pasamanbarat.sumbar.polri.go.id – Seorang pria berinisial AL (48), berhasil diringkus oleh Tim Kalong Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), diduga melakukan tindak pidana pencurian uang.
Tim Opsnal bawah pimpinan Ipda Algino Ganaro berhasil meringkus pelaku di Jalur 32 Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, pada Rabu (23/7/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Benar, penangkapan terhadap pelaku berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/139/VII/2025/SPKT/Satreskrim/PolresPasbar/Polda Sumbar, tanggal 22 Juli 2025," ujar Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik melalui Kasat Reskrim Iptu Habib Fuad Alhafsi, S.Tr.K pada Kamis (24/7/2025).
Kasat Reskrim menerangkan bahwa peristiwa pencurian itu terjadi pada Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 08.19 WIB pagi, di rumah korban bernama Madran (72), yang berada di Jalur 32 Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman.
Kejadian pertama kali diketahui sewaktu saksi Zahra Baitul Rahmi yang merupakan anak dari korban (pelapor), pulang dari sekolah sekitar pukul 14.00 WIB, melihat pintu depan rumah dalam keadaan tidak terkunci. Setelah masuk ke dalam rumah, saksi juga melihat pintu bagian belakang rumah juga sudah terbuka.
"Melihat pintu depan dan belakang rumah dalam keadaan terbuka, saksi langsung menuju ke dalam kamar tidur orang tuanya dan melihat brankas berisikan uang lebih kurang Rp500 juta serta barang lainnya berupa sertipikat tanah sudah bertebaran di atas kasur dalam kamar tersebut," ungkapnya.
Lanjutnya, korban langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pasaman Barat, dilanjutkan proses penyelidikan dan memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di rumah korban.
"Petugas berhasil mengetahui wajah, ciri-ciri dan identitas pelaku dari hasil rekaman CCTV di rumah korban," sebutnya
Berdasarkan bukti permulaan yang cukup, tim Opsnal langsung bergerak untuk melakukan upaya penangkapan, yang menurut informasinya pelaku sedang berada di Jalur 32 Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman.
"Pelaku berhasil diringkus di rumahnya tanpa perlawanan. Berdasarkan hasil interogasi petugas, pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pencurian uang di brankas milik korban," ucapnya.
Dijelaskan, aksi pencurian itu dilakukan pelaku bersama seorang temannya berinisial SN. Pelaku masuk kedalam rumah korban menggunakan kunci yang telah di duplikatkan sebelumnya, kemudian membawa brankas milik korban, pelaku bersama temannya membuka brankas tersebut menggunakan mesin potong (gerinda).
Setelah berhasil membuka dan mengambil semua uang didalam brankas, sebagian uang tersebut dibawa oleh teman pelaku berinisial SN ke Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, yang saat ini masih dalam pengejaran petugas.
"Sebagian uang di dalam brankas juga dibawa oleh pelaku AL, yang disembunyikan didalam karung yang berada di tumpukan sampah belakang rumah, dan sebagian disembunyikan didalam kantong plastik warna biru yang berada di atas loteng rumah pelaku, sedangkan brankas milik korban dibuang oleh pelaku ke areal perkebunan yang berada di Astra Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh," jelasnya.
Ditambahkan, adapun motif pelaku melakukan aksi pencuriannya, karena korban pernah menjanjikan komisi dari hasil penjualan tanahnya, namun korban tidak memberikan sejumlah uang yang pantas kepada pelaku.
"Pelaku merupakan orang kepercayaan korban yang berkerja sebagai sopir mobil truck milik korban, sehingga pelaku bebas keluar masuk rumah tanpa adanya kecurigaan oleh pihak keluarga korban," tuturnya.
Masing-masing pelaku AL dan SN mempunyai peran berbeda dalam melakukan aksinya. Pelaku AL sebagai pemantau disekitar lokasi, sedangkan pelaku SN sebagai eksekutor yang masuk ke dalam rumah milik korban.
