Latest Post


Serasinews.com, Padang – Di bawah langit biru Kota Padang, suasana berbeda terasa di salah satu sudut kota. Bukan deru kendaraan yang mendominasi, melainkan senyum, tawa, dan rasa syukur warga yang datang berbondong-bondong mengikuti kegiatan Bakti Kesehatan Gratis yang digelar Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, yang mengusung tema besar: “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Indonesia Emas.”

Khitan Massal dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Dalam kegiatan yang digelar penuh kekeluargaan ini, Ditlantas Polda Sumbar membuka layanan khitan massal gratis bagi anak-anak serta pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat umum. Tidak hanya itu, bingkisan juga diberikan sebagai bentuk kepedulian agar peserta pulang dengan senyum lega.

Anak-anak tampak berani menjalani proses khitan, sementara orang tua mereka duduk mendampingi dengan wajah haru. Bagi sebagian warga, kegiatan ini bukan hanya sekadar bantuan kesehatan, melainkan juga uluran tangan yang sangat berarti di tengah keterbatasan.

Salah seorang warga, Warni (42), mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. “Bagi kami yang hidup sederhana, biaya khitan anak seringkali terasa berat. Kegiatan ini seperti hadiah dari langit. Kami benar-benar berterima kasih kepada polisi lalu lintas,” ucapnya dengan mata berbinar.

Pemimpin yang Turun Menyapa Rakyat

Di sela kegiatan, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., hadir langsung menyapa masyarakat. Dengan senyum hangat, ia menyalami anak-anak peserta khitan massal dan berbincang akrab dengan warga.

Bagi banyak orang, kehadiran sosok pemimpin yang terjun langsung ke tengah masyarakat menghadirkan kesan tersendiri. Tidak ada jarak, tidak ada sekat. Seperti seorang bapak yang memperhatikan anak-anaknya, Kombes Reza memaknai kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah wujud nyata kepedulian polisi terhadap rakyatnya.

“Polisi lalu lintas tidak hanya bertugas mengatur dan menjaga kelancaran jalan raya, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial. Kami ingin hadir di tengah masyarakat dengan membawa manfaat langsung, salah satunya lewat kegiatan bakti kesehatan ini,” ungkap Kombes Reza.

Menghubungkan Polisi dan Masyarakat

Bingkisan yang dibagikan setelah kegiatan bukan sekadar hadiah, melainkan simbol jembatan hati antara polisi dan masyarakat. Anak-anak yang menerima hadiah tampak tertawa riang, sementara para orang tua menghela napas lega karena beban mereka sedikit terangkat.

Bagi Ditlantas Polda Sumbar, keberhasilan acara ini bukan diukur dari besarnya panggung atau kemegahan acara, melainkan dari ketulusan interaksi yang tercipta—dari tawa anak-anak, senyum orang tua, hingga rasa syukur warga yang pulang dengan hati ringan.

Menjadi Cahaya di Tengah Hiruk Pikuk

Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa polisi bukan hanya aparat penegak hukum, tetapi juga bagian dari keluarga besar masyarakat. Hubungan keduanya bukan dua entitas yang terpisah, melainkan saling merangkul dalam semangat kebersamaan.

Harapan pun mengalir dari warga: semoga kegiatan semacam ini tidak berhenti pada momentum peringatan, tetapi terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Sebab, di balik sederhana acara, tersimpan makna besar bahwa polisi hadir bukan hanya di jalanan, melainkan juga di ruang-ruang kemanusiaan.

“Ini akan menjadi tradisi baik yang terus kami jaga. Semoga apa yang kami lakukan bisa memberi manfaat nyata, dan semoga lalu lintas yang aman dan berkeselamatan menjadi bagian dari Indonesia Emas di masa depan,” tutup Kombes Reza.


(Rini/mond) 

#DirlantasPoldaSumbar #SumateraBarat


Serasinews.com,- Ada masa dalam hidup ketika semua rencana yang disusun runtuh begitu saja. Janji-janji yang diharapkan tak pernah ditepati. Pintu-pintu yang diyakini akan terbuka justru terkunci rapat. Saat itu, hati terasa remuk dan perasaan gagal menghantui.

