Latest Post

 


serasinews. com;Padang, 26 Juli 2025 — Sembilan tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah organisasi profesi. Dalam usia yang hampir menyentuh satu dekade, Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW-RI) terus menegaskan eksistensinya sebagai wadah perjuangan, solidaritas, dan pengabdian para jurnalis di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.

Tahun ini, IKW-RI akan menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 pada Sabtu, 26 Juli 2025, dengan mengusung tema inspiratif: "Bersatu, Berkarya, Berkontribusi untuk Negeri." Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan cerminan semangat kolektif organisasi untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui kekuatan pers.

Posko GOR H. Agus Salim Jadi Pusat Perayaan

Pusat kegiatan perayaan akan dipusatkan di Posko IKW-RI yang berada di kawasan GOR Haji Agus Salim, Kota Padang. Tempat ini bukan hanya menjadi lokasi simbolik, tetapi juga menjadi "rumah ide" bagi ratusan wartawan yang tergabung dalam organisasi ini. Di sinilah berbagai gagasan sosial, advokasi publik, hingga proyek kolaboratif digodok dan dijalankan.

Ketua Panitia Pelaksana, Sukra Rahmat Putra, menegaskan bahwa perayaan HUT tahun ini bukan hanya akan menjadi ajang silaturahmi antaranggota, melainkan juga akan membawa misi sosial yang kuat.

“Kami akan mengawali rangkaian kegiatan dengan anjangsana ke sejumlah panti asuhan di Kota Padang. Bantuan yang akan kami salurkan berasal dari para dermawan, termasuk instansi pemerintahan dan BUMD. Ini adalah bentuk kepedulian nyata dari IKW-RI terhadap masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Sukra.

Menurutnya, kegiatan sosial ini mencerminkan semangat gotong royong dan empati kolektif, dua nilai yang sejak awal ditanamkan dalam tubuh IKW-RI.

Momentum Silaturahmi dan Apresiasi

Puncak acara akan menjadi ajang temu akbar seluruh anggota IKW-RI dari berbagai media, baik lokal maupun nasional. Lebih dari ratusan jurnalis dijadwalkan hadir dalam peringatan ini. Acara juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:

Walikota Padang, Fadly Amran

Kapolda Sumbar dan jajaran

Ketua Dewan Pembina IKW-RI, Irwan Basir

Kepala-kepala BUMN, BUMD, serta perwakilan dari instansi pemerintahan lainnya.

Perayaan ini diharapkan menjadi ruang penghormatan terhadap dedikasi para jurnalis, sekaligus momentum memperkuat kolaborasi strategis antara pers dan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang berdaya, cerdas, dan berkeadilan informasi.

Menilik Kembali Akar Perjalanan IKW-RI

Dalam kesempatan terpisah, Ketua IKW-RI, Dafid Effendi, mengajak seluruh anggota dan masyarakat untuk merenungi kembali alasan utama berdirinya organisasi ini. Bagi Dafid, IKW-RI bukan hanya organisasi profesi, melainkan sebuah gerakan moral dan sosial yang lahir dari kebutuhan akan rasa.

“IKW-RI dibentuk dengan semangat menanamkan rasa: rasa memiliki, rasa peduli, rasa tanggung jawab, dan rasa ingin berkontribusi bagi bangsa dan daerah,” ujar Dafid penuh makna.

Selama sembilan tahun terakhir, IKW-RI tak hanya fokus pada internal organisasi, tapi juga giat terlibat dalam pengembangan potensi lokal, terutama di sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Sumatera Barat.

Dafid menyebut beberapa kontribusi nyata IKW-RI di lapangan, antara lain melalui keterlibatan aktif dalam mempromosikan destinasi unggulan seperti:

Silokek di Kabupaten Sijunjung 

Lembah Harau di Kabupaten Limapuluh Kota

Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan

“Media bukan sekadar penyampai informasi. Ia juga adalah penggerak perubahan sosial. Kami percaya bahwa pers mampu memainkan peran strategis dalam mendorong pembangunan inklusif,” jelas Dafid.

