Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung Banjir BanjirBandang bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaKotaPadang BibitSiklonTropis95B BMKG BNNsumbar Box Redaksi BPBDSumbar BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk HAM Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob IlegalFishing Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kementrian PU kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok KKB Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KUHP Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan Pencirian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Penggelapan Perbankan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant RevisiKUHP Riau sabu Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Serasinews.com, Pasaman Barat – Kamis (27/11/2025) pagi, Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, diselimuti sisa hujan. Tanah licin dan Sungai Batang Pasaman yang meluap menutup jalan, menjadikan perjalanan jenazah Dahrizal (62) penuh tantangan. Kendaraan tak bisa lewat, dan harapan untuk membawa jenazah dengan ambulans lenyap seketika.

Di tengah kondisi itu, warga dan keluarga bersatu. Dengan tandu rakitan, jenazah digotong bergantian, langkah demi langkah, menembus air keruh setinggi lutut. Bukan sekadar estafet, melainkan simbol keteguhan dan solidaritas masyarakat menghadapi alam yang tak bersahabat.

Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Gina Alecia, menyatakan, “Kendaraan tidak bisa menembus genangan. Prioritas utama adalah memastikan jenazah sampai ke rumah duka, meski harus berjalan kaki.”

Rombongan awalnya bergerak dari RSUP M. Djamil Padang pada Rabu (26/11). Sampai di Jembatan Batang Pasaman, mereka terhenti—arus deras menutup jalan nasional. Ambulans tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Warga setempat langsung bergerak. Tandu disiapkan, barisan dibentuk, dan jenazah dipindahkan melewati jalur setapak di pinggir jembatan. Lumpur menempel di kaki, arus menyapu perlahan, namun langkah mereka mantap, menyadari bahwa menunda perjalanan terakhir bukanlah pilihan.

Hingga Kamis siang, jalan nasional tetap lumpuh. Debit air tinggi membuat kendaraan menumpuk di kedua sisi. Namun di tengah banjir dan lumpur, gotong-royong tetap menjadi jembatan paling kuat—lebih kokoh daripada beton jembatan yang tak mampu menahan luapan air.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #KabupatenPasamanBarat

 

Serasinews.com, Padang — Tim Satgas Brimob Polda Sumbar mengevakuasi lima jenazah di Lumin Park pada Kamis (27/11/2025) pagi. Penemuan ini terjadi setelah laporan warga tentang orang hilang di kawasan tersebut. Seluruh korban kini dibawa ke RSUD Rasidin untuk proses identifikasi.

Menurut Dansat Brimob Polda Sumbar, Kombes Lukman, pencarian dilakukan dengan hati-hati karena medan di lokasi cukup sulit. “Kami bergerak berdasarkan laporan warga, setiap temuan dilaporkan berjenjang. Fokus utama saat ini adalah identifikasi korban dan menjaga keamanan lokasi,” ujarnya.

Hingga saat ini, identitas dan penyebab kematian kelima korban masih dalam penyelidikan. RSUD Rasidin membuka akses bagi keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melakukan pengecekan data dan kecocokan ciri-ciri korban.

Aparat kepolisian juga menjaga ketat perbatasan kawasan untuk mencegah kerumunan dan memastikan proses penyelidikan berjalan lancar. Masyarakat diimbau menunggu informasi resmi dari kepolisian.

(Rini/Mond)

#BrimobPoldaSumbar #PenemuanMayat #Padang #Peristiwa

Serasinews.com,Malalak- 27 November 2025 – Dentuman deras air bah dari perbukitan Malalak pada Rabu sore mengubah Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, menjadi puing-puing. Dalam hitungan menit, arus deras membawa lumpur, kayu, dan reruntuhan rumah, memutus jalan, dan merenggut nyawa.

Hingga Kamis pagi, dua warga ditemukan meninggal, sementara satu orang masih hilang, terbawa pusaran air bercampur lumpur dan gelondongan kayu. Identitas para korban belum bisa dipastikan karena akses ke lokasi masih sangat terbatas.

“Data yang masuk sangat minim. Kami benar-benar terjebak di posko pengungsian Campago karena akses hampir semuanya terputus,” ujar Camat Malalak, Ulya Satar, dengan suara berat.

Arus Coklat yang Menghantam Tanpa Ampun

Banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Langit tampak normal, namun debit air di hulu meningkat drastis. Apa yang turun bukan air biasa—coklat pekat, sarat lumpur dan kayu, menyeret rumah-rumah dan segala yang dilewatinya.

Sekitar 70 kepala keluarga harus mengungsi, meninggalkan rumah yang kini tertimbun lumpur atau rusak berat.

Pengungsian Terhambat, Akses Lumpuh

Informasi dari grup warga Malalak Membangun menyebutkan ada empat titik pengungsian: Masjid Nurul Falah Limo Badak, Masjid Nurul Sa’adah Jorong Saskand, Masjid Nurul Iman Jorong Bukik Malanca, dan SDN 01 Campago.

