Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang BantuanKorbanBencanaPasbar Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB BobonSantoso Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang DinasPerpustakaandanArsip DinasPertanian dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islam Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPadang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrabowoSubianto PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang ServisKendaraanGratisKorbanBanjirAgam SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Padang — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberi sinyal kuat bahwa status tanggap darurat bencana akan diperpanjang. Kerusakan yang masih luas dan lambatnya pemulihan di sejumlah wilayah pascabencana banjir, longsor, dan banjir bandang yang terjadi sejak akhir November 2025 menjadi alasan utama pemerintah belum dapat menutup fase darurat tersebut.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menegaskan bahwa sejumlah pekerjaan krusial di lapangan belum rampung.

“Pekerjaan tanggap darurat kita masih ada dan belum selesai. Sudah pasti akan diperpanjang karena penyelesaiannya memang belum tuntas,” ujar Mahyeldi di Padang, Minggu (7/12/2025).

Keputusan resmi mengenai perpanjangan status darurat akan diputuskan pada 8 Desember 2025, setelah seluruh kepala daerah mengirimkan laporan terbaru mengenai kondisi masing-masing wilayah.

Daerah Mulai Stabil dan Daerah Masih Kritis

Dalam laporan awal, Mahyeldi menyebut ada beberapa daerah yang mulai berangsur pulih, seperti:

Kota Solok

Kota Payakumbuh

Kota Bukittinggi

Namun sejumlah daerah lain masih berada dalam situasi kritis, di antaranya:

Kabupaten Agam

Kota Pariaman

Pesisir Selatan

serta beberapa wilayah lain yang masih fokus pada proses evakuasi.

Akses jalan dan jembatan di daerah perbukitan dan lembah sungai masih banyak yang terputus, menghambat distribusi logistik. Beberapa lokasi bahkan hanya dapat dijangkau kendaraan roda dua atau dibantu penyaluran manual oleh relawan.

“Ada titik-titik yang masih terisolasi. Akibat akses yang rusak, distribusi bantuan belum bisa berjalan optimal,” jelas Mahyeldi.

Kebutuhan Dasar Masih Mendesak

Pemprov Sumbar memastikan ketersediaan dan distribusi kebutuhan dasar bagi warga terdampak, terutama:

bahan pangan dan makanan siap konsumsi,

air bersih serta tandon penampungan,

perlengkapan tidur dan kebutuhan sanitasi,

paket khusus untuk ibu hamil, menyusui, dan balita.

Pemerintah terus mengupayakan penyambungan jaringan air yang terputus dan memaksimalkan suplai melalui mobil tangki.

20 Ribu Pengungsi dan Banyak Rumah Rusak Berat

Saat ini sekitar 20 ribu warga masih mengungsi, terutama mereka yang rumahnya rusak berat atau tinggal di area rawan yang belum boleh dihuni.

Para pengungsi tersebar di:

tenda-tenda darurat,

posko pengungsian,

dan hunian sementara (huntara) yang tengah dibangun.

Tim teknis sedang melakukan penilaian kelayakan lokasi permukiman. Pemerintah akan membantu pembangunan rumah bagi warga yang memiliki lahan, sementara bagi yang tidak memiliki tanah, akan disiapkan lokasi relokasi.

Banyak permukiman dinyatakan tidak layak huni karena berada pada jalur banjir bandang atau zona rawan longsor.

Bantuan Mengalir dari Berbagai Daerah

Dukungan bagi Sumatera Barat datang dari berbagai provinsi, seperti Riau dan Jambi, serta dari kabupaten/kota lain di Sumatra. Bantuan disalurkan melalui berbagai pihak:

TNI/Polri

Basarnas

BPBD

Relawan dan organisasi kemanusiaan

Komunitas masyarakat

Kolaborasi ini penting untuk mencegah penumpukan logistik dan memastikan alat berat yang membuka akses jalan dapat bekerja tanpa hambatan.

