Latest Post



Padang – Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW RI), Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang menerima plakat penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas sinergi dan dukungannya dalam penyebaran informasi kepada masyarakat.

Acara yang berlangsung hangat pada Rabu (6/8/2025) itu dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari IKW RI dan Perumda Air Minum Kota Padang. Penghargaan ini menjadi bukti nyata hubungan harmonis antara perusahaan pelayanan publik dan insan pers dalam mendorong keterbukaan informasi serta pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Hendra Pebrizal: “Terima kasih telah menjadi mitra promosi Perumda Air Minum Kota Padang”

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan serta dukungan yang diberikan oleh IKW RI. Menurutnya, IKW RI telah memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi yang relevan dan edukatif kepada masyarakat, khususnya para pelanggan Perumda Air Minum Kota Padang.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada IKW RI yang telah menjadi mitra promosi kami. Peran media sangat strategis dalam menyampaikan program-program kami kepada masyarakat. Sinergi ini akan terus kami jaga demi peningkatan kualitas pelayanan,” ujar Hendra.

Ia menegaskan, kolaborasi ini tidak sekadar dalam bentuk pemberitaan, tetapi juga dalam mendorong edukasi kepada pelanggan mengenai pentingnya menjaga kualitas air, kewajiban pembayaran, dan program sosial yang dijalankan oleh perusahaan daerah tersebut.

IKW RI Apresiasi Kontribusi Nyata Perumda Air Minum

Ketua IKW RI, Davit Effendi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan Perumda Air Minum Kota Padang dalam rangkaian kegiatan HUT ke-9 IKW RI. Ia menyebut kehadiran perusahaan daerah tersebut dalam berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

“Kami bangga atas kolaborasi ini. Perumda Air Minum Kota Padang bukan hanya menyediakan layanan air bersih, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial,” kata Davit.

Rangkaian Program Sosial dan Inovasi Pelayanan Dalam Rangka HJK Padang 

Dalam paparannya, Hendra Pebrizal juga membeberkan sejumlah program unggulan yang tengah dijalankan oleh Perumda Air Minum Kota Padang dalam menyambut HJK Padang ke 356, baik dari sisi pelayanan, kualitas air, hingga program sosial:

1. Program Gratis Sambungan Air Bersih untuk Rumah Ibadah dan UMKM

Perumda telah merealisasikan 807 dari 1000 unit sambungan air gratis untuk rumah ibadah. Selain itu, program serupa juga menyasar 1000 unit rumah warga dan 1000 pelaku usaha UMKM, sebagai bagian dari upaya mendukung masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha kecil.

2. Inspeksi 1000 Depot Air Minum Isi Ulang

Sebanyak 53 sampel dari depot air minum telah diperiksa, dengan hasil:

27 depot dinyatakan aman dan layak konsumsi

26 depot tidak layak konsumsi

Pemeriksaan ini dilakukan bekerja sama dengan puskesmas-puskesmas di Kota Padang. Sampel yang diambil dikirim ke laboratorium Perumda Air Minum untuk diuji kualitasnya. Hasil pemeriksaan kemudian ditindaklanjuti dengan pemasangan stiker “Layak” atau “Tidak Layak” oleh Dinas Kesehatan Kota Padang.

Pemeriksaan depot ini ditargetkan rampung hingga 18 Desember 2025 sebagai bagian dari komitmen menjaga kualitas air bagi masyarakat.

3. Diskon dan Pembebasan Denda untuk Pelanggan

Sebagai bentuk dukungan terhadap program sosial Pemerintah Kota Padang dalam rangka HJK Padang ke 356, Perumda memberikan:

Pemotongan harga khusus bagi pelanggan rumah tangga

Diskon bagi pelanggan yang sempat mengalami pemutusan

Seluruh kebijakan ini dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap kewajiban pembayaran.

4. Penyelesaian Tunggakan Rumah Ibadah

Dalam tahun 2024, Perumda berhasil menyelesaikan berbagai tunggakan Rumah Ibadah yang sempat tertunda, menunjukkan efektivitas manajemen dan komitmen dalam menyelesaikan persoalan.

