Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung Banjir BanjirAgam BanjirBandang BanjirPadang BanjirSumatera BanjirSumbar bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaAlamSumateraBarat BencanaKotaPadang BibitSiklonTropis95B BMKG BNNsumbar BNPB Box Redaksi BPBDSumbar BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon GanjaKering gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk HAM HargaCabaiNaik Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob IlegalFishing Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Islami Jakarta Jakarta Selatan JalanLembahAnaiPutus JalanLongsor JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya JembatanPutus JembatanRetak Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kementrian PU kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok KKB Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KUHP KumpulanDo'a Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan Pencirian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Penggelapan Penjarahan Perbankan Perceraian Perdagangan peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan PolantasMenyapa Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR PoldaRiau Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel PolresSolokKota Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak PrajuritTNITewas premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant Religi RevisiKUHP Riau sabu Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Sumbar Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara —
Kepala BNPB Suharyanto akhirnya turun ke lokasi bencana di Sumatera setelah kritik publik terus bergulir selama hampir sepekan. Kunjungan ke Desa Aek Garoga, Kecamatan Batangtoru, Minggu (30/11/2025), menjadi titik balik yang memperlihatkan perubahan sikapnya. Sesampainya di lokasi, ia terlihat terpukul menyaksikan kerusakan yang jauh di luar perkiraannya.

Jalan desa berubah menjadi aliran lumpur setinggi betis, rumah-rumah retak dan miring, sementara warga berkumpul di pinggir jalan mengharapkan bantuan pertama yang layak. Di tengah situasi itu, Suharyanto berkata pelan:

“Tapsel saya surprise… saya tidak mengira seperti ini.”

Ucapannya berbanding terbalik dengan pernyataan sebelumnya bahwa situasi di Sumbar, Sumut, dan Aceh “lebih mencekam di medsos dibanding kenyataan”, yang menuai amarah luas masyarakat, terutama dari korban bencana yang merasa dikecilkan penderitaannya.

Di hadapan Bupati Tapanuli Selatan, ia akhirnya menyampaikan permintaan maaf.

“Saya mohon maaf, Pak Bupati. Ini bukan berarti kami tidak peduli,” ujarnya.
“Kami hadir untuk membantu. Tidak ada perbedaan utara, selatan, tengah.”

Ia juga menegaskan bahwa BNPB harus melayani semua warga tanpa memandang latar belakang apa pun.
“Tidak melihat suku, agama, ras. Semua sama,” katanya menegaskan komitmen lembaganya.

Kunjungan ini menjadi momentum penting setelah lonjakan kritik beberapa hari terakhir. Publik menilai kehadiran pejabat pusat di lokasi bencana bukan sekadar menenangkan situasi, tetapi menjadi syarat utama agar penanganan darurat benar-benar sesuai kebutuhan lapangan.

Sampai laporan ini diterbitkan, tim BNPB bersama TNI/Polri, relawan lokal, dan pemerintah daerah terus mengevakuasi material longsor, membuka akses desa, serta menyalurkan logistik kepada warga terdampak. Masyarakat berharap upaya tersebut tidak hanya berhenti pada penanganan cepat, tetapi berlanjut hingga rehabilitasi dan pemulihan.

Sikap emosional Suharyanto hari itu meninggalkan pertanyaan besar: apakah empati yang ia tunjukkan akan berubah menjadi tindakan nyata yang lebih sigap, transparan, dan konsisten?

(Rini/Mond)
#BNPB #BanjirSumatera #BencanaAlam

 

Serasinews.com, Jakarta — Tiga provinsi di Sumatera kini berada dalam situasi darurat kemanusiaan yang belum pernah terjadi dalam satu dekade terakhir. Banjir besar dan rangkaian tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah merenggut 442 nyawa, sementara 402 orang masih dinyatakan hilang hingga Senin (1/12), menurut laporan terbaru BNPB.