"Aksi kedua pelaku terekam kamera pemantau (CCTV), yang berada di toko pupuk tepatnya disamping rumah korban," katanya.
Saat ini, pelaku AL beserta barang bukti berupa satu unit brankas merek krisbow warna hitam, satu buah mesin pemotong (gerinda) merek Inotec warna merah serta uang hasil pencurian yang dilakukan oleh pelaku senilai ratusan juta rupiah sudah diamankan oleh penyidik Sat Reskrim Polres Pasaman Barat untuk proses hukum lebih lanjut.
"Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 363 ayat 1 ke 4 dan ke 5 KUHP, dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara," pungkasnya. (HumasResPasbar)
serasinews.com, Pasaman Barat – Suasana duka menyelimuti Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), setelah insiden tragis menimpa dua pelajar pada Sabtu sore, 26 Juli 2025. Kejadian memilukan ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di sebuah kebun milik warga di kawasan Taluak Ambun, Jorong Kemakmuran, Nagari Sinuruik.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, korban tewas adalah Faiz Rahmad Ramadhan (17), seorang siswa kelas XI di SMAN 1 Talamau yang tinggal di Taluak Ambun. Sementara rekannya, Zulfadli (17), warga Jorong Simpang, Nagari Kajai, juga seorang pelajar, kini tengah berjuang antara hidup dan mati di ruang perawatan intensif RSUD Pasbar akibat luka serius yang dideritanya.
Detik-detik Mengerikan: Ketika Aliran Listrik Merenggut Nyawa
Menurut keterangan saksi di lokasi, peristiwa ini berawal saat kedua pelajar itu berada di sekitar kebun milik warga bernama Eri Unjuik. Niat awal mereka hanyalah buang air kecil. Namun tanpa disadari, di kebun tersebut terpasang kawat yang dialiri listrik—diduga dipasang sebagai bentuk penjagaan dari gangguan hewan liar atau pencuri hasil kebun.
Faiz, yang berada lebih dulu di lokasi, secara tidak sengaja menyentuh kawat beraliran listrik. Seketika tubuhnya tersentak keras, kehilangan kesadaran, dan ambruk ke tanah. Zulfadli, yang melihat sahabatnya terkapar, bergegas mencoba menolong, namun nahas, ia juga tersengat arus listrik yang masih mengalir deras melalui kawat tersebut.
warga sekitar yang mendengar teriakan panik dan melihat kejadian langsung berlari ke lokasi. Namun segalanya sudah terlambat bagi Faiz. Ia dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian dengan luka bakar di beberapa bagian tubuh. Sementara Zulfadli yang masih bernyawa, langsung dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Pasbar dalam kondisi kritis.
Tindakan Cepat Aparat: Lokasi Diselidiki, Pemilik Kebun Diperiksa
Mendapat laporan dari warga, jajaran kepolisian dari Polres Pasaman Barat bergerak cepat. Kapolres Pasbar, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., memerintahkan tim Satreskrim untuk segera turun ke lokasi dan mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kami sudah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, dan meminta keterangan sejumlah saksi. Kasus ini kami tangani secara serius karena menyangkut keselamatan publik,” ujar Kapolres melalui Kasat Reskrim IPTU Fuad.
Polisi kini tengah mendalami motif di balik pemasangan kawat beraliran listrik tersebut. Apakah memang bertujuan untuk mencegah gangguan hewan, ataukah ada unsur kelalaian fatal yang dapat berujung pidana. Segala kemungkinan masih terbuka.
“Kami tidak ingin berspekulasi. Tapi jika dari hasil penyelidikan ditemukan unsur pidana, tentu akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKBP Agung.