Satu-satunya Kantor Akreditasi Nasional di Sumatera Barat

Perumda Air Minum Kota Padang juga menjadi satu-satunya perusahaan air minum di Sumatera Barat yang memiliki Kantor Akreditasi Nasional. Ini menunjukkan bahwa kualitas layanan dan laboratorium pengujian air yang dimiliki telah diakui secara nasional.

Hadirin yang Meramaikan Acara

Acara peringatan HUT ke-9 IKW RI ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari kedua belah pihak. Dari pihak Perumda Air Minum Kota Padang, turut hadir:

Direktur Utama Hendra Pebrizal

Kasubag Humas Adhie Zein

Sementara dari IKW RI, hadir:

Ketua Umum IKW RI Davit Effendi

Sekretaris Marzuki

Ketua Pelaksana HUT IKW RI Sukra Rahmat Putra

Beberapa anggota panitia dan dewan pendiri lainnya

Sinergi antara Perumda Air Minum Kota Padang dan IKW RI dalam acara ini bukan hanya simbol penghargaan, tetapi juga bentuk nyata dari kolaborasi strategis antara institusi pelayanan publik dan media. Harapannya, kerja sama ini terus berlanjut dalam menyampaikan informasi yang edukatif, mendorong pelayanan prima, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Padang.

(Rel)


PADANG – Memasuki tanggal 1 Safar 1447 H yang jatuh pada Sabtu, 26 Juli 2025, berbagai mitos seputar bulan Safar kembali mencuat di tengah masyarakat. Tidak sedikit umat Islam yang masih memandang bulan kedua dalam kalender Hijriah ini sebagai bulan penuh kesialan, musibah, bahkan pantangan melakukan hajatan besar seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha.

Keyakinan tersebut berkembang turun-temurun, terutama di beberapa wilayah Nusantara, seperti Jawa dan sebagian Sumatera. Padahal, dalam ajaran Islam, anggapan tersebut tidak memiliki dasar yang sahih. Islam sebagai agama tauhid membebaskan umatnya dari belenggu takhayul dan kepercayaan yang tidak berdasar wahyu.

Berikut penelusuran mendalam mengenai mitos-mitos yang berkembang di bulan Safar, lengkap dengan klarifikasi ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis:

1. Mitos: Bulan Safar Membawa Kesialan

Keyakinan bahwa bulan Safar membawa malapetaka telah beredar sejak zaman Jahiliyah. Masyarakat dahulu percaya bahwa Safar adalah masa turunnya penyakit, kesialan, dan berbagai bentuk kerugian. Akibatnya, banyak orang menghindari kegiatan penting seperti menikah, pindah rumah, atau memulai usaha saat bulan ini tiba.

Penjelasan Islam: Tidak Ada Bulan Sial dalam Islam

Islam secara tegas membantah adanya bulan sial, termasuk Safar. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ

“Tidak ada penularan penyakit (yang berdiri sendiri), tidak ada thiyarah (anggapan sial), tidak ada (kesialan karena) burung hantu, dan tidak ada kesialan dalam bulan Safar.”

(HR. Bukhari No. 5757, Muslim No. 2220)

Dengan tegas, Rasulullah ﷺ menolak kepercayaan terhadap benda, makhluk, atau waktu tertentu yang dianggap membawa sial. Hal ini menjadi pengingat bahwa keyakinan terhadap kesialan waktu adalah warisan jahiliyah, bukan bagian dari Islam.

2. Mitos: Hari Rabu Terakhir di Bulan Safar adalah Hari Turunnya Musibah

Di beberapa daerah, beredar kepercayaan bahwa hari Rabu terakhir di bulan Safar, yang dikenal dengan Rebo Wekasan, adalah hari paling sial dalam setahun. Disebutkan bahwa sebanyak 320.000 bencana akan turun ke dunia pada hari itu. Sebagai bentuk "perlindungan", masyarakat menggelar ritual seperti mandi air bunga atau membaca doa-doa khusus.

Penjelasan Islam: Tidak Ada Dalil Shahih Tentang Kesialan di Rebo Wekasan

Kepercayaan ini tidak ditemukan dalam Al-Qur’an maupun Hadis sahih. Bahkan, Muktamar Ke-3 Nahdlatul Ulama (NU) secara resmi menolak keyakinan terhadap adanya hari sial di bulan Safar. Penolakan ini merujuk kepada pendapat Syekh Ibnu Hajar al-Haitamy dalam kitab Al-Fatawa al-Haditsiyah:

“Barangsiapa bertanya tentang hari sial dan sebagainya untuk diikuti, bukan untuk ditinggalkan, dan memilih apa yang harus dikerjakan serta mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi. Bukanlah petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Penciptanya, tidak berdasarkan hitung-hitungan dan terhadap Tuhannya selalu bertawakal. Dan apa yang dikutip tentang hari-hari nestapa dari sahabat Ali kw. adalah batil dan dusta serta tidak ada dasarnya sama sekali.”

