Latest Post


Serasinews.com,Padang – Ikatan Kekeluargaan Wartawan (IKW) Republik Indonesia kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama anggota. Kali ini, organisasi yang menaungi para insan pers tersebut melakukan kunjungan sosial ke rumah orang tua Osmond, salah seorang anggota aktif IKW RI, yang sudah sepekan terakhir terbaring sakit.

Rombongan pengurus IKW RI yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Davit Effendi, Sekretaris Umum *Marzuki Rahman Htb* bersama jajaran pengurus, termasuk Bendahara IKW RI Cimrawati, menyambangi kediaman keluarga Osmond dengan penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan.

Dalam kunjungan itu, Cimrawati menyerahkan santunan sosial sebagai bentuk dukungan moral dan kepedulian organisasi kepada keluarga anggota yang tengah diuji oleh sakit. Santunan tersebut bukan hanya berupa bantuan materi, tetapi juga sebagai wujud solidaritas nyata, mengingat IKW RI selama ini memiliki program khusus di bidang sosial yang berfokus pada kebersamaan dan kepedulian.

“Program ini kami jalankan agar setiap anggota IKW merasakan bahwa kita adalah keluarga besar. Ketika salah seorang anggota atau keluarganya sedang menghadapi cobaan, maka kita hadir untuk memberikan dukungan, baik moril maupun materil. Inilah esensi dari nama organisasi kita: kekeluargaan,” ujar Davit Effendi dengan nada penuh empati.

Dalam kesempatan itu, Davit juga menyampaikan doa agar orang tua Osmond segera diberikan kesembuhan. “Kami semua mendoakan semoga beliau lekas pulih, diberi kekuatan, dan keluarga yang mendampingi juga diberikan kesabaran. Sakit adalah ujian, dan doa tulus dari banyak orang insyaAllah menjadi kekuatan tersendiri,” tambahnya.

Lebih jauh, Davit menegaskan bahwa kegiatan sosial seperti ini merupakan salah satu komitmen utama IKW RI dalam membangun ikatan emosional antaranggota. Ia menekankan, wartawan bukan hanya sekadar profesi yang mengabarkan informasi, tetapi juga manusia yang membutuhkan ruang kebersamaan, kepedulian, dan solidaritas.

“Wartawan sehari-hari memang berhadapan dengan dinamika informasi dan berbagai peristiwa. Tapi jangan lupa, kita juga manusia biasa yang membutuhkan dukungan dan perhatian. IKW RI berusaha menghadirkan wajah humanis organisasi dengan program-program sosial seperti ini. Karena kami percaya, wartawan yang kuat adalah wartawan yang merasa tidak sendirian,” tegas Davit Effendi.

Suasana kunjungan terasa hangat dan penuh keakraban. Selain memberikan santunan, rombongan pengurus IKW RI juga menyempatkan diri berbincang dengan keluarga Osmond, memberi semangat, dan meyakinkan bahwa IKW akan terus hadir untuk mendukung anggotanya dalam suka maupun duka.

Kunjungan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa organisasi profesi wartawan tidak hanya berperan dalam mengawal informasi publik, tetapi juga sebagai wadah kebersamaan yang mampu menumbuhkan solidaritas dan kepedulian sosial.

Osmond mewakili keluarga mengucapkan terimakasih atas kunjungan pengurus IKW RI yang menyempatkan hadir melihat orang tuanya yang sedang terbaring sakit.

(***) 

 


serasinews.com
,Padang – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar atas dukungan yang selama ini diberikan terhadap berbagai kegiatan organisasi wartawan di Ranah Minang.

Ucapan terima kasih itu disampaikan langsung oleh Ketua PWI Sumbar, Widya Navies, saat melakukan silaturahmi dengan Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, di Padang, Jumat (12/9/2025).

Dukungan Berarti untuk Agenda Besar PWI

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Widya menegaskan bahwa kehadiran dan dukungan Ditlantas Polda Sumbar memiliki arti penting bagi keberlangsungan sejumlah agenda besar PWI. Salah satunya adalah saat pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Provinsi (Porwaprov) Sumbar yang digelar di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota beberapa waktu lalu.

