Latest Post

Aceh Afif Maulana Agam Aipda Dian WR Aksibersihpantai Amak Lisa anthropophobia Apeltanggapbencana Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Bali Balikpapan Bandung bansos banten Banyuwangi Bapenda Batam Bencana alam BMKG Box Redaksi bukit sitinurbaya Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati Cikampek Cikarang cuacapanasekstrem curanmor Dandrem 032 WBR Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial dinassosial Dirlantas Dirlantas Polda Sumbar DirlantasPoldaSumbar DPRD Padang dubalangkota Evakuasi festival sepakbola Filipina gangguanhormon gaya hidup gempa gorontalo Gresik gurbernurriaukenaottkpk Harisumpahpemuda Hot New HUT Humaspolri ke 74 Indonesia Indonesia. infrastruktur Intan jaya Internasional irigasi Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam kabupaten dharmasraya Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas kapolres Kapolri kasat narkoba kebakaran kekerasan kendaraan Kesehatan kesiapsiagaan kesunyian malam ketertiban umum Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar Korem 032/WB Korpolairud Kota Padang Kriminal Lampung Lembang Leonardy life style lifestyle Lima Puluh Kota lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan mentalhealth Mentawai Mimika mutilasibayi nagarisolokambah nagarisulitair narkoba Narkotika Nasional ngaraisianok NTT Oksibil olahraga Opini OTTKPK PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman PadangRancak pajak air tanah Palimanan pandekarancak Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang pasarrayapadang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru pemerasan Pemko Padang pencabulan Pendidikan penemuanbayi penemuanmayat penganiayaan Perceraian peristiwa perlindungananak pertahanan Pesisir Selatan Peti PKL Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya polda Papua POLDA SulBar POLDA SUMBAR Poldasumbar Policegoestoscool Politik polPP polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan polrespesel Polresta bukittinggi Polresta Padang POLRI Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak premanisme Presiden RI psp padang Puncak jaya Razia Riau sabu satgasoprasidamai satlantaspolresta SatpolPP Sawahlunto segmen sianok seherman Semarang semenpadang sepakbola sepakbolaindonesia Serang Sijunjung sikat singgalang2025 silent treatment siswismptewassaathiking Skoliosis SMA1pulaupunjung solok solokarosuka Sosialisasi SPPG Strongpoint subsidi ilegal sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan tambangilegal Tanah datar Terbaru Ternate Timika Papua TNI transpadang transportasi Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

 

Padang, Serasinews.com– Di balik deretan hotel mewah yang berdiri megah di Kota Padang, tersimpan potensi pendapatan daerah yang belum tergarap maksimal. Ketua Komisi II DPRD Kota Padang, Rachmad Wijaya, menyoroti rendahnya penerimaan pajak air tanah yang dinilai tidak sebanding dengan potensi sebenarnya, terutama dari sektor perhotelan.

Menurut Rachmad, terdapat ketimpangan mencolok antara jumlah air tanah yang digunakan dengan besaran pajak yang dibayarkan sejumlah hotel yang mengandalkan sumur bor.

“Bapenda harus bekerja lebih teliti. Jangan hanya mengandalkan laporan di atas meja, tapi benar-benar memastikan berapa banyak air yang dipakai dan seberapa besar pajak yang seharusnya dibayar,” tegasnya, Selasa (29/10).

Potensi Besar, Realisasi Masih Rendah

Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang hingga Agustus 2025 mencatat, penerimaan pajak air tanah baru mencapai Rp2,06 miliar dari 263 wajib pajak terdaftar.
Jika dirata-ratakan, setiap wajib pajak hanya berkontribusi sekitar Rp7,8 juta per tahun. Bahkan, ada yang hanya membayar Rp6.110, sementara tertinggi mencapai Rp157,6 juta.

Perbedaan yang sangat jauh ini, kata Rachmad, menunjukkan adanya ketimpangan dan kelemahan pengawasan.

“Hanya sebagian kecil wajib pajak yang menyumbang besar. Artinya ada potensi kebocoran PAD yang perlu diselidiki,” ujar politisi Partai Gerindra itu.

