Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang DinasPerpustakaandanArsip DinasPertanian dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPadang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrabowoSubianto PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang ServisKendaraanGratisKorbanBanjirAgam SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Hujan deras yang tak kunjung reda sejak 21 November kembali menguji ketangguhan infrastruktur Sumatera Barat.
Rentetan bencana hidrometeorologi membuat sejumlah ruas jalan provinsi porak-poranda. Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Armizoprades, menyebut 16 ruas jalan kini masuk daftar terdampak, dengan 54 titik kerusakan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.

Di lapangan, kerusakan terlihat dalam banyak wajah: jalan amblas, bahu jalan runtuh tergerus arus, tebing longsor, dua jembatan mengalami kerusakan parah, hingga beberapa kawasan tertutup pohon tumbang. Akibatnya, beberapa wilayah sempat terputus akses dan aktivitas logistik berjalan tersendat.

Skala Kerusakan

Berdasarkan pemetaan awal tim teknis BMCKTR, ditemukan:

11 titik badan jalan amblas

24 titik bahu jalan terban

13 titik longsor

2 jembatan rusak berat

4 titik tertutup pohon tumbang

“Sejak hari pertama, kami bersama berbagai pihak langsung melakukan pembersihan material longsor dan pohon tumbang. Tujuannya jelas: akses evakuasi harus terbuka,” kata Armizoprades.

16 Ruas Jalan yang Terimbas Bencana

Kerusakan tersebar di jalur-jalur penting berikut:

Mangopoh – Padang Luar

Panti – Simpang Empat

Batas Payakumbuh – Suliki – Koto Tinggi

Pangkalan Koto Baru – Sialang – Gelugur

Palupuah – Pua Gadih – Koto Tinggi

Simp. Koto Mambang – Balingka

Matur – Palambayan

Palambayan – Palupuh

Simp. Gantiang Payo – Batas Tanah Datar – Sumani

Pintu Angin – Labuah Saiyo

Sijunjuang – Tanah Badantuang

Guguak Cino – Sitangkai

Teluk Bayur – Nipah – Purus

Teluk Kabung – Mandeh – Tarusan

Lubuak Sikapiang (Simp. Daliak) – Talu (Simp. Gantiang)

Lubuak Basung – Sungai Limau

Setiap ruas menghadapi tantangan berbeda—ada yang tersumbat material longsor setinggi pinggang, ada yang retak dan hilang sebagian, dan ada pula yang tak bisa dilalui karena jembatan nyaris roboh.

Pendataan Masih Terbuka

Kepala Bidang Bina Marga, Adratus Setiawan, menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat sementara. Tim survei terus bergerak ke wilayah-wilayah rawan yang sulit dijangkau.
“Instruksi Gubernur jelas: jangan biarkan masyarakat terisolasi. Jalur logistik harus aman,” tegasnya.
Suasana penyisiran lokasi kerap digambarkan berkabut, basah, dan penuh suara mesin alat berat yang terus bekerja sejak pagi.

Penanganan Terus Berjalan

Meski perbaikan darurat dipercepat, cuaca ekstrem masih menjadi ancaman. Tim memasang rambu peringatan serta mengalihkan arus lalu lintas di beberapa titik untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Rekonstruksi permanen baru bisa dilakukan setelah situasi stabil dan pendataan final rampung. Untuk sementara, fokus utama pemerintah adalah memulihkan akses, karena dari akses pula bantuan dan mobilitas warga bergantung.

(Rini/Mond)
#Infrastruktur #Sumbar #Bencana

 

Serasinews.com, Padang — Tanjakan Sitinjau Lauik kembali menimbulkan ancaman bagi pengguna jalan. Pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, jalur Padang–Solok yang dikenal ekstrem itu kembali menjadi lokasi kecelakaan beruntun. Sebuah truk bermuatan berat gagal menanjak, mundur tak terkendali, dan menyeret beberapa kendaraan lain, termasuk sebuah ambulans yang sedang membawa korban banjir bandang.

Dalam gelap dini hari, suara gesekan besi, klakson panik, dan jeritan warga membingungkan suasana. Akses jalan di titik rawan Sitinjau Lauik pun lumpuh total.

Truk Kehabisan Tenaga, Mundur Tak Terkendali

Warga melaporkan truk tampak terseok saat menanjak. Mesin meraung, namun tidak cukup kuat menahan lereng ekstrem Sitinjau Lauik. Dalam hitungan detik, truk mundur dengan cepat.

