Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam Aipda Dian WR Aksibersihpantai Amak Lisa anthropophobia Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Bali Balikpapan Bandung bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam Bencana alam BMKG Box Redaksi bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati Cikampek Cikarang cuacapanasekstrem curanmor Dandrem 032 WBR Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DPRD Padang dubalangkota Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup gempa gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk Harisumpahpemuda Hot New HUT Humaspolri ke 74 Indonesia Indonesia. infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas kapolres Kapolri kasat narkoba kebakaran kekerasan kendaraan Kesehatan kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar Korem 032/WB Korpolairud Kota Padang Kriminal Lampung Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasional ngaraisianok NTT Oksibil olahraga Opini OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak pajak air tanah Palimanan pandekarancak Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru pemerasan Pemko Padang pencabulan Pendidikan penemuanbayi penemuanmayat penganiayaan Perceraian peristiwa perlindungananak pertahanan Pesisir Selatan Peti PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang POLRI Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Razia Riau sabu satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto segmen sianok seherman Semarang semenpadang sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment siswismptewassaathiking Skoliosis SMA1pulaupunjung solok solokarosuka Sosialisasi SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar Terbaru Ternate Timika Papua TNI transpadang transportasi Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Padang,Serasinews.com– Fenomena perceraian kembali menghantui kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Padang. Hingga Oktober 2025, tercatat 15 kasus perceraian ASN, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 11 kasus. Angka ini menjadi sinyal bahwa masalah ketahanan keluarga di kalangan abdi negara kian perlu mendapat perhatian serius.

Kepala BKPSDM Kota Padang, Mairizon, mengungkapkan kekhawatirannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Peningkatan Ketahanan Keluarga Bagi ASN di Balai Kota Padang, Senin (27/10/2025).
“Kasus perceraian ASN terus bertambah. Karena itu, kami mengajak para pengelola kepegawaian untuk ikut berperan memberi pemahaman tentang pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga,” ujarnya.

Menurutnya, persoalan rumah tangga yang tidak stabil tak hanya berdampak pada kehidupan pribadi ASN, tetapi juga dapat menurunkan kinerja dan profesionalitas mereka di tempat kerja. “Pegawai dengan masalah keluarga cenderung tidak fokus, emosinya tidak stabil, dan akhirnya berpengaruh terhadap pelayanan publik,” tambahnya.

Didampingi Sekretaris BKPSDM, Bambang Adi Sandjoko, Mairizon menuturkan bahwa lonjakan kasus perceraian sempat meningkat tajam pada masa pandemi Covid-19. “Kondisi ekonomi dan tekanan sosial waktu itu memicu konflik rumah tangga. Meski pandemi telah berlalu, dampaknya masih terasa hingga kini,” jelasnya.

ASN Perempuan Dominasi Pengajuan Cerai

Data BKPSDM menunjukkan, seluruh kasus perceraian ASN di tahun 2025 berasal dari pihak perempuan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan BKPSDM Kota Padang, Fitri Handayani.

“Semua pengajuan cerai tahun ini diajukan oleh ASN perempuan,” terang Fitri.
Ia merinci, dari 15 kasus tersebut, enam berasal dari tenaga pendidik (guru), tiga dari tenaga kesehatan, dan enam lainnya dari tenaga teknis di berbagai OPD.

Adapun alasan di balik perceraian umumnya dipicu oleh masalah ekonomi, perselingkuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “Awalnya karena faktor ekonomi, namun berkembang menjadi konflik emosional dan ketidakcocokan,” tambahnya.

Langkah Pemko: Edukasi dan Pencegahan Dini

Sebagai langkah pencegahan, Pemko Padang menggelar kegiatan sosialisasi ketahanan keluarga bagi ASN. Tujuannya agar para pengelola kepegawaian bisa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.

“Sosialisasi ini bukan sekadar formalitas. Kami ingin menciptakan efek berantai agar ASN sadar pentingnya menjaga keluarga sebelum masalah membesar,” kata Mairizon.

Kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Kota Padang, Taufik Zulfahmi, yang menyoroti pentingnya peran lembaga agama dalam menjaga keutuhan rumah tangga.
“Sayangnya, banyak pasangan datang berkonsultasi ketika konflik sudah di puncak. Saat emosi memuncak, solusi jadi sulit dicapai,” ujarnya.