Hotel Tak Langganan PDAM, Tapi Pajak Air Tanah Rendah

Rachmad juga menyoroti perbedaan antara dua hotel besar di Padang: Hotel Pangeran Beach dan ZHM Premiere Hotel.
Hotel Pangeran Beach diketahui masih berlangganan PDAM dengan tagihan sekitar Rp47 juta per bulan, dan tetap membayar pajak air tanah Rp53,6 juta hingga Agustus 2025.
Sementara itu, ZHM yang tidak menggunakan PDAM sama sekali, justru hanya membayar pajak air tanah Rp31,8 juta.

“Ini janggal. Aktivitas hotel sama-sama tinggi, tapi pajaknya jauh berbeda. Kami akan turun langsung untuk memastikan data di lapangan,” kata Rachmad.

Verifikasi Lapangan Jadi Kunci

Ketua Komisi II menilai, Bapenda tidak boleh hanya mengandalkan data administratif. Ia mendesak agar petugas melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan untuk memverifikasi sumber air yang digunakan, terutama oleh hotel, restoran, dan laundry besar.

“Kalau tidak pakai PDAM, berarti seluruh airnya dari tanah. Maka pajaknya pun harus sepadan dengan pemakaian,” ujarnya.

Ia juga mengungkap adanya wajib pajak yang membayar nominal sama bertahun-tahun, yang bisa menjadi indikasi data tidak diperbarui atau wajib pajak fiktif.

“Kalau sistem dibiarkan, PAD dari air tanah akan terus stagnan,” tegasnya.

Lebih dari Sekadar Pendapatan

Rachmad mengingatkan, pajak air tanah bukan hanya soal pendapatan, tapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Penggunaan air tanah berlebihan tanpa pengawasan bisa menyebabkan penurunan muka air tanah dan merusak ekosistem.

“Ini bukan sekadar soal uang, tapi kelestarian sumber daya alam. Kalau dibiarkan, dampaknya bisa serius bagi lingkungan,” jelasnya.

Ia meminta Pemko Padang memperkuat koordinasi antarinstansi, memperbarui basis data wajib pajak, dan menerapkan teknologi pemantauan debit air seperti meter digital.

“Kita ingin pengelolaan yang transparan dan akurat. Rendahnya penerimaan pajak air tanah ini harus jadi alarm bagi pemerintah kota,” ujarnya.

Potensi Tersembunyi untuk PAD Padang

Dengan pengawasan dan sistem yang lebih baik, sektor pajak air tanah diyakini dapat menambah puluhan miliar rupiah bagi kas daerah setiap tahun.
Namun, selama data masih lemah dan pengawasan longgar, potensi itu akan terus bocor.

Komisi II DPRD Padang berjanji akan terus memantau kinerja Bapenda dan menjadwalkan inspeksi lapangan ke sejumlah hotel besar dalam waktu dekat.

“Rendahnya PAD bukan karena potensi kecil, tapi karena pengawasan yang longgar. Jika ditertibkan, pendapatan daerah bisa melonjak signifikan,” pungkas Rachmad Wijaya.

(Rini/Mond)
#DPRDPadang #PajakAirTanah #Padang #BapendaPadang

Serasinews.com,Padang Pariaman – Upaya pemerintah memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional kini makin terasa di akar rumput. Hal itu terlihat dari kunjungan kerja tim delegasi tingkat tinggi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ke Nagari Aia Tajun, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (tanggal kegiatan).

Rombongan yang dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Ir. Rachmat Kaimuddin, bersama perwakilan Kementerian PUPR, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang, serta unsur pemerintah daerah meninjau langsung progres pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 Tahap II. Fokus kegiatan kali ini adalah memastikan efektivitas program optimalisasi infrastruktur irigasi pertanian di wilayah Daerah Irigasi Batang Anai.

Lokasi utama kunjungan berada di lahan Kelompok Tani Saiyo, yang menjadi penerima manfaat langsung dari proyek rehabilitasi saluran irigasi tersebut.

Irigasi Efisien, Produktivitas Meningkat

Sebelum program berjalan, petani di Aia Tajun kerap kesulitan mendapatkan pasokan air, terutama di musim kemarau. Sebagian sawah bahkan terpaksa tidak ditanami karena minimnya aliran air. Namun kini, setelah saluran tersier dan kuarter selesai direhabilitasi, air dari Batang Anai mengalir lancar hingga ke lahan on-farm.

