Aceh Afif Maulana Agam Aipda Dian WR Amak Lisa Arif maulana Arosuka Artikel Artis Minang Bali Balikpapan Bandung banten Banyuwangi Bapenda Batam Bencana alam BMKG Box Redaksi Bukittinggi BWSS V padang Calon Bupati Cikampek Cikarang Dandrem 032 WBR Denpasar Depok Dharmasraya Dinas sosial Dirlantas Polda Sumbar DPRD Padang Filipina gaya hidup gempa gorontalo Gresik Hot New Indonesia Indonesia. infrastruktur Intan jaya Internasional Jakarta Jakarta Selatan Jambi Jawa Tengah Jayapura Jayawijaya Jogyakarta jurnalis Kabupaten Agam Kabupaten Solok KAI Sumbar Kakorlantas Kapolri kasat narkoba kebakaran Kesehatan Kiwirok Kodim 0307 Tanah Datar Korem 032/WB Korpolairud Kota Padang Kriminal Lampung Lembang Leonardy life style Lima Puluh Kota lombok timur Madiun Magelang Makan Bergizi Gratis Makasar manila Medan Mentawai Mimika Narkotika Nasional NTT Oksibil olahraga Opini PADA Padang Padang panjang Padang Pariaman Palimanan Papua parenting Pariaman Pasaman Pasaman barat pasamanbarat pasang Pasuruan Payakumbuh PDAM Pekanbaru Pemko Padang pencabulan Pendidikan peristiwa pertahanan Pesisir Selatan Polda banten Polda Jabar Polda Kalbar Polda Metro Jaya POLDA SulBar POLDA SUMBAR Politik polres Polres 50 kota Polres Dharmasraya Polres Mentawai Polres Padang panjang Polres Pasaman Polres Pasaman Barat Polres Solok Polres solok selatan Polresta bukittinggi Polresta Padang POLRI Polsek bungus barat Polsek Koto Tangah Padang Polsek Lubeg Pontianak Presiden RI Puncak jaya Riau Sawahlunto segmen sianok seherman Semarang Serang Sijunjung Skoliosis SPPG sukabumi Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Sumatra barat Surabaya swasembadapangan Tanah datar Terbaru Ternate Timika Papua TNI Uin UIN IB Padang Utama Yalimo Yogyakarta Yuhukimo

Segmen Sianok, Patahan Aktif Pemicu Gempa Dahsyat di Sumbar

 


Serasinews.com, PADANG PANJANG — Dalam tiga hari terakhir, tanah Sumatera Barat seolah tak pernah benar-benar tenang. Getaran demi getaran mengguncang bumi Ranah Minang  bukan hanya sekali dua kali, melainkan sebanyak 47 kali sejak 14 Oktober hingga 16 Oktober 2025.

Data mencengangkan itu dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, Suaidi Ahadi, Kamis (16/10/2025) pagi.

“Sampai pukul 08.00 WIB, kami mencatat sudah terjadi 47 kali gempa sejak tanggal 14 Oktober. Semua aktivitas gempa tersebut terdeteksi di segmen Sianok bagian utara,” tulis Suaidi dalam keterangan resminya.

Sianok, Urat Patah yang Tak Pernah Tidur

Segmen Sianok bukan sekadar nama di peta geologi. Ia adalah salah satu urat nadi dari Sesar Besar Sumatera patahan raksasa sepanjang ribuan kilometer yang membentang dari Aceh hingga Lampung.
Dan dari lima segmen utama sesar yang melintasi wilayah Sumbar, Sianok-lah yang paling aktif.

“Frekuensi gempa kecil dengan magnitudo di bawah 3,5 ini bisa menjadi pertanda bahwa segmen sedang dalam fase foreshock  atau gempa pendahuluan yang kadang disusul oleh gempa lebih besar (mainshock),” jelas Suaidi.

Dalam istilah ilmiah, rentetan gempa kecil ini adalah bentuk “napas” dari kerak bumi yang sedang menyesuaikan tekanan. Namun di balik bahasa tenang para ahli geofisika itu, tersimpan potensi ancaman serius.

“Kejadian gempa ini merupakan proses pelepasan energi (energy release) dari segmen Sianok yang sedang berusaha mencapai kestabilan,” tambah Suaidi.

Seruan untuk Waspada: Dari Tebing hingga Sungai

Menyikapi pola gempa yang meningkat, BMKG mengimbau agar pemerintah daerah segera memperkuat edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat yang tinggal di sekitar zona sesar aktif.

Masyarakat diimbau untuk:

  • Menjauhi tebing curam yang rawan longsor,
  • Mewaspadai aliran sungai di dekat jalur sesar yang berpotensi menjadi sumber galodo (banjir bandang khas Sumatera Barat),
  • Dan yang paling penting, selalu memperbarui informasi resmi dari BMKG.

“Demikian kami sampaikan, semoga menjadi bagian dari kesiapsiagaan dan kewaspadaan bersama,” pungkas Suaidi.

Sianok: Di Balik Keindahan, Tersimpan Luka Bumi

Segmen Sianok merupakan salah satu dari 19 segmen patahan aktif dalam sistem Sesar Besar Sumatera (Sesar Semangko). Panjangnya sekitar 90 kilometer, membentang dari timur laut Danau Singkarak, melewati barat daya Gunung Marapi, hingga Ngarai Sianok di Bukittinggi — kawasan yang terkenal indah, tetapi ternyata juga menyimpan potensi bahaya laten.

Patahan ini bergerak secara horizontal (strike-slip), dengan kecepatan geser mencapai 23 milimeter per tahun.
Jika tekanan terus menumpuk dan tak segera terlepas, segmen ini mampu menghasilkan gempa dahsyat dengan magnitudo hingga 7,4.

Jejak Gempa-Gempa Besar di Sianok

Sejarah mencatat, Sianok bukanlah wilayah asing bagi bencana besar. Beberapa kali, bumi di sepanjang jalurnya pernah pecah dengan kekuatan yang memorakporandakan:

  • 1 Oktober 1822: Segmen ini memicu gempa besar yang mengguncang wilayah pedalaman Sumatera Barat.
  • 4 Agustus 1926: Gempa bermagnitudo 7,0 meluluhlantakkan kawasan antara Bukittinggi dan Danau Singkarak, menelan ratusan korban jiwa dan meninggalkan luka sejarah bagi Sumbar.
  • 6 Maret 2007: Dua gempa beruntun dengan magnitudo 6,4 dan 6,3 kembali mengguncang. Tanah Datar dan Padang Panjang menjadi saksi bisu atas rumah-rumah roboh dan puluhan nyawa melayang.

Kini, hampir dua dekade berselang, Sianok kembali menunjukkan gelagatnya.
Rangkaian 47 gempa dalam waktu tiga hari bisa jadi hanyalah “bisikan” kecil bumi, tapi juga bisa menjadi pertanda sebelum letupan energi besar berikutnya.

Antara Sains dan Kesiapsiagaan

Para ahli mungkin akan memandangnya sebagai data, tren, dan grafik seismik. Tapi bagi masyarakat di kaki Gunung Marapi, di lembah Singkarak, atau di tepi Ngarai Sianok, setiap getaran kecil adalah alarm yang nyata  pengingat bahwa mereka hidup di atas bumi yang terus bergerak.

Sumatera Barat memang indah, tapi di bawah keelokan alamnya, tersimpan kekuatan geologi yang luar biasa — dan tanggung jawab besar untuk selalu waspada.

Sumber: BMKG Geofisika Padang Panjang.

(Riko)

#Gempa #SumateraBarat #BMKG #PatahanSegmensianok

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.