Awas… mundur!” teriak warga, tapi momentum sudah lepas kendali. Taburan benturan dimulai dengan sebuah minibus, diikuti kendaraan di belakangnya. Ambulans dari Solok yang membawa korban galodo tak sempat menghindar dan ikut terseret.

Polisi Bergerak Cepat

Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, membenarkan insiden itu dan menyatakan petugas sudah berada di lokasi sejak dini hari. Dalam kondisi minim cahaya, lampu senter, lampu rotator, dan kabut pegunungan membuat suasana di TKP dramatis.

Kemacetan Panjang: Satlantas Turun Tangan

Satlantas Polresta Padang segera mengerahkan personel untuk membuka jalur. Iptu Zulkifli, Kanit Laka Lantas Polresta Padang, mengatakan prioritas utama adalah mengurai kemacetan dan memastikan kendaraan bisa bergerak kembali. Dari arah Solok, arus juga tersendat parah karena rangkaian kendaraan terlibat kecelakaan. Iptu Rido, Kasat Lantas Polres Solok, menyebut situasi belum normal.

Ambulans Jadi Sorotan

Keterlibatan ambulans yang membawa korban banjir bandang menarik perhatian. Petugas memprioritaskan pemindahan pasien ke ambulans lain agar penanganan medis tidak terganggu.

Pendataan dan Penyelidikan Lanjutan

Kepolisian masih mendata jumlah kendaraan yang terlibat, kronologi kecelakaan, dan kemungkinan korban luka. Pemeriksaan truk penyebab insiden, termasuk dugaan kelebihan muatan, masalah teknis, atau human error, akan dilakukan. Rilis resmi dari pihak berwenang akan diterbitkan setelah data terkumpul.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan
#SitinjauLauik #Padang

 

Serasinews.com,PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Pusdalops BPBD kembali merilis data terbaru korban bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah daerah sejak 21 November 2025. Hingga Minggu (30/11) pukul 09.00 WIB, tercatat 129 orang meninggal dunia dan 86 orang masih hilang.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menyatakan data dihimpun dari laporan resmi kabupaten/kota terdampak. Peningkatan signifikan terjadi di Kota Padang Panjang, dari sebelumnya 7 orang meninggal dan nihil korban hilang, kini menjadi 21 meninggal dan 32 hilang.

“Data akan terus diperbarui seiring masuknya laporan terbaru dari masing-masing daerah,” ujar Arry.

Dari 16 kabupaten/kota terdampak, delapan daerah melaporkan korban jiwa atau hilang, sementara delapan lainnya nihil. Jumlah korban terbanyak berada di Kabupaten Agam.

Rincian korban per kabupaten/kota:

Kabupaten Agam: 87 meninggal, 76 hilang


Kota Padang Panjang: 21 meninggal, 32 hilang


Kota Padang: 10 meninggal, 0 hilang


Kabupaten Tanah Datar: 2 meninggal, 1 hilang


Kabupaten Pasaman Barat: 1 meninggal, 6 hilang


Kabupaten Padang Pariaman: 7 meninggal, 2 hilang


Kota Solok: 1 meninggal, 0 hilang


Kabupaten Pesisir Selatan: 0 meninggal, 1 hilang


8 kabupaten/kota lainnya: nihil korban


Arry menekankan, Kabupaten Agam menjadi daerah paling terdampak dengan 87 korban meninggal dan 76 masih dalam pencarian. Perkembangan data korban, kerusakan, dan kebutuhan penanganan darurat akan terus dipantau melalui Posko Terpadu Penanganan Bencana Provinsi Sumbar.

(Rini/Mond) 

#BanjirSumbar #SumateraBarat

#Peristiwa #BencanaAlam

 

Serasinews.com, Solok- Satuan Reserse Narkoba Polres Solok Kota kembali mengamankan dua remaja di bawah usia 20 tahun terkait dugaan penyalahgunaan narkotika jenis shabu dan ganja. Penangkapan dilakukan pada Jumat (28/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB di kawasan Perumahan Tanjung Harapan Indah, Kelurahan Tanjung Paku, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.

Kedua remaja tersebut berinisial NA (19), warga Jorong Simpang Sawah Balik, Nagari Koto Baru, dan IMF (18), warga Perumahan Tanjung Harapan Indah.

Berawal dari Informasi Warga

Kasat Narkoba Polres Solok Kota, AKP Amin Nurasyid, melalui Pasi Humas AKP Edy Suhendra, menjelaskan bahwa operasi penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan yang diduga terkait transaksi narkoba.

