Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam AIDS Aipda Dian WR AirterjunLembahAnaiMeluap Aksibersihpantai Aleknagari Amak Lisa anthropophobia Antikorupsi Apelsiaga Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang balapliar Bali Balikpapan Bandung Banjir BanjirBandang bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam BBM bencana Bencana alam Bencanaalam BencanaKotaPadang BibitSiklonTropis95B BMKG BNNsumbar Box Redaksi BPBDSumbar BrimobPoldaSumbar Brimobuntukindonesia bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang BWSSVPadang Calon Bupati cemburubuta Cikampek Cikarang CuacaEkstrem cuacapanasekstrem curanmor danabos Dandrem 032 WBR dankodaeral II Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial dinassosialpadang Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DitpolairudPoldaSumbar DPCPKBkotapadang DPR DPRD Padang DPRDpadang DPRDsumbar dubalangkota Enarotali Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup GayaHidup gempa gerakcepatdinsos gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk HAM Haripahlawan Harisumpahpemuda Hidroneteologi Hipnotis HIV Hot New hukum HUT Humaspolri ke 74 HUT80Brimob IlegalFishing Indonesia Indonesia. indonesiamaju infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan JalanRetak Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KabupatenAgam KabupatenDharmasraya KabupatenPasamanBarat KabupatenPesisirSelatan KAI Sumbar Kakorlantas kakorlantaspolri kapolres kapolressijunjung Kapolri kasat narkoba KasusMedis keamanan kebakaran KebatanGunungNagoPutus kecamatankototangah kecelakaan kegiatanrutin kejaripadang kejaripesel kekerasan kelangkaanBBM kelangkaansolar Kementrian PU kementriankebudayaan kendaraan Kesehatan keselamatan bersama keselamatan kerja kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok KKB Kodim 0307 Tanah Datar KomnasHAM komplotanganjalATM Korem 032/WB Korpolairud korupsi Kota Padang KotaPariaman KPK Kriminal KUHP Laksamanamuda Lampung LembahAnai Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lingkungan listrikilegal lombok timur Longsor LongsorKampusUINImambonjol LowonganKerjaPalsu Madiun Magelang MahardikaMudaIndonesia Makan Bergizi Gratis Makasar Malalak MalPraktek manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika MTsN10pesisirselatan mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasioanl Nasional ngaraisianok NTT odgj Oksibil olahraga Opini oprasimalam oprasitumpasbandar2025 oprasizebra2025 oprasizebrasinggalang2025 OrangHanyut OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak Pahlawannasional pajak air tanah Palimanan pandekarancak pantaipadang Papua parenting Pariaman Parlemen Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pelalawan pelayananhumanis pelayanansosial Pembunuhan pemerasan Pemko Padang PemkoPadang PemutihanPajakKendaraan pencabulan Pencirian Pendidikan penegakanhukum penemuanbayi penemuanmayat Pengancaman pengangguran penganiayaan Penggelapan Perbankan Perceraian peristiwa peristiwadaerah perlindungananak Persami pertahanan PerumdaAirMinum Pesisir Selatan PesisirSelatan Peti PKL PolaMakan Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespasaman polrespasamanbarat polrespasbar polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang polrestapadang POLRI PolriPresisi Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Purwakarta jawabarat QuickWins Razia RekeningDormant RevisiKUHP Riau sabu Sarkel SatgasDamaiCartenz satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto Sawmil segmen sianok seherman SekolahRakyat Semarang semenpadang Senjatatajam sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment simulasibencana siswismptewassaathiking sitinjaulauik Skoliosis SMA1pulaupunjung sobatlalulintasrancakbana solok Solok selatan solokarosuka solokselatan solsel Sosialisasi SPBUganting SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat SumateraBarat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar tanahdatar tanggapdarurat TanggapDaruratBencana tawuran Terbaru Ternate Timika Papua timklewang TNI TPUTunggulHitam Transformasi polri transpadang transportasi tsunamiDrill Uin UIN IB Padang Utama UUMD3 Viral Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