Aplikasi “Samara”: Inovasi Digital Penjaga Rumah Tangga

Sebagai upaya inovatif, APRI bersama lembaga keagamaan di Kota Padang memperkenalkan aplikasi “Samara” (Sakinah, Mawaddah, Warahmah) — platform digital untuk konseling dan konsultasi pernikahan.

Melalui aplikasi ini, pasangan suami-istri, termasuk ASN, dapat berkonsultasi secara daring dengan konselor, penghulu, atau ustaz berpengalaman tanpa harus menunggu konflik membesar.
“Kami ingin menyediakan ruang aman bagi pasangan untuk mencari solusi sebelum terlambat,” jelas Taufik. “Perceraian bukan jalan keluar terbaik. Komunikasi dan bimbingan bisa menyelamatkan banyak keluarga.”

Menjaga Keluarga ASN, Menjaga Wibawa Negara

Bagi Pemerintah Kota Padang, isu perceraian ASN bukan sekadar urusan pribadi, melainkan juga menyangkut citra dan integritas aparatur negara. ASN diharapkan menjadi teladan, baik di lingkungan kerja maupun di tengah masyarakat.

“ASN adalah pelayan publik sekaligus panutan. Jika keluarganya rapuh, maka nilai pengabdian dan integritasnya pun ikut terganggu,” tegas Mairizon menutup kegiatan.
“Menjaga keluarga berarti menjaga marwah ASN dan kehormatan pemerintahan.”

(Rini/Mond)
#Padang

 

Padang (Serasinews.com) – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat terus menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya tertib administrasi kendaraan bermotor. Bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan PT Jasa Raharja, Ditlantas menggelar razia terpadu di sejumlah titik strategis Kota Padang.

Kegiatan ini bukan sekadar operasi penegakan hukum, melainkan bagian dari upaya edukatif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak kendaraan tepat waktu. Pajak yang dibayarkan masyarakat menjadi sumber penting bagi pembangunan infrastruktur, perbaikan jalan, hingga peningkatan layanan publik di Sumatera Barat.

Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan humanis. Ia menilai, tertib administrasi kendaraan merupakan cerminan disiplin dan tanggung jawab masyarakat terhadap kemajuan daerahnya sendiri.

“Tertib administrasi adalah fondasi dari budaya berlalu lintas yang baik. Ketika masyarakat taat membayar pajak, mereka ikut berperan dalam memperkuat pembangunan dan menciptakan ketertiban di jalan raya,” ujar Kombes Pol Reza.

Selama razia berlangsung, petugas memeriksa kelengkapan surat kendaraan seperti STNK dan SIM, sekaligus memberikan sosialisasi mengenai manfaat pajak bagi daerah. Sejumlah pengendara menyambut positif kegiatan ini, bahkan mengaku diingatkan kembali untuk tidak menunda pembayaran pajak kendaraan.

“Kami tidak ingin razia dianggap menakutkan. Justru ini bentuk kepedulian kami agar masyarakat tidak terlambat mengurus administrasi. Jika semua tertib, lalu lintas akan lebih aman dan nyaman,” tambahnya.

Selain soal pajak, Ditlantas juga menekankan pentingnya keselamatan berkendara. Kombes Pol Reza mengimbau agar pengendara selalu memeriksa kondisi kendaraan, menggunakan helm berstandar SNI, dan mematuhi rambu lalu lintas.

“Keselamatan adalah prioritas utama. Satu detik kelalaian bisa berakibat fatal. Ingat, ada keluarga yang menunggu di rumah,” pesannya.

Melalui razia terpadu yang dilakukan secara berkelanjutan, Ditlantas Polda Sumbar berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tertib administrasi dan membayar pajak semakin meningkat. Pendekatan persuasif dan edukatif akan terus dikedepankan untuk menumbuhkan kepatuhan dari kesadaran, bukan karena rasa takut.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa pajak kendaraan bukan beban, melainkan kontribusi nyata untuk Sumatera Barat yang lebih maju,” tutup Kombes Pol Reza.

Dengan sinergi antara Ditlantas, Bapenda, dan Jasa Raharja, kegiatan ini menjadi bukti bahwa penegakan hukum dapat berjalan seiring dengan edukasi publik—menuju masyarakat yang tertib, sadar pajak, dan berbudaya lalu lintas yang beradab.