“Ditlantas Polda Sumbar selalu hadir ketika PWI membutuhkan dukungan, baik dalam aspek pengamanan, pengaturan lalu lintas, maupun dukungan moral. Bagi kami, ini menjadi bentuk nyata dari sinergi yang terjalin baik antara kepolisian dan kalangan pers,” ungkap Widya.

Menurutnya, keberadaan aparat lalu lintas di sejumlah agenda besar tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga memperlihatkan kepedulian aparat kepolisian terhadap kegiatan jurnalistik dan kebersamaan insan pers.

Sinergi Pers dan Polisi

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris PWI Sumbar, Firdaus Abie, anggota Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sumbar, Edi Jarot, serta beberapa pengurus lainnya. Kehadiran jajaran PWI menandai kuatnya niat untuk terus menjaga hubungan baik dengan pihak kepolisian, khususnya Ditlantas Polda Sumbar.

Widya menekankan bahwa kemitraan ini bukan hanya sekadar seremonial atau formalitas belaka. Lebih dari itu, hubungan yang dibangun antara wartawan dan kepolisian membawa manfaat nyata bagi kedua belah pihak.

“Pers dan polisi memiliki peran strategis masing-masing. Pers menyampaikan informasi kepada masyarakat secara luas, sementara polisi menjaga ketertiban dan keamanan. Jika dua peran ini berjalan beriringan, tentu akan memberi dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat,” jelasnya.

Sambutan Baik dari Ditlantas

Sementara itu, Kombes Pol Reza Chairul Akbar Sidiq menyambut hangat kunjungan silaturahmi dari PWI Sumbar. Ia menilai bahwa insan pers merupakan mitra strategis kepolisian, khususnya dalam menyebarkan informasi yang benar, akurat, dan mendidik masyarakat.

“Kolaborasi dengan wartawan sangat penting. Banyak program kepolisian, terutama yang berkaitan dengan keselamatan berlalu lintas, bisa sampai kepada masyarakat melalui pemberitaan media. Karena itu, kami sangat terbuka untuk terus memperkuat kerja sama dengan PWI Sumbar,” ujar Reza.

Ia menambahkan, ke depan Ditlantas Polda Sumbar berkomitmen untuk semakin meningkatkan kolaborasi dengan wartawan. Hal ini tidak hanya dalam konteks mendukung kegiatan organisasi, tetapi juga dalam kampanye keselamatan berlalu lintas yang menjadi prioritas Ditlantas.

Harapan untuk Masa Depan

Pertemuan tersebut akhirnya melahirkan harapan baru, bahwa sinergi antara PWI Sumbar dan Ditlantas Polda Sumbar akan semakin kokoh ke depannya. Kolaborasi yang dibangun tidak hanya sebatas dukungan teknis, tetapi juga mencakup kerja sama dalam penyebaran informasi edukatif kepada masyarakat luas.

“Bagi PWI, dukungan Ditlantas bukan hanya soal membantu kelancaran acara, tetapi juga menunjukkan bahwa polisi peduli terhadap keberadaan dan peran wartawan. Ini adalah sinyal positif yang harus kita rawat bersama,” tutup Widya Navies.

(Rini/mond) 


Hendrizon, SH., MH.

Pengacara Muda


Demonstrasi merupakan salah satu wujud pelaksanaan hak konstitusional warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, ketika demonstrasi berlangsung secara berkepanjangan tanpa adanya kepastian penyelesaian, hal ini menimbulkan persoalan hukum, sosial, dan politik. Artikel ini membahas implikasi hukum demonstrasi berkepanjangan berdasarkan UUD 1945, UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, dan instrumen hukum lainnya, serta menelaah batas antara kebebasan berekspresi dengan perlindungan kepentingan umum.

Pendahuluan

Hak menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi. Pasal 28E ayat (3) UUD NRI 1945 menegaskan bahwa “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Namun, kebebasan tersebut tidak bersifat mutlak karena dibatasi oleh norma hukum, moral, dan kepentingan umum sebagaimana tercantum dalam Pasal 28J UUD NRI 1945.

Fenomena demonstrasi berkepanjangan di Indonesia kerap menimbulkan persoalan. Di satu sisi, hal tersebut mencerminkan konsistensi perjuangan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Di sisi lain, ia berpotensi mengganggu ketertiban umum, stabilitas keamanan, dan hak masyarakat lain.