Kesedihan Mendalam Keluarga Korban: Menanti Keadilan untuk Sang Anak
Keluarga korban Faiz sangat terpukul atas kepergian anak mereka yang masih duduk di bangku SMA. Ayah Faiz tampak terpaku dalam diam, menahan duka yang terlalu berat untuk diungkapkan. Pihak keluarga berharap, aparat penegak hukum bertindak tegas dan menindak siapa pun yang bertanggung jawab atas insiden ini.
“Kami hanya ingin keadilan. Anak kami meninggal dalam kondisi yang tidak seharusnya terjadi. Harus ada pihak yang bertanggung jawab,” ucap salah satu anggota keluarga dengan suara bergetar.
Warga Resah dan Menyayangkan: “Kenapa Bisa Ada Listrik di Kebun Terbuka?”
Di sisi lain, warga sekitar mengaku sangat terkejut dan prihatin dengan peristiwa ini. Mereka menyayangkan adanya pemasangan kawat listrik di area kebun tanpa pengaman atau tanda peringatan.
“Kebun itu tidak jauh dari rumah penduduk. Harusnya ada pagar atau plang peringatan. Kalau tidak, siapa pun bisa jadi korban,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Warga berharap kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi seluruh pemilik lahan, agar lebih bijak dan berhati-hati dalam mengambil langkah pengamanan.
Imbauan dan Langkah Ke Depan dari Pihak Kepolisian
Kapolres Pasbar AKBP Agung Tribawanto mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak sembarangan memasang aliran listrik di ruang terbuka tanpa standar keselamatan yang layak. Ia juga menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Kami juga minta agar masyarakat ikut mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan jika menemukan hal-hal yang membahayakan umum,” tegasnya.
Tragedi yang Seharusnya Bisa Dihindari
Insiden tragis ini menjadi pengingat keras bahwa kelalaian dalam pemasangan perangkat berbahaya seperti kawat listrik dapat berujung pada hilangnya nyawa yang tak berdosa. Seorang pelajar tewas, satu lainnya masih berjuang hidup dan sebuah keluarga hancur karena kelalaian yang mungkin terlihat sepele di awal.
Kini, masyarakat Talamau, bahkan Pasaman Barat, menanti langkah tegas dari penegak hukum. Sebab keadilan tidak hanya soal menghukum yang bersalah, tapi juga mencegah agar tak ada lagi Faiz-Faiz lainnya yang menjadi korban berikutnya.
(mnd/rn)
#Peristiwa #PolresPasamanBarat
![]() |
ikan goreng memang lezat, tp apakah sehat bagi tubuh? |
serasinews.com,padang;Bagi banyak orang Indonesia, makan tanpa lauk ikan terasa belum lengkap. Aroma sedap dari ikan goreng yang baru saja diangkat dari penggorengan, dengan tekstur renyah di luar dan daging lembut di dalam, mampu menggugah selera siapa pun. Apalagi jika disantap dengan nasi hangat dan sambal pedas—kenikmatannya sulit ditolak.
Namun, di balik kelezatan itu, muncul pertanyaan yang sering luput kita pikirkan: Apakah ikan goreng benar-benar sehat? Ataukah justru menyimpan risiko bagi tubuh?
Ikan: Sumber Gizi yang Kaya Manfaat
Sebelum masuk ke dalam bahaya tersembunyi dari ikan goreng, mari kita telaah lebih dulu apa yang membuat ikan menjadi lauk yang sangat direkomendasikan oleh ahli gizi.
Ikan adalah sumber protein hewani yang tidak hanya mudah dicerna, tetapi juga kaya akan asam lemak omega-3, vitamin D, selenium, dan berbagai nutrisi penting lain. Kandungan omega-3 dalam ikan, seperti EPA dan DHA, berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak.
Beberapa jenis ikan laut seperti salmon, makarel, dan sarden bahkan dikenal sebagai “superfood dari laut” karena tingginya kandungan omega-3.
Namun, semua manfaat luar biasa ini bisa berubah drastis—hanya karena satu hal: cara memasak yang tidak tepat, terutama dengan menggoreng.