Dari Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyampaikan bahwa angka korban terus bertambah seiring tim SAR berhasil menembus area-area yang selama ini tertutup lumpur tebal dan reruntuhan tanah.

Sumatera Utara: Pusat Luka Terbesar

Sumatera Utara muncul sebagai daerah dengan dampak paling menghancurkan.
217 warga meninggal dunia, dan 209 lainnya hilang. Banyak di antara korban ditemukan di desa-desa yang sempat terputus total akibat longsor dan rusaknya jalur transportasi.

Wilayah terdampak mencakup Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Kepulauan Nias.

Jumlah pengungsi di provinsi ini mencapai puluhan ribu jiwa, tersebar di pos-pos darurat yang masih kekurangan pasokan akibat akses darat yang minim.

Aceh: 11 Kabupaten/Kota Terendam Derita

Di Aceh, bencana memukul 11 wilayah sekaligus, menyebabkan 96 korban meninggal dan 75 orang belum ditemukan. Ribuan rumah terendam, jembatan putus, dan banyak jalur penghubung tertutup lumpur.

Lebih dari 62.000 kepala keluarga mengungsi—angka terbesar di antara tiga provinsi. Sejumlah lokasi pengungsian melaporkan kelangkaan air bersih, selimut, makanan bayi, serta layanan medis, membuat kondisi warga semakin rentan.

Sumatera Barat: Ancaman Susulan Mengintai

Sumatera Barat mencatat 129 korban jiwa, 118 hilang, dan 16 orang luka-luka. Korban tersebar di Agam, Padang Panjang, Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.

Total 77.918 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka. Banyak yang kini tinggal di tenda-tenda darurat di tengah kondisi cuaca yang masih tidak menentu. Ancaman banjir dan longsor susulan terus membayangi, memaksa tim SAR bekerja dengan kewaspadaan tinggi.

Operasi SAR: Perlombaan Melawan Waktu

Operasi pencarian dan penyelamatan kini diperluas dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, TNI–Polri, Basarnas, lembaga teknis, hingga relawan.

Fokus penanganan meliputi:

Mempercepat evakuasi dan pencarian di zona longsor berat

Memulihkan jalur penghubung ke desa-desa terisolasi

Memenuhi kebutuhan pokok pengungsi, termasuk air, obat, dan sanitasi

Memberikan dukungan psikososial bagi warga yang kehilangan keluarga dan tempat tinggal

Memasuki hari ketujuh status darurat, hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan turun, memperbesar risiko bencana lanjutan yang bisa memperlambat proses pencarian.

(Rini/Mond)
#BNPB #BanjirSumatera #Longsor #Peristiwa

 

Serasinews.com, Riau – Arus solidaritas dari Riau terus mengalir menuju Sumatera Barat. Sebanyak 250 personel Polda Riau diberangkatkan ke Kabupaten Agam pada Minggu (30/11) untuk memperkuat penanganan banjir dan longsor yang menelan banyak korban serta merusak permukiman warga.

Keberangkatan pasukan dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, yang sejak pagi meninjau kesiapan di lapangan—mulai dari kelengkapan SAR hingga kondisi mental para personel.

Hari ini saya akan berangkat ke Agam dan melihat langsung tenda-tenda personel Polda Riau yang di-BKO-kan di sana. Salam dari Bapak Kapolri dan Ibu Ketua Umum Bhayangkari,” ujar Herry saat melepas rombongan di Mapolda Riau.

Ia menegaskan bahwa misi kemanusiaan tidak mengenal batas wilayah. Ketika bencana melanda, kepolisian di mana pun harus hadir untuk membantu.

Enam Truk Bantuan Logistik Dikirim ke Tiga Provinsi

Di waktu yang sama, Polda Riau juga mengirim enam truk logistik menuju wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Bantuan ini dihimpun dari keluarga besar Polda Riau dan Bhayangkari sebagai wujud gotong royong setelah kabar bencana merebak.

