Serasinews.com, -Sebuah laporan yang dikutip China Times menyebutkan temuan menarik dari Dr. Deng Wenxin (Rumah Sakit Keelung, Taiwan): kombinasi pola makan ketat dan olahraga teratur selama 8 minggu dilaporkan mampu menurunkan usia biologis peserta sekitar 2–3 tahun berdasarkan penanda metilasi DNA. Klaim seperti ini tentu menggoda—siapa yang tak ingin kembali “muda”? Namun sebelum menirunya, kita perlu memahami apa yang sebenarnya diuji, bagaimana mekanismenya, serta apa risiko dan batas amannya.
Berikut rangkuman lengkap dan panduan praktisnya.
Ringkasan Temuan Utama
Jenis studi: Uji klinis skala kecil (43 peserta).
Intervensi: Pola makan yang dioptimalkan untuk mendukung jalur metilasi + olahraga intensitas sedang-tinggi + gaya hidup sehat (puasa intermiten, tidur cukup, manajemen stres).
Hasil: Penurunan usia biologis ~2 tahun dari baseline dan ~3 tahun dibandingkan kelompok kontrol.
Catatan: Studi berukuran kecil, sehingga hasilnya perlu replikasi dalam skala besar dan jangka panjang.
Apa Itu Usia Biologis? Mengapa Metilasi DNA Penting?
Usia biologis mencerminkan kondisi fungsi tubuh, bukan angka di KTP. Metode modern mengukurnya melalui epigenetic clock, yaitu pola metilasi DNA yang berubah seiring bertambahnya usia serta dipengaruhi nutrisi, stres, tidur, dan aktivitas fisik. Teorinya: bila lingkungan tubuh diperbaiki, jam epigenetik ikut bergerak ke arah lebih “muda”.
Apa yang Dimakan para Peserta? (Versi yang Dilaporkan)
Program diet dalam studi ini cukup spesifik dan intens:
Sumber Protein
Sekitar 170 g daging per hari (idealnya hewani pakan rumput tanpa antibiotik).
Organ hewan: hati 3×/minggu (±85 g/porsi).
Telur: 5–10 butir/minggu, disarankan telur omega-3.
Sayuran (porsi ketat setiap hari)
2 cangkir sayuran berdaun hijau.
2 cangkir sayuran silangan (brokoli, kembang kol).
3 cangkir sayuran berwarna.
1–2 buah bit.
Kacang & biji
Biji labu & bunga matahari: masing-masing 4 sdm/hari.
Superfood pendukung
Setengah cangkir beri, kunyit, bawang putih, teh hijau/oolong pekat.
Buah rendah glikemik
2 porsi per hari (apel, jeruk bali, kiwi).
Perubahan gaya hidup
Puasa intermiten 12 jam.
Kurangi gula tambahan & plastik.
Latihan intensitas 60–80% selama 30 menit × 5 kali/minggu.
Tidur ≥7 jam, latihan pernapasan.
Kenapa Komponennya Seperti Itu? (Mekanisme Singkat)
Protein & organ → kaya B12, folat, kolin—kunci jalur metilasi DNA.
Sayuran hijau & silangan → menyediakan folat & sulforaphane untuk regulasi epigenetik.
Beri, teh hijau, kunyit → polifenol antioksidan penurun inflamasi.
Puasa & olahraga → meningkatkan sensitivitas insulin, perbaikan sel, dan jalur anti-penuaan seperti mitofagi.
Risiko: Siapa yang Harus Waspada?
Beberapa komponen diet ini dapat berisiko jika diterapkan tanpa pengawasan:
Hati tinggi vitamin A → risiko toksisitas bila dikonsumsi berlebihan.
Protein sangat tinggi → perlu hati-hati pada penderita penyakit ginjal.
Purin tinggi dalam daging organ → memicu asam urat.
Peminum antikoagulan harus menghindari perubahan diet ekstrem yang memengaruhi pembekuan.
Ibu hamil/menyusui, anak, lansia frail → tidak disarankan meniru pola ekstrem ini.
Selalu lakukan pemeriksaan darah dan konsultasi medis bila ingin mencoba pendekatan intensif.
Cara Aman Menerapkan Prinsipnya: Panduan 8 Minggu (Versi Moderat)
Berikut pendekatan yang lebih aman dan masih berorientasi pada prinsip studi.
Minggu 1–2: Persiapan
Pemeriksaan darah: fungsi ginjal, hati, lipid, glukosa, uric acid, vitamin D/B12/folat.
Mulai puasa 12 jam.
Tambah sayuran hijau dan silangan.
Kurangi gula tambahan.
Mulai latihan ringan 2×/minggu.
Minggu 3–6: Peningkatan Intensitas
Protein ditargetkan ±150–170 g/hari (sesuai kondisi medis).
Mulai konsumsi hati 1×/minggu, bukan langsung 3×.
Sayuran total bertahap menuju 6–7 cangkir/hari.
Biji 2–4 sdm/hari.
Latihan 3×/minggu intensitas sedang-tinggi.
Tidur ≥7 jam, latihan pernapasan.
Minggu 7–8: Optimalisasi
Bila aman dari hasil cek darah: frekuensi organ boleh dinaikkan secara hati-hati.
Latihan 5×/minggu.
Evaluasi energi, tidur, pencernaan, performa latihan.
Ulang cek darah.
Contoh Menu Harian (Versi Moderat)
Sarapan: Omelet 2 telur + bayam + apel.
Makan siang: 150 g daging sapi panggang + salad brokoli–wortel + 2 sdm biji.
Camilan: Setengah cangkir beri + kacang.
Makan malam: 120–150 g ikan + ubi panggang + kangkung + bit.
Minuman: Teh hijau/oolong, air putih.
FAQ Pendek
Apakah hasilnya permanen?
Belum diketahui. Perubahan metilasi bisa bersifat dinamis.
Haruskah makan hati?
Tidak. Banyak orang tidak cocok atau punya risiko tertentu.
Harus HIIT?
Tidak wajib—cardio + strength intensitas moderat-tinggi juga efektif.
Tujuannya menurunkan berat?
Bukan itu fokus utama—yang ditargetkan adalah fungsi metabolik & epigenetik.
Kesimpulan
Program 8 minggu ala Dr. Deng menunjukkan potensi bahwa pola hidup intensif dapat mengubah penanda metilasi DNA dalam waktu singkat. Meski hasilnya menarik, bukti masih terbatas dan perlu studi lanjutan. Jika ingin mencoba, lakukan dengan pendekatan bertahap, aman, dan idealnya didampingi tenaga medis. Yang terpenting: pola hidup sehat yang konsisten jauh lebih penting daripada eksperimen ekstrem jangka pendek.
(**)


Posting Komentar