Dharmasraya, Serasinews.com– Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas gizi di lingkungan pendidikan, Polres Dharmasraya menginisiasi penandatanganan kerja sama antara Yayasan Kemala Bhayangkari dengan Kepala SPPG Polres Dharmasraya, serta antara Kepala SPPG dengan para penerima manfaat Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Presisi Tantya Sudhirajati Polres Dharmasraya, Selasa (4/11/2025) pukul 09.30 WIB, dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tamu undangan. Turut hadir Kapolres Dharmasraya AKBP Purwanto Hari Subekti, S.Sos., Danramil 03/Pulau Punjung Mayor Czi Sarinto, para Kabag, Kasat, Kapolsek Sitiung I Koto Agung AKP Sutrisman, perwakilan Camat Sitiung, serta para kepala sekolah penerima manfaat program MBG.

Dalam sambutannya, AKBP Purwanto Hari Subekti menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kerja sama tersebut.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam program ini. Semoga kolaborasi ini membawa manfaat nyata bagi sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Kapolres menegaskan bahwa SPPG Polres Dharmasraya telah menyiapkan sistem keamanan pangan yang ketat untuk memastikan setiap tahap pengolahan dan distribusi berjalan higienis serta aman konsumsi.

“Seluruh bahan baku dan peralatan memasak telah melalui pemeriksaan ketat. Mohon doa dan dukungan agar program ini berjalan lancar dan memberi dampak positif bagi anak-anak kita,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala SPPG Polres Dharmasraya menuturkan bahwa pihaknya telah menyesuaikan seluruh kegiatan operasional dengan standar keamanan pangan yang berlaku.

“Insyaallah seluruh proses pengolahan dan pengendalian mutu telah diuji pihak berwenang. Rencananya, operasional resmi SPPG dimulai pada 10 November 2025,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari Danramil 03/Pulau Punjung Mayor Czi Sarinto, yang menegaskan komitmen TNI dalam bersinergi dengan Polri untuk keberhasilan program sosial tersebut.

“Kami siap bersinergi dan mendukung penuh program ini. Semoga dapat berjalan lancar serta memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Usai penandatanganan, para tamu undangan meninjau langsung dapur SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Dharmasraya. Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kesiapan dan kebersihan fasilitas sebelum program resmi dijalankan.

Melalui kegiatan ini, Polres Dharmasraya berharap program Makanan Bergizi Gratis dapat menjadi langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan, meningkatkan gizi anak sekolah, serta memperkuat peran Polri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

(Rini)

 




Sijunjung, Serasinews.com— Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Kapolsek Sijunjung Iptu Murdani, S.H. bersama personelnya menyalurkan bantuan sosial (bansos) dari Kapolres Sijunjung, AKBP William Harbensyah, S.I.K., M.H., kepada warga kurang mampu di Nagari Solok Ambah, Kecamatan Sijunjung, pada Selasa (4/11/2025).

Penyaluran bantuan berlangsung di Kantor Wali Nagari Solok Ambah dan disambut antusias oleh masyarakat penerima. Bantuan tersebut berupa paket sembako yang ditujukan bagi warga dengan kondisi ekonomi kurang beruntung.

Adapun warga yang menerima bantuan di antaranya Dedi Kurniawan, Ical Putra, Apri Danus, Elpinda, Ali Akbar, Marni, Yuslinar, M. Ifdal, Erdison, dan Candra.

Kapolres Sijunjung melalui Kapolsek Sijunjung Iptu Murdani menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial Polres Sijunjung yang bertujuan membantu masyarakat sekaligus mempererat hubungan antara kepolisian dan warga.

“Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Iptu Murdani.

Ia menegaskan, kegiatan sosial semacam ini akan terus digelar secara berkelanjutan sebagai wujud nyata kehadiran Polri yang tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan penyaluran bansos berlangsung lancar dan penuh keakraban. Para penerima tampak bersyukur dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh jajaran Polres dan Polsek Sijunjung.

“Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Terima kasih kepada Bapak Kapolres dan Kapolsek yang telah peduli dengan masyarakat kecil seperti kami,” ungkap Marni, salah seorang penerima bantuan dengan wajah haru.

Melalui kegiatan sosial ini, diharapkan terjalin hubungan yang semakin harmonis antara Polri dan masyarakat, sekaligus menjadi motivasi bagi pihak lain untuk turut berperan dalam membantu sesama.

(Rini)

 

Padang, Serasinews.com — Suasana tenang dini hari di Kota Padang mendadak berubah riuh saat belasan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) turun ke lapangan. Tepat pukul 02.30 WIB, Selasa (4/11/2025), mereka mulai menyisir sejumlah titik hiburan malam dalam rangka penegakan Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2025 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Operasi yang berlangsung hingga menjelang subuh itu menemukan beberapa tempat hiburan masih beroperasi melewati batas waktu yang ditetapkan. Lampu warna-warni dan dentuman musik yang masih terdengar membuat petugas harus bertindak tegas.

“Kita bubarkan dan berikan teguran kepada pemilik tempat hiburan yang melanggar jam operasional maupun izin usaha,” tegas Rozaldi Rosman, S.STP., M.Si, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibum dan Tranmas) Satpol PP Kota Padang, yang memimpin langsung operasi tersebut.

Rozaldi menuturkan, kegiatan hiburan hingga dini hari berpotensi mengganggu kenyamanan warga sekitar.

“Masyarakat butuh waktu istirahat di malam hari. Jangan sampai kegiatan yang tak perlu justru meresahkan lingkungan,” ujarnya.

Selain menertibkan tempat hiburan malam, petugas juga menyambangi sejumlah penginapan di wilayah kota. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada aktivitas yang melanggar norma kesusilaan. Dari hasil razia, petugas menemukan satu pasangan bukan suami istri yang menginap di satu kamar. Keduanya kemudian diamankan dan dibawa ke kantor Satpol PP untuk pendataan.

“Kami ingin memastikan penginapan dipakai sebagaimana mestinya, bukan untuk perbuatan yang mencoreng moral dan citra kota,” tambah Rozaldi.

Tak berhenti di situ, tim patroli melanjutkan operasi ke kawasan Khatib Sulaiman, lokasi yang kerap dijadikan tempat nongkrong anak muda hingga larut malam. Di sana, petugas mendapati beberapa remaja masih berkeliaran di pinggir jalan, termasuk empat gadis remaja yang turut diamankan untuk dilakukan pembinaan.

“Mereka kita bawa ke kantor untuk didata dan diberikan arahan agar tidak mengulangi perbuatannya,” jelas Rozaldi.

Operasi ini menjadi pengingat bagi pelaku usaha hiburan malam maupun masyarakat agar menaati peraturan yang berlaku. Pemerintah Kota Padang menegaskan komitmennya menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan warga, terutama di waktu malam.

“Padang harus tetap dikenal sebagai kota yang tertib, aman, dan berbudaya. Jangan nodai citra itu hanya karena ulah segelintir orang,” tutup Rozaldi dengan tegas.

(Rini/Mond)
#SatpolPP #Padang #Tibum #KetertibanUmum

 

Serasinews.com,Padang – Layanan transportasi massal Trans Padang segera tampil dengan wajah baru. Sebanyak sepuluh unit bus modern akan segera mengaspal, membawa semangat inklusivitas dengan desain yang ramah bagi penyandang disabilitas. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Padang dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang lebih manusiawi dan merata.

Direktur Perumda Padang Sejahtera Mandiri (PSM), Alvino Martha, menjelaskan bahwa armada terbaru ini membawa sejumlah pembaruan penting dibanding generasi sebelumnya. Selain tampilan yang lebih modern, bus kini dirancang agar mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk pengguna kursi roda.

“Bus kali ini jauh lebih ramah bagi penyandang disabilitas,” ujar Alvino, Selasa (4/11/2025).


