Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai AksiJalanan Aleknagari Amak Lisa AnjingPelacak anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Asusila balapliar BalapMotor Bali Balikpapan Bandung Banji Banjir BanjirAceh BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar BanjirSumut bansos banten BantuanBencanaAcehHilang Banyuwangi Bapenda Batam Batuk BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaHidrometeorologi BencanaKotaPadang BencanaSumatera BencanaSumbar BerantasNarkoba BibitSiklonTropis95B BKSDA BMKG BNNsumbar BNPB Box Redaksi BPBDKabupatenAgam BPBDPadang BPBDSumbar BPHMigas BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BungaBangkai BungaRafflesia BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta CerintIrallozaTasya Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok DeptCollector Dharmasraya Dinas sosial DinasPendidikanSumbar DinasPerpusipPadang DinasPerpustakaandanArsip DinasPertanian dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPDRI DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar DPUPR DPUPRPadang dubalangkota EmpatPilar Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina Galodo GalodoLembahAnai gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo GrasstrackMotocross Gresik GunungMerapiErupsi gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HismawaMigas HIV Hot New HubunganSesamaJenis hukum Huntara HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob Hutan IKW IKWRI IlegalFishing IllegalLogging Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis K9 Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KafeKaraoke KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebakaranPasarPayamumbuh KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin KejariDharmasraya kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kemenhut Kemenkes Kementrian PU kementriankebudayaan KementrianLingkunganHidup kendaraan KeracunanMakanan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum KetertibanUmum Kiwirok KKB KLHK Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM KorbanBanjirAgam KorbanBrncanaAgam Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPadang KotaPariaman KPK Kriminal KRYD KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy LGBT life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal literasi lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia MahyeldiAnsharullah Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek ManfaatAirKelapa manila MataElang Medan MengelolaAirUntukNegri mentalhealth Mentawai Mesum Mimika Miras MirasIlegal MobilBencanaDibakarMassa MobilPatwalPoldaSumbarKecelakaan MobilSatpolPPAcehDibakarMassa MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj OknumGuruLGBT Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangAman PadangRancak PadangSigap Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM PeduliBencana Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial PemakamanMasalKorbanBencanaSumbar PembabatanHutan PembalakanHutanMentawai pembalakanLiar Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan PencarianKorbanBanjirPadang Pencirian PenculikanAnak Pencurian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Penertiban Pengancaman pengangguran penganiayaan Pengeroyokan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Polhut Policegoestoscool Polisi Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan PolresPadang polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar PolresPayakumbuh polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrabowoSubianto PrajuritTNITewas PrediksiCuaca premanisme Presiden RI PrestaPadang psp padang Ptostitusi PuanMaharani Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau RidwanKamil sabu Sajam Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP SatpolPPAceh Sawahlunto Sawmil SeaGamen2025 segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia SepakBolaWanita Serang ServisKendaraanGratisKorbanBanjirAgam SiagaBencana SigapMembangunNegriUntukRakyat Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG STNK Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumaterbarat Sumatra barat Sumbar SungaiKuranji Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran TawuranNarkoba Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TimnasIndonesiaU22 TimnasWanitaIndonesia TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Tuak Uin UIN IB Padang UpadateKorbanBencanaSumatera UpdateKorbanBanjirSumatera UpdateKorbanBencanaAlam UpdateKorbanBencanaSumatera Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Jakarta — Duka di Sumatera kian menebal. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan terbaru mengenai banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pada Selasa (2/12), jumlah korban meninggal melonjak menjadi 604 orang—bertambah lebih dari 160 jiwa hanya dalam satu kali pembaruan.

Kenaikan signifikan ini terjadi setelah tim gabungan akhirnya berhasil mencapai wilayah-wilayah yang sebelumnya terputus oleh lumpur dan material longsor. “Begitu jalur udara terbuka, skala kerusakan baru benar-benar terlihat,” ujar seorang pejabat BNPB dalam laporan resmi lembaga tersebut.

Di tengah temuan itu, 464 orang masih hilang, diduga terseret arus bandang ketika hujan ekstrem mengguyur kawasan perbukitan dan aliran sungai di tiga provinsi tersebut.