Menunggu Keputusan Perpanjangan Tanggap Darurat

Melihat kompleksitas situasi dan banyaknya sektor yang belum pulih, perpanjangan status tanggap darurat hampir tak terhindarkan. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan waktu tambahan bagi pemerintah untuk:

mempercepat perbaikan infrastruktur vital,

memperluas distribusi bantuan,

mempercepat pembangunan huntara,

serta memastikan seluruh pengungsi terpenuhi kebutuhannya.

Keputusan final dari Pemprov Sumbar akan diumumkan pada Senin, 8 Desember 2025.

(Rini/Mond)

#BencanaSumbar #BanjirSumbar #BencanaAlam #SumateraBarat

 

Serasinews.com, Bangkok — Timnas putri Indonesia membuka perjalanan mereka di SEA Games 2025 Thailand dengan kemenangan impresif 3–1 atas Singapura, Minggu (7/12/2025) petang. Laga yang berlangsung di salah satu stadion utama kompleks Chiang Mai ini dipenuhi drama, tensi tinggi, dan comeback gemilang Garuda Pertiwi setelah sempat tertinggal terlebih dahulu.

Singapura Kejutkan, Indonesia Terpaksa Bangkit Cepat

Pertandingan memasuki menit ke-22 ketika Farhanah Binte Ruhaizat memanfaatkan kelengahan lini belakang Indonesia. Bola liar yang jatuh di kotak penalti langsung disambar dengan tembakan mendatar yang tak mampu ditepis kiper Indonesia. Keunggulan 1–0 membuat Singapura percaya diri dan memaksa Indonesia mengubah pendekatan permainan.

Meski tertinggal, para pemain Indonesia tetap tenang. Tekanan dari sisi sayap dilancarkan terus-menerus, mengikuti instruksi pelatih yang menekankan pressing agresif sejak awal turnamen.

Gol Isa: Titik Balik Garuda Pertiwi

Kebangkitan Indonesia dimulai pada menit ke-31. Isa Guusje Warps, yang bergerak bebas di sisi kanan kotak penalti, menerima umpan cut-back matang sebelum melepaskan tembakan keras melengkung ke pojok gawang. Gol penyama kedudukan itu tak hanya mengubah skor menjadi 1–1, tetapi juga mengembalikan kepercayaan diri tim.

Sejak momen itu, Indonesia menguasai jalannya pertandingan dan memaksa Singapura bertahan lebih dalam.

Claudia Menggeliat, Indonesia Unggul

Memasuki babak kedua, Garuda Pertiwi tampil jauh lebih agresif dan rapi dalam membangun serangan. Kombinasi operan cepat serta rotasi posisi membuat Singapura kesulitan keluar dari tekanan.

Di menit ke-62, Claudia Alexandra Scheunemann kembali menunjukkan kualitasnya. Menerima umpan tarik dari sisi kanan, Claudia yang lepas dari pengawalan menuntaskan peluang dengan sontekan tenang. Indonesia berbalik unggul 2–1, sekaligus menegaskan status Claudia sebagai tumpuan masa depan lini depan.

Aulia Mengunci Kemenangan

Ketika laga tampak akan berakhir 2–1, Indonesia melancarkan serangan cepat pada masa injury time. Aulia Al Mabruroh memanfaatkan kelonggaran penjagaan lawan di menit ke-90+5. Dengan sontekan jarak dekat setelah menerima umpan pendek, ia menutup laga dengan gol ketiga Indonesia.

Kolaborasi Pengalaman dan Talenta Muda

Skuad Indonesia tampil sebagai tim yang solid. Claudia menjadi ujung tombak yang agresif dan cerdas membaca ruang, sementara Isa memberi ledakan energi dan ancaman konsisten dari lini depan. Aulia, yang berperan sebagai gelandang serang, tampil gemilang dengan kreativitas dan mobilitasnya yang menjaga keseimbangan permainan.