Landasan Hukum

  1. Konstitusi

    • Pasal 28E ayat (3) UUD NRI 1945 → hak berpendapat dan berkumpul.
    • Pasal 28J UUD NRI 1945 → pembatasan hak asasi untuk menjamin penghormatan hak orang lain serta ketertiban umum.
  2. Undang-Undang

    • UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
    • UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
    • UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
    • KUHP (misalnya Pasal 170, Pasal 212, Pasal 406) terkait potensi tindak pidana dalam demonstrasi.
  3. Instrumen Hukum Internasional

    • International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) yang telah diratifikasi melalui UU No. 12 Tahun 2005.

Analisis Hukum

1. Aspek Kebebasan Berpendapat

Demo berkepanjangan merupakan manifestasi hak berekspresi. Dalam teori Rule of Law, negara wajib melindungi kebebasan tersebut. Namun, menurut prinsip konstitusionalisme, kebebasan itu tidak boleh melanggar kepentingan publik.

2. Aspek Ketertiban Umum

UU No. 9 Tahun 1998 menekankan bahwa penyampaian pendapat harus menghormati ketertiban umum dan hak orang lain. Demo yang terlalu lama hingga menghambat akses publik, mengganggu transportasi, atau mengganggu aktivitas ekonomi dapat dinilai melampaui batas kebebasan berekspresi.

3. Aspek HAM

Hak berekspresi termasuk non-derogable rights dalam sistem hukum internasional. Namun, Pasal 19 ICCPR memberikan pembatasan atas dasar: (a) menghormati hak atau reputasi orang lain, serta (b) melindungi keamanan nasional, ketertiban umum, kesehatan, dan moral umum.

4. Aspek Pidana

Jika demonstrasi berkepanjangan menimbulkan anarkisme, maka aparat berhak menggunakan pendekatan represif sesuai hukum pidana. Misalnya, perusakan fasilitas umum dapat dijerat Pasal 406 KUHP, perlawanan terhadap aparat dapat dikenakan Pasal 212 KUHP.

5. Aspek Politik dan Demokrasi

Demo berkepanjangan sering digunakan sebagai instrumen tekanan politik terhadap pemerintah. Namun, apabila berlangsung tanpa arah dan berlarut-larut, berpotensi menimbulkan instabilitas politik dan ekonomi, yang pada akhirnya merugikan kepentingan bangsa secara keseluruhan.

Kesimpulan

Demonstrasi berkepanjangan adalah konsekuensi dari kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi. Akan tetapi, hak tersebut tidak absolut. Batasannya adalah penghormatan terhadap hak orang lain, ketertiban umum, dan keamanan negara. Oleh karena itu, solusi yang tepat tidak sekadar represif atau pembubaran paksa, melainkan pendekatan dialogis, negosiasi, serta penegakan hukum yang adil dan proporsional.(**)

Daftar Pustaka

  • Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
  • Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
  • Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
  • Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan ICCPR.
  • KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).
  • Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia, (Jakarta: Konstitusi Press, 2005).
  • Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006).



Serasinews.com,- Usia 40-an sering terasa seperti titik balik untuk banyak perempuan: celana terasa lebih sempit di pinggang padahal timbangan tak melonjak drastis. Perubahan bentuk tubuh terutama penumpukan lemak di area perut bukan sekadar “nasib buruk”. Itu kombinasi dari hormon, metabolisme, gaya hidup, dan penuaan alami. Di bawah ini saya uraikan penyebab utama secara rinci, efeknya, dan langkah praktis yang bisa diambil agar perut tidak terus membuncit.

Pembukaan singkat: bukan cuma masalah estetika

Perut buncit (terutama lemak visceral di sekitar organ) punya implikasi kesehatan  bukan sekadar penampilan. Memahami penyebabnya membantu kita memilih cara yang realistis dan efektif untuk mencegah dan memperbaikinya.

1. Perubahan hormon: peran estrogen dan menopause

Memasuki perimenopause dan menopause, kadar estrogen menurun. Estrogen memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak—ketika levelnya turun, pola penyimpanan bergeser dari pinggul/paha ke perut. Selain itu hormon yang mengatur gula darah dan respons terhadap insulin juga berubah, sehingga tubuh lebih mudah menyimpan lemak di area sentral tubuh.