Dampak Meluas: 1,5 Juta Warga Terdampak, 570 Ribu Mengungsi

Rentetan bencana ini meninggalkan jejak kehancuran yang amat luas. BNPB mencatat:

1,5 juta jiwa terdampak langsung

570.700 orang mengungsi di 50 kabupaten/kota

Di banyak lokasi, tenda pengungsian menjelma menjadi pulau-pulau kecil tempat warga bertahan hidup. Anak-anak belajar menggunakan modul darurat, dapur umum bergantian beroperasi, dan para lansia memandangi puing rumah mereka yang rata dengan tanah.

Kerusakan Fisik Masif

Skala kerusakan infrastruktur menunjukkan betapa ganasnya bencana kali ini:

3.500 rumah rusak berat

4.100 rumah rusak sedang

20.500 rumah rusak ringan

282 fasilitas pendidikan rusak

271 jembatan hancur atau tidak dapat digunakan

Di sejumlah titik, jembatan bahkan hilang tersapu arus yang membawa pohon tumbang, bebatuan besar, hingga rangka besi.

Presiden Prabowo Tinjau Lokasi

Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung titik-titik terdampak di tiga provinsi. Dari posko pengungsian di Padang hingga desa-desa yang baru dapat dijangkau helikopter, ia menerima laporan kondisi lapangan.

Pelan-pelan kita kembalikan semuanya ke normal. Kita inventarisir kerusakan dan siapkan langkah rehabilitasi agar warga bisa kembali hidup normal,” ujar Prabowo, Senin (1/12).

Meski beberapa wilayah mulai menunjukkan pemulihan, sejumlah daerah masih terisolasi total akibat jalan yang tertutup longsor. Operasi bantuan kini sangat bergantung pada jalur udara.

Ada lokasi yang hanya bisa dijangkau helikopter, tapi hari ini akses udara sudah mulai terbuka,” tambahnya.

Tim Gabungan Berjibaku

Sementara itu, ribuan personel TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan bekerja tanpa henti. Mereka menembus lereng rapuh, menuruni tebing longsor, hingga mengangkut logistik secara manual di jalur yang tak dapat dilalui kendaraan. BNPB melaporkan sejumlah titik memerlukan upaya high-risk rescue karena kondisi tanah masih labil.

(K)
#BNPB #BanjirSumatera #BencanaAlam

Serasinews.com, Padang -Jalur By Pass Padang, salah satu koridor utama lalu lintas nasional, kini memasuki fase darurat. Curah hujan ekstrem yang berlangsung hampir dua minggu telah memicu kerusakan berat di sejumlah titik, terutama di kawasan Siti Rahmah, KM 15, Aie Pacah, hingga Koto Tangah. Beberapa ruas berubah drastis menjadi deretan lubang besar yang mengancam keselamatan pengendara.

PPK 2.1: “Kami Sedang Menghadapi Bencana Perkerasan Jalan”

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 Wilayah II Sumatera Barat, Zulfikar Kurniawan, ST., M.Si., menegaskan bahwa kondisi ini merupakan krisis infrastruktur yang harus segera ditangani.

“Kami sedang menghadapi bencana. Hujan deras lebih dari 12 hari menyebabkan banyak lubang, dan area sekitar Siti Rahmah masih tergenang,” ujarnya.

Kerusakan tidak hanya muncul di permukaan aspal, tetapi sudah merembet ke lapisan pondasi akibat buruknya sistem drainase. Air hujan yang tidak tertangani dengan baik meresap ke struktur jalan dan mempercepat kerusakan, bahkan berpotensi menyebabkan amblas.

Peringatan bagi Pengendara: Risiko Tinggi di Malam Hari

Lubang yang tertutup genangan air menjadi ancaman terbesar, terutama pada malam hari ketika jarak pandang menurun. Untuk mengurangi risiko kecelakaan, petugas telah memasang papan peringatan darurat bertuliskan “HATI-HATI JALAN BANYAK BERLUBANG” di titik-titik rawan.

Zulfikar mengimbau seluruh pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Mohon tidak ngebut dan selalu berhati-hati. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.

Penanganan Darurat dan Harapan Perbaikan Permanen

Saat ini, tim tengah melakukan patching atau penutupan lubang sebagai langkah darurat. Namun, PPK menekankan bahwa perbaikan menyeluruh baru dapat terlaksana setelah sistem drainase diperbaiki terlebih dahulu. Tanpa solusi permanen pada pengelolaan air, kerusakan akan terus berulang.