(Rini/Mond)
#DirlantasPoldaSumbar #SumateraBarat

 


Serasinews.com,Sumbar, Padang, – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menggelar aksi bersih pantai bertajuk “Sinergi Demi Pantai Lestari” di sepanjang Pantai padang, pada  Minggu (26/10/2025). Kegiatan ini berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai aksi bersih pantai dengan jumlah peserta terbanyak yang melibatkan lintas instansi dan masyarakat.

Aksi yang dimulai pukul 07.00 WIB ini melibatkan ribuan peserta, termasuk personel Kepolisian, pemerintah daerah, komunitas lingkungan, pelajar, dan masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai serta memperkuat sinergi antar-elemen masyarakat dalam pelestarian lingkungan.

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, menyampaikan bahwa hari ini, kita berkumpul dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025, sekaligus melaksanakan aksi nyata menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan melalui kegiatan bersih pantai. 

Acara ini tidak hanya melibatkan anggota kepolisian, tetapi juga TNI, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, serta berbagai elemen masyarakat Sumatera Barat. Kehadiran ribuan peserta dari lintas generasi menunjukkan semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial yang kuat untuk menjaga kebersihan, khususnya di Pantai Padang.  

"Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan pantai dari sampah, tetapi juga menjadi cerminan untuk membersihkan hati dan menanamkan budaya peduli lingkungan sejak dini. Kami ingin menegaskan bahwa Kepolisian tidak hanya bertugas menjaga keamanan masyarakat, tetapi juga menjadi pelopor perubahan positif dalam menjaga lingkungan dan memupuk solidaritas sosial," ujarnya

Lebih lanjut Kapolda mengatakan, Kepada para pemuda dan pelajar, saya sampaikan pesan: Teruslah menjadi generasi yang kreatif, tangguh, dan peduli. Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk bersatu demi persatuan Indonesia. Mari kita buktikan bahwa dengan kebersamaan dan kepedulian, kita mampu menciptakan kekuatan besar untuk negeri yang kita cintai.  

"Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi, mulai dari Forkopimda, instansi pemerintah, hingga masyarakat luas, Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melaksanakan aksi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan," kata Irjen Pol Gatot.

Selain itu, tambah Kapolda, Kami juga berencana menjadikan acara ini sebagai gerakan nasional. Insya Allah, pada awal tahun depan, kami akan mengundang seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk menggelar kegiatan serupa, dengan target melibatkan minimal 40.000 peserta, menjadikan aksi bersih lingkungan ini sebagai event nasional yang bermakna.  

"Akhirnya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, 26 Oktober 2025, saya nyatakan kegiatan aksi sosial bersih pantai oleh anggota kepolisian beserta masyarakat Sumatera Barat tahun 2025 resmi dimulai. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai usaha kita bersama untuk menjaga alam dan memperkuat persaudaraan bangsa," tutup Kapolda Sumbar. 

Dalam waktu tiga jam, peserta berhasil membersihkan pantai dari sampah, mulai dari plastik, kayu, hingga limbah rumah tangga. Untuk mendukung kelancaran aksi, Polda Sumbar mengerahkan truk pengangkut sampah, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang.

Puncak acara ditandai dengan penyerahan piagam rekor MURI oleh perwakilan MURI kepada Kapolda Sumbar melalui GM PLN Sumbar Ajrun Karim. Rekor ini diberikan atas keberhasilan mengorganisir aksi bersih pantai dengan jumlah peserta terbanyak, mencapai ribuan orang, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat. 

Kajati Sumbar Muhibuddin, yang turut hadir, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut, terutama gagasan seperti ini patut dikembangkan di seluruh Pprovinsi Sumatera Barat sebab kita ini terbatas bukan milik kita.

 “Aksi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.

Salah seorang pengunjung menyambut positif kegiatan ini. “Saya senang melihat pantai kami jadi lebih bersih. Semoga ke depan kita semua bisa lebih peduli menjaga lingkungan,” ujar cici, disela-sela kegiatan.