Dampak praktis

Perubahan bentuk tubuh terasa meski berat badan tetap.

Lebih rentan menumpuk lemak visceral (di dalam rongga perut).

2. Penurunan metabolisme basal

Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tubuh melambat — tubuh membakar kalori lebih sedikit saat istirahat. Kalau pola makan dan aktivitas tidak disesuaikan, kelebihan kalori cepat disimpan sebagai lemak.

3. Penyusutan massa otot (sarcopenia)

Otot adalah jaringan “pembakar” kalori. Tanpa cukup aktivitas kekuatan, otot berkurang dan pembakaran energi turun. Hasilnya: lebih sulit menjaga komposisi tubuh (lebih sedikit otot, lebih banyak lemak).

4. Kebiasaan makan yang berubah atau tidak disesuaikan

Makanan tinggi gula sederhana, karbo olahan, dan makanan cepat saji mendorong kenaikan lemak visceral. Pada usia 40+, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap efek makanan tak sehat—apa yang dulu “aman” dimakan mungkin sekarang cepat berdampak.

5. Kurangnya aktivitas fisik sehari-hari

Kesibukan kerja, keluarga, atau rutinitas yang statis membuat banyak perempuan bergerak lebih sedikit. Gaya hidup sedentari adalah salah satu pendorong utama akumulasi lemak perut.

6. Stres kronis dan gangguan tidur

Stres tinggi meningkatkan kortisol — hormon yang mempermudah penimbunan lemak di perut. Kurang tidur juga mengacaukan hormon rasa lapar dan kenyang (mis. ghrelin/leptin), sehingga nafsu makan meningkat dan pilihan makanan cenderung lebih buruk.

7. Masalah pencernaan dan perut kembung

Perubahan motilitas usus, konstipasi, intoleransi makanan, atau gangguan mikrobiota usus bisa menyebabkan perut tampak kembung dan penuh. Ini bukan selalu lemak kadang lebih ke gas atau akumulasi makanan.

8. Genetik dan kecenderungan keluarga

Bagaimana tubuh menyimpan lemak dipengaruhi gen. Jika anggota keluarga cenderung punya “perut buncit” setelah usia tertentu, kemungkinan genetika ikut berperan.

9. Kondisi medis & obat-obatan

Beberapa kondisi seperti hipotiroidisme, resistensi insulin, atau pengaruh obat (mis. beberapa antidepresan, steroid) dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau pergeseran distribusi lemak. Jika perubahan tubuh terjadi tiba-tiba atau disertai gejala lain, pemeriksaan medis perlu dipertimbangkan.

Cara mengelola dan mengurangi perut buncit: pendekatan holistik yang realistis

Perubahan bentuk tubuh setelah 40 bukan masalah “satu tombol”. Pendekatan efektif menggabungkan gaya hidup, latihan, nutrisi, dan pengelolaan stres.


1) Fokus pada latihan kekuatan (non-negotiable)

Lakukan latihan beban/ketahanan 2–4 kali per minggu (full-body: squat, deadlift, row, press).

Kekuatan melindungi massa otot, meningkatkan metabolisme, dan membantu pembentukan tubuh yang lebih kencang.

2) Tambahkan kardio teratur

Aktivitas kardio moderat (jalan cepat, bersepeda, berenang) 150 menit per minggu membantu membakar kalori total dan meningkatkan kesehatan metabolik.

Interval intensitas tinggi (HIIT) pendek juga efisien untuk beberapa orang.

3) Perhatikan komposisi makanan  bukan diet ekstrim

Utamakan protein berkualitas (untuk pemeliharaan otot), serat (sayur, buah, biji-bijian), lemak sehat (ikan, kacang, alpukat), dan karbohidrat utuh.

Kurangi gula tambahan, minuman manis, dan karbo olahan.

Kontrol porsi dan praktik mindful eating (makan perlahan, berhenti saat kenyang).

4) Perbaiki tidur dan kelola stres

Usahakan pola tidur teratur (kualitas tidur penting).

Teknik relaksasi: pernapasan dalam, meditasi singkat, jalan santai setelah kerja—semua membantu menurunkan kortisol.

5) Jaga kesehatan pencernaan

Cukup serat, hidrasi, dan perhatikan makanan pemicu kembung.