Perubahan itu memberi dampak besar. Indeks Pertanaman (IP) naik signifikan — sawah yang sebelumnya hanya panen sekali, kini bisa dua hingga tiga kali dalam setahun. Produktivitas padi pun meningkat, membawa semangat baru bagi petani setempat.

“Saluran ini bukan sekadar beton dan air yang mengalir, tapi harapan baru bagi kami,” ungkap salah satu anggota Kelompok Tani Saiyo dengan penuh rasa syukur.

Menjaga Air, Menjaga Masa Depan

Dalam dialog di lapangan, Ir. Rachmat Kaimuddin menekankan pentingnya keseimbangan antara ketersediaan air dan pemanfaatan berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan proyek tidak hanya dilihat dari infrastruktur yang terbangun, tetapi juga dari kemampuan masyarakat dalam mengelola dan memelihara jaringan irigasi.

“Sumber daya air Batang Anai adalah berkah yang harus dijaga. Setiap tetes air harus digunakan seefisien mungkin untuk mendukung program Swasembada Pangan Nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat. BWS Sumatera V Padang diminta memperkuat koordinasi dengan kelompok tani agar sistem irigasi berjalan optimal dan pembagian air berlangsung adil di semua lahan.

Dukungan Nyata untuk Petani

Kunjungan tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah pusat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di sektor pertanian.
“Tujuan utama kami sederhana: memastikan air sampai ke lahan petani dalam volume dan waktu yang tepat. Karena irigasi yang baik adalah pondasi ketahanan pangan,” ujar salah satu pejabat teknis Kementerian PUPR di lokasi.

Kepala BWS Sumatera V Padang menambahkan, sistem pemantauan lapangan dan program pelatihan petani akan terus diperkuat agar masyarakat dapat mengelola irigasi secara mandiri dan berkelanjutan.

Aia Tajun, Simbol Kebangkitan Sawah Rakyat

Kini, hamparan sawah Aia Tajun kembali hijau. Air yang mengalir di saluran irigasi baru bukan hanya menumbuhkan padi, tapi juga optimisme.
Kunjungan lapangan ini menjadi simbol nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan dari daerah.

Dari Padang Pariaman, pesan itu mengalir jelas:

Ketahanan pangan bukan sekadar slogan — ia tumbuh dari kerja nyata yang berakar di sawah rakyat.

(Mond/Rini/SRP)
#Infrastruktur #BWSSVPadang #Irigasi #PadangPariaman

 


Serasinews.com, Pasaman Barat — Suasana penuh semangat dan kebersamaan terasa di lingkungan Polres Pasaman Barat dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Senin (28/10/2025). Di bawah kepemimpinan Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.I.K., jajaran Polres bersama masyarakat kembali menegaskan komitmen untuk menyalakan api perjuangan dan nasionalisme di hati generasi muda.

Dengan mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” peringatan tahun ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali peran pemuda sebagai motor penggerak perubahan bangsa.

Pemuda Bukan Sekadar Penonton Perubahan

Dalam sambutannya, AKBP Agung Tribawanto menekankan bahwa semangat Sumpah Pemuda 1928 harus terus hidup di jiwa generasi masa kini.

“Sumpah Pemuda adalah tonggak lahirnya semangat persatuan bangsa. Kini saatnya generasi muda Pasaman Barat tampil sebagai pelaku perubahan, bukan hanya penonton di tengah derasnya arus zaman,” ujarnya.

Beliau juga menegaskan pentingnya keberanian anak muda untuk berinovasi dan berkolaborasi di era digital.

“Kita ingin melihat pemuda Pasaman Barat berani bermimpi besar, melahirkan ide-ide kreatif, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Wakapolres: Pemuda Adalah Agen Perubahan

Senada dengan hal itu, Wakapolres Pasaman Barat, Kompol Chairul Amri NST, S.I.K., M.H., menyampaikan pesan agar pemuda tetap menjadi pelopor dalam menjaga persatuan dan nilai-nilai kebangsaan.

“Pemuda adalah agen perubahan yang memiliki energi dan idealisme tinggi. Jadikan Sumpah Pemuda sebagai pedoman hidup yang diwujudkan dalam tindakan nyata,” pesannya.

Kompol Chairul juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat gotong royong, empati sosial, dan solidaritas, yang menjadi kekuatan bangsa menghadapi berbagai tantangan masa depan.