Namun, benarkah itu kegagalan? Atau sebenarnya kita sedang dipindahkan Allah ke jalan yang lebih aman?

Ketika Doa Tak Sejalan dengan Harapan

Coba bayangkan seorang anak muda yang bercita-cita besar bekerja di perusahaan ternama. Ia sudah berdoa, berusaha keras, bahkan meyakini bahwa di sanalah masa depannya akan cerah. Namun kenyataan berkata lain—namanya tidak pernah dipanggil. Hari-harinya diliputi kekecewaan.

Di matanya, ia gagal. Tapi siapa tahu? Bisa jadi perusahaan yang begitu ia idamkan justru penuh intrik, lingkungannya merusak iman, atau bahkan kelak menghadirkan tekanan yang menghancurkan kesehatan mentalnya. Allah dengan kasih sayang yang kadang tak kita pahami menariknya keluar sebelum ia masuk ke jurang yang berbahaya.

Ibnul Qayyim pernah menegaskan dengan indah: “Terkadang Allah mencegahmu dari sesuatu yang kamu cintai, karena Dia tahu itu akan membahayakanmu.”

Apa yang kita kira sebagai “hilang”, sebenarnya adalah “selamat”.

Ketika Cinta Tak Berbalas

Ada juga kisah seorang wanita yang begitu yakin bahwa seseorang adalah jodohnya. Ia mencintai, ia berharap, ia berdoa. Namun takdir berkata lain: orang itu menikah dengan yang lain. Tangisnya pecah, hatinya merasa hancur.

Ia pun sempat merasa gagal. Tapi waktu berjalan, dan ia akhirnya dipertemukan dengan pasangan yang jauh lebih baik: seseorang yang tulus mencintainya, yang membimbingnya dalam kebaikan, yang menjadikan rumah tangganya penuh berkah.

Apakah ia gagal? Tidak. Ia hanya sedang dijauhkan Allah dari seseorang yang mungkin akan menyakitinya, lalu dipertemukan dengan sosok yang benar-benar membahagiakannya.

Di sinilah kebenaran perkataan Al-Hasan Al-Bashri: “Jangan benci musibah yang menimpamu, karena bisa jadi keselamatanmu ada di balik musibah itu.”

Apa yang Kita Kira Musibah, Bisa Jadi Jalan Keselamatan

Hidup sering kali terasa penuh misteri. Kita melihat satu pintu tertutup dan merasa dunia runtuh. Padahal, bisa jadi Allah sedang membukakan pintu lain yang lebih besar.

Seorang pedagang kecil pernah mengalami kebangkrutan. Ia putus asa, merasa tak mampu lagi memberi nafkah. Tapi siapa sangka? Dari kebangkrutan itu ia belajar ilmu baru, membangun usaha lain, dan justru menjadi lebih sukses dari sebelumnya. Andai usahanya dulu terus berjalan, mungkin ia tak akan pernah menemukan jalan rezeki yang lebih luas.

Musibah, kegagalan, atau kehilangan bukan berarti akhir. Kadang, itulah awal dari sesuatu yang jauh lebih baik.

Allah Tidak Pernah Salah Menulis Takdir

Kita sering terjebak dalam persepsi manusia: sukses itu berarti tercapai, gagal itu berarti tak tercapai. Padahal, ukuran Allah berbeda. Yang kita anggap kegagalan bisa jadi keberhasilan di sisi-Nya, karena Ia lebih tahu apa yang menyelamatkan kita.

Penolakan dunia, bisa jadi adalah perlindungan Allah. Kekalahan di mata manusia, bisa jadi kemenangan di sisi Allah.

Maka, jangan terburu-buru berprasangka buruk pada takdir. Allah tak pernah salah menulis jalan hidup hamba-Nya. Setiap takdir adalah kepingan mozaik yang akan indah bila disusun pada waktunya.