Untuk sementara, ruas By Pass KM 15 Padang masih menjadi kawasan dengan tingkat bahaya tinggi, sehingga pengguna jalan diimbau untuk ekstra berhati-hati saat melintas.

(*)

 

Serasinews.com, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara —
Kepala BNPB Suharyanto akhirnya turun ke lokasi bencana di Sumatera setelah kritik publik terus bergulir selama hampir sepekan. Kunjungan ke Desa Aek Garoga, Kecamatan Batangtoru, Minggu (30/11/2025), menjadi titik balik yang memperlihatkan perubahan sikapnya. Sesampainya di lokasi, ia terlihat terpukul menyaksikan kerusakan yang jauh di luar perkiraannya.

Jalan desa berubah menjadi aliran lumpur setinggi betis, rumah-rumah retak dan miring, sementara warga berkumpul di pinggir jalan mengharapkan bantuan pertama yang layak. Di tengah situasi itu, Suharyanto berkata pelan:

“Tapsel saya surprise… saya tidak mengira seperti ini.”

Ucapannya berbanding terbalik dengan pernyataan sebelumnya bahwa situasi di Sumbar, Sumut, dan Aceh “lebih mencekam di medsos dibanding kenyataan”, yang menuai amarah luas masyarakat, terutama dari korban bencana yang merasa dikecilkan penderitaannya.

Di hadapan Bupati Tapanuli Selatan, ia akhirnya menyampaikan permintaan maaf.

“Saya mohon maaf, Pak Bupati. Ini bukan berarti kami tidak peduli,” ujarnya.
“Kami hadir untuk membantu. Tidak ada perbedaan utara, selatan, tengah.”

Ia juga menegaskan bahwa BNPB harus melayani semua warga tanpa memandang latar belakang apa pun.
“Tidak melihat suku, agama, ras. Semua sama,” katanya menegaskan komitmen lembaganya.

Kunjungan ini menjadi momentum penting setelah lonjakan kritik beberapa hari terakhir. Publik menilai kehadiran pejabat pusat di lokasi bencana bukan sekadar menenangkan situasi, tetapi menjadi syarat utama agar penanganan darurat benar-benar sesuai kebutuhan lapangan.

Sampai laporan ini diterbitkan, tim BNPB bersama TNI/Polri, relawan lokal, dan pemerintah daerah terus mengevakuasi material longsor, membuka akses desa, serta menyalurkan logistik kepada warga terdampak. Masyarakat berharap upaya tersebut tidak hanya berhenti pada penanganan cepat, tetapi berlanjut hingga rehabilitasi dan pemulihan.

Sikap emosional Suharyanto hari itu meninggalkan pertanyaan besar: apakah empati yang ia tunjukkan akan berubah menjadi tindakan nyata yang lebih sigap, transparan, dan konsisten?

(Rini/Mond)
#BNPB #BanjirSumatera #BencanaAlam

 

Serasinews.com, Jakarta — Tiga provinsi di Sumatera kini berada dalam situasi darurat kemanusiaan yang belum pernah terjadi dalam satu dekade terakhir. Banjir besar dan rangkaian tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah merenggut 442 nyawa, sementara 402 orang masih dinyatakan hilang hingga Senin (1/12), menurut laporan terbaru BNPB.

Dari Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyampaikan bahwa angka korban terus bertambah seiring tim SAR berhasil menembus area-area yang selama ini tertutup lumpur tebal dan reruntuhan tanah.

Sumatera Utara: Pusat Luka Terbesar

Sumatera Utara muncul sebagai daerah dengan dampak paling menghancurkan.
217 warga meninggal dunia, dan 209 lainnya hilang. Banyak di antara korban ditemukan di desa-desa yang sempat terputus total akibat longsor dan rusaknya jalur transportasi.

Wilayah terdampak mencakup Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Kepulauan Nias.

Jumlah pengungsi di provinsi ini mencapai puluhan ribu jiwa, tersebar di pos-pos darurat yang masih kekurangan pasokan akibat akses darat yang minim.