Persatuan dan Gotong Royong Jadi Kunci Kemajuan

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Polres Pasaman Barat tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga momen reflektif untuk memperkuat persatuan di tengah keberagaman. Melalui berbagai kegiatan kebersamaan, jajaran Polres mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kembali semangat kepedulian sosial dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Momentum ini sekaligus menjadi wujud komitmen bersama dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keharmonisan di wilayah Pasaman Barat. Dengan semangat kolaborasi lintas generasi, diharapkan akan lahir generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan siap membawa daerahnya menuju kemajuan.

Dari Pasaman Barat untuk Indonesia Maju

Menutup peringatan, Kapolres AKBP Agung Tribawanto menyampaikan harapan agar semangat Sumpah Pemuda menjadi kekuatan untuk membangun bangsa yang lebih maju.

“Persatuan adalah kekuatan kita. Dengan semangat Sumpah Pemuda, mari bersama menjadikan Pasaman Barat sebagai daerah yang aman, maju, dan sejahtera. Pemuda adalah harapan sekaligus penentu masa depan Indonesia,” tegasnya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Polres Pasaman Barat menjadi pengingat bahwa api perjuangan 1928 tak boleh padam. Kini, estafet semangat itu diteruskan oleh generasi muda Pasaman Barat yang siap bergerak, berkarya, dan bersatu untuk Indonesia tercinta.

(Rini/Mond)
#HariSumpahPemuda #PolresPasamanBarat

 

Padang, Serasinews.com Suasana sore yang awalnya penuh romantika di Bukit Siti Nurbaya, kawasan legendaris Gunung Padang, berubah menjadi pengalaman menegangkan bagi sepasang muda-mudi asal Kota Padang. Niat mereka sekadar menikmati pemandangan dan angin sore pada Minggu (26/10), justru berujung dengan ancaman dan pemerasan dari dua pria tak dikenal.

Kini, satu dari dua pelaku berhasil ditangkap polisi. Tersangka berinisial SU (52), warga Gunung Padang, diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Padang tidak lama setelah kejadian.

“Pelaku SU kami amankan usai menerima laporan dari korban, seorang mahasiswa bernama Dafit (20). Ia melaporkan telah menjadi korban pemerasan bersama kekasihnya,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, S.I.K., M.A.P., Selasa (28/10).

Kronologi Kejadian: Dari Duduk Santai ke Situasi Mencekam

Sekitar pukul 14.30 WIB, Dafit bersama kekasihnya memilih Bukit Siti Nurbaya sebagai tempat melepas penat. Kawasan ini dikenal sebagai destinasi favorit anak muda Padang karena pemandangan laut, jembatan ikonik, dan kisah legendaris Siti Nurbaya yang melekat kuat di benak warga.

Namun, momen santai mereka mendadak terganggu ketika dua pria tak dikenal datang menghampiri dan menuduh pasangan itu berbuat mesum di tempat umum.

Meski Dafit sudah mencoba menjelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar, kedua pria itu terus mengancam. Salah satu pelaku, yakni SU, bahkan mengancam akan membawa mereka ke “Pos Pemuda” — tempat yang diklaim sebagai pos penjaga moral di sekitar bukit.

“Korban ketakutan. Tersangka memanfaatkan situasi itu dengan meminta uang agar masalah tidak diteruskan,” jelas Kompol Yasin.

Tak ingin dipermalukan, Dafit akhirnya menuruti keinginan pelaku dan mentransfer uang Rp700 ribu melalui akun GoPay milik SU. Setelah menerima uang, kedua pelaku segera pergi meninggalkan lokasi, seolah tidak terjadi apa-apa.

Gerak Cepat Polisi: Tersangka Diamankan di Gunung Padang

Tak tinggal diam, Dafit melapor ke Polresta Padang. Laporan itu langsung ditindaklanjuti oleh tim Satreskrim. Senin malam (27/10), petugas bergerak cepat dan berhasil menangkap SU di rumahnya di kawasan Gunung Padang.

“Selain menangkap pelaku, kami juga menyita akun GoPay yang digunakan korban untuk mentransfer uang, serta sebilah senjata tajam,” ungkap Kompol Yasin.

Tersangka kini resmi ditahan dan dijerat Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman kekerasan, dengan ancaman hukuman hingga 9 tahun penjara. Sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Imbauan Kepolisian: Laporkan Segera, Jangan Takut!