Senyum di Balik Luka

Sebab itu, jika suatu hari doa-doa tak kunjung terkabul, atau jalan hidup terasa tidak sesuai rencana, jangan langsung menuduh diri gagal. Katakanlah pada hati sendiri:

"Aku tidak gagal. Aku hanya sedang diselamatkan Allah."

Biarlah luka itu menjadi pengingat bahwa Allah selalu lebih tahu. Biarlah kehilangan itu menjadi bukti bahwa Allah sedang menjaga. Dan biarlah penolakan itu menjadi tanda bahwa Allah punya rencana yang lebih indah.

Senyumlah, meski hati perih. Karena di balik setiap air mata, ada kasih sayang Allah yang bekerja dengan cara yang tak selalu kita pahami sekarang, tapi pasti kita syukuri nanti.

(***)

#Islami #Religi




Serasinews.com,Padang, - Suasana hangat dan penuh kekeluargaan mengawali Reses I masa sidang 2025–2026 yang digelar anggota DPRD Kota Padang, Zalmadi, S.Hum, bersama puluhan awak media yang tergabung dalam Ikatan Kekeluargaan Wartawan (IKW) Republik Indonesia di Rumah Gadang Rimbo Tarok, Selasa (9/9/2025). Hadirnya para wartawan membuat pertemuan yang awalnya bersifat dialog konstituen menjadi ajang refleksi profesi pers dengan topik sentral: tanggung jawab jurnalistik dan ketaatan pada Undang-Undang Pokok Pers. 

Di hadapan rekan-rekan seprofesi yang pernah menjadi bagian dari perjalanan kariernya sebelum terjun ke politik, Zalmadi mengingatkan bahwa tugas wartawan jauh melampaui sekadar peliputan berita. “Wartawan memiliki peran mulia. Pers bukan sekadar profesi, melainkan pilar demokrasi yang harus tegak lurus pada kebenaran dan keadilan. Undang-undang ini menjadi pedoman utama agar kita tidak melenceng dari marwah pers yang sesungguhnya,” tegasnya disambut anggukan para hadirin.

Zalmadi menekankan pentingnya merujuk pada Pasal 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menempatkan pers nasional sebagai instrumen pemenuhan hak masyarakat untuk mengetahui serta pengembangan opini publik — termasuk fungsi pengawasan, kritik, dan koreksi terhadap kepentingan publik. Menurutnya, pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip dalam undang-undang tersebut adalah benteng agar praktik jurnalistik tidak menjadi alat destruktif tetapi konstruktif bagi kehidupan publik. 

Sebagai mantan jurnalis, Zalmadi berbicara dari pengalaman. Ia mengaku bangga dapat kembali berkumpul dengan kawannya sesama awak media, dan menggambarkan bagaimana etika jurnalistik serta prinsip peliputan bertanggung jawab menjadi pondasi yang menuntun langkahnya sebagai wakil rakyat. Kehadiran Zalmadi yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina IKW RI sekaligus Ketua Karang Taruna Kota Padang menjadikan pertemuan ini lebih dari sekadar reses politik—melainkan jembatan antara legislatif, pers, dan organisasi kemasyarakatan. 

Dalam sesi tanya jawab, diskusi mengalir ke isu-isu aktual: verifikasi fakta di era informasi cepat, bahaya disinformasi, batasan kebebasan pers, hingga peran media lokal dalam membangun narasi pembangunan kota. Beberapa wartawan menyorot kebutuhan pelatihan berkelanjutan agar kemampuan investigasi dan etika pemberitaan tetap kuat di tengah tekanan kecepatan rilis berita. Zalmadi menyambut masukan tersebut, berjanji mendorong program kolaboratif antara DPRD, organisasi pers lokal, dan komunitas guna meningkatkan kapasitas jurnalistik.