Aksi “Sinergi Demi Pantai Lestari” ini diharapkan menjadi momentum untuk terus memupuk kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir Sumatera Barat, sekaligus memperkuat peran kepolisian sebagai penggerak perubahan positif di masyarakat.(tim)

Serasinews.com,Bukittinggi, Sumatera Barat – Warga Bukit Cangang, Bukittinggi, digemparkan oleh penemuan potongan tubuh bayi perempuan di tepian Ngarai Sianok pada Jumat pagi (25/10/2025). Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil mengungkap pelaku di balik peristiwa tragis itu — seorang perempuan muda berinisial IC (21), yang ternyata merupakan ibu kandung bayi malang tersebut.

Penemuan yang Mengguncang Warga

Penemuan berawal dari kecurigaan warga terhadap bau menyengat yang tercium dari semak-semak di tepi jurang. Saat diperiksa, mereka mendapati bungkusan kain dan plastik berisi potongan tubuh bayi.
Dari hasil identifikasi awal, ditemukan bagian kepala, satu kaki, dan tangan kiri. Sementara bagian dada hingga perut serta tangan kanan belum ditemukan dan diduga jatuh ke dasar jurang atau terbawa aliran air di kawasan itu.

Proses pencarian sisa tubuh bayi berlangsung hingga malam hari. Tim Satreskrim Polresta Bukittinggi, dibantu SAR dan warga, menghadapi medan curam berbatu yang menyulitkan proses evakuasi.

Polisi Bergerak Cepat, Pelaku Akhirnya Mengaku

Setelah mengumpulkan keterangan saksi dan melakukan penyelidikan, polisi menemukan petunjuk bahwa ada seorang perempuan muda di sekitar lokasi yang baru saja melahirkan. Dari situ, penyelidikan mengarah kepada IC, warga Bukit Cangang.

Dalam pemeriksaan, IC akhirnya mengakui bahwa bayi yang ditemukan adalah anak kandungnya sendiri. Ia mengaku melahirkan tanpa bantuan medis, dalam kondisi panik dan ketakutan.
Polisi menduga tindakan keji itu dilakukan karena rasa malu dan tekanan sosial, sebab bayi tersebut merupakan hasil hubungan di luar nikah. Dalam keadaan depresi, pelaku kemudian mengakhiri hidup bayinya dan membuang potongan tubuhnya ke Ngarai Sianok.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Nofridal membenarkan bahwa pelaku kini sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga masih mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat, termasuk identitas ayah biologis bayi.

Reaksi Warga: Antara Marah dan Tidak Percaya

Kabar ini membuat warga sekitar terpukul dan marah. Banyak yang tidak menyangka IC bisa melakukan tindakan sekejam itu.
“Dia pendiam, jarang bergaul. Kami kaget waktu tahu dia pelakunya. Ini benar-benar di luar nalar,” ujar salah satu warga dengan nada emosional.

Sebagian warga meminta polisi agar tidak hanya menjerat sang ibu, tetapi juga mengusut siapa pria yang membuatnya hamil.
“Dia memang bersalah, tapi ada laki-laki yang harus ikut bertanggung jawab. Jangan biarkan dia bebas,” ujar warga lainnya.

Tragedi yang Menggores Nurani

Peristiwa ini menjadi salah satu kasus paling memilukan di Bukittinggi dalam beberapa tahun terakhir. Ngarai Sianok — yang selama ini dikenal sebagai simbol keindahan alam — kini berubah menjadi lokasi duka mendalam akibat tindakan yang menyalahi nurani manusia.

Polisi berkomitmen menuntaskan penyelidikan hingga tuntas, sementara tim gabungan masih melanjutkan pencarian sisa tubuh bayi agar dapat dimakamkan dengan layak.

(Rini/Mond)
#Kriminal #Bukittinggi #MutilasiBayi #NgaraiSianok

 


Padang, Serasinews.com— Lapangan sepak bola di Kota Padang mendadak bergemuruh sejak Minggu pagi, 26 Oktober 2025. Sorak-sorai anak-anak, tepuk tangan para orang tua, dan semangat para pelatih berpadu dalam suasana meriah pembukaan Festival Piala Wali Kota Padang 2025.

Festival ini berlangsung selama sepekan, 26 Oktober–2 November 2025, dengan melibatkan 102 Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Kota Padang. Lebih dari 1.000 anak usia 10 dan 12 tahun ikut ambil bagian, menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap pembinaan sepak bola usia dini di ibu kota Sumatera Barat tersebut.