Goreng Ikan: Dari Kaya Nutrisi Jadi Kaya Lemak Jenuh
Menurut ahli gizi Beth Czerwony dari Cleveland Clinic, masalah terbesar dari ikan goreng terletak pada minyak goreng yang digunakan. Banyak orang masih menggunakan minyak yang mengandung lemak jenuh atau bahkan lemak trans yang terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), sehingga berisiko tinggi bagi kesehatan jantung.
“Ketika kita menggoreng sesuatu, entah itu ikan, ayam, atau apa pun itu, seringkali minyak yang digunakan tidak sehat untuk jantung,” jelas Czerwony. Hal ini makin diperparah dengan adanya tepung atau adonan pelapis saat menggoreng. Tepung tersebut bukan hanya menambah kalori, tetapi juga menyerap minyak dalam jumlah besar.
Artinya, dalam satu potong ikan goreng, kamu bisa saja mendapatkan lebih banyak minyak daripada daging ikannya sendiri.
Kalori Berlipat, Risiko Meningkat
Proses penggorengan bukan sekadar mengubah tekstur makanan jadi renyah, tapi juga mengubah profil nutrisinya secara signifikan. Mengutip data dari Healthline, 100 gram ikan cod yang dipanggang hanya mengandung sekitar 105 kalori dan 1 gram lemak. Namun ketika digoreng, angka itu bisa melonjak dua kali lipat—menjadi sekitar 200 kalori dan 10 gram lemak.
Bagi mereka yang memperhatikan asupan kalori harian, tentu ini menjadi perhatian serius. Apalagi jika ikan goreng dikonsumsi secara rutin, tanpa diimbangi aktivitas fisik dan pola makan seimbang.
Penyakit Jantung Mengintai di Balik Renyahnya Ikan Goreng
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Public Health Nutrition pada 2016 menyebutkan bahwa konsumsi ikan goreng lebih dari dua kali seminggu berkorelasi dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Penyakit ini mencakup gangguan pada jantung dan pembuluh darah seperti serangan jantung, stroke, dan hipertensi.
Yang lebih mengkhawatirkan, New England Journal of Medicine (NEJM) menyebut bahwa penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Jadi, bukan sekadar soal timbangan yang naik atau kolesterol yang sedikit tinggi, melainkan menyangkut keselamatan jiwa.
Bagaimana Menikmati Ikan Tanpa Mengorbankan Kesehatan?
Kabar baiknya, kamu tidak harus meninggalkan ikan dari menu makanan. Justru sebaliknya—ikan tetap dianjurkan sebagai lauk harian, asal tahu cara mengolahnya dengan bijak.
Beth Czerwony menyarankan metode memasak alternatif seperti memanggang, mengukus, atau membakar ikan. Cara ini tidak hanya mempertahankan nilai gizi ikan, tetapi juga menghindarkan kita dari konsumsi lemak berlebih akibat minyak goreng.
Kalau kamu tetap menginginkan sensasi renyah ala ikan goreng, maka air fryer bisa jadi solusi. Alat ini menggunakan sirkulasi udara panas untuk menghasilkan makanan yang garing di luar dan lembut di dalam, tanpa harus menggunakan minyak dalam jumlah banyak.
Penutup: Kunci Ada di Dapur, Bukan di Rumah Sakit
Ikan adalah anugerah laut yang kaya manfaat. Tapi seperti kata pepatah, “yang berlebihan itu tidak baik.” Begitu pula dengan ikan goreng. Bila dikonsumsi sesekali, tentu masih bisa dinikmati. Tapi bila menjadi santapan rutin setiap hari, saatnya mempertimbangkan kembali.
Kesehatan jangka panjang dimulai dari pilihan-pilihan kecil yang kita buat setiap hari, termasuk cara kita memasak makanan. Jadi, sebelum mencelupkan ikan ke dalam minyak panas, pikirkan baik-baik: apakah kenikmatan sesaat itu sebanding dengan risiko kesehatan yang mungkin datang kemudian?