Jika kembung kronis, konsultasi ke dokter/gastroenterolog bisa membantu.

6) Periksakan kondisi medis jika diperlukan

Jika terjadi kenaikan berat badan tiba-tiba, kelelahan ekstrim, perubahan siklus haid yang parah, atau keluhan lain, lakukan pemeriksaan (fungsi tiroid, gula darah, profil lipid) sesuai saran dokter.

Myth-busting singkat

Spot reduction (membuang lemak hanya dari perut lewat sit-up) itu mitos. Penurunan lemak bersifat total tubuh; latihan perut penting untuk kekuatan dan postur tapi bukan jalan cepat menghilangkan lemak perut.

“Usia = tak bisa berubah” — salah. Usia mempengaruhi kecepatan perubahan, tapi modifikasi gaya hidup tetap membawa hasil nyata.

Contoh mini-rencana mingguan (ringkas)

Senin: Latihan kekuatan full-body (45 menit)

Selasa: Jalan cepat 30–40 menit + latihan mobilitas

Rabu: Latihan kekuatan (fokus posterior chain)

Kamis: Istirahat aktif / yoga ringan

Jumat: Latihan kekuatan + core 10–15 menit

Sabtu: Kardio panjang (45–60 menit)

Minggu: Pemulihan, peregangan, jalan santai

Langkah kecil yang konsisten menang besar

Perut buncit setelah 40 biasanya akumulasi dari banyak faktor bukan satu kesalahan tunggal. Pendekatan terbaik adalah konsisten, sukai proses, dan pilih perubahan yang bisa dipertahankan: latihan kekuatan rutin, pola makan lebih bijak, tidur cukup, dan cek kesehatan bila perlu. 

(***) 

Serasinews.com,  - Dalam sejarah Islam, banyak kisah yang mengabadikan keutamaan para sahabat Nabi Muhammad ï·º. Salah satunya adalah cerita ketika seorang pendeta Yahudi datang kepada Khalifah Umar bin Khattab dengan membawa sejumlah pertanyaan pelik yang ia yakini tidak mudah dijawab. Peristiwa ini kemudian menjadi saksi keilmuan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, sekaligus meneguhkan keyakinan bahwa ilmu adalah senjata terkuat seorang mukmin.

Latar Belakang: Kedatangan Sang Pendeta

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, banyak tokoh dari berbagai agama yang ingin menguji kecerdasan dan keyakinan kaum Muslimin. Di antara mereka, seorang pendeta Yahudi datang dengan membawa sederet pertanyaan yang dianggap hanya bisa dijawab oleh orang yang benar-benar menguasai ilmu agama.

Pendeta itu menemui Umar dan berkata:

"Wahai Amirul Mukminin, aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Jika engkau dapat menjawabnya, aku akan mempertimbangkan kebenaran agama Islam. Namun jika engkau tidak mampu, maka biarkanlah aku tetap dalam keyakinanku."

Umar, yang terkenal dengan kebijaksanaan sekaligus kewaspadaannya, tidak gegabah. Ia menyadari bahwa pertanyaan ini bukan sekadar ujian intelektual, tetapi juga menyangkut marwah Islam di mata seorang pemuka agama lain. Maka Umar pun berkata dengan tenang:

"Aku akan memanggil orang yang paling tepat untuk menjawabmu. Ia adalah pintu ilmu, saudara sepupu sekaligus menantu Rasulullah ï·º."

Dengan penuh keyakinan, Umar lalu memanggil Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Pertanyaan-Pertanyaan Sang Pendeta

Setelah Ali hadir, pendeta itu mengajukan pertanyaan pertamanya dengan nada menantang:

"Apa yang tidak diciptakan oleh Allah?"

Ali menjawab tegas:

"Allah menciptakan segala sesuatu. Namun satu hal yang tidak Allah ciptakan adalah huruf-huruf Al-Qur’an, sebab ia adalah kalam-Nya yang azali, bukan makhluk."

"Siapakah wanita yang melahirkan tetapi tidak memiliki rahim?"

Ali menjawab dengan senyum penuh ketenangan:

"Wanita itu adalah Hawa. Allah menciptakannya dari tulang rusuk Nabi Adam, bukan dari rahim seorang ibu."