Namun akses ke lokasi-lokasi tersebut sulit. Banyak jalur tertutup lumpur dan pohon tumbang. Jalur dari Malalak Barat ke Malalak Utara tertutup longsor, sedangkan jembatan penghubung Malalak Barat–Selatan putus terbawa arus sungai. Jalur ke Balingka sudah terputus sejak 25 November, sehingga rute tersisa hanya Sicincin – Tandikek – Malalak, dengan medan licin dan rawan longsor susulan.

Warga Bertahan di Posko Pengungsian

Di posko, kebutuhan dasar mulai menipis. Bahan pangan, susu bayi, diapers, pembalut, selimut, dan pakaian layak menjadi kebutuhan paling mendesak. Listrik padam sejak Selasa, membuat anak-anak dan bayi bertahan dalam gelap dengan lampu darurat seadanya. Beberapa warga harus mencari sinyal di tebing untuk mengabari keluarga: suara mereka menjadi tanda “Kami masih di sini.”

Menanti Bantuan, Menjaga Harapan

Banjir bandang Malalak menjadi pengingat rapuhnya permukiman di lereng sungai. Saat ini warga berharap bantuan logistik, alat berat, dan evakuasi korban hilang segera datang. Meski kondisi berat, harapan tetap menyala—tipis namun kuat, seperti lampu minyak yang menolak padam di tengah hujan badai.

(Rini/Mond)
#BanjirBandang #Malalak
#SumateraBarat #Peristiwa
#BencanaAlam

 

Serasinews.com,Padang — Pemerintah Kota Padang menetapkan hari Kamis, 27 November 2025, sebagai hari libur untuk seluruh siswa SD dan SMP. Kebijakan ini diambil setelah meningkatnya risiko banjir hidrometeorologi yang sejak dini hari melanda sejumlah kecamatan di kota tersebut. Keputusan disampaikan langsung oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran, sebagai langkah cepat untuk menjaga keselamatan peserta didik.

Curah Hujan Ekstrem, Debit Sungai Meningkat

Hujan deras yang turun sejak malam menyebabkan debit beberapa sungai besar seperti Batang Kuranji, Batang Arau, dan Batang Air Dingin naik tajam. Di beberapa daerah rawan seperti Kuranji, Lubuk Kilangan, Nanggalo, dan Pauh, air mulai masuk ke permukiman warga.

BPBD Kota Padang mencatat genangan setinggi 30–70 cm serta laporan potensi longsor di kawasan perbukitan. Sejak subuh, tim TRC BPBD, Damkar, dan relawan sudah turun ke lapangan melakukan pemantauan dan penanganan cepat.

Keselamatan Siswa Jadi Prioritas

Di tengah kondisi cuaca yang belum stabil, Wali Kota Fadly Amran menegaskan bahwa keselamatan siswa tidak bisa ditawar.

“Dengan mempertimbangkan situasi dan potensi banjir susulan, kegiatan belajar mengajar untuk tingkat SD dan SMP kami hentikan sementara hingga ada pemberitahuan berikutnya,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Ia juga mengimbau orang tua agar memastikan anak-anak tetap berada di rumah dan menjauhi area sungai, saluran air besar, serta kawasan rawan longsor.

Sekolah Diminta Siaga

Dinas Pendidikan Kota Padang mengarahkan semua kepala sekolah untuk:

Memantau kondisi sekitar sekolah,

Mengirim laporan berkala terkait potensi kerusakan fasilitas,

Menyiapkan skema pembelajaran jarak jauh jika libur diperpanjang,

Berkoordinasi dengan komite sekolah untuk kebutuhan darurat.

BPBD juga terus memperbarui peta risiko banjir sebagai dasar penentuan zona aman dan zona merah.

Warga Diminta Tetap Waspada

Pemko Padang kembali mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem.

“Tetap waspada dan prioritaskan keselamatan. Hindari aktivitas di kawasan rawan. Semoga kita semua dilindungi Allah SWT,” tutur Fadly.

Layanan aduan cepat BPBD dan aplikasi SiTanggap juga dibuka untuk menerima laporan terkait banjir, pohon tumbang, maupun kondisi darurat lainnya.

Prediksi Cuaca: Hujan Masih Berlanjut

BMKG Minangkabau memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mendominasi wilayah Padang selama dua hari ke depan, terutama pada sore hingga malam hari. Kondisi ini meningkatkan potensi banjir rob di daerah pesisir serta longsor di kawasan berbukit.