Menjaga Independensi dan Meningkatkan Profesionalisme

Di tengah era disrupsi informasi dan masifnya arus berita digital, IKW-RI terus berupaya menjadi benteng integritas dan profesionalisme bagi para wartawan. Perayaan HUT ini juga menjadi pengingat penting tentang posisi jurnalis sebagai penjaga objektivitas dan suara publik yang konstruktif.

“Semoga di usia ke-9 ini, IKW-RI semakin solid dalam menjaga independensi, integritas, dan profesionalisme. Kami ingin IKW-RI benar-benar menjadi rumah besar bagi wartawan yang bermartabat, bukan hanya berorientasi pada pemberitaan, tapi juga pada nilai dan dampak,” tutup Dafid.

Perjalanan sembilan tahun IKW-RI merupakan kisah tentang tekad dan ketulusan. Di tengah tantangan dunia jurnalistik yang terus berubah, organisasi ini menunjukkan bahwa kekuatan pers tidak hanya terletak pada tinta dan kata, tapi juga pada aksi nyata dan kepedulian. Di usia yang ke-9 ini, harapan besar menyertai langkah-langkah IKW-RI agar terus menjadi garda depan dalam menyuarakan kebenaran, membela kepentingan publik, dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.

(ril) 




PT KAI Divre II Sumbar menyesalkan masih adanya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang yang disebabkan karena kelalaian pengguna jalan. Sabtu (11/4) pada pukul 14.23 WIB minibus Suzuki Ertiga warna hitam menemper kereta api B7 Pariaman Ekspres di perlintasan sebidang kereta api tidak resmi tidak terjaga di KM 59+9/10 antara Stasiun Naras – Pariaman.

Berdasarkan laporan dari masinis KA B7 Pariaman Ekspres, sebelum kejadian klakson lokomotif (Semboyan 35) telah dibunyikan berkali-kali sebagai peringatan. Namun, peringatan tersebut tidak diindahkan oleh pengemudi Minibus tersebut sehingga Minibus tersebut menemper KA Pariaman Ekspres, kecelakaan pun tidak dapat dihindari.

Kepala Humas PT KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menegaskan 
bahwa kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang ini menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.

Sebagai informasi, perlintasan kereta api di Indonesia telah diatur secara tegas dalam peraturan perundang-undangan guna memastikan keselamatan semua pengguna jalan. 

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian serta UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api saat melintasi perlintasan sebidang.

_*Aturan Perlintasan Kereta Api yang Harus Dipatuhi oleh Pengguna Jalan*_

1. Tidak melewati perlintasan sebidang saat palang pintu mulai ditutup.

2. Mengurangi kecepatan saat melihat rambu peringatan perlintasan sebidang.

3. Hentikan kendaraan sebelum melintas dan tengok kiri serta kanan untuk memastikan jalur aman.

4. Berhenti ketika sinyal berbunyi, palang pintu kereta api mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain.

5. Mendahulukan perjalanan kereta api dan tidak menerobos perlintasan.

6. Memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel untuk menghindari kemacetan atau potensi kecelakaan.

_*Sanksi bagi Pelanggar Aturan Perlintasan Kereta Api*_

Pelanggaran terhadap aturan perlintasan kereta api dapat berakibat pada sanksi hukum. Reza menjelasakan bahwa ada ancaman pidana bagi pelanggar lalu lintas yang melibatkan kereta api sesuai dengan yang tertulis pada pasal 296 Undang-undang Lalu Lintas  “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor pada perlintasan antara kereta api dan Jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 huruf a dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)”. 

Selanjutnya juga pada Pasal 310 UU Lalu lintas menekankan bahwa : 
(1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan kerusakan Kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah).

(2) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan Kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3), dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp2.000.000 (dua juta rupiah).

(3) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (4), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

(4) Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000 (dua belas juta rupiah).

“Kami menghimbau kembali kepada seluruh masyarakat khususnya yang melakukan aktivitas lalu lintas di perlintasan sebidang agar lebih meningkatkan kesadaran berlalu lintas dengan mematuhi peraturan yang ada, dan apabila terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api maka tidak hanya pelanggar mengalami kerugian namun PT KAI pun mengalami kerugian” tutup Reza.