Momentum reses itu juga dimanfaatkan untuk ajang silaturahmi lintas elemen: hadir pula Hendri Tanjung, S.Hut, Ketua Pelaksana HUT Karang Taruna ke-65, yang memaparkan rangkaian peringatan organisasi kepemudaan tersebut. Rangkaian kegiatan dijadwalkan berlangsung 21–23 September 2025 dengan puncak acara pada 26 September 2025—menyajikan turnamen mini soccer, program “Karang Taruna Go To School”, santunan untuk keluarga kurang mampu, lomba mars Karang Taruna, perlombaan seni suara seperti nasyid dan kasidah, serta atraksi kebudayaan tradisional seperti pencak silat dan randai. Kehadiran program yang variatif ini menunjukkan upaya Karang Taruna menggabungkan pemberdayaan sosial, edukasi, dan pelestarian budaya. (Catatan: Karang Taruna didirikan pada 26 September 1960 sehingga perayaan ke-65 berbarengan dengan tanggal kelahiran organisasi.) 

Penguatan Akuntabilitas Publik. Ketika pers berfungsi sebagai pengawas yang bertanggung jawab, transparansi pemerintahan dan kualitas kebijakan publik cenderung meningkat.

Perlunya Profesionalisme di Era Digital. Kecepatan tanpa verifikasi berisiko merusak kredibilitas, sehingga pelatihan dan kode etik harus terus digalakkan.

Kolaborasi antar-elemen masyarakat. Forum semacam reses yang membuka ruang dialog antara wakil rakyat, wartawan, dan organisasi kepemudaan memperkuat jaringan sosial yang mendukung pembangunan lokal.

Reses I ini menutup dengan catatan optimis: dialog yang hangat dan kritis membuka peluang bagi inisiatif bersama dari program pelatihan jurnalistik hingga keterlibatan Karang Taruna dalam program literasi media di sekolah-sekolah. Bagi pembaca yang ingin mengikuti rangkaian HUT Karang Taruna atau berharap berdialog langsung dengan wakil rakyat, kalender kegiatan telah dipaparkan dan menjadi pintu masuk untuk partisipasi publik.

(rini/mond) 


Bapenda Padang Copot Spanduk Liar di Sejumlah Titik Kota Padang (Dok: Ist) 

Serasinews.com, Padang – Wajah Kota Padang yang dikenal dengan panorama indah dan tata kota yang terus dibenahi, belakangan mulai tercemar. Bukan oleh sampah plastik ataupun coretan vandalisme, melainkan oleh maraknya spanduk, baliho, hingga papan nama usaha yang terpasang semrawut di berbagai sudut kota.

Mulai dari jalan protokol, jalur hijau, hingga depan pertokoan, media promosi luar ruang itu bertebaran tanpa aturan. Sebagian bahkan berdiri di median jalan, menutupi pandangan pengguna jalan sekaligus merusak estetika kota.

Fenomena ini akhirnya membuat Pemerintah Kota Padang bertindak tegas. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bersama Satpol PP, penertiban besar-besaran pun dilakukan sejak Senin (8/9/2025).

Penertiban Sesuai Aturan Perwako

Kepala Bapenda Kota Padang, Yosefriawan, menegaskan bahwa aksi penertiban ini bukan sekadar membersihkan kota, tetapi juga menjalankan amanat regulasi.

“Sesuai Peraturan Wali Kota (Perwako) Nomor 9 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Reklame, setiap spanduk maupun baliho dilarang dipasang di median jalan. Banyak yang melanggar aturan ini, makanya kita lakukan penertiban,” ungkap Yosefriawan, Selasa (9/9/2025).

Tak hanya itu, reklame yang dipasang sembarangan di depan toko dan menutup pandangan atau mengganggu kenyamanan publik juga ikut diturunkan.

“Bukan hanya soal keindahan kota, tapi juga soal ketertiban, keselamatan, dan kepatuhan membayar pajak reklame. Banyak spanduk komersial yang juga tidak tercatat membayar pajak,” tegasnya.

Razia di Sejumlah Ruas Jalan

Sejak dimulai pada Senin, tim gabungan bergerak menyusuri sejumlah ruas jalan utama. Pada hari pertama, penertiban dilakukan di jalur hijau Jalan Hamka hingga batas kota, Jalan Pemuda, Jalan A. Yani, dan beberapa titik lainnya.