(Rini/Mond)
#Padang #BencanaAlam #Banjir
#Hidroneteorologi

 

Serasinews.com, Sumatera Barat — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat resmi menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam untuk seluruh wilayah terdampak cuaca ekstrem. Penetapan ini berlaku selama 14 hari, mulai 25 November hingga 8 Desember 2025, sebagaimana tercantum dalam SK Gubernur Nomor 360-761-2025.

Keputusan tersebut diambil setelah banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang melanda berbagai daerah dan menimbulkan kerusakan luas pada permukiman, infrastruktur, serta fasilitas publik.

13 Daerah Terdampak

Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, mengumumkan status ini usai memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di Kantor Gubernur, Rabu (26/11/2025).

“Dengan 13 kabupaten/kota terdampak, penetapan status tanggap darurat tingkat provinsi menjadi langkah yang harus diambil. Status ini berlaku 14 hari dan dapat diperpanjang sesuai kondisi lapangan,” ujar Arry.

Lima daerah tercatat mengalami dampak paling berat, yaitu:

Kabupaten Padang Pariaman

Kabupaten Agam

Kabupaten Pesisir Selatan

Kota Bukittinggi

(Satu wilayah tambahan menunggu konfirmasi resmi Pemprov)

Wilayah-wilayah tersebut sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat lokal karena intensitas hujan ekstrem memicu banjir meluas, longsor yang menutup akses jalan, serta angin kencang yang merusak rumah warga.

Akses Pengajuan DSP BNPB

Status tanggap darurat provinsi menjadi dasar penting untuk mengajukan Dana Siap Pakai (DSP) ke BNPB.

“Dengan status ini, proses penanganan tidak terhambat persoalan administratif,” jelas Arry.

DSP akan digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti logistik, alat berat, armada evakuasi, tenda pengungsian, suplai makanan, hingga dukungan tenaga teknis.

Tujuh Prioritas Penanganan

Pemprov Sumbar menetapkan tujuh langkah strategis selama masa tanggap darurat:

Pengkajian cepat dampak dan kebutuhan tiap daerah.

Aktivasi sistem komando darurat provinsi.

Evakuasi warga terdampak dan terisolasi.

Pemenuhan kebutuhan dasar: makanan, air bersih, obat, dan hunian darurat.

Perlindungan kelompok rentan (lansia, balita, ibu hamil, difabel).

Pengendalian ancaman lanjutan seperti longsor susulan dan luapan sungai.

Penyaluran logistik secara cepat dan terkoordinasi.

Arry menegaskan seluruh OPD harus bekerja dalam satu jalur komando dan tanpa jeda.

BPBD Sumbar Jadi Command Center

Kantor BPBD Sumbar ditetapkan sebagai Posko Tanggap Darurat sekaligus Command Center Provinsi. Seluruh laporan kejadian, kondisi korban, kebutuhan darurat, dan perkembangan infrastruktur akan dihimpun dan dikoordinasikan dari posko ini.

“Semua informasi dan operasi lapangan disatukan di BPBD agar penanganan lebih cepat dan terarah,” kata Arry.

Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut

BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga awal Desember, dipicu oleh gangguan siklonik lokal. Sejumlah akses jalan antardaerah masih terputus, ribuan rumah terendam, dan warga mengungsi ke lokasi aman.

(Rini/Mond)

#TanggapDaruratBencana #SumateraBarat #BencanaAlam

 

Serasinews.com, Padang Panjang —
Arus utama Padang–Bukittinggi kembali lumpuh total pada Kamis pagi (27/11/2025) setelah dua titik longsor serentak menutup badan jalan di kawasan Lembah Anai. Material tanah dan batu dari tebing-tebing tua runtuh bersamaan, menjadikan jalur vital Sumatera Barat itu seperti ditutup tirai besar dari alam.

Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, melalui Kasat Lantas AKP Pifzen Finot yang berada langsung di lokasi, mengonfirmasi bahwa longsor terjadi di dua titik: Pendakian Singgalang Kariang dan Pemandian Mega Mendung, keduanya berada di wilayah Kenagarian Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.
“Dua lokasi longsor sepenuhnya tidak dapat dilewati. Jalur Padang–Bukittinggi kami tutup total sampai situasi aman,” ujar AKP Pifzen Finot, suaranya diselingi deru kendaraan terjebak dan alat berat yang masih menunggu kondisi stabil.

Kondisi Terkini: Kendaraan Mengular, Mobilitas Terhenti

Pantauan di Silaing Bawah memperlihatkan antrean panjang kendaraan yang tidak bisa bergerak sedikit pun. Mobil pribadi, bus, hingga truk logistik terjebak tanpa kepastian waktu. Sebagian pengemudi memilih memutar balik, sementara lainnya menepi sembari menunggu kabar terbaru.

Seorang sopir travel yang sudah menempuh perjalanan berjam-jam mengaku tak menerima informasi apa pun sebelumnya. “Begitu sampai, ternyata jalan sudah buntu total,” katanya dengan nada kecewa.

