. Kami ingin kampung ini bersih dari narkoba,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa ancaman narkotika kini telah menjangkau hingga pelosok perbatasan. Di balik tenangnya suasana kampung pesisir, aparat terus berjibaku menjaga generasi muda dari bahaya barang haram.

(KP)
#Narkoba #Sabu #PolresPessel #PesisirSelatan

 

Serasinews.com - Pernahkah kamu berhadapan dengan seseorang yang pandai sekali memutarbalikkan fakta? Mereka bisa membuat kebohongan terdengar masuk akal, dan sebaliknya, membuat kebenaran terlihat mencurigakan. Orang seperti ini sering tampak pintar dan meyakinkan  bahkan kadang membuat orang-orang di sekitar ikut percaya pada versi cerita mereka.

Fenomena ini dalam psikologi komunikasi disebut “gaslighting sosial”  sebuah pola manipulasi yang membuat seseorang meragukan ingatan, persepsi, bahkan kewarasannya sendiri.

Di dunia kerja, bentuknya bisa seperti rekan yang berbuat salah tapi menuduh kita di depan atasan. Dalam pertemanan, mungkin teman yang mengubah kronologi cerita agar tampak sebagai korban, sementara kita digambarkan sebagai pihak jahat. Menghadapi mereka melelahkan  bukan hanya secara emosional, tapi juga mental.

Namun, dengan sedikit kecerdasan emosional dan strategi berpikir jernih, kita bisa tetap tegak di tengah badai manipulasi ini.

Berikut tujuh langkah cerdas untuk menghadapi orang yang gemar memutarbalikkan fakta.

1. Kenali Pola Distorsi Fakta

Kunci pertama adalah mengenali pola permainan mereka. Orang yang gemar memutarbalikkan fakta tidak sekadar berbohong mereka mengolah persepsi.

Ciri khasnya: melebih-lebihkan, menghilangkan detail penting, dan menggeser konteks agar cerita berpihak pada mereka. Mereka mengandalkan emosi, bukan data, untuk meyakinkan orang lain.

Contoh klasiknya: ketika mereka berkata, “Kamu selalu marah-marah,” padahal itu baru terjadi sekali. Kata “selalu” adalah senjata  satu momen diubah menjadi pola perilaku.

Mengenali pola ini membantu kita memilah mana fakta, mana interpretasi. Seperti yang sering dibahas di Inspirasi Filsuf, membongkar pola lebih efektif daripada sekadar membantah isi cerita.

2. Pastikan Data Sebelum Merespons

Orang yang memelintir fakta menginginkan satu hal: reaksi emosionalmu. Begitu kamu terpancing marah, mereka menang.

Maka, jangan buru-buru membalas. Pastikan data terlebih dahulu.
Kalau mereka menuduh kamu tidak pernah membantu, tahan emosi. Simpan bukti, ingat momen spesifik, dan bicarakan di waktu yang tepat.

Pendekatan ini bukan hanya menenangkan pikiran, tapi juga membalik keadaan. Begitu mereka sadar kamu punya bukti, kebohongan mereka perlahan akan runtuh sendiri.

3. Hindari Perdebatan Emosional

Manipulator pandai memancing emosi. Mereka tahu, ketika kamu marah, kamu kehilangan fokus  dan mereka mengambil alih narasi.

Solusinya? Tetap tenang.
Katakan dengan lembut tapi tegas, “Menurut saya, kejadian itu tidak seperti yang kamu ceritakan. Ini catatan saya.”

Kalimat sederhana tapi penuh kekuatan. Dengan itu, kamu menggeser medan pertempuran dari drama emosi ke logika dan bukti. Di situ, mereka akan kesulitan beraksi.

4. Simpan Bukti, Jangan Hanya Ingatan

Bukti tertulis adalah pelindung terbaik dari manipulasi cerita. Entah itu tangkapan layar, email, atau catatan rapat  dokumentasi menjaga fakta tetap hidup.

Misalnya, ketika seseorang berkata kamu tidak mengirim laporan, cukup tunjukkan timestamp di email. Tidak perlu debat panjang, biarkan data berbicara.

Menyimpan bukti bukan berarti kamu curiga, melainkan belajar melindungi diri dari permainan narasi yang bisa merugikan reputasi dan ketenanganmu.