Bantuan tersebut mencakup kebutuhan darurat, antara lain:

255 dus mi instan & 50 dus mi instan cup

50 sak beras 10 kg & 33 sak beras 5 kg

20 dus sarden

140 dus air mineral

70 dus kue kaleng

40 dus susu kaleng

20 dus gula, 20 dus teh, 20 dus kopi

20 dus susu bayi

30 dus popok, 30 dus pembalut wanita

25 kontainer penyimpanan, 240 selimut

20 koli pakaian layak

50 cangkul untuk membantu pembersihan material longsor

Bantuan yang kami kirimkan adalah kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan para penyintas,” kata Kapolda.

Personel Berkeahlian Khusus dan Dukungan Trauma Healing

Dari total personel, sekitar 250 di antaranya memiliki keahlian khusus dalam penanganan darurat, pencarian dan pertolongan, serta manajemen lokasi bencana. Kehadiran mereka diharapkan memperkuat kerja tim gabungan yang sudah berada di lokasi sejak awal kejadian.

Tidak hanya bantuan fisik, dukungan pemulihan trauma juga dipersiapkan. Enam psikolog Polri telah lebih dulu dikirim pada Sabtu (29/11), dan gelombang berikutnya akan menyusul.

Insyaallah besok kami akan kirim tambahan sekitar 30 psikolog, bekerja sama dengan sejumlah kampus di Riau, untuk memberikan layanan trauma healing kepada para korban,” ujar Irjen Herry Heryawan.

Bagi warga yang kehilangan rumah, keluarga, dan rasa aman, keberadaan para psikolog ini menjadi bagian penting dalam memulihkan luka psikologis akibat bencana.

(Rini/Mond)
#PoldaRiau #BanjirSumbar #Polri

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Tiga hari setelah bencana melanda, Sumatra Barat mulai menunjukkan denyut pemulihan. Di antara lumpur yang perlahan mengering dan ruas jalan yang masih retak seperti serat tanah yang letih, secercah harapan mulai terlihat.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa upaya penanganan pascabencana terus mengalami perkembangan positif. Cuaca yang lebih bersahabat memberi ruang bagi percepatan pemulihan, sementara Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tetap diperkuat untuk mengendalikan potensi hujan susulan.
Sumatra Barat sudah lebih pulih di hari ketiga. Saat ini tidak ada hujan, dan OMC masih dilanjutkan,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (1/12/2025). Optimisme itu ia sampaikan dengan kewaspadaan, mengingat kondisi tanah yang masih rawan.

KORBAN: Angka yang Masih Menyisakan Luka

Hingga kini, data terbaru mencatat:

129 orang meninggal

118 orang hilang

16 orang luka-luka

Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan dampak paling berat, mencatat 87 korban meninggal dan 76 orang hilang.
Di Padang Pariaman, sebagian warga mulai kembali ke rumah saat siang hari untuk membersihkan lumpur dan puing-puing, sebelum kembali bermalam di posko karena listrik belum stabil dan rasa cemas masih kuat.

Total delapan kabupaten/kota terdampak: Agam, Solok, Pesisir Selatan, Padang, Padang Panjang, Pariaman, Tanah Datar, dan Bukittinggi.
Jumlah pengungsi mencapai 77.918 jiwa, banyak di antaranya menjalani rutinitas berat: pulang membersihkan – kembali mengungsi.

INFRASTRUKTUR: Luka Fisik yang Belum Sembuh

Kerusakan infrastruktur masih menjadi tantangan besar:

sejumlah jembatan terputus

jalan amblas

beberapa jalur nasional dan provinsi lumpuh

Di Padang Panjang dan Sicincin, jalur utama belum tersambung sehingga arus logistik harus memutar jauh.
BNPB telah mengirim sembako, makanan siap saji, perlengkapan kebersihan, tenda, selimut, serta alat berat. Personel yang sudah empat hari bekerja tanpa henti tersebar di titik-titik paling terdampak.
“Semua berjalan sesuai rencana,” kata Suharyanto, meski pekerjaan panjang masih menanti.