Kompol Yasin mengingatkan masyarakat untuk tidak takut melapor jika mengalami kejadian serupa. Ia menyebut, kawasan wisata sering dimanfaatkan oleh oknum yang mengaku penjaga ketertiban atau moral, namun justru memeras pengunjung.

“Polresta Padang berkomitmen menjaga keamanan di kawasan wisata. Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kriminal yang merusak citra wisata Kota Padang,” tegasnya.

Peringatan untuk Wisatawan

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan wisatawan agar tetap waspada saat berkunjung ke tempat wisata, termasuk di Bukit Siti Nurbaya yang selama ini dikenal aman dan romantis.

Aparat berjanji akan meningkatkan patroli dan pengawasan di kawasan Gunung Padang, terutama pada jam-jam rawan seperti sore dan malam hari.

Bagi Dafit dan kekasihnya, pengalaman ini meninggalkan trauma mendalam. Namun, keberanian mereka melapor menjadi langkah penting untuk memutus rantai kejahatan di kawasan wisata Padang.

(Rini/Mond)
#Padang #Kriminal #Pemerasan #BukitSitiNurbaya #Premanisme

Serasinews.com, Pasaman Barat — Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan serta keselamatan masyarakat. Salah satu wujudnya terlihat melalui kegiatan “Police Goes to School” yang kali ini digelar di SD Negeri 09 Pasaman, pada Selasa (tanggal kegiatan menyesuaikan).

Kegiatan edukatif tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Pasaman Barat, AKP Nanin Aprilia Fitriani, S.Tr.K., S.Ik., M.H., M.Sc (Eng), bersama jajaran Kanit Kamsel Satlantas. Program ini menjadi sarana pembentukan karakter disiplin dan kesadaran berlalu lintas bagi anak-anak sejak usia sekolah dasar.

Belajar Keselamatan dengan Cara Menyenangkan

Suasana kegiatan berlangsung meriah dan interaktif. Seluruh siswa dan guru tampak antusias mengikuti setiap sesi pembelajaran.
Melalui pendekatan edukatif yang dikemas secara ringan dan menyenangkan, anak-anak diajak mengenal rambu-rambu lalu lintas, cara menyeberang jalan yang aman, serta pentingnya memakai helm saat berkendara — bahkan ketika hanya menumpang di kendaraan orang tua.

Tak hanya mendengarkan penjelasan, para siswa juga terlibat aktif dalam kuis, permainan edukatif, dan simulasi praktik di lapangan. Cara ini membuat pesan keselamatan lebih mudah dipahami dan diingat oleh anak-anak.

Menurut AKP Nanin Aprilia Fitriani, kegiatan ini bukan sekadar penyuluhan, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter.

“Kami ingin anak-anak memahami pentingnya keselamatan, bukan karena takut pada polisi, tetapi karena sadar bahwa tertib berlalu lintas berarti melindungi diri sendiri dan orang lain. Dari sinilah tumbuh generasi pelopor keselamatan di lingkungan sekolah dan keluarga,” ujar AKP Nanin dengan penuh semangat.


Apresiasi dari Sekolah dan Orang Tua

Kepala SD Negeri 09 Pasaman menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program ini. Menurutnya, edukasi semacam ini sangat relevan dengan kondisi anak-anak zaman sekarang yang semakin akrab dengan kendaraan dan lalu lintas.

“Anak-anak sering bepergian bersama orang tua atau menggunakan transportasi umum. Dengan pembinaan langsung dari kepolisian, kami berharap mereka menjadi lebih disiplin dan berhati-hati,” ucap Kepala Sekolah.


Sejumlah orang tua siswa juga mengaku senang dengan pendekatan kepolisian yang ramah dan edukatif, sehingga anak-anak merasa nyaman dan termotivasi untuk menjadi pelajar yang tertib di jalan.

Kapolres: Pendidikan Karakter Adalah Kunci Keselamatan

Sementara itu, Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menegaskan bahwa kegiatan “Police Goes to School” bukan sekadar agenda rutin, tetapi investasi jangka panjang untuk menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di kalangan masyarakat Pasaman Barat.

“Keselamatan di jalan bermula dari kesadaran individu, dan kesadaran itu harus ditanamkan sejak usia dini. Anak-anak hari ini adalah generasi penerus yang akan membentuk wajah keselamatan lalu lintas di masa depan,” tegas AKBP Agung.
“Tugas kami bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga mendidik, melindungi, dan menginspirasi,” tambahnya.