“Tim langsung turun ke lapangan. Tak lama kemudian, anggota melihat dua orang yang ciri-cirinya sesuai laporan. Keduanya segera diamankan di depan salah satu rumah di Perumnas Tanjung Harapan Indah,” jelas Edy.

Barang Bukti dari NA: Shabu, Ganja, dan Uang Tunai

Ketika menggeledah NA, polisi menemukan sejumlah barang yang diduga kuat terkait peredaran narkotika, di antaranya:

1 kotak plastik hitam berisi 7 paket plastik klip berisi kristal bening diduga shabu

1 paket ganja kering dalam plastik klip

6 lembar kertas papir merek Antareja

1 unit HP Realme Note 60x warna hitam

Uang tunai Rp215.000 dalam berbagai pecahan

NA tidak mampu menunjukkan izin kepemilikan maupun penggunaan narkotika tersebut, dan mengakui bahwa barang-barang itu adalah miliknya.

Penggeledahan Rumah IMF: Temuan Alat Konsumsi

Petugas kemudian bergerak menuju rumah IMF yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi penangkapan NA. Di kamar IMF, polisi menemukan berbagai perlengkapan yang diduga digunakan untuk mengonsumsi narkotika:

1 kardus kecil berisi:

4 mancis

1 pipet serok

1 alat hisap bong dari botol plastik

1 jarum yang dimodifikasi

1 dompet kain merah berisi 4 kaca pirek

6 plastik klip bening

Meski tidak ditemukan narkotika di rumah tersebut, peralatan yang ada menambah indikasi penyalahgunaan.

Dibawa ke Mapolres untuk Pemeriksaan Lanjutan

Setelah memastikan tidak ada temuan lain, kedua remaja berikut barang bukti langsung digiring ke Satres Narkoba Polres Solok Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasat Narkoba menegaskan komitmen kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba, termasuk yang melibatkan remaja.
“Kami sangat menghargai laporan masyarakat. Informasi seperti ini sangat membantu dalam memutus mata rantai peredaran narkotika di Kota Solok,” ujarnya.

(Mond)
#Narkoba #Sabu #GanjaKering #PolresSolokKota

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Hingga Minggu (30/11), jalan nasional Padang–Bukittinggi di kawasan Lembah Anai masih terputus total. Akses utama yang selama puluhan tahun menjadi jalur ekonomi, pendidikan, serta distribusi logistik itu kini berubah menjadi bentang rusak penuh lumpur, bongkahan batu, dan aliran sungai yang bergeser dari jalur lamanya.

Sedikitnya empat titik kerusakan besar ditemukan sepanjang ruas ini. Kerusakan paling parah berada di kawasan Mega Bendung, di mana badan jalan tergerus hingga menyerupai lembaran tanah yang terkoyak. Aspal pecah, rongga menganga, dan arus deras Batang Anai terus mengikis bagian bawah konstruksi jalan.

Hal yang paling mengejutkan tim di lapangan adalah berubahnya alur sungai. Batang Anai, yang biasanya mengalir di sisi lembah, kini bergerak mendekati bahu jalan seolah mencari jalur baru setelah banjir bandang mengubah kontur lembah.

Di dasar lembah, tiga alat berat terus bekerja membersihkan material, memecah batu besar, dan mengarahkan ulang aliran sungai. Sementara itu, tim Hutama Karya tampak melakukan pengukuran ulang karena kontur topografi kawasan ini tak lagi sama seperti sebelum bencana.

Kapan Jalan Dibuka? Belum Ada Kepastian

Ketidakpastian menjadi hal yang paling dirasakan warga. Hingga kini, belum dipastikan kapan akses vital ini kembali bisa dilewati. Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah meminta proses perbaikan dipercepat.

Kami menerima informasi bahwa dalam dua minggu diupayakan jalur dapat dilalui kendaraan kecil lebih dulu,” ujarnya.

Namun bagi masyarakat yang mengandalkan jalur ini—pedagang, perantau, sampai mahasiswa—dua minggu terasa seperti waktu yang sangat panjang.

Dampak Ekonomi dan Sosial Mulai Terasa

Kota Padang Panjang termasuk wilayah yang mencatat dampak paling besar. Arus barang terganggu, aktivitas kerja dan sekolah tersendat, sementara biaya transportasi meningkat karena harus memutar jauh melalui jalur alternatif.

Untuk sementara, satu-satunya akses dari Padang ke wilayah utara Sumbar adalah lewat Sitinjau Lauik yang terjal dan rawan longsor, kemudian memutar ke arah Danau Singkarak. Perjalanan yang biasanya hanya dua jam kini bisa dua hingga tiga kali lebih lama, tergantung cuaca dan kondisi lalu lintas.