(Ahkamul Fuqaha’, 2010: 54)

Ritual mandi kembang, tolak bala, dan sebagainya juga tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Islam justru mengajarkan doa dan tawakal sebagai senjata utama menghadapi segala ujian.

3. Mitos: Menikah di Bulan Safar Akan Mendatangkan Malapetaka

Banyak pasangan menunda hari bahagia mereka karena percaya bahwa menikah di bulan Safar akan membawa sial dalam rumah tangga. Sebagian bahkan menganggap bahwa pernikahan di bulan ini bisa menyebabkan perceraian, kesulitan ekonomi, atau konflik suami-istri.

Penjelasan Islam: Tidak Ada Larangan Menikah di Bulan Safar

Islam tidak pernah melarang pernikahan di bulan Safar. Bahkan dalam sejarah Islam, Rasulullah ﷺ menikahkan para sahabatnya di bulan ini. Tidak ada satu pun hadis sahih yang melarang atau menyebut bulan Safar sebagai waktu yang buruk untuk pernikahan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala justru memerintahkan untuk tidak tunduk pada keyakinan syirik dan takhayul. Allah berfirman:

إِنَّمَا النَّجْمُ وَالشِّعْرَىٰ، وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَىٰ

“Sesungguhnya Dialah (Allah) Tuhan dari bintang Syira.”

(QS. An-Najm: 49)

قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا

“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami.”

(QS. At-Taubah: 51)

Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada satu pun musibah, bencana, atau kesialan yang akan menimpa manusia kecuali atas izin Allah, bukan karena bulan, tanggal, atau hari tertentu.

Kesimpulan: Iman Lebih Utama dari Takhayul

Bulan Safar bukanlah bulan sial. Tidak ada dalil sahih yang menyebutkan bahwa Safar lebih buruk dari bulan-bulan lainnya. Rasulullah ﷺ justru mengajarkan agar umat Islam bertawakal, memperbanyak amal, dan meninggalkan kepercayaan syirik yang tidak bersumber dari wahyu.

Masyarakat Muslim di Indonesia—terutama generasi muda—perlu dibekali dengan pemahaman agama yang lurus agar tidak terjebak dalam budaya mistik yang bertentangan dengan tauhid. Memulai usaha, menikah, atau berhijrah di bulan Safar bukanlah suatu larangan, bahkan bisa menjadi amal mulia jika diniatkan karena Allah.

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah sebagai penolongnya.”

(QS. At-Talaq: 3)



*Kiwirok, Pegunungan Bintang —* Dalam rangka mempererat keharmonisan dengan masyarakat dan mendukung kesejahteraan warga di wilayah pegunungan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz melaksanakan kegiatan sambang ke Kampung Apom, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Jum'at (1/8/2025)

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh IPDA Munawar dan melibatkan 12 personel Satgas Ops Damai Cartenz bersama 4 personel dari Polsek Kiwirok. Dalam kunjungan tersebut, tim Satgas menyerahkan bantuan bibit tanaman untuk masyarakat serta alat tulis bagi anak-anak sekolah di Kampung Apom.

Bantuan tersebut diterima secara langsung oleh Kepala Kampung Apom, Bapak Selkius Yamhim, yang menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan perhatian yang ditunjukkan oleh aparat keamanan terhadap masyarakat dan generasi muda di daerah yang cukup terpencil itu.

Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Selain penyerahan bantuan, para personel juga menyempatkan diri berdialog dengan warga guna mendengar secara langsung aspirasi serta kebutuhan mereka.

Kaops Damai Cartenz Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakaops Damai Cartenz, Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari pendekatan humanis dan upaya membangun kedamaian yang berkelanjutan di wilayah pegunungan.