Langkah Berkelanjutan Menuju Pasaman Barat yang Aman dan Tertib

Polres Pasaman Barat berencana untuk melanjutkan serta memperluas kegiatan ini ke sekolah-sekolah lain di berbagai kecamatan. Program “Police Goes to School” akan menjadi bagian dari gerakan edukatif berkelanjutan dalam menumbuhkan budaya keselamatan sebagai tanggung jawab bersama.

Dengan sinergi antara pihak kepolisian, sekolah, dan masyarakat, diharapkan kesadaran kolektif dapat terus tumbuh sehingga angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan secara signifikan.

“Kami ingin menjadikan Pasaman Barat tidak hanya aman dari kejahatan, tetapi juga aman di jalan. Keselamatan adalah cerminan kemajuan dan kepedulian suatu daerah,” pungkas AKBP Agung Tribawanto.


(Rini/Mond)
#PolresPasamanBarat #PoliceGoesToSchool #KeselamatanBersama

 

Padang (Serasinews.com) – Cuaca di Kota Padang akhir-akhir ini terasa makin “berdengkang”. Suhu udara siang hari mencapai 38°C, membuat warga merasa seperti dipanggang di bawah matahari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, kondisi panas ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga Desember 2025, dipicu oleh pengaruh El Niño dan belum stabilnya peralihan musim.

☀️ Waspada Jam Panas: 10.00 – 16.00 WIB

Dinas Kesehatan Kota Padang mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada jam-jam terik.

“Usahakan tidak beraktivitas berat di luar rumah antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Jika terpaksa keluar, cari tempat teduh dan istirahat secara berkala,” ujar dr. Lidia Febrina, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Padang, Selasa (28/10/2025).

Lidia menjelaskan, paparan panas berlebih bisa menyebabkan heat exhaustion (kelelahan akibat panas) hingga heatstroke, kondisi darurat yang dapat mengancam nyawa.

👕 Perlindungan Diri: Dari Pakaian hingga Tabir Surya

Warga yang tetap harus beraktivitas di luar disarankan untuk melindungi tubuh dari paparan langsung sinar matahari.
Gunakan pakaian longgar, berbahan ringan, dan berwarna terang agar udara tetap mengalir dan panas tidak mudah terserap.

Hindari pakaian berwarna gelap karena lebih cepat menyerap panas,” tambah Lidia.
Gunakan juga topi lebar, payung, kacamata hitam, serta tabir surya minimal SPF 30. Jangan lupa oles ulang setiap dua jam agar perlindungan tetap maksimal.

💧 Cegah Dehidrasi: Minum Sebelum Haus

Dalam suhu seterik ini, dehidrasi bisa terjadi tanpa terasa. Dinkes mengingatkan masyarakat untuk lebih sering minum air putih, meski tidak merasa haus.
“Hindari kopi, teh, minuman manis, dan alkohol karena mempercepat kehilangan cairan,” kata Lidia.

Konsumsi juga buah-buahan tinggi air seperti semangka, melon, jeruk, atau timun untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Tanda tubuh kekurangan cairan bisa dilihat dari warna urine — jika tampak gelap, segera tambah asupan air.

🌡️ Indeks UV di Level Berisiko Tinggi

BMKG mencatat, indeks sinar ultraviolet (UV) di wilayah Sumatera Barat kini berada di kategori tinggi hingga sangat tinggi.
Artinya, paparan langsung sinar matahari dalam waktu lama bisa memicu kulit terbakar, penuaan dini, hingga risiko kanker kulit.

Fenomena ini terjadi karena minimnya tutupan awan, posisi matahari yang hampir tegak di atas ekuator, serta atmosfer yang kering.

🌤️ Panas Masih Akan Bertahan

BMKG memperkirakan, cuaca panas ekstrem ini belum akan mereda hingga akhir tahun. Masyarakat diminta tetap waspada, menjaga kesehatan, dan menyesuaikan aktivitas harian.

“Fenomena ini masih akan terasa hingga Desember. Mari bersama menjaga tubuh tetap bugar, terutama anak-anak, lansia, dan pekerja lapangan,” tutup dr. Lidia.