Aceh: 11 Kabupaten/Kota Terendam Derita

Di Aceh, bencana memukul 11 wilayah sekaligus, menyebabkan 96 korban meninggal dan 75 orang belum ditemukan. Ribuan rumah terendam, jembatan putus, dan banyak jalur penghubung tertutup lumpur.

Lebih dari 62.000 kepala keluarga mengungsi—angka terbesar di antara tiga provinsi. Sejumlah lokasi pengungsian melaporkan kelangkaan air bersih, selimut, makanan bayi, serta layanan medis, membuat kondisi warga semakin rentan.

Sumatera Barat: Ancaman Susulan Mengintai

Sumatera Barat mencatat 129 korban jiwa, 118 hilang, dan 16 orang luka-luka. Korban tersebar di Agam, Padang Panjang, Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.

Total 77.918 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka. Banyak yang kini tinggal di tenda-tenda darurat di tengah kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Ancaman banjir dan longsor susulan terus membayangi, memaksa tim SAR bekerja dengan kewaspadaan tinggi.

Operasi SAR: Perlombaan Melawan Waktu

Operasi pencarian dan penyelamatan kini diperluas dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, TNI–Polri, Basarnas, lembaga teknis, hingga relawan.

Fokus penanganan meliputi:

Mempercepat evakuasi dan pencarian di zona longsor berat

Memulihkan jalur penghubung ke desa-desa terisolasi

Memenuhi kebutuhan pokok pengungsi, termasuk air, obat, dan sanitasi

Memberikan dukungan psikososial bagi warga yang kehilangan keluarga dan tempat tinggal

Memasuki hari ketujuh status darurat, hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan turun, memperbesar risiko bencana lanjutan yang bisa memperlambat proses pencarian.

(Rini/Mond)
#BNPB #BanjirSumatera #Longsor #Peristiwa

 

Serasinews.com, Riau – Arus solidaritas dari Riau terus mengalir menuju Sumatera Barat. Sebanyak 250 personel Polda Riau diberangkatkan ke Kabupaten Agam pada Minggu (30/11) untuk memperkuat penanganan banjir dan longsor yang menelan banyak korban serta merusak permukiman warga.

Keberangkatan pasukan dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, yang sejak pagi meninjau kesiapan di lapangan—mulai dari kelengkapan SAR hingga kondisi mental para personel.

Hari ini saya akan berangkat ke Agam dan melihat langsung tenda-tenda personel Polda Riau yang di-BKO-kan di sana. Salam dari Bapak Kapolri dan Ibu Ketua Umum Bhayangkari,” ujar Herry saat melepas rombongan di Mapolda Riau.

Ia menegaskan bahwa misi kemanusiaan tidak mengenal batas wilayah. Ketika bencana melanda, kepolisian di mana pun harus hadir untuk membantu.

Enam Truk Bantuan Logistik Dikirim ke Tiga Provinsi

Di waktu yang sama, Polda Riau juga mengirim enam truk logistik menuju wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Bantuan ini dihimpun dari keluarga besar Polda Riau dan Bhayangkari sebagai wujud gotong royong setelah kabar bencana merebak.

Bantuan tersebut mencakup kebutuhan darurat, antara lain:

255 dus mi instan & 50 dus mi instan cup

50 sak beras 10 kg & 33 sak beras 5 kg

20 dus sarden

140 dus air mineral

70 dus kue kaleng

40 dus susu kaleng

20 dus gula, 20 dus teh, 20 dus kopi

20 dus susu bayi

30 dus popok, 30 dus pembalut wanita

25 kontainer penyimpanan, 240 selimut

20 koli pakaian layak

50 cangkul untuk membantu pembersihan material longsor

Bantuan yang kami kirimkan adalah kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan para penyintas,” kata Kapolda.

Personel Berkeahlian Khusus dan Dukungan Trauma Healing

Dari total personel, sekitar 250 di antaranya memiliki keahlian khusus dalam penanganan darurat, pencarian dan pertolongan, serta manajemen lokasi bencana. Kehadiran mereka diharapkan memperkuat kerja tim gabungan yang sudah berada di lokasi sejak awal kejadian.

Tidak hanya bantuan fisik, dukungan pemulihan trauma juga dipersiapkan. Enam psikolog Polri telah lebih dulu dikirim pada Sabtu (29/11), dan gelombang berikutnya akan menyusul.