Bangkit Usai Kekalahan Menyakitkan

Kemenangan ini menjadi jawaban sempurna setelah kekalahan telak 0–8 dari Thailand pada laga sebelumnya. Banyak pihak mempertanyakan kondisi mental tim, namun kemenangan 3–1 atas Singapura membuktikan bahwa Garuda Pertiwi tetap tangguh.

Tiga poin penting ini kembali membuka peluang Indonesia untuk lolos dari Grup A sekaligus memulihkan kepercayaan diri mereka jelang laga-laga berikutnya. Garuda Pertiwi menunjukkan bahwa mereka datang ke Thailand bukan hanya sebagai peserta, melainkan sebagai penantang yang siap bersaing hingga akhir.

(Rini/Mond)
#Olahraga #SeaGames2025 #SepakbolaWanita #TimnasWanitaIndonesia

 

Serasinews.com, Pesisir Selatan – Warga dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat laki-laki yang mengapung di aliran Batang Surantih, Nagari Aur Duri, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (7/12/2025) sekitar pukul 08.05 WIB. Temuan tersebut segera diberitahukan kepada pemerintah nagari dan keluarga.

Dari hasil identifikasi awal, jasad tersebut diduga merupakan Isil (29), warga Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantih. Isil sebelumnya dilaporkan hilang pada Minggu pagi, 30 November 2025, setelah terseret arus deras saat beraktivitas di sekitar sungai.

Pemerintah Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantih bersama pihak keluarga langsung menuju lokasi untuk melakukan proses evakuasi. Setelah dilakukan pengecekan, keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut memang Isil. Jasad kemudian dibawa ke rumah duka di Langgai untuk prosesi pemulasaran dan pemakaman.

Pemerintah daerah mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama pada musim hujan ketika debit air meningkat.

(Rini/Mond)
#PenemuanMayat #Peristiwa #PesisirSelatan

 

Serasinews.com, Limapuluh Kota — Sebuah percobaan penculikan anak diduga terjadi di Jorong Taratak, Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Rabu siang (4/12). Seorang siswi kelas 5 SD berhasil menyelamatkan diri setelah ada warga yang melihat situasi mencurigakan dan menghampirinya.

Hampir Terbawa Pergi, Diduga Dibujuk atau Dihipnotis

Insiden berlangsung ketika korban baru pulang sekolah sekitar pukul 12.00 WIB. Seorang pria tak dikenal mendekatinya dengan sepeda motor berpelat nomor yang diduga tidak asli, lalu mengajak korban ikut bersamanya.
Belum dapat dipastikan cara pelaku membujuk korban, namun warga menduga korban sempat terpengaruh bujukan atau seperti kehilangan fokus, karena terlihat pucat dan kebingungan.

“Anaknya waktu itu seperti linglung, seperti takut tapi tidak bisa cerita banyak. Untung saya lihat dan saya sapa,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Sapaan tersebut membuat pelaku panik dan langsung tancap gas menuju arah kampung, kemudian berbalik ke jalan raya sebelum warga sempat mengejar.

Pelaku Diduga Mengamati Sekolah Sejak Pagi

Beberapa warga mengaku melihat pria tersebut sudah berkeliaran sejak pagi hari. Saksi menyebut pelaku mondar-mandir di sekitar dua sekolah dasar di Nagari Tanjung Gadang.
Seorang satpam juga bercerita bahwa pelaku sempat mengaku hendak menjemput seorang anak, namun nama yang disebut tidak dikenal dan tidak sesuai dengan data sekolah.

“Orang tua murid di sini saling kenal. Dia datang dengan wajah tertutup helm, bicara tergesa-gesa, dan tidak bisa menjelaskan identitas anak yang katanya mau dijemput,” terang sang satpam.