JALUR DARAT TERBUKA, UDARA DIKERAHKAN SECARA TERPILIH

Meski banyak ruas jalan rusak, jalur darat masih dapat dilalui sehingga armada udara difokuskan hanya untuk kebutuhan mendesak.

Armada yang dikerahkan:

1 helikopter BNPB

1 pesawat fixed wing

1 helikopter Basarnas

Dari Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Sumbar, tercatat 131 personel terlibat dalam penanganan banjir, galodo, sedimentasi sungai, dan perbaikan irigasi.
Prioritas utama: pemulihan aliran sungai dan penyediaan air bagi permukiman serta pertanian.

Alat berat yang digunakan meliputi excavator, mini excavator, dan long arm. Namun di lokasi sempit, warga dan relawan masih mengandalkan cangkul dan sekop.

KONDISI ATMOSFER: SENYAR MENJAUH, LANGIT BELUM SEPENUHNYA TENANG

Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, memastikan bahwa Ex-Siklon Tropis Senyar telah menjauh. Meski begitu, Sumatra Barat masih berada di puncak musim hujan hingga akhir Desember.

Faktor seperti IOD, suhu muka laut hangat, dan konvergensi angin masih memicu pembentukan awan hujan.
Dalam sepekan ke depan, potensi hujan lebat masih harus diwaspadai.

Warga dianjurkan kembali ke rumah secara bertahap, sambil memperhatikan kondisi sekitar dan risiko cuaca ekstrem.
Daerah dengan kewaspadaan tinggi mencakup 16 kabupaten/kota, mulai dari Kepulauan Mentawai hingga Solok Selatan.

“Yang terpenting adalah kesiapsiagaan semua pihak agar risiko bencana hidrometeorologi dapat ditekan semaksimal mungkin,” ujar Desindra.

(L6)
#BanjirSumbar #Peristiwa #BNPB #SumateraBarat

 

Serasinews.com,Padang — Deru sungai yang selama ini menjadi denyut kehidupan masyarakat Sumatera Barat berubah menjadi isyarat bahaya pada 26 November 2025. Hujan ekstrem menggulung dari hulu, memecah keheningan malam, dan menurunkan banjir bandang yang menyapu pemukiman di 16 kabupaten dan kota. Ketika air akhirnya mereda, yang tersisa adalah jejak kehilangan: puluhan korban jiwa, rumah-rumah yang hancur seketika, serta ribuan warga yang kini bertahan di tenda-tenda darurat.

Di tengah kehancuran itulah Ketua Komisi IV DPR, Siti Herdiyati Rukmana (Titiek Soeharto), hadir. Bukan sekadar meninjau, tetapi menyampaikan rekomendasi yang terasa berat namun dianggap tak terelakkan: relokasi permanen bagi warga yang tinggal di bantaran sungai di seluruh Sumatera Barat.

“Ini bukan hanya penanganan darurat. Ini tentang menyelamatkan masa depan,” tegasnya, bersaing dengan suara helikopter logistik di atas langit. “Permukiman di tepi sungai adalah zona bahaya. Ketika musim hujan datang, ancamannya selalu mengintai. Relokasi adalah langkah perlindungan jangka panjang.”

Luka Lanskap: Desa-Desa yang Lenyap Dalam Sekejap

Laporan awal BNPB menggambarkan kerusakan yang luas: jembatan runtuh, jalan terputus, listrik padam, serta fasilitas publik terkubur lumpur setinggi pinggang. Banyak warga kehilangan bukan hanya rumah, tetapi juga sumber penghidupan: sawah, kios, dan ternak.

Beberapa penyintas mengaku jalur banjir berada tepat di belakang dinding rumah mereka. “Hanya beberapa detik,” kata seorang korban yang kehilangan dua anggota keluarga. “Kami tak sempat menyelamatkan apa pun.”

Kondisi inilah yang membuat Komisi IV menilai relokasi sebagai keputusan yang tak bisa lagi ditunda.