Kemudian pada Selasa (9/9/2025), tim kembali bergerak lebih luas. Kawasan wisata Pantai Padang, Bandar Olo, Andalas, hingga sepanjang Bypass menjadi lokasi pembersihan.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabid Pengendalian dan Pelaporan Pendapatan Bapenda, Ikrar Prakarsa, dengan pola operasi lapangan dari pagi hingga sore.

“Penertiban ini akan berlanjut dalam satu bulan penuh. Tim setiap hari bergerak untuk memastikan tidak ada lagi reklame liar yang merusak keindahan kota,” jelas Yosefriawan.

Keindahan Kota Bukan Sekadar Formalitas

Langkah ini, menurut Pemko, tidak hanya soal tegaknya aturan, tetapi juga menyangkut citra Kota Padang sebagai ibu kota provinsi yang menjadi pusat pemerintahan, pendidikan, hingga pariwisata di Sumatera Barat.

Spanduk dan baliho liar dinilai bukan hanya mengganggu pandangan, tetapi juga memberi kesan semrawut dan menurunkan kualitas tata kota. Hal itu tentu bertolak belakang dengan semangat pemerintah untuk menjadikan Padang sebagai kota yang tertata rapi, ramah wisatawan, sekaligus nyaman bagi warganya.

“Keindahan kota bukan hanya soal taman yang asri atau jalan yang bersih, tetapi juga keteraturan. Jika spanduk dibiarkan semrawut, wajah kota akan terlihat kumuh,” kata Yosefriawan.

Imbauan Bagi Pelaku Usaha

Melalui operasi penertiban ini, Pemko Padang juga mengirimkan pesan kuat kepada para pelaku usaha. Mereka diminta untuk lebih tertib dan tidak semaunya memasang spanduk atau baliho.

“Silakan berpromosi, tapi lakukan sesuai aturan. Ada tempat yang sudah disediakan agar tidak mengganggu kenyamanan publik. Jangan sampai karena ingin promosi, malah merusak wajah kota,” imbau Yosefriawan.

Ia menambahkan, pemasangan reklame juga sebaiknya dilakukan dengan mekanisme resmi, termasuk kewajiban pajak yang akan kembali pada pembangunan kota.

“Mari sama-sama kita jaga keindahan Padang. Kota ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga rumah bagi kita semua,” tutupnya.

(Rini/mond) 



Serasinews.com,Padang – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H. kembali turun langsung ke lapangan untuk menyosialisasikan program perpanjangan pemutihan pajak kendaraan bermotor. Kali ini, fokus utama sosialisasi ditujukan kepada perusahaan angkutan barang dan jasa transportasi yang beroperasi di wilayah Sumbar.

Program pemutihan pajak ini merupakan kebijakan pemerintah daerah yang bertujuan memberikan keringanan sekaligus kesempatan bagi masyarakat maupun pelaku usaha untuk melunasi kewajiban pajak kendaraan bermotor mereka. Dengan adanya pemutihan, denda administrasi dapat dihapuskan sehingga para pemilik kendaraan bisa membayar pokok pajak dengan lebih ringan dan terjangkau.

Turun ke Lapangan, Sapa Sopir hingga Pengusaha

Sosialisasi tidak hanya dilakukan secara formal di kantor-kantor, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan sehari-hari para pengusaha transportasi. Petugas Ditlantas mendatangi perusahaan angkutan, berbincang dengan sopir, staf, hingga pemilik usaha, sembari membagikan brosur dan memberikan penjelasan rinci mengenai tata cara, syarat, serta manfaat dari program pemutihan.

Menurut Dirlantas Polda Sumbar, langkah turun langsung ini dilakukan agar informasi benar-benar sampai ke pihak yang paling membutuhkan, terutama pengusaha transportasi yang mengelola armada besar. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada satupun pelaku usaha transportasi yang ketinggalan informasi mengenai program pemutihan ini,” ujar Kombes Pol Reza.

Lebih dari Sekadar Administrasi

Kombes Pol Reza menegaskan, program pemutihan pajak kendaraan bukan hanya urusan administrasi semata. Ada tujuan strategis yang lebih besar, yakni membangun budaya tertib administrasi dan mendukung terciptanya “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Indonesia Emas 2045.”