📋 Tips Penting untuk Warga:

Hindari keluar rumah pukul 10.00–16.00 WIB

Gunakan pakaian longgar dan berwarna terang

Lindungi diri dengan topi, payung, atau kacamata hitam

Oleskan sunscreen SPF 30 secara rutin

Perbanyak air putih, kurangi kopi dan alkohol

Waspadai tanda dehidrasi: mulut kering, pusing, urine gelap

Dalam cuaca yang “menyengat” seperti ini, satu hal yang pasti: jangan menantang matahari tanpa perlindungan. Tubuh manusia bukan baja — jadi, jaga diri, tetap sejuk, dan minum cukup air!

(Rini)
#CuacaPanasEkstrem #BMKG #Padang

 

Serasinews.com,Padang (SUMBAR) – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang terus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan langkah-langkah strategis yang humanis dan partisipatif. Melalui kegiatan pendataan dan sosialisasi langsung kepada wajib pajak, Bapenda bertekad memperluas basis penerimaan pajak sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kontribusi pajak bagi pembangunan kota.

Bertempat di kantor Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) III Bapenda Kota Padang, Senin (27/10/2025), Sekretaris Bapenda Fuji Astomi, S.STP., M.Si. memimpin apel bersama Satuan Tugas (Satgas) Pendapatan Kota Padang sebelum tim diterjunkan ke lapangan.

Dalam arahannya, Fuji Astomi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Bapenda untuk memperluas “lumbung pajak” daerah sekaligus memastikan potensi ekonomi masyarakat berkontribusi nyata terhadap pembangunan.

“Pendataan ini bukan sekadar rutinitas administratif, tetapi wujud nyata dari upaya membangun kesadaran pajak dari akar ekonomi masyarakat—tentu dengan pendekatan yang humanis,” ujarnya.


Wilayah kerja UPTB III meliputi Kecamatan Lubuk Begalung dan Kecamatan Padang Timur, dua kawasan dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang terus tumbuh pesat.

Pendataan dan Sosialisasi di Lapangan

Usai apel, Satgas UPTB III langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan sosialisasi kepada wajib pajak baru, seperti kafe, restoran, dan pelaku UMKM lainnya.
Kepala UPTB III Bapenda Padang, Okta Purnama, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara terstruktur dengan membagi tim dalam tiga pleton wilayah, yaitu Sawahan, Andalas–Simpang Aru, dan Jati Baru.

“Tim kami mendatangi sejumlah pelaku usaha baru untuk melakukan pendataan dan sosialisasi, di antaranya kafe dan restoran di Jl. Silingkang, Jati Baru, serta Cafe Odamilk di Simpang Aru,” jelas Okta.


Ia menambahkan, respon para pelaku usaha sangat positif berkat pendekatan persuasif yang menekankan pentingnya pajak sebagai bentuk gotong royong finansial dalam membangun kota.

Verifikasi dan Pengendalian Data

Dari sisi pengendalian, Ikrar Prakasa, S.STP., M.Si., selaku Kepala Bidang Pengendalian dan Pelaporan Pendapatan Bapenda Kota Padang, menekankan pentingnya akurasi data hasil pendataan.

“Setiap data wajib pajak baru akan diverifikasi secara berlapis agar tidak terjadi tumpang tindih atau duplikasi. Kami ingin memastikan basis data pajak benar-benar menggambarkan kondisi ekonomi riil di lapangan,” ungkapnya.


Hasil dari kegiatan ini akan menjadi bahan utama dalam penyusunan strategi pajak daerah tahun 2026, termasuk penetapan target penerimaan pajak yang realistis namun tetap progresif.

Menuju Kemandirian Fiskal Daerah

Melalui peningkatan jumlah UMKM yang terdata, Pemerintah Kota Padang berharap dapat memperkuat kemandirian fiskal daerah dan mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat.
Langkah proaktif ini menunjukkan bahwa Bapenda tidak sekadar berperan sebagai lembaga pemungut pajak, tetapi juga mitra strategis bagi pelaku usaha dalam membangun ekosistem ekonomi yang sehat, adil, dan berkelanjutan.

Karena pada hakikatnya, pajak adalah wujud tanggung jawab dan semangat gotong royong finansial untuk membangun Kota Padang yang lebih maju.

(Rini/Deni)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.