Lembah Anai: Luka Alam yang Kembali Terbuka

Secara geografis, kawasan ini memang berada di zona rawan. Pertemuan bukit curam, aliran sungai besar, dan curah hujan tinggi membuatnya kerap dilanda banjir bandang serta longsor. Namun bencana kali ini dinilai sebagai salah satu yang paling merusak dalam beberapa tahun terakhir.

Warga hanya bisa menunggu dengan rasa waswas, mengamati alat berat bekerja di tengah kabut tipis Lembah Anai. Jalur ini bukan hanya sekadar infrastruktur—ia adalah nadi kehidupan ribuan orang dari Padang hingga Agam, dari Tanah Datar hingga Bukittinggi.

Selama jalan itu belum tersambung kembali, denyut kehidupan itu pun ikut tertahan.

(Rini/Mond)
#Infrastruktur #JalanLembahAnaiPutus #SumateraBarat

 

Serasinews.com,Padang —
Kota Padang mengalami salah satu bencana terburuk dalam sejarahnya pada Jumat (28/11/2025). Banjir besar yang datang tiba-tiba menyapu hampir seluruh wilayah kota, menyeret rumah, fasilitas umum, hingga infrastruktur vital. Hingga Sabtu (29/11/2025), total kerugian sementara telah mencapai Rp202,8 miliar.

Wali Kota Padang Fadly Amran menegaskan bahwa banjir kali ini tidak hanya sekadar genangan, tetapi bencana hidrometeorologi besar yang mengguncang ketahanan kota. “Kerusakan yang terjadi sangat berat. Banjir ini bergerak cepat dan merusak banyak titik vital,” ujarnya.

Enam Jembatan Rusak: Empat Putus Total

Sektor jembatan mengalami hantaman paling parah. Dari enam jembatan terdampak, empat putus total dan dua lainnya rusak berat, dengan nilai kerusakan mencapai Rp127 miliar.

Dua jembatan menjadi sorotan utama:

Jembatan Gunung Nago (Pauh – Lubuk Kilangan)
Hancur total, menyisakan patahan beton dan besi yang melengkung. Kerugian: Rp45 miliar.

Jembatan Kalawi, Limau Manis
Ambruk setelah pondasinya tergerus arus kuat. Kerugian: Rp35 miliar.

“Putusnya empat jembatan ini benar-benar memutus pergerakan warga. Logistik, transportasi, hingga evakuasi sangat terhambat,” jelas Kalaksa BPBD Padang, Hendri Zulviton.

Bendungan, Jalan, dan Tebing Ikut Terkoyak

Banjir turut meluluhlantakkan fasilitas air bersih dan jalan. Sebuah bendungan dan intake air minum mengalami kerusakan berat. Jalan Batu Busuk putus total, membuat bantuan sulit menjangkau warga. Di sejumlah titik, tebing jalan runtuh dan memperlihatkan tanah yang terseret arus.

Sistem PDAM Kolaps: 10 Intake Rusak

Kerusakan besar juga terjadi pada layanan air bersih. Sepuluh intake PDAM rusak berat, pipa distribusi patah, dan pompa terendam banjir. Akibatnya, ribuan warga kehilangan akses air bersih—terutama di Koto Tangah, Lubuk Begalung, dan Kuranji.

Di Air Dingin, Koto Tangah, warga kini menghadapi krisis air bersih yang mengkhawatirkan, khususnya bagi kelompok rentan di pengungsian.

Kebutuhan Mendesak di Pengungsian

Di pos-pos pengungsian, kebutuhan dasar belum terpenuhi. Bantuan yang paling dibutuhkan meliputi:

Makanan pokok dan makanan siap saji

Susu formula bayi

Selimut, alas tidur, dan tenda

Obat-obatan dan vitamin

Tenaga kesehatan dan layanan medis

Beberapa warga terpaksa tidur beralaskan kardus, sementara antrean air bersih kian panjang. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling merasakan dampaknya.

Pendataan Terus Berjalan

Menurut BPBD, pendataan kerusakan masih dilakukan. “Angka kerugian bisa bertambah karena ada lokasi yang belum terjangkau akibat akses terputus,” kata Hendri.

Pemulihan kini menjadi prioritas utama. Pemerintah Kota bersama BPBD, TNI, dan Polri berupaya memulihkan kondisi secepat mungkin sebelum hujan susulan kembali mengguyur Padang.