“Kegiatan sambang seperti ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan hubungan yang kuat antara aparat dan masyarakat. Selain menjaga keamanan, Satgas Operasi Damai Cartenz juga terus berkomitmen hadir dengan membawa manfaat langsung bagi warga, termasuk memberikan bantuan pertanian dan mendukung pendidikan anak-anak di pelosok Papua,” ujar Brigjen. Pol. Faizal.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menekankan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan manfaat langsung, tetapi juga menjadi pesan moral bahwa aparat hadir sebagai mitra masyarakat, bukan pihak yang perlu ditakuti, justru pendekatan sosial dan dialog dengan masyarakat menjadi strategi utama Satgas dalam mewujudkan situasi yang aman dan kondusif di Papua Pegunungan.

“Kami terus berkomitmen untuk membangun komunikasi yang terbuka, jujur, dan bersahabat dengan masyarakat. Masyarakat Papua adalah bagian dari kita, dan melalui kegiatan seperti ini, kita ingin menanamkan nilai saling percaya dan kolaborasi,” ungkap Kombes Yusuf.

Melalui kegiatan humanis yang berkelanjutan, Satgas Operasi Damai Cartenz berharap dapat memperkuat jalinan sosial, mendukung pembangunan lokal, dan menciptakan ruang damai yang kokoh di Tanah Papua.(*) 



Cirebon. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (2/8/2025). 

Dalam acara tersebut, Kapolri menyampaikan harapan agar hubungan antara ulama dan umaro terus diperkuat demi menjaga persatuan bangsa.

Haul yang dipimpin KH Adib Rofi'uddin Izza ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Ketua MPR Ahmad Muzani, Wamennaker Immanuel Ebenezer Gerungan, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta para kiai dan sesepuh Ponpes Buntet. Dari jajaran Polri, hadir pula Irwasum Komjen Dedi Prasetyo, Kabaintelkam Komjen Syahardiantono, Kadivpropam Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Irjen Sandi Nugroho, Kapusdokkes Irjen Asep Hendradiana, dan Wakabareskrim Irjen Asep Edi Suheri.

"Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan kepada para sesepuh yang telah wafat, serta sarana untuk memperkuat nilai-nilai Islam, budaya pesantren, dan semangat kebersamaan dalam mewujudkan sinergi antara ulama dan umaro," ujar Kapolri.

Acara juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon, serta sambutan dari para kiai dan pimpinan lembaga. Kapolri menekankan pentingnya dukungan para tokoh agama terhadap langkah-langkah Polri dalam menyukseskan program pemerintah.

"Polri dan ulama punya peran yang saling melengkapi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Saya memohon doa dan dukungan dari para kiai, ustaz, ulama, serta santri untuk bersama mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," ujar Kapolri.

Sebagai catatan, Dewan Sepuh Pondok Buntet terdiri dari KH Adib Rofi'uddin Izza, KH Amirudin Abkari, KH Tajudin Zein, KH Subhi Muta'ad, KH Ahmad Mursyidin, dan KH Hasanudin Kriyani.(*) 



Labuan Bajo, Wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat pesisir kembali ditunjukkan melalui kegiatan “Jumat Berkah” yang digelar Markas Unit Polisi Perairan (Marnit) Labuan Bajo. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (1/8) pukul 11.00 WITA ini diisi dengan penyerahan tali asih dari Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., yang disampaikan secara langsung oleh Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution, S.I.K., M.H., kepada para nelayan di perairan Labuan Bajo.

Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, personel Marnit Labuan Bajo mendistribusikan bantuan berupa paket sembako, bendera Merah Putih, dan jaket pelampung (life jacket) kepada para nelayan yang tengah melaut. Selain bantuan fisik, para personel juga memberikan imbauan keselamatan agar para nelayan senantiasa mengutamakan keselamatan diri dalam menjalankan aktivitas di laut.

Kegiatan ini melibatkan beberapa unsur satuan perairan, seperti kru KP. P. Padar 3018, KPC. 2007, dan KP. 2006, serta didukung alat utama (alut) berupa Kapal Patroli Cepat KPC-2007 dan Rigid Inflatable Boat (RIB) Intercept 03.

Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., menyampaikan apresiasi kepada jajaran Ditpolairud atas dedikasi dan kepedulian nyata terhadap masyarakat pesisir.