Insyaallah besok kami akan kirim tambahan sekitar 30 psikolog, bekerja sama dengan sejumlah kampus di Riau, untuk memberikan layanan trauma healing kepada para korban,” ujar Irjen Herry Heryawan.

Bagi warga yang kehilangan rumah, keluarga, dan rasa aman, keberadaan para psikolog ini menjadi bagian penting dalam memulihkan luka psikologis akibat bencana.

(Rini/Mond)
#PoldaRiau #BanjirSumbar #Polri

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Tiga hari setelah bencana melanda, Sumatra Barat mulai menunjukkan denyut pemulihan. Di antara lumpur yang perlahan mengering dan ruas jalan yang masih retak seperti serat tanah yang letih, secercah harapan mulai terlihat.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa upaya penanganan pascabencana terus mengalami perkembangan positif. Cuaca yang lebih bersahabat memberi ruang bagi percepatan pemulihan, sementara Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tetap diperkuat untuk mengendalikan potensi hujan susulan.
Sumatra Barat sudah lebih pulih di hari ketiga. Saat ini tidak ada hujan, dan OMC masih dilanjutkan,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (1/12/2025). Optimisme itu ia sampaikan dengan kewaspadaan, mengingat kondisi tanah yang masih rawan.

KORBAN: Angka yang Masih Menyisakan Luka

Hingga kini, data terbaru mencatat:

129 orang meninggal

118 orang hilang

16 orang luka-luka

Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan dampak paling berat, mencatat 87 korban meninggal dan 76 orang hilang.
Di Padang Pariaman, sebagian warga mulai kembali ke rumah saat siang hari untuk membersihkan lumpur dan puing-puing, sebelum kembali bermalam di posko karena listrik belum stabil dan rasa cemas masih kuat.

Total delapan kabupaten/kota terdampak: Agam, Solok, Pesisir Selatan, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Tanah Datar, dan Bukittinggi.
Jumlah pengungsi mencapai 77.918 jiwa, banyak di antaranya menjalani rutinitas berat: pulang membersihkan – kembali mengungsi.

INFRASTRUKTUR: Luka Fisik yang Belum Sembuh

Kerusakan infrastruktur masih menjadi tantangan besar:

sejumlah jembatan terputus

jalan amblas

beberapa jalur nasional dan provinsi lumpuh

Di Padang Panjang dan Sicincin, jalur utama belum tersambung sehingga arus logistik harus memutar jauh.
BNPB telah mengirim sembako, makanan siap saji, perlengkapan kebersihan, tenda, selimut, serta alat berat. Personel yang sudah empat hari bekerja tanpa henti tersebar di titik-titik paling terdampak.
“Semua berjalan sesuai rencana,” kata Suharyanto, meski pekerjaan panjang masih menanti.

JALUR DARAT TERBUKA, UDARA DIKERAHKAN SECARA TERPILIH

Meski banyak ruas jalan rusak, jalur darat masih dapat dilalui sehingga armada udara difokuskan hanya untuk kebutuhan mendesak.

Armada yang dikerahkan:

1 helikopter BNPB

1 pesawat fixed wing

1 helikopter Basarnas

Dari Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Sumbar, tercatat 131 personel terlibat dalam penanganan banjir, galodo, sedimentasi sungai, dan perbaikan irigasi.
Prioritas utama: pemulihan aliran sungai dan penyediaan air bagi permukiman serta pertanian.

Alat berat yang digunakan meliputi excavator, mini excavator, dan long arm. Namun di lokasi sempit, warga dan relawan masih mengandalkan cangkul dan sekop.

KONDISI ATMOSFER: SENYAR MENJAUH, LANGIT BELUM SEPENUHNYA TENANG

Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, memastikan bahwa Ex-Siklon Tropis Senyar telah menjauh. Meski begitu, Sumatra Barat masih berada di puncak musim hujan hingga akhir Desember.

Faktor seperti IOD, suhu muka laut hangat, dan konvergensi angin masih memicu pembentukan awan hujan.
Dalam sepekan ke depan, potensi hujan lebat masih harus diwaspadai.

Warga dianjurkan kembali ke rumah secara bertahap, sambil memperhatikan kondisi sekitar dan risiko cuaca ekstrem.
Daerah dengan kewaspadaan tinggi mencakup 16 kabupaten/kota, mulai dari Kepulauan Mentawai hingga Solok Selatan.