Plat Nomor Diduga Palsu, Target Dipilih Secara Acak

Warga menilai pelaku kemungkinan menggunakan plat nomor palsu karena tidak sesuai dengan kode wilayah setempat. Polisi kini menelusuri hal tersebut berdasarkan kesaksian yang ada.
Pelaku diduga memilih target secara acak dengan mengamati anak-anak yang pulang tanpa pendamping.

Kejadian Menggemparkan Warga

Informasi percobaan penculikan ini cepat menyebar melalui media sosial dan grup WhatsApp. Masyarakat menilai peristiwa tersebut sebagai peringatan serius bahwa aksi kejahatan terhadap anak dapat terjadi kapan saja.

“Kami sudah minta orang tua untuk tidak membiarkan anak pulang sendirian, terutama di jalan yang sepi,” ujar salah satu tokoh masyarakat.

Imbauan Kewaspadaan untuk Semua Pihak

Meski berhasil digagalkan, warga dan orang tua diminta meningkatkan kewaspadaan:

Orang tua: memastikan anak dijemput atau pulang berkelompok.

Anak-anak: diingatkan tidak berbicara atau mengikuti orang yang tidak dikenal.

Warga: diharapkan aktif menanyakan identitas orang asing yang mencurigakan.

Sekolah: diminta memperketat pengawasan saat jam pulang.

Pihak nagari juga mendorong kegiatan ronda siang serta patroli lingkungan guna mencegah kejadian serupa.

Polisi Terus Melakukan Penyelidikan

Polres Limapuluh Kota masih memburu pelaku dengan menghimpun rekaman CCTV dari warga dan sekolah serta memeriksa sejumlah saksi.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #PenculikanAnak

 

Serasinews.com, Padang — Upaya pencurian uang tunai sebesar Rp70.000.000 di kawasan Pasar Raya Padang berakhir gagal dan tragis bagi pelakunya. Aksi tersebut digagalkan Tim Klewang Polresta Padang pada Sabtu (6/12/2025) sekitar pukul 13.26 WIB di lantai 1 area Jalan Sandang Pangan, saat korban tengah bersiap menutup kedainya.

Kasat Reskrim Polresta Padang, Muhammad Yasin, menjelaskan bahwa korban menaruh tas sandang hitam bermerek COACH berisi uang hasil usaha harian di meja kasir. Ketika korban lengah, seorang pria tiba-tiba muncul dan langsung membawa kabur tas tersebut. Korban yang sadar seketika berteriak hingga membuat pengunjung panik dan spontan mengejar pelaku.

Pada saat bersamaan, Tim Klewang sedang melakukan patroli rutin di area pasar. Mendengar teriakan, petugas segera melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku beserta tas berisi uang Rp70 juta yang masih utuh. IPTU Adrian Afandi yang memimpin tim, memastikan proses penangkapan berlangsung cepat dan tanpa perlawanan berarti.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa aksi kriminal dapat terjadi kapan saja, terutama di tempat ramai. Kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak lengah dan selalu mengamankan barang berharga, terlebih bila membawa uang dalam jumlah besar.

Pelaku kini diamankan di Mapolresta Padang guna proses penyidikan lebih lanjut, menegaskan komitmen aparat dalam memberantas kejahatan jalanan secara cepat dan tegas.

(Rini/Mond)
#Kriminal #Padang #Pencurian #PolrestaPadang #TimKlewang

 

Serasinews.com, Jakarta — Gelombang banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak 24 November 2025 kini tercatat sebagai salah satu bencana paling mematikan dalam 20 tahun terakhir.
Hingga Minggu (7/12/2025) pukul 08.20 WIB, BNPB melaporkan 916 korban jiwa, sementara 274 orang masih hilang. Data ini bersumber dari Dashboard Penanganan Banjir dan Longsor Sumatra yang diperbarui berkala.

Update per 7 Desember 2025: meninggal 916 jiwa, hilang 274 jiwa, terluka 4,2 ribu jiwa,” tulis BNPB dalam keterangannya.

