Latest Post


Sumbar, Serasinews.com - Perwira Koordinator (Pakor) Polisi Wanita (Polwan) Republik Indonesia, Brigjen Pol Desy Andriani berkunjung ke sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Datar yang terdampak bencana alam banjir bandang lahar dingin, Minggu (19/5).

Kunjungan Brigjen Pol Desy Andriani beserta Pakor Polwan Polda Sumbar serta beberapa Polwan Polda dan Polres Tanah Datar ini dalam rangka memberikan bantuan untuk korban bencana alam.

Kali ini, Brigjen Pol Desy Andriani beserta rombongan mengunjungi posko bencana alam di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum, dan di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan.

Pada kesempatan itu, Pakor Polwan RI menyerahkan sejumlah bantuan dan tali asih kepada masyarakat setempat. 

"Saya hadir disini selaku Pakor Polwan memberikan sedikit sentuhan dan tali asih kepada korban, khususnya saudara kita yang meninggal dunia kepada ahli warisnya," katanya. 

Dirinya menerangkan, kegiatan bakti sosial Polwan RI kepada lokasi bencana alam di Tanah Datar, Sumatera Barat ini telah dimulainya sejak semalam pada Sabtu (18/5) di sebuah Mesjid di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum.

"Itu juga sentuhan kami sebagai Polwan Republik Indonesia kepada korban bencana alam," ungkap Polwan jenderal bintang satu tersebut. 

Selain memberikan bantuan, para Polwan juga membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat di Sungai Jambu, dengan memberikan vitamin dan sejumlah obat-obatan bagi warga yang sakit.

"Itu kegiatan kami di pagi hari ini. Tentunya besok kami juga akan melaksanakan kegiatan yang sama di bukit Batabuah," pungkasnya.

"Jadi kami disini bersama Polwan Polda Sumbar, Polres dan juga Bag Psikologi Biro SDM Polda Sumbar untuk kegiatan hari ini," ujarnya menambahkan. 

Usai memberikan bantuan kepada masyarakat, Brigjen Pol Desy Andriani juga memberikan motivasi dan semangat kepada masyarakat korban bencana banjir lahar dingin dalam bentuk trauma healing.(*)


Sumbar, Serasinews.com - Pasca viralnya terkait dengan kejadian oknum Sekretaris Satpol PP Kota Payakumbuh yang mendatangi kantor Gakkum Satlantas Polres Payakumbuh dengan berteriak-teriak memintak surat keterangan kematian, pihak kepolisian Polres Payakumbuh langsung meresponnya.

Hal itu langsung di tanggapi oleh Kapolres Payakumbuh AKBP Wahyuni Sri Lestari, SIK melalui Kasat Lantas Polres Payakumbuh AKP Firdaus kepada media. Menurutnya kejadian itu terkait dengan laka lantas pada bulan Maret yang lalu.

"Kita menyayangkan Dewi Novita datang dengan marah membentak-bentak dan menunjuk-nunjuk penyidik di Kantor Gakkum Satlantas Polres Payakumbuh," katanya, Sabtu (18/5).

Ie menjelaskan, setelah kejadian laka lantas, Polres Payakumbuh sudah melakukan proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan, juga ketentuan yang berlaku dan juga sudah banyak upaya yang dilakukan oleh supir truck untuk bersilaturahmi dengan keluarga pengendara sepeda motor.

"Keluarga dari supir truk mintak mengamankan diri ke Polres, selama tujuh hari kita mengamankan dia. Satu hari setelah kejadian keluarga supir truk melakukan pendekatakan dengan keluarga pengendara motor, dengan berturut-turut datang ke rumah duka sampai menujuh hari," ujarnya.

"Kemudian suami pengendara motor mintak keluarga supir mobil untuk datang kerumah Dewi Novita untuk membicarakan terkait kecelakaan itu. Namun dari pengakuan supir sesampainya disana keluarganya malah mendapatkan makian dari Dewi Novita," kata Kasat Lantas Polres Payakumbuh menambahkan.

Menurut keterangan supir truck, setelah kejadian itu keluarganya trauma untuk melakukan pendekatan lansung, akhirnya dia meminta bantuan kepada penyidik untuk dipertemukan dengan keluarga pengendara motor di Polres Payakumbuh.

"Kita fasilitasi, sudah tiga kali pertemuan antara keluarga supir truk dengan pengendara motor, dari pihak supir truck hanya mempuanyai kemampuan untuk memberi santunan 5 juta rupiah, akan tetapi dari keluarga pengendara motor tidak terima dengan melontarkan kata kalau 5 juta untuk pemakaman saja tidak cukup," kata AKP Firdaus menerangkan.