 “Kegiatan Jumat Berkah ini adalah bentuk nyata kehadiran Polri, khususnya Ditpolairud, di tengah masyarakat pesisir. Tali asih yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban para nelayan sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga keselamatan saat melaut. Polri berkomitmen untuk terus hadir melalui aksi-aksi kemanusiaan seperti ini,” ujar Kombes Pol Henry, Minggu (3/8).

Dengan mengedepankan semangat sinergi dan pendekatan humanis, kegiatan Jumat Berkah berjalan dengan lancar dan aman. Kehadiran Polairud di tengah-tengah nelayan diharapkan dapat mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat, sekaligus menjadi wujud komitmen dalam menjaga keselamatan serta meningkatkan kesejahteraan warga pesisir.(*) 


serasinews.com- Radang tenggorokan mungkin terdengar sepele, tetapi bagi siapa pun yang pernah mengalaminya, rasa perih, panas, dan sulit menelan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Terlebih lagi, kondisi ini sering kali menjadi awal dari penyakit yang lebih serius, seperti flu, batuk kronis, hingga infeksi saluran pernapasan atas.

Lantas, bagaimana cara agar kita bisa mencegah radang tenggorokan sebelum terlambat? Berikut lima langkah praktis namun ampuh yang bisa Anda lakukan. Dan ingat, langkah paling sederhana seperti cuci tangan justru memiliki dampak yang luar biasa besar!

1. Cuci Tangan Secara Teratur dan Benar

Jangan anggap remeh langkah ini.

Tangan adalah "kendaraan umum" bagi ribuan kuman setiap hari. Kita menyentuh gagang pintu, uang, handphone, dan berbagai permukaan lain yang mungkin terkontaminasi virus dan bakteri penyebab infeksi saluran napas, termasuk Streptococcus pyogenes—biang utama radang tenggorokan.

Kapan harus cuci tangan?

Sebelum makan dan setelah keluar dari toilet

Setelah menyentuh benda di ruang publik

Setelah batuk, bersin, atau memegang hidung dan mulut

Tips mencuci tangan yang benar:

Gunakan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik

Bersihkan sela jari, kuku, dan punggung tangan

Keringkan dengan handuk bersih atau tisu

Kesehatan dimulai dari tangan yang bersih. Jangan skip cuci tangan!

2. Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Nutrisi Seimbang

Radang tenggorokan sering menyerang saat sistem kekebalan tubuh melemah. Maka dari itu, pola makan yang sehat dan seimbang menjadi kunci utama pencegahan.

Nutrisi penting untuk imunitas:

Vitamin C (jeruk, jambu, paprika merah) untuk melawan infeksi

Zinc (daging, kacang-kacangan, biji-bijian) untuk mempercepat penyembuhan

Vitamin A (wortel, ubi, sayuran hijau) untuk menjaga kesehatan selaput lendir tenggorokan

Jangan lupakan juga air putih minimal 2 liter sehari agar tenggorokan tetap lembap dan lendir alami bisa bekerja optimal menangkal mikroorganisme.

3. Hindari Asap, Debu, dan Polusi

Udara kotor adalah musuh utama kesehatan tenggorokan. Asap rokok, debu jalanan, dan polusi udara dapat mengiritasi dinding tenggorokan, membuatnya rentan mengalami peradangan.

Langkah perlindungan:

Gunakan masker saat di luar ruangan, terutama di area berpolusi tinggi

Hindari paparan asap rokok, bahkan sebagai perokok pasif

Jaga kelembapan udara di ruangan dengan humidifier jika udara terlalu kering

Ingat, sekali terpapar iritan terus-menerus, tenggorokan bisa mengalami mikro-luka yang menjadi jalan masuk bagi infeksi.

4. Istirahat yang Cukup dan Hindari Stres

Kurang tidur dan stres berat bisa menyebabkan sistem imun turun, membuat tubuh tak mampu melawan virus dan bakteri penyebab radang tenggorokan.

Tips menjaga kualitas istirahat:

Tidur minimal 7–8 jam per malam

Hindari gadget 1 jam sebelum tidur

Ciptakan suasana kamar yang tenang, gelap, dan sejuk

Manajemen stres:

Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan

Luangkan waktu untuk hobi dan kegiatan yang menyenangkan

Jangan ragu mencari bantuan profesional jika stres sudah mengganggu fungsi sehari-hari

Ketika tubuh dan pikiran tenang, sistem kekebalan akan bekerja lebih efektif.