Dengan kepatuhan membayar pajak, kendaraan angkutan dapat lebih mudah terdata dan terpantau oleh aparat, sehingga legalitas kendaraan di jalan raya semakin jelas. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan keselamatan berlalu lintas, karena kendaraan yang terdata dan resmi cenderung lebih terawat dan memenuhi standar.

“Melalui pemutihan ini, kami memberikan ruang kepada masyarakat dan pelaku usaha transportasi untuk memenuhi kewajiban mereka dengan lebih ringan. Pada akhirnya, semua bermuara pada tertib administrasi, kepastian hukum, dan keselamatan bersama di jalan raya,” tambahnya.

Disambut Positif Pengusaha Transportasi

Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari kalangan pengusaha transportasi. Banyak dari mereka mengaku terbantu dengan adanya kebijakan pemutihan, terutama bagi perusahaan dengan armada besar yang jumlah kendaraannya mencapai puluhan bahkan ratusan unit.

Bagi pengusaha, pemutihan pajak ini tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga memberi kepastian hukum terhadap kendaraan operasional mereka. Dengan demikian, aktivitas usaha dapat berjalan lancar tanpa khawatir terhambat masalah legalitas kendaraan di jalan.

“Program ini benar-benar membantu, karena denda yang menumpuk selama bertahun-tahun bisa dihapus. Kami jadi bisa fokus pada pembayaran pokok pajak, dan ini tentu sangat meringankan,” ungkap salah satu pengusaha transportasi di Padang.

Gencarkan Sosialisasi Lewat Berbagai Kanal

Ditlantas Polda Sumbar berkomitmen untuk terus menggencarkan sosialisasi, tidak hanya melalui tatap muka langsung ke lapangan, tetapi juga lewat media sosial, pembagian brosur, hingga koordinasi lintas instansi. Strategi menyeluruh ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat secara luas, sehingga manfaat program pemutihan benar-benar dirasakan semua lapisan.

Menuju Indonesia Emas 2045

Upaya ini menjadi bagian dari kontribusi Ditlantas Polda Sumbar dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. Melalui kepatuhan pajak dan tertib administrasi, diharapkan sistem transportasi di Sumbar semakin modern, aman, dan berkesinambungan.

Kombes Pol Reza menutup dengan penegasan: “Kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan modern. Semua ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.”

(Rini/mond) 

Serasinews.com-  Hidup manusia tidak pernah lepas dari ujian, cobaan, serta tantangan yang datang silih berganti. Ada kalanya seseorang merasa kuat menghadapi segala permasalahan, namun tak jarang pula hati terasa sesak, pikiran kacau, hingga menimbulkan rasa gelisah yang berkepanjangan.

Gelisah dan cemas merupakan bagian dari fitrah manusia. Faktor yang memicunya sangat beragam, mulai dari kekhawatiran terhadap masa depan, tekanan ekonomi, persoalan keluarga, kondisi kesehatan, hingga beban sosial. Dalam kondisi tersebut, seorang muslim dianjurkan untuk kembali mengingat Allah Swt, karena hanya dengan mengingat-Nya hati akan memperoleh ketenangan.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Alladzīna āmanū wa taṭma’innu qulūbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma’innul-qulūb"

(Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”) – QS. Ar-Ra’d: 28.

Selain itu, Allah Swt juga mengingatkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 286 bahwa setiap ujian yang diberikan pasti sesuai dengan kemampuan manusia.

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

"Lā yukallifullāhu nafsan illā wus‘ahā"

(Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”) – QS. Al-Baqarah: 286.

Ayat ini menjadi penguat bahwa seberat apapun beban hidup, Allah sudah menakar sesuai kemampuan hamba-Nya.

Ciri-ciri Hati yang Sedang Gelisah

Ketika kegelisahan menguasai diri, biasanya seseorang menunjukkan gejala tertentu. Hati yang tidak tenang bisa ditandai dengan:

Mudah tersulut emosi dan marah.

Sulit tidur di malam hari.

Rasa takut berlebihan tanpa sebab jelas.