5. Batasi Interaksi, Jaga Energi

Berhadapan dengan orang seperti ini setiap hari bisa menguras tenaga mental. Maka, batasi akses mereka terhadap emosimu.

Batasi waktu diskusi, hindari topik pribadi, dan tetap fokus pada hal yang penting. Jika mereka mulai berputar dengan cerita dramatis, kamu bisa menutup dengan sopan,
“Baik, kita lanjutkan pembicaraan ini nanti kalau datanya sudah lengkap.”

Elegan, tapi tegas. Kamu menghentikan drama tanpa menciptakan konflik baru.

6. Sadarkan Orang Lain Tanpa Terlihat Menyerang

Biasanya, para pemutar fakta membutuhkan audiens. Mereka ingin pengakuan, ingin dianggap benar. Tapi kamu bisa mengubah arah panggung tanpa perlu menjatuhkan mereka.

Jika di forum mereka menyampaikan cerita yang menyimpang, kamu bisa berkata,
“Saya ingatnya sedikit berbeda, ini catatan saya.”

Dengan cara itu, kamu tidak mempermalukan mereka, tapi tetap menyajikan kebenaran secara elegan. Orang lain akan mulai berpikir  dan dari sanalah kesadaran muncul.

7. Pegang Teguh Integritas Diri

Yang terakhir, dan mungkin yang paling penting: tetap jujur pada diri sendiri.
Jangan tergoda untuk membalas dengan cara yang sama.

Memutarbalikkan fakta untuk melawan pemutar fakta hanya membuatmu jatuh pada level yang sama. Biarkan waktu menjadi hakim. Integritas tidak selalu menang cepat, tapi selalu menang di akhir.

Di Logika Filsuf, sering dibahas bahwa menjaga kejernihan pikiran di tengah manipulasi sosial adalah bentuk keteguhan moral. Karena pada akhirnya, yang kita pertahankan bukan hanya reputasi, tapi juga kewarasan dan martabat diri.

Kebenaran Tak Perlu Berteriak

Menghadapi orang yang gemar memutarbalikkan fakta bukan perkara mudah. Butuh ketenangan, konsistensi, dan bukti. Namun, yang paling penting adalah percaya pada realitas yang kita alami sendiri.

Jangan biarkan suara kebohongan membuatmu meragukan pengalamanmu. Kebenaran tidak perlu berteriak  ia hanya perlu berdiri tegak, sambil menunggu waktu membuktikan segalanya.

Lalu, bagaimana menurutmu?
Dari tujuh langkah di atas, strategi mana yang paling sering kamu gunakan menghadapi orang yang gemar memelintir cerita?
Tulis di kolom komentar  dan bagikan artikel ini agar lebih banyak orang belajar menghadapi distorsi kebenaran dengan kepala dingin dan hati tenang.

(***)

#Gayahidup #Lifestyle


 

Serasinews.com,Pesisir Selatan — Akhir pekan yang semula penuh tawa dan semangat di kalangan siswa SMP Negeri 1 Painan mendadak berubah menjadi kabar duka. Seorang siswi mereka, Nazla Agustian (14), ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan hiking bersama teman-teman sekelasnya, Minggu (1/11/2025).

Remaja asal Jorong Sago, Kecamatan IV Jurai, itu awalnya berangkat dengan wajah ceria. Kegiatan hiking di jalur Batu Hampar, Kecamatan Koto XI Tarusan menuju Lubuk Begalung, Kecamatan Bayang, merupakan agenda pembinaan karakter yang diadakan sekolah untuk melatih kemandirian dan kerja sama para siswa.

Namun, perjalanan yang diwarnai tawa itu berakhir dengan kehilangan yang menyayat hati.

Detik Hilangnya Nazla

Usai menempuh jalur menantang di perbukitan Batu Hampar, sebagian peserta berhenti beristirahat di tepi sungai yang jernih — lokasi favorit warga sekitar untuk mandi dan bermain air. Nazla bersama tiga temannya turut menikmati kesejukan aliran sungai tersebut. Mereka tertawa, saling memercikkan air, tanpa menyadari bahaya di depan mata.