“Yang terpenting adalah kesiapsiagaan semua pihak agar risiko bencana hidrometeorologi dapat ditekan semaksimal mungkin,” ujar Desindra.

(L6)
#BanjirSumbar #Peristiwa #BNPB #SumateraBarat

 

Serasinews.com,Padang — Deru sungai yang selama ini menjadi denyut kehidupan masyarakat Sumatera Barat berubah menjadi isyarat bahaya pada 26 November 2025. Hujan ekstrem menggulung dari hulu, memecah keheningan malam, dan menurunkan banjir bandang yang menyapu pemukiman di 16 kabupaten dan kota. Ketika air akhirnya mereda, yang tersisa adalah jejak kehilangan: puluhan korban jiwa, rumah-rumah yang hancur seketika, serta ribuan warga yang kini bertahan di tenda-tenda darurat.

Di tengah kehancuran itulah Ketua Komisi IV DPR, Siti Herdiyati Rukmana (Titiek Soeharto), hadir. Bukan sekadar meninjau, tetapi menyampaikan rekomendasi yang terasa berat namun dianggap tak terelakkan: relokasi permanen bagi warga yang tinggal di bantaran sungai di seluruh Sumatera Barat.

“Ini bukan hanya penanganan darurat. Ini tentang menyelamatkan masa depan,” tegasnya, bersaing dengan suara helikopter logistik di atas langit. “Permukiman di tepi sungai adalah zona bahaya. Ketika musim hujan datang, ancamannya selalu mengintai. Relokasi adalah langkah perlindungan jangka panjang.”

Luka Lanskap: Desa-Desa yang Lenyap Dalam Sekejap

Laporan awal BNPB menggambarkan kerusakan yang luas: jembatan runtuh, jalan terputus, listrik padam, serta fasilitas publik terkubur lumpur setinggi pinggang. Banyak warga kehilangan bukan hanya rumah, tetapi juga sumber penghidupan: sawah, kios, dan ternak.

Beberapa penyintas mengaku jalur banjir berada tepat di belakang dinding rumah mereka. “Hanya beberapa detik,” kata seorang korban yang kehilangan dua anggota keluarga. “Kami tak sempat menyelamatkan apa pun.”

Kondisi inilah yang membuat Komisi IV menilai relokasi sebagai keputusan yang tak bisa lagi ditunda.

Tugas Berat Kemensos dan Gesekan Birokrasi

Dalam rapat koordinasi, Siti menegaskan beban besar berada di pundak Kementerian Sosial: mendata korban, menyalurkan bantuan, hingga menyiapkan hunian baru. Ia mengingatkan agar birokrasi tidak menjadi hambatan.

“Birokrasi tidak boleh menjadi banjir kedua,” ujarnya. Pendataan harus cepat, pembangunan hunian tak boleh menunggu berlarut-larut.

Relokasi: Harapan Baru atau Masalah yang Pindah Lokasi?

Relokasi, kata Siti, tidak boleh hanya soal menggeser warga dari satu titik ke titik lainnya. Pemerintah daerah harus memastikan:

lahan aman secara geologi,

akses jalan stabil,

sanitasi layak,

sekolah memadai,

fasilitas kesehatan siap siaga.

“Jangan memindahkan warga dari ancaman ke keterasingan. Mereka harus kembali hidup dengan aman dan bermartabat.”

Mesin Besar yang Harus Bergerak Bersama

Komisi IV berjanji melakukan pengawasan ketat. Relokasi dalam skala besar bukan sekadar membangun rumah, tetapi membangun ulang kehidupan sosial sebuah komunitas. Tanpa sinergi antarlembaga, proses pemulihan bisa kehilangan arah.

Siti mendorong agar momen bencana ini menjadi awal dari penataan ruang yang lebih berani dan lebih berpijak pada mitigasi risiko.

Pertanyaan yang Masih Menggantung

Relokasi memang pahit: menyelamatkan nyawa, namun memutus akar warga dari tanah yang mereka huni selama generasi. Namun pascabencana ini, pertanyaannya bukan lagi “Perlukah relokasi?” melainkan “Sampai kapan kita bertahan hidup di ambang bahaya?”

(B1)
#BanjirPadang #DPR #Padang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.