Perubahan paling mencolok terdapat pada penambahan pintu di bagian belakang, yang dikhususkan bagi penumpang difabel. Ruang di area tersebut telah disiapkan untuk dua hingga tiga kursi roda, lengkap dengan sistem pengaman dan area gerak yang lebih lega, sehingga pengguna kursi roda dapat naik dan turun dengan aman tanpa terganggu penumpang lain.

Selain itu, kabin bus kini terasa lebih luas, dilengkapi pendingin udara (AC) hemat energi, pencahayaan yang lebih baik, serta desain interior modern yang mendukung kenyamanan selama perjalanan—terutama saat jam sibuk di tengah panasnya udara pesisir Padang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Ances Kurniawan, menyebutkan bahwa sepuluh armada baru ini seharusnya mulai beroperasi sejak 1 November 2025, namun pengirimannya sedikit tertunda karena proses dari pihak rekanan belum sepenuhnya selesai.

“Harusnya sudah jalan awal November, tapi karena belum semua unit tiba di Padang, jadwal peluncuran diundur,” jelas Ances.


Ances menambahkan, seluruh unit akan tiba di Padang pada pekan depan, sebelum menjalani uji teknis dan kelayakan jalan. Jika tak ada kendala, launching resmi direncanakan berlangsung pada pekan kedua atau ketiga November dan bus akan langsung melayani Koridor 1: Pasar Raya – Lubuk Buaya.

Kehadiran armada baru ini mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak yang menilai langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan publik sekaligus memperluas akses transportasi bagi kelompok rentan.

Selain meningkatkan kenyamanan, Trans Padang versi terbaru diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Dengan fasilitas yang ramah disabilitas dan kenyamanan setara transportasi modern, Trans Padang berpotensi menjadi ikon transportasi inklusif di wilayah barat Indonesia.

Upaya pembaruan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Padang untuk mewujudkan “transportasi publik yang aman, nyaman, dan ramah bagi semua kalangan.”

“Kami ingin memastikan semua warga tanpa terkecuali dapat menikmati layanan transportasi publik yang layak,” tutup Alvino Martha.


Dengan hadirnya sepuluh armada baru ini, wajah transportasi massal di Kota Padang memasuki babak baru — lebih modern, lebih nyaman, dan lebih manusiawi.

(Rini/Mond)
#TransPadang #Transportasi #Padang

Serasinews.com, Padang – Asap hitam pekat menembus langit sore Kota Padang, Selasa (4/11/2025). Suara sirene meraung menembus riuh kepanikan warga di tepi Banjir Kanal, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara. Dalam hitungan menit, api membungkus deretan bangunan semi permanen—laundry, warung, dan bengkel—yang berdiri saling menempel di tepian kanal itu.

Di balik kobaran api yang menggila, dua nyawa tak sempat menyelamatkan diri. Inen Irawati (40) dan anaknya, Ravi (20), ditemukan tewas terpanggang—terjebak di dalam bangunan yang menjadi saksi bisu akhir kehidupan mereka.

Ujian Nyata “Padang Sigap”

Laporan kebakaran masuk pukul 13.40 WIB. Tanpa jeda, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang langsung bergerak. Lima unit mobil pemadam dan 65 personel dikerahkan hanya dalam lima menit. Jalur sempit, padat, dan panas tak menyurutkan langkah mereka.

“Begitu laporan diterima, tim langsung meluncur. Situasi padat, api cepat membesar. Kami harus berpacu dengan waktu agar tak merembet ke rumah warga,” tutur Rinaldi, Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, suaranya tegas tapi terselip nada duka.

Ledakan keras dari arah bengkel memecah udara. Percikan api menjalar ke tumpukan bahan mudah terbakar. Dalam sekejap, kobaran menjalar cepat, menelan segalanya.

“Bangunannya semi permanen, penuh bahan yang mudah terbakar. Api langsung menggila. Kami berusaha evakuasi korban, tapi asap dan panas membuat segalanya gelap,” katanya dengan mata sayu.