"Apakah kubur yang berjalan bersama isinya?"

Ali menjawab tanpa ragu:

"Itu adalah ikan paus yang menelan Nabi Yunus. Perut paus itu menjadi kubur bagi beliau, namun tetap bergerak di tengah lautan."

"Apakah sesuatu yang diciptakan Allah namun dianggap besar padahal kecil, dan dianggap kecil padahal besar?"

Ali menjelaskan dengan mendalam:

"Sesuatu yang dianggap besar padahal kecil adalah dunia dengan segala perhiasannya. Sementara sesuatu yang dianggap kecil padahal besar adalah amal saleh yang dilakukan dengan ikhlas."

"Apakah sesuatu yang bernapas tetapi tidak memiliki ruh?"

Ali menjawab dengan lantang:

"Itu adalah waktu subuh, sebagaimana firman Allah: 'Dan demi subuh apabila ia mulai bernapas.' (QS. At-Takwir: 18)."

Keheningan yang Memukau

Setiap jawaban Ali membuat pendeta itu terdiam. Ia mendapati bahwa jawaban yang diberikan bukan sekadar logika, tetapi penuh dengan kedalaman makna, bersandar pada dalil, dan disampaikan dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Umar yang menyaksikan dialog itu pun tersenyum lega. Ia tahu bahwa pilihannya memanggil Ali bukanlah keputusan keliru. Justru di situlah terlihat betapa dalamnya ilmu Ali ilmu yang diperoleh dari didikan langsung Rasulullah ï·º.

Hikmah dari Kisah Ini

Kisah pertemuan Umar, Ali, dan pendeta Nasrani ini memberikan banyak pelajaran:

Kerendahan hati seorang pemimpin. Umar tidak merasa harus menjawab semua pertanyaan sendiri. Ia tahu kapan harus menyerahkan urusan pada yang lebih ahli.

Keutamaan ilmu Sayyidina Ali. Julukan Bab al-‘Ilm (Pintu Ilmu) bukan sekadar simbolis, tetapi nyata dalam sejarah.

Dialog antaragama. Kisah ini menunjukkan bahwa Islam tidak anti-dialog, bahkan justru menyambut pertanyaan dengan jawaban yang bijaksana.

Iman yang kokoh. Jawaban Ali tidak hanya rasional, tetapi juga penuh dengan spiritualitas, membuktikan bahwa iman sejati berdiri di atas ilmu.

Dialog antara Sayyidina Ali dan pendeta Nasrani di masa Khalifah Umar bin Khattab adalah potret indah bagaimana Islam mengajarkan keterbukaan, kecerdasan, dan kedalaman ilmu. Bagi umat Islam, kisah ini adalah pengingat bahwa kebenaran tidak hanya dipertahankan dengan pedang, tetapi juga dengan akal, ilmu, dan hujjah yang kuat.

Ali bukan hanya seorang panglima yang gagah di medan perang, tetapi juga ulama yang tak tertandingi dalam medan ilmu. Maka tak berlebihan bila Nabi Muhammad ï·º pernah bersabda:

"Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya."


(***)

#Islami #Religi


Serasinews.com,Padang – Karang Taruna Kota Padang tahun ini memasuki usia yang tak lagi muda. Menginjak usia ke-65, organisasi kepemudaan yang menjadi wadah pembinaan dan pemberdayaan generasi muda ini tidak hanya hadir dengan semangat kebersamaan, tetapi juga menawarkan rangkaian kegiatan yang sarat makna.

Dengan mengusung tema “Berkarya, Mengabdi, dan Peduli”, Karang Taruna Kota Padang berkomitmen melahirkan generasi muda yang mandiri, tangguh, inovatif, sekaligus memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Semangat ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Kota Padang dalam mewujudkan Padang Smart City, di mana peran pemuda menjadi salah satu motor penggeraknya.

Rangkaian Acara HUT ke-65 Karang Taruna Kota Padang

Ketua Karang Taruna Kota Padang, Zalmadi, S.Hum, mengungkapkan bahwa rangkaian acara HUT tahun ini dikemas tidak hanya sekadar hiburan, melainkan juga menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Berikut agenda yang telah disusun:

1. Turnamen Mini Soccer Karang Taruna Cup

19–21 September 2025

Lapangan Top Score Arena, Tunggul Hitam

Turnamen ini menjadi ajang silaturahmi dan sportivitas bagi pemuda se-Kota Padang. Bukan sekadar pertandingan, kegiatan ini diharapkan mempererat persaudaraan lintas komunitas pemuda sekaligus menumbuhkan semangat sportivitas.