Kerusakan Fisik Meluas: Infrastruktur Lumpuh di Banyak Titik

Skala kerusakan membuat sejumlah wilayah praktis terisolasi. BNPB mencatat:

1.300 fasilitas umum rusak

420 rumah ibadah terdampak

199 fasilitas kesehatan tak berfungsi optimal

234 gedung pemerintahan rusak

697 fasilitas pendidikan terdampak

405 jembatan rusak atau putus

105.900 rumah rusak dari ringan hingga total

Kerusakan ini memutus rantai transportasi dan distribusi, membuat proses evakuasi serta pengiriman bantuan berlangsung sangat lambat.

Korban Terus Bertambah

Pada hari sebelumnya (6/12), korban meninggal berada di angka 914 jiwa. Dalam konferensi pers, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran korban:

Aceh: 359 jiwa

Sumatra Utara: 329 jiwa

Sumatra Barat: 226 jiwa

Ia menegaskan bahwa operasi pencarian masih berlangsung nonstop, namun medan ekstrem dan cuaca buruk menjadi tantangan terbesar.

Penyebab Bencana: Kombinasi Cuaca Ekstrem & Degradasi Lingkungan

Para ahli menilai besarnya dampak bencana ini merupakan hasil dari tumpang-tindih faktor atmosfer dan kerusakan lingkungan.

1. Curah Hujan Ekstrem & Aktivitas Atmosfer Tinggi

Ketua Prodi Meteorologi ITB Muhammad Rais Abdillah menjelaskan bahwa Sumatra utara sedang berada pada puncak musim hujan, dengan intensitas yang mencapai 300 mm/hari di beberapa titik.
Pembentukan Siklon Tropis Senyar di Selat Malaka turut meningkatkan konsentrasi awan hujan, diperkuat fenomena lain seperti cold surge vortex dan sistem awan skala meso.

2. Lingkungan yang Rusak Tidak Lagi Menyerap Air

Dosen ITB Heri Andreas menegaskan bahwa perubahan fungsi lahan membuat wilayah tersebut kehilangan kemampuan alami untuk meresapkan air.
Daerah yang dahulu berhutan kini berubah menjadi area permukiman, perkebunan, hingga lahan terbuka—menyebabkan air hujan langsung mengalir ke sungai dengan volume besar.

3. Berkurangnya Ruang Tampung Alami

Rawa, hutan rawa, dan dataran banjir—yang seharusnya menjadi penahan air—telah banyak berubah fungsi. Kondisi ini membuat wilayah tak mampu menahan tekanan air saat hujan ekstrem datang.

Situasi Pengungsian: Minim Logistik, Akses Terbatas

Ribuan warga bertahan di tenda pengungsian yang penuh sesak. Air bersih terbatas, obat-obatan menipis, dan penyakit infeksi mulai muncul di kalangan anak-anak.
Sejumlah lokasi hanya dapat dijangkau melalui udara, menggunakan helikopter BNPB dan TNI.

Seruan Ahli: Tata Ruang Sumatra Harus Dievaluasi Total

Para pakar mendesak pemerintah untuk melakukan pembenahan besar-besaran terkait:

pengelolaan DAS,

tata ruang berbasis risiko,

pemulihan vegetasi,

serta peningkatan sistem peringatan dini.

“Jika perubahan lahan tak dikendalikan, bencana serupa hanya menunggu waktu,” ujar Heri.

Banjir dan longsor ini bukan sekadar musibah akibat curah hujan ekstrem; ini adalah cerminan rapuhnya ekosistem dan tata ruang.
Upaya pencarian masih berlangsung, dan kemungkinan jumlah korban terus bertambah.

Pesan para ahli jelas: memperbaiki lingkungan dan tata ruang bukan lagi opsi—melainkan kebutuhan mendesak.