*RN
serasinews.com;Dua camp kickboxing asal Kota Padang, Camp Rambo dan Camp Hulubalang, sukses mengharumkan nama daerah dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Nenggala Academy Roadshow 2025. Anak-anak muda dari jenjang SMA dan SMP ini berhasil membawa pulang 3 medali emas, 4 medali perak, dan 3 medali perunggu.
Medali emas pertama diraih oleh Iqrar Permana Nusantara, siswa SMPN 4 Padang, yang tampil gemilang di kelas Point Fighting Kadet Junior dengan mengalahkan petarung dari Camp Jakmu, Jakarta.
Emas kedua disumbangkan oleh Barnes Ehsan Fiky dari MAN 1 Kota Padang di kelas Light Contact Male Junior, yang menang KO di ronde kedua melawan lawan tangguh asal DKI Jakarta.
Dan emas ketiga diraih oleh Ghatan Putra Nandani, putra pertama dari pasangan Bernanda dan Rahmadani, siswa kelas XI. F.9 IPS Adabiah 2 yang memenangkan pertandingan final setelah lawannya mengalami cedera otot.
Sementara itu, empat medali perak disumbangkan oleh para petarung muda Sumatera Barat. Fahri Rahman dari SMAN 17 Padang menyumbangkan perak pertama di kelas Point Fighting Junior. Disusul oleh Akmal Saputra, pemuda asal Gaung, yang berhasil mengangkat nama kampung halamannya di kancah nasional. Medali perak ketiga diraih oleh Hasan Thariq Alhadi, siswa kelas Tunis Al Risalah, yang bertanding di kelas Light Contact Under 65 kg. Perak terakhir dipersembahkan oleh Muhammad Reyhan, putra asal Pariaman dan alumni SMKN 2 Padang.
Untuk medali perunggu, Kennia Syafina Amran, alumni SMKN 2 Padang, sukses menyumbang medali dari kelas Creative Foam Senior. Medali perunggu kedua diraih oleh Trisno Teguh Mulya dari SMAN 13 Padang di kelas Light Contact Male Junior 52 kg, dan yang ketiga dipersembahkan oleh Syahrul Huda, siswa SMKN 2 Padang.
Pelatih kepala tim Kickboxing Sumbar, Irwan Rusli (Wan Rambo), dengan mata berkaca-kaca menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian tim. "Alhamdulillah, anak-anak mampu menunjukkan permainan yang selama ini kami latih dengan keras. Ke depan, kami akan terus meningkatkan intensitas latihan, karena masih banyak event nasional yang akan diikuti," ujar Wan Rambo.
Asisten pelatih, Rahmad Hadi, turut merasakan kebanggaan yang luar biasa. "Apa yang kami capai hari ini adalah buah dari kerja keras sejak awal. Tidak mudah mencetak prestasi tanpa disiplin dan semangat juang," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Kickboxing Sumbar, Firman Syafei, S.Si, dalam wawancaranya dengan mmnews mengungkapkan rasa bangganya. "Saya pribadi sangat bersyukur dan bangga atas capaian anak-anak dalam Kejurnas ini. Ke depan, saya berkomitmen untuk lebih mendukung dan memfasilitasi mereka agar bisa tampil lebih gemilang di level nasional," tegas Firman.
Firman, yang juga merupakan peraih medali perunggu PON Wushu Sumbar 2008, menambahkan bahwa sepulangnya dari kejuaraan ini, para atlet akan difasilitasi untuk bertemu dengan Ketua Umum Kickboxing Sumbar yang saat keberangkatan sedang berada di luar kota. "Sekali lagi terima kasih untuk seluruh atlet. Semoga di masa depan kita bisa meraih lebih banyak prestasi dan mengharumkan nama Sumbar di tingkat nasional," tutupnya.