KUANTAN SINGINGI – Dari sebuah kabupaten yang tenang di tepian Sungai Kuantan, falsafah lokal bernama jalur menjelma menjadi pedoman kepemimpinan yang tak hanya membumi, tetapi juga mulai menggema hingga ke dunia internasional. Di balik pergeseran zaman dan modernisasi, Kabupaten Kuantan Singingi menemukan pijakannya sendiri: nilai budaya yang dihidupkan dan ditafsirkan dalam kebijakan publik oleh seorang pemimpin bernama DR. H. Suardiman Ambi, Ak.MM.


Falsafah jalur bukan sekadar warisan, melainkan semacam "kompas moral" yang mengarahkan pembangunan, kebijakan, dan relasi sosial di daerah ini. Bagi Suardiman Ambi, jalur lebih dari perlombaan perahu panjang—ia adalah metafora kepemimpinan: tentang kesatuan, ritme, pengorbanan, dan kerja kolektif.


Menyatu dengan Arus, Menjadi Nahkoda Rakyat


Dalam tradisi Kuansing, jalur hanya bisa melaju kencang jika semua pendayung kompak dalam gerak dan irama. Prinsip ini dihidupkan oleh Suardiman dalam cara ia memimpin: bukan sebagai pengendali tunggal, tetapi sebagai pengarah yang bijak.


Sebagaimana tukang jaga laju dalam perahu, ia memimpin dari belakang—mengawasi, mengarahkan, dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Kepemimpinannya dilandasi lima pilar utama falsafah jalur:


1. Kesatuan dan kekompakan (Basamo mendayuang, basamo sampai)


2. Kepekaan terhadap ritme dan perubahan (Ndak bisa mendayung sembarang)


3. Kepemimpinan yang adil dan mengarahkan


4. Pengorbanan demi kepentingan bersama


5. Kemenangan sebagai buah kerja kolektif


Falsafah ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi ditanamkan dalam praktik pemerintahan: musyawarah dalam perencanaan pembangunan, pelibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan, hingga program-program yang bersumber dari kebutuhan akar rumput.


Pembangunan yang Mendasar dan Membumi


Di bawah kepemimpinan Suardiman Amby, pembangunan tidak dimaknai sekadar fisik, tetapi juga sosial dan kultural. Jalan-jalan dibuka hingga ke pelosok, UMKM lokal diberdayakan, dan sektor pertanian digerakkan dengan pendekatan partisipatif. Namun di atas semua itu, pembangunan karakter masyarakat tetap menjadi prioritas.


Festival Pacu Jalur adalah salah satu simbol penting yang beliau angkat sebagai roh kolektif masyarakat. Kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan momentum mempererat rasa kebersamaan dan memperkuat jati diri. Di tangan Suardiman, festival ini tak lagi menjadi milik Kuansing semata, tapi menjadi magnet budaya yang menjangkau mancanegara.


Jalur Mendunia: Diplomasi Budaya dari Hulu Rantau


Berangkat dari semangat lokal, falsafah jalur mulai mendapatkan pengakuan di kancah internasional. Festival Pacu Jalur berhasil menarik perhatian wisatawan asing dan pegiat budaya dari berbagai negara. Dukungan Suardiman terhadap promosi event ini menjadikan Kuantan Singingi sebagai destinasi budaya unggulan, yang tidak hanya dikenal di Sumatra, tapi juga dilihat oleh dunia.


Bahkan, konsep “jalur” telah menjadi simbol diplomasi budaya dalam forum-forum kebudayaan internasional, seperti Festival ASEAN, promosi budaya Indonesia di Malaysia dan Singapura, serta dalam kerja sama sister-city dengan beberapa daerah luar negeri.


Lewat jalur, dunia mulai memahami bahwa masyarakat Kuansing mengajarkan sesuatu yang esensial: bahwa untuk sampai ke tujuan besar, tidak ada yang lebih penting dari kekompakan, ritme, dan keadilan.