Jeritan di Tengah Bara

Saksi mata, Dio (28), masih terguncang mengingat momen itu.
“Saya baru pulang. Tiba-tiba BOOM!—suara ledakan keras. Pas keluar, api udah tinggi banget dari bengkel. Semua orang lari, teriak-teriak, bawa ember seadanya. Panik luar biasa,” katanya dengan suara bergetar.

Warga berhamburan, sebagian mencoba menyelamatkan barang, sebagian lagi hanya bisa menatap rumah mereka terbakar hidup-hidup. Api menjalar ke atap, meledakkan tabung gas, menciptakan kobaran merah yang menyilaukan mata.

Dalam hiruk pikuk itu, petugas Damkar berlari menembus asap, mengguyur dari segala arah. Satu jam kemudian, nyala api berhasil dijinakkan—namun yang tersisa hanyalah puing, arang, dan dua tubuh tanpa nyawa.

Jenazah Inen dan Ravi dievakuasi ke RS Bhayangkara Padang. Warga yang mengenal mereka hanya bisa menunduk, menahan sesak di dada.

Padang Sigap: Antara Kecepatan dan Pengorbanan

Program “Padang Sigap”, kebanggaan Pemko Padang, kembali diuji di tengah bencana ini. Prinsipnya sederhana tapi berat: cepat, tepat, tanggap.
Dan kali ini, prinsip itu menyelamatkan puluhan rumah di sekitar kanal dari amukan api.

“Setiap kali kami berangkat, kami sadar: bisa jadi nyawa kami taruhannya. Tapi kalau kami lambat, lebih banyak nyawa yang hilang,” ujar Rinaldi lirih, matanya menerawang ke arah reruntuhan hangus.

Duka yang Tak Mudah Padam

Menjelang senja, lokasi kebakaran berubah jadi lautan abu. Bau plastik, minyak, dan arang masih menusuk hidung. Sisa air pemadaman bercampur dengan jelaga membentuk lumpur hitam di tanah.

“Inen itu orang baik, tak pernah pelit, suka bantu tetangga. Ravi… anaknya rajin, penurut. Mereka nggak pantas pergi secepat itu,” tutur seorang warga dengan mata berkaca-kaca.

Polisi kini menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Namun bagi warga Alai Parak Kopi, jawaban teknis itu takkan menghapus luka. Api telah padam, tapi duka masih membara di hati mereka.

Lebih dari Sekadar Kebakaran

Kebakaran di tepi Banjir Kanal bukan sekadar peristiwa. Ia adalah cermin rapuhnya hidup di tengah kota yang sesak—tempat setiap percikan bisa berubah jadi neraka.

Butuh satu jam bagi petugas untuk menaklukkan si jago merah.
Namun bagi keluarga korban, waktu itu terasa selamanya—karena di menit-menit itulah, dua nyawa terenggut dari pelukan mereka.

Dan di antara puing yang masih hangus, semangat “Padang Sigap” terus menyala—menjadi pengingat bahwa di balik setiap tragedi, selalu ada keberanian, dedikasi, dan air mata yang jatuh tanpa suara.

(Rini/Mond)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang

Serasinews.com, -Bayangkan kamu diundang ke pesta ulang tahun teman. Musiknya ramai, lampu berkelap-kelip, semua orang terlihat bersenang-senang. Tapi ketika berdiri di depan pintu, tanganmu mulai gemetar, napas terasa berat, dan dada seakan terhimpit. Bukan karena tempatnya menyeramkan — melainkan karena di dalam sana ada orang-orang baru.

Jika hanya membayangkannya saja membuatmu ingin pulang, bisa jadi kamu mengalami anthropophobia, atau ketakutan berlebihan terhadap manusia dan interaksi sosial.

Apa Itu Anthropophobia?

Kata anthropophobia berasal dari bahasa Yunani — “anthropos” berarti manusia dan “phobos” berarti ketakutan. Secara sederhana, ini adalah rasa takut intens terhadap orang lain, baik yang dikenal maupun tidak.