Tugas Berat Kemensos dan Gesekan Birokrasi

Dalam rapat koordinasi, Siti menegaskan beban besar berada di pundak Kementerian Sosial: mendata korban, menyalurkan bantuan, hingga menyiapkan hunian baru. Ia mengingatkan agar birokrasi tidak menjadi hambatan.

“Birokrasi tidak boleh menjadi banjir kedua,” ujarnya. Pendataan harus cepat, pembangunan hunian tak boleh menunggu berlarut-larut.

Relokasi: Harapan Baru atau Masalah yang Pindah Lokasi?

Relokasi, kata Siti, tidak boleh hanya soal menggeser warga dari satu titik ke titik lainnya. Pemerintah daerah harus memastikan:

lahan aman secara geologi,

akses jalan stabil,

sanitasi layak,

sekolah memadai,

fasilitas kesehatan siap siaga.

“Jangan memindahkan warga dari ancaman ke keterasingan. Mereka harus kembali hidup dengan aman dan bermartabat.”

Mesin Besar yang Harus Bergerak Bersama

Komisi IV berjanji melakukan pengawasan ketat. Relokasi dalam skala besar bukan sekadar membangun rumah, tetapi membangun ulang kehidupan sosial sebuah komunitas. Tanpa sinergi antarlembaga, proses pemulihan bisa kehilangan arah.

Siti mendorong agar momen bencana ini menjadi awal dari penataan ruang yang lebih berani dan lebih berpijak pada mitigasi risiko.

Pertanyaan yang Masih Menggantung

Relokasi memang pahit: menyelamatkan nyawa, namun memutus akar warga dari tanah yang mereka huni selama generasi. Namun pascabencana ini, pertanyaannya bukan lagi “Perlukah relokasi?” melainkan “Sampai kapan kita bertahan hidup di ambang bahaya?”

(B1)
#BanjirPadang #DPR #Padang

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Hujan deras yang tak kunjung reda sejak 21 November kembali menguji ketangguhan infrastruktur Sumatera Barat.
Rentetan bencana hidrometeorologi membuat sejumlah ruas jalan provinsi porak-poranda. Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Armizoprades, menyebut 16 ruas jalan kini masuk daftar terdampak, dengan 54 titik kerusakan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.

Di lapangan, kerusakan terlihat dalam banyak wajah: jalan amblas, bahu jalan runtuh tergerus arus, tebing longsor, dua jembatan mengalami kerusakan parah, hingga beberapa kawasan tertutup pohon tumbang. Akibatnya, beberapa wilayah sempat terputus akses dan aktivitas logistik berjalan tersendat.

Skala Kerusakan

Berdasarkan pemetaan awal tim teknis BMCKTR, ditemukan:

11 titik badan jalan amblas

24 titik bahu jalan terban

13 titik longsor

2 jembatan rusak berat

4 titik tertutup pohon tumbang

“Sejak hari pertama, kami bersama berbagai pihak langsung melakukan pembersihan material longsor dan pohon tumbang. Tujuannya jelas: akses evakuasi harus terbuka,” kata Armizoprades.

16 Ruas Jalan yang Terimbas Bencana

Kerusakan tersebar di jalur-jalur penting berikut:

Mangopoh – Padang Luar

Panti – Simpang Empat

Batas Payakumbuh – Suliki – Koto Tinggi

Pangkalan Koto Baru – Sialang – Gelugur

Palupuah – Pua Gadih – Koto Tinggi

Simp. Koto Mambang – Balingka

Matur – Palambayan

Palambayan – Palupuh

Simp. Gantiang Payo – Batas Tanah Datar – Sumani

Pintu Angin – Labuah Saiyo

Sijunjuang – Tanah Badantuang

Guguak Cino – Sitangkai

Teluk Bayur – Nipah – Purus

Teluk Kabung – Mandeh – Tarusan

Lubuak Sikapiang (Simp. Daliak) – Talu (Simp. Gantiang)

Lubuak Basung – Sungai Limau

Setiap ruas menghadapi tantangan berbeda—ada yang tersumbat material longsor setinggi pinggang, ada yang retak dan hilang sebagian, dan ada pula yang tak bisa dilalui karena jembatan nyaris roboh.