Masih menurut Kasat Lantas Polres Payakumbuh, upaya dari Polres Payakumbuh diantaranya melakukan penyelidikan, olah TKP sebanyak 2 kali, permintaan keterangan 6 orang saksi. Kemudian, gelar penyelidikan disitu benar terjadinya kecelakaan lalulintas, hasilnya lanjutkan ke penyidikan.

"Dalam penyidikan kita menyita barang bukti, panggil saksi dan BAP 6 orang saksi. Kemudian kita lakukan gelar lerkara khusus dengan kesimpulan kelalaian ada pada pengendara sepeda motor tersebut," terangnya.

Kemudian, kesimpulan perkara tersebut di SP3 kan karena kelalaian ada pada pengendara motor, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Adnan WD Payakumbuh.

"Tidak hanya itu, penyidik juga berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pihak external Kejaksaan Negeri Payakumbuh, dengan kesimpulan yang sama dengan gelar perkara khusus, barulah setelah itu kita menerbitkan SP3 nya," ujarnya. 

Dari kesimpulkan gelar perkara khusus, dikarenakan kelalaian ada pada pengendara motor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dengan mobil truk akibatnya pengendara motor meninggal dunia, sesuai dengan ketentuan pasal 109 ayat (2) KUHAP, meka penyidikan dihentikan demi hukum.

Kemudian dalam vidio instagram Sekretaris SatpolPP Payakumbuh @Dewi_Novita juga mempertanyakan terkait dengan surat kematian yang asli. Menurut AKP Firdaus, surat kematian yang asli lansung keluar dari Rumah Sakit dan diberikan ke keluarga pengendara motor.

"Kemudian diminta oleh penyidik untuk kelengkapan administrasi penyidikan, pihak pengendara motor juga meminta dari rumah sakit, sudah dikasih fotocopy surat keterangan kematian yang dilegalisir oleh rumah sakit. Katanya dia meminta yang asli untuk keperluan leasing," katanya.

Kasat Lantas Polres Payakumbuh juga mengatakan, kejadian tanggal 4 Maret, tanggal 5 Maret keluar santunan jasaraharja sebesar 50 juta. Lansung ke rekening suami pengendara sepeda motor AN. Andi Wet ke rekening BRI.

Dalam kecelakaan lalulintas antara sepeda motor dan mobil tidak selalu mobil yang salah, sebagaimana yang disebutkan UU RI Nomor 22 tahun 2009 tentang LLAJ.(*)


Bali, Serasinews.com - Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali menyiagakan dua kapal dan tiga unit helikopter dalam rangka pengamanan kegiatan KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.

Direktur Polairud Polda Bali Kombes Ponadi mengatakan pihaknya selain mengerahkan personil juga alat material khusus (almatsus). "Jadi ada kapal-kapal kita dan diback-up oleh Korpolairud Barhakam Polri. Ada 2 kapal yang ikut terlibat kegiatan termasuk juga pesawat helikopter ada 3 unit diback-up dalam rangka untuk pengamanan kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali ini.," kata Ponadi dalam keterangan, Sabtu (18/5/2024).

Dirinya menerangkan, dalam rangka pengamanan event internasional ini, Ditpolairud Polda Bali juga berkoordinasi dengan TNI maupun Basarnas. Titik-titik pengamanan dengan menggunakan kapal, sambung Ponadi yakni di bawah kolong tol, kemudian pantai dan perairan Nusa Dua Bali.

Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan patroli di wilayah pelabuhan-pelabuhan penyebrangan seperti Gilimanuk, Padangbai dan lainnya. 'Itu titik-titik penyebrangan untuk antisipasi masuknya orang-orang dari luar Bali, antisipasi pelaku-pelaku pidana, kita berkolaborasi, kita berkoordinasi dengan satuan wilayah setempat ," ujarnya.

Sementara beberapa sambung Ponadi, helikopter juga di tempatkan di dekat kegiatan World Water Forum berlangsung. Helikopter jenis Dolphin ini kata dia, digunakan dalam situasi darurat. Misalnya, jika ada delegasi yang membutuhkan penanganan medis dapat menggunakan heli untuk ke rumah sakit terdekat.

Ia menambahkan, para personil juga telah dilengkapi alat-alat komunikasi seperti HT, Podium dan juga aplikasi-aplikasi seperti SOT. Dengan perlengkapan tersebut, anggota bisa melaporkan situasi yang ada di lapangan ke Posko Command Center 91.

"Kita terkoneksi dengan posko, yang sewaktu-waktu Posko kontak dengan anggota di lapangan bisa melaporkan langsung di lapangan," ucapnya.

.


Sumbar, Serasinews.com - Bantuan kemanusiaan Polri dari Polda Aceh tiba di Sumbar, Sabtu (18/5) dini hari. Bantuan tersebut sebanyak 2 unit kendaraan jenis truk berada di Mapolresta Bukittinggi. 

Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati, S.I.K melalui Ps. Kasi Humas Iptu Marjohan membenarkan perihal kedatangan bantuan tersebut.