Beberapa saat kemudian, ketika semua hendak kembali ke titik kumpul, Nazla tak lagi terlihat. Awalnya teman-teman mengira ia hanya tertinggal di belakang, namun pencarian singkat tak membuahkan hasil. Panik pun mulai menyelimuti rombongan.

Pencarian yang Penuh Harap

Begitu laporan hilangnya Nazla diterima, warga setempat, aparat nagari, dan tim TRC BPBD Pesisir Selatan segera turun tangan. Mereka menyusuri aliran sungai dan semak di sekitar jalur Batu Hampar — area yang terkenal curam dan licin, terutama saat musim hujan.

Menjelang sore, suasana di lokasi berubah tegang. Keluarga korban hanya bisa berdoa di tepi jalan, sementara para relawan terus berusaha di tengah medan sulit. “Kami berharap dia ditemukan selamat,” ucap seorang anggota BPBD, mengenang pencarian itu.

Ditemukan Tak Bernyawa

Harapan itu pupus ketika menjelang petang, tubuh Nazla akhirnya ditemukan tak jauh dari tempat ia terakhir terlihat. Diduga ia terpeleset dan terseret arus sungai yang deras.

Tim gabungan segera mengevakuasi jasad Nazla ke jalan utama, lalu membawanya ke Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan medis. Tangis keluarga pun pecah saat menerima kabar duka itu.

Sekolah Berduka

Berita kematian Nazla menyebar cepat di lingkungan sekolah. Ruang-ruang kelas yang biasanya ramai mendadak hening. Sejumlah teman tak kuasa menahan air mata.

“Dia anak yang ceria dan selalu menebar semangat,” kenang salah satu guru dengan suara bergetar. Pihak sekolah menyampaikan belasungkawa mendalam dan berjanji akan mengevaluasi seluruh prosedur kegiatan luar sekolah.

Pesan dari Sebuah Tragedi

Kejadian ini menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan alam terbuka. Pengawasan ketat, perhitungan cuaca, serta kesiapan medan harus menjadi perhatian utama agar tidak ada lagi nyawa muda yang melayang sia-sia.

Nazla Agustian — gadis 14 tahun yang dikenal ceria dan bersemangat — kini telah pergi untuk selamanya. Namun, senyum dan semangatnya akan tetap hidup dalam kenangan keluarga, guru, dan sahabat-sahabatnya.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #PesisirSelatan #NazlaAgustian #TragediHiking

 

Padang, Serasinews.com Upaya tim Dubalang Kecamatan Koto Tangah dalam menjaga keamanan wilayah berujung insiden kecelakaan. Seorang anggota tim mengalami luka serius setelah terlibat kecelakaan saat mengejar sekelompok pelajar yang diduga hendak tawuran di kawasan Pasie Nan Tigo, Kota Padang, Sabtu dini hari (1/11/2025).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula dari laporan warga mengenai rencana tawuran dua kelompok pelajar di pesisir Pasie Nan Tigo. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Dubalang melakukan patroli dan penyisiran di beberapa titik yang dicurigai sebagai lokasi kumpul para pelajar.

Setelah sempat dinyatakan aman, sekitar pukul 03.15 WIB petugas kembali menemukan dua unit sepeda motor yang berhenti di lampu merah depan Aciak Mart Lumin. Pengendara motor tersebut terlihat mengacungkan senjata tajam yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran.

Melihat hal itu, tim Dubalang langsung melakukan pengejaran ke arah Lubuk Minturun. Dalam proses pengejaran, salah seorang anggota mengalami kecelakaan saat berusaha menghadang laju kendaraan pelaku. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka serius dan segera dilarikan ke RS Siti Rahmah Padang untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Anggota kami mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas. Saat ini sudah ditangani di RS Siti Rahmah dan dijadwalkan menjalani operasi,” ujar perwakilan Dubalang Koto Tangah kepada media.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa menjaga keamanan lingkungan bukanlah tugas yang ringan. Meski demikian, tim Dubalang Koto Tangah menegaskan akan terus bersinergi dengan kepolisian serta pemerintah setempat dalam mencegah aksi tawuran pelajar yang kian meresahkan masyarakat.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #DubalangKota #Padang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.