Tapi jangan disamakan dengan sekadar rasa malu atau gugup saat bertemu orang baru. Anthropophobia adalah kondisi psikologis yang jauh lebih dalam. Penderitanya bisa merasa panik, berkeringat dingin, bahkan nyaris pingsan hanya karena harus berbicara dengan orang lain. Dalam kondisi ekstrem, mereka bisa memilih hidup menyendiri dan menolak semua bentuk interaksi sosial.

Beda dengan Gangguan Kecemasan Sosial

Sering kali anthropophobia disamakan dengan social anxiety disorder (gangguan kecemasan sosial), padahal keduanya berbeda.

AspekAnthropophobiaSocial Anxiety DisorderFokus ketakutanTakut terhadap manusia secara umumTakut terhadap penilaian sosialPemicuKehadiran orang lainSituasi sosial tertentu (misalnya berbicara di depan umum)DampakBisa menghindari semua kontak sosial, bahkan dengan keluargaMasih bisa bersosialisasi di lingkungan amanSifat ketakutanLuas dan mendalamLebih spesifik pada situasi tertentu

Jadi, kalau orang dengan kecemasan sosial masih bisa nyaman bersama teman dekat, penderita anthropophobia bisa merasa takut bahkan kepada orang yang mereka cintai.

Tanda dan Gejala Anthropophobia

Gejala fisik:

Jantung berdebar kencang saat bertemu orang lain

Tangan gemetar dan berkeringat

Mual, pusing, atau sesak napas

Sulit berbicara, suara terbata-bata

Gejala psikologis:

Cemas berat sebelum pertemuan sosial

Ketakutan irasional akan dihakimi atau disakiti

Pikiran negatif berulang seperti “Aku pasti terlihat bodoh”

Menghindari keramaian atau bahkan panggilan telepon

Mengapa Bisa Terjadi?

Tidak ada satu penyebab pasti, tapi beberapa faktor bisa memicu munculnya anthropophobia:

Pengalaman traumatis
Pernah dipermalukan, ditolak, atau diintimidasi bisa meninggalkan luka sosial mendalam.

Pola asuh yang keras atau menekan
Anak yang tumbuh tanpa rasa aman dan penerimaan bisa kehilangan kepercayaan pada hubungan sosial.

Gangguan psikologis lain
Seperti depresi atau PTSD yang memperparah ketakutan terhadap orang lain.

Dampak dunia digital
Interaksi yang serba daring membuat banyak orang tidak terbiasa dengan komunikasi tatap muka, dan lama-lama merasa canggung atau takut berhadapan langsung.

Seperti Apa Rasanya Hidup dengan Anthropophobia?

“Setiap kali aku melihat orang berjalan ke arahku, seluruh tubuhku seolah membeku. Aku tahu mereka tidak akan menyakitiku, tapi ketakutan itu muncul begitu saja.”

Begitulah pengakuan seorang penderita anthropophobia.
Bayangkan, aktivitas sederhana seperti menyapa orang bisa terasa seperti menghadapi ancaman besar. Hidup menjadi sepi, bukan karena tidak ingin bersosialisasi, tapi karena rasa takut yang terlalu kuat untuk dilawan.

Bisakah Disembuhkan?

Kabar baiknya: anthropophobia bisa diatasi. Dengan terapi dan dukungan yang tepat, penderita bisa belajar kembali merasa aman di tengah orang lain.

Beberapa cara yang umum digunakan:

Terapi Kognitif-Perilaku (CBT)
Membantu mengubah pola pikir negatif menjadi lebih realistis dan sehat.

Desensitisasi Bertahap
Menghadapi ketakutan sedikit demi sedikit — misalnya mulai dari mengirim pesan singkat hingga akhirnya bertemu langsung.

Terapi Kelompok
Dilakukan dalam lingkungan yang aman dan mendukung, agar penderita bisa berlatih bersosialisasi tanpa tekanan.