Ajang Pembinaan, Bukan Sekadar Kompetisi

Ketua Askot PSSI Padang, Mastilizal Aye, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Padang, menegaskan bahwa festival ini bukan hanya ajang perebutan trofi, melainkan wadah pembinaan dan pencarian bakat muda potensial.

“Kita ingin menumbuhkan generasi emas sepak bola Padang dari akar rumput. Festival ini bukan semata-mata tentang menang atau kalah, tapi tentang menanamkan sportivitas dan disiplin sejak usia dini,” ujar Mastilizal.


Ia menambahkan, sepak bola adalah sarana efektif untuk membentuk karakter anak — mengajarkan kerjasama, tanggung jawab, dan ketekunan yang menjadi fondasi bagi generasi tangguh dan berjiwa positif.

Fadly Amran: Sepak Bola Adalah Pendidikan Karakter

Festival dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang hadir memberi motivasi langsung kepada para peserta. Dalam sambutannya, Fadly menekankan bahwa kegiatan seperti ini berperan besar dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak sejak dini.

“Saya sangat mengapresiasi seluruh pelatih, orang tua, dan panitia yang telah memberi ruang bagi anak-anak untuk tumbuh melalui kegiatan positif. Olahraga tidak hanya membentuk tubuh yang sehat, tetapi juga melatih mental, disiplin, dan semangat pantang menyerah,” tutur Fadly.


Ia menegaskan bahwa pembinaan usia dini adalah fondasi utama dalam mencetak atlet berprestasi, sekaligus membangun anak-anak yang kuat secara jasmani, rohani, dan sosial.

“Mereka bukan hanya calon pesepak bola masa depan, tapi juga calon pemimpin bangsa. Melalui olahraga, kita menyiapkan generasi yang berdaya saing dan berkarakter,” tambahnya.


Dukungan Penuh Pemerintah untuk Sepak Bola Padang

Usai pembukaan, Fadly turut menanggapi perkembangan SK PSP Padang, klub legendaris kebanggaan warga Kota Bingkuang.

“Proses pembentukan struktur PSP Padang sedang berjalan. Kita ingin klub ini kembali kuat, baik dari sisi manajemen maupun prestasi. Insyaallah akan segera kita resmikan,” jelasnya.


Pemerintah Kota Padang, kata Fadly, berkomitmen penuh membangkitkan sepak bola daerah, mulai dari pembinaan usia dini hingga penguatan klub profesional, agar sistemnya berkelanjutan dan terintegrasi.

Kuau Rajo: Pendatang Baru dari Padang Timur yang Penuh Semangat

Di antara peserta festival, SSB Kuau Rajo dari Padang Timur mencuri perhatian. Berdiri sejak 2023, sekolah sepak bola ini kini memiliki sekitar 50 pemain muda berusia 5–12 tahun.

Dalam ajang tahun ini, Kuau Rajo menurunkan 24 pemain di kategori U10 dan U12. Meski baru dua tahun berdiri, semangat dan kekompakan mereka membuat tim ini menjadi salah satu yang diperhitungkan.

“Kami datang bukan sekadar ikut, tapi ingin melahirkan bibit unggul yang kelak membanggakan Padang,” ujar Bambang Triawan dan Azifa Febriola, pelatih Kuau Rajo, didampingi Dodi Saputra selaku manajer tim.


Dengan fokus pada pembinaan dasar dan karakter, Kuau Rajo terus menanamkan nilai-nilai sportivitas serta kecintaan terhadap sepak bola sejak dini.

Lebih dari Sekadar Turnamen

Festival Piala Wali Kota Padang 2025 bukan hanya perayaan olahraga anak-anak, melainkan manifestasi semangat membangun generasi sehat, tangguh, dan berkarakter.

Keterlibatan ribuan anak dari seluruh penjuru kota menjadi bukti bahwa napas sepak bola di Padang masih berdenyut kuat. Dukungan orang tua, dedikasi pelatih, dan perhatian serius pemerintah membentuk fondasi kokoh bagi lahirnya bintang-bintang masa depan dari Ranah Minang.

“Kita ingin Padang dikenal bukan hanya karena sejarah dan kulinernya, tapi juga lewat prestasi anak-anak mudanya di dunia olahraga,” tutup Fadly Amran penuh optimisme.