5. Jangan Berbagi Barang Pribadi dan Jaga Jarak saat Sakit

Virus penyebab radang tenggorokan mudah menyebar melalui air liur, lendir, dan percikan saat bicara, batuk, atau bersin. Oleh karena itu, etika batuk dan menjaga kebersihan barang pribadi menjadi langkah penting.

Yang harus diperhatikan:

Gunakan masker jika Anda atau orang sekitar sedang flu atau batuk

Jangan berbagi gelas, sendok, handuk, atau alat makan lainnya

Bersihkan permukaan yang sering disentuh bersama (meja, gagang pintu) dengan disinfektan

Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit

Tindakan kecil seperti ini membantu memutus rantai penularan secara signifikan.

Catatan Penting: Kapan Harus ke Dokter?

Jika radang tenggorokan disertai:

Demam tinggi lebih dari 3 hari

Nyeri menelan parah

Bintik putih di tenggorokan

Suara serak lebih dari 2 minggu

Kesulitan bernapas

Segeralah periksa ke dokter. Ini bisa menjadi tanda infeksi serius seperti tonsilitis akut atau bahkan infeksi bakteri streptokokus yang memerlukan antibiotik.

Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati

Radang tenggorokan bukan hanya soal ketidaknyamanan, tapi juga pintu masuk bagi penyakit lain. Dengan langkah sederhana seperti cuci tangan, makan bergizi, menghindari iritan, cukup istirahat, dan menjaga jarak saat sakit, Anda sudah melakukan investasi besar untuk kesehatan tenggorokan.

Karena itu, jangan tunggu sakit dulu baru peduli. Mulailah dari sekarang, karena tenggorokan yang sehat adalah bagian penting dari tubuh yang kuat.

Tips Kesehatan Bonus: Minuman Alami Penjaga Tenggorokan

Air lemon hangat + madu: antibakteri dan antiinflamasi

Teh jahe: meredakan peradangan dan menghangatkan tubuh

Air garam hangat untuk berkumur: membunuh kuman di rongga mulut dan tenggorokan

(Mond)


#RadangTenggorokan #Gayahidup #Lifestyle #Kesehatan



Cirebon. Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, mengungkap bahwa kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo patut diapresiasi. Sebab, dengan kepemimpinanya di Polri, ketertiban dan keamanan masyarakat dapat dirasakan kondusif oleh seluruh masyarakat.

Ia pun memandang bahwa Jenderal Sigit seperti jimat yang mewujudkan keamanan di tengah masyarakat.

“Kita semua mengalami bahwa di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini, kita masyarakat mengalami keadaan relatif tentram tertib aman sehingga seolah-olah pak Listyo ini telah berfungsi sebagai jimat ketertiban dan keamanan masyarakat selama ini,” ujar Ketua PBNU dalam sambutannya di Haul Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Sabtu (2/8/25).

Tak dipungkiri, ujarnya, Jenderal Sigit paham betul mengenai lingkungan para tokoh agama yang bisa bersinergi mewujudkan ketentramam dan keamanan di masyarakat.

“Pak Listyo ini pernah bertugas di Jogja kalau tidak salah, beliau tahu betul di Jogja banyak jimat-jimat yang disebut kiyai,” jelas Ketua  PBNU. 

Diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menghadiri Haul Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat. Haul ini juga dihadiri Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer.

Sesepuh Pondok Buntet Pesantren, Kh. Adib Rofiuddin Izza pun mengucapkan terima kasih kepada Jenderal Sigit atas segala kontribusinya selama ini terhadap Pondok Buntet Pesantren. Tak dipungkiri, berbagai bantuan telah diberikan dari Polri sebagai bentuk kepeduliannya.

“Terima kasih Pak Kapolri seluruh bantuannya, terima kasih, beliau berbaik hati,” jelasnya dalam sambutan, Sabtu (2/8/25).

Ditegaskan Kh. Adib, keluarga besar pesantren ini mempercayai bahwa keamanan negeri ini terjamin dengan kepemimpinan Jenderal Sigit. Persatuan dan kesatuan menjadi komitmen bersama untuk menjaga bangsa ini.

“Kami di sini hanya menitipkan bangsa dan negara saja, tidak lebih dari itu,” ujarnya.

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.