Pendataan Masih Terbuka

Kepala Bidang Bina Marga, Adratus Setiawan, menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat sementara. Tim survei terus bergerak ke wilayah-wilayah rawan yang sulit dijangkau.
“Instruksi Gubernur jelas: jangan biarkan masyarakat terisolasi. Jalur logistik harus aman,” tegasnya.
Suasana penyisiran lokasi kerap digambarkan berkabut, basah, dan penuh suara mesin alat berat yang terus bekerja sejak pagi.

Penanganan Terus Berjalan

Meski perbaikan darurat dipercepat, cuaca ekstrem masih menjadi ancaman. Tim memasang rambu peringatan serta mengalihkan arus lalu lintas di beberapa titik untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Rekonstruksi permanen baru bisa dilakukan setelah situasi stabil dan pendataan final rampung. Untuk sementara, fokus utama pemerintah adalah memulihkan akses, karena dari akses pula bantuan dan mobilitas warga bergantung.

(Rini/Mond)
#Infrastruktur #Sumbar #Bencana

 

Serasinews.com, Padang — Tanjakan Sitinjau Lauik kembali menimbulkan ancaman bagi pengguna jalan. Pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, jalur Padang–Solok yang dikenal ekstrem itu kembali menjadi lokasi kecelakaan beruntun. Sebuah truk bermuatan berat gagal menanjak, mundur tak terkendali, dan menyeret beberapa kendaraan lain, termasuk sebuah ambulans yang sedang membawa korban banjir bandang.

Dalam gelap dini hari, suara gesekan besi, klakson panik, dan jeritan warga membingungkan suasana. Akses jalan di titik rawan Sitinjau Lauik pun lumpuh total.

Truk Kehabisan Tenaga, Mundur Tak Terkendali

Warga melaporkan truk tampak terseok saat menanjak. Mesin meraung, namun tidak cukup kuat menahan lereng ekstrem Sitinjau Lauik. Dalam hitungan detik, truk mundur dengan cepat.

Awas… mundur!” teriak warga, tapi momentum sudah lepas kendali. Taburan benturan dimulai dengan sebuah minibus, diikuti kendaraan di belakangnya. Ambulans dari Solok yang membawa korban galodo tak sempat menghindar dan ikut terseret.

Polisi Bergerak Cepat

Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, membenarkan insiden itu dan menyatakan petugas sudah berada di lokasi sejak dini hari. Dalam kondisi minim cahaya, lampu senter, lampu rotator, dan kabut pegunungan membuat suasana di TKP dramatis.

Kemacetan Panjang: Satlantas Turun Tangan

Satlantas Polresta Padang segera mengerahkan personel untuk membuka jalur. Iptu Zulkifli, Kanit Laka Lantas Polresta Padang, mengatakan prioritas utama adalah mengurai kemacetan dan memastikan kendaraan bisa bergerak kembali. Dari arah Solok, arus juga tersendat parah karena rangkaian kendaraan terlibat kecelakaan. Iptu Rido, Kasat Lantas Polres Solok, menyebut situasi belum normal.

Ambulans Jadi Sorotan

Keterlibatan ambulans yang membawa korban banjir bandang menarik perhatian. Petugas memprioritaskan pemindahan pasien ke ambulans lain agar penanganan medis tidak terganggu.

Pendataan dan Penyelidikan Lanjutan

Kepolisian masih mendata jumlah kendaraan yang terlibat, kronologi kecelakaan, dan kemungkinan korban luka. Pemeriksaan truk penyebab insiden, termasuk dugaan kelebihan muatan, masalah teknis, atau human error, akan dilakukan. Rilis resmi dari pihak berwenang akan diterbitkan setelah data terkumpul.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan
#SitinjauLauik #Padang

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.