Pikiran tidak fokus sehingga aktivitas terganggu.

Muncul gangguan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, bahkan mudah lelah.

Jika kondisi ini dibiarkan, kualitas hidup akan menurun. Oleh karena itu, Islam memberikan solusi sederhana namun mendalam: berzikir dan berdoa kepada Allah Swt. Melalui doa, seorang hamba akan memperoleh rasa damai, keyakinan, serta ketenteraman batin.

Doa Memohon Hati Tenang agar Terhindar dari Gelisah

Rasulullah SAW mengajarkan banyak doa yang bisa diamalkan saat hati cemas, pikiran kacau, maupun ketika menghadapi masalah berat. Berikut empat di antaranya:

1. Doa agar hati tenang dari berbagai keburukan

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahya wal mamaat.

Artinya:

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”

2. Doa penenang hati agar terhindar dari kecemasan

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wa dholaid daini, wa gholabatir rijali.

Artinya:

“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih, duka cita, dan kecemasan, dari rasa lemah dan malas, dari sifat kikir dan pengecut, serta dari beban hutang dan tekanan orang-orang jahat.”

3. Doa penenang hati dari Nabi Muhammad SAW

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ...

Allahumma Antal ‘Aziizul kabiir, wa ana ‘abdukadh dho’iifudz dzaliil, Alladzii laa haula walaa quwwata illa bika.

Artinya:

“Ya Allah, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Besar, sementara aku hanyalah hamba-Mu yang lemah. Mudahkanlah urusanku sebagaimana Engkau mudahkan urusan Musa terhadap Firaun, dan lembutkanlah hati manusia untukku sebagaimana Engkau lembutkan besi bagi Nabi Daud. Sesungguhnya segala sesuatu ada dalam genggaman-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”

4. Doa penenang hati agar dimudahkan segala urusan

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfata ‘ainin, wa ashlih lii sya’nii kullahu, laa ilaaha illa anta.


Artinya:

“Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan. Janganlah Engkau bebankan urusan pada diriku walau sekejap mata pun, dan perbaikilah seluruh urusanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.”


Doa sebagai Obat Hati Gelisah

Dengan melafalkan doa-doa ini, seorang muslim akan merasakan hati yang lebih damai, pikiran jernih, serta keyakinan bahwa semua urusan berada dalam genggaman Allah Swt. Doa bukan hanya permohonan, tetapi juga pengingat bahwa hidup di dunia hanyalah perjalanan sementara, sedangkan ketenangan sejati ada pada kedekatan dengan Allah.


Seperti sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:

“Ingatlah, di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasad; dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasad itu. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan hati yang tenang, seorang muslim akan lebih kuat menghadapi ujian hidup, mampu menjaga keseimbangan jiwa, serta semakin dekat dengan Sang Pencipta

(***) 


Serasinews.com,Jakarta – Dalam kehidupan modern, gadget seperti ponsel pintar, laptop, dan tablet telah menjelma menjadi “teman setia” yang selalu berada di genggaman tangan. Sejak mata terbuka di pagi hari hingga sebelum kembali terpejam di malam hari, kebanyakan orang nyaris tak pernah lepas dari tatapan layar. Kemudahan komunikasi, hiburan, hingga akses informasi membuat teknologi ini seolah menjadi kebutuhan primer.

Namun, di balik semua manfaatnya, para ahli kesehatan mengingatkan adanya ancaman serius yang mengintai, terutama bagi mata dan otak manusia. Pemakaian gadget secara berlebihan tanpa disadari dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan kesehatan, bahkan mengganggu kualitas hidup.

Cahaya Biru dan Risiko Gangguan Mata

Salah satu bahaya paling nyata dari penggunaan gadget adalah paparan cahaya biru (blue light) yang dipancarkan oleh layar. Menurut American Academy of Ophthalmology, cahaya biru mampu menembus retina dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko degenerasi makula, yakni kerusakan pada bagian tengah retina yang berfungsi sebagai pusat penglihatan.