(Rini)
#SepakBola #Olahraga #Padang

 

Bukittinggi, Serasinews.com— Warga Bukit Cangang, Kota Bukittinggi, digemparkan oleh penemuan jasad bayi perempuan dalam kondisi mengenaskan di tepi jurang Ngarai Sianok, Sabtu (25/10) pagi. Kawasan wisata yang biasanya tenang itu mendadak mencekam setelah penemuan tersebut.

Sekitar pukul 07.00 WIB, seorang warga yang sedang melintas melihat benda mencurigakan di semak dekat jurang. Saat diperiksa, benda itu ternyata potongan kaki bayi yang sudah membiru.
“Saya kira boneka, tapi setelah dilihat lebih dekat, saya langsung menjerit dan memanggil warga lain,” tutur saksi yang pertama kali menemukan potongan tubuh itu dengan suara bergetar.

Mendapat laporan, petugas Polresta Bukittinggi segera turun ke lokasi. Tim melakukan penyisiran di sekitar tebing curam tersebut dan menemukan bagian kepala bayi perempuan tak jauh dari lokasi pertama.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Nofridal membenarkan penemuan tersebut.
“Benar, kami menemukan bagian tubuh bayi perempuan. Saat ini tim Inafis sudah melakukan olah TKP dan membawa potongan tubuh ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Dugaan sementara, jasad bayi itu dibuang dari atas tebing dan tersangkut di semak. Namun, polisi belum dapat memastikan apakah bayi tersebut sudah meninggal sebelum dibuang.
“Penyelidikan masih berjalan. Kami juga menelusuri siapa orang tua atau pelaku yang bertanggung jawab. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan,” tambah Nofridal.

Warga sekitar masih shock atas peristiwa tragis ini. “Kami tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi di sini. Kasihan, apalagi bayinya perempuan. Semoga pelakunya cepat tertangkap,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal di dekat lokasi.

Saat ini, area penemuan telah dipasangi garis polisi dan dijaga ketat. Petugas terus mengumpulkan bukti untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik tindakan keji tersebut.

Kasus ini menambah deretan temuan jasad bayi di berbagai daerah yang mengguncang nurani masyarakat. Polisi berharap penyelidikan cepat menemukan titik terang agar pelaku dapat segera diproses hukum.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Bukittinggi #PenemuanBayi #NgaraiSianok


 Serasinews.com,-Malam datang tanpa suara. Ia menutup hari dengan lembut, membawa gelap yang perlahan menelan sisa cahaya senja. Di antara bisingnya siang yang baru saja berlalu, malam menjadi tempat segala hal kembali tenang. Di sinilah, kesunyian berbicara dengan cara yang hanya bisa dipahami oleh hati yang mau mendengarkan.

Angin berhembus perlahan, menyentuh dedaunan yang bergoyang malas. Di kejauhan, suara jangkrik terdengar seolah menjadi satu-satunya musik alam yang tersisa. Lampu-lampu kota berkelip seperti bintang yang turun ke bumi, menerangi jalan-jalan yang mulai sepi. Dunia seakan berhenti sejenak — memberi ruang bagi manusia untuk berpikir, merenung, atau sekadar beristirahat dari hiruk-pikuk kehidupan.

Kesunyian malam bukan selalu tentang sepi. Ia bisa menjadi ruang untuk menemukan diri. Saat tidak ada lagi suara lain, kita mendengar gema pikiran sendiri. Rindu yang ditahan, penyesalan yang disembunyikan, atau harapan yang diam-diam tumbuh — semuanya bermunculan di bawah langit malam yang luas. Di sinilah, kejujuran hati sering kali muncul tanpa disuruh.

Bagi sebagian orang, malam adalah waktu yang menakutkan. Namun bagi yang mengerti, malam justru sahabat yang paling setia. Ia tak pernah bertanya, tak pernah menuntut, hanya menemani dalam diam. Ia mengajarkan bahwa tidak semua keheningan itu kosong; ada makna di dalamnya, ada kedamaian yang sulit ditemukan di tengah riuhnya siang.

Dan ketika fajar perlahan menyingsing, kesunyian itu tak benar-benar hilang — hanya bersembunyi, menunggu malam berikutnya. Karena pada akhirnya, sunyi bukan musuh. Ia adalah jeda yang diperlukan agar hidup tetap seimbang.

(**) 

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.