2. Karang Taruna Go To School

15–23 September 2025

Sekolah-sekolah di Kota Padang

Program ini membawa Karang Taruna lebih dekat dengan dunia pendidikan. Dalam kunjungannya, mereka akan menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah untuk siswa kurang mampu. “Ini bentuk kepedulian nyata kami terhadap pendidikan anak bangsa. Karena pendidikan adalah pintu awal menuju generasi muda yang mandiri dan cerdas,” jelas Zalmadi.

3. Lomba Pop Solo Religi

25 September 2025

Lapangan Medan Nan Bapaneh, Tugu APEKSI, Pemko Padang

Ajang ini membuka ruang ekspresi seni religi bagi generasi muda. Selain menjadi wadah menyalurkan bakat seni, lomba ini juga bertujuan memperkuat nilai spiritualitas di tengah gempuran modernisasi.

4. Malam Puncak HUT Karang Taruna Kota Padang

26 September 2025

Malam puncak akan digelar meriah dengan pertunjukan seni tradisional Minangkabau seperti pencak silat dan randai, hiburan organ tunggal, hingga pesta ulang tahun Karang Taruna. Acara ini dirancang sebagai pesta kebersamaan, tempat masyarakat dari berbagai kalangan bisa berkumpul, bersilaturahmi, sekaligus merayakan perjalanan panjang Karang Taruna.

Kepemimpinan dan Dukungan Penuh

Di bawah kepemimpinan Zalmadi, S.Hum yang juga merupakan anggota DPRD Padang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Dewan Pembina Ikatan Kekeluargaan Wartawan (IKW) Republik Indonesia Karang Taruna Kota Padang terus menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi pemuda yang adaptif dan solutif.

Sementara itu, Ketua Pelaksana HUT, Hendrizal Tanjung, S.Hut, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan ruang kebersamaan yang memberikan dampak positif.

“Dari olahraga, pendidikan, hingga seni budaya, semuanya diarahkan untuk menghidupkan nilai-nilai sosial dan solidaritas,” ucapnya.

Kepengurusan Karang Taruna Kota Padang juga diperkuat oleh Gusmar Tanjung (Bendahara) dan Hendratmo (Sekretaris). Mereka menegaskan bahwa momentum HUT ke-65 ini menjadi titik penting dalam memperkuat peran Karang Taruna sebagai mitra strategis pemerintah sekaligus wadah kreativitas pemuda.

Dukungan Pemerintah Kota

Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota H. Maigus Nasir turut memberikan apresiasi terhadap kiprah Karang Taruna. Menurut mereka, keberadaan Karang Taruna sangat strategis dalam menggerakkan partisipasi masyarakat, khususnya pemuda, di berbagai bidang pembangunan.

“Karang Taruna bukan hanya organisasi pemuda, tetapi mitra pemerintah dalam memperkuat nilai kebersamaan, kepedulian sosial, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Wali Kota.

Tonggak Baru Generasi Muda Padang

Usia 65 tahun menjadi momentum refleksi sekaligus pembuktian bahwa Karang Taruna tetap relevan di tengah perkembangan zaman. Dengan semangat kebersamaan, perayaan HUT tahun ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi pemuda Padang untuk terus berdaya, berkreasi, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan kota.

Seperti ditegaskan Zalmadi, “Bersama Karang Taruna, kita wujudkan pemuda mandiri, tangguh, dan inovatif, serta memiliki jiwa sosial. Inilah semangat menuju Padang Smart City.”