Tak hanya itu, para pengguna aktif gadget juga rentan mengalami Computer Vision Syndrome (CVS) atau sindrom kelelahan mata digital. Kondisi ini ditandai dengan:

  • Mata terasa kering karena jarang berkedip.
  • Penglihatan kabur setelah menatap layar lama.
  • Sakit kepala berkepanjangan.
  • Nyeri di leher dan bahu akibat posisi tubuh yang salah.

“Banyak orang tidak sadar bahwa hanya dengan membatasi waktu layar dan sering berkedip, risiko gangguan mata bisa berkurang drastis,” ujar seorang dokter mata di Jakarta.

Gangguan Tidur dan Ritme Tubuh Terganggu

Paparan cahaya biru dari gadget juga berdampak langsung pada ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh. Cahaya biru terbukti dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang berperan penting dalam proses tidur.

Inilah sebabnya banyak orang yang sulit tidur setelah menatap layar gadget sebelum tidur malam. Akibatnya, kualitas tidur menurun, tubuh sulit pulih, dan otak tidak mendapat cukup waktu untuk regenerasi.

Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, dampaknya bukan hanya kelelahan, tetapi juga berisiko pada kesehatan mental, daya ingat, hingga kestabilan emosi.

Otak yang Kehilangan Fokus

Studi dari University of California, Irvine menemukan bahwa kebiasaan multitasking digital—misalnya membuka media sosial sambil mendengarkan musik dan menjawab pesan—justru menurunkan kemampuan otak untuk fokus dan menyimpan informasi.

Otak manusia sejatinya tidak dirancang untuk memproses banyak hal sekaligus. Informasi yang datang secara bertubi-tubi membuat otak kehilangan efisiensi, sehingga daya ingat jangka pendek terganggu. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu penurunan kognitif dini, terutama bagi generasi muda yang sejak kecil sudah terbiasa dengan gawai.

Paparan Informasi Berlebihan dan Stres Mental

Kemudahan akses informasi melalui internet memang membuka wawasan, namun information overload atau banjir informasi juga menyimpan bahaya. Otak manusia bisa kewalahan saat terus-menerus dibombardir dengan berita, konten hiburan, hingga notifikasi media sosial.

Kelelahan mental ini berisiko menimbulkan kecemasan, stres kronis, bahkan depresi. Banyak orang mengaku sulit membedakan informasi penting dan tidak penting karena terlalu sering terpapar arus data tanpa henti.

Ketergantungan Gadget dan Bahaya Psikologis

Selain dampak fisik, gadget juga memicu ketergantungan psikologis. Setiap kali notifikasi masuk, otak melepaskan dopamin, zat kimia yang memberi rasa senang. Lama-kelamaan, otak menjadi kecanduan dan membutuhkan stimulus lebih banyak untuk merasakan hal yang sama.

Kondisi ini memunculkan fenomena seperti:

  • FOMO (Fear of Missing Out): rasa takut ketinggalan informasi atau tren terbaru.
  • Nomophobia: kecemasan berlebihan saat tidak membawa ponsel.
  • Social Comparison Disorder: kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain di media sosial, yang berpotensi menurunkan rasa percaya diri.

Cara Mengurangi Dampak Buruk Gadget

Meski membawa risiko, gadget bukanlah musuh. Kuncinya ada pada penggunaan bijak. Beberapa langkah yang disarankan oleh para ahli kesehatan antara lain:

  1. Terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
  2. Hindari penggunaan gadget setidaknya 1 jam sebelum tidur.
  3. Gunakan fitur night mode atau filter cahaya biru.
  4. Tetapkan waktu bebas gadget, misalnya saat makan bersama keluarga atau beribadah.
  5. Seimbangkan aktivitas digital dengan olahraga dan interaksi sosial secara langsung.

Gadget telah mempermudah hidup manusia, namun di sisi lain menyimpan risiko besar jika digunakan tanpa kontrol. Kesehatan mata dan otak adalah aset berharga yang harus dijaga sejak dini.

Dengan kesadaran dan kebiasaan sehat, teknologi dapat tetap menjadi sahabat yang membantu produktivitas tanpa harus merenggut kesehatan dan kualitas hidup.

(***)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.