(Sumber: mmnews)
serasinews.com -- Padang, 28 Juli 2025 – Perselisihan antara masyarakat Tanah Garap dengan Umat Nasrani yang sedang beribadah di Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada Minggu (27/7/2025) sekitar pukul 16.00 wib dan langsung di respon cepat oleh Polresta Padang.
Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin bersama Kepala Operasi (Karo Ops), Komandan Satuan Brimob, dan Kapolresta Padang, langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk menangani situasi dan mencegah terjadi hal serupa.
Waka Polda Sumbar Brigjen Pol Solihin menyampaikan mengenai pentingnya menjaga kehidupan bertoleransi antar umat beragama. Sumatera Barat dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi, nilai-nilai kearifan lokal, dan kehidupan antar umat beragama yang damai. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri ketika menghadapi permasalahan.
“Negara kita adalah negara hukum, tindakan kekerasan atau Intoleransi dalam bentuk apapun tidak dibenarkan dan sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai masyarakat Minangkabau. Siapa pun yang melanggar hukum akan ditindak tegas oleh Polri, Kami juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai wadah untuk menyelesaikan permasalahan secara damai. Jika ada persoalan, mari kita selesaikan melalui dialog di FKUB. Polri siap membantu kapan pun dibutuhkan,” ujar Brigjen Pol Solihin.
Sementara itu, Kapolresta Padang Kombes Pol Apri Wibowo mengatakan, sekitar pukul 17.00 Wib personel Bhabinkamtibmas dan babinsa telah bergerak cepat menangani keributan dan kemudian Polresta Padang bersama Polsek Koto Tangah dan bantuan Satuan Brimob Polda Sumbar juga bergerak cepat menangani keributan di lokasi dan menenangkan massa, serta mendorong kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah. Setelah kerumunan bubar, TKP segera diamankan dengan pemasangan garis polisi, memastikan lokasi tetap steril untuk penyelidikan lebih lanjut.
Tidak berhenti pada penanganan di lapangan, Polresta Padang juga berkoordinasi dengan FKUB Kota Padang untuk memediasi kedua belah pihak. Upaya mediasi ini bahkan menunjukkan keseriusan dengan kehadiran Walikota Padang dan instansi terkait, menandakan komitmen pemerintah daerah dalam mencari solusi damai.
Selain itu, penyelidikan intensif juga dilakukan, termasuk olah TKP dan mengamankan sembilan orang yang diduga terlibat untuk dimintai keterangan, baik sebagai saksi maupun pihak yang melakukan perusakan. Komitmen Kapolresta Padang untuk Ketertiban dan Penegakan Hukum.
Lebih lanjut Kapolresta Padang menerangkan, Rencana tindak lanjut terus dilakukan koordinasi dengan Forkopimda dan FKUB untuk menuntaskan masalah hingga akar-akarnya.
“Pengamanan dan pemantauan lokasi akan terus ditingkatkan, diiringi dengan penggalangan dan pemantauan di lokasi untuk mencegah kejadian serupa terulang. Yang tak kalah penting, penegakan hukum akan dijalankan tegas bagi siapa pun yang terbukti melanggar, memastikan keadilan dan kondusifitas wilayah tetap terjaga,” terangnya.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya juga menambahkan, Masyarakat diminta untuk tidak mudah terprovokasi dan menahan diri dari tindakan yang dapat merusak harmoni antarumat beragama.
“Mari kita jaga toleransi antar umat beragama dan hindari tindakan yang dapat memecah belah,” kata Kabid Humas menambahkan.
Situasi di Padang Sarai saat ini telah terkendali, dan Polda Sumbar terus melakukan langkah-langkah preventif serta penegakan hukum untuk memastikan stabilitas wilayah dalam keadaan kondusif.
(Humas Polda Sumbar)