(L6)
#BNPB #UpdateKorbanBanjirSumatera
#BencanaAlam

 

Serasinews.com,  Sumatera — Jumlah korban jiwa akibat rangkaian banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali bertambah. Hingga Sabtu (6/12/2025), BNPB melaporkan 914 orang meninggal dunia, naik 47 korban dari hari sebelumnya.

Dalam konferensi pers, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merinci sebaran korban yang membuat publik terkejut:

Aceh: 359 jiwa (naik 14 dari sebelumnya 345)

Sumatera Utara: 329 jiwa

Sumatera Barat: 226 jiwa

“Ini data terbaru hingga Sabtu siang, hasil sinkronisasi dengan tim SAR gabungan di lapangan,” jelas Muhari.

389 Orang Masih Hilang

Jumlah warga yang masih dicari turun dari 521 menjadi 389 orang, sebuah penurunan signifikan yang sedikit memberi harapan di tengah duka. Banyak warga yang awalnya dilaporkan hilang ternyata ditemukan selamat di titik-titik pengungsian.

Meski demikian, Muhari menegaskan bahwa 389 orang yang belum ditemukan merupakan angka sangat besar sehingga setiap menit pencarian sangat menentukan. Tim SAR kini memperluas area pencarian hingga ke sepanjang aliran sungai, hutan terisolasi, dan lembah yang tertimbun longsor.

Mengapa Dampaknya Begitu Dahsyat?

Menurut BNPB dan para akademisi, sedikitnya tiga faktor kunci saling memperparah besarnya bencana di Sumatera.

1. Atmosfer Sangat Aktif: Siklon, Vortex, dan Hujan Ekstrem

Ketua Program Studi Meteorologi ITB, Muhammad Rais Abdillah, menyebut bahwa Sumatera Utara sedang berada pada puncak musim hujan. Sejumlah data menunjukkan:

Curah hujan mencapai 150–300 mm per hari

Beberapa stasiun BMKG mencatat lebih dari 300 mm, setara dengan level ekstrem banjir Jakarta 2020

Pada 24 November terbentuk vortex dari Semenanjung Malaysia yang berkembang menjadi Siklon Tropis Senyar di Selat Malaka

Siklon ini meningkatkan suplai uap air dan memperluas wilayah hujan, sehingga curah hujan menjadi sangat deras, luas, dan berlangsung lama.

2. Kerusakan Lingkungan Memperburuk Dampak

Menurut Heri Andreas, Dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, tingginya kerusakan lingkungan mempercepat terjadinya bencana. Hilangnya tutupan vegetasi, perubahan fungsi lahan, ekspansi permukiman dan perkebunan intensif, serta berkurangnya kapasitas tanah menyerap air membuat volume air besar langsung mengalir deras ke lembah dan sungai, memicu banjir bandang.

3. Kapasitas Tampung Wilayah yang Melemah

Banyak wilayah terdampak telah lama berada di titik kritis—sungai menyempit, sedimentasi tinggi, drainase buruk, serta minimnya kawasan resapan. Kondisi ini membuat infrastruktur pengendali air tak lagi mampu menahan limpasan dalam skala besar.

Heri menambahkan bahwa peta bahaya banjir di Indonesia masih belum memadai sehingga mitigasi risiko belum berjalan efektif.

Luka Panjang Sumatera: Antara Kehilangan dan Harapan

Bencana yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak akhir November ini menjadi salah satu yang terburuk dalam satu dekade terakhir. Lebih dari 914 keluarga kehilangan orang tercinta, ratusan lainnya masih hilang, dan ribuan warga terpaksa mengungsi.

Meski demikian, kabar ditemukannya penyintas dari daftar orang hilang menjadi secercah harapan di tengah gelombang duka.

Pencarian, evakuasi, dan pemulihan terus dilakukan. Sementara itu, satu pertanyaan besar kembali muncul:

Seberapa siap kita menghadapi bencana yang kini datang kian sering?

(L6)
#UpdateKorbanBanjirSumatera #BencanaAlam #BanjirSumatera

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.