Menjaga Akar di Tengah Derasnya Modernisasi


Di tengah arus globalisasi dan digitalisasi yang seringkali meluruhkan identitas, Kuantan Singingi justru menguatkan akarnya. Di sinilah peran penting Suardiman Ambi: memastikan bahwa teknologi hadir tanpa mencabut budaya, bahwa kemajuan diraih tanpa kehilangan jati diri.


Dengan pendekatan yang membumi, ia memimpin tidak dengan jargon, tetapi dengan keteladanan. Ia hadir di tengah masyarakat, menyapa petani, berdialog dengan nelayan, dan mendengar langsung suara akar rumput. Inilah potret seorang pemimpin yang tidak hanya tahu arah, tapi juga mengayuh bersama rakyatnya.


DR. H. Suardiman Amby,Ak.MM, telah membuktikan bahwa falsafah lokal seperti jalur dapat menjadi dasar kepemimpinan yang efektif, manusiawi, dan relevan di era modern. Lebih dari itu, ia membawa falsafah ini ke pentas internasional—membuktikan bahwa nilai-nilai lokal bisa menjadi inspirasi global.


Dalam jalur panjang sejarah Kuantan Singingi, nama Suardiman Amby akan dikenang sebagai nahkoda yang membawa perahu rakyatnya mendayung jauh—dari sungai-sungai kecil ke arus besar dunia. Alzam Deri (Direktur LKBA JMSi Provinsi Riau)




Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menyampaikan menjelang pelaksanaan Festival Tabuik di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman yang jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumbar menyediakan sebanyak 8.480 tempat duduk untuk perjalanan kereta api Pariaman Ekspres selama periode 5 dan 6 Juli 2025.

KAI Divre II Sumbar mencatat update pemesanan tiket KA Pariaman Ekspres keberangkatan hari ini, Sabtu tanggal 5 Juli 2025 dan tanggal 6 Juli 2025 tembus sebanyak 12.182 tiket. Angka ini setara dengan tingkat okupansi sebesar 144 persen dari kapasitas tempat duduk yang disediakan yakni sebanyak 8.480 tiket.

“Untuk mempermudah pengguna jasa kereta api, tiket kereta api Lokal dapat dipesan melalui aplikasi Access by KAI. Penjualan tiket kereta api akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu H-7 keberangkatan” imbuhnya.

Dengan harga tiket Rp5.000, kereta ini menjadi pilihan favorit wisatawan dan masyarakat lokal untuk mengunjungi Pantai Gandoriah di Pariaman yang merupakan salah satu objek wisata andalan yang hanya berjarak 200 meter dari stasiun. Perjalanan selama sekitar 1,5 jam ini menyuguhkan pemandangan alam yang memesona, panorama laut yang tenang, hamparan sawah hijau, dan desa-desa tradisional yang masih kental dengan nuansa budaya lokal. Tak hanya itu, Masyarakat juga dapat menikmati Festival Tabuik yang terkenal secara nasional.

Festival Tabuik adalah sebuah tradisi budaya dan keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun di Kota Pariaman, Sumatera Barat, untuk memperingati Asyura yang biasa diadakan pada 1–10 Muharram. Kata tabuik berasal dari bahasa Arab tabut, yang berarti “peti”. Dalam konteks ini, tabuik merujuk pada replika menara atau tandu tinggi berhias megah. Festival ini dan puncaknya adalah pembuangan Tabuik ke laut dengan diiringi tasa (gendang khas), tarian, silat tradisional, dan prosesi akbar yang menarik ribuan penonton lokal maupun wisatawan. 

“Naik kereta ke Pariaman ini sangat cocok buat kami yang bawa anak-anak. Lebih aman, nyaman, dan hemat. Anak-anak juga senang bisa lihat laut dan sawah dari jendela. Sampai stasiun pun kami tidak perlu repot cari transportasi lagi” kata Eko Susanto, wisatawan asal Padang bersama keluarga.