Material Longsor Menutupi Jalan: Tanah, Batu, dan Batang Pohon

Di titik Pendakian Singgalang Kariang, material longsor menggunung hingga setinggi pinggang orang dewasa. Sementara di kawasan Pemandian Mega Mendung, longsoran merentang cukup panjang dan turut menyeret pagar pembatas jalan.

Hujan deras sejak malam sebelumnya diduga jadi pemicu utama. Tebing-tebing di jalur Lembah Anai memang dikenal rawan ambrol ketika curah hujan naik, menjadikannya ancaman rutin bagi pengendara.

Upaya Penanganan: Alat Berat Siaga, Pembersihan Bertahap

Petugas gabungan dari Satlantas Polres Padang Panjang, BPBD Tanah Datar, dan PUPR telah memulai pembersihan manual serta penilaian awal. Namun medan labil dan cuaca berkabut membuat alat berat belum dapat beroperasi maksimal.

“Kami prioritaskan keselamatan personel. Jika kondisi membaik, pembersihan akan dikejar hari ini,” ujar seorang anggota BPBD.

Hingga laporan ini dibuat, tidak ada korban jiwa atau kendaraan yang tertimpa, namun potensi longsor susulan masih sangat mungkin terjadi.

Dampak Lebar: Distribusi Barang & Aktivitas Warga Tersendat

Sebagai jalur utama yang menghubungkan Padang–Bukittinggi, penutupan total ini langsung memukul distribusi logistik, perjalanan wisatawan, serta mobilitas harian warga. Beberapa travel antarkota telah mengalihkan rute, meski konsekuensinya waktu tempuh lebih lama dan biaya meningkat.

Warga berharap pemerintah daerah memberikan pembaruan secara berkala, mengingat jalur alternatif lain belum mampu menampung lonjakan kendaraan yang dialihkan.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #LembahAnai #BencanaAlam #Longsor

 

Serasinews.com,  PadangJembatan Gunung Nago yang menjadi penghubung utama antara Kecamatan Kuranji dan Pauh runtuh pada Kamis pagi (27/11/2025) setelah banjir besar dari Sungai Batang Kuranji menghantam struktur jembatan dengan arus yang tak terkendali. Dalam hitungan menit, konstruksi yang telah bertahun-tahun menjadi jalur vital itu tak lagi mampu menahan tekanan air.

Melalui unggahan resmi di Instagram, Polsek Pauh memperingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. “Jembatan Gunung Nago putus, diimbau untuk masyarakat Pauh untuk tetap waspada,” tulis mereka, menandai situasi yang sedang berkembang cepat.

Derasnya arus yang memutuskan struktur

Video yang beredar menunjukkan kenaikan debit air sejak dini hari. Arus sungai membawa kayu besar, lumpur, dan material lain yang menghantam badan jembatan secara berulang. Tiap benturan memperlihatkan semakin melemahnya bagian tengah.

Seorang warga yang merekam detik-detik terakhir menyebutkan, sekitar pukul enam pagi air sudah menyentuh bagian bawah jembatan. “Tak lama, bagian tengahnya turun, lalu patah,” ungkapnya.

Dalam rekaman lain terdengar warga panik mengingatkan satu sama lain untuk menjauh, tepat sebelum salah satu penyangga utama ikut terseret arus.

Mobilitas warga lumpuh

Jembatan Gunung Nago selama ini menjadi jalur tercepat menuju kawasan Universitas Andalas (UNAND) di Limau Manis dari arah Kuranji dan Belimbing. Setiap pagi dan sore jembatan tersebut dipadati warga, mahasiswa, serta pedagang.

Pasca-runtuhnya jembatan, warga terpaksa mengambil jalur alternatif yang lebih jauh dan berliku. Waktu tempuh meningkat drastis dan aktivitas masyarakat terganggu, termasuk mahasiswa yang hendak mengikuti ujian pagi di kampus.

“Saya sudah berangkat lebih awal, tapi tetap tak bisa lewat. Banyak yang akhirnya tidak sampai ke kampus,” kata salah seorang mahasiswa yang ditemui di lokasi.

Penanganan awal dan pemantauan lanjutan

Petugas BPBD Kota Padang bersama kepolisian segera memasang pembatas untuk mengamankan area. Kondisi cuaca yang masih tidak stabil membuat ancaman runtuhan lanjutan tetap ada.

Belum ada laporan korban jiwa hingga saat ini, namun tim gabungan terus memantau kondisi sungai serta infrastruktur lain di sepanjang aliran Batang Kuranji.

Bagi warga sekitar, robohnya jembatan ini menjadi peringatan keras bahwa curah hujan tinggi bisa mengubah aliran sungai menjadi ancaman nyata dalam waktu singkat.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #JembatanGunungNagoPutus #Padang #Banjir

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.