"Iya, rencana nanti akan didistribusikan untuk beberapa wilayah yang terdampak bencana banjir bandang dan lahar dingin," ujarnya.

Dirinya menyebut, sebelumnya bebrapa hari yang lalu bantuan dari Polda Riau juga telah tiba di Polresta Bukittinggi dan telah didistribusikan ke lokasi bencana.

Diketahui, bantuan Polri Polda Aceh tersebut dilepas oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Kartiko pada Kamis tanggal 16 Mei 2024 di halaman Mapolda Aceh.


BALI, Serasinews.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan sejumlah veneu perhelatan KTT World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.

Salah satu venue penyelenggaraan KTT WWF ke-10 yang akan digunakan adalah Garuda Wisnu Kencana (GWK). GWK nanti akan digunakan untuk acara gala dinner bagi para delegasi. Sebelumnya, Kapolri telahmelihat langsung kegiatan tactical floor game (TFG) yang menjadi strategi dalam pelaksanaan pengamanan event internasional ini.

"Tentunya kami dengan Panglima dalam hal ini melihat langsung TFG maupun pelaksanaan kegiatan pengamanan di lokasi-lokasi mulai dari kedatangan kemudian venue yang digunakan termasuk juga tempat di titik ini (GWK), untuk memastikan bahwa pengamanan di ring 1, ring 2 dan ring 3 semuanya berjalan aman dan lancar," kata Kapolri di GWK.

Jenderal Sigit berujar, suatu kehormatan Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah acara internasional. Untuk itu dirinya ingin memastikan semua kegiatan berjalan aman dan lancar. Apalagi Indonesia, khususnya Bali sudah menjadi pusat event internasional untuk membicarakan isu-isu strategis.

"Tentunya kegiatan agenda ini kita harapkan  menunjukan bahwa Indonesia memang saat ini menjadi salah satu center untuk kegiatan-kegiatan nternasional untuk bicara hal-hal strategis seperti lingkungan, air, kedepan yang tentunya menjadi kebutuhan untuk masyrakat ini," ucapnya.



Mataram, Serasinews.com - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkatkan operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) di seluruh wilayah hukum Polda NTB. Hal ini dilakukan sebagai kegiatan imbangan Operasi Puri Agung 2024 untuk menyukseskan penyelenggaraan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali, 18-25 Mei 2024.

“Untuk memastikan kesiapan kita di Polda NTB, Kabaharkam Polri telah melakukan pengecekan pada sejumlah lokasi pengamanan yang diprioritaskan, khususnya di kawasan yang ada pelabuhan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

Dijelaskan, operasi KRYD baik berupa patroli laut dan darat yang dilakukan Polda NTB dan seluruh Polres jajaran, untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan yang dapat memengaruhi kelancaran kegiatan internasional yang dilaksanakan di Bali tersebut.

Dalam melaksanakan patroli, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyampaikan, petugas berupaya mendeteksi setiap gangguan keamanan yang mungkin saja terjadi di wilayah Polda NTB, tetapi dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan WWF di Bali. Mengingat wilayah NTB berdekatan dengan Bali.

Sebagai daerah penyangga, NTB tentu akan melakukan berbagai upaya atau langkah-langkah guna memastikan kondusivitas kamtibmas.

“Patroli laut akan kita masifkan kegiatannya, mengingat salah satu muara masuk ke wilayah Bali juga melalui Laut,” kata Trunoyudo

Ditambahkan, sebagai tetangga Bali, NTB harus bisa menjaga dan melakukan tindakan hukum bila mendeteksi adanya sekelompok orang atau oknum pribadi yang berusaha menerobos lewat jalur laut untuk masuk ke Bali yang bertujuan mengganggu WWF.

“Ini menjadi tugas pengamanan yang dilakukan oleh daerah penyangga dan merupakan salah satu tugas Satgas Preemtif dan Preventif,” katanya.


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebun Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), Satrio Mukhti (18). Jenderal Sigit merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2024).

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," lanjut Irjen Dedi.

Seperti diketahui, Satrio Mukhti dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok.

"Awalnya saya tidak melihat dia bawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujar Satrio saat ditemui detikcom di rumahnya di Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (15/5).

Satrio mengungkapkan, awalnya, pada Sabtu (11/5), dia tengah berangkat untuk tes psikotes bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB.

"Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," kata Satrio.

Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.

"Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," ujar Satrio.

Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.

"Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya," ucap Satrio.

Satrio akhirnya terjatuh. Sementara para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya.

Dengan kejadian yang dialaminya, Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri. Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil.

"Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap," tegas Satrio.

Pada kesempatan berbeda, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno menuturkan korban telah menjalani operasi penyambungan jari. "Sudah, sudah dioperasi. Sudah disambung," Ujarnya, Selasa (15/5).

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.