Dukungan Keluarga dan Sahabat
Kesabaran dan empati orang terdekat sangat berperan dalam proses pemulihan.

Obat-obatan (jika diperlukan)
Dokter dapat meresepkan antidepresan atau obat penenang untuk membantu mengelola gejala kecemasan berat.

Ketakutan Bukanlah Kelemahan

Rasa takut bertemu orang bukan tanda bahwa seseorang lemah — ini adalah reaksi dari luka batin yang belum sembuh.
Dengan waktu, dukungan, dan penanganan profesional, seseorang bisa kembali membuka diri dan menemukan kembali hangatnya hubungan manusia.

Karena di balik setiap ketakutan, selalu ada harapan untuk pulih. 🌿

Sumber Referensi:

American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5)

Healthline: Anthropophobia: Symptoms, Causes, and Treatment

Verywell Mind: Understanding the Fear of People (Anthropophobia)

(***) #Kesehatan #MentalHealth #Anthropophobia

Padang, Serasinews.com– Seorang guru honorer di SMK Negeri 7 Padang menjadi korban pengeroyokan oleh empat pria yang diduga dilandasi rasa sakit hati dan dendam lama. Akibat aksi brutal tersebut, korban mengalami luka serius dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Keempat pelaku berinisial Z (43), IR (31), GP (18), dan AP (30), seluruhnya warga Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Mereka telah diamankan oleh Tim Phyton Unit Reskrim Polsek Lubuk Begalung untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Septiadi Purba, membenarkan penangkapan para pelaku. Ia menyebut, korban merupakan guru honorer yang mengajar di SMK Negeri 7 Padang, berlokasi di Kelurahan Piai, Tanah Sirah, Lubuk Begalung.

“Benar, empat orang pelaku sudah kami amankan. Mereka diduga melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap seorang guru honorer SMK 7 Padang,” ujar Kompol Robby, Senin (3/11/2025).


Awal Mula Kejadian

Peristiwa itu bermula dari laporan warga yang melihat keributan di sekitar gudang SMK 7 Padang. Beberapa saksi mendengar teriakan dan melihat sekelompok pria tengah memukuli seorang laki-laki. Petugas Tim Phyton Polsek Lubeg segera menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan keterangan saksi.

Dari hasil penyelidikan, polisi mengantongi identitas keempat pelaku. Penangkapan pertama terhadap AP (30) membuka motif di balik penganiayaan tersebut.

“Berdasarkan keterangan awal, motifnya karena sakit hati. Korban diduga pernah memukul adik salah satu pelaku, yakni GP,” jelas Kompol Robby.


Dendam lama itu kemudian berujung petaka. Keempat pelaku sepakat mendatangi korban di lingkungan sekolah dan mengeroyoknya hingga tersungkur tak berdaya.

Korban Luka Serius, Pelaku Terancam Hukuman Berat

Korban mengalami luka cukup parah akibat serangan tersebut dan sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Kondisinya kini mulai membaik.

Sementara itu, polisi memastikan seluruh pelaku telah ditahan di Mapolsek Lubuk Begalung. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara atau lebih.

“Kasus ini masih kami kembangkan. Kami juga memeriksa saksi tambahan, termasuk pihak sekolah dan rekan kerja korban,” kata Kapolsek.


Peringatan bagi Masyarakat

Kasus ini kembali menyoroti meningkatnya kekerasan terhadap tenaga pendidik. Profesi guru yang seharusnya dihormati, kian sering menjadi sasaran tindakan main hakim sendiri.

Kompol Robby mengimbau masyarakat agar tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

“Kami minta masyarakat tidak main hakim sendiri. Bila ada persoalan, selesaikan melalui jalur hukum yang berlaku,” tegasnya.


Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi berupaya mengungkap secara tuntas motif dan kronologi peristiwa tragis yang menimpa guru honorer SMK 7 Padang tersebut.

(BP)
#Penganiayaan #Kriminal #Padang #Hukum

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.