(Rino/Mond)
#BanjirBandang #Padang #Peristiwa


Serasinews.com: Agam, Sumatra Barat — Malam turun perlahan di Agam, namun beban yang dibawa warga jauh lebih cepat dan lebih berat. Aroma lumpur, kayu patah, dan tanah yang terguncang masih menyelimuti udara ketika BPBD Kabupaten Agam mengumumkan pembaruan data pada Sabtu (29/11) pukul 20.00 WIB: 4.000 warga harus mengungsi, tersebar di 11 kecamatan. Jumlah korban meninggal naik menjadi 85 orang, sementara 78 lainnya masih belum ditemukan.

Di setiap sudut posko, kisah kehilangan berbaur dengan harapan tipis bahwa keluarga yang hilang masih akan pulang.

Pengungsian Meluas, Kecamatan Demi Kecamatan Terisi

Dalam 24 jam terakhir, arus pengungsian meningkat drastis. Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, menyebut bahwa banjir bandang dan longsor datang bertubi-tubi, menghancurkan permukiman di sepanjang aliran sungai dan lereng perbukitan.

Pengungsi kini berasal dari 11 kecamatan. Ini data hingga Sabtu malam,” ujarnya di Lubuk Basung, Minggu (30/11/2025).

Sebaran pengungsi:

Palembayan: 167 jiwa

Ampek Nagari: 600 jiwa

Palupuh: 100 jiwa

Tanjung Mutiara: 965 jiwa

Tanjung Raya: 1.129 jiwa

Baso: 30 jiwa

Malalak: 135 jiwa

Banuhampu: 10 jiwa

Matur: 300 jiwa

Ampek Koto: 778 jiwa

Lubuk Basung: 129 jiwa

Sebanyak 26 dapur umum telah berdiri dan terus beroperasi, menjadi pusat kehidupan sementara bagi ribuan orang.

Rumah-rumah Terusak, Beberapa Hilang Tanpa Jejak

Kerusakan permukiman terlihat di sepanjang jalur banjir:

468 rumah rusak ringan

26 rumah rusak sedang

49 rumah rusak berat

Beberapa rumah hanyut, menyisakan hanya tiang-tiang roboh atau pondasi kosong. Sementara itu, sungai yang berubah warna menjadi cokelat tua mengalirkan sisa-sisa kehidupan warga yang tersapu arus.

Korban Meninggal Bertambah, Palembayan Paling Parah

Jumlah korban meninggal mencapai 85 orang, dengan rincian:

Palembayan: 55 orang

Malalak: 10 orang

Tanjung Raya: 4 orang

Matur: 1 orang

Palupuh: 1 orang

Relawan menggambarkan Palembayan sebagai wilayah paling terdampak. Banyak korban ditemukan tertimbun material galodo atau terseret hingga jauh ke hilir.

78 Orang Belum Ditemukan: Pencarian Terhalang Kondisi

Tim SAR, relawan, dan aparat bekerja tanpa henti, namun medan yang berat memperlambat setiap langkah pencarian. Jalan terputus, jembatan runtuh, dan longsor masih menutup beberapa akses.

Di Nagari Salareh Aia Timur dan Nagari Salareh Aia, upaya pencarian bahkan dilakukan dengan risiko tinggi.

Masih banyak wilayah yang belum bisa dijangkau. Kemungkinan korban bertambah,” ujar Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti.

Lonjakan Angka dalam Dua Hari

Hanya dua hari sebelumnya, jumlah korban meninggal tercatat 60 orang, naik dari 28 korban awal. 54 dari 60 korban tersebut telah teridentifikasi hingga Jumat malam (28/11).

BPBD menyatakan angka-angka ini kemungkinan akan terus berubah seiring ditemukannya korban baru dan masuknya laporan keluarga yang kehilangan anggota.

Agam Masih Berduka

Suara mesin excavator, gemuruh sungai, dan teriakan relawan yang memanggil nama korban masih memenuhi udara Agam. Meski hujan mulai mereda, tanah masih labil dan sungai masih bergejolak.

Di posko Palembayan, seorang penyintas menggenggam anaknya sambil berkata pelan:
Kami selamat… tapi malam itu seperti menelan kampung kami.

Agam masih berada di tengah luka, namun di setiap posko, di setiap tenda, dan di setiap tangan yang saling menggenggam, cahaya kecil tetap menyala.

(Rini/Mond)
#BanjirAgam #Peristiwa #KabupatenAgam #BanjirBandang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.