Layanan kereta api Pariaman Ekspres ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas ke berbagai destinasi wisata di Sumatera Barat, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan pariwisata dan perekonomian lokal. Dengan tarif yang terjangkau dan fasilitas yang memadai, kereta api menjadi moda transportasi pilihan bagi wisatawan dan masyarakat untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Minangkabau.

“KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan angkutan penumpang, baik dari sisi ketepatan waktu, kenyamanan, maupun keselamatan. Kami juga akan terus menyesuaikan kapasitas dan pola operasi untuk menjawab dinamika kebutuhan mobilitas masyarakat, terutama pada momen-momen dengan permintaan tinggi seperti ini,” tutup Reza.


 

DHARMASRAYA, SerasiNews.com | Kementerian Pekerjaan  Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selain menormalisasi  sungai  baru juga terus menormalisasi sungai yang telah ada. 

 Menormalisasi sungai penting dilakukan karena   dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat  ketika hujan datang  akan mengakibatkan banjir di sekitaran daerah Sungai.

Salah satu pekerjaan Normalisasi Sungai  yang dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tahun ini, adalah melanjutkan Normalisasi Pengendalian Banjir Sarana aliran Sungai Batang Timpeh Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Proyek tersebut dikelola oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang melalui SNVT PJSA WS Batang hari Sumatera Barat.

Dalam implementasinya proyek dikerjakan oleh salah satu  kontraktor pelaksana yang handal yaitu PT Basuki Rahmanta Putra ( PT BRP ) dan di bawah  Pengawasan Konsultan yang tepat, Proyek dengan nilai Rp 52 milyar lebih  ini dapat selesai dengan tepat waktu sehingga dapat  segera dirasakan manfaatnya  oleh Masyarakat Kenagarian Timpeh khususnya sekitaran aliran Sungai Batang Timpeh tersebut, 

Tentunya, harapan ini tidak akan terealisasi tanpa adanya Pengawasan yang ketat dari BWS Sumatera V Padang yang dikomandoi oleh Bapak Naryo Widodo sebagai Kepala Balai , dengan dukungan Kepala Satuan Kerja (Kasatker)  Soni dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rifki, serta pelaksana lapangan BWSS-V Padang yang selalu memantau pelaksanaan mega proyek yang kedua  ini.

Hingga saat ini realisasi pekerjaan sudah mulai dikerjakan dan  menunjukkan efek yang cukup berarti, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar daerah Timpeh khususnya dan damasraya umum nya.

Donny warga setempat saat bincang-bincang dengan awak media mengaku senang dengan adanya proyek Normalisasi batang Timpeh ini  

"Sebelum adanya proyek ini , Ketika hujan datang rasa was- was selalu menghampirinya karena setiap hari hujan  air sungai batang timpeh selalu  meluap dan membanjiri pemukiman warga. Kini rasa was - was agak berkurang dengan telah adanya perbaikan sungai batang timpeh tersebut," ungkapnya.

Selain warga hal senada juga di ucapkan oleh Febri Wali Nagari timpeh ketika media bincang bincang dikantornya, Ia mengungkapkan dulu Nagari ini sering dilanda banjir bandang ketika debit hujan tinggi daya tampung sungai tidak memadai karena sungai batang timpeh ini kecil dikelilingi oleh rumah - rumah penduduk. Kini semenjak Pemerintah melalui kementerian PUPR dengan Leadernya BWSS V PADANG bersama timnya beberapa tahun belakang ini melakukan Perbaikan pada Aliran Sungai di Nagari kami, kini airan sungai dibeberapa titik telah berubah. Serasa seperti mimpi. Dengan perubahan ini secara tidak langsung sudah memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan ekonomi  dimasyarakat kami

Untuk semua ini, atas nama warga tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang dengan jajaran Timnya

Begitu juga halnya dengan rekanan yang telah bekerja profesional sehingga proyek ini betul-betul nantinya dirasakan manfaatnya.

"Semoga proyek bisa selesai tepat waktu tepat mutu," ungkapnya. 