(Rini/mond) 

 


Serasinews.com, Padang – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat berlangsung berbeda tahun ini. Tidak sekadar dirayakan dengan upacara seremonial, Ditlantas Polda Sumbar justru memilih cara yang lebih bermakna: menghadirkan senyum dan kesehatan bagi masyarakat melalui kegiatan bakti sosial berupa sunatan massal dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Kegiatan kemanusiaan ini digelar pada Rabu, 10 September 2025, sejak pukul 07.00 WIB hingga selesai. Lokasi acara berpusat di Aula Patriatama dan Lapangan Apel Ditlantas Polda Sumbar, yang sejak pagi sudah dipadati warga dari berbagai kalangan. Mereka datang bukan hanya untuk memeriksakan kesehatan, tetapi juga untuk merasakan kebersamaan dan kepedulian yang ditunjukkan institusi kepolisian di hari jadinya.

Layanan Kesehatan Lengkap, Antusiasme Warga Tinggi

Data yang tercatat menunjukkan antusiasme masyarakat begitu besar. Sebanyak 106 orang memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, dengan berbagai fasilitas yang disediakan. Pemeriksaan laboratorium sederhana dilakukan terhadap puluhan warga, meliputi pemeriksaan gula darah (29 orang), kolesterol (17 orang), serta asam urat (47 orang).

Selain pemeriksaan, 63 orang menerima obat-obatan sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing, yang dibagikan langsung oleh tim medis di lokasi. Tidak ketinggalan, 12 anak mengikuti program sunatan massal, sebuah pengalaman penuh makna yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga menjadi kenangan indah bagi keluarga mereka.

Bagi sebagian warga, kesempatan seperti ini terasa begitu berharga. Biaya kesehatan yang kerap dirasa berat kini bisa diakses secara gratis, dan yang lebih penting, diberikan langsung dengan suasana kekeluargaan.

Polri Hadir untuk Kesehatan dan Kehidupan Sosial

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar, Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Ditlantas terhadap masyarakat.

“Perayaan HUT ke-70 ini bukan hanya tentang usia atau pencapaian Ditlantas, tetapi juga tentang bagaimana kami bisa berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Kami ingin kehadiran Polri terasa bermanfaat, tidak hanya di jalan raya, tetapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari. Semoga kegiatan ini membawa dampak positif bagi masyarakat dan semakin memperkuat kepercayaan mereka terhadap Polri,” ujar Kombes Reza.

Ia menambahkan, kegiatan sosial semacam ini adalah bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat. Tidak hanya menjalankan fungsi pengaturan dan penegakan hukum lalu lintas, tetapi juga membangun kedekatan emosional dan kepercayaan publik melalui pelayanan yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, yakni kesehatan.

Dukungan Penuh dan Kerja Sama Solid

Acara bakti kesehatan ini dipimpin langsung oleh Kasat PJR Ditlantas Polda Sumbar, AKBP Andis Anshori, dan berjalan dengan lancar serta penuh semangat. Kehadiran masyarakat yang begitu antusias menjadi bukti bahwa program ini benar-benar dinanti.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya kegiatan tersebut.

“Kami bersyukur kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Semua rangkaian acara berjalan dengan tertib dan aman, berkat kerja sama tim medis, personel Ditlantas, serta dukungan penuh warga sekitar. Inilah bentuk nyata pengabdian Polri untuk rakyat,” ujar Susmelawati.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran personel Ditlantas, tenaga medis, serta tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka menambah khidmat suasana peringatan HUT Lantas ke-70, yang kali ini benar-benar dirasakan langsung manfaatnya oleh warga.

Momentum Berbagi dan Membangun Kepercayaan

Perayaan HUT Lantas ke-70 ini menjadi momentum refleksi bagi Ditlantas Polda Sumbar. Tidak hanya merayakan perjalanan panjang dalam menjaga ketertiban lalu lintas, tetapi juga menegaskan komitmen untuk terus dekat dengan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Ditlantas Polda Sumbar berharap hubungan harmonis antara Polri dan masyarakat semakin terjalin erat. Bahwa Polri tidak hanya hadir saat menindak pelanggaran lalu lintas, tetapi juga dalam memberikan solusi, pelayanan, dan kepedulian sosial yang nyata.

Kegiatan sederhana namun penuh makna ini menjadi bukti bahwa di balik tugas berat menjaga keamanan jalan raya, Polri tetap memiliki hati untuk berbagi kebahagiaan, menebar manfaat, dan membangun rasa saling percaya dengan masyarakat Sumatera Barat.

(Rini/mond) 

#DirlantasPoldaSumbar #SumateraBarat #PoldaSumbar

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.