( Mz / RN)


SERASI-Pada
 hari Sabtu tanggal 28 Juni  2025 dipagi yang cerah ini di tempat yang suasana yang begitu indah dan angin yang spoy- spoy udara yang begitu sejuk  mengiringi pertemuan acara munas ke 2 advokad Sumbar.


Seiring suana yang indah para advokad yang datang dengan wajah gembira ria juga diiringi musik yang mengalun merdu membuat semua advokat bahagia.

Azwar Siri, SH., Cemed., selaku ketua PAS yang didampingi bendahara Nurhayati Nurdin, SH., MH. memberikan kata sambutan tentang berdirinya PAS di Sumbar.

Nurhayati Nurdin, SH.MH . mengatakan,Bahwa acara ini untuk menjalin hubungan silaturahmi antara sesama Advokat dari bermacam_macam Organisasi Advokat sesumbar bisa bersatu dengan adanya PAS ini,

Dengan adanya pertemuan PAS ini kita sebagai advokat akan lebih maju lagi untuk Nasional bahkan Internasional kalau kita semua bersatu membangun dunia advokad dengan rasa kebersamaan, kata mentor Kantor Hukum LIBERTY dan juga Dewan Penasehat PAS, DR. (HC) Mukti Ali Kusmayadi Putra, SH,. MH.yang akrap dipangil Boy London.

Disela-sela pertemuan ini banyak para advokad merasa sangat bahagia serta merasa sangat maju untuk advokad  PAS kedepannya dengan adanya acara yang diadakan tiga bulan sekali dan MUNAS tiga tahun sekali.

Acara PAS ini terlaksana atas kerjasama para anggota advokad Sumatera Barat, tujuannya adalah untuk menghimpun atau menyatukan advokad Sumbar mencapai visi misi para anggota, kata Syafri Darwin, SH., Cemed. Tutupnya. ( HZ)

 

DHARMASRAYA, SerasiNews.com :| Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selain membangun jaringan irigasi baru juga terus merehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada. 

Rehabilitasi jaringan irigasi penting dilakukan karena usia sistem irigasi di beberapa wilayah yang sudah puluhan tahun, sehingga kinerja pelayanan airnya berkurang.

Salah satu pekerjaan rehabilitasi daerah irigasi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tahun ini, adalah melanjutkan  Rehabilitasi irigasi Batang Hari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Proyek tersebut dikelola oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang melalui SNVT PJPA WS Batang hari Sumatera Barat

Dalam implementasinya proyek dikerjakan oleh salah satu  kontraktor pelaksana yang handal dan di bawah Pengawasan Konsultan yang tepat , ini dapat selesai dengan tepat waktu sehingga dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.

Tentunya, harapan ini tidak akan terealisasi tanpa adanya pengawasan yang ketat dari BWS Sumatera V Padang yang dikomandoi oleh Bapak Naryo Widodo sebagai Kepala Balai , dengan dukungan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta pelaksana lapangan BWSS-V Padang.

Hingga saat ini realisasi pekerjaan sudah mulai dikerjakan dan  menunjukkan efek yang cukup berarti, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar daerah sikabu khususnya dan damasraya umum nya

Donny warga setempat saat bincang-bincang dengan awak media mengaku senang dengan adanya proyek peningkatan/rehabilitasi DI Batang Hari ini. 

"Sebelum adanya proyek irigasi, air didaerah terlihat hitam dan  kumuh karena air tidak mengalir. Kini sudah nampak dampaknya kini air lancar dan telah mengaliri sawah kami," ungkapnya, 

Nagari ini dahulu masih dipenuhi semak belukar, kini telah berubah. Serasa seperti mimpi, sebab panorama alam sekitarnya menjadi terlihat indah dan kawasan mulai terbuka. Dengan perubahan ini secara tidak langsung sudah memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan ekonomi.

Untuk semua ini, atas nama warga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada kementerian PUPR.

Begitu juga halnya dengan rekanan yang telah bekerja profesional sehingga proyek ini betul-betul nantinya dirasakan manfaatnya.

"Semoga proyek bisa selesai tepat waktu," ungkapnya.

 ( Ef / RN)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.